MODUL 4
Kelompok : A-3
FAKULTAS TEKNOLOGI
INFORMASI DAN SAINS
UNIVERSITAS KATOLIK
PARAHYANGAN BANDUNG 2022
BAB I
TUJUAN DAN DASAR TEORI
1.1 Tujuan
1. Menentukan ktp pada hasil eksperimen: secara grafis dan dengan metode kuadrat
terkecil.
2. Menentukan tetapan pegas k.
3. Menentukan percepatan gravitasi g dengan percobaan bandul sederhana.
Pada Metoda Grafis menggambar grafik untuk mendapatkan gradien dimana gradien
untuk mendapatkan nilai konstanta pegas ataupun nilai percepatan gravitasi.
Selanjutnya masukkan rumus:
Maka,
Untuk mencari k ± ∆ k dan g ± ∆ g menggunakan Metoda Kuadrat Terkecil (MKT) dengan
menggunakan persamaan.
Hasil perhitungan menggunakan Metode Kuadrat Terkecil lebih akurat dibandingkan metode
grafis.
BAB 2
DATA DAN PERHITUNGAN
2.1 Data Pengukuran
Massa (g) m1 m2 m3 m4 m5 m6
63,1 69,8 76,2 82,9 89,7 96,2
10 T (s) 7,78 8,72 8,82 8,92 9,82 9,6
T 0,778 0,872 0,882 0,892 0,982 0,96
T2 0,605 0,760 0,778 0,796 0,964 0,922
Massa (g) m1 m2 m3 m4 m5 m6
63,1 69,8 76,2 82,9 89,7 96,2
10 T (s) 3,15 3,49 3,45 3,53 3,59 4,49
T 0,315 0,349 0,345 0,353 0,359 0,449
T2 0,099 0,122 0,119 0,125 0,129 0,202
Panjang L1 L2 L3 L4 L5 L6
Bandul L 0,4 0,37 0,34 0,31 0,28 0,25
(m)
10 T (s) 12,7 12,12 11.96 11,68 10,96 10,53
T 1,27 1,212 1,196 1,168 1,096 1,053
T2 1,613 1,469 1,430 1,364 1,201 1,109
2.2 Perhitungan
BAB III
ANALISIS DAN KESIMPULAN
3.1 Analisis
Berdasarkan pada percobaan menggunakan pegas dan juga dengan bandul matematis, dapat
ditemukan beberapa hal yang menarik. Pertama dengan percobaan menggunakan pegas, apabila
data yang didapatkan itu diolah dengan metode grafik dan juga MKT, maka terdapat sedikit
perbedaan akan hasilnya. Disini perhitungan tetapan pegas dengan MKT ini memiliki hasil yang
jauh lebih detail/ teliti ketimbang dengan metode grafik. Hal ini didapatkan oleh karena AP yang
memenuhi pada MKT juga lebih besar dibandingkan dengan metode grafik. Dari sini, maka secara
tidak langsung bisa dikatakan bahwa MKT sedikit lebih akurat dibanding dengan metode grafik.
Apabila kita ingin melihat lebih jauh lagi, ketidaktelitian dan ketidakpastian metode grafik terjadi
karena proses penggambaran grafik yang benar-benar harus dilakukan dengan sangat teliti dan
presisi untuk tiap titik koordinatnya. Apabila titiknya tidak presisi, hal itu akan menimbulkan
perbedaan pada hasil akhir olah data tersebut. Itulah mengapa terlihat akurasi ini jauh lebih baik
didapatkan dengan MKT ketimbang metode grafik. Kemudian mengenai percobaan menggunakan
bandul matematis, hal ini juga berlaku sama dimana MKT jauh lebih akurat ketimbang dengan
metode grafik.
Hal ini dikarenakan ketelitian hasil data MKT jauh lebih besar. Kemudian apabila dibandingkan
dengan gravitasi sekitar yakni 10,57 m/s2 , maka hasil pada MKT dan metode grafik tidaklah jauh
berbeda dari gravitasi acuan tersebut. Untuk itu bisa dikatakan bahwa kedua metode ini dapatlah
digunakan untuk menghitung ketidakpastian pada eksperimen.
3.2 Kesimpulan
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Modul Praktikum Fisika Dasar, Program Studi Fakultas Teknologi Informasi Dan sains Universitas
Katolik Parahyangan 2022