Anda di halaman 1dari 105

BWS SUMATERA VII BENGKULU

KATA PENGANTAR

Laporan Self Assessment RBO ini dibuat untuk menyajikan data kegiatan dan
reviu oleh Tim Self Assessment pada pelaksanaan Self Assessment RBO
Performance Benchmarking Balai Wilayah Sungai Sumatera VII Bengkulu pada
tahun 2021. Laporan ini ditulis oleh tim Self Assessment RBO yang telah ditunjuk
berdasarkan SK Pembentukan Tim Self Assessment RBO Performance
Benchmarking Balai Wilayah Sungai Sumatera VII Tahun 2021 Nomor:
600/KPTS/Bws7/2021, yang ditandatangani oleh Kepala Balai Wilayah Sungai
Sumatera VII.
Laporan RBO pada kegiatan Pengelolaan Sumber Daya Air pada WS
Teramang Muar dan WS Nasal-Padang Guci ini menggunakan pendekatan
Balanced Score-Card. Pendekatan ini pada umumnya digunakan untuk mengukur
perkembangan dan mendapatkan pandangan tata kelola di Balai Wilayah Sungai
Sumatera VII.
Proses penilaian di tahun 2021 ini akan menggunakan 16 indikator. Tujuan
kegiatan RBO Benchmarking adalah terciptanya kemampuan sumber daya
manusia (SDM), kinerja organisasi, sumber pendanaan, pengetahuan teknologi,
dan peralatan yang semakin meningkat, sehingga RBO yang merupakan ujung
tombak dalam penyelenggaraan pengelolaan SDA di Wilayah Sungai dapat
meningkatkan kemanfaatan pelayanannya bagi masyarakat.
Kami tetap mengharapkan masukan, saran, dan kritik untuk terus
memperbaiki kualitas laporan Self Assesment RBO Performance Benchmarking
ini untuk tahun berikutnya.

Bengkulu, Desember 2021


PPK Penatagunaan Sumber Daya Air
Satker Balai Wilayah Sungai
Sumatera VII

Liza Riani, S.T.


NIP. 198001162005022002

Laporan Self Assessment RBO - PB | 2021 i


BWS SUMATERA VII BENGKULU

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...................................................................................................... i


Daftar Isi ................................................................................................................ ii
Bab I Pendahuluan .............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 2
1.2 Maksud dan Tujuan............................................................................... 4
1.1 Dasar Hukum ........................................................................................ 4
Bab II Profil Wilayah Sungai Teramang Muar dan Nasal Padang Guci....... . 5
2.1 Deskripsi Wilayah Sungai Teramang Muar .......................................... ..6
2.2 Deskripsi Wilayah Sungai Nasal Padang Guci ..................................... 12
2.3 Manajemen Pengelolaan SDA .............................................................. 16
2.4 Rencana Pengelolaan SDA W.S. Teramang Muar dan Nasal Padang
Guci ....................................................................................................... 17
2.5 Neraca Air ............................................................................................. 19
2.6 Konservasi dan Pengendalian Daya Rusak Air ..................................... 24
2.7 Peningkatan Efektivitas Kelembagaan dan Efisiensi Pengelolaan
SDA serta SISDA.................................................................................. 27
2.8 Isu-isu Strategis ..................................................................................... 28
Bab III Profil Organisasi Balai Wilayah Sungai Sumatera VII ...................... 43
3.1 Organisasi Balai Wilayah Sungai Sumatera VII ................................... 44
3.2 Tim Self Assessment Balai Wilayah Sungai Sumatera VII ................... 50
3.3 Pengertian RBO Performance Benchmarking ...................................... 53
Bab IV Performance Indikator .......................................................................... 55
4.1 Misi ....................................................................................................... 56
4.2 Pemilik Kepentingan ............................................................................. 60
4.3 Pembelajaran dan Pertumbuhan ............................................................ 65
4.4 Tata Kelola Usaha Internal ................................................................... 68
4.5 Keuangan .............................................................................................. 73
Bab V Penutup ................................................................................................... 75
5.1 Kesimpulan, Kendala, dan Rekomendasi .............................................. 76

ii 2021 | Laporan Self Assessment RBO - PB


BWS SUMATERA VII BENGKULU

Executive Summary ............................................................................................ 78


Action Plan ........................................................................................................... 79
Lampiran
Undangan, Jadwal Kegiatan, dan Absensi Peserta ................................................ 80
SK Tim Self Assessment BWS Sumatera VII Bengkulu ........................................ 81
Surat Hasil Pelaksanaan Reviu SA - RBO Tahun 2021......................................... 82

Laporan Self Assessment RBO - PB | 2021 iii


BWS SUMATERA VII BENGKULU

BAB 1

BAB I

Laporan Self Assessment RBO - PB | 2021 1


BWS SUMATERA VII BENGKULU

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air sebagai sumber kehidupan masyarakat secara alami keberadaannya


bersifat dinamis mengalir ke tempat yang lebih rendah tanpa mengenal batas
wilayah administrasi. Keberadaan air mengikuti siklus hidrologi yang erat
hubungannya dengan kondisi cuaca pada suatu daerah sehingga menyebabkan
ketersediaan air tidak merata dalam setiap waktu dan setiap wilayah. Sejalan
dengan perkembangan jumlah penduduk dan meningkatnya kegiatan
masyarakat mengakibatkan perubahan fungsi lingkungan yang berdampak
negatif terhadap kelestarian sumber daya air dan meningkatnya daya rusak air.
Hal tersebut menuntut pengelolaan sumber daya air yang utuh dari hulu
sampai ke hilir dengan basis wilayah sungai dalam satu pola pengelolaan
sumber daya air tanpa dipengaruhi oleh batas-batas wilayah administrasi yang
dilaluinya.

Berdasarkan hal tersebut di atas, pengaturan kewenangan dan tanggung


jawab pengelolaan sumber daya air oleh Pemerintah, pemerintah provinsi, dan
pemerintah kabupaten/kota didasarkan pada keberadaan wilayah sungai yang
bersangkutan, yaitu:
1. Wilayah sungai lintas provinsi, wilayah sungai lintas negara, dan/atau
wilayah sungai strategis nasional menjadi kewenangan Pemerintah;
2. Wilayah sungai lintas kabupaten/kota menjadi kewenangan pemerintah
provinsi;
3. Wilayah sungai yang secara utuh berada pada satu wilayah kabupaten/kota
menjadi kewenangan pemerintah kabupaten/kota.

Berdasar pada permasalahan, kewenangan dan tanggung jawab tersebut,


perlu diwujudkan pengelolaan sumber daya air yang terpadu Integrated water
resources management (IWRM) dan pengelolaannya didasarkan pada "one
river basin, one integrated plan, one integrated management" yang
merupakan satu-kesatuan pengelolaan dari hulu, tengah dan hilir. Untuk itu

2 2021 | Laporan Self Assessment RBO - PB


BWS SUMATERA VII BENGKULU

dibutuhkan River Basin Organization (RSO) berupa Unit Pelaksana Teknis


(UPT) atau Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) dalam rangka Pengelolaan
SDA yang handal dan profesional. Wujud UPT yang menjadi perpanjangan
tangan untuk menyelenggarakan pengelolaan SDA yang menjadi kewenangan
pemerintah antara lain : Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Balai
Wilayah Sungai (BWS) dan fungsi-fungsi yang melekat pada SNVT, serta
Perum Jasa Tirta (PJT).

BBWS, BWS, dan PJT yang merupakan River Basin Organization (RBO)
adalah ujung tombak dalam penyelenggaraan pengelolaan SDA di wilayah
sungai yang langsung memberikan pelayanan kepada masyarakat harus
mengubah “mindset” dari orientasi pembangunan ke orientasi pelayanan dan
berupaya kinerja yang berbasis hasil (output). Untuk itu dibutuhkan :
1. Dukungan/Komitmen yang kuat dari pemangku kebijakan;
2. Dukungan manajemen yang profesional;
3. Dukungan sumber daya yang handal yaitu : sumber daya manusia (SDM),
sumber pendanaan, pengetahuan teknologi dan peralatan.
Untuk mengukur kinerja RBO (BBWS, BWS, PJT), Direktorat Jenderal SDA,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menggunakan alat/tool
River Basin Organization (RBO) Performance Benchmarking yang
dikeluarkan oleh Networks of Asian River Basin Organization (NARBO)
yang telah dilaksanakan oleh anggota NARBO di 18 negara di Asia. Khusus
untuk RBO (BBWS, BWS, PJT) di Indonesia, indikator pengukuran kinerja
RBO telah disesuaikan dengan kebutuhan dalam rangka mewujudkan
keterpaduan pengelolaan sumber daya air. Untuk itu diharapkan agar semua
RBO (BBWS, BWS, PJT) dapat melaksanakan RBO Performance
Benchmarking yang dilengkapi dengan rencana aksi (action plan) 5 tahunan
di unit kerja masing-masing yang dipakai sebagai acuan penyusunan anggaran
kegiatan RBO melakukan evaluasi kinerja setiap tahunnya

Laporan Self Assessment RBO - PB | 2021 3


BWS SUMATERA VII BENGKULU

1.2 Maksud dan Tujuan


a. Maksud dilaksanakannya kegiatan Self Assesment RBO Performance
Benchmarking BWS Sumatera VII tahun 2021 ini adalah untuk
pengukuran kinerja BWS Sumatera VII Bengkulu sebagai pengelola
wilayah sungai serta untuk pengembangan RBO BWS Sumatera VII.
b. Tujuan dari disusunnya Laporan Self Assesment RBO Performance
Benchmarking BWS Sumatera VII tahun 2021 ini adalah dalam upaya
terwujudnya pelayanan pengelolaan SDA yang handal oleh Balai
Wilayah Sungai Sumatera VII secara berkelanjutan.

1.3 Dasar Hukum


Dasar Hukum yang digunakan sebagai dasar Laporan Self Assessment RBO
BWS Sumatera VII tahun 2021 adalah sebagai berikut :
a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 Tentang Sumber Daya Air
b. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982 Tentang Tata Pengaturan
Air
c. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991 Tentang Sungai
d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 04
Tahun 2015 Tentang Kriteria dan Penetapan Wilayah Sungai
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 10
Tahun 2015 Tentang Pola Pengelolaan Air
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 20
Tahun 2016 Tentang Organiasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis

4 2021 | Laporan Self Assessment RBO - PB


BWS SUMATERA VII BENGKULU

BAB 2

Laporan Self Assessment RBO - PB | 2021 5


BWS SUMATERA VII BENGKULU

BAB II
PROFIL WILAYAH SUNGAI TERAMANG MUAR
DAN NASAL PADANG GUCI

2.1 Deskripsi Wilayah Sungai Teramang Muar

Secara geografis Wilayah Sungai Teramang Muar yang selanjutnya


disingkat WS Teramang Muar meliputi wilayah administrasi Provinsi
Bengkulu dan Provinsi Jambi pada posisi 101° 00’ 53,78” - 101° 58’ 47,42”
BT dan antara 2° 13’ 5,50” - 3° 11’ 16,0” LS, dengan batas administrasi WS
Teramang Muar adalah sebelah utara berbatasan dengan Provinsi Sumatera
Barat, sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia dan Kabupaten
Bengkulu Utara, sebelah barat berbatasan dengan Samudera Indonesia,
sebelah timur berbatasan dengan Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera
Selatan.

Luas Wilayah Sungai (WS) Teramang Muar 5.325,37 km2. meliputi 15


(lima belas) buah Daerah Aliran Sungai (DAS) yang meliputi Wilayah
Provinsi Bengkulu, Provinsi Sumatera Barat, dan Provinsi Jambi. Jumlah
kecamatan yang masuk dalam WS Teramang Muar seluruhnya berjumlah 21
kecamatan yang tersebar berbagai daerah, yaitu di Wilayah Provinsi Bengkulu
tepatnya di Kabupaten Mukomuko sebanyak 15 kecamatan (Kecamatan Air
Majunto; Kecamatan Air Rami; Kecamatan Air Dikit; Kecamatan V Koto;
Kecamatan Teras Terunjam; Kecamatan Teramang Jaya; Kecamatan Sungai
Rumbai; Kecamatan Lubuk Pinang; Kecamatan Malin Deman; Kecamatan
Ipuh; Kecamatan Kota Mukomuko; Kecamatan Penarik; Kecamatan Pondok
Suguh; Kecamatan Selagan Raya dan Kecamatan XIV Koto) dan di
Kabupaten Bengkulu Utara satu kecamatan (Kecamatan Puteri Hijau),
kemudian di Wilayah Provinsi Sumatera Barat yaitu di Kabupaten Pesisir
Selatan sebanyak satu kecamatan (Pancung Soal), dan di Wilayah Provinsi
Jambi yakni di Kabupaten Merangin dan Kabupaten Kerinci masing-masing
sebanyak 2 kecamatan, yaitu Kecamatan Sungai Tenang, Kecamatan Jangkat,
Kecamatan Gunung Raya, serta Kecamatan Keliling Danau.

6 2021 | Laporan Self Assessment RBO - PB


BWS SUMATERA VII BENGKULU

Pengembangan Wilayah Sungai Teramang Muar telah dilaksanakan


sebanyak 5 (lima) tahap (2008, 2012, 2013, 2014, dan 2017), dan berdasarkan
pola pengelolaan yang telah disahkan pada tahun 2012 oleh Menteri Pekerjaan
Umum yang dilakukan dengan pendekatan yang terencana, terpadu,
menyeluruh, berkesinambungan, dan berwawasan lingkungan, serta dengan
sistem pengelolaan terpadu berlandaskan One River, One Plan, One
Integrated Management. Kondisi Wilayah Sungai Teramang Muar dapat
dijelaskan sebagai berikut:

1. Kependudukan di WS Teramang Muar


Jumlah penduduk di wilayah administrasi kecamatan yang tersebar di
kelima kabupaten pada tahun 2015 berjumlah 250.438 jiwa. Yang terpadat
berada di Kecamatan XIV Koto Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu
dengan tingkat kepadatan 138,3 jiwa per km 2 atau 14 jiwa per ha,
termasuk kategori kepadatan jarang, dan yang terendah berada di
Kecamatan Air Rami, masih di Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu,
dengan tingkat kepadatan 10,60 jiwa per km 2 atau 0,0106 jiwa per ha,
termasuk kategori kepadatan sangat jarang. Secara rinci penyebaran
penduduk di WS Teramang Muar tersaji pada tabel berikut ini.

Jumlah Penduduk, Proyeksi Jumlah Penduduk Kecamatan


Kepadatan dan Laju Tahun 2015 s.d Tahun 2035 )*
Pertumbuhan Kecamatan (jiwa)
NO PROV/KAB/KEC
Jumlah
Kepdtn
Penduduk Laju 2015 2020 2025 2030 2035
(jiwa/km2)
2012 (jiwa)
1 Prov. Bengkulu
a. Kab. Mukomuko
Kec. Air Majunto 9066 70.14 1.76 9296 10350 11222 12093 12963
Kec. Air Rami 10394 10.60 1.82 10317 11489 12456 13423 14388
Kec. Air Dikit 5709 61.78 0.41 6211 6917 7499 8081 8661
Kec. Lubuk Pinang 12739 135.30 3.65 6198 6900 7480 8060 8640
Kec. Malin Deman 6415 21.56 2.68 7157 7969 8640 9311 9981
Kec. Ipuh 16556 82.30 2.69 9886 11007 11934 12860 13785
Kec. Kota
15237 66.10 4.20 6583 7331 7948 8564 9179
Mukomuko
Kec. Penarik 20728 68.81 3.46 12648 14084 15271 16457 17642
Kec. Pondok
11204 50.15 4.00 5523 6150 6667 7184 7699
Suguh
Kec. Selagan Raya 8455 24.56 1.73 16913 18833 20418 22004 23588
Kec. Sungai
6707 12.92 2.19 13457 14983 16245 17506 18766
Rumbai
Kec. Teramang
10046 34.62 3.29 18618 20731 22476 24221 25965
Jaya
Kec. Teras
6995 47.71 4.22 9272 10325 11194 12064 12933
Terujam

Laporan Self Assessment RBO - PB | 2021 7


BWS SUMATERA VII BENGKULU

Kec. V Koto 7055 41.10 3.99 8963 9980 10820 11660 12500
Kec. XIV Koto 10858 138.30 1.22 11691 13018 14115 15211 16306
b. Kab. Bengkulu
Utara
Kec. Puteri Hijau 36615 37.9 0.02 41973 44584 46696 48805 50913
2 Prov. Sumatera
Barat
c. Kab. Pesisir
Selatan
Kec. Pancung Soal - - - - - - - -
3 Prov. Jambi
d. Kabupaten
Merangin
Kec. Sungai
8711 13.4 0.01 8582 9434 10036 10639 11243
Tenang
Kec. Jangkat 8511 9.0 0.01 8383 9217 9806 10395 10984
e. Kabupaten
Kerinci
Kec. Gunung Raya 14173 24.0 0.02 15753 16554 17200 17846 18491
Kec. Keliling
22519 62.0 0.03 23014 24186 25130 26075 27019
Danau

2. Perekonomian
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan
biasanya digunakan untuk melihat pertumbuhan regional secara riil, tanpa
dipengaruhi oleh kenaikan harga. Perkembangan Nilai PRDB Atas Dasar
Harga Berlaku pada periode Tahun 2007 s.d 2011 di Kabupaten
Mukomuko. Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Pesisir Selatan,
Kabupaten Merangin, dan Kabupaten kerinci disajikan pada tabel berikut
ini.

No. Kabupaten 2007 2008 2009 2010 2011

1 Mukomuko 1.039.112,89 1.129.618,50 1.228.879,40 1.419.417,00 1.588.623,40


2 Bengkulu Utara 1.877.650,11 1.419.408,04 1.501.265,14 1.684.123,64 1.915.548,16
3 Pesisir Selatan 2.654.320,00 3.082.919,44 3.580.150,00 4.080.689,70 4.619.167,84
4 Merangin 1.854.559,00 2.262.562,43 2.750.306,46 3.222.051,62 3.858.506,29
5 Kerinci 2.055.285,33 2.377.386,68 2.652.261,53 2.988.157,13 3.517.819,25

Perkembangan PDRB atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 pada Periode
Tahun 2000 s.d 2010 terlihat pada tabel berikut ini.

No. Kabupaten 2007 2008 2009 2010 2011

1 Mukomuko 494.169,15 514.681,30 543.385,79 574.553,80 610.071,76


2 Bengkulu Utara 1.040.677,40 731.169,55 766.582,59 808.976,58 857.679,62
3 Pesisir Selatan 1.710.569,67 1.801.336,27 1.899.032,79 2.002.248,56 2.107.966,19
4 Merangin 955.063,12 1.012.318,88 1.097.537,22 1.183.697,85 1.266.789,64
5 Kerinci 1.000.752,44 1.059.597,03 1.021.987,59 1.121.987,60 1.181.908,55

8 2021 | Laporan Self Assessment RBO - PB


BWS SUMATERA VII BENGKULU

Pada triwulan II-2017 ini ekonomi Provinsi Bengkulu secara y-on-y


tumbuh 5,04 persen, terjadi perlambatan jika dibandingkan triwulan II-
2016 yang tumbuh 5,43 persen (y-on-y). Penyebab terjadinya perlambatan
ekonomi ini terutama karena melemahnya kinerja lapangan usaha yang
cukup dominan, seperti Administrasi Pemerintahan, Jasa Keuangan, dan
Industri Pengolahan. Kendati terjadi perlambatan, secara umum hampir
seluruh lapangan usaha tumbuh positif, kecuali pada lapangan usaha Jasa
Keuangan yang mengalami kontraksi atau negatif. Lapangan usaha jasa
lainnya tumbuh tertinggi sebesar 13,93 persen, diikuti penyediaan
akomodasi dan makan minum sebesar 9,80 persen. Sementara
pertumbuhan terendah pada lapangan usaha pertambangan dan penggalian
sebesar 0,69 persen.

Jasa Lainnya 13.93


Penyediaan Akomodasi; Makan Minum 9.80
Jasa Kesehatan 9.69
Perdagangan Besar & Eceran & Reparasi 9.52
Informasi dan Komunikasi 9.24
Jasa Perusahaan 6.47
Konstruksi 5.62
Transportasi dan Pergudangan 5.12
Real Estate 5.04
Pengadaan Listrik dan Gas 4.94
Administrasi Pemerintahan 4.94
Pengadaan Air 4.63
Industri Pengolahan 4.15
Jasa Pendidikan 3.98
Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 2.90
Pertambangan dan Penggalian 0.69
Jasa Keuangan -0.58
-2.00 0.00 2.00 4.00 6.00 8.0010.0012.0014.0016.00

Sumber pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu triwulan II-2017


yang utama adalah perdagangan besar dan eceran sebesar 1,41 persen;
diikuti pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 0,84 persen; diikuti
administrasi pemerintahan sebesar 0,43 persen. Sementara yang terendah
adalah jasa keuangan yaitu sebesar -0,02 persen.

Laporan Self Assessment RBO - PB | 2021 9


BWS SUMATERA VII BENGKULU

Perdagangan Besar dan Eceran 1.41


0.84
Administrasi Pemerintahan 0.43
0.40
Informasi dan Komunikasi 0.40
0.26
Jasa Pendidikan 0.26
0.25
Real Estate 0.23
0.15
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0.15
0.14
Jasa Lainnya 0.10
0.03
Pengadaan Air 0.01
0.00
Jasa Keuangan -0.02
-0.200.000.200.400.600.801.001.201.401.60

Pada triwulan II-2017, ekonomi Provinsi Bengkulu meningkat sebesar


1,02 persen bila dibandingkan triwulan I-2017 (q-to-q). Terdapat 16
lapangan usaha yang tumbuh positif dan hanya satu lapangan usaha yang
tumbuh negatif. Lapangan usaha yang tumbuh tiga tertinggi adalah jasa
lainnya sebesar 2,84 persen; diikuti jasa kesehatan dan kegiatan sosial
sebesar 2,18 persen; dan penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar
2,07 persen. Sementara pertumbuhan terendah yaitu pada lapangan usaha
pertambangan dan penggalian sebesar 0,03 persen. Sedangkan lapangan
usaha jasa keuangan mengalami kontraksi, yakni sebesar -0,30 persen.

10 2021 | Laporan Self Assessment RBO - PB


BWS SUMATERA VII BENGKULU

Jasa Lainnya 2.84


Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2.18
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 2.07
Informasi dan Komunikasi 1.92
Perdagangan Besar dan Eceran 1.91
Pengadaan Listrik dan Gas 1.76
Jasa Perusahaan 1.45
Transportasi dan Pergudangan 1.21
Real Estate 1.18
Industri Pengolahan 1.02
Konstruksi 0.76
Jasa Pendidikan 0.73
Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 0.67
Pengadaan Air 0.55
Administrasi Pemerintahan 0.54
Pertambangan dan Penggalian 0.03
Jasa Keuangan -0.30

Sumber pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu triwulan II-2017


yang utama adalah lapangan usaha perdagangan besar dan eceran,
reparasi mobil, dan sepeda motor sebesar 0,29 persen; serta lapangan
usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 0,19 persen.
Sumber kontraksi terdapat pada jasa keuangan, yakni sebesar -0,01
persen.

Perdagangan Besar dan Eceran 0.29


0.19
Transportasi dan Pergudangan 0.10
0.09
Industri Pengolahan 0.06
0.05
Administrasi Pemerintahan 0.05
0.05
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0.03
0.03
Penyediaan Akomodasi dan Makan… 0.03
0.03
Jasa Lainnya 0.02
0.00
Pengadaan Air 0.00
0.00
Jasa Keuangan -0.01

Laporan Self Assessment RBO - PB | 2021 11


BWS SUMATERA VII BENGKULU

Harga Berlaku Harga Konstan 2010


Lapangan Usaha
Triw II-2016 Triw I-2017 Triw II-2017 Triw II-2016 Triw I-2017
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Pertanian,
A Kehutanan, dan 4.074.917,96 4.309.382,98 4.386.877,95 2.871.958,44 2.935.473,05
Perikanan
Pertambangan dan
B 511.650,59 530.562,00 534.566,68 365.964,17 368.378,23
Penggalian
C Industri Pengolahan 844.308,43 901.303,46 915.710,82 621.545,27 640.815,46
Pengadaan Listrik,
D Gas dan Produksi 10.344,43 12.220,25 13.009,30 9.002,02 9.283,65
Es
Pengadaan Air,
Pengelolaan
E 26.253,42 28.518,50 29.092,69 21.857,33 22.744,32
Sampah dan Daur
Ulang
F Konstruksi 668.778,15 721.807,90 735.860,47 437.144,55 458.230,87
Perdagangan Besar
dan Eceran,
G 1.867.763,55 2.066.766,22 2.122.896,19 1.461.406,83 1.570.673,43
Reparasi Mobil dan
Sepeda Motor
Transportasi dan
H 1.078.356,76 1.167.948,78 1.196.728,42 780.166,53 810.276,22
Pergudangan
Penyediaan
I Akomodasi dan 216.230,09 240.987,54 251.077,63 153.906,14 165.570,96
Makan Minum
Informasi dan
J 471.359,33 517.940,82 531.605,16 425.453,62 456.000,07
Komunikasi
Jasa Keuangan dan
K 485.892,82 503.588,26 504.974,05 351.785,34 350.815,53
Asuransi
L Real Estate 543.182,85 579.944,93 591.307,25 447.984,32 465.034,82
M,N Jasa Perusahaan 294.365,33 322.984,24 331.739,32 222.350,33 233.349,61
Administrasi
Pemerintahan,
O Pertahanan dan 1.320.373,46 1.437.632,85 1.463.279,87 870.732,33 908.752,81
Jaminan Sosial
Wajib
P Jasa Pendidikan 878.670,89 938.422,09 953.717,08 637.308,33 657.899,19
Jasa Kesehatan dan
Q 216.612,95 239.071,00 244.854,42 153.744,49 165.044,26
Kegiatan Sosial
R,S,
Jasa Lainnya 98.564,51 117.589,10 122.403,28 73.260,36 81.162,89
T,U

PDRB 13.607.625,48 14.636.670,91 14.929.700,60 9.905.570,40 10.299.505,37

2.2 Deskripsi Wilayah Sungai Nasal Padang Guci


Wilayah Kerja WS NPG meliputi beberapa kabupaten pada Provinsi
Bengkulu, Provinsi Sumatera Selatan, serta Provinsi Lampung dengan rincian
terdapat pada tabel berikut ini.

Luas
Provinsi/Kabupaten/Kecamatan Luas (Ha) Provinsi/Kabupaten/Kecamatan
(Ha)
PROVINSI BENGKULU 381.768,81 PROVINSI SUMATERA SELATAN 98.546,89
KABUPATEN BENGKULU SELATAN 123.369,50 KABUPATEN LAHAT 49.573,83
Kecamatan Air Nipis 20.439,10 Kecamatan Muara Pinang 1.604
Kecamatan Bunga Mas 2.408,20 Kecamatan Tanjung Sakti Puma 19.843,25
Kecamatan Kedurang 21.191,96 Kecamatan Tanjung Sakti Pumi 29.728,97
Kecamatan Kedurang Ilir 7.226,68 KABUPATEN OKU SELATAN 48.973,06
Kecamatan Kota Manna 2.837,41 Kecamatan Pulau Beringin 14.137,96
Kecamatan Manna 3.841,46 Kecamatan Sindang Danau 22.950,26
Kecamatan Pasar Manna 975,76 Kecamatan Sungai Are 11.884,85
Kecamatan Pino 7.938,31 PROVINSI LAMPUNG 5.928,08
Kecamatan Pino Raya 27.949,77 KABUPATEN LAMPUNG BARAT 5.928,08

12 2021 | Laporan Self Assessment RBO - PB


BWS SUMATERA VII BENGKULU

Kecamatan Seginim 6.553,96 Kecamatan Pesisir Utara 5.928,08


Kecamatan Semidang Alas 0,023
Kecamatan Semidang Alas Maras 0,609
Kecamatan Ulu Manna 22.006,26
KABUPATEN KAUR 258.399,30
Kecamatan Kaur Selatan 11.326,18
Kecamatan Kaur Tengah 2.436,06
Kecamatan Kaur Utara 6.483,54
Kecamatan Kelam Tengah 3.934,29
Kecamatan Kinal 19.278,66
Kecamatan Luas 11.323,36
Kecamatan Lungkang Kule 2.817,56
Kecamatan Maje 39.894,18
Kecamatan Muara Sahung 31.444,36
Kecamatan Nasal 57.433,37
Kecamatan Padang Guci Hulu 40.660,52
Kecamatan Semidang Gumay 4.102,27
Kecamatan Tanjung Kemuning 5.894,25
Kecamatan Tetap 9.596,54
Kecamatan Padang Guci Hilir 11.774,19
Total = 486.243,77 Ha / 4.862,44 km2

Luas WS Nasal Padang Guci sebesar 486.243,77 Ha atau 4.862,44 km2 yang
meliputi 19 (sembilan belas) daerah aliran sungai yang mana bagian hulunya
berada pada wilayah perbatasan Provinsi Bengkulu dan Provinsi Sumatera
Selatan. Dari sekian banyak DAS tersebut, terdapat beberapa DAS yang
berstatus lintas Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Lampung. DAS terluas
di WS NPG adalah DAS Air Luas (86.274,71 ha) sebesar 17,7% dari total luas
WS dan melewati dua kabupaten, yaitu Kabupaten OKU Selatan dan Kaur.

Nama
Kode Nama Daerah Kode Daerah
Luas (Ha) Luas (Ha)
DAS Aliran Sungai DAS Aliran
Sungai
001 Selali 8.820,63 011 Luas 86.274,71
002 Pino 25.054,29 012 Tetap 12.795,54
003 Manna 73.159,63 013 Sambat 26.272,21
004 Bangkenang 46.848,02 014 Numan 3.990,47
005 Kedurang 11.830,72 015 Hawang 6.125,72
006 Mertam 5.442,09 016 Nasal 35.311,68
007 Sulau 5.730,91 017 Kolek 10.713,05
008 Padang Guci 52.838,08 018 Manula 26.039,40
009 Kelam 11.331,19 019 Anak Selanak 1.381,92
010 Kinal 36.283,53
Jumlah Luas WS NPG = 486.243,77 Ha

Pengembangan Wilayah Sungai Teramang Muar telah dilaksanakan


sebanyak 4 (empat) tahap (2012, 2013, 2014 dan 2017), dan berdasarkan pola
pengelolaan yang telah disahkan pada tahun 2012 oleh Menteri Pekerjaan

Laporan Self Assessment RBO - PB | 2021 13


BWS SUMATERA VII BENGKULU

Umum yang dilakukan dengan pendekatan yang terencana, terpadu,


menyeluruh, berkesinambungan, dan berwawasan lingkungan, serta dengan
sistem pengelolaan terpadu berlandaskan One River, One Plan, One
Integrated Management. Kondisi Wilayah Sungai Nasal Padang Guci dapat
dijelaskan sebagai berikut:

1. Pertumbuhan Ekonomi di WS Nasal Padang Guci


Dalam melakukan analisis kecenderungan pertumbuhan ekonomi di WS
NPG, dapat dilihat dari kondisi keuangan masing-masing provinsi yang
masuk ke dalam wilayah sungai tersebut. Terdapat tiga provinsi yang
masuk ke dalam WS NPG ini dan dilihat dari kondisi keuangan pada
provinsi-provinsi tersebut, maka laju pertumbuhan ekonomi di WS NPG
dapat dikatakan stabil dan baik.
2. Pertumbuhan Anggaran Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten
Provinsi Bengkulu merupakan provinsi yang paling mendominasi WS
NPG. Dilihat dari komposisi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
(APBD) Provinsi Bengkulu, maka dapat terlihat bahwa nilai pendapatan
Provinsi Bengkulu selalu mengalami kenaikan dari tahun ke tahun hingga
mencapai nilai diatas 6.000 Miliar Rupiah.

Komposisi APBD Prov. Bengkulu


Agregat Prov., Kab., dan Kota
8000.00
7000.00
6000.00
Miliar Rupiah

5000.00
4000.00
3000.00
2000.00
1000.00
0.00
-1000.00
-2000.00
2008 2009 2010 2011 2012
Pendapatan 4499.54 4436.59 4946.04 5790.05 6343.31
Belanja 4677.22 4534.79 4866.74 5457.90 6983.01
Surplus/Defisit -177.69 -98.20 79.31 332.15 -639.69
Pembiayaan 680.98 340.19 186.65 195.51 43.70

Keterangan: 2008-2011 Realisasi; 2012 Anggaran

14 2021 | Laporan Self Assessment RBO - PB


BWS SUMATERA VII BENGKULU

Selain itu, keseimbangan antara nilai pendapatan dan belanja provinsi


masih dalam kondisi berimbang. Hal tersebut menunjukkan kestabilan
sektor perekonomian Provinsi Bengkulu.
Sementara itu, untuk Kondisi keuangan Provinsi Sumatera Selatan,
jika dilihat dari komposisi APBD Provinsi Sumatera Selatan pada gambar
di bawah, maka terlihat bahwa sektor pendapatan di Provinsi Sumatera
Selatan ini juga terus mengalami kenaikan dari Tahun 2008 – Tahun 2012.
Kondisi keuangannya juga terlihat stabil karena pada setiap tahunnya
Provinsi Sumatera Selatan lebih banyak mengalami surplus belanja
provinsi. Hal tersebut menggambarkan bahwa kondisi keuangan di
Provinsi ini memberikan kecenderungan peningkatan nilai yang positif.

Komposisi APBD Prov. Sumatera Selatan


Agregat Prov., Kab., dan Kota
25000.00
20000.00
Miliar Rupiah

15000.00
10000.00
5000.00
0.00
-5000.00
2008 2009 2010 2011 2012
Pendapatan 12193.86 12019.99 14987.91 18829.01 19468.30
Belanja 12351.59 12119.55 13723.00 17768.21 19894.54
Surplus/Defisit -157.73 -99.57 1264.91 1060.81 -426.24
Pembiayaan 1193.98 706.19 228.72 872.80 -196.70

Keterangan: 2008-2011 Realisasi; 2012 Anggaran

Provinsi Lampung memiliki kondisi keuangan yang cukup baik pula jika
dibandingkan dengan kedua provinsi sebelumnya yang juga termasuk ke
dalam WS NPG ini. Jika dilihat dari komposisi APBD Provinsi, maka nilai
pendapatan APBD di Provinsi Lampung mengalami kenaikan dari tahun
ke tahun dan mengalami kenaikan yang cukup signifikan pada Tahun 2010
ke Tahun 2012, serta menunjukan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan
positif. Provinsi Lampung terus mengalami surplus APBD di mana
nilainya terus meningkat.

Laporan Self Assessment RBO - PB | 2021 15


BWS SUMATERA VII BENGKULU

2.3 Manajemen Pengelolaan SDA

Pengelolaan sumber daya air secara menyeluruh, terpadu, dan


berwawasan lingkungan hidup dengan melibatkan semua pihak, baik
sebagai pengguna, pemanfaat, maupun pengelola, memerlukan manajemen
pengelolaan dengan pendekatan One River Basin, One Plan, and One
Integrated Management. IWRM dapat dicapai melalui peningkatan
koordinasi, pemberdayaan masyarakat, dan membangun networking.

Balai Wilayah Sungai Sumatera VII adalah salah satu institusi


pengelola sumber daya air Wilayah Sungai Strategis Nasional yang
berkedudukan di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, dengan tugas pokok
utamanya adalah: merencanakan, melaksanakan, memantau, dan
mengevaluasi penyelenggaraan konservasi sumber daya air,
pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air
sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Organisasi dan Tata
kerja Unit Pelaksana Teknis.

16 2021 | Laporan Self Assessment RBO - PB


BWS SUMATERA VII BENGKULU

2.4 Rencana Pengelolaan SDA WS Teramang Muar dan WS Nasal Padang Guci

Sumber daya air adalah aspek vital yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia. Tanpa pengembangan sumber daya air, peradaban
manusia tidak akan mencapai tingkat yang dinikmati saat ini. Pemanfaatan
sumber daya air untuk berbagai kebutuhan terus meningkat dari tahun ke
tahun, namun sayangnya ketersediaan sumber daya air semakin terbatas.
Untuk memenuhi kebutuhan air yang terus meningkat, diperlukan suatu
perencanaan terpadu yang berbasis Wilayah Sungai guna menentukan langkah
dan tindakan yang harus dilakukan agar dapat memenuhi kebutuhan tersebut
dengan mengoptimalkan potensi pengembangan sumber daya air, melindungi,
melestarikan, dan meningkatkan nilai SDA dan lahan. Mengingat pengelolaan
sumber daya air secara menyeluruh, terpadu, dan berwawasan lingkungan
hidup merupakan masalah yang kompleks dan melibatkan semua pihak, baik
sebagai pengguna, pemafaat maupun pengelola, maka tidak dapat dihindari
perlunya upaya bersama untuk mulai mempergunakan pendekatan one river
basin, one plan and one integrated management. Keterpaduan dalam
perencanaan, kebersamaan dalam pelaksanaan, dan kepedulian dalam
pengendalian sudah waktunya diwujudkan.

1. Maksud dan Tujuan

Maksud dari penyusunan Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air


Wilayah Sungai Teramang Muar dan Wilayah Sungai Nasal Padang Guci
adalah untuk menyusun rencana umum pengelolaan sumber daya air di
Wilayah Teramang Muar dan Nasal Padang Guci dalam jangka waktu 20
(dua puluh) tahun ke depan, dengan prinsip keterpaduan antara air
permukaan dan air tanah, hulu dan hilir, kuantitas dan kualitas, serta
keseimbangan antara upaya konservasi sumber daya air, pendayagunaan
sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air.

Laporan Self Assessment RBO - PB | 2021 17


BWS SUMATERA VII BENGKULU

Sedangkan tujuan dari penyusunan Rencana Pengelolaan Sumber


Daya Air Wilayah Sungai Teramang Muar dan Wilayah Sungai Nasal
Padang Guci adalah terwujudnya kelestarian sumber daya air,
pemanfaatan sumber daya air, dan pendayagunaan sumber daya air yang
serasi dan optimal sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan daya dukung
lingkungan dan mengurangi daya rusak air serta sesuai dengan kebijakan
pembangunan nasional dan daerah yang berkelanjutan.

2. Sasaran
Sasaran dari penyusunan pola pengelolaan SDA WS Teramang Muar
dan WS Nasal Padang Guci adalah:
a. Konservasi sumber daya air di WS Teramang Muar dan WS Nasal
Padang Guci.
b. Pendayagunaan sumber daya air di WS Teramang Muar dan WS Nasal
Padang Guci dengan mempertimbangkan kebijakan daerah, termasuk
arahan zonasi dalam penataan ruang.
c. Pengendalian daya rusak air di WS Teramang Muar dan WS Nasal
Padang Guci.
d. Sistem informasi sumber daya air di WS Teramang Muar dan WS
Nasal Padang Guci,
e. Pemberdayaan dan peningkatan peran masyarakat dan dunia usaha
dalam pengelolaan sumber daya air di WS Teramang Muar dan WS
Nasal Padang Guci.

Visi Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air di WS Teramang Muar dan


WS Nasal Padang Guci ini adalah Sumber Daya Air Nasional yang
dikelola secara menyeluruh, terpadu, dan berwawasan lingkungan untuk
keadilan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia dan berpedoman pada
tujuh asas pengelolaan yaitu: kelestarian, keseimbangan, kemanfaatan
umum, keterpaduan dan keserasian, keadilan, kemandirian, transparansi,
dan akuntabilitas.

18 2021 | Laporan Self Assessment RBO - PB


BWS SUMATERA VII BENGKULU

Untuk mewujudkan visi tersebut, kebijakan nasional pengelolaan


sumber daya air dalam 20 (dua puluh tahun) tahun ke depan dilakukan
melalui 5 (lima) misi sebagai berikut:
1. Meningkatkan konservasi sumber daya air secara terus menerus;
2. Mendayagunakan sumber daya air untuk keadilan dan kesejahteraan
masyarakat;
3. Mengendalikan dan mengurangi daya rusak air;
4. Meningkatkan peran masyarakat dan dunia usaha dalam pengelolaan
SDA;
5. Membangun jaringan sistem informasi sumber daya air nasional yang
terpadu antarsektor dan antarwilayah.

2.5 Neraca Air


A. Neraca Air WS Teramang Muar
Ketersediaan air di WS Teramang Muar rata-rata sekitar 13,73 milyar
m³/tahun atau setara dengan debit sebesar 435,26 m³/s. Secara keseluruhan
masih surplus untuk semua DAS. Kondisi surplus tersebut dipenuhi oleh
debit andalan Q80%. Dengan demikian, perlu diidentifikasikan
kemungkinan pengembangan sumber daya air pada Wilayah Sungai
Teramang Muar.

Rata-rata Q80%
NO Nama DAS
Juta Juta
m3/s m 3/tahun m3/s m 3/tahun
1 Manjuto 69,423 2189,323 43,025 1356,841

2 Selagan 58,850 1855,901 36,473 1150,201

3 Lagan 5,115 161,292 3,170 99,961

4 Dikit 88,876 2802,799 55,081 1737,045

5 Pelatun Gedang 0,526 16,580 0,326 10,275

6 Bakal Kecil 1,232 38,849 0,763 24,077

7 Bantal 0,259 8,161 0,160 5,058

8 Bakal Gedang 1,577 49,739 0,977 30,826

9 Pinang 0,932 29,401 0,578 18,221

10 Seblat 33,140 1045,090 20,538 647,698

11 Teramang 60,270 1900,671 37,352 1177,948

Laporan Self Assessment RBO - PB | 2021 19


BWS SUMATERA VII BENGKULU

12 Retak 22,543 710,921 13,971 440,596

13 Muar 62,865 1982,514 38,961 1228,670

14 Buluh 10,051 316,972 6,229 196,444

15 Rami 19,087 601,942 11,830 373,056

Jumlah 434,746 13710,154 269,435 8496,917

Pada saat ini, dengan luas irigasi fungsional, neraca air secara
keseluruhan setiap bulan masih mengalami surplus. Penggunaan air dan
keseimbangan air hingga tahun 2035 dapat dilihat sebagai berikut:

2035
No. DAS
Ketersediaan Kebutuhan Sisa
1 Manjunto 43,025 25,763 17,262
2 Slagan 36,473 8.848 27,624
3 Lagan 3,170 2,226 0,944
4 Dikit 55,081 4,966 50,115
5 Pelatun Gedang 0,326 0,220 0,106
6 Bakal Kecil 0,763 0,786 -0,022
7 Bantal 0,160 0,170 -0,010
8 Bakal Gedang 0,977 0,540 0,438
9 Pinang 0,578 1,579 -1,002
10 Seblat 20,538 5,985 14,553
11 Teramang 37,352 11,442 25,910
12 Retak 13,971 3,137 10,835
13 Muar 38,961 8,810 30,151
14 Buluh 6,229 1,297 4,932
15 Rami 11,830 3,674 8,156
WS Teramang Muar 269.435 79.442 189.993
Persentase 100% 29% 71%

6.39% 0.44%
15.55% Irigasi
0.09%
RKI
0.86%
Pemeliharaan
6.16%
Peternakan
Perikanan
Perkebunan
70.52%
Terbuang ke Laut

20 2021 | Laporan Self Assessment RBO - PB


BWS SUMATERA VII BENGKULU

Pemanfaatan air di Wilayah Sungai Teramang Muar meliputi kebutuhan


air untuk domestik/non domestik, irigasi, PDAM, dan industri. Sedangkan
ke depannya, pemanfaatan kebutuhan air akan bertambah untuk
peningkatan jaringan irigasi.

Total Kebutuhan Air (m3/Detik)


No Uraian Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
2015 2020 2025 2030 2035
1 Kebutuhan RKI 0,75 0,85 0,97 1,07 1,18
a. Kebutuhan Rumah Tangga 0,46 0,52 0,58 0,64 0,69
c. Kebutuhan Industri 0,09 0,11 0,14 0,16 0,19
a. Kebutuhab Perkotaan 0,20 0,22 0,25 0,27 0,30
2 Kebutuhan Irigasi 10,94 14,54 16,56 17,02 17,22
3 Kebutuhan Perikanan 1,16 1,33 1,66 0,20 2,32
4 Kebutuhan Perkebunan 5,10 7,83 10,75 13,67 16,59
5 Kebutuhan Ternak 0,08 0,12 0,16 0,20 0,24
6 Kebutuhan Penggelontoran/Pemeliharaan) 41,90 41,90 41,90 41,90 41,90
7 Kebutuhan Air Total dengan aliran pemeliharaan 59,92 66,57 72,00 74,05 79,44
8 Kebutuhan Air Total Tanpa aliran pemeliharaan 18,03 24,67 30,10 32,15 37,54
9 Ketersediaan Air Air Saat Ini Yang Dapat Dipenuhi 17,80 - - - -
10 Potensi Air 269,44 269,44 269,44 269,44 269,44
12 Ketersediaan Infrastruktur yang dapat mensuplai :
Peningkatan Operasional Pintu Air Intake Kanan 4,98
12.1 Air Manjuto

Peningkatan Operasional Pintu Air Intake Kiri Air 1,00


12.2 Manjuto

Pembangunan Embung Instream pada seluruh 1,50 1,00 1,50 1,50


DAS khususnya DAS Defisit yaitu DAS Pelatun
12.3 Gedang, Bakal Kecil, Pinang, Bantal, Lagan, Bakal
Gedang
12.4 Pembangunan Bendungan Air Muar 5,00
12.5 Pembangunan Bendungan Air Dikit 3,50
Pembangunan Intake Air Baku IKK Ipuh, IKK Air 0,10
12.6 Rami, IKK Putri Hijau

Peningkatan Transmisi Air Baku IKK Selagan 0,60 -


Raya, Teras Terunjam, Penarik, Air dikit, Kota
12.7
Mukomuko
13 Jumlah Pasokan dari Infrastruktur 0,00 7,18 7,00 5,00 1,50
14 Ketersediaan Debit Total 269,44 276,62 276,44 274,44 270,94
15 Pemenuhan Air 17,80 24,99 31,99 36,99 38,49

Laporan Self Assessment RBO - PB | 2021 21


BWS SUMATERA VII BENGKULU

1. Upaya pemenuhan kebutuhan irigasi

Kondisi irigasi pada saat ini tidak semuanya dalam kondisi baik,
dapat dianggap rata-rata efisiensi irigasinya adalah 60%, sedangkan
secara teknis perencanaan irigasi diperhitungkan efisiensi sebesar 65%.
Kerusakan jaringan irigasi berupa pendangkalan saluran, kerusakan
bangunan bagi, kebocoran air baik di saluran maupun pada bangunan,
serta kurang berfungsinya bangunan ukur debit mengakibatkan kurang
terukurnya pembagian air sehingga efisiensi air irigasi menurun.

Dari seluruh luasan daerah irigasi yang ada yakni sebesar 19.103
Ha, diharapkan dapat dilaksanakan rehabilitasi bertahap selama 15
tahun dengan target seluas 10.000 Ha per 5 tahunan. Maka pada tahun
2025 dan seterusnya seluruh jaringan irigasi dalam WS Teramang
Muar sebesar 19.103 Ha sudah berfungsi dengan baik dan dilanjutkan
dengan dipertahankan melalui pelaksanaan rehabilitasi kecil terhadap
kerusakan-kerusakan akibat operasional rutin dan melaksanakan OP
jaringan sesuai dengan kebutuhannya.

2. Upaya Pemenuhan Kebutuhan PDAM

Pemenuhan kebutuhan air bersih RKI dilaksanakan dengan


pengembangan dan perbaikan dari instalasi penjernihan air dan
jaringan PDAM yang ada serta meningkatkan kapasitas olahnya untuk
memenuhi kebutuhan perkotaan. Selain itu, dikembangkan SPAM
setempat pada tingkat kecamatan dan pedesaan dengan memanfaatkan
sumber air dari air sungai setempat. Kebutuhan air dan tingkat
pelayanan PDAM terus ditingkatkan hingga tahun 2030.

22 2021 | Laporan Self Assessment RBO - PB


BWS SUMATERA VII BENGKULU

Tahun 2030
Tingkat Tingkat
Provinsi/Kabupaten/ Jumlah Kebutuhan
No. Pelayanan Pelayanan
Kecamatan Penduduk Air
PDAM PDAM
(jiwa) (l/dt)
(l/dt) (%)
1 PROVINSI BENGKULU
a. Kabupaten Mukomuko
Kecamatan Air Manjuto 12.093 17,50 3,50 20,0%
Kecamatan Air Rami 13.423 19,42 3,88 20,0%
Kecamatan Air Dikit 8.081 11,69 11,69 100,0%
Kecamatan V Koto 8.060 11,66 2,33 20,0%
Kecamatan Teras Terunjam 9.311 13,47 13,47 100,0%
Kecamatan Teramang Jaya 12.860 18,61 3,72 20,0%
Kecamatan Sungai Rumbai 8.564 12,39 2,48 20,0%
Kecamatan Lubuk Pinang 16.457 23,81 4,76 20,0%
Kecamatan Malin Deman 7.184 10,40 2,08 20,0%
Kecamatan Ipuh 22.004 31,84 6,37 20,0%
Kecamatan Kota Mukomuko 17.506 25,33 25,33 100,0%
Kecamatan Penarik 24.221 35,05 35,05 100,0%
Kecamatan Pondok Suguh 12.064 17,46 3,49 20,0%
Kecamatan Selagan Raya 11.660 16,87 16,87 100,0%
Kecamatan XIV Koto 15.211 22,01 4.40 20,0%
b. Kabupaten Bengkulu
Utara
Kecamatan Puteri Hijau 48.805 70,62 14,12 20,0%
PROVINSI SUMATERA
2
BARAT
a. Kabupaten Pesisir Selatan
Kecamatan Pancung Soal - 0,00 0,00 0,0%
3 PROVINSI JAMBI
a. Kabupaten Merangin
Kecamatan Sungai Tenang 10.639 15,39 3,08 20,0%
Kecamatan Jangkat 10.395 15,04 3,01 20,0%
b. Kabupaten Kerinci
Kecamatan Gunung Raya 17.846 25,82 5,16 20,0%
Kecamatan Keliling Danau 26.075 37,73 7,55 20,0%
Jumlah Total 312,457 452,12 172,36

B. Neraca Air WS Nasal Padang Guci

Ketersediaan air pada WS Nasal Padang Guci pada tahun 2015


menunjukkan adanya DAS yang memiliki kebutuhan air lebih besar
daripada ketersediaan air yaitu DAS Numan. Secara keseluruhan,
kebutuhan dan ketersediaan air pada WS Nasal Padang Guci dapat dilihat
sebagai berikut.

Laporan Self Assessment RBO - PB | 2021 23


BWS SUMATERA VII BENGKULU

Kebutuhan Air Tahun 2015 (m3/dt) Tersedia


No. Nama DAS
RK Industri Perkebunan Perikanan Peternakan Irigasi Jumlah (m3/dt)
1 Selali 0,005 0,002 0,481 0,018 0,0001 0,31 0,185 1,35
2 Pino 0,011 0,003 0,977 0,037 0,0003 1,89 1,126 5,41
3 Manna 0,138 0,041 1,311 0,040 0,0001 3,94 2,341 16,46
4 Bangkenang 0,021 0,006 0,684 0,207 0,0006 10,71 6,370 6,94
5 Kedurang 0,004 0,001 0,392 0,036 0,0001 0,45 0,270 1,32
6 Mertam 0,002 0,001 0,185 0,016 0,0000 0,42 0,248 0,78
7 Sulau 0,001 0,000 0,061 0,021 0,0000 0,57 0,339 0,71
8 Padang Guci 0,041 0,012 0,104 0,216 0,0013 1,52 0,902 12,39
9 Kelam 0,002 0,000 0,023 0,041 0,0000 3,10 1,841 2,15
10 Kinal 0,041 0,012 0,047 0,102 0,0030 0,81 0,479 4,97
11 Luas 0,118 0,035 0,030 0,055 0,0011 1,49 0,885 10,40
12 Tetap 0,003 0,001 0,030 0,026 0,0000 0,45 0,270 1,89
13 Sambat 0,006 0,002 0,091 0,107 0,0001 0,86 0,509 5,15
14 Numan 0,001 0,000 0,015 0,019 0,0000 0,38 0,227 0,10
15 Hawang 0,001 0,000 0,024 0,031 0,0000 0,55 0,328 1,24
16 Nasal 0,009 0,003 0,174 0,355 0,0000 1,00 0,597 8,21
17 Kolek 0,003 0,001 0,056 0,128 0,0000 0,75 0,443 2,46
18 Manula 0,006 0,002 0,008 0,002 0,0000 0,86 0,514 5,95
Anak
19 0,000 0,000 0,002 0,000 0,0000 0,27 0,162 0,22
Selanak
Jumlah WS 0,411 0,123 4,694 1,456 0,007 30,336 18,037 88,094

Sementara itu, WS Nasal Padang Guci juga memiliki sejumlah potensi sumber
daya air. Berikut adalah potensi sumber daya air yang dapat dimanfaatkan di WS
Nasal Padang Guci.

Luas Pemanfaatan
No. Nama Danau Lokasi Potensi
(km2) saat ini
Kota Manna
Imbuhan air tanah, tampungan
1 Tebat Rukis 0,015 Kabupaten Taman kota
sementara banjir, taman kota
Bengkulu Selatan
Kota Manna
Tampungan air dari Imbuhan air tanah, tampungan
2 Tebat Gelumpai 0,013 Kabupaten
sekitar air sekitarnya, taman kota
Bengkulu Selatan
Air untuk irigasi 280 ha, air
Kabupaten Irigasi seluas 280 ha
3 Tebat Besar 0,47 baku, pariwisata, perikanan,
Bengkulu Selatan saat ini tidak berfungsi
waduk resapan
Kabupaten Air danau dimanfaatkan Air irigasi, air baku, perikanan,
4 Danau Hilir 0,179
Bengkulu Selatan untuk irigasi 45 ha waduk resapan
Kabupaten
5 Danau Hulu 0,115 Irigasi 10 ha
Bengkulu Selatan
Danau Ulu/Air Kabupaten Belum maksimal
6 0,012 Air baku
Gatal Bengkulu Selatan dimanfaatkan
Belum maksimal
7 Danau Kembar 0,08 Kabupaten Kaur Air baku
dimanfaatkan
Belum maksimal
8 Danau Kuning 0,09 Kabupaten Maje Air baku
dimanfaatkan
Belum maksimal
9 Danau Temiang 0,04 Kabupaten Kaur Air baku
dimanfaatkan
Kabupaten Kaur,
Danau Tebat
10 0,47 Kec. Padang Guci Irigasi 140 ha Air baku/irigasi
Besar
Hulu

2.6 Konservasi dan Pengendalian Daya Rusak Air

Hasil analisis terhadap erosi dalam penyusunan rencana pengelolaan


sumber daya air WS Teramang Muar antara lain adalah, prediksi tingkat erosi
di masa-masa mendatang penting dilakukan untuk memberikan gambaran

24 2021 | Laporan Self Assessment RBO - PB


BWS SUMATERA VII BENGKULU

tentang dinamika kondisi erosi yang akan terjadi berdasarkan kecenderungan


perubahan faktor-faktor penentu erosi. Prediksi erosi ini juga dapat digunakan
untuk menentukan kebijakan dan strategi konservasi sehingga kondisi erosi
dapat dikendalikan dari waktu ke waktu. Sebagaimana dalam analisis
pendugaan tingkat erosi existing Tahun 2015, analisis prediksi tingkat erosi di
tahun-tahun berikutnya juga mempertimbangkan kondisi faktor-faktor yang
mempengaruhi besarnya erosi berdasarkan metode USLE, yaitu faktor
erosivitas hujan, erodibilitas tanah, panjang dan kemiringan lahan serta faktor
penutupan tumbuhan.
Diantara beberapa faktor tersebut, faktor yang relatif cepat mengalami
perubahan adalah faktor penutupan tumbuhan. Sehingga faktor yang
dipertimbangkan dalam analisis prediksi tingkat erosi di WS Teramang Muar
pada Tahun 2020, Tahun 2025, dan Tahun 2035 hanya faktor penutupan
tumbuhan (C). Asumsi yang digunakan: 1. Erosivitas air hujan tetap hingga
Tahun 2035; 2. Erodibilitas tanah tetap hingga Tahun 2035; 3. Panjang dan
kemiringan lereng tetap hingga Tahun 2035; 4. Penutupan vegetasi yang
didominasi oleh hutan mengalami degradasi hingga Tahun 2035; dan 5.
Terjadi peningkatan laju erosi sebesar 0,645 ton/ha/tahun. Dalam prediksi
erosi tahun 2020, 2025, dan 2035 tidak terjadi perubahan kelas tingkat bahaya
erosi. Namun demikian, besarnya erosi yang terjadi dari tahun ke tahun
selama 20 tahun ke depan semakin tinggi. Upaya-upaya yang dapat dilakukan
dalam pengendalian daya rusak air di WS Teramang Muar adalah
melaksanakan studi kelayakan, investigasi dan desain pengendalian banjir,
SID pengendalian banjir serta desain, dan perbaikan dan perkuatan tebing
sungai retak.
Sedangkan erosi dan sedimentasi di WS NPG merupakan salah satu
permasalahan yang mengancam kelestarian fungsi sumber daya air serta
keberlangsungan manfaat yang diperoleh dari upaya pengembangan dan
pengelolaan sumber daya air yang telah dilaksanakan. Beberapa permasalahan
terkait konservasi sumber daya air yang terjadi di WS NPG, antara lain:

Laporan Self Assessment RBO - PB | 2021 25


BWS SUMATERA VII BENGKULU

1) Tingkat kerusakan hutan yang semakin meningkat akibat penebangan liar


(illegal logging), kebakaran, perambahan hutan, kurangnya tenaga
pengawas hutan sehingga mengakibatkan kerusakan DAS;
2) Terjadi abrasi pantai di Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kabupaten Kaur
sebagai daerah pesisir yang mempunyai berpotensi mengalami kerusakan
hutan mangrove dan pesisir;
3) Pola penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan fungsinya
mengakibatkan berbagai kasus kerusakan lingkungan, antara lain
meluasnya lahan kritis dan kebakaran hutan;
4) Pemanfaatan ladang belum sesuai dengan konservasi tanah, menyebabkan
erosi tinggi di wilayah pegunungan karena dilakukan dengan okupasi
lahan hutan di daerah hulu di Pegunungan Bukit Barisan Selatan (DAS
Bengkenang 2,98 mm/thn, DAS Manna 3,26 mm/thn, DAS Kedurang 3,28
mm/thn);
5) Bertambahnya areal kelapa sawit di beberapa DAS yang bukan peruntukan
tanaman budidaya perkebunan yang akan mengancam kerusakan lahan
dikemudian hari bila tidak dilakukan penertiban dalam penataan lahan
untuk kelapa sawit. Areal ini banyak dijumpai di Kabupaten Kaur dan
Kabupaten Bengkulu Selatan yaitu di DAS Air Luas, DAS Air Tetap,
DAS Air Sambat, dan DAS Manna.

Upaya pengendalian daya rusak air perlu dilakukan dengan berdasarkan


rencana pengendalian daya rusak air yang disusun secara terpadu,
menyeluruh, dan terkoordinasi yang dilakukan melalui pembangunan fisik
berupa pengaman tebing dan tanggul sepanjang sungai yang diidentifikasi
secara bertahap khususnya daerah pemukiman dan prasarana umum bangunan
pengaman tebing dan tanggul dengan tipe bronjong dan sheetpile serta
pasangan batu kali. Selain itu dilakukan upaya pembangunan non fisik berupa
identifikasi detail lokasi banjir serta flood zoning, solusi rencana penanganan
kerusakan tebing, sosialisasi rencana penanganan pantai dan kerusakan muara
dan penetapan skala prioritas, penyiapan peta rawan bencana, banjir, dan

26 2021 | Laporan Self Assessment RBO - PB


BWS SUMATERA VII BENGKULU

longsor serta menggalang dan mengkoordinasikan berbagai bantuan dan


kegiatan yang bersifat meringankan.

2.7 Peningkatan Efektivitas Kelembagaan dan Efisiensi Pengelolaan SDA serta


SISDA
Peningkatan Efektifitas Kelembagaan dan Efisiensi pengelolaan SDA serta
SISDA meliputi:
a. Peningkatan kapasitas dan kemampuan kelembagaan SDA.
b. Pelatihan dan pemberdayaan terhadap semua stakeholders terkait.
c. Penegakan hukum pada bidang SDA bagi setiap pelanggaran yang terjadi.
d. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan SDA guna
tercapainya tujuan pengelolaan SDA yang lebih efektif dan efisien.
e. Sistem informasi sumber daya air sangat diperlukan untuk menyusun dan
menentukan kebijakan dalam pengelolaan sumber daya air pada saat ini
maupun pada masa yang akan datang.
f. Untuk masa yang akan datang diperlukan Integrated Database System
yang berisikan seluruh data dan informasi terbaru dari masing-masing
satuan kerja/SNVT di lingkungan Balai Wilayah Sungai Sumatera VII
agar seluruh stakeholder yang membutuhkan dapat memperoleh data dan
informasi terbaru yang akurat.
g. Rehabilitasi dan peningkatan prasarana SDA.
h. Operasi dan Pemeliharaan prasarana SDA sesuai ketentuan yang
ditetapkan.

Laporan Self Assessment RBO - PB | 2021 27


BWS SUMATERA VII BENGKULU

2.8 Isu-isu Strategis


1. WS Teramang Muar

ISU-ISU STRATEGIS
WS TERAMANG MUAR

ISU STRATEGIS NASIONAL ISU STRATEGIS LOKAL

a. Millenium Development Goals (MDGS) a. Ancaman tsunami, gempa, dan intrusi


2015 air laut di pesisir barat Kab.
Mukomuko.
Peningkatan kebutuhan air baku untuk air
minum yang harus dipenuhi b. Bencana banjir sering terjadi tiap
tahun di Kecamatan Lubuk Pinang.

c. Pencemaran sungai di Sungai Air


b. Ketahanan Pangan Dikit, Sungai Manjunto, Sungai Air
Rami, Sungai Air Berau Hilir, Sungai
Alokasi air untuk irigasi dalam
Selagan, dan Sungai Air Ipuh.
mendukung perluasan daerah irigasi guna
mendukung swasembada pangan d. Terjadi alih fungsi lahan tanaman
pangan.

f. Kerusakan bangunan pengaman tebing


c. Ketersediaan Energi
yang mengancam saluran irigasi, jalan
Pengembangan potensi tenaga air untuk negara, dan pemukiman penduduk.
menjadi pembangkit tenaga listrik
g. Terancamnya kondisi Taman
Nasional Kerinci Seblat (TNKS)
akibat perambahan hutan, jual beli
area hutan, dan pembuatan jalan pada
d. Perubahan Iklim Global lokasi bentang alam.
Perubahan iklim telah menyebabkan
banjir dari tahun ke tahun serta terjadinya
abrasi pantai

28 2021 | Laporan Self Assessment RBO - PB


BWS SUMATERA VII BENGKULU

a. Penyelenggaraan SDA WS Teramang Muar


1) Aspek Konservasi Sumber Daya Air
No. Sub Aspek Hasil Analisa Lokasi
1 Perlindungan Erosi dan sedimentasi Terutama DAS Dikit-Seblat
dan tergolong tinggi
Pelestarian Kegiatan pembalakan dan 1. Desa-desa sekitar hutan di
Sumber Daya pembukaan hutan untuk Kecamatan V Koto,
Air digunakan sebagai Malindeman, Selagan Raya,
kawasan perkebunan Teramang Jaya, dan Penarik;
Kab. Mukomuko
2. Desa-desa sekitar TNKS di
Kab. Kerinci
Banyak lahan-lahan yang Kabupaten Mukomuko,
tidak produktif Kabupaten Kerinci, dan
Kabupaten Merangin
Kerusakan lahan akibat Kabupaten Merangin
kegiatan pertambangan
Terus menurunnya Kabupaten Mukomuko,
kondisi hutan Kabupaten Kerinci, dan
Kabupaten Merangin
Adanya lahan kritis dan 1. Kabupaten Mukomuko;
sangat kritis di WS Kecamatan Air Rami, Malin
Teramang Muar Deman, Ipuh, Sungai Rumbai,
Pondok Suguh, Teramang
Jaya, Selagan Raya, Penarik,
Air Manjuto, dan V Koto
2. Kabupaten Merangin
3. Kabupaten Kerinci
Adanya pengalihfungsian Kabupaten Kerinci, Jambi:
lahan hutan Hutan Produksi Pola Partisipasi
Masyarakat (HP3M) yang
berada di perbatasan TNKS lebih
dari 60% telah dialihfungsikan
menjadi perladangan penduduk,
perkebunan rakyat, dan lahan
terlantar
Diperlukan konservasi WS Teramang Muar
sumber air pada beberapa
mata air
Penggunaan air tanah WS Teramang Muar
perlu selektif, tidak
digunakan untuk daerah
irigasi dan industrial
Pasokan air menjadi WS Teramang Muar
berkurang di musim
kemarau
2 Pengawetan Belum optimalnya WS Teramang Muar
Air pembangunan dan
pemeliharaan tampungan
air (masih banyak air
terbuang pada musim

Laporan Self Assessment RBO - PB | 2021 29


BWS SUMATERA VII BENGKULU

hujan)
Pemanfaatan air belum WS Teramang Muar
efektif
Efisiensi irigasi rendah DAS Manjuto, DAS Selagan,
akibat kondisi jaringan DAS Lagan, DAS Teramang,
irigasi belum lengkap, DAS Retak, DAS Muar, DAS
belum teknis, ataupun Buluh
belum permanen
Penggunaan air tanah WS Teramang Muar
tidak terkendali
3 Pengelolaan Penurunan kualitas air DAS Dikit, DAS Rami, DAS
Kualitas Air akibat perambahan hutan Manjuto, DAS Selagan
dan dan pencemaran air
Pengendalian limbah pada DAS-DAS
Pencemaran di WS Teramang Muar
Air Limbah domestik padat WS Teramang Muar
dan cair dari perumahan
dan pemukiman dibuang
langsung ke badan air

2) Aspek Pendayagunaan Sumber Daya Air


No Sub Aspek Hasil Analisa Lokasi
1 Penatagunaan Akurasi dan kelengkapan Kabupaten Mukomuko,
Sumber Daya data Sumber Daya Air Kabupaten Merangin, dan
Air belum memadai di Kabupaten Kerinci
seluruh Kabupaten di WS
Teramang Muar
Penyebab: distribusi
peralatan klimatologi
belum menjangkau
seluruh WS Teramang
Muar, pencatatan data
yang belum periodik dan
menerus, sumber daya
manusia dan pendanaan
yang belum mencukupi
Pengelolaan daerah WS Teramang Muar
sempadan Sumber Daya
Air belum optimal
Penyebab: sempadan
Sumber Daya Air belum
ditetapkan
Pemanfaatan air baru WS Teramang Muar
diprioritaskan untuk
kepentingan air minum
dan pertanian
Penyebab: ketersediaan
air yang bisa
dimanfaatkan masih
terbatas

30 2021 | Laporan Self Assessment RBO - PB


BWS SUMATERA VII BENGKULU

Belum adanya zona WS Teramang Muar


pemanfaatan sumber air
yang memperlihatkan
berbagai macam
pemanfaatan
Penyebab: zona
pemanfaatan sumber air
untuk berbagai keperluan
belum ditetapkan
2 Penyediaan Tingkat pelayanan air WS Teramang Muar
Sumber Air bersih masih rendah
Penyebab: air yang
tersedia untuk keperluan
air bersih masih terbatas
Tidak semua daerah WS Teramang Muar
irigasi dapat dipenuhi
kebutuhan airnya dengan
standar yang telah
ditetapkan (1,3liter/dt/ha)

3 Penggunaan Pemanfaatan sumber WS Teramang Muar


Sumber Daya daya air yang ada belum
Air optimal di seluruh DAS
di WS Teramang Muar
Penyebab: banyak air
yang masih terbuang
Dijumpai distribusi air DAS Manjunto, DAS Selagan,
irigasi belum efektif dan DAS Lagan, DAS Teramang,
efisien DAS Retak, DAS Muar, DAS
Penyebab: kerusakan Buluh
prasarana jaringan irigasi
Fungsi layanan irigasi DAS Manjunto, DAS Selagan,
menurun. DAS Lagan, DAS Teramang,
Penyebab: OP prasarana DAS Retak, DAS Muar, DAS
sumber daya air (irigasi, Buluh
sungai, bendung, dll)
belum memadai
4 Pengembangan Prasarana sumber daya WS Teramang Muar
Sumber Daya air terkait dengan
Air ketersediaan air irigasi
dan pembangkit listrik
terbatas.
Penyebab: potensi
sumber daya air untuk
keperluan irigasi dan
pembangkit listrik belum
dikembangkan
Kekurangan air pada DAS Manjuto dan DAS Selagan
musim kemarau dan
banjir pada musim
penghujan.

Laporan Self Assessment RBO - PB | 2021 31


BWS SUMATERA VII BENGKULU

Penyebab: sumber daya


air belum dikelola secara
optimal terkait dengan
konservasi dan
pengendalian daya rusak

b. Konservasi Tanah dan Sumber Daya Air di WS Teramang


Muar
1) Konservasi secara vegetatif, dilakukan dengan cara yaitu
penanaman tanaman dengan sistem cemplongan,
penanaman tanaman multiguna (MPTS), pembagian bibit
unggul.
2) Konservasi secara mekanis, dilakukan dengan cara
membuat sumur resapan, pembangunan IPAL,
pembangunan depot sanimas terpadu, sanitary
landfill/control landfill, pembuatan teras gulud, teras
individu, teras datar, pembuatan TPA, pemasangan septik
tank komunal.

Strategi pengelolaan sumber daya air WS Teramang Muar pada


aspek pendayagunaan sumber daya air:

1) Menetapkan Rencana Peraturan Zonasi Kawasan sebagai


peraturan hukum yang mengikat (Peraturan Daerah).
2) Pengaturan untuk mempertahankan sawah irigasi.
3) Pengaturan agar areal perkebunan kelapa sawit di luar
sempadan sungai.
4) Pengaturan untuk melindungi sumber air, mata air, dan
sungai.
5) Menetapkan zona fungsi lindung dan fungsi budidaya untuk
keperluan pengelolaan sumber daya air sehingga terbentuk
keseimbangan fungsi lindung dan budidaya.
6) Menetapkan pengelompokan penggunaan air pada sumber
air ke dalam beberapa golongan penggunaan air termasuk
baku mutu air.

32 2021 | Laporan Self Assessment RBO - PB


BWS SUMATERA VII BENGKULU

Prioritas kegiatan Konservasi Sumber Daya Air pada WS


Teramang Muar yaitu:

1) Rehabilitasi hutan dan lahan secara vegetatif pada lahan


tingkat bahaya erosi sangat berat dan berat.
2) Rehabilitasi kawasan tangkapan air yang rusak.
3) Pembuatan Peraturan Daerah untuk pemanfaatan air tanah.
4) Pembuatan sumur resapan.
5) Rehabilitasi hutan dan lahan pada lahan sangat kritis dan
kritis.
6) Rehabilitasi hutan dan lahan kegiatan sipil teknis pada areal
pemanfaatan lahan intensif (teras gulud, teras datar dan
teras individu).
7) Rehabilitasi hutan dan lahan secara vegetatif pada lahan
tingkat bahaya erosi sedang.
8) Pembangunan IPAL terpusat.
9) Rehabilitasi hutan dan lahan pada lahan agak kritis.
c. Kebijakan Konservasi Sumber Daya Air
Konsep kebijakan operasional pada aspek konservasi SDA
di WS Teramang Muar diarahkan untuk tujuan sebagai berikut:
1) Mempertahankan 305 luasan kawasan hutan di Provinsi
Bengkulu.
2) Mengembalikan dan meningkatkan fungsi kawasan lindung
yang telah menurun kualitasnya.
3) Mencegah perusakan lingkungan hidup lebih lanjut melalui
penerapan instrument pengendalian pemanfaatan ruang
secara sistematis.
4) Memperluas jaringan irigasi dan mempertahankan
pertanian irigasi teknis.
5) Diversikasi komoditas pertanian untuk mendukung
pengembangan sektor sekunder.
6) Meningkatkan produktifitas subsektor peternakan.

Laporan Self Assessment RBO - PB | 2021 33


BWS SUMATERA VII BENGKULU

7) Meningkatkan produktifitas subsektor perikanan di


sepanjang wilayah pantai Provinsi Bengkulu.
8) Mengembangkan kawasan agropolitan untuk meningkatkan
perekonomian masyarakat.

d. Pendayagunaan Sumber Daya Air


Infrastuktur utama yang telah dibangun di WS Teramang
Muar dimanfaatkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan
antara lain untuk irigasi, air baku untuk air minum dan industri,
pembangkit tenaga listrik, perikanan, dan pariwisata. Pada
tahun 2015, kegiatan industri telah memanfaatkan 89,79 l/dt,
sedangkan kegiatan perkotaan telah memanfaatkan 196,97 l/dt,
dan kegiatan rumah tangga telah memanfaatkan 459,60 l/dt dari
alokasi air di WS Teramang Muar. Selain itu kebutuhan irigasi
yang telah terpenuhi pada areal fungsional 10,942 m³/dt hingga
tahun 2015, kebutuhan air perikanan sebesar 1,161 m³/s/ha,
kebutuhan air peternakan sebesar 0,078 m³ dan kebutuhan air
perkebunan sebesar 5,097 m³. Di bawah ini adalah daftar
kebutuhan air dan tingkat pelayanan PDAM di WS Teramang
Muar.

34 2021 | Laporan Self Assessment RBO - PB


BWS SUMATERA VII BENGKULU

Tahun 2015
Tingkat Tingkat
Provinsi/Kabupaten/ Jumlah Kebutuhan
No. Pelayanan Pelayanan
Kecamatan Penduduk Air
PDAM PDAM
(jiwa) (l/dt)
(l/dt) (%)
1 PROVINSI BENGKULU
a. Kabupaten Mukomuko
Kecamatan Air Manjuto 9.296 13,45 0,00 0,0%
Kecamatan Air Rami 10.317 14,93 0,00 0,0%
Kecamatan Air Dikit 6.211 8,99 8,99 100,0%
Kecamatan V Koto 6.198 8,97 0,00 0,0%
Kecamatan Teras Terunjam 7.157 10,36 10,36 100,0%
Kecamatan Teramang Jaya 9.886 14,30 2,50 17,5%
Kecamatan Sungai Rumbai 6.583 9,53 0,00 0,0%
Kecamatan Lubuk Pinang 12.648 18,30 5,00 27,3%
Kecamatan Malin Deman 5.523 7,99 0,00 0,0%
Kecamatan Ipuh 16.913 24,47 20,00 81,7%
Kecamatan Kota
13.457 19,47 19,47 100,0%
Mukomuko
Kecamatan Penarik 18.618 26,94 26,94 100,0%
Kecamatan Pondok Suguh 9.272 13,42 5,00 37,3%
Kecamatan Selagan Raya 8.963 12,97 12,97 100,0%
Kecamatan XIV Koto 11.691 16,92 0,00 0,0%
b. Kabupaten Bengkulu
Utara
Kecamatan Puteri Hijau 41.973 60,74 0,00 0,0%
PROVINSI SUMATERA
2
BARAT
a. Kabupaten Pesisir Selatan
Kecamatan Pancung Soal - 0,00 0,00 0,0%
3 PROVINSI JAMBI
a. Kabupaten Merangin
Kecamatan Sungai Tenang 8.582 12,42 0,00 0,0%
Kecamatan Jangkat 8.383 12,13 0,00 0,0%
b. Kabupaten Kerinci
Kecamatan Gunung Raya 15.753 22,79 0,00 0,0%
Kecamatan Keliling Danau 23.014 33,30 0,00 0,0%
Jumlah Total 250.439 362,39 111,23

Laporan Self Assessment RBO - PB | 2021 35


BWS SUMATERA VII BENGKULU

2. WS Nasal Padang Guci

ISU-ISU STRATEGIS
NASAL PADANG GUCI

ISU STRATEGIS NASIONAL ISU STRATEGIS LOKAL

a. SDGs (Sustainable Development Goals) a. Ancaman banjir di beberapa sungai


akibat kerusakan hutan di bagian hulu
Isu ketahanan dengan mendukung program sungai.
SDGs yang merupakan kelanjutan dari
MDGs. b. Pencemaran sungai di Sungai Manna,
Sungai Air Sulau Kanan, Sungai Air
Luas, dan Sungai Air Sambat.

b. Ketahanan Pangan c. Terjadi abrasi pantai yang berpotensi


mengalami kerusakan hutan Mangrove
Alokasi air untuk irigasi dalam mendukung dan pesisir.
perluasan daerah irigasi guna mendukung
swasembada pangan d. Terjadi beberapa DAS kritis.

c. Ketersediaan Energi

Pengembangan potensi tenaga air untuk


menjadi pembangkit tenaga listrik

d. Perubahan Iklim Global

Perubahan iklim telah menyebabkan


kenaikan muka air laut, pergeseran musim,
dan perubahan cuaca yang berdampak pada
ancaman banjir.

36 2021 | Laporan Self Assessment RBO - PB


BWS SUMATERA VII BENGKULU

a. Penyelenggaraan SDA WS Nasal Padang Guci

1) Aspek Konservasi Sumber Daya Air


Pada WS Nasal Padang Guci terdapat beberapa komponen potensi
dalam aspek konservasi sumber daya air yaitu:
 Terdapat kawasan hutan lindung seluas 203.368,5 Ha (42,27%)
 Terdapat potensi tampungan air untuk konservasi air yang
berpotensi untuk dibangun waduk sekaligus sebagai
penyediaan air untuk multifungsi.
 Tersedianya cekungan air tanah untuk menentukan zona
imbuhan dan zona pengambilan air tanah.
 Tersedianya lahan untuk keperluan rehabilitasi hutan dan lahan
pada DAS priorotas yang dilaksanakan secara partisipasif dan
terpadu.

2) Aspek Pengendalian Daya Rusak Air


Pada aspek pengendalian daya rusak air terdapat beberapa potensi
di antaranya adalah:
 Penataan daerah yang rawan bencana banjir.
 Sumber daya material masih tersedia untuk kegiatan
pengendalian banjir dan pengendalian erosi.
 Daerah yang cukup aman untuk keperluan evakuasi bencana
banjir.
 Mitigasi bencana pada kawasan banjir mudah dilaksanakan.
 Tersedianya lokasi untuk pembangunan prasarana pengendali
banjir.
 Pembuatan sistem perkiraan dan peringatan dini untuk
mengurangi dampak daya rusak air.
 Peningkatan pengetahuan, kesiapsiagaan dan kemampuan
masyarakat dalam menghadapi bencana akibat daya rusak air.

Laporan Self Assessment RBO - PB | 2021 37


BWS SUMATERA VII BENGKULU

b. Konservasi Tanah dan Sumber Daya Air di WS Nasal Padang guci

1) Konservasi Secara Vegetatif, dilakukan dengan cara:


 Penghijauan pada kawasan budidaya di bagian hulu DAS
 Penghijauan pada kawasan budidaya di bagian hilir DAS
 Penghijauan pada kawasan budidaya di bagian tengah DAS
 Penghijauan pada kawasan lindung di luar kawasan hutan di
bagian hulu DAS
 Penghijauan pada kawasan lindung di luar kawasan hutan di
bagian hilir DAS
 Penghijauan pada kawasan lindung di luar kawasan hutan di
bagian tengah DAS
 Reboisasi pada kawasan konservasi di bagian hulu DAS
 Reboisasi pada kawasan konservasi di bagian hilir DAS
 Reboisasi pada kawasan konservasi di bagian tengah DAS
 Reboisasi pada kawasan hutan lindung di bagian hulu DAS
 Reboisasi pada kawasan hutan lindung di bagian hilir DAS
 Reboisasi pada kawasan hutan lindung di bagian tengah DAS
 Reboisasi pada kawasan hutan produksi di bagian hulu DAS
 Reboisasi pada kawasan hutan produksi di bagian tengah DAS

2) Konservasi Secara Mekanis, yang dilakukan dengan cara:


 Pembuatan teras datar/ teras gulud
 Pembuatan sumur resapan
 Pembuatan teras gulud/ teras individu
 Pembuatan teras gulud / teras kebun
 Pembuatan DAM Pengendali
 Pembuatan DAM Penahan
 Pembuatan teras gulud/ teras kredit
 Pembuatan embung
 Pembuatan pengendali juran

38 2021 | Laporan Self Assessment RBO - PB


BWS SUMATERA VII BENGKULU

c. Desain dasar aspek konservasi sumber daya air di WS Nasal Padang


Guci
Tujuan konservasi sendiri menjaga kelangsungan keberadaan daya
dukung, daya tamping, dan fungsi sumber daya air. Kegiatan yang
prioritas dilakukan dalam upaya penanganan konservasi untuk WS
Nasal Padang Guci adalah:

1) Kegiatan Non Fisik


 Penetapan dan pengaturan kawasan yang berfungsi sebagai
daerah resapan dan tangkapan air.
 Penyusunan tataguna lahan kawasan pengembangan dalam
RTRW sesuai fungsi dan daerah resapan dan tangkapan air
pada WS Nasal Padang Guci sebagai rekomendasi RTRW.
 Pengaturan pengambilan air pada sumber-sumber air.
 Melakukan penyuluhan dan pendampingan terhadap para
peladang serta melibatkan dalam pogram rehbilitasi hutan.
 Pelaksanaan, penyusunan, dan penerapan Perda sempadan
sungai.

2) Kegiatan Fisik
 Penghijauan seluas 92.074.85 Ha dan reboisasi seluas
78.425.06 Ha.
 Pembangunan IPAL di Kabupaten Bengkulu Selatan dan
Kabupaten Kaur.
 Pengelolaan limbah industri dan domestik secara terpadu.
 Pemetaan lokasi dan identifikasi sumber dan potensi beban
pencemaran pada DAS di WS Nasal Padang guci.
 Pembuatan sistem pengolahan pada sumber air permukaan
seperti aerasi, bio remidiasi, dan ecotech.
 Pembuatan embung baik embung instream maupun offstream.

Laporan Self Assessment RBO - PB | 2021 39


BWS SUMATERA VII BENGKULU

Strategi pengelolaan sumber daya air WS Nasal padang Guci pada


aspek pendayagunaan sumber daya air:
1) Penanaman secara kontinyu di areal bekas tebangan dengan jenis
tanaman komersial dan asli setempat pada hutan yang rusak di
Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten Lahat dan Kabupaten
OKU Selatan.
2) Rehabilitasi hutan lindung dan konservasi dari luas 30% menjadi
60% dari luasan hutan yang rusak.
3) Pembinaan peladang disertai upaya rehabilitasi areal bekas
peladangan dari luas 50% menjadi 60% dari luasan areal bekas
peladangan.

d. Kebijakan Konservasi Sumber Daya Air


Konsep kebijakan operasional pada aspek konservasi SDA di WS
Teramang Muar diarahkan untuk tujuan sebagai berikut:
1) Mempertahankan 305 luasan kawasan hutan di Provinsi
Bengkulu.
2) Mengembalikan dan meningkatkan fungsi kawasan lindung yang
telah menurun kualitasnya.
3) Mencegah perusakan lingkungan hidup lebih lanjut melalui
penerapan instrumen pengendalian pemanfaatan ruang secara
sistematis.
4) Memperluas jaringan irigasi dan mempertahankan pertanian
irigasi teknis.
5) Diversikasi komoditas pertanian untuk mendukung
pengembangan sektor sekunder.
6) Meningkatkan produktifitas subsektor peternakan.
7) Meningkatkan produktifitas subsektor perikanan di sepanjang
wilayah pantai Provinsi Bengkulu.
8) Mengembangkan kawasan agropolitan untuk meningkatkan
perekonomian masyarakat.

40 2021 | Laporan Self Assessment RBO - PB


BWS SUMATERA VII BENGKULU

e. Pendayagunaan Sumber Daya Air


Pada tahun 2015 penggunaan kebutuhan air rumah tangga rerata
0,288 m³/dt, sedangkan kebutuhan air perkotaan rerata 0,123 m³/dt,
kebutuhan air industri rerata 0,269 m³, kebutuhan air perkebunan rerata
4,694 m³/dt, kebutuhan air perikanan rerata 1,456 m³/dt, kebutuhan air
peternakan rerata 0,007 m³/dt, kebutuhan air aliran pemeliharaan rerata
12, 741 m³/dt, kebutuhan air irigasi rerata 18,037 m³/dt. Sehingga pada
tahun 2015 direkapitulasi bahwa penggunaan air bulanan di WS Nasal
Padang guci sebesar 24,874 m³/dt.Berikut adalah data PDAM di WS
Nasal Padang guci.

Kabupaten
No. Parameter
Bengkulu OKU Lampung
Kaur Lahat
Selatan Selatan Barat

Tirta Saka
1 Nama PDAM Tirta Manna - - Limau Kunci
Selabung

Rumah Rumah Rumah Rumah Rumah


2 Jenis Pelanggan
Tangga Tangga Tangga Tangga Tangga

Jumlah Pelanggan
3 3.378 3.263 8.502 3.601 3.943
Total

Jumlah Pelanggan
4 3.378 1.788 2.801 3.382 3.766
Rumah Tangga

Total Kapasitas
5 120 64.5 40
Terpasang (l/dt)
Total Kapasitas
6 Termanfaatkan - - - - -
(l/dt)
Jumlah Air
1.230.81
7 Terdistribusi 559.180 19.428 781.229 1.180.178
1
(m3/th)
Jumlah Air Terjual
8 19.428 935.087 671.094 841.417
(m3/th)

9 Kehilangan Air (%) 40,47 60 40

Laporan Self Assessment RBO - PB | 2021 41


BWS SUMATERA VII BENGKULU

Rencana pengembangan infrastruktur pada aspek pendayagunaan


sumber daya air yaitu:

1) Bendung Cawang Kidai dan Jaringan irigasi sebesar 1.500 Ha.


2) Embung Padang Petron.
3) Embung Pagar Gunung.
4) Embung Nasal.
5) Embung Air Luas.
6) Embung Padang Guci.
7) Bendungan Manna.

Target pada tahun 2030, untuk memenuhi pasokan energi listrik


direncanakan Bendungan Manna dengan kapasitas 49 MW. Dengan
mempertimbangkan faktor teknis dan ekonomis, maka pembangunan-
pembangunan guna memenuhi kebutuhan air dilakukan secara
bertahap hingga tahun 2035.

42 2021 | Laporan Self Assessment RBO - PB


BWS SUMATERA VII BENGKULU

BAB 3

Laporan Self Assessment RBO - PB | 2021 43


BWS SUMATERA VII BENGKULU

BAB III
PROFIL ORGANISASI
BALAI WILAYAH SUNGAI SUMATERA VII

3.1 Organisasi Balai Wilayah Sungai Sumatera VII


Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor: 34/PRT/M/2015 tanggal 1 Juli 2015 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat, BWS Sumatera VII merupakan Balai Tipe A yang terdiri dari:
a. Subbagian Tata Usaha.
b. Seksi Program dan Perencanaan Umum.
c. Seksi Operasi dan Pemeliharaan.
d. Seksi Pelaksanaan.
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
Sedangkan dalam pelaksanaan anggaran kegiatan terdiri dari 4 (empat) Satker
yaitu:
1. Satker Balai Wilayah Sungai Sumatera VII, terdiri dari 3 Pejabat Pembuat
Komitmen:
a. PPK Ketatalaksanaan
b. PPK Perencanaan dan Program
c. PPK Penatagunaan Sumber Daya Air
2. Satker Operasi dan Pemeliharaan SDA Sumatera VII, terdiri dari 3 Pejabat
Pembuat Komitmen:
a. PPK OP SDA Sumatera VII I
b. PPK OP SDA Sumatera VII II
c. PPK OP SDA Sumatera VII III
3. SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Sumatera VII Provinsi Bengkulu
terdiri dari 3 Pejabat Pembuat Komitmen:
a. PPK Sungai dan Pantai I
b. PPK Sungai dan Pantai II
c. PPK Danau, Situ, dan Embung

44 2021 | Laporan Self Assessment RBO - PB


BWS SUMATERA VII BENGKULU

4. SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Sumatera VII Provinsi


Bengkulu terdiri dari 4 Pejabat Pembuat Komitmen:
a. PPK Irigasi dan Rawa I
b. PPK Irigasi dan Rawa II
c. PPK Irigasi dan Rawa III
d. PPK Air Tanah dan Air Baku

Pasal 102 menyatakan bahwa;


Tugas dan tangggung jawab Struktural BWS Sumatera VII adalah sebagai
berikut:
1. Kepala Balai WS
a. Tugas:
 Penyusunan pola dan rencana PSDA pada WS.
 Penyusunan rencana dan program, studi kelayakan dan perencanaan
teknis/desain/pengembangan SDA.
 Persiapan, penyusunan rencana dan dokumen pengadaan barang dan
jasa.
 Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa serta penetapan pemenang
selaku Unit Layanan Pengadaan (ULP).
 Pengendalian dan pengawasan konstruksi pelaksanaan
pembangunan SDA.
 Penyusunan rencana dan pelaksanaan pengelolaan kawasan lindung
sumber air pada WS.
 PSDA yang meliputi konservasi dan pendayagunaan sumber daya
air serta pengendalian daya rusak air pada WS.
 Pengelolaan sistem hidrologi.
 Pengelolaan SISDA.
 Mengelola OP SDA pada WS.
 Membina pelaksanaan bimbingan teknis PSDA yang menjadi
kewenangan provinsi dan kabupaten/kota.
 Mengawasi pelaksanaan rekomendasi teknis dalam pemberian ijin
atas penyediaan, peruntukkan, penggunaan, dan pengusahaan SDA
pada WS.

Laporan Self Assessment RBO - PB | 2021 45


BWS SUMATERA VII BENGKULU

 Mengawasi pelaksanaan fasilitasi kegiatan Tim Koordinasi PSDA


pada WS.
 Membina kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam PSDA.
 Memimpin pelaksanaan penyusunan laporan akuntasi keuangan dan
akuntansi barang milik negara selaku Unit Akuntansi Wilayah.
 Mengawasi pemungutan, penerimaan dan penggunaan biaya jasa
pengelolaan sumber daya air (BJPSDA) sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
 Memimpin pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga balai
serta koordinasi dengan instansi terkait.
b. Tanggung jawab:
 Bertanggung jawab terhadap perencanaan meliputi konservasi,
pendayagunaan dan pengendalian daya rusak pada sungai, danau,
waduk, bendungan, irigasi, air tanah, air baku, rawa, tambak dan
pantai.
 Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan konstruksi bidang SDA di
BWS Sumatera VII meliputi konservasi, pendayagunaan dan
pengendalian daya rusak pada sungai, danau, waduk,
bendungan, irigasi, air tanah, air baku, rawa, tambak dan pantai.
 Bertanggungjawab terhadap OP SDA di BWS Sumatera VII
meliputi penyusunan program dan anggaran, evaluasi kinerja
pelaksanaan kebijakan, pengembangan sistem pembiayaan dan pola
investasi, serta penanggulangan darurat dan rehabilitasi kerusakan
infrastruktur SDA akibat bencana alam.
 Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan kebijakan Direktorat
Jenderal Sumber Daya Air di BWS Sumatera VII.
 Bertanggung jawab dalam pemberian bimbingan teknis bidang SDA
di BWS Sumatera VII sesuai peraturan perundang-undangan
(pembinaan hidrologi, perencanaan WS, pembinaan pelaksanaan
konstruksi, pembinaan aset SDA, pembinaan operasi dan
pemeliharaan, pengendalian pemanfaatan, pembinaan kelembagaan,
pemberdayaan masyarakat).

46 2021 | Laporan Self Assessment RBO - PB


BWS SUMATERA VII BENGKULU

 Bertanggung jawab terhadap hasil evaluasi bidang SDA di BWS


Sumatera VII.
 Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan administrasi di
BWS Sumatera VII.

2. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian,


organisasi dan tatalaksana, penyiapan penyusunan rencana dan
pengelolaan keuangan, urusan kas dan pembendaharaan, administrasi dan
akuntansi keuangan, administrasi hasil pemeriksaan dan pengaduan
masyrakat, penyusunan laporan berkala serta urusan tata usaha, kearsipan
dan rumah tangga, serta melakukan penatausahaan, pengelolaan,
administrasi dan akuntansi barang milik negara, pengamanan fisik, dan
proses sertifikasi barang milik negara.

3. Seksi Program dan Perencanaan Umum mempunyai tugas penyiapan


bahan penyusunan rencana pengelolaan kawasan lindung sumber air pada
WS, penyusunan pola dan rencana pengelolaan sumber daya air,
penyusunan usulan program dan anggaran, pengelolaan SISDA dan
komunikasi publik, analisis dan evaluasi kelayakan pengelolaan sumber-
sumber daya air, analisis mengenai dampak lingkungan, evaluasi kinerja,
manfaat dan dampak kegiatan, penerapan sistem manajemen mutu,
bimbingan teknis, serta pemberdayaan masyarakat dalam penyelenggaraan
program dan perencanaan umum.

4. Seksi Pelaksanaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan


pelaksanaan konservasi sumber daya air, pengendalian daya rusak air dan
pengendalian sedimen, perencanaan teknis, persiapan operasi dan
pemeliharaan, pengendalian dan pengawasan pelaksanaan konstruksi,
pengembangan, penyediaan bimbingan teknis, serta penerapan sistem
manajemen mutu sarana dan prasarana jaringan sumber air dan
pemanfaatan air, serta penyusunan rencana teknis, dokumen dan
pelaksanaan pengadaan barang dan jasa.

Laporan Self Assessment RBO - PB | 2021 47


BWS SUMATERA VII BENGKULU

5. Seksi Operasi dan pemeliharaan mempunyai tugas melakukan


pengumpulan data, perencanaan, pengendalian dan pengawasan,
pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi, penerapan sistem manajemen
mutu, penyiapan rekomendasi teknis, penyediaan bimbingan teknis dan
pemberdayaan masyarakat dalam penyelenggaraan OP sarana dana
prasarana SDA termasuk alokasi air, pengelolaan sistem hidrologi dan
sitem peringatan dini, fasilitasi kegiatan Tim Koordinasi PSDA,
pelaksanaan penanggulangan kerusakan akibat bencana, serta pelaksanaan
pengelolaan kawasan lindung sumber air pada WS.

Balai Wilayah Sungai Sumatera VII pada tahun 2016 ini memiliki 318
pegawai sebagai sumber daya manusia yang akan digunakan sebagai
penggerak kegiatan yang ada di Balai Wilayah Sungai Sumatera VII. Sumber
daya manusia ini kemudian akan dimanfaatkan sebagai perencana, pelaksana,
dan pengawas setiap kegiatan yang ada di Balai Wilayah Sungai Sumatera
VII.
Dengan sumber daya manusia yang ada saat ini, di mana 192 orang
dengan status pegawai pusat sisanya 51 orang berstatus pegawai daerah dan
75 orang dengan status non pns, yang tersebar ke empat (4) Satker/SNVT di
lingkungan Balai Wilayah Sungai Sumatera VII sebagai berikut:

 71 orang pada Satker Balai Wilayah Sungai Sumatera VII.


 76 orang pada Satker Operasi dan Pemeliharaan SDA Sumatera VII.
 78 orang pada Satker SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Sumatera
VII Provinsi Bengkulu.
 93 orang pada Satker SNVT Pelaksanaan jaringan Pemanfaatan Air
Sumatera VII Provinsi Bengkulu.

48 2021 | Laporan Self Assessment RBO - PB


BWS SUMATERA VII BENGKULU

Potensi Pegawai BWS Sumatera VII Tahun 2017


Pendidikan PNS Non PNS CPNS Total
Teknik 8 0 0 8
S2
Non Teknik 5 1 0 6
Teknik 55 13 0 68
S1
Non Teknik 48 14 0 62
Teknik 12 0 0 12
D3
Non Teknik 2 1 0 3
Jumlah 130 29 0 159
SMA 86 37 0 123
SMP 24 6 0 30
SD 3 3 0 6
Jumlah 113 46 0 159

Terdapat 75 pegawai atau 23,59% dari keseluruhan jumlah pegawai


masih berstatus tenaga Non Pegawai Negeri Sipil (Non PNS) dengan usia
antara 25-35 dan kebanyakan kompetensinya tidak sesuai dengan kebutuhan.
Pengurangan pegawai (PNS) karena pensiun setiap tahunnya rata-rata 5-7
orang dari jumlah PNS yang ada.

Laporan Self Assessment RBO - PB | 2021 49


BWS SUMATERA VII BENGKULU

3.2 Tim Self- Assessment Balai Wilayah Sungai Sumatera VII

Pada tahun 2021, disusun Surat Keputusan Kepala Balai wilayah Sungai
Sumatera VII Nomor: 600/KPTS/Bws7/2021, tanggal 17 Juni 2021 tentang
Pembentukan Tim Self Assessment (SA) River Basin Organization
Performance Benchmarking dilingkungan Balai Wilayah Sungai Sumatera
VII Bengkulu Tahun Anggaran 2021 dengan susunan anggota seperti terlihat
pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Susunan Tim Self Assessment RBO BWS Sumatera VII

No. Nama Jabatan Jabatan dalam Tim

Mohammad Firman,
1 Kepala BWS Sumatera VII Bengkulu Penanggung Jawab
S.T., M.T.

Kasi Keterpaduan Pembangunan


2 Yariswan, S.T. Ketua
Infrastruktur SDA

3 Cucu Daeni, S.T. Kasi Pelaksanaan Wakil Ketua

Deky Agusprawira,
4 Kasubbag Umum dan Tata Usaha Sekretaris
S.P., M.M.

Lanjar Budi Raharjo,


5 Kasi Operasi dan Pemeliharaan Anggota
S.P., M.Si.

6 Harmiwis S.T. Ka. SNVT PJPA Anggota

Rohman, B.E., S.Sos.,


7 Ka. SNVT PJSA Anggota
S.S.T.

8 Iskandar, S.T., M.T. Ka. Satker Operasi dan Pemeliharaan Anggota

9 Syaiful Alamsyah, S.T. PPK Tata Laksana Anggota

Faris Iqbal Tawakal,


10 PPK Perencanaan dan Program Anggota
S.T., M.Eng.

11 Liza Riani, S.T. PPK Penatagunaan Sumber Daya Air Anggota

12 Syamsul Ikhwan, S.T. PPK Irigasi dan Rawa I Anggota

Hadi Buana, S.T.,


13 PPK Irigasi dan Rawa II Anggota
M.P.SDA.

50 2021 | Laporan Self Assessment RBO - PB


BWS SUMATERA VII BENGKULU

14 Fitri Yadi, S.T., M.T. PPK Irigasi dan Rawa III Anggota

15 Ruswardi, S.T. PPK Air Tanah dan Air Baku Anggota

Wendra Kesumajaya,
16 PPK Sungai dan Pantai I Anggota
S.T.

17 Harmen Syahrani, S.T. PPK Sungai dan Pantai II Anggota

18 Kasmadi, S.T. PPK Danau, Situ, dan Embung Anggota

19 Hariyadi, S.E., S.T. PPK Operasi dan Pemeliharaan I Anggota

20 Hasnudin Syaifuri, S.T. PPK Operasi dan Pemeliharaan II Anggota

21 Edy Junianto, S.T. PPK Operasi dan Pemeliharaan III Anggota

Nurul Hidayati, S.H., Bendahara Satker BWS Sumatera


22 Anggota
M.M. VII

23 Desi Fitriyanti, S.E. Bendahara SNVT PJPA Anggota

24 Kurniati, S.I.P. Bendahara SNVT PJSA Anggota

Bendahara Satker Operasi dan


25 Mohamad Rasidin, S.E. Anggota
Pemeliharaan

26 Ujang Tajudin, S.Sos. Analis Barang Milik Negara Anggota

Wulandari Eka
27 Kepala Unit SISDA Anggota
Prasetyati, S.T.

Akhmad Suprayogi, Kepala Unit Hidrologi dan Kualitas


28 Anggota
S.T. Air

Deandra Jorghi Pradika,


29 Pelaksana Teknik PPK PSDA Anggota
S.T.

30 Steven Februari Pengadministrasi Umum PPK PSDA Anggota

Sriayu Permatasari, Koordinator e-Monitoring Satker


31 Anggota
S.T. BWS Sum. VII

Fadel Muhammad Koordinator e-Monitoring SNVT


32 Anggota
Patra, S.T. PJPA

Koordinator e-Monitoring SNVT


33 Merry Yulita, S.E. Anggota
PJSA

Koordinator e-Monitoring Satker


34 Ahyan, S.E. Anggota
O&P

Laporan Self Assessment RBO - PB | 2021 51


BWS SUMATERA VII BENGKULU

Rahmanita Syaiful, Operator e-Monitoring Satker BWS


35 Anggota
S.Kom. Sumatera VII

Nicko Shedy Pratama,


36 Operator e-Monitoring SNVT PJPA Anggota
S.Kom.

Rahmat Arfinanda
37 Operator e-Monitoring SNVT PJSA Anggota
Wibawa

38 Ernawati, S.Kom Operator e-Monitoring Satker O&P Anggota

39 Ir. Prima Lukita Koordinator PPNS Anggota

R.M. Saleh
40 Sekretaris PPNS Anggota
Andriansyah, S.Sos.

52 2021 | Laporan Self Assessment RBO - PB


BWS SUMATERA VII BENGKULU

3.3 Pengertian RBO Performance Benchmarking

Performance Benchmarking RBO adalah suatu proses sistematis untuk


mengukur kinerja RBO dengan menggunakan indikator tertentu melalui
pembanding yang relevan, valid, handal dan mudah digunakan yang
berdasarkan pada critical success factor. Proses performance benchmarking
adalah suatu proses yang terus-menerus (continuing process), dimana terdapat
2 tahapan dalam pelaksanaannya yaitu selfassessment dan peer-review.

Tabel 3.2. Indikator RBO Performance Benchmarking 2021

Bidang Kinerja Kritis Indikator

1. Status Badan Pengelola SDA


I. Misi
2. Tata Kelola Sumber Daya Air

3. Keterlibatan Pengguna Air

4. Umpan Balik Pengguna Air


II. Pemilik Kepentingan
5. Kondisi Lingkungan Sumber Air

6. Konservasi Sumber Daya Air

7. Pengembangan Sumber Daya Manusia


II. Pembelajaran dan
8. Pengembangan Teknik
Pengembangan
9. Pengembangan Badan Pengelola SDA

10. Perencanaan Tata Kelola Di Dalam Badan

11. Pendayagunaan SDA, Alokasi Air, Perijinan

IV. Tata Kelola Usaha 12. Pengendalian Daya Rusak Air, Kekeringan

Internal 13. Pembangunan, Peningkatan, dan Rehabilitasi Prasarana SDA

14. Pengelolaan SISDA dan Pengelolaan Drainase Utama

Perkotaan

15. Efisiensi Keuangan


V. Keuangan
16. Pemulihan Biaya

Laporan Self Assessment RBO - PB | 2021 53


BWS SUMATERA VII BENGKULU

Self-assessment adalah suatu tahapan pertama dalam performance benchmarking,


dimana kita melakukan penilaian kinerja terhadap RBO tempat kita bertugas
(internal). Adapun tujuan dilakukannya self-assessment adalah :

 Untuk mengetahui apakah RBO memenuhi syarat dalam mencapai tujuannya


sebagai organisasi;
 Menyadari bahwa tools (alat) ini akan membantu dalam mengidentifikasi
perbedaan dan intervensi yang lebih jauh pada area tertentu;
 Mengidentifikasi kekuatan RBO sebagai arah untuk peningkatan kinerja dan
investasi.

Sedangkan tahapan kedua adalah pelaksanaan peer-review yaitu suatu proses


evaluasi dari laporan self-assessment yang dilakukan oleh tim peer-review untuk
dapat diidentifikasi sebagai berikut :

 Untuk meyakinkan konsistensi dalam interpretasi;


 Tindakan dalam membangun sistem yang dapat dipertanggungjawabkan
bersama dan yang bisa diakui oleh rekan sejawat (peer) dalam pencapaian
suatu hasil yang positif;
 Suatu proses yang ditujukan pada suatu organisasi secara cermat oleh rekan
sejawat;
 Melakukan pendampingan terhadap RBO untuk mengidentifikasi strategi
perbaikan performance

54 2021 | Laporan Self Assessment RBO - PB


BWS SUMATERA VII BENGKULU

BAB 4

Laporan Self Assessment RBO - PB | 2021 55


BWS SUMATERA VII BENGKULU

BAB IV
PERFORMANCE INDIKATOR

4.1 MISI
4.1.1 INDIKATOR 1 : STATUS BADAN PENGELOLA
SUMBER DAYA AIR

Tujuan : Meningkatkan Kinerja RBO BWS


Sumatera VII.
Penjelasan Tujuan : Meningkatkan kapasitas RBO dalam
PSDA Terpadu (melaksanakan tugas dan
fungsi RBO, meningkatkan wadah
koordinasi di Wilayah Sungai.
Deskripsi Indikator : Merupakan suatu alat ukur dari
keterlibatan pelanggan/pengguna air dalam
proses pengambilan keputusan di dalam
RBO BWS Sumatera VII.
Nilai 2020 : 2,6
Hasil Analisa Penilaian :
BWS Sumatera VII sebagai Badan Pengelola SDA melalui wadah
kordinasi telah menampung pendapat dari para pemilik kepentingan
dalam mengambil keputusan. Walaupun demikian keputusan yang
diambil masih dibuat berdasarkan desakan dan belum mencerminkan
kepentingan yang sebenarnya.
a. Balai Wilayah Sungai Sumatera VII dibentuk pada tahun 2007.
b. Adanya dukungan anggaran yang tertuang di dalam DIPA per
masing-masing Satker/SNVT di Balai Wilayah Sungai Sumatera
VII sebagai bentuk dukungan dari Pemerintah Pusat untuk Balai
Wilayah Sungai Sumatera VII dalam menjalankan fungsi dan
tugasnya dalam pengelolaan sumber daya air.
c. Sudah terbentuk Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air
(TKPSDA) WS Teramang Muar dengan Keputusan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor 400 tahun 2010.

56 2021 | Laporan Self Assessment RBO - PB


BWS SUMATERA VII BENGKULU

d. Kegiatan-kegiatan di TKPSDA Teramang Muar telah di fasilitasi


oleh Sekretariat TKPSDA WS Teramang Muar.
e. Telah ditetapkan Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air WS
Teramang Muar pada tahun 2017.
f. Adanya Rekomendasi Penetapan Alokasi Air WS Teramang Muar
pada DAS Selagan dan DAS Manjuto dan Rincian Alokasi Air
Tahunan.
g. Akan dilaksanakan kegiatan Review Pola Pengelolaan SDA WS
Teramang Muar dan WS Nasal Padang Guci.
h. Adanya Pengelolaan Informasi Sistem Hidrologi, Hidrogeologi dan
Hidrogeofisika (PISH3) yang difasilitasi oleh TKPSDA WS
Teramang Muar.
i. TKPSDA WS Nasal Padang Guci akan diseleksi pada tahun 2018
dengan adanya Permen PUPR No. 17 Tahun 2017 Tentang Pedoman
Pembentukan Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air Pada
Tingkat Wilayah Sungai.
j. Balai Wilayah Sungai Sumatera VII melibatkan masyarakat, para
pemangku kepentingan (stakeholders) serta pemerintah daerah
dalam melaksanakan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan
Integrated Water Resources Management (IWRM) pada Wilayah
Sungai Teramang Muar dan WS Nasal Padang Guci.
1) Pada tahap persiapan program
 Terdapat masukan/usulan dari masyarakat maupun
stakeholders.
 Disetujui oleh Musrenbangda Provinsi.
 Disetujui oleh Musrenbang Nasional.
 Program BWS Sumatera VII dibahas dan disepakati
bersama antara BWS Sumatera VII dengan Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Bengkulu
serta Bappeda Provinsi Bengkulu pada saat acara
Konsultasi regional (Konreg) Dirjen SDA Kementerian
PUPR.

Laporan Self Assessment RBO - PB | 2021 57


BWS SUMATERA VII BENGKULU

2) Pada tahap perencanaan


 Melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan stakeholders.
 Melakukan pertemuan dan diskusi dalam setiap usulan
kegiatan yang dilakukan oleh tim teknis BWS Sumatera
VII dengan melibatkan stakeholders dan pemerintah daerah
yang terakit serta menindaklanjuti masukan-masukan yang
ada.
 Melaksanakan rapat TKPSDA empat (4) kali dalam
setahun guna membahas Rencana Alokasi Air Tahunan dan
Pengalokasian Air per DAS (per lokasi di WS Teramang
Muar).
 Menentukan skala prioritas di dalam kegiatan perencanaan.
3) Pada tahap konstruksi
 Melakukan sosialisasi sebelum melaksanakan kegiatan
konstruksi kepada masyarakat, stakeholders dan
pemerintah daerah setempat.
 Menerima rekomendasi atau masukan dari masyarakat.
Stakeholders serta pemerintah daerah setempat dan
menindaklajutinya pada tahapan pelaksanaan konstruksi.
 Surat pemberitahuan pelaksanaan kegiatan kepada Pemda
setempat.
 Telah dilaksanakan Sistem Manajemen Mutu (SMM).
4) Pada tahap OP
 Melakukan sosialisasi dan penyuluhan terhadap OP
bangunan sarana prasarana SDA.
 Melibatkan stakeholders di dalam kegiatan OP sebagian
tenaga kontrak maupun sukarela.
 Melibatkan P3TGAI dalam kegiatan OP Jaringan irigasi di
Wilayah mereka masing-masing.

58 2021 | Laporan Self Assessment RBO - PB


BWS SUMATERA VII BENGKULU

4.1.2. INDIKATOR 2 : TATA KELOLA SUMBER DAYA AIR


Tujuan : Melaksanakan pengelolaan sumber daya air
terpadu.
Penjelasan Tujuan : Misi RBO BWS Sumatera VII adalah
meningkatkan keandalan system jaringan
infrastruktur Pekerjaan Umum dan
pengelolaan sumber daya air untuk
meningkatkan daya saing melalui
pertumbuhan ekonomi nasional, ketahanan
pangan, ketahanan air dan ketahanan energi.
Deskripsi Indikator : Suatu ukuran kerangka nasional, regional dan
RBO BWS yang ada untuk mendukung tata
kelola pengelolaan sumber daya air yang
baik.
Nilai 2020 : 3,6
Hasil Analisa Penilaian :
Tanggung Jawab RBO BWS Sumatera VII telah jelas terinci serta
dikuatkan oleh kebijakan dan landasan hukum tentang masalah air,
walaupun dalam tahap sedang dikembangkan.
a. Undang-Undang RI No. 17 Tahun 2019.
b. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah
Daerah.
c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.4
Tahun 2015 Tentang Kriteria dan Penetapan Wilayah Sungai.
d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 08
Tahun 2015 Tentang Penetapan Garis Sempadan Jaringan Irigasi.
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 09
Tahun 2015 Tentang Penggunaan Sumber Daya Air.
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 14
Tahun 2015 Tentang Kriteria dan Penetapan Status daerah Irigasi.
g. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat N. 23
Tahun 2015 Tentang Pengelolaan Aset Irigasi.

Laporan Self Assessment RBO - PB | 2021 59


BWS SUMATERA VII BENGKULU

h. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 28


Tahun 2015 Tentang Penetapan Garis Sempadan Sungai dan Garis
Sempadan Danau.
i. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 34
Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis.
j. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 37
Tahun 2015 Tentang Izin Penggunaan Air dan Atau Sumber Air.
k. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 01
Tahun 2016 Tentang Tata Cara Perizinan Pengusahaan Sumber
Daya Air dan Penggunaan Sumber Daya Air.
l. Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air WS Teramang Muar dan
WS Nasal Padang Guci telah ditetapakn pada tahun 2017.
m. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
400 Tahun 2010 Tentang Pembentukan Tim Koordinasi Pengelolaan
Sumber Daya Air WS Teramang Muar.

4.2 PEMILIK KEPENTINGAN


4.2.1 INDIKATOR 3 : KETERLIBATAN PEMAKAI AIR

Tujuan : Meningkatkan kepuasan pemakai air.


Penjelasan Tujuan : Melakukan upaya peningkatan pelayanan
air secara terus menerus oleh RBO BWS
Sumatera VII sehingga pengguna air puas
terhadap pelayanan yang diberikan.
Deskripsi Indikator : Suatu ukuran dari tingkat keterlibatan
pengguna di dalam pengambilan
keputusan RBO BWS Sumatera VII,
sebagai petunjuk bahwa ada pengukuran
dari para pemakai air terhadap sasaran
dan fungsi operasional dan RBO BWS
terkait (melibatkan masyarakat sebagai
pemakai air untuk memberikan umpan

60 2021 | Laporan Self Assessment RBO - PB


BWS SUMATERA VII BENGKULU

balik terhadao pelayanan dalam


menggunakan air.
Nilai 2020 : 3,6
Hasil Analisa Penilaian :
Bahwa Balai Wilayah Sungai Sumatera VII telah berusaha memberikan
informasi terkait penggunaan air.
a. Balai Wilayah Sungai Sumatera VII telah membentuk Tim
Rekomendasi Teknis
Untuk perijinan pengelolaan SDA.
b. Balai Wilayah Sungai Sumatera VII telah membentuk Fasilitasi
Masyarakat Peduli Sungai.
c. Adanya surat menyurat pemanfaatan air permukaan (dari PDAM
dan dinas-dinas terkait).
d. Terdapat koordinasi dengan para pemilik kepentingan (masyarakat,
industri, petani) berkaitan dengan TKPSDA.
e. Balai Wilayah Sungai Sumatera VII telah mempunyai Website
dengan alamat http://sda.pu.go.id/bwssumatera7 yang cukup
informatif dan mudah diakses.
f. Memberikan Informasi kepada Stakeholders terkait penanganan
bencana alam seperti bencana banjir dan bencana longsor yang
kemudian di sosialisasikan ke masyarakat dan dinas/instansi
terkait.
g. Balai Wilayah Sungai Sumatera VII telah mengembangkan
Geographical System Informatin (GIS) yang beberapa
informasinya berupa informasi titik-titik koordinat lokasi yang
telah di beri izin rekomtek dan titik-titik lokasi rawan bencana
banjir dan bencana longsor.
h. Melaksanakan kegiatan sosialisasi studi seperti kegiatan PKM
pada paket-paket pekerjaan Konsultan Perencanaan dan Program.

Laporan Self Assessment RBO - PB | 2021 61


BWS SUMATERA VII BENGKULU

4.2.2 INDIKATOR 4 : UMPAN BALIK PENGGUNA

Tujuan : Meningkatkan kepuasan pemakai air.


Penjelasan Tujuan : Meningkatkan secara terus menerus
pelayanan pengelolaan sumber daya
air. Para pengguna air didorong untuk
menyampaikan umpan balik, baik
dengan survey, quizioner dan alat ukur
lainnya. Setelah itu dilakukan evaluasi
untuk mengetahui bentuk
kecenderungan.
Deskripsi Indikator : Ukuran untuk menyatakan tingkat
keterlibatan pengguna air di dalam
pengambilan keputusan yang diambil
oleh BWS yang menunjukkan adanya
pengakuan dari para pengguna air
terhadap fungsi operasional dari BWS
tersebut.
Nilai 2020 : 3,1
Hasil Analisa Penilaian :
Bahwa Balai Wilayah Sungai Sumatera VII telah berusaha memberikan
infromasi terkait umpan balik pengguna air.
a. Terdapat komunikasi insidentil sesuai dengan situasi dan kondisi
serta toleransi terhadap stakeholders/instansi/pengguna terkait
seperti surat menyurat pemberitahuan ada bencana, permintaan
studi, survei lokasi, perbaikan kerusakan, bahan banjiran, dll.
b. Memberikan informasi segera apabila terjadi bencana.
c. Telah dilaksanakan kegiatan susur sungai yaitu sungai Selagan di
Kabupaten Mukomuko, yaitu dari muara sampe ke hulu (bendung
air baku).
d. Secara rutin melaksanakan survei inspeksi sungai, pantai, jaringan
irigasi, saluran air baku dan danau namun dalam hal ini metode
yang dilaksanakan berupa diskusi lisan belum tahap pemberian

62 2021 | Laporan Self Assessment RBO - PB


BWS SUMATERA VII BENGKULU

survey letter secara resmi yang kemudian dikaji permasalahan


yang ada.
e. Balai Wilayah Sungai Sumatera VII telah melaksanakan sosialisasi
sebagai bentuk komunikasi dengan para pengguna air agar setiap
permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan kegiatan dapat
diselesaikan dan dicari solusinya.

4.2.3 INDIKATOR 5 : KONDISI LINGKUNGAN

Tujuan : Meningkatkan kondisi lingkungan.


Penjelasan Tujuan : Meningkatkan kondisi lingkungan
(ketersediaan lahan, ketersediaan air, iklim
dan keterpaduan pengelolaan).
Deskripsi Indikator : Ukuran dari kesadaran dan niat melindungi
dan mencegah penurunan kondisi
lingkungan.
Nilai 2020 : 3,1
Hasil Analisa Penilaian :
Bahwa Balai Wilayah Sungai Sumatera VII telah melaksanakan
kegiatan peningkatan kondisi lingkungan dengan pelaksanaan operasi
pemeliharaan serta melakukan penyelidikan internal oleh PPNS
terhadap pelanggaran hukum pada seluruh kegiatan.
a. Balai Wilayah Sungai Sumatera VII telah membentuk tim PPNS
pada tahun 2013 dan bertugas dalam penegakan hukum terkait
pelanggaran pemanfaatan sumber daya air, berkoordinasi dengan
pihak-pihak terkait.
b. Pelaksanaan kegiatan O&P rutin seperti operasi rutin prasarana
pintu pengendali banjir air Bengkulu, operasi rutin bangunan, dll.
c. Pelaksanaan revitalisasi sumber air (sungai, danau,dll) kegiatan OP
disertai dengan upaya penyidikan oleh PPNS terhadap pelanggaran
hukum. Salah satu yang telah dilaksanakan revitalisasi di Danau
Nibung Kabupaten Mukomuko.

Laporan Self Assessment RBO - PB | 2021 63


BWS SUMATERA VII BENGKULU

d. Melakukan revatilisasi peralatan hidrologi guna menunjang


mendapatkan data kualitas air data prakiraan cuaca bulanan, data
klimatologi, data debit, dll.
e. Pemeliharaan pos hidrologi serta laporan inspeksi rutin pos
hidrologi.
f. Melaksanakan UKL/UPL pada Bangunan Pengaman Pantai dan
Bendung Air Baku.

4.2.4 INDIKATOR 6 : KONSERVASI SUMBER DAYA AIR

Tujuan : Meningkatkan konservasi SDA.


Penjelasan Tujuan : Meningkatkan konervasi SDA meliputi:
upaya perlindungan dan pelestarian air dan
pengelolaan kualitas air dan pengendalian
pencemaran air.
Deskripsi Indikator : Berkurangnya lahan kritis, bertambahnya
daya tampung air, hemat air dan kualitas air
lebih baik di Wilayah Sungai.
Nilai 2020 : 3,1
Hasil Analisa Penilaian :
Balai Wilayah Sungai Sumatera VII telah melaksanakan perlindungan
air, pelestarian air dan pengawetan air serta pelaksanaan pemantauan
kualitas air dan kegiatan tindak lanjutnya.
a. Balai Wilayah Sungai Sumatera VII telah melaksanakan
perlindungan, pelestarian air dan pengawetan air serta pelaksanaan
pengendalian pencemaran air dan pengelolaan kualitas air.
b. Melaksanakan kegiatan penanaman 2000 pohon di sekitar Pantai
Panjang Bengkulu, Pantai Berkas Bengkulu dan Sungai Air
Bengkulu.
c. Pelaksanaan revitalisasi sumber air (sungai, danau, dll) kegiatan OP
disertai dengan upaya penyidikan oleh PPNS.
d. Telah disusun data neraca air.

64 2021 | Laporan Self Assessment RBO - PB


BWS SUMATERA VII BENGKULU

4.3 PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN


4.3.1 INDIKATOR 7 : PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA

Tujuan : Meningkatkan kapasitas sumber daya


manusia.
Penjelasan Tujuan : Mewujudkan sumber daya manusia yang
terlatih baik secara efektif dan efisien dalam
menjalakan tugasnya.
Deskripsi Indikator : Ukuran dari kematangan dan efektifitas
system pengembangan sumber daya manusia
yang dapat mencerminkan sumbangsih
pencapaian sasaran Badan Pengelolaan
Sumber daya Air.
Nilai 2020 : 3,7
Hasil Analisa Penilaian :
Bahwa yang berwenang menangani sumber daya manusia di Balai
Wilayah Sungai Sumatera VII adalah Kepala Sub Bagian Tata Usaha.
Untuk mendapatkan kualitas kinerja SDM yang bagus maka dibutuhkan
dukungan dari semua pihak terkait.
a. Staf Balai Wilayah Sungai Sumatera VII telah dianggap sebagai asset
penting untuk terus dikembangkan agar memenuhi sasaran jangka
Panjang dari BWS Sumatera VII.
b. Pimpinan sudah mulai berperan aktif dalam menerapkan Map Carrier
bagi pegawai yang layak menjadi regenerasi selanjutnya.
c. Pengembangan Skill sumber daya manusia di BWS Sumatera VII
melalui pengiriman untuk mengikuti Diklat, Bimtek dan Pelatihan
yang terkait dengan bidang kinerja masing-masing pegawai.
d. Menetapkan jumlah, kualitas dan penempatan sumber daya manusia
yang efektif sesuai dengan kebutuhan berdasarkan jabatan fungsional.

Laporan Self Assessment RBO - PB | 2021 65


BWS SUMATERA VII BENGKULU

4.3.2 INDIKATOR 8 : PENGEMBANGAN TEKNIK DAN


PENGELOLAAN ASET

Tujuan : Mengelola aset dan infastruktur SDA.


Penjelasan Tujuan : RBO BWS Sumatera VII mengelola asset dan
infrastruktur SDA (merencanakan,
melaksanakan dan kegiatan Monev).
Deskripsi Indikator : Ukuran tingkat komitmen mengelola asset dan
infrasturktur SDA oleh BWS secara
berkelanjutan.
Nilai 2020 : 3,5
Hasil Analisa Penilaian :
Hal-hal yang telah dilaksanakan oleh Balai Wilayah Sungai Sumatera VII
untuk mendukung kegiatan Badan Pengelola Sumber Daya Air.
a. Balai Wilayah Sungai Sumatera VII telah mengeluarkan SK BMN
sejak tahun 2007.
b. RBO BWS Sumatera VII mempunyai rencana penggantian dan
pendayagunaan asset untuk jangka pendek dan jangka Panjang.
Rencana ini nantinya akan digunakan untuk menganggarkan biaya
yang diperlukan. Walau sudah terencana, namun tetap ada
perbaikan/revisi anggaran yang bersifat incidental.
c. Balai Wilayah Sungai Sumatera VII telah melaksanakan inspeksi
sungai dan danau.
d. Balai Wilayah Sungai Sumatera VII telah melaksanakan Aknop
infrastruktur yang telah selesai dibangun.

66 2021 | Laporan Self Assessment RBO - PB


BWS SUMATERA VII BENGKULU

4.3.3 INDIKATOR 9 : PENGEMBANGAN BADAN


PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR

Tujuan : Mengembangkan system pengelolaan SDA


terpadu dan berkelanjutan.
Penjelasan Tujuan : Memperbaiki, meningkatkan dan
mengembangkan system PSDA Terpadu dan
berkelanjutan.
Deskripsi Indikator : Ukuran dari tingkat komitmen melaksanakan
manajemen mutu melalui penerapan suatu
sistem manajemen mutu atau alat perbaikan
manajemen yang serupa.
Nilai 2020 : 3,1
Hasil Analisa Penilaian :
Balai Wilayah Sungai Sumatera VII melakukan dokumentasi terhadap
prosedur operasional yang telah dilaksanakan dan melaksanakan
pelatihan bagi staf yang sesuai dengan pelaksanaan prosedur. Beberapa
umpan balik untuk perbaikan telah diterima namun belum sepenuhnya
diterapkan untuk diadakan perbaikan berkelanjutan.
a. Para pimpinan di Balai Wilayah Sungai Sumatera VII telah
melakukan evaluasi dan perbaikan kinerja terus menerus.
b. Balai Wilayah Sungai Sumatera VII mulai melakukan identifikasi
terhadap sumber daya manusia yang layak untuk dijadikan generasi
selanjutnya dalam memimpin dan membangun Balai Wilayah
Sungai Sumatera VII.
c. Tersedianya staf-staf yang telah terlatih pada bidangnya masing-
masing dan mempunyai komitmen dalam pengembangan badan
pengelola SDA.
d. Melaksanakan pelatihan di bidang OP secara rutin dan berkelanjutan
seperti pelatihan/ bimbingan teknis bagi petugas OP, pengamat
hidrologi, penjaga pos hidrologi, dll.

Laporan Self Assessment RBO - PB | 2021 67


BWS SUMATERA VII BENGKULU

4.4 TATA KELOLA USAHA INTERNAL


4.4.1 INDIKATOR 10 : PERENCANAAN TATA KELOLA DI
DALAM BADAN PENGELOLA
SUMBER DAYA AIR

Tujuan : Melaksanakan perencanaan pengeloaan SDA.


Penjelasan Tujuan : Meningkatkan perencanaan pengelolaan SDA
secara efektif.
Deskripsi Indikator : Ukuran untuk mengenal tingkat kematangan
dalam perencanaan pengelolaan SDA dari
BWS dalam rangka mewujudkan misi yang
diemban.
Nilai 2020 : 3,5
Hasil Analisa Penilaian :
Balai Wilayah Sungai Sumatera VII telah membuat rencana strategis
hingga tahun 2019 dan para pimpinan serta staf telah melaksanakan
rencana strategis tersebut sebagai bahan untuk membuat rencana jangka
pendek dan jangka Panjang serta mengukur kinerja antara Dokumen
Penetapan Kinerja dengan rencana strategis yang telah dibuat.
a. Membuat rencana strategis (Renstra 2015 – 2019).
b. Dokumen Penetapan Kinerja Balai Wilayah Sungai Sumatera VII
telah ditanda tangani oleh Dirjen SDA.
c. Pola dan/atau rencana pengelolaan SDA telah ada namun belum
dilaksanakan serta belum dibahas secara menyeluruh di TKPSDA.
d. Implementasi Renstra masuk dalam anggaran DIPA Satker/SNVT di
Balai Wilayah Sungai Sumatera tiap tahunnya meski ada perubahan
yang bersifat accidental.

68 2021 | Laporan Self Assessment RBO - PB


BWS SUMATERA VII BENGKULU

4.4.2 INDIKATOR 11 : PENDAYAGUNAAN SDA, ALOKASI


AIR, REKOMTEK/PERIZINAN DAN
KEKERINGAN

Tujuan : Melaksanakan pendayagunaan SDA yang


efisien dan efektif.
Penjelasan Tujuan : Melaksanakan pendayagunaan SDA, alokasi
air yang adil dan seimbang berdasar pada
kebutuhan dan ketersediaan termasuk
mengantisipasi kekeringan, melaksanakan
perizinan untuk semua pengguna air di
Wilayah Sungai.
Deskripsi Indikator : Ukuran untuk melaksanakan pendayagunaan
dan alokasi, mengatasi kekeringan dan
perizinan sumber daya air yang handal di
Wilayah Sungai.
Nilai 2020 : 2,1
Hasil Analisa Penilaian :
Balai Wilayah Sungai Sumatera VII memiliki kewenangan Daerah irigasi
untuk areal di atas 3.000 Ha, yang meliputi 6 (enam) Daerah Irigasi yaitu
D.I. Air Manjuto, D.I. Air Alas, D.I. Air Ketahun, D.I. Air Seluma, D.I.
Air Lais Kurotidur dan D.I. Air Nipis Seginim.
a. Pendayagunaan SDA, alokasi air, monitoring banjir dan kekeringan
danatau perizinan telah dilaksanakan melalui wadah koordinasi
tingkat satuan Wilayah Sungai yang melibatkan berbagai instansi
berbeda dan para pemilik kepentingan.
b. Pendayagunaan SDA, alokasi air, monitoring banjir dan kekeringan
dan atau perizinan telah dirumuskan oleh TKPSDA WS Teramang
Muar.
c. TKPSDA WS Teramang Muar mengeluarkan rekomendasi dari yang
telah dirumuskan.
d. Balai Wilayah Sungai Sumatera VII sebagai Badan Pengelola SDA
bertugas memberikan Rekomendasi Teknis (perizinan) dalam

Laporan Self Assessment RBO - PB | 2021 69


BWS SUMATERA VII BENGKULU

pemanfaatan air di WS Teramang Muar dan WS Nasal Padang Guci.


e. Dalam Pola Pengelolaan SDA WS Teramang Muar dan WS Nasal
Padang Guci telah direncanakan skenario Neraca Air dengan
infrastruktur yang dibangun.

4.4.3 INDIKATOR 12 : PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR

Tujuan : Mengurangi dampak terhadap daya rusak


air.
Penjelasan Tujuan : mengurangi dampak terhadap daya rusak air
melalui, pencegahan, penanggulangan dan
pemulihan.
Deskripsi Indikator : Ukuran untuk alokasi sumber daya air di
Wilayah Sungai yang menentukan kinerja
pelayanan air. Upaya pencegahan,
penanggulangan dan pemulihan terhadap
daya rusak air.
Nilai 2020 : 3,1
Hasil Analisa Penilaian :
Balai Wilayah Sungai Sumatera VII telah mensosialisasikan kepada
masyarakat dan memberdayakan masyarakat sekitar, yang meliputi:
a. Upaya pencegahan
 Pembangunan bangunan pengendali banjir
 Pembagunan bangunan pengaman pantai
 Pembangunan sarana dan prasarana danau
 Penyeimbangan kegiatan di hulu dan dihilir Wilayah Sungai
Teramang Muar dan Wilayah Sungai Nasal Padang Guci
 Pembinaan dan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan
SDA
 BWS Sumatera VII telah mendokumentasikan dan meng-update
pedoman/SOP namun belum di semua bidang.
 Tersedianya staf yang sudah terlatih dalam pemakaian prosedur.

70 2021 | Laporan Self Assessment RBO - PB


BWS SUMATERA VII BENGKULU

b. Upaya menanggulangi
 Mitigasi bencana alam banjir di Air Bungai Pasir Lebar
Kabupaten Lebong dan Bencana Tanah Longsor di IKK
Sindang Kelingi-Binduriang-Padang Ulak Tanding, kelurahan
Beringin yang terjadi pada tahun 2017.
c. Upaya memulihkan kerusakan kualitas lingkungan
 Mengajak masyarakat untuk kembali menjadikan lahan yang
telah dialih fungsikan menjadi perkebunan kelapa sawit menjadi
persawahan dan pertanian kembali.

4.4.4 INDIKATOR 13 : PENGEMBANGAN, PENINGKATAN,


DAN REHABILITASI PRASARANA
SDA

Tujuan : Mengembangkan sistem pengelolaan SDA


terpadu dan berkelanjutan.
Penjelasan Tujuan : Memperbaiki, meningkatkan, dan
mengembangakan sistem PSDA terpadu dan
berkelanjutan.
Deskripsi Indikator : Ukuran dari tingkat komitmen
melaksanakan manajemen mutu melalui
penerapan suatu sistem manajemen mutu
atau alat perbaikan manajemen yang serupa
Nilai 2021 : 3,5
Hasil Analisa Penilaian :
Balai Wilayah Sungai Sumatera VII menggunakan pola, rencana, dan
renstra sebagai dasar penyusunan program dan kegiatan, usulan
anggaran, pelaksanaan kegiatan, dan OP dalam penyediaan infrastruktur
SDA.

Laporan Self Assessment RBO - PB | 2021 71


BWS SUMATERA VII BENGKULU

4.4.5 INDIKATOR 14 : PENGELOLAAN DATA

Tujuan : Mewujudkan Sistem Informasi SDA


Penjelasan Tujuan : Menyediakan informasi terpercaya, relevan
dan mudah diakses.
Deskripsi Indikator : Ukuran dari kesanggupan/komitmen untuk
melaksanakan SISDA secara sistematis,
terpercaya, terintegrasi dan mudah diakses.
Nilai 2020 : 3,3
Hasil Analisa Penilaian :
Balai Wilayah Sungai Sumatera VII telah melaksanakan hal-hal yang
mendukung pengelolaan data.
a. Informasi dapat diakses dengan mudah oleh publik dengan
tersedianya Website Balai Wilayah Sungai Sumatera VII dengan
kapasitas yang cukup.
b. Telah tersedia Integrated Database (Bank Data) sebagai tempat
penyimpanan data internal yang dapat mengcover semua data di
Balai Wilayah Sungai Sumatera VII.
c. Telah tersedia layanan Geographic Information System (GIS) untuk
pengelolaan data dan informasi yang terkait dengan lokasi-lokasi
pekerjaan.
d. Tersedia prosedur manajemen data yang cukup efisien dan proaktif.
e. Tersedia Prosedur dalam pengelolaan dan pengambilan data.
f. QMS mencakup pengelolaan data dan informasi yang efisien dan
proaktif, data tersedia dengan protocol transfer yang sesuai
penggunaan, namun jaminan pemuktahiran data masih belum dapat
dilakukan secara konsisten serta belum ada komunikasi yang efektif
terhadap pengguna data meskipun pemilik kepentingan dapat
meminta data atau informasi dalam keadaan siap pakai.
g. Kegiatan pengambilan data, pengumpulan data, penyimpanan data
dan pemberian data telah dilaksanakan berdasarkan SOP masing-
masing kegiatan.

72 2021 | Laporan Self Assessment RBO - PB


BWS SUMATERA VII BENGKULU

4.5 KEUANGAN
4.5.1 INDIKATOR 15 : EFISIENSI KEUANGAN

Tujuan : Mewujudkan kemandirian finansial.


Penjelasan Tujuan : Mewujudkan kemandirian finansial secara
operasional dan akuntabilitas
Deskripsi Indikator : Suatu ukuran peran dari para pemakai air
dalam membiayai pengelolaan sumber daya
air.
Nilai 2020 : 3,5
Hasil Analisa Penilaian :
Balai Wilayah Sungai Sumatera VII telah melaksanakan kerja sama
terpadu antara rencana teknis dan keuangan untuk mencapai target
kinerja yang tinggi.
a. telah dilakukan koordinasi yang terpadu dalam penyusunan
anggaran BWS Sumatera VII.
b. Telah dibuatnya rencana anggaran sesuai dengan Renstra meskipun
masih ada perubahan rencana anggaran yang bersifat accidental.
c. Telah dilaksanakannya pembuatan laporan-laporan keuangan sesuai
standar yang berlaku (ada dasar hukumnya).
d. Melaksanakan monitoring dan evaluasi keuangan melalui e-
Monitoring.
e. Melaksanakan sistem pelelangan umum dengan menggunakan e-
Procurement.

4.5.2 INDIKATOR 16 : PEMULIHAN BIAYA

Tujuan : Meningkatkan kinerja keuangan.


Penjelasan Tujuan : Melaksanakan penggunaan sumber daya
keuangan yang efektif.
Deskripsi Indikator : Suatu ukuran komitmen untuk penggunaan
sumber daya keuangan yang paling efisien

Laporan Self Assessment RBO - PB | 2021 73


BWS SUMATERA VII BENGKULU

dalam upaya perwujudan misi RBO BWS.


Nilai 2020 : 2,0
Hasil Analisa Penilaian :
Balai Wilayah Sungai Sumatera VII telah melaksanakan Fasilitasi
Penerimaan Negara Bukan Pajak – Biaya Jasa Pengelolaan Sumber
Daya Air PNBP – BPJSDA namun belum melaksanakan kegiatan
tersebut sebagai Badan Pengelola untuk biaya operasional.
a. RBO(BBWS/BWS/BPSDA/PJT) memperoleh biaya operasional
dan pemeliharaan hanya dari Pemerintah, di samping itu telah
dilakukan identifikasi potensi pengguna air yang dapat dipungut.
b. RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) mendapatkan dana operasional
dan pemeliharaan dari Pemerintah.
c. RBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) telah mengidentifikasi potensi
pengguna air.

74 2021 | Laporan Self Assessment RBO - PB


BWS SUMATERA VII BENGKULU

BAB 5

Laporan Self Assessment RBO - PB | 2021 75


BWS SUMATERA VII BENGKULU

BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan, Kendala, dan Rekomendasi


Hasil Self Assessment Balai Wilayah Sungai Sumatera VII tahun 2021
mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya, dimana pada tahun
2020 memiliki total jumlah 45,35 dan nilai indeks 3,02 sedangkan pada
tahun 2021 mengalami peningkatan menjadi 50,40 dengan nilai indeks 3,15.
Hal ini diharapkan menjadi perbaikan kinerja tetap secara konsisten oleh
BWS Sumatera VII guna mendukung peningkatan efektivitas dan efisiensi
pelaksanaan tugas dan fungsi serta penyesuaian tugas dan fungsi dari
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan rakyat. Namun demikian
terdapat kendala yang dihadapi dalam melaksanakan RBO- PB yakni :
1. Keterbatasan personil yang benar – benar memiliki waktu sepenuhnya
untuk kegiatan Self Assessment, karena para anggota tim Self
Assessment merupakan staf atau pejabat yang juga memiliki prioritas
tugas rutin masing-masing.
2. Kurang terjadwalnya pengarsipan dokumen–dokumen penting, baik
internal maupun eksternal yang diperlukan dalam proses Self
Assessment.

Rekomendasi yang diharapkan dapat dipertimbangkan adalah :


1. Perlunya berbagi pengalaman antar BWS dalam hal pelaksanaan Self
Assessment.
2. Penerapan SOP agar dapat dilaksanakan oleh seluruh personil pada
BWS Sumatera VII Bengkulu.
3. Rencana pengelolaan aset BMN pada BWS Sumatera VII Bengkulu
untuk jangka pendek, menengah, dan panjang.
4. Perlu adanya tindak lanjut dari Rekomendasi TKPSDA pada W.S.
Teramang Muar yang telah disepakati.

76 2021 | Laporan Self Assessment RBO - PB


BWS SUMATERA VII BENGKULU

5. Kegiatan pencegahan dan penanganan banjir agar dapat


dikoordinasikan bersama dengan instansi terkait, seperti BPBD dan
pemerintah setempat.
6. PPNS secara rutin melakukan penyidikan internal terhadap pelanggaran
hukum pada seluruh kegiatan serta adanya tindak lanjut dari penyidikan
tersebut baik berupa peneguran maupun pelaporan secara resmi.
7. Dalam rangka meningkatkan pelayanan, survei kepuasan pengguna
perlu dilakukan secara rutin dan menyeluruh, diantaranya kepada para
petani, PDAM, industri, dan pemakai sumber daya air lainnya.

Laporan Self Assessment RBO - PB | 2021 77


BWS SUMATERA VII BENGKULU

EXECUTIVE SUMMARY
Self Assesment RBO Performance Benchmarking
BWS Sumatera VII Tahun 2021

2020 Rating 2021 Rating Target 2022


No. Indikator
Max Score Max Score Max Score
I Misi
I/1 Status RBO 4,0 2,5 4,0 2,6 4,0 3,3
I/2 Tata Kelola SDA 4,0 3,5 4,0 3,6 4,0 3,6
II Pemilik Kepentingan
II/1 Keterlibatan Pemakai Air 4,0 3,5 4,0 3,5 4,0 3,6

II/2 Umpan Balik Pengguna Air 4,0 3,0 4,0 3,1 4,0 3,2

II/3 Kondisi Lingkungan Sumber Air 4,0 3,0 4,0 3,1 4,0 3,2

II/4 Konservasi SDA 4,0 3,0 4,0 3,1 4,0 3,2

III Pembelajaran dan


Pertumbuhan
III/ Pengembangan SDM 4,0 3,6 4,0 3,7 4,0 3,7
1
III/ PengembanganTeknik 4,0 4,0 4,0 3,6
3,5 3,5
2 (Pengelolaan Aset)

III/ Pengembangan RBO 4,0 3,0 4,0 3,1 4,0 3,2


3
IV Tata Kelola Organisasi Internal
IV/ 4,0 4,0 4,0 3,6
Perencanaan Tata Kelola RBO 3,5 3,5
1
IV/ Pendayagunaan SDA, Alokasi 4,0 4,0 4,0 2,2
2,0 2,1
2 Air, Kekeringan dan Perijinan
IV/ Pengendalian Daya Rusak Air 4,0 3,0 4,0 3,1 4,0 3,2
3
IV/ Pembangunan, Peningkatan, dan 4,0 4,0 4,0
- 3,5 3,6
4 Rehabilitasi Prasarana SDA
IV/ Pengelolaan SISDA 4,0 3,25 4,0 3,3 4,0 3,4
5
V Keuangan
V/ Efisiensi Keuangan 4,0 3,5 4,0 3,5 4,0 3,6
1
V/ Pemulihan Biaya 4,0 1,5 4,0 2,0 4,0 2,1
2
Total 64,0 45,35 64,0 50,2 64,0 52,3
Prosentase (%) 75,58 78,44 81,72
RBO Indeks 3,02 3,14 3,27

78 2021 | Laporan Self Assessment RBO - PB


ACTION PLAN (RENCANA AKSI)
BWS SUMATERA VII DALAM RANGKA PENINGKATAN KINERJA SECARA BERTAHAP
PERIODE 2020-2024

No. BIDANG KERJA KRITIS KEGIATAN


2020 2021 2022 2023 2024
1 2 3 4 5 6 7 8
1. MISI
Status Badan Pengelola - Meningkatkan sarana dan prasarana di lingkungan BWS Sumatera VII
- Memfasilitasi dialog jika ada perbedaan pendapat/konflik kepentingan
- Melakukan lobi agar konsensus tercapai
- Mewujudkan keputusan TKPSDA melalui konsensus
Memfasilitasi serangkaian pertemuan/dialog dengan para pemilik kepentingan untuk
-
mencapai konsensus yang paling baik
- Menyebarluaskan keputusan TKPSDA kepada para pemilik kepentingan
- Menindaklanjuti keputusan dalam rencana dan anggaran
Tata Kelola Sumber Daya Air - Melaksanakan rapat internal setiap bulan (12 kali dalam tahun)
- Melaksanakan rapat eksternal per tri wulan ( 4 kali dalam setahun)
- Memfasilitasi kegiatan TKPSDA WS Teramang Muar
- Melaksanakan kegiatan GNKPA
Memfasilitasi kegiatan pengelolaan SDA dengan para pemangku kepentingan (stake
-
holders)
Telah adanya dokumen atau hasil rapat terpadu, hasil kesepakatan, MOU, KSO
-
bahwa RBO sudah menjadi leading sektor dalam pengelolaan SDA terpadu

- Mengkaji ulang keputusan-keputusan untuk penyempurnaan

- Melakukan kaji ulang program, kegiatan, dan anggaran pengelolaan SDA terpadu
2. PEMILIK KEPENTINGAN
Keterlibatan Pemakai Air Petani sebagai pemakai air diundang dalam kegiatan TKPSDA dan dilibatkan dalam
-
merumuskan alokasi air.
- Masyarakat dilibatkan dalam pelestarian daerah tangkapan air.

- Masyarakat dilibatkan dalam menjaga kualitas air di beberapa lokasi sumber air.

- Memformulasikan hasil PKM/pertemuan TKPSDA ke dalam perencanaan strategis


Mengintegrasikan hasil PKM/pertemuan TKPSDA dalam DIPA/anggaran badan
-
pengelola SDA
Umpan Balik Pemakai Air - Memfasilitasi media untuk mendengarkan dan tukar pendapat dengan masyarakat.

- Membangun sistem untuk media pelaporan bencana alam dari masyarakat.


- Melakukan kegiatan pendampingan kepada kelompok pengguna air.
Melaksanakan survey baik secara langsung ke lapangan atau menyebarkan lembar
-
survey kepuasan kepada pengguna air.

- Memotivasi para pemakai air untuk menyampaikan umpan balik

- Mengkonversi hasil survey menjadi tingkat kepuasan pengguna terhadap RBO

- Mencatat dan mendokumentasikan umpan balik para pengguna

- Menindaklanjuti umpan balik tersebut dalam pengambilan keputusan

- Mensosialisasikan hasil tindak lanjut kepada para pengguna air


No. BIDANG KERJA KRITIS KEGIATAN
2020 2021 2022 2023 2024
1 2 3 4 5 6 7 8
Kondisi Lingkungan Bersama PPNS dan para stakeholders melaksanakan patroli kondisi hulu dan
-
sumber air.
Melaksanakan kegiatan konservasi untuk daerah hulu dan sumber air yang mulai
-
mengalami kerusakan.
- Melaksanakan Monitoring Kualitas air berkelanjutan.
Melaksanakan seluruh kegiatan rehabilitasi lahan, revitalisasi sumber air (sungai,
- waduk, danau, embung, dll) kegiatan OP dan ME disertai dengan upaya penyidikan
oleh PPNS terhadap pelanggaran hukum

- Melaksanakan kegiatan penanaman pohon, padat karya mencegah kelongsoran di


sebagian wilayah oleh GNKPA di wilayah sumber-sumber air dan lahan kritis
Melaksanakan rehabilitasi lahan, revitalisasi sumber air (sungai, waduk,danau,
- embung, dll) kegiatan OP dan ME disertai dengan upaya penegakan hukum pada
seluruh kegiatan beserta sanksinya
- Melakukan penegakan hukum bagi perusak dan pelanggaran RTRW
Konservasi Sumber Daya Air
- Melaksanakan kegiatan penanaman pohon di tempat-tempat sumber air.
(SDA)
- Melaksanakan patroli kualitas air bersama para stakeholders.
Melaksanakan kegiatan konservasi untuk daerah hulu dan sumber air yang mulai
-
mengalami kerusakan.
Melaksanakan perlindungan, pelestarian air, dan pengawetan air serta pelaksanaan
-
sebagian pemantauan kualitas air dan kegiatan tindak lanjutnya
3. PEMBELAJARAN DAN
PENGEMBANGAN
Pengembangan Sumber Daya - Mengikutsertakan pegawai pada pelatihan dan bimbingan teknis.
Manusia
- Mengikutsertakan pegawai pada pelatihan softskill.
Memfasilitasi media untuk dengar pendapat pegawai guna meningkatkan kinerja
-
Balai.
Memfasilitasi pemantauan dan kaji ulang oleh teman sejawat/RBO lain untuk
-
pengembangan SDM
Mengadakan komunikasi antara pimpinan badan pengelola SDA dengan
-
pengembangan SDM
- Sasaran jangka panjang badan pengelola SDA telah dipahami oleh bagian SDM
Pengembangan Teknik - Melakukan kerjasama dengan pihak yang berkaitan dalam pengembangan alat.
- Melakukan kerjasama berkelanjutan dengan Puslitbang.
- Melakukan tukar informasi dengan BWS/BBWS Lainnya.
- Melaksanakan studi banding ke perusahaan yang berkaitan dengan pekerjaan.

- Pengelolaan aset telah menjadi komitmen staf dan pimpinan RBO


Melakukan kerjasama penelitian dan pengembangan pengelolaan aset prasarana
-
SDA
Pembangunan, Peningkatan, Melaksanakan Pembangunan, Peningkatan dan Rehabilitasi Prasarana SDA 100%
dan Rehabilitasi Prasarana dan telah dilakukan kegiatan pemeriksaan fisik beserta kelengkapan dokumen teknis
SDA -
(DED, As-Built Drawing, Berita Acara Serah Terima/ HO, Catatan Direksi) dadn
Dokumen Administrasi (perizinan, sertifikat, daftar aset, dll)
- Melakukan pengecekan akhir dan kelengkapan dokumen
- Menyertakan laporan running test
- Menyertakan berita acara serah terima akhir pekerjaan

Pengembangan Badan - Mengembangkan sistem Intgrated Database termasuk pengelolaan kinerja pegawai.
Pengelola Sumber Daya Air
Memperkuat Sekretariat TKPSDA WS Teramang Muar dan Meresmikan TKPSDA
-
WS Nasal Padang Guci.
Melengkapi fasilitas yang dibutuhkan TKPSDA (SDM, Ruang Sekretariat, Sarana
-
dan Prasarana).
- Meningkatkan kemampuan dalam pelaksanaan RBO.
- Menerapkan sistem perbaikan kinerja badan pengelola
Mendorong staf untuk berperan lebih aktif dan efektif dalam mengembangkan
-
tugasnya pada badan pengelola SDA didukung dengan pakta integritas
No. BIDANG KERJA KRITIS KEGIATAN
2020 2021 2022 2023 2024
1 2 3 4 5 6 7 8
4. TATA LAKSANA USAHA
INTERNAL
Perencanaan Tata Kelola Melakukan dikusi dan tukar pendapat dengan tenaga ahli, LSM, Akdemisi,
Dalam Badan Pengelola SDA -
pengguna air dalam pembuatan rencana pengelolaan serta merumuskan alokasi air.

- Menerapkan keharusan adanya SOP untuk setiap kegiatan yang dilakukan.

Pengelolaan SDA, Alokasi Air, TKPSDA WS telah merumuskan pendayagunaan SDA, alokasi air, manajemen
-
Perijinan, Kekeringan kekeringan dan/atau perijinan.
Badan pengelola SDA telah melaksanakan keputusan TKPSDA tentang rencana
-
alokasi air di WS yang bersangkutan.
Melakukan studi alokasi air di seluruh WS Teramang Muar dan WS Nasal Padang
-
Guci.
Mengkaji ulang alokasi air yang ada pada saat ini dan dibahas dengan semua
- stakeholders termasuk pengguna air agar dapat dirumuskan kembali alokasi air
sesuai dengan kesepakatan.
Pengendalian Daya Rusak Air Terdokumentasinya dengan baik semua pedoman atau SOP dimasing-masing
-
bidang/seksi
- Terjalinnya koordinasi dan kerjasama dengan baik dengan stakeholder
Melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pihak terkait sehubungan kejadian
-
bencana.
- Tersedianya SOP penanggulangan darurat bencana akibat daya rusak air.
Menyediakan pegawai yang paham terhadap SOP dalam melaksanakan setiap
-
kegiatan.
Pengelolaan Data - Membangun dan mengembangkan Website BWS Sumatera VII.
Membangun dan mengembangkan sistem Database yang terintegrasi sebagai Bank
-
Data Digital.
Membangun dan mengembangkan sistem Database yang terintegrasi sebagai Bank
-
Data Digital.
- Membangun dan mengembangkan Geographic Information System (GIS).
Memperkuat Sistem Informasi SDA yang saat ini sudah ada (peningkatan SDM,
-
Software dan Hardware).
- Menindak lanjuti hasil komunikasi dalam pengambilan keputusan
5. KEUANGAN
Efisiensi Keuangan Perencanaan keuangan telah terintegrasi dengan pola/rencana dan program kegiatan
-
pengelolaan SDA tahunan
- Keputusan strategis telah menyertakan model keuangan yang berlaku.
- Melakukan Audit Keuangan baik dari pihak internal maupun pihak eksternal.
Telah adanya keputusan keuangan secara penuh untuk mendukung sasaran secara
-
strategis
Adanya sistem informasi terbuka di BWS untuk dimungkinkannya dukungan
-
keuangan bagi kegiatan operasional dan sebaliknya
Pemulihan Biaya Melakukan kajian potensi PNBP BJPSDA di WS Teramang Muar dan WS Nasal
-
Padang Guci.
Telah melaksanakan OP SDA berdasarkan angka kebutuhan nyata biaya
-
OP(AKNOP) di sebagian WS Teramang Muar dan WS Nasal Padang Guci.
- Melakukan usulan penetapan unit PNBP BJPSDA
SA. 0202-AR/651/2021 31
SA. 0202-AR/651/2021
31
SA. 0202-AR/651/2021
31
REVIU RBO PB TAHUN 2021
BWS Sumatera VII

SKOR TAHUN 2021 Daftar Kegiatan Penunjang TARGET SKOR TAHUN 2022 Daftar Kegiatan Penunjang
Capaian Capaian
SKOR NILAI INDIKATOR NILAI INDIKATOR
No BIDANG KINERJA KRITIS TAHUN
2020
Subdit Pembina Narasumber Subdit Pembina Narasumber
SA SA Reviu Penjelasan SA SA Reviu Penjelasan
(SP) (NS) (SP) (NS)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

I
MISI
Sebagian tusi dan
1 WS terbentuk, 1 WS Proses
1 1.1 Status RBO 2.5 2.6 2.6 2.6 2.6 2.7 3.6 3 3.3 rekomendasi pada 2 WS
Pelaksanaan sinkro pada 2021
harus dilaksanakan
Pelaksanaan Operasional pada
WS Teramang Muar;
Operasional pada 2 WS
Semua tusi harus terpadu ppada 2
dan disinkronkan
2 1.2 Tata kelola sumber daya air 3.5 3.6 3.6 3.5 3.5 WS; 3.6 3.6 3.5 3.6
programnya (TKPSDA
Sinergitas keegiatan program antar
Nasal Guci harus terbentuk)
instansi perlu dilaksanakan karena
sudah sinkronisasi program

II PEMILIK KEPENTINGAN

Operasional TKPSDA
ada 2 ws, 1 sudah terbentuk dan 1
ws menunggu sk mentri untuk
penetapan. rapat sinkornisasi 12
3 2.1 Keterlibatan pemakai air 3.5 3.6 3.5 3.5 3.5 3.6 3.6 3.6 3.6 Program sama
oktober cuma 1 kali
pkm dilaksanakan dan sudah di
update
updating tahun 2021
Rencana peningkatan di
Survei, kuesioner sisda dan
4 2.2 Umpan balik pengguna air 3 3.1 3.1 3.1 3.1 3.2 3.2 3.2 3.2 umpan balik,
rekomtek, blm ada ke petani
PPNS akan lebih aktif
PPNS ada penindakan, dan
laporan;
Mengaktifkan GNKPA dan
5 2.3 Kondisi lingkungan sumber air 3 3.1 3.1 3.1 3.1 PPNS ada 4; 3.2 3.2 3.2 3.2
penanaman pohon kembali
Tidak ada pembahasan lingkungan
di TKPSDA.
Hasil kualitas air sudah ke Dinas
LH,
KPS melakukan kegiatan Publikasi hasil pemantauan
6 2.4 Konservasi Sumber Daya Air 3 3.1 3.1 3.1 3.1 pembersihan sampah; 3.2 3.2 3.2 3.2 kualitas air ke instansi lain
Revitalisasi situ tampak glumpai juga PDAM
tahap 2 ;
Tidak ada studi sedimentasi,
III PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN

Pemberian Apresisi dan


penghargaan kepada pegawai/staf
7 3.1 Pengembangan Sumber Daya Manusia 3.6 3.7 3.7 3.7 3.7 3.7 3.7 3.7 3.7 -
- rencana pengembangan karir
dilampirkan
Lampirkan daftar aset secara
Pengelolaan aset jangka
8 3.2 Pengembangan Teknik, Prasarana dan Sarana SDA 3.5 3.5 3.5 3.5 3.5 keseluruhan 3.6 3.6 3.6 3.6
pendek dan jangka panjang

SOP belum seluruh bidang; Umpan balik dalam


9 3.4 Pengembangan RBO 3 3.1 3.1 3.1 3.1 3.2 3.2 3.2 3.2
List SOP yang ada dan belum ada pelaksanaan SOP

IV TATA KELOLA INTERNAL ORGANISASI

10 4.1 Perencanaan tata kelola RBO 3.5 3.5 3.5 3.5 3.5 3.6 3.6 3.6 3.6

11 4.2 Pendayagunaan SDA, Alokasi Air, Kekeringan dan Perijinan 2 2.1 2.08 2.1 2.1 2.2 2.20 2.2 2.2

Sedang penyusunan perencanan


pendayagunaan Air tanah untuk air
Pendayagunaan SDA (ATAB) 2.3
baku dibuat terpisah dari pola,
akan di detailkan lagi

Penyusunan internal belum


AA (PTK) 2 diajukan reviu pembina, dan belum
diajukan ke sidang TKPSDA

Tidak ada kekeringan dan tidak


Kekeringan (PTK) 1 ada data kekeringan 5 tahun
terakhir
Komitmen 23 hari kerja perlu
ditingkatkan, database penyusunan
rekomtek berisi kronologis dari
permohoman hingga rekomtek
Perijinan (PTK) 3 terbit jelas. setiap menemukan
pelanggaran harus diterbitkan surat
teguran, pemantauan harus
ditingkatkan

Pengendalian Daya Rusak Air dan Pengelolaan Drainase Utama


12 4.3 3 3.1 3.10 3.1 3.1 3.2 3.20 3.2 3.2
Perkotaan

SOP penanganan banjir sudah


ada, sosialisasi di lingkungan kerjasama dengan pihak
PTK 3.1 3.2
internal, kegiatan bersama eksternal
masyarakat berupa bersih2 sungai
Tim Reaksi Cepat Siaga Banjir,
SOP Siaga Banjir, sosialisasi
sudah ada tapi blm menyeluruh,
Target sosialisasi SOP lebih
Perencanaan Sungai dan pantai 3.1 masih dalam lingkup internal, ada 3.2
luas
kegiatan penanaman pohon dan
susur sungai, kebersihan bantaran
sungai, AKNOP drainase
13 4.4 Pembangunan, Peningkatan, Rehabilitasi Prasarana SDA 3.5 3.43 3.5 3.5 3.6 3.57 3.6 3.6

Pekerjaan kosntruksi tepat


Perencanaan ATAB 3.5 Review kegiatan telah dilakukan 3.6
waktu
Dengan cttn: status rumah pompa Menghindari progress
Perencanaan Sungai pantai 3.5 3.6
tanjung agung bisa selesai di 2021 rendah

PROM sudah
DI Air Manjuto dan DI Air Alas diprogramkan, progres
Perencanaan Irigasi Rawa 3.3 3.5
progres rendah diharapkan bisa lebih
maksimal

Page 1 of 2
SKOR TAHUN 2021 Daftar Kegiatan Penunjang TARGET SKOR TAHUN 2022 Daftar Kegiatan Penunjang
Capaian Capaian
SKOR NILAI INDIKATOR NILAI INDIKATOR
No BIDANG KINERJA KRITIS TAHUN
2020
Subdit Pembina Narasumber Subdit Pembina Narasumber
SA SA Reviu Penjelasan SA SA Reviu Penjelasan
(SP) (NS) (SP) (NS)

SOP SISDA --> manajemen data


dan pelayanan data
website --> sebagian data masuk
usulan website RBO Pembahasan SIH3;
14 4.5 Pengelolaan SISDA 3.25 3.3 3.3 3.3 3.3 3.3 3.3 3.4 3.4
SIH3 belum ada pembahasan di Pengajuan sertifikasi ISO
TKPSDA
ISO belum ada
SDM belum tercukupi
V KEUANGAN

laporan keuangan harus


Penyusunan SA dan laporan sudah sudah beres tidak ada
15 5.1 Efisiensi Keuangan 3.5 3.5 3.5 3.5 3.5 harus sudah sinkron dengan RKA 3.6 3.6 3.6 3.6 temuan dan sinkron dgn
KL pola rencana renstra
kegiatan

identifikasi pengguna yang


sudah dan belum berijin
16 5.2 Pemulihan biaya 1.5 2 2 2 2 sudah kajian 2.1 2.1 2.1 2.1
dan mendorong untuk
berijin

TOTAL 45.35 50.4 50.21 50.20 50.20 51.6 52.47 51.90 52.30

PROSENTASE 70.86 78.75 78.45 78.44 78.44 80.63 81.98 81.09 81.72

RBO INDEKS 2.83 3.15 3.14 3.14 3.14 3.23 3.28 3.24 3.27

Page 2 of 2

Anda mungkin juga menyukai