Dalam bentuk kerjasamanya dengan dunia usaha / dunia industri, melalui kegiatan pembelajaran
berbasis teaching factory ini adalah dengan membuat / memproduksi baut, teralis, rak bunga,
meja dan kursi yang dipakai untuk kegiatan belajar mengajar yang diproduksi secara langsung
oleh peserta didik di sekolah.
Jumlah produksi kursi yang dirancang dan dikerjakan peserta didik adalah 75 unit kursi per
tahun, yang dikerjakan oleh 390 peserta didik yang terbagi menjadi 36 kelompok.
Dari total 12 kelas, tiap kelas terbagi menjadi 6 kelompok berisikan 6 peserta didik. Dan untuk
setiap kelompok menghasilkan 1 unit kursi.
YAYASAN PENDIDIKAN FATAHILLAH
SMK YP FATAHILLAH 1 CILEGON
Kompetensi Dasar :
3.10 Menganalisis perencanaan produksi 1.10 Membuat perencanaan produksi
massal massal
3.11 Menentukan indikator keberhasilan 1.11 Membuat indikator keberhasilan
tahapan produksi massal tahapan produksi massal
3.12 Menerapkan proses produksi massal 1.12 Melakukan produksi massal
3.13 Menerapkan metoda perakitan 1.13 Melakukan perakitan produk
produk barang/ jasa barang/jasa
3.14 Menganalisis prosedur pengujian 1.14 Melakukan pengujian produk
kesesuaian fungsi produk barang/jasa barang/jasa
3.15 Mengevaluasi kesesuaian hasil 1.15 Melakukan pemeriksaan produk sesuai
produk dengan rancangan dengan kriteria kelayakan produk/
standar operasional
Langkah Kerja :
Tahap Cutting (Proses pengukuran dan Pemotongan benda kerja)
1. Siapkan Alat dan Bahan yang akan digunakan
2. Ukur besi hollow 82 cm sebagai kaki kursi dengan menggunakan meteran
3. Beri tanda pada besi hollow yang telah di ukur dengan menggunakan penitik
4. Potong menggunakan gerinda duduk sesuai dengan ukuran yang telah ditandai
5. Buat 2 ukuran yang sama panjang (82 cm)
6. Ulangi langkah (1) sampai dengan langkah (4) diatas untuk ukuran :
a. 40 cm sebanyak 2 batang
b. 37 cm sebanyak 4 batang
c. 31 cm sebanyak 3 batang
7. Rata dan haluskan sisi besi hollow dengan menggunakan gerinda tangan
8. Potong dengan menggunakan gerinda duduk batang besi hollow ukuran 82 cm,
membentuk sudut 5o
Tahap Welding (proses merekatkan bagian – bagian besi dengan cara pengelasan)
1. Rangkai batang besi ukuran 82 cm, dengan batang besi hollow ukuran 40 cm, dan 2
batang besi hollow ukuran 37 cm membentuk salah satu sisi kursi.
2. Periksa ukuran kaki bagian bawah, beri jarak 10 cm sebagai pijakan batang besi hollow
ukuran 37 cm pada bagian bawah kursi
3. Rekatkan semua rangkaian dengan menggunakan siku magnet agar presisi
4. take well semua bagian sudut yang telah dirangkai dengan menggunakan elektroda las
5. Buat dengan langkah yang sama pada langkah (9) untuk sisi yang lainnya.
6. Rekatkan dengan menggunakan siku magnet
7. take well semua bagian sudut agar presisi
8. Rakit dan sambungkan kedua sisi dengan batang besi hollow ukuran 31 cm pada bagian
depan. Buat presisi. Kemudian take well / las dengan elektroda las
9. Rangkai batang besi hollow ukuran 31 cm pada bagian belakang lalu take well / las.
10. Rangkai batang besi hollow ukuran 31 cm pada bagian bawah kursi, posisikan tepat di
tengan (center)
11. Las alur semua bagian sambungan pada sisi kursi
Tahap Hole Making (proses pembuatan lubang perekatan kayu pada produk kursi
sebagai alas duduk)
1. Siapkan kayu sebagai alas duduk, potong ujung kayu 3 x 3 cm. rekatkan
2. Buat lubang guna pemasangan skrup menggunakan bor tangan
3. Buat lubang pada kayu menggunakan bor tangan pada sisi atas sebagai sandaran,
kemudian rekatkan dengan skrup
VARIABEL COST
1 batang Besi hollow 3 x 3 cm 6 m =
1 buah Mata gerinda duduk =
1 buah Mata gerinda 4 inc =
1 box Kawat las RB-26 diameter 2.0 mm – isi 2Kg. =
1 kaleng Dempul Putty Isamu Besi Cat Dll 250g =
1 kaleng Dulux V-Gloss warna standar, 1 L =
1 buah Kuas 1 inch =
I buah Papan kayu 40 x 40 cm =
1 buah Mata bor =
1 box Mur baut =
1 buah Karet tutup besi hollow =
PENJUALAN
* Harga jual per unit kursi =
Nilai titik impas (Break Event Point) adalah sebuah istilah ekonomi yang menunjukkan kapan
Total Keuntungan sebuah usaha setara atau sama dengan modal yang telah dikeluarkan.
Pada proses pengerjaan kursi biaya yang dikeluarkan dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu
biaya tetap (fix cost) dan biaya berubah (variable cost)
Biaya tetap (fix cost) terdiri dari biaya yang diperlukan untuk membuat unit usaha berjalan /
dapat dimulai (mesin las, mesin gerinda, dan peralatan lain) . Setiap unit barang / produk yang
akan diproduksi membutuhkan variabel cost yang bisa berubah-ubah. Biaya bahan baku, biaya
produksi dan biaya-biaya lain selama produksi dikelompokkan dalam variable cost dan dihitung
per satuan item (unit) barang yang diproduksi.
Untuk menghitung perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk BEP / impas, dapat dilakukan dengan
cara menghitung BEP baik berdasarkan jumlah unit dan berdasarkan nilai.
Asumsi Pendapatan Total (TR) adalah sama dengan Biaya total (TC) maka perhitungan BEP
berdasarkan unit dapat diturunkan melalui turunan rumus berikut :
Dimana,
P (Price) = Harga jual per unit
X = Jumlah unit
TFC (Total Fix Cost) = Total biaya tetap
V (variable) = Variable / unit produksi
BEP unit = Total Biaya Tetap / (Harga Jual produk – Biaya Produksi)
BEP unit = Rp ………………../ (Rp……………….– Rp………………..)
BEP unit = Rp ………………./ Rp ………….
BEP unit = …. …….unit = …………. unit
BEP rupiah = Total biaya tetap / (1 – (biaya variable (unit) / harga jual))
BEP rupiah = Rp ………………./ (1 – ( Rp……………. / Rp…………….)
BEP rupiah = Rp …………….../ (1 - ……..)
BEP rupiah = Rp ……………../ …….
BEP rupiah = Rp …………….