Anda di halaman 1dari 6

PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU

ANTARA
DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN KEMENTERIAN KESEHATAN
DENGAN
PEGAWAI NON PNS
NOMOR: KP.01.01/III.6/ /2021
_______________________________________________________________________
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu antara Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan
Kementerian Kesehatan dengan Pegawai Non PNS selanjutnya disebut “Perjanjian” ini
dibuat pada hari Jumat tanggal Satu Oktober tahun 2021 (01-10-2021) di Jakarta, oleh
dan antara yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan RI, salah satu


Direktorat di dalam Kementerian Kesehatan yang sesuai dengan Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 25 Tahun 2020 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Kesehatan, berkedudukan di Jl. H.R. Rasuna Said Blok X5 Kav. 4-9 Jakarta 12950,
yang dalam hal ini diwakili oleh dr. Rita Rogayah, Sp. P (K), MARS selaku Direktur
Pelayanan Kesehatan Rujukan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No. KP.03.03/MENKES/562/2020 tanggal 19 Agustus 2020,
selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

2. Nama : Wahyudi, A.Md.Kep


NIK : 5201092503950001
Usia : 26 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Dsn. Wadon, Ds. Kekait, Kec. Gunungsari, Kab. Lombok Barat
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA.

PARA PIHAK dalam kedudukannya tersebut diatas, terlebih dahulu menerangkan hal-
hal sebagai berikut :

Halaman 1 dari 6
1. Bahwa PIHAK PERTAMA sebagai Institusi Pemerintah Pusat telah membuat
keputusan dalam rangka mempercepat penyelesaian Klaim Dispute pelayanan
COVID-19 di rumah sakit memerlukan tambahan Sumber Daya Manusia
Reviewer sebagai tenaga honorarium
2. Bahwa PIHAK PERTAMA sesuai dengan Ketentuan perundangan akan
menempatkan tenaga honorarium Reviewer pada Tim Penyelesaian Klaim
Dispute (TPKD) Provinsi Covid-19
3. Bahwa PIHAK KEDUA menyatakan memiliki ilmu pengetahuan, kemampuan,
ketrampilan yang cukup dalam bidang pelayanan Kesehatan secara umum dan
pelayanan kesehatan medik pasien di rumah sakit, dengan maksud untuk
memberikan waktu, tenaga, pengetahuan,kemampuan, ketrampilan tersebut bagi
kepentingan PIHAK PERTAMA

Bahwa PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA bersepakat untuk mengadakan Perjanjian
Kerja dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut :

Pasal 1
HUBUNGAN KERJA
(1) PIHAK PERTAMA dengan ini menyatakan mengangkat PIHAK KEDUA sebagai
tenaga honorarium Reviewer di Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan
Kementerian Kesehatan dan PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan setuju diangkat
oleh PIHAK PERTAMA sebagai tenaga honorarium Reviewer di Direktorat
Pelayanan Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan.
(2) PIHAK KEDUA dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada PIHAK
PERTAMA

Pasal 2
PENEMPATAN
PIHAK KEDUA dalam melaksanakan tugas sebagai reviewer akan ditempatkan di Dinas
Kesehatan Provinsi NTB untuk operasional kegiatan Tim Penyelesaian Klaim Dispute
(TPKD) Provinsi Covid-19.

Halaman 2 dari 6
Pasal 3
TUGAS

(1) Tugas PIHAK PERTAMA meliputi :


a. Melakukan rekruitmen tenaga klaim reviewer di TPKD Provinsi COVID-19
b. Melakukan pelatihan dan pendampingan reviewer TPKD Pusat COVID-19 dan
TPKD Provinsi COVID-19
c. Memantau aktivitas reviewer di TPKD Provinsi COVID-19
d. Melakukan pendampingan melalui penanggungjawab manajemen klaim reviewer
(2) Tugas PIHAK KEDUA Meliputi :
a. Melakukan telaah rutin terhadap klaim rumah sakit
b. Melakukan evaluasi dan penilaian atas pelayanan kesehatan yang diberikan
c. Melakukan verifikasi terhadap tagihan klaim biaya pelayanan kesehatan
d. Memberikan rekomendasi hasil telaahan klaim

Pasal 4
HAK DAN KEWAJIBAN
(1) Selama hubungan kerja berlangsung, PIHAK PERTAMA berkewajiban sebagai
berikut :
a. Menyediakan anggaran kegiatan di TPKD Provinsi COVID-19
b. menyediakan tempat/sarana/ruang kerja
c. menyediakan peralatan kerja
(2) Selama hubungan kerja berlangsung, PIHAK KEDUA berkewajiban sebagai berikut:
a. Hadir tepat waktu
b. Berpakaian rapi dan sopan
c. Melaksanakan tugas dengan sebaik – baiknya
d. Berkoordinasi dan bekerjasama dengan sesama Pegawai Non PNS dan PNS
e. Mengisi daftar hadir setiap hari kerja
f. Merawat serta menjaga aset peralatan kerja dan bahan kerja
g. PIHAK KEDUA tidak menuntut untuk diangkat menjadi CPNS, PNS ataupun
PPPK di lingkungan Kementerian Kesehatan
(3) Selama hubungan kerja berlangsung, PIHAK PERTAMA mempunyai hak sebagai
berikut :
a. Menetapkan tugas, pokok, dan fungsi PIHAK KEDUA;
b. Mengevaluasi dan mengawasi kinerja dan etika PIHAK KEDUA;

Halaman 3 dari 6
c. Memperoleh kinerja yang maksimal dari PIHAK KEDUA
(4) Selama hubungan kerja berlangsung, PIHAK KEDUA mempunyai hak sebagai
berikut :
a. Menerima honorarium dari PIHAK PERTAMA
b. Honorarium dibayarkan secara bulanan kepada PIHAK KEDUA setiap awal
bulan berikutnya

Pasal 5
JANGKA WAKTU
(1) Perjanjian Kerja ini berlaku untuk jangka waktu 3 (Tiga) bulan, terhitung sejak
tanggal Satu bulan Oktober tahun Dua Ribu Dua Puluh Satu (01 - 10- 2021) sampai
dengan tanggal Tiga Puluh Satu bulan Desember tahun Dua Ribu Dua Puluh Satu
(31- 12 -2021)
(2) Perjanjian kerja ini dapat berakhir dengan sendirinya apabila PIHAK KEDUA
meninggal dunia, masa berlaku perjanjian berakhir, mengundurkan diri, atau
diberhentikan sebagai Tenaga Honorarium.
(3) Perjanjian kerja ini dapat diakhiri sebelum masa berlaku sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK
dengan ketentuan PIHAK yang ingin mengakhiri atau memperpanjang harus
memberitahukan secara tertulis kepada pihak lainnya paling lambat 1 (satu) bulan
sebelum berakhir masa perjanjian ini.

Pasal 6
HONORARIUM
(1) PIHAK PERTAMA akan memberikan honorarium kepada PIHAK KEDUA yang
bersumber dari dana DIPA Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan Tahun
Anggaran 2021, sebesar Rp. 4.695.000,- (empat juta enam ratus sembilan puluh
lima ribu rupiah) sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Direktorat Pelayanan
Kesehatan Rujukan, Kementerian Kesehatan RI,
(2) Honorarium sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) sudah termasuk uang makan,
iuran BPJS Kesehatan dan iuran BPJS Ketenagakerjaan serta kewajiban lain
(3) Iuran BPJS Kesehatan dan Iuran BPJS Ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dilakukan oleh PIHAK KEDUA.

Halaman 4 dari 6
Pasal 7
SANKSI
Sanksi diberikan apabila PIHAK KEDUA:
a. Merusak dengan sengaja dan/atau menghilangkan asset baik secara keseluruhan
dan/atau sebagian
b. Tidak hadir selama 5 (lima) hari kerja atau lebih dalam satu bulan tanpa alasan
dan tidak dilengkapi dengan bukti yang sah
c. Bekerja rangkap di instansi lain pada jam kerja yang disepakati
d. Melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku
e. Mencemarkan nama baik pimpinan, teman kerja dan/atau satuan pendidikan
f. Menggunakan dan atau memanfaatkan fasilitas untuk usaha lain (kepentingan
pribadi) baik di dalam maupun di luar jam kerja tanpa izin yang sah
g. Membocorkan rahasia jabatan dan dokumen negara
h. Dinyatakan bersalah berdasarkan keputusan pengadilan yang telah berkekuatan
hukum tetap
(1) Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa:
a. Teguran tertulis.
b. Pemutusan perjanjian kerja dengan pemberhentian secara sepihak dari PIHAK
PERTAMA.

Pasal 8
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Segala perselisihan atau segala sengketa yang timbul antara PARA PIHAK berdasarkan
perjanjian ini akan diselesaikan oleh PARA PIHAK secara musyawarah dan mufakat.

Pasal 9
ADENDUM
(1). Hal-hal yang belum diatur, belum cukup diatur, atau memerlukan perbaikan dalam
Perjanjian Kerja Sama ini akan ditetapkan kemudian dalam perubahan.
(2). Perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat dalam bentuk adendum dan
ditandatangani oleh PARA PIHAK.
(3). Adendum sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berlaku pada tanggal yang
ditentukan bersama oleh PARA PIHAK dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan
dari Perjanjian Kerja Sama ini.

Halaman 5 dari 6
Pasal 10
LAIN – LAIN
(1). Perjanjian ini tidak akan berakhir, dibatalkan dengan alasan papun atau tidak dapat
dihentikan sementara waktu untuk kemudian dilanjutkan kembali bila PIHAK
PERTAMA terjadi penggantian pimpinan. Pimpinan yang baru harus tetap tunduk
dan terikat kepada ketentuan – ketentuan yang berlaku dalam perjajian ini
(2) PARA PIHAK tidak dapat mengalihkan sebagian atau keseluruhan HAK dan
KEWAJIBAN berdasarkan perjanjian ini kepada PIHAK KETIGA manapun tanpa
persetujuan secara tertulis PARA PIHAK
(3) Apabila salah satu ketentuan dalam perjanjian ini dianggap tidak sah, tidak berlaku,
atau tidak dapat dilaksanakan sehubungan dengan suatu undang-undang yang
berlaku, atau putusan pengadilan atau instansi yang berwenang, maka ketentuan -
ketentuan lain dalam perjanjian ini tidak terpengaruh dan tetap berlaku mengikat
PARA PIHAK.

Pasal 11
PENUTUP
Perjanjian Kerja ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) masing-masing dibubuhi meterai yang
cukup serta mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah ditandatangani oleh PARA
PIHAK

Demikian Perjanjian Kerja Sama ini dibuat dengan itikad baik untuk dipatuhi dan
dilaksanakan oleh PARA PIHAK

PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA,

dr. Rita Rogayah, Sp.P (K), MARS Wahyudi, A.Md.Kep


NIP196107151989102001

Halaman 6 dari 6

Anda mungkin juga menyukai