Studi Kasus
Studi Kasus
ASPEK HUKUM
DALAM
PEMERIKSAAN
BAB 8 STUDI KASUS
Kelompok 2C
Kelompok 2C
PERATURAN
berdasarkan Perpres No. 16 Tahun 2018 Pasal 11 Ayat 1 huruf l melaporkan
pelaksanaan dan penyelesaian kegiatan kepada PA/KPA.
SANKSI
Perpres No. 16 Tahun 2018 Pasal 82 Ayat 1: Sanksi administratif dikenakan
kepada PA/KPA/PPK/Pejabat Pengadaan/Pokja Pemilihan yang lalai
melakukan suatu perbuatan yang menjadi kewajibannya.
Perpres No. 16 Tahun 2018 Pasal 82 Ayat 3: Sanksi hukuman disiplin ringan,
sedang, atau berat dikenakan kepada PA/KPA/PPK/pejabat Pengadaan/Pokja
Pemilihan yang terbukti melanggar pakta integritas berdasarkan putusan
Komisi Pengawas Persaingan Usaha, Peradilan Umum, atau Peradilan Tata
Usaha Negara.
ASPEK PERDATA
KASUS A
PERATURAN
unsur wanprestasi: tidak melakukan apa yang disanggupi akan dilakukannya.
Perpres No. 16 Tahun 2018 Pasal 78 Ayat (3) huruf a dalam hal penyedia
tidak melaksanakan Kontrak, tidak menyelesaikan pekerjaan, atau tidak
melaksanakan kewajiban dalam masa pemeliharaan;
SANKSI
Perpres No. 16 Tahun 2018 Pasal 78 Ayat (5) huruf d: sanksi pencairan
Jaminan Pelaksanaan atau sanksi pencairan Jaminan Pemeliharaan dan
Sanksi Daftar Hitam selama 1 (satu) Tahun.
ASPEK PERDATA
KASUS B
PERATURAN
unsur wanprestasi: melakukan apa yang dijanjikan tetapi terlambat.
Perpres No. 16 Tahun 2018 Pasal 78 Ayat (3) huruf f tentang
Pengadaan Barang dan Jasa apabila terlambat menyelesaikan
pekerjaan sesuai dengan Kontrak.
SANKSI
Perpres 16/2018 Pasal 79 (4): sanksi denda keterlambatan yang
ditetapkan oleh PPK dalam Kontrak sebesar 1% (satu permil) dari
nilai kontrak atau nilai bagian kontrak untuk setiap hari
keterlambatan.
ASPEK PERDATA
KASUS C
PERATURAN
unsur wanprestasi: melaksanakan apa yang dijanjikan, tetapi tidak
sebagaimana yang dijanjikan
Perpres No. 16 Tahun 2018 Pasal 78 Ayat (3) huruf e tentang
Pengadaan Barang dan Jasa: menyerahkan barang/jasa yang
kualitasnya tidak sesuai dengan Kontrak berdasarkan hasil audit.
SANKSI
Perpres No. 16 Tahun 2018 Pasal 78 Ayat (5) huruf e: sanksi ganti
kerugian sebesar nilai kerugian yang ditimbulkan. Dalam hal ini
sebesar alat kesehatan yang tidak berfungsi dengan baik sehingga
tidak bisa dimanfaatkan.
ASPEK PIDANA
Oleh karena terdapat RS yang belum menerima alat kesehatan dan pimpinan RS tidak
mengetahui adanya pengiriman alat kesehatan, maka adanya kemungkinan:
PPK melakukan “kongkalikong” dengan pihak Penyedia terkait pengiriman barang.
Terdapat dokumen yang tidak lengkap atau tidak sesuai (BAST) oleh pihak Penyedia.
PERATURAN
UU 20/2001 tentang Tipikor Pasal 3
“Setiap orang yang dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu
korporasi, menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena
jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara,
dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 1 (satu)
tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan atau denda paling sedikit Rp. 50.000.000,00
(lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).”
STUDI KASUS 2
ASPEK HUKUM DALAM
PELAKSANAAN
PEMERIKSAAN
Sebagai seorang Pemeriksa, apa yang saudara lakukan apabila
dalam melaksanakan pemeriksaan menemukan kondisi sebagai
berikut:
PERATURAN:
Peraturan Bupati Sragen No. 5 tahun 2021 tentang Pemberian Hibah dan
Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Kab. Sragen dimana Laporan pertanggungjawaban diserahkan ke
Bupati paling lambat tanggal 10 Januari tahun berikutnya.
SANKSI:
pada pasal 43 dikatakan Penerima yang tidak melaksanakan dan melaporkan
pertanggungjawaban hibah dan bantuan sosial kepada Bupati melalui SKPD
terkait dikenai sanksi berupa tidak dapat diberikan hibah atau bantuan
sosial pada waktu selanjutnya.
Peruntukan bantuan sudah tepat sesuai dengan perencanaan yaitu bantuan
sosial keagamaan
SANKSI:
pada pasal 43 dikatakan Penerima yang tidak melaksanakan dan
melaporkan pertanggungjawaban hibah dan bantuan sosial kepada Bupati
melalui SKPD terkait dikenai sanksi berupa tidak dapat diberikan hibah
atau bantuan sosial pada waktu selanjutnya.
1. Peruntukan bantuan tidak tepat karena seharusnya digunakan
untuk sosial keagamaan.
2. Aspek hukum yang dilanggar adalah aspek administrasi
3. Hal ini ditindaklanjuti sebagai temuan SPI
4. Pihak pemberi bansos (pemda) harus menggembalikan uang
yang tidak sesuai penggunaannya.
c. Terdapat satu SP2D Bantuan kepada Yayasan Haji dan Umroh
senilai Rp500 juta, untuk biaya pemberangkatan umroh bagi para
Imam Masjid. Hasil pemeriksaan BPK menunjukkan bahwa dana
yang digunakan untuk pemberangkatan umroh hanya sebesar
Rp400 juta, karena terdapat dua orang Imam Masjid berhalangan
berangkat. Sisa bantuan sebesar Rp100 juta, oleh pihak Yayasan
digunakan untuk renovasi kantor yayasan.