DISUSUN OLEH :
MUHIMIN, ST
KELAS XII
TEKNIK DAN BISNIS SEPEDA MOTOR
SEMESTER 1
SMKN 1 PUSAKANAGARA
2019
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Penelitian :
2. Peneliti
a. Nama : Muhimin, ST
b. Tempat/Tgl Lahir : Subang, 18 Oktober 1986
c. Jenis Kelamin : Laki-laki
d. Jabatan : Guru Produktif
e. Instansi : SMK Negeri 1 Pusakanagara
f. Alamat Rumah : Desa Pamanukan Sebrang RT 01/01
Kec. Pamanukan – Kab. Subang
g. Telp : 081220090506
h. Email : muhimin1810@gmail.com
Halaman Judul......……………………………………………………………………………. i
Daftar Isi …………………………………………………………………………………….... ii
I. Peluang Usaha Bengkel Sepeda Motor.....………………………………………....... 1
a. Faktor internal……………………………………………………………….......... 1
b. Faktor eksternal………………………………………………………………......... 2
II. Memenuhi Keinginan Pelanggan Melalui Tren Pasar.............................................. 2
1) Usaha Bengkel Sepeda Motor Resmi …………………………………………..... 3
2) Usaha Bengkel Sepeda Motor Umum………………………………………….... 4
3) Usaha Bengkel Sepeda Motor Tune Up……………………………………….... 4
4) Usaha Jual Beli Aksesoris Motor dan Modifikasi Motor…………………....... 4
III. Struktur Organisasi Bengkel……………………………………………………......... 5
a. Pengertian Struktur Organisasi Bengkel Otomotif……………………………… 5
b. Jenis Struktur Organisasi Bengkel……………………………………………………..... 6
1) Struktur Organisasi Fungsional……………………………………………... 6
2) Struktur Organisasi Divisional…………………………………………….... 6
3) Struktur Organisasi Lini…………………………………………………….... 7
4) Struktur Organisasi Lini dan Staf ………………………………………….. 7
5) Struktur Organisasi Komite/Proyek………………………………………… 8
6) Struktur Organisasi Matriks……………………………………………….... 8
1. Kepala Bengkel (Direktur) ……………………………………………... 8
2. Kepala Mekanik (Service Advisor) ……………………………………… 9
3. Front Desk/FrontCounter………………………………………………... 9
4. Mekanik……………………………………………………...... 9
5. Spare Part……………………………………………………................... 9
6. Pencuci Motor……………………………………………………............ 9
7. Office Boy…………………………………………………….................. 9
IV. Karakteristik Konsumen Bengkel Sepeda Motor………………………………..… 10
V. Lokasi dan Penataan Bengkel……………………………………………………...... 10
A. Penentuan Lokasi……………………………………………………................ 10
B. Tata Letak Bengkel……………………………………………………............... 13
a) Ruang Tunggu……………………………………………………................. 14
b) Tempat Servis Tune up…………………………………………………….... 14
c) Tempat Servis Bongkar Mesin Ringan – Berat…………………………..... 15
d) Gudang Spare Part……………………………………………………......... 15
e) Toilet – Musholla……………………………………………………............ 15
f) Ruang Konsultasi……………………………………………………........... 15
g) Loker / Ruang Istirahat Mekanik………………………………………… 15
VI. Pemasaran Bengkel…………………………………………………….................... 16
a). Memberi kartu member……………………………………………………........ 16
b). Bekerja sama dengan komunitas……………………………………………… 16
c). Kerjasama dengan café atau salon…………………………………………… 16
d). Layanan antar jemput motor……………………………………………………. 17
e). Sediakan sarana lengkap……………………………………………………...... 17
VII. Peralatan dan Fasilitas Bengkel…………………………………………………….... 17
I. Strategic Tools……………………………………………………........................ 18
a) Mechanic truster……………………………………………………...................... 18
b) Bike lift……………………………………………………........................................ 18
c) Parts Washing Cleaner (PWC) …………………………………………………… 19
II. Common Tools……………………………………………………....................... 20
a) Thickness Tape……………………………………………………....................... 20
b) Impact Wrench……………………………………………………......................... 20
c) Air Gun……………………………………………………..................................... 21
d) Battery Charger……………………………………………………......................... 21
III. Special Tools……………………………………………………......................... 22
IV. Additional Tools……………………………………………………................... 22
a) Air Hose Reel……………………………………………………............................ 22
b) Kompresor……………………………………………………........................ 23
c) RPM Meter……………………………………………………................................ 23
d) Nampan Kerja……………………………………………………........................... 23
V. Persediaan Suku Cadang di Gudang Bengkel…………………………… 24
A. Manfaat Persediaan……………………………………………………............... 24
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persediaan Barang……………………… 25
C. Teori Persediaan……………………………………………………........................ 27
D. Analisis Persediaan……………………………………………………................... 27
E. Fungsi Persediaan……………………………………………………..................... 28
F. Penentuan Sistem Persediaan……………………………………………………... 28
VI. Pembukuan Bengkel……………………………………………………......... 29
1) Persamaan Akuntansi……………………………………………………...... 31
2) Laporan Laba Rugi……………………………………………………......... 32
3) Laporan Perubahan Modal………………………………………………… 32
4) Laporan Neraca…………………………………………………….............. 33
5) Laporan Jurnal……………………………………………………................ 34
6) Laporan Buku Besar (Posting) …………………………………………… 35
VII.5R BENGKEL……………………………………………………................ 36
A. Pengertian 5R……………………………………………………................ 36
B. Penjelasan 5 R……………………………………………………............... 37
C. Penerapan 5R……………………………………………………................ 38
D. Dampak Positif Penerapan 5R…………………………………………… 40
Daftar Pustaka..................................................................................................................... 41
I. Peluang Usaha Bengkel Sepeda Motor
Bisnis bengkel sepeda motor menjanjikan peluang usaha yang sangat menjanjikan.
Apalagi jika diamati dari waktu ke waktu. Perkembangan penjualan sepeda motor
sangat pesat. Di mana setiap orang kemungkinan besar memiliki sepeda motor.
Sehingga peluang ini harus ditangkap bagi calon pengusaha bengkel motor. Jenis
usaha ini pun bisa dijadikan sebagai salah satu pilihan investasi jangka panjang.
Kebutuhan servis bagi sepeda motor menjadi kebutuhan rutin yang harus dilakukan
oleh penggunanya. Tak ayal, keberadaan bengkel sepeda motorpun terus menyebar
hingga ke daerah pelosok.
Peluang usaha bengkel motor memang tidak boleh disia-siakan begitu saja. Terlebih
bagi orang yang memiliki jiwa bisnis besar dan kebetulan gemar dengan dunia
otomotif.
Dalam menjalankan bisnis usaha harus memikirkan jangka panjang dari usaha
tersebut. Hal ini dimaksutkan untuk mengetahui apakah usaha yang akan
dijalankan memiliki prospek yang bagus.
Ada 2 faktor yang perlu anda perhatikan sebelum memulai usaha bengkel yaitu:
a. Faktor internal
Yaitu bentuk pelayanan yang akan diberikan pada usaha bengkel yang akan
dibangun tersebut.
Anda juga bisa memberikan pelayanan ekstra yang menarik bagi konsumen,
agar mereka lebih percaya dengan usaha bengkel anda. Misalnya memberikan
garansi dan menyediakan sparepart yang komplit.
b. Faktor eksternal
Yaitu faktor pendukung dari luar. Misalnya berapa kira-kira populasi jumlah
pengguna sepeda motor pada suatu lokasi. Serta dimana usaha bengkel tersebut
akan dijalankan.
Tren pasar dapat mempengaruhi pola perilaku dan gaya hidup masayarakat sesuai
jamannya. Demikian hal nya dengan tren kendaraan bermotor.
Tren model dan modifikasi kendaraan bermotor terus berkembang dari waktu ke
waktu. Dimulai dari motor dan mobil sport, hingga motor dan mobil balap jadul,
dari motor gede hingga vespa, dan lain-lain.
Sadarkah kita bahwa tren modifikasi motor dan mobil yang terus berubah-ubah
menandakan bahwa industri perbengkelan sangat atraktif. Jika kita jeli, kita akan
menyadari adanya sebuah kepastian ditengah ketidakpastian tren modifikasi motor
yaitu ‘kebutuhan masyarakat atas jasa bengkel’.
Tidak peduli se-ekstrim apa pun perubahan tren kendaraan bermotor, jasa bengkel
akan tetap menjadi sebuah kebutuhan pasti bagi setiap pemilik kendaraan pribadi.
Pada intinya, selama mayoritas masyarakat masih membutuhkan dan
menginginkan kendaraan pribadi, selama itu pula kebutuhan atas jasa bengkel tidak
mengenal istilah basi.
Dengan modal terbatas, terdapat pilihan untuk mendirikan bengkel motor jasa
servis ringan serta menjalani pelayanan pembelian sperpart dan aksesoris motor. Ini
dapat dilakukan jika kita mampu melihat peluang untuk menjalin kerjasama dengan
distributor spare part motor maupun distributor aksesoris motor.
Membuka bengkel motor umum dengan modal terbatas, kita bisa melakukannya di
rumah dengan memanfaatkan area kosong yang tidak terlalu luas karena jenis
usaha ini merupakan usaha yang cukup simple dan tidak memerlukan tempat yang
cukup besar.
(1) http://pancajayasetia.co.id/2017/08/23/tips1-mengenal-jenis2-usaha-bengkel-motor/
3
2) Usaha Bengkel Sepeda Motor Umum
Bagi yang ingin membuka usaha bengkel motor, mungkin jenis yang satu ini
cocok untuk dijalankan karena memang bengkel jenis ini umumnya melakukan
service motor standard (cek busi, pembersihan karburator, pembersihan filter
udara, dll), kemudian penggantian sparepart motor yang sudah rusak ,
menambal ban bocor, dan perbaikan motor yang memiliki masalah kecil alias
tidak terlalu berat.
Biasanya bengkel motor ini lebih fokus pada penjualan aksesoris motor ,
contohnya yaitu underbone, undertail, ban motor, velg motor, cakram, body kit,
sayap motor, spakbor , handle gas dan handle kopling, cover engine, cover shock dan
lain sebagainya yang pada intinya adalah bengkel yang fokus pada perubahaan
tampilan motor menjadi lebih keren.
4
III. Struktur Organisasi Bengkel
Struktur dalam Kamus bahasa Indonesia memiliki beberapa makna sebagai berikut.
1. Cara sesuatu disusun / dibangun.
2. Susunan atau bangunan.
3. Disusun dengan pola tertentu.
4. Pengaturan unsur atau bagian suatu benda.
5. Ketentuan unsur-unsur dari suatu benda.
Struktur organisasi bengkel otomotif yaitu pengaturan/penempatan personal
yang dibuat pada bengkel otomotif guna melakukan tanggung jawabnya sesuai
denganpekerjaan masing-masing.
Bengkel otomotif yang sering kita jumpai terdiri atas bengkel mobil dan
bengkel motor.Bengkel selain melayani perawatan berkala, perbaikan, dan
penjualan suku cadang biasanya juga menyediakan penjualan kendaraan.
5
b. Jenis Struktur Organisasi Bengkel
6
(3) Struktur Organisasi Lini
Struktur ini menghubungkan secara langsung dengan atasan, cocok untuk lini kecil
contohnya di RT, rumah makan, perbengkelan, dan sebagainya. Keuntungannya adalah
dapat langsung bertanggung jawab pada atasan. Adapun kelemahannya adalah
bergantung pada seorang saja. Berikut bagan struktur lini.
7
(5) Struktur Organisasi Komite/Proyek
Struktur oranisasi komite memiliki anggota mempunyai wewenang.
Semua mempunyai peran karena terjadi musyawarah. Kelemahannya jika
terjadi masalah, maka sering menghindari atau saling lempar tanggung
jawab.
Berikut bagan struktur organisasi yang biasa diterapkan pada bengkel sepeda motor
8
2. Kepala Mekanik (Service Advisor)
Kepala mekanik bertugas mengatur dan mengoordinasi mekanik dalam
melakukan pekerjaan, Selain itu, juga mengontrol berbagai keluhan pelanggan
tentang service yang dilakukan oleh mekanik.
3. Front Desk/FrontCounter
Bertugas menerima keluar masuk pelanggan yang datang untuk
melakukan berbagai jenis layanan di bengkel. Petugas front desk diharapkan
ramah dan pandai berkomunikasi dengan baik. sehingga pelanggan
dengan berbagai macam latar belakang akan merasa senang. Selain itu juga
mendapatkan apa yang diinginkan baik dari service, membeli suku cadang atau
pun hanya sekedar konsultasi.
4. Mekanik
Mekanik mempunyai tugas untuk melakukan servis pada sepeda motor
yang datang dan masuk pada antrean. Servis maupun perawatan yang dilakukan
dari ringan, sedang, maupun berat semua harus dilakukan dengan
bertanggung jawab.
5. Spare Part
Spare part Menjaga bagian jual beli atau pengambilan suku cadang
yang dibutuhkan oleh mekanik. Keluar masuk barang suku cadang selalu
dicocokan dengan administrasi yangada.
6. Pencuci Motor
Petugas ini bertugas untuk mencuci motor yang selesai diservis oleh
mekanik atau motor yang memang datang hanya untuk cuci motor.
Beberapa bengkel telahmemberikan fasilitas cuci motor sebagai bonus
service.
7. Office Boy
Office boy bertugas untuk tetap menjaga dan merawat kebersihan bengkel
pada umumnya. Tugas tersebut di antaranya menyapu, mengepel, maupun
memberi pewangi pada ruang-ruang tertentu. Office boy harus selalu siap dengan
kebersihan bengkel.
9
IV. Karakteristik Konsumen Bengkel Sepeda Motor
Anda harus menetapkan siapa target konsumen bengkel yang akan didirikan. Jika
usaha bengkel motor ini akan dibuka di lingkungan rumah, maka target pasar
terbesar adalah pengendara motor yang berada di daerah rumah itu sendiri.
Mengingat kepemilikan sepeda motor menjadi hal yang wajar bagi seluruh lapisan
masyarakat, baik itu dari segi tingkatan ekonominya, tingkat pendidikan, gender,
ataupun kondisi sosial, maka setiap pemilik sepeda motor pasti membutuhkan
bengkel sebagai tempat perawatan dan perbaikan motor dan mobil yang mereka
miliki.
Jenis motornya pun pasti akan beraneka ragam. Keragaman tersebut menuntut
adanya proses perawatan yang berbeda-beda.
Akan tetapi, berapapun harga motor serta dari mana pun motor itu berasal,
setidaknya setiap motor tetap membutuhkan perawatan standar yang sama secara
terus menerus. Seperti contohnya ganti aki dan ganti oli, atau servis yang bersifat
darurat seperti isi angin dan tambal ban.
Nah, perawatan standar tersebut adalah teknik mumpuni yang harus dimiliki setiap
bengkel demi menunjang kebutuhan standar konsumen di masa ini.
Bengkel bagi kendaraan bagaikan makan bagi makhluk hidup. Setiap makhluk
hidup tidak mungkin tidak butuh makanan selama ia masih ingin hidup. Setiap
pemilik kendaraan pun tidak mungkin tidak pergi ke bengkel selama ia masih
menginginkan kendaraanya berfungsi dengan baik. Semakin sering motor
digunakan, semakin besar pula perawatan yang dibutuhkan.
Sejak seseorang membeli motor untuk pertama kali, sejak saat itulah ia terdaftar
sebagai konsumen yang akan membutuhkan jasa bengkel secara terus menerus.
A. Penentuan Lokasi
Pilihlah lokasi yang dekat dengan pasar, sekolah atau universitas, perumahan,
perkantoran dan yang jelas lokasi calon bengkel jangan terlalu masuk kedalam
atau jauh dari jalan besar, paling tidak ada jalur angkutan umum yang rutin
lewat sekitar lokasi
Pilih lokasi yang belum ada bengkel sejenis berdiri disitu, kecuali jika anda cukup
PD untuk ‚bertarung‛ dengan mereka. Sehingga merasa tidak masalah jika ingin
mendirikan di lokasi manapun.
Peraturannya harus ada ijin keramaian (HO) yang ditandatangani oleh tetangga
sekitar sebagai tanda tidak keberatan dilingkungannya ada bengkel yang berdiri.
HO ini jangan diremehkan karena banyak kasus investor sudah kontrak atau
bahkan beli tanah untuk mendirikan bengkel ternyata tidak diijinkan oleh
tetangga sekitar.
Tips mudahnya, lihat aja didaerah sekitar lokasi, apakah ada usaha atau bengkel
apa saja yang sudah berdiri disitu. Kalau iya berarti gak ada masalah mengenai
ijin HO.
(2) https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2017/11/11/sejak-1956-sepeda-motor-
mendominasi-jumlah-kendaraan-indonesia
11
2) Besar pendapatan masyarakat sekitar lokasi
Sedangkan bila ingin menawarkan produk dengan harga relatif lebih murah,
tidak akan menjadi masalah jika memilih lokasi usaha yang daya beli
masyarakatnya kurang urusan kualitas. Karena konsumen di daerah tersebut
lebih mementingkan harga murah dibandingkan memperhatikan kualitas
produk yang dijual.
Semakin banyak usaha yang ada disekitar lokasi maka konsumen yang datang
ke lokasi tersebut juga semakin ramai. Karena di lokasi tersebut terdapat
berbagai macam usaha yang menyediakan produk yang berbeda pula,
sehingga para konsumen lebih tertarik datang ke lokasi yang terdapat
berbagai macam usaha. Missal saja lokasi pasar, dll.
13
Berikut ini contoh layout yang umumnya dijadikan layout dasar bengkel-bengkel
resmi dimana idealnya setiap bengkel mempunyai tempat-tempat berikut :
a) Ruang Tunggu
Ruang tunggu konsumen sebaiknya bisa dilihat dari luar bengkel, hal ini dapat
digunakan untuk menarik calon konsumen yang mungkin merasa nyaman jika
ada salah seorang temannya sedang servis motor di tempat tersebut.
Ruang tunggu juga harus mempunyai akses untuk konsumen dapat melihat
langsung sepeda mereka diservis, karena hal ini akan memberikan kenyamanan
dan ketenangan pada konsumen. Jika bengkel mempunyai system pembuangan
yang baik maka sepeda motor dapat diservis dengan arah membelakangi
konsumen, tapi jika tidak maka sepeda motor yang diservis sebaiknya
menghadap konsumen.
Tempat servis harus bisa dilihat oleh konsumen dari ruang tunggu dan juga
orang yang lewat di depan bengkel, karena bengkel adalah usaha yang bergerak
dibidang jasa maka ini dapat digunakan sebagai sarana promosi dengan segala
fasilitas yang ada .
14
Usahakan arah parkir sepeda motor yang diservis menghadap sebelah kiri dari
mekanik, karena orang yang tidak kidal lebih nyaman memarkir kendaraan
kearah kirinya
e) Toilet – Musholla
Sediakan toilet yang representative, banyak kasus dimana ada orang yang fanatik
memilih suatu tempat hanya karena toiletnya bersih – walau pelayanannya biasa
saja, sehingga hal ini perlu dipertimbangkan. Jika memungkinkan sediakan
Mushola,sehingga memudahkan konsumen dalam memenuhi kebutuhannya.
f) Ruang Konsultasi
Ketika menghadapi konsumen yang tidak puas akan pelayanan mekanik
bengkel, sangat tidak elok bila membiarkannya marah di depan semua orang.
Maka untuk menghindari itu, sediakan ruang konsultasi yang nyaman (jika bisa
ada AC atau minimal kipas angin untuk mendinginkan konsumen). Ruang
konsultasi juga bisa berfungsi sebagai kantor anda atau penanggung jawab
bengkel untuk menyelesaikan tugas-tugas administrasinya.
Dengan semakin banyaknya motor di jalanan, semakin tinggi pula kebutuhan akan
bengkel motor dan ini bisa menjadi ide untuk membuka sebuah usaha. Hanya saja
memasuki bisnis ini memang tidak bisa dikatakan mudah. Pasar yang demikian
besar mendorong banyak orang tertarik untuk terjun pada bisnis ini. Persaingan
bisa menjadi sangat ketat, bahkan tidak perlu heran kalau dalam satu ruas jalan saja
kita bisa menemukan 3 bengkel motor yang jarak satu sama lainnya bisa saja tak
lebih dari 300 meter. Dengan situasi macam ini, perlu sedikit mensiasati dengan
menerapkan beberapa langkah cara promosi atau pemasaran yang bisa membantu
usaha bengkel motor ini bertahan dalam persaingan. Beberapa langkah pemasaran
yang bisa dicoba antara lain :
Beberapa bengkel menggunakan sistem kartu member yang akan diberikan kepada
pelanggan bengkel yang setidaknya sudah melakukan kunjungan beberapa kali
pada bengkel tersebut.
Usahakan untuk bisa menjalin kerjasama dengan komunitas atau club motor tertentu
di kota setempat. Jika perlu siapkan diri dengan selalu memiliki seluruh sparepart
dan aksesoris motor sesuai dengan jenis motor club tersebut.
Berikan penawaran istimewa supaya usaha bengkel bisa menjadi bengkel resmi club,
seperti harga khusus, stok paling lengkap dan layanan khusus.
Kita dapat menyewakan space di bengkel untuk pengelola salon atau café. Bila
konsumen bengkel bisa menunggu sambil merawat rambutnya atau sambil
menikmati secangkir capucinno hangat rasanya ini bisa jadi ide menarik.
16
Atau malah jalin sistem kerjasama untuk tiap pengunjung bengkel bisa mendapat
potongan harga khusus di café atau salon tersebut. Jika café atau salon terlihat
terlalu mahal untuk kelas bengkel Anda, kerjasama bisa dilakukan dengan penjual
burjo, warkop, atau lainnya.
Beberapa bengkel yang menambahkan layanan antar jemput motor bisa mencuri
beberapa konsumen yang berjarak sedikit lebih jauh dari lokasi usahanya.
Pasalnya banyak pemilik motor terlalu sibuk atau mungkin terlalu malas untuk
berangkat ke bengkel. Layanan ini bisa membantu calon konsumen dan sekaligus
menarik konsumen dengan konsep jemput bola.
Sediakan pula sarana tunggu memadai dengan ruangan yang nyaman disertai
hiburan seperti TV, musik atau malah majalah dan buku bacaan.
Berikut adalah beberapa alat standar bengkel yang ada di bengkel resmi, yang dapat
digunakan sebagai referensi untuk membuka bengkel umum :
17
I. Strategic Tools
a) Mechanic truster
Ketentuan :
Diletakkan secara rapi di tiap pit kerja dekat dinding, disediakan sesuai jumlah
pit kerja, fungsi dan kelengkapan diperiksa secara berkala (min. 1 bulan 1x).
Perawatan :
Box dan peralatan dibersihkan secara berkala (min. 1 bulan 1x) menggunakan
kain majun atau kuas kecil, box dicat ulang warna merah jika kondisi cat sudah
memudar.
b) Bike lift
18
Fungsi :
Peralatan standar untuk meletakkan sepeda motor yang akan
dirawat/diperbaiki.
Ketentuan:
Diletakkan secara rapi di setiap pit kerja, diperiksa fungsi dan kondisinya secara berkala
(min. 1 bulan 1x).
Perawatan :
Dibersihkan secara berkala (min. 1 bulan 1x) menggunakan kain majun, dan dicat
ulang warna merah jika cat sudah memudar.
PWC
Fungsi :
Tempat untuk mencuci dan membersihkan komponen sepeda motor saat
dilakukan pekerjaan servis.
Ketentuan :
Diletakkan di area khusus, umumnya di area heavy repair. Perawatan :
b) Impact Wrench
Fungsi :
Membuka dan menutup baut dengan lebih cepat saat perawatan/perbaikan
sepeda motor, dan sebagai image bongkel modern. Biasanya diletakkan di
masing-masing pit kerja.
20
c) Air Gun
Fungsi :
Membersihkan kotoran pada komponen sepeda motor saat
perawatan/perbaikan, dan sebagai image bengkel modern.
Ketentuan :
Diletakkan di masing-masing pit kerja.
d) Battery Charger
Fungsi :
Mengisi ulang tegangan battery sepeda motor yang kurang.
Ketentuan :
Diletakkan di area khusus, umuumnya di area heavy repair, dan dikalibrasi
minimal 1 tahun 1x.
21
III. Special Tools
Fungsi :
Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan khusus.
Fungsi :
Selang udara yang dapat tergulung untuk menyalurkan udara bertekanan
bagi air duster/air gun dan impact wrench.
Ketentuan :
Diletakkan di masing-masing pit kerja sebanyak 2 buah.
22
b) Kompresor
Fungsi :
Menghasilkan udara bertekanan untuk operasional bengkel.
Ketentuan :
Diletakkan di area khusus yang memiliki peredam.
Perawatan :
Dibersihkan dan diservis secara berkala, setiap sore usai bengkel tutup agar
angin di piping system dibuang melalui kran pembuangan.
c) RPM Meter
Fungsi :
Menunjukkan hasil pengukuran RPM sepeda motor yang sudah selesai
diservis sesuai dengan kondisi setting pabrikan.
Ketentuan :
Diletakkan di area final inspection.
d) Nampan Kerja
23
Fungsi :
Meletakkan komponen/benda kerja saat servis agar tidak tercecer atau hilang.
Ketentuan :
Diletakkan di tiap pit kerja. Umumnya ada 5 buah nampan, untuk part, mur-
baut, tools, bensin servis, oli bekas.
Perawatan :
Dibersihkan dengan majun setiap usai kerja.
A. Manfaat Persediaan
Kalau tidak ada persediaan barang atau bahan terjadi lebih dari satu kali saja
maka langganan akan semakin kecewa dan mulai mencari perusahaan lain
yang lebih memuaskan.
24
3) Sebaliknya, apabila terdapat persediaan yang terlalu banyak maka keadaanya
juga tidak menguntungkan. Persediaan yang terlalu banyak akan
menghabiskan biaya yang besar, memiliki resiko kerusakan dalam
penyimpanan, resiko keamanan, dan lain-lain.
Masalahnya sekarang adalah berapa banyak persediaan harus ada serta kapan
persediaan bahan atau barang dibeli. Sebab sebagaimana diketahui apabila
persediaan bahan atau barang habis, maka akan menyebabkan berbagai
kerugian bagi perusahaan. Sebaliknya apabila persediaan terlalu banyak juga
akan menimbulkan tambahan biaya yang semestinya dapat dihemat.
25
perkiraan tentang berapa kebutuhan perusahaan akan barang untuk
proses pemasaran ataupun proses produksi.
26
C. Teori Persediaan
(3) Rangkuti, Freddy. 2007. Manajemen Persediaan (8th Edition). Jakarta : Rajawali.
D. Analisis Persediaan
Walaupun kadangkala kita sering berpikir mengenai persediaan hanya dalam
hal jumlah persediaan yang terdapat dalam rak toko, namun bentuk persediaan
dapat bermacam-macam, seperti produk setengah jadi pada tingkat proses
manufaktur yang berbeda-beda, bahan baku, sumber daya, tenaga kerja atau kas.
27
Tujuan dari persediaan tidak selalu untuk memenuhi permintaan pelanggan,
sebagai contoh perusahaan-perusahaan sering menyimpan persediaan bahan
baku dalam jumlah besar sebagai cadangan jika terjadi pemogokan. Adapun
bentuk serta tujuan persediaan, sering menimbulkan biaya besar bagi
perusahaan bisnis.
E. Fungsi Persediaan
1. Fungsi Decoupling
Adalah persediaan yang memungkinkan perusahaan dapat memenuhi
permintaan langganan tanpa tergantung pada supplier (pemasok).
Persediaan bahan mentah diadakan agar perusahaan tidak akan
sepenuhnya tergantung pada pengadaannya dalam hal kuantitas dan
waktu pengiriman. Persediaan barang jadi diperlukan untuk memenuhi
permintaan produk yang tidak pasti dari para langganan. Persediaan
yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan konsumen yang
tidak dapat diperkirakan atau diramalkan disebut fluctuation stock.
3. Fungsi Antisipasi
Apabila perusahaan menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat
diperkirakan dan diramalkan berdasarkan pengalaman atau data-data
masa lalu, yaitu permintaan musiman. Pada fungsi antisipasi perusahaan
dapat mengadakan persediaan musiman (seasional inventories) dan
perusahaan juga sering menghadapi ketidakpastian jangka waktu
pengiriman dan permintaan akan barang-barang selama periode tertentu.
Sehingga perusahaan memerlukan persediaan ekstra yang disebut
persediaan pengaman (safety stock).
2. Perpectual System
Biasa disebut juga book inventories yaitu persediaan yang diatur dalam
catatan administrasi. Setiap mutasi dari persediaan sebagai akibat dari
pembelian dapat dilihat dalam kartu administrasi persediaannya. Bila
metode Perpectual System dipakai secara fisik hanya dilakukan paling
tidak setahun sekali yang biasanya dilakukan untuk keperluan counter
checking antara jumlah persediaan menurut fisik dengan menurut catatan
dalam kartu administrasi persediaannya.
Berikut contoh pembukuan sederhana untuk jenis usaha bengkel motor selama 1
bulan (mengambil contoh periode bulan Mei 2018) :
29
(4) Kasmir. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
1) Persamaan Akuntansi
2) Laporan Laba Rugi
3) Laporan Perubahan Modal
4) Laporan Neraca
5) Laporan Jurnal
6) Laporan Buku Besar (posting)
Posting = memindahkan ayat-ayat jurnal ke dalam Buku Besar
a) Akun (perkiraan) Kas
b) Akun (perkiraan) Sewa Bengkel
c) Akun (perkiraan) Perlengkapan
d) Akun (perkiraan) Peralatan
e) Akun (perkiraan) Utang
f) Akun (perkiraan) Modal
g) Akun (perkiraan) Pendapatan
h) Akun (perkiraan) Beban
Penjelasan :
30
1) Persamaan Akuntansi
Bengkel Motor ‚ABC‛
Laporan Persamaan Akuntansi Periode 31
Mei 2018
Dalam Ribuan Rp
16.75 16.75
0 0
31
2) Laporan Laba Rugi
Bengkel Motor ‚ABC‛
Laporan Laba Rugi
Periode 31 Mei 2018
Dalam Ribuan Rp
32
4) Laporan Neraca
Bengkel Motor ‚ABC‛
Laporan Neraca Periode
31 Mei 2018
Dalam Ribuan Rp
33
5) Laporan Jurnal
Bengkel Motor ‚ABC‛
Laporan Jurnal Periode 31
Mei 2018
Dalam Ribuan Rp
34
6) Laporan Buku Besar (Posting)
Bengkel Motor ‚ABC‛ Laporan
Buku Besar Periode 31 Mei 2018
Dalam Ribuan Rp
Akun : Kas
Akun : Sewa
Akun : Perlengkapan
Akun : Peralatan
Akun : Utang
Tgl Keterangan D K Saldo
7 Kredit perlengkapan - 500 500
15 Kredit bank - 5.000 5.000
35
Akun : Modal
Akun : Pendapatan
Akun : Beban
VII. 5R BENGKEL
A. Pengertian 5R
‚5R‛ adalah salah satu element penting dalam mewujudkan ruang (lingkungan) kerja
yang nyaman. Jika lingkungan kerja kotor dan peralatan kerja berserakan dan
tidak tersusun dengan rapi, maka akan dapat berpengaruh pada efisiensi dan
keselamatan kerja.
36
Selain itu, konsumen yang datang tentunya juga akan meragukan kualitas hasil
kerja dari bengkel.
5R (Indonesia) = 5S (Jepang)
Ringkas = Seiri Rapi
= Seiton Resik =
Seiso Rawat =
Seiketsu Rajin =
Shitsuke
B. Penjelasan 5 R
1) Ringkas / Memilih (Seiri)
Ringkas adalah kegiatan yang bertujuan untuk memisahkan hal- hal yang
diperlukan dari hal-hal yang tidak diperlukan dan membuang hal-hal yang
tidak diperlukan tersebut.
Diperluka
Tidak
Diperluka diperluka
2) Rapi (Seiton)
Merapikan adalah suatu kegiatan untuk menentukan lokasi dan cara untuk
menyimpan hal - hal yang diperlukan / dibutuhkan dan menyediakan
petunjuk yang akurat untuk memudahkan identifikasi.
37
3) Resik / Membersihkan (Seisou)
Membersihkan disini maksudnya adalah aktivitas membersihkan ruang
kerja, peralatan kerja dan fasilitas kerja dari debu dan kotoran. Pada waktu
yang bersamaan, melakukan pemeriksaan terhadap fungsi dari peralatan dan
fasilitas kerja.
4) Rawat (Seiketsu)
Merawat adalah suatu kegiatan untuk terus melakukan tindakan ringkas, rapi,
resik dari semua orang (personil) di bengkel.
5) Rajin (Shitsuke)
Kegiatan / tindakan yang rutin dilakukan untuk menjaga kebersihan,
kerapihan, keteraturan, dan selalu mematuhi peraturan - peraturan serta
metode – metode kerja yang berlaku.
C. Penerapan 5R
1) Proses Pemilahan (Seiri)
Adalah suatu proses penentuan suatu peralatan atau suku cadang di bengkel
apakah termasuk ke dalam kategori bermanfaat atau tidak. Buanglah barang-
barang yang tidak diperlukan tanpa berpikir bahwa barang tersebut suatu
saat
38
nanti akan berguna. Simpan barang-barang yang diperlukan dalam wadah
penyimpanan yang cocok seperti laci dsb.
Diperl
u
Tidak
Diperl diperlu
u kan
39
peralatan, perlengkapan dan fasilitas kerja memungkinkan
teknisi untuk mengidentifikasi permasalahan sejak awal.
Pembersihan
40
Daftar Pustaka
http://pancajayasetia.co.id/2017/08/23/tips1-mengenal-jenis2-usaha-bengkel-motor/
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2017/11/11/sejak-1956-sepeda-
motor-mendominasi-jumlah-kendaraan-indonesia
Muhammad Syarif, SPd, MT, 2019; Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor Kelas
XII; PT Kuantum Buku Sejahtera
41