Anda di halaman 1dari 3

3.0.

Penelitian Terdahulu
NO PENULIS JUDUL METODE HASIL PENELITIAN
1 Filino Kalani, Pengaruh Suhu Pemadatan terhadap Penelitian ini digunakan Hasil Penelitian menunjukan bahwa
Yossyafra, dan Elsa Stabilitaas Dinamis dan Umur pengujian mekanik simulativ test pengurangan umur layanan akibat dari
Eka Putri (2015) Layanan Lapisan Perkerasan AC- dengan alat wheel tracking. Suhu variasi temperature pemadatan aspal Pen
WC yang diamti mulai dari 85°C, 60-70 terhadap stabilitas dinamis yang
95°C, 105°C, 115°C, 125°C, terjadi menurun pada kenaikan 10°C
135°C, temperature pemadatan aspal Pen 60-70
145°C, dan 155°C masing- dari temperature ideal 135°C.
masing 3 sampel.

2 Muhammad Yacob dan Pengaruh Kadar Filler Abu Batu Marshall Test dengan Hasil pengujian perbandingan nilai
Wesli Kapur Dan Abu Tempurung Kelapa menggunakan variasi filler stabilitas menunjukkan nilai stabiltas yang
(2017) Terhadap Karakteristik Marshall ABK dan ATK dengan variasi di dapat dari penggunaan filler ABK dan
Pada Campuran Aspal Beton AC- 100:0, 0:100, 25:75, ATK dengan metode spesifikasi Bina
BC 50:50, 75:25 dan KAO Marga 2010 revisi 3 meningkat di
sebesar 6%. bandingkan dengan tanpa adanya
penggunaan filler ABK dan ATK yaitu nilai
stabilitasnya sebesar 1562,95 kg,
sedangkan campuran
normal sebesar 1430,19 kg.
3 Anni Susilowati & Eko Variasi Suhu Pemadatan pada Metode yang digunakan untuk analisis hasil penelitian, dengan KAO 6%,
Wiyono, 2019 campuran Beton Aspal menggunakan pengujian campuran adalah kadar Wetfix Be 0,3%, dan variasi suhu
bahan tambah Anti Stripping. metode Marshall. kadar aspal 5,0; pemadatan 70°C, 90°C, 110°C, 130°C,
5,5; 6,0; 6,5; 7%, 150°C, dan 160°C,
variasi Wetfix Be 0,0; penambahan suhu pemadatan pada aspal
0,2;0,3;0,4% terhadap kadar aspal beton dapat meningkatkan nilai kepadatan,
optimum dan variasi suhu % Rongga Terisi Aspal, Stabilitas, dan
pemadatan70, 90, 110, Marshall Quotient serta menurunkan %
130, 150 dan 160°C. rongga di antara agregat, % rongga dalam
campuran dan kelelehan. Rentang Suhu
pemadatan
yang masih memenuhi parameter

1
Marshall yaitu pada suhu 120°C sampai
dengan 160°C. Adapun nilai suhu optimum
pemadatan untuk campuran beton aspal
yang sebesar 140°C, dengan nilai VMA
18,10%, VFB 73,09%, VIM 4,88 %,
Stabilitas
1228,28 kg, kelelehan 3,93 mm dan MQ
362,14 kg/mm, memenuhi
spesifikasi Bina Marga 2010
4 Hermawan Abdul Azis Variasi suhu pemadatan aspal Metode yang digunakan untuk Hasil penelitian ini menunjukkan (1) Bahan
(2018) terhadap karakteristik Marshall pada pengujian campuran penyusun yang digunakan dalam penelitian
lapisan aspal beton AC-WC dengan adalah metode Marshall. Kadar ini telah memenuhi spesifikasi Bina Marga
bahan tambah styrofoam Aspal Optimum (KAO) dengan 2010. (2) Nilai stabilitas MQ VMA dan
variasi kadar aspal 5% 5,5% 6% VFA cenderung meningkat seiring dengan
6,5% dan 7%. peningkatan kadar styrofoam sebaliknya
Kemudian dibuat benda uji KAO nilai flow dan VIM cenderung menurun.
dengan variasi kadar styrofoam Kadar styrofoam optimum adalah 12%
6% 8% 10% 12% dengan nilai stabilitas flow VIM VMA
dan 14%. Pencampuran VFA dan MQ memenuhi spesifikasi dari
styrofoam untuk pembuatan Direktorat Jendral Bina Marga 2010.
benda uji menggunakan metode (3) Suhu pemadatan optimum dengan
kering. Selanjutnya dibuat benda penambahan kadar styrofoam optimum
uji dengan variasi suhu adalah 152 °C. Nilai stabilitas meningkat
pemadatan 115°C, 130°C, 145°C, sampai titik maksimum kemudian
160°C, mengalami penurunan. Suhu pemadatan
dan 175°C, yang tinggi juga dapat meningkatkan nilai
flow MQ serta VFA. Sebaliknya nilai VIM
dan VMA
menurun seiring dengan peningkatan suhu
pemadatan.

5 - Syafitri Salsabilla A. Pengaruh Temperatur Pada Campuran Pengujian Laboratorium yang Berdasarkan hasil pengujian nilai kadar
Irwansyah Aspal AC-WC Dengan Parameter mencakup pengujian Gradasi, aspal optimum yang digunakan yaitu kadar
- Faried Desembardi Marshall-Test Abrasi, Berat Jenis, Marshall, aspal 5,9%, setelah itu dilakukan
-Dwi Guntoro Sukowati Ekstraksi. pemadatan dengan suhu

2
(2022) 150°C. Dari hasil pengujian marshall di
laboratorium didapat nilai stabilitas yang
diperoleh pada kadar aspal optimum
tersebut adalah pada suhu 150°C sebesar
1,060 kg, nilai VMA sebesar 15,6%, nilai
VIM sebesar 4%, nilai VFA sebesar 71,5%,
nilai flowsebesar 3 mm dan nilai MQ
sebesar 380,0 kg/mm.

6 Andri Rombe Seppo, Rais Variasi Suhu Pemadatan Campuran Metode yang digunakan yaitu Berdasarkan dari hasil pengujian Marshall
Rachman, Dan Nur Ali AC-WC menggunakan Batu Sungai karakteristik campuran pada dengan variasi suhu pemadatan 90°C,
(2021) Balusu Kabupaten Toraja Utara pengujian marshall 100°C, 110°C, 120°C, dan 130°C. Terhadap
konvensional memenuhi karakteristik campuran pada pengujian
persyaratan spesifikasi bina marshall konvensional memenuhi
marga. Variasi suhu pemadatan persyaratan spesifikasi Bina Marga.
90°C, 100°C, 110°C, 120°C, Stabilitas marshall sisa campuran dengan
dan 130°C. suhu pemadatan 130°C
sedangkan kadar aspal adalah 6%.

Anda mungkin juga menyukai