Anda di halaman 1dari 2

1.

Pengusaha, Pekerja/Buruh Masyarakat dan Pemerintah

Pengusaha dan karyawan serta politik dan masyarakat pada umumnya tertarik pada kesuksesan dan
keberlanjutan perusahaan. Oleh karena itu, dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sehari-hari,
pengusaha dan pekerja harus dapat melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya. Karyawan atau
serikat pekerja harus mampu menghilangkan kesan bahwa perusahaan hanya untuk kepentingan
pemberi kerja. Demikian pula pengusaha harus memposisikan buruh sebagai mitra dan membuang
anggapan bahwa buruh hanya diperlakukan sebagai faktor produksi.

2. Pekerja/Buruh dan Pengusaha sebagai Mitra yang saling tergantung dan membutuhkan

Bisnis adalah sumber pendapatan bagi banyak orang. Semakin banyak perusahaan membuka bisnis
baru, semakin banyak kesempatan kerja mendatangkan penghasilan bagi banyak pekerja. Semakin
banyak perusahaan berhasil meningkatkan produktivitasnya, semakin besar kenaikan pendapatan
pekerjanya. Dengan demikian pendapatan nasional meningkat dan kemakmuran rakyat juga meningkat.

3. Hubungan Fungsional dan Pembagian Tugas

Pengusaha dan karyawan berada dalam hubungan fungsional, masing-masing memiliki fungsi dan tugas
yang berbeda dengan pembagian kerja dan tugas. Pengusaha memiliki tugas aktivasi, promosi dan
kontrol, karyawan memiliki tugas dan tugas pekerjaan operasional. Pengusaha tidak mengeksploitasi
pekerja dan sebaliknya, pekerja bekerja bahkan setelah waktu tertentu dengan istirahat yang cukup dan
beban kerja yang wajar bagi kemanusiaan. Dalam hal ini, karyawan tidak melayani majikan, tetapi
memenuhi tugas dan tanggung jawabnya.

4. Kekeluargaan

Pengusaha dan karyawan adalah anggota keluarga perusahaan. Sebagai model hubungan kekeluargaan,
hubungan antara pengusaha dan pekerja harus dilandasi rasa saling mencintai, saling membantu dan
pengertian. Pengusaha harus berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan informasi tentang
kesulitan dan kondisi pekerja dan melakukan segala daya mereka untuk dapat membantu mereka dan
menawarkan solusi untuk kesulitan mereka. Jangan hanya meminta karyawan untuk melakukan yang
terbaik bagi perusahaan tanpa ingin mengetahui segala kondisi dan keadaan yang dihadapi karyawan. Di
sisi lain, karyawan juga harus memahami keterbatasan pengusaha. Jika timbul masalah atau perbedaan
pendapat antara pengusaha dan pekerja atau serikat pekerja, hal ini harus diselesaikan secara damai
dan kesepakatan yang tidak bersahabat harus dihindari sejauh mungkin.

5. Penciptaan ketenangan berusaha dan ketentraman bekerja

Perlu juga dipahami bahwa tujuan dari peningkatan hubungan industrial adalah untuk menciptakan
kedamaian dalam berusaha dan kedamaian dalam bekerja, untuk meningkatkan produktivitas
perusahaan. Oleh karena itu, baik pihak perusahaan maupun karyawan harus dapat berkembang
menjadi mitra pasar tenaga kerja yang harmonis, setiap orang harus siap menimbulkan masalah dan
perselisihan, meskipun pendapat, pemahaman dan kepentingannya berbeda. , harus diselesaikan
melalui musyawarah untuk mufakat. , secara kekeluargaan, tanpa mengganggu proses produksi.
Bagaimanapun, semua gangguan dalam proses produksi pada akhirnya tidak hanya merugikan
pengusaha, tetapi juga pekerja itu sendiri dan masyarakat pada umumnya.

6. Peningkatan Produktif

Peningkatan produktivitas usaha harus dapat meningkatkan kebaikan bersama, yaitu kebaikan
pengusaha dan karyawan. Biasanya kita menjumpai karyawan yang malas saat ditanya kenapa? Lalu
jawabannya: “Karena bayarannya hanya untuk jenis pekerjaan ini, tidak lebih”. Namun karyawan yang
menginginkan gaji yang lebih tinggi harus bekerja keras untuk dapat meningkatkan produktivitas
perusahaan, sehingga perusahaan akhirnya dapat menawarkan gaji yang sesuai dengan usahanya.
Jangan berharap perusahaan memberi lebih dari yang diberikan karyawan kepada perusahaan

Anda mungkin juga menyukai