PT BAUMA CULINARY
Akta tertanggal 21-08-2008(dua puluh satu Agustus dua ribu dua) Nomor 38, dibuat
dihadapan Dara Wardhani, SH., MH., Notaris di Jakarta, akta mana telah mendapat
persetujuan dari Menteri Kehakiman Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
sesuai dengan Surar Keputusannya tertanggal 19-09-2008 (sembilan belas
September dua ribu delapan) Nomor C-20208 HT.01.04.TH.2003.
Memutuskan:
Menetapkan
PERTAMA : Menyetujui perubahan anggaran dasar PT. Bauma Cullnary, NPWP
01.988.784.4-011, berkedudukan di Jakarata Selatan karena telah sesuai dengan
format Isian Akta Notaris Model II yang disimpan di dalam database Sisminbakum
dan salinan Akta Nomor 38, tanggal 21 agustus 2008 yang dibuat oleh Notaris
Dara Wardhani, SH., MH., berkedudukan di Kotamadya Jakarta.
PERSEROAN TERBATAS
KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal
ditetapkan. Ditetapkan di Jakrta
Pada tanggal 19 September 2008
A.n MENTRI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA
DIREKTUR JENDRAL ADMINISTRASI HUKUM UMUM,
DR. SYAMSUDIN MANAN SINAGA, SH., MH
NIP. 040039881
Daftar Perseroan Nomor AHU-0087991. AH. 01.09.Tahun 2008 Tanggal 19 September 2008
MODAL
Pasal 4
1. Modal dasar Perseroan ini sebesar Rp 600.000.000,- (enam ratus juta Rupiah)
yang terbagi atas Rp 60.000 (enam puluh ribu) saham, masing-masing saham
bernilai nominal sebesar Rp 10.000,- (sepuluh ribu Rupiah)
2. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disektor 100% (seratus persen) atau
sejumlah 60.000 (enam puluh ribu) lembar saham dengan nilai nominal seluruhnya
sebesar Rp 600.000.000,- (enam ratus juta rupiah) oleh para pemegang saham.
3. Penambahan atau pengurangan modal perseroan dilakukan sesuai ketentuan
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.
SAHAM
Pasal 5
1. Semua saham yang dikeluarkan oleh perseroan adalah saham atas nama.
2. Direksi wajib mengadakan dan menyimpan Daftar Pemegang Saham sesuai ketentuan Pasal
50 UUPT. Setiap pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham harus ditandatangani oleh
anggota-anggota Direksi yang berwenang bertindak atas nama Direksi
PENGGANTI SURAT SAHAM
Pasal 6
1. Jika surat saham rusak, tidak dapat dipakai lagi, atau hilang, direksi
mengeluarkan surat saham pengganti dengan syarat, biaya, dan tata cara
sebagaimana ditetapkan berdasarkan keputusan Rapat Direksi.
2. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal 6 ini mutatis mutandis
berlaku bagi pengeluaran surat kolektif saham pengganti.
Pasal 7
1. Dengan mengingat peraturan perundang-undangan yang berlaku, saham dalam
perseroan tidak boleh dipidahkan haknya atau digadaikan atau dengan cara lain
diagunkan kecuali sesuai dengan kententuan Pasal 7 ini dan ketentuan UUPT.
Dalam Pasal 7, istilah “dipindahkan” atau “memindahkan”, termasuk penjualan atau
dengan cara lain memindahkan atau mengalihkan hak atas saham dalam perseroan.
2. Persetujuan terlebih dahulu dari RUPS disyaratkan untuk setiap pemindahan,
gagal atau pengagunan dengan cara lain saham dalam perseroan.
Pasal 8
1. Dalam Anggaran Dasar ini RUPS berarti RUPS Tahunan (Selanjutnya disebut
“RUPS Tahunan”) dari RUPS lainnya, kecuali dengan tegas ditentukan lain.
Pasal 9
1. RUPS diselenggarakan sesuai dengan ketentuan Pasal 79, 80, 81 dan 82 UUPT
2. RUPS diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat Perseroan
melakukan kegiatan usahanya yang utama
3. Agenda RUPS harus sesuai dengan disebutkan dalam panggilan RUPS
Pasal 10
1. Kecuali jika ditentukan lain dalam Anggaran Dasar ini atau UUPT, kuorum
kehadiran yang diisyaratkan untuk menyelenggarakan RUPS adalah lebih dari ½
(satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau
diwakili dalam RUPS tersebut.
Jika kuorum kehadiran RUPS tersebut di atas tidak tercapai, maka dapat diadakan
panggilan untuk RUPS kedua sesuai ketentuan Pasal 86 UUPT. RUPS kedua hanya sah
dan berhak untuk mengambil keputusan jika dalam RUPS lebih dari ½ (satu per dua)
bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau diwakili dalam
RUPS dalam RUPS kedua tersebut.
DIREKSI
Pasal 11
1. Perseroan di urus dan dipimpin oleh Direksi yang terdiri dari seorang anggota
Direksi atau lebih. Dalam hal diangkat lebih dari seorang anggota direksi, maka
seorang diantaranya dapat diangkat sebagai direktur.