Pasal 1
Lingkup perjanjian
PIHAK PERTAMA dengan ini memberikan pekerjaan sebagai ………….(Sesuaikan
dengan SK) di UPT Puskesmas…………….Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa kepada
PIHAK KEDUA untuk melaksanakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan
masyarakat dan tugas integrasi lain yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA, dan PIHAK
KEDUA menerima pekerjaan yang diperjanjian dimaksud dari pihak PIHAK PERTAMA
serta menyatakan tunduk pada seluruh syarat, maupun kondisi kerja yang termaksud dalam
perjanjian ini.
Pasal 2
Jangka waktu
(1) Perjanjian kerja ini berlaku selama …(sesuai dengan sk) sejak tanggal……(sesuai
dengan SK) sampai dengan tanggal 31 Desember 2022
(2) Perjanjian kerja ini dapat diperbaharui atas pertimbangan kinerja dan kebutuhan
organisasi.
Pasal 3
Hak dan kewajiban
(1) PIHAK PERTAMA berhak untuk:
a. Memberikan tugas, mengawasi, dan mengevaluasi pekerjaan yang dilaksanakan
oleh PIHAK KEDUA.
b. Meminta laporan hasil pekerjaan PIHAK KEDUA.
c. Melaksanakan segala tindakan yang dianggap perlu dalam hal PIHAK KEDUA
melaksanakan pelanggaran terhadap ketentuan perundang-undangan dan atau
norma yang berlaku.
d. Memberikan sanksi kepada PIHAK KEDUA dalam hal PIHAK KEDUA
melaksankan pelanggaran terhadap ketentuan perjanjian kerja sesuai dengan
ketentuan peraturan yang berlaku.
(2) PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk:
a. Membayar upah/ gaji kepada PIHAK KEDUA sebesar Rp 2.200.000,- (dua juta
dua ratus ribu rupiah) setiap bulannya.
b. Memberikan pendapatan lain-lain yang sah sesuai ketentuan peraturan yang
berlaku.
c. Membina dan mengarahkan PIHAK KEDUA agar selalu melaksanakan tugas
dengan sebaik-baiknya.
d. Menyediakan sumber daya sarana dan prasana untuk kelancaran kerja PIHAK
KEDUA sesuai kemampuan PIHAK PERTAMA
e. Memberikan penilaian kerja PIHAK KEDUA dan melaporkan kepada Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa secara berkala
Pasal 6
Berakhirnya Perjanjian Kerja
(1) Perjanjian kerja berakhir, apabila:
a. Berakhirnya jangka waktu perjanjian kerja.
b. PIHAK KEDUA menyampaikan permohonan untuk melakukan pengakhiran
perjanjian kerja/ mengundurkan diri.
c. PIHAK KEDUA meninggal dunia.
d. PIHAK KEDUA melanggar ketentuan seperti yang dimaksud pada pasal 5 ayat
(2) huruf c.
e. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk mengakhiri perjanjian
kerja.
(2) Dalam hal perjanjian kerja berakhir, PIHAK KEDUA tidak akan menuntut ganti rugi
dalam bentuk apapun kepada PIHAK PERTAMA.
Pasal 7
Keadaan memaksa
(1) Yang dimaksud dengankeadaan memaksa adalah suatu keadaan yang terjadinya diluar
kemampuan, kesalahan atau kekuasaan PARA PIHAK dan menyebabkan PIHAK
yang mengalaminya tidak dapat melaksankan atau terpaksa menunda pelaksanaan
kewajibannya dalam perjanjian kerja ini. Keadaan memaksa tersebut meliputi bencana
alam, banjir, wabah, pemberontakan, huru hara, pemogokan umum, kebakaran dan
kebijakan pemerintah yang berpengaruh secara langsung terhadap pelaksanaan
perjanjian kerja ini:
(2) Dalam terjadinya peristiwa keadaan memaksa, maka PIHAK yang terhalang untuk
melaksanakan kewajibannya tidak dapat dituntut oleh pihak lainnya. PIHAK yang
terkena keadaan maksa wajib memberitahukan adanya keadaan memaksa ke PIHAK
yang lain secara tertulis paling lambat 7 (tujuh) hari kalender sejak saat terjadinya
keadaan memaksa yang dikuatkan oleh surat keterangan dari pejabat yang berwenang.
(3) Keadaan memaksa tersebut dinyatakan oleh PARA PIHAK dari diselesaikan secara
musyawarah dan mufakat dituangkan dalam berita acara.
(4) Semua kerugian dan biaya yang diderita olej salah satu PIHAK sebagai akibat
terjadinya peristiwa keadaan memaksa bukan merupakan tanggung jawab PIHAK
yang lain.
Pasal 8
Penyelesaian perselisihan
(1) Setiap perselisian, pertentangan dan perbedaan pendapat yangtimbul sehubungan
dengan perjanjian kerja ini akan diselesaikan terlebih dahulu secara musyawarah dan
mufakat oleh PARA PIHAK.
(2) Apabila penyelesaian secara musyawarah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal
ini tidak berhasil mencapai mufakat, maka PARA PIHAK sepakat untuk
menyerahkan penyelesaian perselisihan tersebut melalui pengadilan.
(3) Mengenai perjanjian kerja ini dan segala akibanya, PARA PIHAK memilih kediaman
hukum atau domisili yang tetap dan umum di kantor panitera Pengadilan Negeri
Kabupaten Sumbawa.
Pasal 9
Ketentuan peralihan
(1) Hal-hal yang belum cukup diatur dalam perjanjian kerja ini akan diatur kemudian
berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari perjanjian kerja ini
(2) PIHAK KEDUA tidak berhak menuntut untuk diangkat sebagai pegawai tetap atau
Calon Pegawai Negeri Sipil.
Demikian perjanjian kerja ini ditandatangani oleh para pihak, dibuat dalam rangkap 2
(dua) bermaterai cukup dan masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.