Anda di halaman 1dari 16

URAIAN PEKERJAAN

11. Lingkup Pekerjaan A. Ruang lingkup pekerjaan pengadaan Belanja Jasa Konsultansi
Pendataan Pengelolaan Aset dan Kinerja Sistem Irigasi
Melalui Sistem Aplikasi (E-Paksi) D.I Banjarangkan sebagian
besar akan berupa pengumpulan/ inventarisasi berbagai
data dan informasi terkait aset irigasi Daerah Irigasi Gerana
yang terdiri dari:

1. Tahap Persiapan
a. Menyiapkan tenaga surveyor yang bertugas untuk
melaksanakan kegiatan survei ke masing-masing
lokasi.
b. Menyiapkan skema dan data awal yang akan
digunakan untuk kegiatan survei yang telah
dikonsultasikan terlebih dahulu dengan direksi
pekerjaan.
c. Menyiapkan HP Android yang sudah terinstall
Aplikasi E-Paksi
2. Tahap Pelaksanaan
a. Pengumpulan/Inventarisasi Data Sekunder
b. Pengumpulan data yang diperlukan sesuai dengan
kebutuhan yang telah ditentukan sebelumnya baik
yang berbentuk peta, dan data sekunder lainnya.
Adapun data yang dikumpulkan adalah:
• Skema Daerah Irigasi Palasari beserta
nomenklaturnya.
• Data invetarisasi aset sementara.
c. Pengumpulan/Inventarisasi Data Primer
Pengumpulan data ke lapangan yang terdiri dari data
Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) dan Indeks Kinerja
Sistem Irigasi (IKSI), dengan lingkup sebagai berikut:
• Melakukan penelusuran sistem jaringan irigasi
primer dan sekunder Daerah Irigasi Palasari
mulai dari bangunan utama hingga batas saluran
sekunder.
• Data umum terkait identitas daerah irigasi.
• Data aset jaringan yang terdiri dari bangunan
utama, bangunan pelengkap, pembawa, saluran,
bangunan drainase.

1
• Data aset pendukung pengelolaan aset irigasi
yang terdiri dari kelembagaan, sumber daya
manusia, bangunan gedung, peralatan OP dan
lahan yang bersangkutan dengan kegiatan
operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi.
• Gambar/foto yang menunjukkan kondisi terkini
dari obyek yang disurvei. Pengambilan foto
minimal 2 foto setiap objek bangunan dan saluran
dengan tampak detail bangunan/bangunan dan
detail kerusakan dengan pengambilan foto setiap
50 meter untuk saluran.
• Penilaian kinerja jaringan irigasi setiap objek
bangunan/saluran.
d. Editing Peta dan Data pada Web E-Paksi
Data yang sudah diperoleh pada penelusuran
jaringan irigasi selanjutnya diupload pada Web E-
Paksi untuk dilakukan validasi data dengan
melakukan editing peta serta penyesuian hasil dengan
kondisi lapangan.
e. Penyusunan laporan hasil penelusuran
3. Tahap Penyajian Data
Penyajian data hasil inventarisasi mengacu pada form
lampiran Permen PUPR nomor 23/PRT/M/2015
tentang Pengelolaan Aset Irigasi yang diperoleh dari hasil
penelusuran dengan menggunakan aplikasi E-Paksi.

B. Metode Pelaksanaan
a. Standar Teknis dan Pedoman
Adapun standar teknis dan pedoman yang
diperlukan/dijadikan acuan dan penuntun dalam
kegiatan PAKSI adalah sebagai berikut:
1) Kriteria Perencanaan;
2) Menggunakan Juklak dan Juknis PAKSI yang
disiapkan oleh Direktorat Bina OP, Ditjen SDA
Kementerian PUPR; dan
3) Standar teknis lainnya yang masih berlaku dan
disyaratkan.
b. Metodologi
1. Dasar Pemikiran:
Peningkatan kinerja sistem irigasi di setiap DI sangat
ditentukan oleh adanya mekanisme pelaksanaan

2
pengelolaan irigasi yang tepat sasaran, efisien dan
komprehensif, dimana secara holistik dimulai dari
kegiatan survey, investigation, design, land
acquisition, construction, operation and maintenance
(SIDLACOM).
Rekomendasi penanganan jaringan irigasi berupa
rehabilitasi/peningkatan ataupun pelaksanaan OP
adalah merupakan keluaran (output) dari kegiatan
PAKSI. Dengan demikian, dalam rangka mendapatkan
kualitas rekomendasi yang dapat ditindaklanjuti guna
meningkatkan kinerja sistem irigasi dalam suatu DI,
maka dalam penyelenggaraannya kegiatan PAKSI
harus dilakukan secara benar dan dapat
dipertanggung jawabkan.
2. Alat dan Bahan yang Dibutuhkan:
a. Piranti Lunak
Menggunakan Piranti lunak yang sudah
dikembangkan oleh Direktorat Bina OP, yaitu
Aplikasi berbasis GIS dengan spesifikasi sebagai
berikut:
• Memanfaatkan Peta Citra Satelit dari
Google;
• Aplikasi Survei penilaian kinerja
berbasis Android yang dapat bekerja
secara online maupun offline; dan
• Aplikasi Web e-PAKSI.

b. Piranti Keras
Piranti keras yang digunakan
dalam kegiatan ini, antara lain:
• Smartphone atau HP Android yang
dilengkapi dengan Kamera dan GPS;
• Tambahan alat (apabila diperlukan)
seperti GPS, Kamera, handycam; dan
• Perangkat pendukung lainnya.
c. Lain-lain

3. Metode Kerja:
Adapun metode kerja konsultan PAKSI dapat mengacu
pada beberapa tahapan pelaksanaan kegiatan

3
konsultasi melalui paket ini sebagaimana dijelaskan
dalam tabel 1.

Tabel 1. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan PAKSI

Urutan & Waktu Penanggung


No. Jenis Uraian Kegiatan Jawab
Kegiatan Kegiatan

1 Persiapan • Konsultan perlu Bulan Konsultan


menyiapkan semua 1 (minggu PAKSI
kebutuhan dan 1)
membangun
koordinasi dengan
berbagai pihak agar
kegiatan PAKSI
dapat dilaksanakan
sesuai dengan yang
disyaratkan
• Menyiapkan laporan
RMK
2 Pelatihan/ Alih Pengetahuan Konsultan
Alih terhadap surveyor
Pengetahuan untuk penyamanan
persepsi teknis

3 Pengumpulan
Data
3.1 Pengumpulan Setelah SPMK, Tim Bulan Konsultan
Data Awal Konsultan 1 PAKSI
PAKSI berkewajiban (minggu 1
)
mengumpulkan data
awal sebelum
melaksanakan
kegiatan
pengumpulan data
sekunder dan primer
bagi kebutuhan
3.2 Data analisa
Konsultandan semua
PAKSI Bulan 1 Konsultan
Sekunder melaksanakan
pelaporan (minggu 1) PAKSI
kegiatan
pengumpulan data
sekunder guna
mendukung proses
analisa dan
rekomendasi
3.3 Data Primer

4
a Pengumpula Konsultan PAKSI Bulan 1 Konsultan
n Data melaksanakan (minggu 1) PAKSI
kegiatan
Pendukung pengumpulan data
Pengeloloaan pendukung
Aset Irigasi pengelolaan aset
irigasi di tingkat DI
baik untuk PAI dan
IKSI

b Penelusuran Konsultan PAKSI Bulan 1 Konsultan


Aset melaksanakan
(minggu 2- PAKSI
penelusuran jaringan
Jaringan
irigasi di tingkat DI 4)
Irigasi
baik untuk PAI dan
IKSI. Penelusuran
dilakukan bersama-
sama dengan petugas
OP dan wakil dari P3A

Kompilasi
4 dan Analisa
Data
4.1 Kompilasi Konsultan PAKSI Bulan 1 Konsultan
Data menyusun semua data
(minggu 3- PAKSI
yang telah
dikumpulkan secara 4) – Bulan
benar dan tepat agar
2 (minggu
mudah dipakai dalam
proses analisa dan 1)
pemberian
rekomendasi
4.2 Analisa Konsultan Bulan 1 Konsultan
Data Aset melaksanakan
(minggu 4) PAKSI
Jaringan kegiatan analisa
Irigasi dan atas semua data yang – Bulan 2
Pendukung telah dikumpulkan
(minggu 1)
Pengelolaan dan disusun terkait
Irigasi aset jaringan irigasi
dan pendukung
pengelolaan irigasi
baik untuk PAI dan
IKSI Data aset irigasi
mengacu pada form
yang tercantum dalam
permen
23/PRT/M/2015
tentang PAI
4.3 Analisa Data Konsultan Bulan 1 Konsultan
Kinerja melaksanakan
(minggu 4) PAKSI
Jaringan kegiatan analisa
Irigasi Utama, atas semua data yang – Bulan 2
Primer dan telah dikumpulkan
(minggu 1)
Sekunder dan disusun terkait
kinerja jaringan
irigasi baik utama
maupun tersier
4.4 Analisa Berdasarkan hasil Bulan 1 Konsultan
Penentuan analisa, pihak
(minggu 4) PAKSI
Pembiayaan Konsultan PAKSI
Pengelolaan menganalisa dan – Bulan 2
Irigasi menentukan besarnya
(minggu 1)
pembiayaan yang
dibutuhkan bagi
pelaksanaan
pengelolaan irigasi di
setiap DI

5
4.5 Rekomendasi Hasil dari semua Bulan 2 Konsultan
Penentuan analisa, pihak
(minggu 1- PAKSI
Prioritas Konsultan PAKSI
Penanganan menentukan prioritas 2)
penanganan di setiap
DI

4.6 Rekomendasi Dari hasil Bulan 2 Konsultan


Penentuan rekomendasi
(minggu 1- PAKSI
Kinerja Pasca penentuan prioritas
Penanganan penanganan, pihak 2)
Konsultan
menentukan kinerja
pasca penanganan
baik itu
rehabilitasi/peningkat
an maupun kegiatan
OP
5 Presentasi/
Workshop
5.1 Presentasi Setelah semua Bulan 2 Konsultan
Draft kegiatan analisa dan
(minggu 2) PAKSI
penyiapan
Laporan
rekomendasi
Akhir
disiapkan, pihak
Konsultan PAKSI
menyampaikan hasil
Draft Laporan
Akhir kepada PPK.
Draf Laporan akhir di
sempurnakan sesuai
hasil presentasi
menjadi laporan akhir

6 Pelaporan
6.1 Penyiapan Pihak Konsultan PAKSI Bulan 1 – 2 Konsultan
Laporan bertanggung jawab
PAKSI
menyiapkan semua
laporan pelaksanaan
guna disampaikan
kepada PPK
6.2 Pemasukan Setelah melengkapi Bulan 2 Konsultan
Laporan semua masukan dan
(minggu 2) PAKSI
koreksi dari hasil
Akhir
pelaksanaan
Lokakarya Laporan
Akhir, pihak
Konsultan PAKSI
memasukan Laporan
Akhir dan semua
laporan
pendukungnya
kepada PPK

Tabel 2. Kategori Aset, Sumber Data & Jenis Data PAI & IKSI
Kategori Sumber Jenis
No. Uraian Aset Data Data Keterangan

I Prasarana Fisik
Menggunakan
1 Bangunan Utama AB DL P Aplikasi Android
PAKSI

Menggunakan
2 Saluran Pembawa AB DL P Aplikasi Android
PAKSI
6
Menggunakan
Bangunan pada
3 Saluran Pembawa AB DL P Aplikasi Android
PAKSI
Saluran Menggunakan
4 Pembuang dan AB DL P Aplikasi Android
Bangunannya PAKSI
Menggunakan
Jalan
5 Masuk/Inspeksi AB DL P Aplikasi Android
PAKSI

Kantor, Menggunakan
6 Perumahan dan AB DL P Aplikasi Android
Gudang PAKSI

Produktivitas
II Tanam

Menggunakan
Pemenuhan Aplikasi Android
1 N/A DL, DS P, S
Kebutuhan Air PAKSI & Web-PAKSI

Menggunakan
Realisasi Luas Aplikasi Android
2 N/A DL, DS P, S
Tanam PAKSI & Web-PAKSI
Menggunakan
3 Produktivitas Padi N/A DL, DS P, S Aplikasi Android
PAKSI & Web-PAKSI
III Sarana Penunjang
Menggunakan
1 Peralatan OP AP DL, DS P, S Aplikasi Android
PAKSI & Web-PAKSI
Menggunakan
2 Transportasi AP DL, DS P, S Aplikasi Android
PAKSI & Web-PAKSI

Alat-Alat Menggunakan
Kantor
3 Ranting/Pengamat AP DL, DS P, S Aplikasi Android
PAKSI & Web-PAKSI
/UPTD

Menggunakan
4 Alat Komunikasi AP DL, DS P, S Aplikasi Android
PAKSI & Web-PAKSI
Organisasi
IV
Personalia
Menggunakan
1 Organisasi OP N/A DL, DS P, S AplikasiAndroid
PAKSI & Web-PAKSI
Menggunakan
2 Personalia N/A DL, DS P, S Aplikasi Android
PAKSI & Web-PAKSI

V Dokumentasi
Menggunakan
Aplikasi Android
1 Buku Data DI N/A DL, DS P, S PAKSI & Web-
PAKSI
Menggunakan
Peta dan N/A DL, DS P, S Aplikasi Android
2 PAKSI & Web-
Gambar-Gambar
PAKSI
VI P3A/GP3A/IP3A
Menggunakan
Berbadan Hukum N/A DL, DS P, S Aplikasi Android
1 PAKSI & Web-
PAKSI

7
Menggunakan
Kondisi N/A DL, DS P, S Aplikasi Android
2 Kelembagaan PAKSI & Web-
PAKSI
Menggunakan
Rapat dengan N/A DL, DS P, S Aplikasi Android
3 Ranting/Pengama PAKSI & Web-
t/UPTD PAKSI
Menggunakan
Aktif N/A DL, DS P, S Aplikasi Android
4 Survei/Penelusur PAKSI & Web-
an Jaringan PAKSI
Menggunakan
Partisipasi Aplikasi Android
Perbaikan N/A DL, DS P, S PAKSI & Web-
5 Jaringan dan PAKSI
Penanganan
Bencana Alam
Menggunakan
Iuran untuk N/A DL, DS P, S Aplikasi Android
6 Perbaikan PAKSI & Web-
Jaringan PAKSI

Partisipasi dalam Menggunakan


Perencanaan Tata Aplikasi
7 Tanam dan N/A DL, DS P, S mAndroid PAKSI
Pengalokasian Air & Web-PAKSI

Catatan :
1. Kategori Aset:
- AB : Aset bangunan infrastruktur seperti jaringan
utama, bangunan pertemuan, bangunan
gedung
- AP : Aset pendukung seperti kendaraan darat, Alat
komunikasi, peralatan dan perlengkap OP dan
lain sebagainya
- N/A : Tidak terkategori
2. Sumber Data
- DL : Data lapangan yang diambil di setiap DI
- DS : Data yang diambil bukan di DI dan merupaka
data sekunder

3. Jenis Data
- P : Data Primer
- S : Data Sekunder

Berdasarkan Tabel 1 di atas dan guna melengkapi


metode pelaksanaan kegiatan PAKSI, maka pihak
konsultan harus memperhatikan hal-hal tambahan
sebagai berikut:

8
a. Pelaksanaan Survei:
• Konsultan berkewajiban
mengumpulkan data dan mengupdate:
skema jaringan irigasi dan skema
bangunan irigasi untuk daerah irigasi
kewenangan Provinsi Bali terkait luasan
baku, luasan potensial dan fungsional.
Apabila data skema jaringan irigasi dan
skema bangunan irigasi tidak
tersedia/ada, maka konsultan
berkewajiban membuat sesuai dengan
kondisi yang ada di setiap DI dengan
mengacu kepada pedoman yang
berlaku;
• Menginventarisasi dan menganalisis
kebutuhan data jumlah petugas OP ideal
meliputi Pengamat, Juru Pengairan, Staf
Pengamat, Petugas Operasi Bendung
(POB), Petugas Pintu Air (PPA), dan
Pekarya Saluran (PS) sesuai dengan
Permen PUPR No. 12/PRT/M/2015
yang diterbitkan oleh Direktorat Bina
Operasi dan Pemeliharaan;
• Menginventarisasi dan menganalisis
kebutuhan ideal sarana dan prasarana
OP serta fasilitas penunjang OP;
• Konsultan berkewajiban melakukan
walkthrough (penelusuran jaringan)
secara utuh dari mulai Sistem Irigasi
Primer sampai dengan Sistem Irigasi
Sekunder untuk mendapatkan:
a) Hasil penelusuran sistem irigasi
secara utuh (sistem irigasi primer
sampai dengan sistem irigasi
sekunder);
b) Penilaian kondisi fisik daerah
irigasi (dari bangunan utama,
jaringan utama sampai dengan
jaringan sekunder);

9
c) Data inventarisasi jaringan
irigasi utama dan sekunder yang
belum dan sudah dibangun
termasuk luasan lahan sawah yang
sudah dicetak atau belum. Tim
Konsultan PAKSI diwajibkan
menginventarisasi luasan sawah
baku, potensial dan fungsional;
d) Membuat dan mengupdate
skema jaringan dan bangunan
(utama dan sekunder)
berdasarkan KP;
e) Dokumentasi kegiatan berupa
foto-foto dan video hasil
penelusuran jaringan di lapangan;
dan
f) Mengumpulkan dan menganalisis
data aset pendukung irigasi seperti
IP, P3A/GP3A/IP3A,
Dokumentasi, dan lain-lain
• Sebagaimana telah disebutkan
sebelumnya, dalam pelaksanaan
penelusuran jaringan konsultan harus
didampingi minimal oleh
P3A/GP3A/IP3A dan Juru
Pengairan/Petugas OP ;
• Oleh karena kegiatan PAKSI ini
menggunakan Aplikasi Android yang
berbasis Web-PAKSI, dimana dalam
pelaksanaannya kegiatan PAI dan IKSI
dilaksanakan secara bersama-sama
dalam satu Paket PAKSI, oleh karena itu
perlu diperhatikan beberapa hal
sebagai berikut:
a) Jangka waktu pelaksanaan
pengumpulan data baik sekunder
maupun primer;
b) Dalam tahapan pengumpulan data
IKSI, informasi terkait aset jaringan
irigasi DI yang ditinjau sudah
terlebih dahulu dikumpulkan
dalam proses pengumpulan data

10
PAI sebelumnya. Sebagai panduan
pengumpulan data-data dimaksud,
lihat tabel 2 dan gambar 1 terkait
tahapan pelaksanaan
pengumpulan data PAKSI dari
lapangan;
c) Dengan demikian konsultan
PAKSI berkewajiban
melaksanakan pengumpulan data
PAI terlebih dahulu sebelum
dilaksanakannya pengumpulan
data IKSI di tingkat jaringan irigasi.
d) Adapun hal yang harus dicermati
adalah luasan DI yang akan
ditinjau. Apabila DI yang ditinjau
memiliki luasan yang kecil, jarak
waktu antara pengumpulan data
PAI dengan pengumpulan data
IKSI tidak terlalu lama, misalnya
jaraknya adalah 1 (satu) jam.
Namun bagi DI yang sangat besar
khususnya pada DI Kewenangan
Provinsi Bali, tentunya pihak
konsultan perlu memperhatikan
jarak waktu dimaksud agar tidak
mengganggu alokasi waktu
pengumpulan data di lapangan;
dan
e) Untuk hal tersebut di atas, maka
pihak konsultan PAKSI
berkewajiban menentukannya
berdasarkan hasil kegiatan
identifikasi awal di lapangan
khususnya.
• Secara spesifik konsultan wajib
menginventarisasi kondisi ketersediaan
debit di pintu pengambilan utama yang
dibutuhkan oleh sawah khususnya
pada musim kering. Data dimaksud
dapat diperoleh melalui pengumpulan
data sekunder, apabila data debit tidak
tersedia, pihak konsultan berkewajiban

11
memberikan rekomendasi terkait
penyediaan data debit. Adapun maksud
dari pengumpulan data debit sangat
berkaitan dengan analisa dan
pemberian rekomendasi penanganan
pengelolaan yang tepat sasaran; dan

b. Konsultan berkewajiban menghitung biaya


kebutuhan pekerjaan terkait rekomendasi
untuk setiap DI dengan menggunakan Harga
Satuan Pekerjaan yang diterbitkan oleh
Pemerintah Daerah setempat.
c. Penyusunan Rekomendasi Prioritas
Penanganan:
Dari hasil pelaksanaan PAKSI, pihak
konsultan mengusulkan program penanganan
pengelolaan jaringan irigasi, yang
dikelompokkan berdasarkan kriteria
Permen PUPR No. 12/PRT/M/2015 tentang
Eksploitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi,
dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai
berikut:
1. Penentuan berdasarkan hasil evaluasi
operasi dan pemeliharaan kinerja sistem
irigasi:

i. Nilai 80 – 100 : kinerja sangat


baik, dan rekomendasi pemeliharaan
rutin dengan tingkat kerusakan <
10% ;
ii. Nilai 70 - <80 : kinerja baik, dan
rekomendasi pemeliharaan berkala
yang bersifat perawatan dengan
tingkat kerusakan 10 - 20%;

iii. Nilai 55 - <70 : kinerja kurang dan


perlu perhatian, dan rekomendasi
pemeliharaan berkala yang bersifat
perbaikan dengan tingkat kerusakan
>20 - 40% ; dan
iv. Nilai < 55 : kinerja jelek dan perlu
perhatian segera, dan rekomendasi
pemeliharaan berkala yang bersifat

12
perbaikan berat/penggantian,
rehabilitasi dan/atau peningkatan
kondisi jaringan irigasi dengan
tingkat kerusakan > 40%.
2. Penentuan prioritas penanganan yang
memadukan hasil kondisi eksisting aset dan
kinerja sistem irigasi terhadap ketersediaan
debit dan IP (indeks pertanaman):
• Dengan mempertimbangkan
ketersediaan debit yang dapat
didistribusikan guna memenuhi
kebutuhan sawah khususnya pada
musim kering serta IP pertahun di
setiap DI, konsultan diwajibkan
mempertimbangkan aspek efektifitas
penanganan dan efisiensi pembiayaan
atas rekomendasi yang diberikan;
• Bagi suatu DI yang memiliki
ketersediaan debit pada musim kering
berlimpah serta didukung oleh besaran
IP yang tinggi, maka penanganan
infrastruktur tidak sepenuhnya
membutuhkan alokasi anggaran baik
rehabilitasi/peningkatan maupun OP
secara maksimal untuk satu sistem; dan
• Pihak konsultan juga berkewajiban
menentukan batasan penanganan
minimal yang harus dipenuhi bagi
suatu DI terkait kegiatan
rehabilitasi/peningkatan. Sehingga
alokasi anggarannya dapat
disesuaikan. Hal ini harus
dikonsultasikan secara intensif dengan
pihak Direksi agar rekomendasi yang
diberikan tepat sasaran.

13
Start Penelusuran
Aset Jaringan Irigasi

Profil Aset:
Data
Koordinat, Nomen Penilaian
Kebutuhan
Klatur, Jenis Kinerja
Pemeliharaan
Bangunan/Saluran, Sistem Irigasi
& Data
Dimensi Tahun
Kerusakan
dibangun, DLL

Data Tindakan
Pencegahan &
Pengamanan

Data Pemeliharaan
Rutin utk Perawatan
& Perbaikan Ringan

Data Kerusakan
untuk
Perawatan,
Perbaikan &
Penggantian

Data Perbaikan Darurat

Stop Penelusuran Aset


Jaringan Irigasi

Aset Jaringan Irigasi Penilaian Jaringan Irigasi

Gambar 1. Tahapan Pelaksanaan Pengumpulan Data


Infrastruktur di Tingkat D.I dengan Aplikasi Android
PAKSI

d. Penyusunan Perkiraan Peningkatan Kinerja


Sistem Irigasi Berdasarkan Rekomendasi yang
Diberikan:
• Konsultan berkewajiban menentukan
perkiraan peningkatan kinerja sistem
irigasi di setiap DI yang ditinjau;

14
• Penentuan perkiraan dimaksud harus
didasarkan atas tipe rekomendasi yang
diberikan sebelumnya;
• Semua perkiraan wajib mengacu kepada
Permen PUPR yang berlaku.

15

Anda mungkin juga menyukai