Anda di halaman 1dari 6

 

5/28/2018 Polime r isa si Konde nsa si Nylon - slide pdf.c om

Teaching Note 1 Teknologi Polimer

Polimerisasi Kondensasi Nylon-6,6 dan Karakteristik Nylon-6,6


oleh: Adiputra Khomas, 1006679390

Polimerisasi Kondensasi

Polimer terbagi menjadi dua grup, yaitu polimer kondensasi dan polimer adisi. Polimer
kondensasi mengalami kehilangan atom dari unit monomer pembentuknya. Sementara itu,
 polimer adisi tidak mengalami kehilangan atom dari unit monomer pembentukya.

Mengenai Nylon-6,6

 Nylon merupakan penamaan umum dari poliamida sintetik. Nylon memiliki gugus fungsi amida
 – CONH –   . Penomoran pada bagian akhir penamaan polimer mengindikasikan jumlah karbon
 pada monomer amina dan asam penyusunnya secara berurutan. Seperti contoh, Nylon-6,6
menunjukkan bahwa produk ini dihasilkan dari reaksi polimerisasi antara heksametilen diamin
dan asam adipat, dimana masing-masingnya memiliki enam atom karbon.

 Nylon-6,6 sendiri memiliki karakteristik kekuatan tarik yang sangat tinggi. Kekuatan tarik ini

dihasilkan oleh ikatan hydrogen yang terbentuk antara atom O pada karbonil dengan atom H
yang terdapat pada gugus amina pada molekul yang berbeda, seperti yang dapat dilihat pada
ilustrasi di bawah ini.

Sebagai efek dari ikatan hydrogen yang sangat kuat ini, Nylon-6,6 memiliki kekuatan, elastisitas,
ketangguhan, dan ketahanan terhadap abrasi yang sangat tinggi, baik sebagai plastic maupun

Departemen Teknik Kimia


Fakultas Teknik Universitas Indonesia Halaman 1

http://slide pdf.c om/re a de r/full/polime r isa si-konde nsa si-nylon 1/6


 

5/28/2018 Polime r isa si Konde nsa si Nylon - slide pdf.c om

Teaching Note 1 Teknologi Polimer


o
sebagai serat. Karakteristik mekanis dapat bertahan dengan baik pada suhu 150 C untuk serat,
o
dan 125 C untuk plastik.

Aplikasi Nylon-6,6 sangat beragam, dan dapat digunakan dalam bentuk serat maupun plastik.

 Nylon-6,6 sebagai serat sebagian besar dimanfaatkan sebagai produk rumah tangga, pakaian,
sementara Nylon-6,6 sebagai plastic dimanfaatkan sebagai pengganti logam untuk berbagai jenis
suku cadang, didasarkan pada kekuatan dan kestabilannya pada suhu yang tinggi, serta ketahan
abrasi yang tinggi.

Reaksi pembentukan Nylon-6,6 dapat dilihat pada persamaan reaksi di bawah ini.

n HOOC(CH2)4COOH + n H2 N(CH2)6 NH2  H-[HN(CH2)6 NHCO(CH2)4CO]n-OH+ (2n- 1)H2O

 Asam Adipat Heksametilen diamin Nylon-6,6 Air (1)

Mekanisme reaksi polimerisasi Nylon-6,6 akan dijelaskan lebih lanjut pada penjelasan berikut
ini.

Mekanisme Polimerisasi Kondensasi Nylon-6,6

Polimerisasi Nylon-6,6 dari heksametilen diamin dan asam adipat merupakan jenis polimerisasi
kondensasi. Polimerisasi kondensasi (atau polimerisasi step) Nylon-6,6 ini berlangsung dengan
mekanisme reaksi adisi dan eliminasi gugus karbonil. Tahapan reaksi ini berlangsung dalam
 beberapa tahapan.

  merupakan tahapan dimana asam adipat terprotonasi oleh asam adipat lainnya.
Tahap pertama 

Terjadi reaksi kecil di antara dua molekul asam adipat, dimana salah satu asam adipat akan
memberikan proton (atom H) kepada gugus karbonil pada asam adipat lainnya, seperti yang

terlihat di bawah ini.

Departemen Teknik Kimia


Fakultas Teknik Universitas Indonesia Halaman 2

http://slide pdf.c om/re a de r/full/polime r isa si-konde nsa si-nylon 2/6


 

5/28/2018 Polime r isa si Konde nsa si Nylon - slide pdf.c om

Teaching Note 1 Teknologi Polimer

  merupakan tahapan terikatnya heksametilen diamin pada gugus karbonil asam


Tahap kedua 

adipat terprotonasi. Atom oksigen pada asam adipat yang terprotonasi berada pada kondisi yang
tidak stabil, sehingga atom ini menarik electron pada ikatan rangkap karbonil, menghasilkan
atom oksigen yang stabil, tetapi menyebabkan atom karbon menjadi karbokation dan kehilangan
kestabilannya. Elektron bebas dari atom nitrogen pada gugus amina heksametilen diamina
kemudian berikatan pada karbokation yang ada, menghasilkan intermediate ammonium.

Departemen Teknik Kimia


Fakultas Teknik Universitas Indonesia Halaman 3

http://slide pdf.c om/re a de r/full/polime r isa si-konde nsa si-nylon 3/6


 

5/28/2018 Polime r isa si Konde nsa si Nylon - slide pdf.c om

Teaching Note 1 Teknologi Polimer

  merupakan tahapan terjadinya perpindahan electron pada gugus karbonil. Atom


Tahap ketiga 

hydrogen melepaskan electron ke oksigen, sehingga terbentuk kembali ikatan rangkap karbonil.
Ikatan rangkap ini memaksa gugus hidroksil lainnya untuk terlepas dari gugus karbonil yang
telah kelebihan muatan. Gugus hidroksil ini menarik atom hydrogen yang terikat pada atom
nitrogen membentuk air. Atom nitrogen sendiri mendapatkan electron dari hydrogen yang
terlepas, untuk kemudian membentuk dimer yang lebih stabil.

Departemen Teknik Kimia


Fakultas Teknik Universitas Indonesia Halaman 4

http://slide pdf.c om/re a de r/full/polime r isa si-konde nsa si-nylon 4/6


 

5/28/2018 Polime r isa si Konde nsa si Nylon - slide pdf.c om

Teaching Note 1 Teknologi Polimer

  merupakan pengulangan dari ketiga tahapan yang telah dijelaskan


Tahap selanjutnya 

sebelumnya, membentuk trimer, tetramer, dst, sampai pada akhirnya membentuk polimer Nylon-
6,6 dengan berat molekul yang besar.

Reaksi ini berlangsung tanpa memerlukan katalis. Hal ini disebabkan karena asam adipat sendiri
telah berupa asam dan menghasilkan ion H+ pada proses polimerisasi (seperti yang dapat dilihat
 pada tahap kedua), sehingga katalis tambahan tidak diperlukan.

Reaksi ini akan menghasilkan nilai konversi yang semakin baik dalam kondisi vakum. Kondisi
vakum ini bertujuan agar air yang dihasilkan sebagai produk samping reaksi ini akan terbawa
dan terevaporasi. Sesuai prinsip Le Chatelier, dengan berkurangnya konsentrasi produk, maka

Departemen Teknik Kimia


Fakultas Teknik Universitas Indonesia Halaman 5

http://slide pdf.c om/re a de r/full/polime r isa si-konde nsa si-nylon 5/6


 

5/28/2018 Polime r isa si Konde nsa si Nylon - slide pdf.c om

Teaching Note 1 Teknologi Polimer

kesetimbangan reaksi akan mengarah ke produk, dan hasilnya jumlah Nylon-6,6 yang terbentuk
akan semakin banyak.

Pada skala industri, reaksi ini dilangsungkan pada reaktor autoclave dengan tekanan 20 atm dan

suhu 200-275oC. Reaksi polimerisasi ini berlangsung pada tekanan dan suhu yang tinggi juga
disesuaikan dengan prinsip Le Chatelier. Tekanan tinggi diberikan agar reaksi mengarah ke
 produk yang memiliki koefisien molekul lebih sedikit, Suhu tinggi diberikan karena reaksi
 bersifat endotermis, yang akan membantu menggeser kesetimbangan ke arah produk pula.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Nylon-6,6. http://pslc.ws/macrog/nysyn.htm, diakses 24 Februari 2014, 12.00 WIB

Billmeyer, F.W. 1984. Textbook of Polymer Science, New York: Wiley and Sons

Departemen Teknik Kimia


Fakultas Teknik Universitas Indonesia Halaman 6

http://slide pdf.c om/re a de r/full/polime r isa si-konde nsa si-nylon 6/6

Anda mungkin juga menyukai