Anda di halaman 1dari 23

BAB II

TINJAUAN UMUM

2.1 Data Umum Proyek


Proyek Penyelesian Pembangunan Embung Konservasi Kebun Raya Ogan
Ilir Kab. Ogan Ilir ini dilaksanakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera
Selatan VIII. Adapun pembiayaan proyek ini berasal dari SBSN tahun anggaran
2020 sebesar Rp. 59.890.870.000,-

2.2 Data Proyek

2.2.1 Lokasi Proyek


Lokasi pekerjaan Penyelesaian Pembangunan Embung Konservasi Kebun
Raya Ogan ILir, Kabupaten Ogan Ilir yang akan dilaksanakan oleh PT. Runggu
Prima Jaya selaku kontraktornya, tertetak di Desa Bakung Kecamatan Indralaya
Utara Kabupaten Ogan Ilir.

Gambar 2.1 Lokasi Proyek

5
6

2.2.2 Data Administrasi


Berikut adalah data-data administrasi Proyek Penyelesaian Pembangunan
Embung Konservasi Kebun Raya Ogan Ilir, Kabupaten Ogan Ilir.

Nama Pekerjaan : Penyelesaian Pembangunan Embung Konservasi Kebun


Raya Ogan Ilir, Kab. Ogan Ilir
Lokasi Proyek : Kebun Raya Sriwijaya, Jl. Raya Muctar Saleh, Desa
Bakung, Kab. Ogan Ilir
Sumber Dana : SBSN
Nomor Kontrak : HK.02.03/03/DSE/SNVT-PB.Ah/2020
Tanggal Kontrak : 20 April 2020
Nilai Kontrak : Rp. 59.890.870.000,00,-
Waktu Pelaksanaan : 227 Hari Kalender
Waktu Pemeliharaan : 227 Hari Kalender
Pengguna Jasa : SNVT Pembangunan Bendungan Balai Besar Wilayah
Sungai Sumatera VIII, Provinsi Sumatera Selatan
Konsultan Supervisi : PT. Antusias Raya (KSO) PT. Purna Darma Pratama
Kontraktor : PT. Runggu Prima Jaya
Tahun Anggaran : 2020

2.3 Sejarah Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera VIII


Balai Besar Wilayah Sunga Sumatera VIII berlokasi di Sumatera,
memepunyai wilayah kerja sebagian besar di provinsi Sumatera, sebagian
Lampung, sebagian Bengkulu, dan Bangka-Belitung. Wilayah sungai yang masuk
kedalam Provinsi Jambi dan Lampung hanya bagian kecil saja. Berdasarkan
keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Penetapan Wilayah Sungai,
Wilayah Sungai Musi sekarang merupakan gabungan dari 3 WS yaitu : WS Musi,
WS Sungihan, dan DAS Lemau. Wilayah sungai ini merupakan WS Lintas
Provinsi dengan nama Wilayah Sungai Musi-Sugihan-Banyuasin-Lemau
dengan kode WS 01.43.A2.
Secara geografik lokasi wilayah Sungai (WS) Musi-Sugihan-Banyuasin-
Lemau (MSBL) terletak pada posisi antara 102’04’-105’20’ Bujur Timur dan
7

2’17’-4’58’ Lintang Selatan dengan luas wilayah 8.680.000 Ha (86.680 km2)1.


Secara administrasi keseluruhan wilayah Sungai MSBL berada di tempat wilayah
provinsi, yaitu Provinsi Sumatera, Bengkulu, Jambi dan Lampung. Sesuai dengan
perkembangan pemekaran Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera maka WS Musi
mencakup 4 (empat) kota dan 10 (sepuluh) Kabupaten yaitu Kabupaten Rejang
Lebong dan Kepahiang.

2.4 Visi dan Misi Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera VIII

2.4.1 Visi
Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera VIII dalam menjalankan tugas
manajemen organisasinya menetapkan visi “Terwujudnya pengelolaan dan
pendayagunaan sumber daya air secara adil, merata dan berkelanjutan, dan
berperan aktif dalam upaya mewujudkan Sumatera Selatan sebagai Lumbung
Pangan dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional.”
Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor: 21/PRT/M/2010 tentang
Organisasi Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Pasal 55, Balai Besar Wilayah Sungai mempunyai tugas
melaksanakan pengelolaan sumber daya air di wilayah sungai yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan konstruksi, operasi dan pemeliharaan dalam rangka
konservasi dan pendayagunaan sumber daya air dan pengendalian daya rusak air
pada sungai, danau, waduk, bendungan, dan tampungan air lainnya, irigasi, air
tanah, air baku, rawa, tambak dan pantai.

2.4.2 Misi
Untuk mewujudkan visi tersebut, BBWS Sumatera VIII menetapkan misi
sebagai berikut :
1. Konservasi sumber daya air secara konsisten dan berkelanjutan;
2. Pengendalian dan penanggulangan daya rusak air;
3. Pendayagunaan sumber daya air secara adil dan merata;
4. Pemberdayaan dan peningkatan peran masyarakat, swasta dan pemerintah;
5. Peningkatan ketersedian dan keterbukaan data serta informasi sumber daya air;
8

6. Penyelenggaraan administrasi pemerintahan yang baik.

2.5 Tugas Pokok dan Fungsi

2.5.1 Tugas Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera VIII


Berdasarkan Peraturan Mentri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
nomor 21/PRT/M/2010 tentang Organisasi Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Pasal 55, Balai Besar
Wilayah Sungai mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan sumber daya air di
wilayah sungai yang meliputi perencanaan, pelaksanaan konstruksi, operasi dan
pemeliharaan dalam rangka konservasi dan pendayagunaan sumber daya air dan
pengendalian daya rusak air pada sungai, danau, situ, embung, waduk, bendungan,
dan tampungan air lainnya, irigasi, air tanah, air baku, rawa, tambak dan pantai
serta drainase utama perkotaan.

2.5.2 Fungsi Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera VIII


Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55, Balai
Besar Wilayah Sungai menyelenggarakan fungsi :
1. Penyusunan pola dan rencana pengelolaan sumber daya air pada wilayah
sungai;
2. Penyusunan rencana dan program, studi kelayakan dan perencanaan
teknis/desain/pengembangan sumber daya air;
3. Persiapan, penyusunan rencana dan dokumen pengadaan barang dan jasa;
4. Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa serta penetapan pemenang selaku
unit layanan pengadaan (ulp);
5. Pengendalian dan pengawasan konstruksi pelaksanaan pembangunan sumber
daya air;
6. Penyusunan rencana dan pelaksanaan pengelolaan kawasan lindung sumber
ari pada wilayah sungai;
7. Pengelolaan sumber daya air yang meliputi konservasi dan pendayagunaan
sumber daya air serta pengendalian daya rusak air pada wilayah sungai;
8. Pengelolaan sistem hidrologi;
9

9. Pengelolaan sistem informasi sumber daya air;


10. Pelaksanaan operasi dan pemeliharaan sumber daya air pada wilayah sungai;
11. Pelaksanaan bimbingan teknis pengelolaan sumber daya air yang menjadi
kewenangan provinsi dan kabupaten/kota;
12. Penyiapan rekomendasi teknis dalam pemberian ijin atas penyediaan,
peruntukan, penggunaan dan pengusahaan sumber daya air pada wilayah
sungai;
13. Fasilitasi kegiatan tim koordinasi pengelolaan sumber daya air pada wilayah
sungai;
14. Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air;
15. Pelaksanaan penyusunan laporan akuntansi keuangan dan akuntansi barang
milik negara selaku unit akuntansi wilayah;
16. Pelaksanaan pemungutan, penerimaan dan penggunaan biaya jasa
pengelolaan sumber daya air (bjpsda) sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan; dan
17. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga balai serta koordinasi
dengan instansi terkait.

2.6 Struktur Organisasi dan Uraian Pekerjaan

2.6.1 Pengertian Umum Struktur Organisasi


Struktur organisasi merupakan suatu sistem mengenai bagaimana suatu
pekerjaan dibagi, dikelompokan, dan dikoordinir secara formal dengan
menempatkan masing-masing orang sesuai dengan keahliannya agar mendapatkan
target sasaran yang jelas serta nyata dengan sebuah perencanaan yang matang
sebelumnya, sehingga dapat menghasilkan suatu keberhasilan dalam proyek.
Selain itu, struktur organisasi dalam proyek juga merupakan suatu wadah untuk
bergeraknya administrasi proyek sehingga maju atau mundurnya suatu proyek
tergantung dengan cara pengelolaan proyek yang sedang dilaksanakan. Berikut ini
suatu system organisasi yang terjadi pada proyek Penyelesian Pembangunan
Embung Konservasi di Kebun Raya Ogan Ilir Kab. Ogan Ilir. Pada suatu proyek
10

pasti memiliki struktur organisasi, berikut dapat dilihat pada gambar 2.2 struktur
organisasi proyek.

BALAI BESAR WILAYAH


SUNGAI SUMATERA VIII
Owner

PT. ANTUSIAS RAYA (KSO) PT. RUNGGU PRIMA JAYA


PT. PURNA DARMA PRATAMA Kontraktor
Konsultan Supervisi

Gambar 2.2 Bagan Struktur Organisasi Proyek

2.7 Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang Pihak yang Terlibat


Tugas dan tanggung jawab pihak-pihak yang terlibat adalah sebagai berikut:
2.7.1 Pemilik Proyek (Owner)
Pemilik proyek adalah pihak yang meempunyai modal dan inisiatif awal
dalam membangun. Dalam proyek ini yang berperan sebagai owner ialah Balai
Besar Wilayah Sungai Sumatera VIII. Keinginan tersebut di sampaikan kepada
konsultan perencana untuk kemudian diwujudkan dalam bentuk gambar rencana,
termasuk di dalamnya perhitungan yang menyangkut pembangunan proyek
tersebut. Selanjutnya pemilik proyek tersebut menunjuk kontraktor pelaksana
untuk melaksanakan pekerjaan pembangunan tersebut, dengan berdasarkan pada
gambar rencana dan perhitungan yang telah dibuat oleh konsultan perencana.
Berikut dapat dilihat pada gambar 2.3 menunjukan struktur organisasi dari Owner
11

KA. SNVT PEMBANGUNAN BENDUNGAN


BBWS SUMATERA VIII, PROV. SUMATERA
SELATAN

PENJABAT PEMBUAT KOMITMEN


DANAU SITU DAN EMBUNG I
SNVT PB BBWS SUMATERA VIII,
PROVISI SUMATERA SELATAN

PELAKSANA PELAKSANA
TEKNIS ADMINISTRASI
DIREKSI TEKNIS

PENGAWAS STAF
STAF TEKNIS LAPANGAN ADMINISTRASI

Gambar 2.3 Bagan Struktur Organisasi Owner

Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang Pengguna Jasa :


a. Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Satuan Kerja SNVT Pembangunan
Bendungan BBWS Sumatera VIII Prov. Sumatera Selatan :
 Tugas :
1. Menetapkan rencana umum
2. Menetapkan Panitia penerimaan hasil pengadaan
3. Menetapkan panita peneliti kontrak
4. Mengawasi Pelaksanaaan Anggaran sesuai DIPA
12

5. Mengawasi penyimpanan dan pemeliharaan seluruh dokumen pengadaan


barang/ jasa dilampirkan di dokumen laporan dalam bentuk hard copy dan
soft copy
6. Melaksanakan seluruh tugas Satuan Kerja Pusat terutama pelaksanaan
rencana kerja yang telah ditetapkan dan dituangkan dalam Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran (DIPA).
7. Memeberi pengarahan dan petunjuk kepada Pembantu Atasan dan Atasan
langsung Kepala SNVT untuk kelancaran pelaksanaan tugas SATKER.
8. Memberi pengarahan dan petunjuk kepada Koordinator Wilayah untuk
koordinasi pelaksanaan tugas melalui Atasan Langsung/Pelaksana Program.
9. Melaporkan hasil pelaksanaan program yang dibawah koordinasinya kepada
Menteri dalam rangka mencapai tujuan Rencana Renstra Kementerian.
10. Menetapkan struktur organisasi SNVT.
11. Melakukan seluruh tugas Satker terutama pelaksanaan rencana kerja yang
telah ditetapkan dan dituangkan.
12. Mengusul pembantu pejabat satker sesuai kebutuhan yang selanjutnya
ditetapkan oleh atasan langsung.

 Tanggung jawab :
1. Bertangung jawab atas seluruh pelaksanaan kegiatan/rencana kerja yang
tertuang dalam DIPA.
2. Bertanggung jawab atas semua penerima/ pengeluaran anggaran satker yang
membebani APBN.
3. Bertangung jawab terhadap realisasi keuangan dan pencapaian keluaran
yang telah ditetapkan.
4. Bertanggung jawab atas pelaksanaan pengawasan umum tugas Kasatker.
5. Bertanggung jawab terhadap keberhasilan program yang berada di bawah
koordinasinya dalam rangka mencapai tujuan Renstra Kementerian dan
menjamin tercapainya outcome yang telah ditetapkan dalam Renstra.
6. Bertanggung jawab atas penyusunan program yang mengacu kepada Renstra
dalam rangka mewujudkan rencana outcome.
13

7. Bertanggung jawab terhadap pengelolaan anggaran kepada Menteri selaku


Pengguna Anggaran/Pengguna Barang.
8. Bertanggung jawab atas keberhasilan kinerja Satker.

b. Tugas dan Tanggung Jawab Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Danau Situ dan
Embung I :
 Tugas :
1. Melaksanakan sebagian tugas Kepala Satuan Kerja
2. Menyusun perencanaan pengadaan barang/jasa.
3. Menetapkan paket-paket pekerjaan disertai ketentuan mengenai
peningkatan pengguna produksi dalam negeri dan peningkatan pemberian
kesempatan bagi usaha kecil termasuk koperasi kecil, serta kelompok
masyarakat.
4. Menetapkan dan mengesahkan Harga Perkiraan Sendiri (HPS), jadwal, tata
cara pelaksanaan dan lokasi pengadaan yang disusun oleh panitia
pengadaan/pejabat pengadaan/unit layanan pengadaan.
5. Menetapkan dan mengesahkan hasil pengadaan panitia/pejabat
pengadaan/unit layanan pengadaan sesuai kewenangannya.
6. Menetapkan besaran uang muka yang menjadi hak penyedia barang/jasa
sesuai ketentuan yang berlaku.
7. Menyiapkan dan melaksanakan perjanjian/kontrak dengan penyedia
barang/jasa dan diketahui oleh Kepala Satuan Kerja.
8. Melaporkan pelaksanaan/penyelesaian pengadaan barang/jasa kepada
pimpinan instansinya.
9. Mengendalikan pelaksanan perjanjian/kontrak.
10. Menyerahkan aset hasil pengadaan barang/jasa dan aset lainnya kepada
Menteri dengan berita acara penyerahan melalui Kepala Satuan Kerja.
11. Menandatangani pakta integritas sebelum pelaksanaan pengadaan
barang/jasa dimulai.
12. Melaksanakan rencana kerja sebagaimana telah ditetapkan dalam DIPA
sesuai kegiatannya masing-masing.
14

13. Menandatangani Surat Keputusan yang mengakibatkan pengeluaran


(lembur, honor, vakasi), Surat Perintah Tugas (SPT) untuk eselon IV dan
Staf serta Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) berdasarkan SPT yang
telah diterbitkan.
14. Menyusun Dokumen Pengadaan Barang/Jasa untuk kegiatan yang tercantum
dalam DIPA dan dokumen pendukungnya yang akan dilaksanakan oleh
penyedia barang/jasa maupun rencana kegiatan yang akan dilaksanakan
secara swakelola.
15. Menetapkan Penyedia Barang/Jasa untuk kegiatan yang tercatum dalam
DIPA dan dokumen pendukungnya yang akan dilaksanakan oleh penyedia
barang/jasa maupun rencana kegiatan yang akan dilaksanakan secara
swakelola.
16. Menetapkan Penyedia Barang/Jasa untuk kegiatan bernilai sampai dengan
50 juta rupiah.
17. Menandatangani Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
18. Menandatangani Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan, Berita Acara
Pemeriksaan Barang, Berita Acara Serah Terima Barang/Pekerjaan.
19. Menandatangani bukti-bukti dokumen pengeluaran anggaran Satuan Kerja,
baik yang dilakukan secara kontraktual maupun secara swakelola.
20. Menandatangani Surat Permintaan Pembayaran (SPP) serta dokumen
pendukung-nya dan selanjutnya diteruskan kepada Pejabat Yang Melakukan
Pengujian dan Perintah Pembayaran.
21. Mengajukan Tagihan Pembayaran kepada Bendahara Pengeluaran untuk
pembayaran yang membebani Uang Persediaan.
22. Menyusun laporan seluruh kegiatan yang dilakukan sesuai DIPA dan
menyampaikannya kepada Kepala Satuan Kerja Pusat.
23. Manyusun usulan Rencana Kegiatan Satuan Kerja Tahunan yang merupakan
ba-gian dari Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-
KL) tahun berikutnya.
15

 Tanggung Jawab :
1. Bertanggung jawab atas kebenaran material dan akibat yang timbul dari
Kontrak/SPK atau keputusan dan surat bukti lainnya yang
ditandatanganinya.
2. Bertanggung jawab atas realisasi keuangan dan keluaran/output kegiatan
yang dilaksanakan sesuai rencana kerja yang ditetapkan dalam DIPA.
3. Bertanggung jawab kepada Kepala Satuan Kerja Pusat.

c. Tugas dan Tanggung Jawab Pelaksana Teknik :


1. Menyusun program kerja tahunan RKA/L bersama Unit Terkait.
2. Melaksanakan kegiatan perencanaan teknik (SID) untuk kegiatan-kegiatan
(swakelola maupun kontraktual). Penyusunan spesifikasi teknik dan
anggaran biaya / Emgineering Estimate (EE).
3. Menyelenggarakan perhitungan mutual check bersama-sama unit terkait dan
mendokumentasikan gambar purna laksana.
4. Menyiapkan Rencana Mutu Kegiatan (RMK) serta melakukan audit internal
bersama unit terkait.
5. Melaksanakan pengelolaan peralatan untuk mendukung pekerjaan Pejabat
Pembuat Komitmen.
6. Melaksanakan pembinaan tata cara pemeliharaan, pengaturan sumber air,
serta pembinaan petugas pelaksana melalui penyuluhan dan pelatihan dalam
rangka pemantapan pelaksanaan kegiatan.
7. Melaksanakan koordinasi kegiatan dengan instansi terkait.
8. Melaksanakan pengendalian, pemantauan, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan kegiatan.
9. Melaksanakan administrasi teknik, dokumentasi dan pelaporan untuk bidang
tugasnya.
10. Bertanggung jawab kepada Pejabat Pembuat Komitmen.

d. Tugas dan Tanggung Jawab Pelaksana Administrasi :


1. Melaksanakan penatausahaan dan kesekretariatan kantor.
16

2. Menyusun rencana pengadaan barang, menyelenggarakan pengadaan barang


dan penatausahaan barang kebutuhan kantor.
3. Melaksanakan pengelolaan dan administrasi BM/KN (pencatatan,
pendanaan dan pelaporan) serta administrasi pergudangan.
4. Menyusun rencana Operasi dan Kegiatan berdasarkan Dokumen Anggaran
(DIPA).
5. Menyelenggarakan administrasi keuangan dalam menyiapkan perencanaan
Uang Persediaan (UP) dan tambahan Uang Persediaan (TUP).
6. Menyelenggarakan verifikasi atas dokumen pembayaran dan lampirannya.
7. Menyelenggarakan pengawasan dan pengendalian anggaran kegiatan.
8. Melakukan pembukuan semua transaksi sesuai pedoman akuntansi.
9. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan administrasi
umum.

e. Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Teknis/Koordinator Pengawas :


1. Memberikan bimbingan teknis kepada kontraktor untuk melancarkan
pekerjaan agar sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
2. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian pekerjaan yang dikontrakkan,
penerapan Renacana Mutu Kontrak pekerjaan yang bersangkutan.
3. Melaksanakan pengecekan hasil perhtitungan volume awal pekerjaan sesuai
dengan prestasi pelaksanaan untuk menetapkan nilai pembayaran.
4. Melaksanakan pengecekan hasil perhitungan volume akhir pekerjaan
(setelah check 100%).
5. Melakukan sosialisasi tentang kegiatan pelaksanaan pekerjaan yang
bersangkutan di wilayah setempat.
6. Mengkoordinir Pengawas Lapangan dan melaporkan secara
periodik/insidentil kepada Pejabat Pembuat Komitmen.
7. Bertanggung jawab kepada Pejabat Pembuat Komitmen dan hasil
pelaksanaan pekerjaan di lapangan melalui Asisten Program dan
pengawasan pelaksanaan.
17

f. Tugas dan Tanggung Jawab Pengawas Lapangan :


1. Berada di lapangan selama penyedia Jasa bekerja.
2. Melaporkan permasalahan, kesalahan, kekurangan sebelum dan selama
pelaksanaan kepada koordinator pelaksana.
3. Mengecek persiapan-persiapan peralatan material.
4. Mengukur kuantitas material sebelum pelaksanaan.
5. Mengecek jumlah tenaga kerja di lapangan.
6. Membuat laporan kegiatan-kegiatan di lapangan (Harian, Mingguan dan
Bulanan).
7. Berwenang melarang dan menegur apabila bahan yang tidak sesuai tetap
digunakan dan cara pelaksanaan yang salah atau penggunaan tenaga kerja
yang tidak ahli.
8. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya Pengawas Lapangan bertanggung
jawab kepada Koordinator Lapangan dan Pejabat Pembuat Komitmen.

2.7.2 Konsultan Pengawas (Supervisi)


Konsultan pengawas adalah suatu badan yang ditunjuk oleh pemimpin
proyek setelah melalui seleksi konsultan dengan mengajukan usulan kerja,
melakukan tugas, dan tanggung jawab seperti yang telah dituangkan dalam
kontrak atau perjanjian kerja pengawasan dan bertanggung jawab kepada
pimpinan proyek.
 Tugas konsultan pengawas adalah sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan rapat di lapangan secara berkala.
2. Mengusulkan perubahan-perubahan serta penyesuaian di lapangan untuk
memecahkan permasalahan yang terjadi selama pekerjaan konstruksi.
3. Mempelajari dokumen kontrak, termasuk spesifikasi dan gambar kerja.
4. Memberi persetujuan atas semua program rencana pelaksanaan proyek yang
diajukan oleh konsultan.
5. Melakukan pengawasan dan pengendalian proyek sesuai dengan yang
tercantum dalam kontrak, misalnya laporan harian, mingguan serta kejadian
di lapangan.
18

6. Membuat berita acara untuk pemilik dan kontraktor bahwa pekerjaan telah
dilaksanakan sesuai dengan kontrak dan siap dibayar.

 Wewenang Konsultan pengawas :


1. Memperingati atau menegur pihak pelaksana pekerjaan jika terjadi
penyimpangan terhadap kontrak kerja.
2. Menghentikan pelaksanaan pekerjaan jika pelaksanaan proyek tidak
memperhatikan peringatan yang diberikan.
3. Memberikan tanggapan atas usul pihak pelaksana proyek.
4. Konsultan pengawas berhak memeriksa gambar shopdrawing pelaksanaan
proyek.
5. Melakukan perubahan dengan menerbitkan berita acara perubahan (Site
Instruction).
6. Mengoreksi pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor agar sesuai
dengan kontrak kerja yang telah disepakati sebelumnya.
19

Berikut dapat dilihat pada gambar 2.4 yang merupakan struktur organisasi dari
konsultan pengawas (supervisi)

PT. ANTUSIAS PT. PURNA DARMA


RAYA PRATAMA

Wahjoe Setyohadi
Kuasa Direktur

Abdul Roni, ST.


Team Leader

Yoppi Isdhianto, SE
Operator Komputer

Suratijan Faisal.ST Rully Irwandi.ST Sahlani.ST


Cahyadi.ST Ahli Struk. Bangunan Ahli Hidolika Ahli Geodesi
Ahli Geoteknik Air

Dwi Putra.ST Iwan Rohadian.ST


Ahli Operasi & Pemeliharaan Ahli Landscape

Julius Fajrin.ST M. Alisyam.ST


Asisten Ahli Operasi & Asisten Ahli Landscape
Pemeliharaan

Dharma Susetyo & M. Rendy &


Ari Prastya Jamaluddin Malik
Surveyor Topografi Draftman

M. Nazili.ST &
Muslih Nurul K.ST & Adian Variana M. Dani Rahim.ST
Dede Efri K.ST Surveyor Draftman
Inspektor Lapangan

Gambar 2.4 Bagan Struktur Organisasi Konsultan Pengawas (Supervisi)


20

2.7.3 Penyedia Jasa (Kontraktor)


Kontraktor adalah suatu perusahaan yang melakukan kontrak kerja dengan
orang atau perusahaan lain untuk memasok barang atau menyelesaikan jasa.
Kontraktor biasanya mendapatkan pekerjaan dari tender atau penunjukan
langsung oleh pemilik proyek. Awalnya, sifat pekerjaan kontraktor mengarah ke
pekerjaan konstruksi. Artinya, membangun berdasarkan rancangan dan material
yang telah disediakan oleh pemilik proyek. Akan tetapi, proyek-proyek yang
bersifat turn key sudah semakin banyak sehingga banyak kontraktor yang
meningkatkan statusnya ke EPC (Engineering, Procurement, Construction).
Dengan status EPC, sebuah perusahaan kontraktor akan mengerjakan detail
perancangan proyek, memberi material yang dibutuhkan, terakhir memasangnya
dan memastikan siap dipergunakan oleh pemilik proyek. Tahap memastikan
bahwa proyek yang dikerjakan telah siap dipergunakan disebut Commissioning.

Adapun tugas, tanggung jawab, dan wewenang kontraktor adalah sebagai berikut :
a. Tugas dan Tanggung Jawab Project Manager adalah :
1. Mengkoordinir semua kegiatan diperusahaan dan lapangan dan bertanggung
jawab kepada pemimpin perusahaan.
2. Mengelola dan mengendalikan pelaksanaan proyek.
3. Menentukan kebijaksanaan secara teknis dan administrasi yang berdaya
guna dan berhasil guna.
4. Bertanggung jawab kepada Direktur dan Pejabat Pembuat Komitmen.

b. Tugas dan Tanggung Jawab Site Manager adalah :


1. Memimpin dan mengkoordinasi semua proyek sesuai dengan jadwal
pelaksanaan.
2. Kegiatan pelasanaan proyek berjalan sesuai dengan mobilisasi yang telah
dijadwalkan.
3. Terselenggaranya peng-administrasian yang berkaitan dengan penanganan
proyek sampai dengan selesai.
4. Menyiapkan metode kerja, bahan dan tenaga kerja.
5. Meningkatkan SDM dilokasi pekerjaan.
21

6. Memahami perencanaan dan peraturan spesifikasi teknik.


7. Mengevaluasi dan menindaklanjuti pelaksanaan dilapangan.
8. Membuat laporan mingguan, bulanan, harian.
9. Mendokumentasikan kegiatan pelaksanaan dilapangan.

c. Tugas dan Tanggung Jawab Tenaga Administrasi :


1. Menyiapkan administrasi perusahaan.
2. Mengarsipkan surat-surat perusahaan.
3. Membantu pimpinan perusahaan dalam bidang administrasi lainnya yang
diperlukan.
4. Mengatur pengeluaran keuangan.
5. Menyimpan dan meng-administrasikan keuangan.
6. Membuat pembukuan keuangan.
7. Menyetor pajak-pajak dan monitor tagihan-tagihan.
8. Membuat laporan posisi kas pelaksanaan proyek secara
9. Prodik dan lain-lain.

d. Tugas dan Tanggung Jawab Pelaksana K3 :


1. Melaksanakan system keselamatan kerja dilapangan.
2. Mengecek lokasi pekerjaan sebelum pekerjaan dimulai.
3. Membuat laporan pekerjaan K3.
4. Mengevaluasi pelaksanaan dan pekerjaan dalam laporan K3.

e. Tugas dan Tanggung Jawab Quantity Engineering :


1. Membantu Project Manager dalam mengatur kegiatan pengendalian
kuantitas yang berkaitan dengan penanganan proyek serta evaluasi
pelaksanaan pekerjaan.
2. Melaksankan perhitungan volume pelaksanaan pekerjaan.
3. Melaksankan evaluasi volume pelaksanaan yang berkaitan dengan alat,
material, dan tenaga.
4. Menyediakan perhitungan volume dan biaya baru.
5. Menyelenggarakan dan menghitung estimasi volume pekerjaan.
22

6. Membuat laporan terjadinya pekerjaan tambah kurang.

f. Tugas dan Tanggung Jawab Quality Engineering :


1. Membantu Project Manager dalam melaksankan kegiatan kontrol kualitas
pekerjaan agar diperoleh hasil produk yang sesuai dengan keinginan
pelanggan.
2. Melaksankan / membuat Job Mix Formula sebelum pelaksanaan suatu
pekerjaan.
3. Mengawasi pelaksanaan suatu produk / pekerjaan dalam hal “MUTU” agar
tetap sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati bersama.
4. Melaksanakan kegiatan inspeksi dan tes baik material maupun hasil produk
di proyek.
5. Membuat / menyusun REPORT hasil tes per-periodik sebagai Back up Data
Quality Control.
6. Melaksankan kalibrasi peralatan proyek sesuai dengan jadwal dan
waktunya.

g. Tugas dan Tanggung Jawab Pelaksana Konstruksi / Geoteknik :


1. Melaksanakan yang tercantum dalam gambar pelaksanaan.
2. Mengkoordinasikan semua kegiatan di lapangan dengan direksi.
3. Membuat laporan pekerjaan dan dokumentasi.
4. Mengevaluasi pelaksanaan dan mutu pekerjaan.

h. Tugas dan Tanggung Jawab Tenaga Logistik :


1. Memobilisasi peralatan.
2. Menyediakan bahan-bahan dan perlengkapan lain yang dibutuhkan.
3. Memperbaiki peralatan apabila terjadi kerusakan pada alat.
4. Menge-pool-kan peralatan.
5. Membuat laporan mengenai peralatan selama pelaksanaan pekerjaan.

i. Tugas dan Tanggung Jawab Operator :


1. Yang bertanggung jawab dalam melaksanakan/mengoperasikan alat untuk
melaksanakan pekerjaan.
23

Berikut dapat dilihat pada gambar 2.5 yang merupakan struktur organisasi dari
kontraktor atau penyedia jasa.

PT. RUNGGU PRIMA JAYA

BAKTIAR SIDABUTAR, ST
Project Manager

SANTO TULUS SIMBOLON, ST.


Site Manager

Tenaga Administrasi

AVRIZA RIVANDI
WIBOWO
Petugas K3

DIAN AZIZTYA
NIRWANDARI PANGESTU, ST
Quantity Engineering Quality Engineering

ZUMADIL
Pelaksana
Konstruksi/Geoteknik

Tenaga Logistik

Operator Excavator Operator Excavator

Gambar 2.5 Bagan Struktur Organisasi Kontraktor (Penyedia Jasa)


24

Berikut ini dapat dilihat pada gambar 2.6 yang merupakan Struktur
Organisasi Hubungan Pekerjaan.

PPK
DANAU SITU DAN EMBUNG I
SNVT PB BBWS SUMATERA VIII,
PROV. SUMATERA SELATAN

PT. ANTUSIAS RAYA


(KSO)
PT. PURNA DARMA
PRATAMA
Konsultan Supervisi

PT. RUNGGU PRIMA JAYA


Kontraktor

Garis Perintah

Garis Koordinasi

Gambar 2.6 Struktur Organisasi Hubungan Pekerjaan


25

2.8 Bagan Alir Pekerjaan


2.8.1 Bagan Alir Pekerjaan Galian
Berikut ini dapat dilihat pada gambar 2.7 yang merupakan Bagan Alir dari
Pekerjaan Galian.

Mulai

Penentuan Titik Acuan

Pengukuran Dan Pemasangan Patok

Pekerjaan Galian

Galian Siap

TIDAK Cek kedalaman galian apakah


sesuai dengan gambar kerja?

YA
Selesai

Gambar 2.7 Bagan Alir Pekerjaan Galian


26

2.8.2 Bagan Alir Pembuatan U-Ditch K-350


Berikut ini dapat dilihat pada gambar 2.8 yang merupakan Bagan Alir dari
Proses Pembuatan U-Ditch K-350.

Mulai

Pembuatan Cetakan

Pekerjaan Pembesian

Besi Tulangan Siap

TIDAK
Apakah perakitan tulangan u-ditch
sudah sesuai dengan gambar kerja?

YA

Pengecoran Beton U-Ditch K-350

Pembongkaran Cetakan U-Ditch


Setelah Kering Permukaan

Finishing

Mobilisasi U-Ditch
Ke Lokasi Proyek

Selesai

Gambar 2.8 Bagan Alir Pembuatan U-Ditch K-350


27

2.8.3 Bagan Alir Pemasangan U-Ditch K-350


Berikut ini dapat dilihat pada gambar 2.9 yang merupakan Bagan Alir dari
Pemasangan U-Ditch K-350.

Galian Ok

Pekerjaan Cerucuk
Gelam

Pekerjaan Timbunan

Pekerjaan Pembesian

Pemasangan Bekisting

Pekerjaan Pengecoran
Lantai Kerja K-225

Lantai Kerja Siap

TIDAK
Cek apakah elevasi lantai kerja
saluran sudah sesuai rencana?

YA

Pemasangan Beton
U-Ditch K-350

Finishing

Gambar 2.9 Bagan Alir Pemasangan U-Ditch K-350

Anda mungkin juga menyukai