Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

BIOTEKNOLOGI ANTIBIOTIK

Disusun Oleh:

WAHYUNI AKHMAD, S.PD

BIOTEKNELOGI

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2022

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga tim

penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas dengan judul “BIOTEKNOLOGI

ANTIBIOTIK” pada akhirnya dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini dibuat dalam

rangka memperdalam pemahaman mengenai bioteknologi antibiotik pada penisilin.

Dalam rangka penulisan tugas ini, tim penulis banyak mengalami kesulitan dan kendala.

Namun karena dorongan moril dan material serta bimbingan dari berbagai pihak sehingga

tim penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas ini.

Tidak lupa pula pada bagian ini, dengan segala kerendahan hati dan rasa hormat yang

setinggi- tingginya tim penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada

semua pihak yang telah membantu tim penulis dalam menyelesaikan tugas ini. Tim

penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas ini tidak terlepas dari segala kesalahan

dan kekurangan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati tim penulis

mengharapkan saran kritik dari pembaca sebagai bahan masukan sehingga dapat berguna

baik bagi penulis dikemudian hari. Akhir kata, tim penulis mengucapkan terimakasih,

semoga mendapatkan balasan pahala dari Allah SWT, dan semoga penulisan tugas ini

dapat bermanfaat bagi tim penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii

DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1

A. Latar Belakang........................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...................................................................................................................2

C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................................2

D. Manfaat Penulisan...................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................3

A. Definisi Antibiotik..................................................................................................................3

B. Bahan dalam pembuatan penisilin...........................................................................................3

C. Proses pembuatan penisilin.....................................................................................................4

D. Bakteri yang berperan.............................................................................................................6

E. Manfaat penisilin.....................................................................................................................7

BAB III PENUTUP.........................................................................................................................8

A. Kesimpulan.............................................................................................................................8

B. Saran........................................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................9

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Antibiotik terus memainkan peran penting dalam pengobatan modern. Hal ini karena
Alexander Fleming menemukan penisilin sebagai antibiotik pertama pada tahun 1929. Namun,
penemuan ini baru dilakukan dan digunakan pada awal Perang Dunia II pada tahun 1941, ketika
antibiotik dibutuhkan segera untuk mengurangi infeksi dari luka pertempuran.

Proses pembuatan penelitian yang mengarah pada penemuan baru masih terus
dikembangkan. Para ahli sedang mencoba untuk menemukan obat penenang yang dapat
menyelamatkan banyak orang dari infeksi yang tak tertahankan dan berbagai penyakit yang
merusak dunia seperti pertumbuhan ganas, hepatitis dan penyakit usus. Antibiotik biasanya
diproduksi secara mikrobiologis, melalui budidaya bakteri dalam tangki besar yang berisi nutrisi
khusus. Untuk mempercepat pertumbuhan fungsi dan meningkatkan produksi antibiotik, oksigen
atau udara steril dimasukkan ke dalam cairan kultur. Antibiotik diisolasi dari kultur cairan,
dimurnikan, dan aktivitasnya ditemukan.

Menurut Waksman, antibiotik adalah zat yang dibuat oleh mikroorganisme yang dalam
jumlah kecil dapat menghentikan pertumbuhan mikroorganisme lain atau membunuhnya.

Pada tahun 1942, penisilin melihat aplikasi klinisnya yang pertama. Menurut Crueger &
Crueger (1984), salah satu manfaat penisilin adalah memiliki spektrum yang luas, efektif
terhadap bakteri gram positif, dan toksisitas rendah, mencegah alergi ketika diberikan. dalam
dosis besar.Penicillium chrysogenum merupakan salah satu jamur terkenal yang dapat
menghasilkan penisilin (Houbraken et al.).2012;2011 (Kardos & Demain)

Banyak faktor, termasuk variasi dalam fraksi volume fase abiotik dan biotik dan oksigen
terlarut, karbon dioksida terlarut, dan glukosa, mempengaruhi produksi penisilin (El-Sabbagh et
al.(2006).

i
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses pembuatan antibiotik penisillin ?

2. Mikroorganisme apa yang berperan dalam pembuatan penisilin ?

3. Manfaat dari hasil pembuatan antibiotik penisillin ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui bagaimana proses pembuatan antibiotik penisillin

2. Untuk mengetahui Mikroorganisme apa yang berperan dalam pembuatan penisilin

3. Untuk mengetahui Manfaat dari hasil pembuatan antibiotik penisillin

D. Manfaat Penulisan

1. Dapat mengetahui bagaimana proses pembuatan penisilin

2. Dapat mengetahui dan menjelaskan Mikroorganisme apa yang berperan dalam

pembuatan penisilin

3. Dapat mengetahui Manfaat dari hasil pembuatan antibiotik penisillin

i
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Antibiotik

Antibiotika adalah substansi alamiah hasil metabolisme sekunder mikroorganisme

yang mempunyai kemampuan untuk menghambat atau membunuh mikroorganisme lain.

Definisi tersebut sangat terbatas karena sangat banyak molekul yang diperoleh melalui

sintesis kimia, mempunyai aktivitas terhadap mikroorganisme. Sekarang istilah antibiotika

berarti semua substansi baik yang berasal dari alam ataupun sintetik yang mempunyai

toksisitas selektif terhadap satu atau beberapa mikroorganisme tujuan, tetapi mempunyai

toksisitas lemah terhadap inang (manusia atau hewan) dan dapat diberikan melalui jalur

umum (Elander 2003).

Penisilin merupakan campuran asam organik berstruktur komplek yang diisolasi

sebagai garam-garam natrium, kalium dan kalsium. Pensilin dihasilkan selama pertumbuhan

dan metabolisme kapang Penicillium notatum dan P. chrysogenum. Antibiotik memiliki

kegunaan yang sangat luas dibidang farmasi dan pertanian dan dibedakan atas antibiotik

yang bersifat anti bakteri atau anti mikroba, anti jamur dan anti tumor. Penisilin, tetrasiklin,

eritromisin dan streptomisin merupakan contoh-contoh antibiotik yang bersifat anti bakteri.

(Sarah M, 2002).

B. Bahan dalam pembuatan penisilin

Penisilin diproduksi secara komersial dengan menggunakan bahan baku utama

berupa glokosa, laktosa, dan cairan rendaman jagung. Mineral-mineral yang digunakan

adalah NaNO3, Na2SO4, CaCO3, KH2PO4, MgSO4, 7H2O, ZnSO4, 7H2O dan MnSO4.

i
Untuk meningkatkan yield dan modifikasi tipe penisilin yang akan dihasilkan, maka kedalam

media fermentasi ditambahkan juga precursor, misalnya phenylacetic acid yang digunakan

untuk memproduksi penisilin G. Cairan rendaman jagung adalah media fermentasi dasar

yang terdiri dari asam amino, polipeptida, asam laktat dan mineral-mineral. Kualitas cairan

rendaman jagung sangat bergantung pada derajat pengenceran hingga diperoleh konsentrasi

yang diinginkan, sedangkan besarnya jumlah nutrient dan alkali yang ditambahkan kedalam

media dasar disesuaikan dengan jumlah media fermentasi dasar ini (Sarah M, 2002).

C. Proses pembuatan penisilin

Proses fermentasi penisilin didahului oleh tahapan seleksi strain Penicillium

chrysogenum pada media agar di laboratorium dan perbanyakan pada tangki seeding.

Penicillium chrysogenum yang dihasilkan secara teoritis dapat mencapai konversi yield

maksimum sebesar 13 – 29 %. Media fermentasi diumpankan ke dalam fermentol pada

suasana asam (pH 5,5). Proses fermentasi ini diawali dengan sterilisasi media fermentasi

melalui pemanasan dengan steam bertekanan sebesar 15 lb (120 0C) selama ½ jam.

Sterilisasi ini dilanjutkan dengan proses pendinginan fermentol dengan air pendingin yang

masuk ke dalam fermentol melalui coil pendingin. Fermentol yang digunakan merupakan

fessel vertikal bertekanan yang terbuat dari carbon steel dan dilengkapi dengan coil pemanas,

coil pendingin, pengaduk tipe turbin dan sparger yang berfungsi untuk memasukkan udara

steril. Saat temperatur mencapai 75ºF (24 ºC), media ini diinokulasi pada kondisi aseptic

dengan mengumpankan spora-spora kapang Penicillium chrysogenum. Selama proses

fermentasi berlangsung dilakukan pengadukan, sementara udara steril dihembuskan melalui

i
sparger kedalam fermentol. Proses fermentasi ini akan berlangsung secara batch terumpani

selama 100 – 150 jam dengan tekanan operasi 5 – 15 psig. Temperatur operasi dijaga konstan

selama fermentasi penisilin berlangsung dengan cara mensirkulasikan air pendingin melalui

coil. Busa-busa yang terbentuk dapat diminimalkan dengan penambahan agen anti-foam.

Kapang aerobic dibiarkan tumbuh selama 5 – 6 hari saat gas CO2 mulai terbentuk. Ketika

penisilin ini dihasilkan jumlahnya telah maksimum, maka cairan hasil fermentasi tersebut

didinginkan hingga 28 ºF (2 ºC), dan diumpankan kedalam rotary vacum filter untuk

memisahkan miselia dan penisilin. Miselia akan dibuang, sehingga diperoleh filtrat berupa

cairan jernih yang mengandung penisilin. Untuk mendapatkan penisilin yang siap

dikomsumsi, maka tahapan dilanjutkan dengan proses ekstraksi dan kristalisasi. Fermentasi
pensilin sangat dipengaruhi oleh kondisi operasi proses dan lingkungannya. Faktor-faktor yang perlu

dipertimbangkan dalam proses pembuatan penisilin ini antara lain adalah : Temperatur, pH, Sistem Aerasi,

Sistem Pengadukan, Penggunaan zat anti busa, dan upaya pencegahan kontaminasi pada medium (Sarah M,

2002).

i
D. Bakteri yang berperan

Jamur sangat memerlukan bahan makanan yang berbentuk zat organik, selain faktor

atau keadaan lingkungan tertentu, seperti suhu dan pH. Jamur diketahui tidak berklorofil dan

tidak mampu mensintesis makanan sendiri, sehingga bersifat heterotroph.

Jamur tergolong dalam Eumycetes atau fungi sejati dan terdiri atas empat kelas yaitu

Phycomycetes, Aascomycetes, Basidiomycetes, dan Deuteromycetes (Fungi Imperfecti).

Penicillium bersama-sama dengan Aspergillus merupakan anggota dari kelas Deuteromycetes.

Penicillium memiliki ujung konidiofor yang tidak melebar melainkan bercabang-cabang

dengan deretan konidium. Kelompok ini meliputi genus yang membentuk konidium dengan

struktur yang disebut penicillus. Penicillium chrysogenum merupakan kapang (jamur) yang

i
sangat penting dalam industri fermentasi untuk menghasilkan penisilin. Klasifikasi

Penicillium chrysogenum) adalah sebagai berikut :

Phyllum : Ascomycota

Classis : Euascomycetes

Ordo : Eurotiales

Familia : Trichomaceae

Genus : Penicillium

Species : Penicillium chrysogenum

Ciri-ciri spesifik Penicillium adalah hifa bersekat atau septet, miselium bercabang,

biasanya tidak berwarna, konidiofora bersekat atau septet dan muncul di atas permukaan yang

berasal dari hifa di bawah permukaan hifa bercabang atau tidak bercabang, kepala hifa yang

membawa spora berbentuk seperti sapu, dengan sterigmata muncul dalam kelompok,

konidium berbentuk rantai karena muncul satu per satu dari sterigmata. Konidium pada waktu

masih muda berwarna hijau, kemudian berubah menjadi kebiruan atau kecokelatan. Morfologi

P.chrysogenum dapat dilihat pada Morfologi P. chrysogenum.

Koloni Penicillium chrysogenum tumbuh baik pada medium Czapek’s Dox,diameter

mencapai 4-5 cm dalam waktu 10 hari (25 ), memiliki permukaan seperti kapas, dan berwarna

hijau kekuningan atau hijau agak biru pucat, sedangkan bila berumur tua warna akan semakin

gelap. Koloni Penicillium chrysogenum tumbuh secara cepat di atas medium standar pada 25 ,

dan pada Czapek’s Yeast Agar (CYA) menghasilkan blue-green konidium.

E. Manfaat penisilin

i
1. Penisilin dapat menghabat pertumbuhan bakteri gram positif yaitu dengan mengganggu

sintesis dan dinding sel.

2. Sebagai antibiotik untuk penyakit yang disebabkan bakteri, antibiotic cukup dapat

diandalkan. Contoh penyakit akibat infeksi bakteri adalah sebagian infeksi telinga, infeksi

sinus berat, radang tenggorokan, akibat infeksi bakteri streptococcus, infeksi saluran

kemih, tifus, tuber kulosis, dan diare akibat amoebahytolica.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Antibiotika adalah substansi alamiah hasil metabolisme sekunder mikroorganisme yang

mempunyai kemampuan untuk menghambat atau membunuh mikroorganisme lain.

i
2. Salah satu jamur yang dikenal luas dapat menghasilkan penisilin adalah Penicillium

chrysogenum.

3. Penisilin dapat menghabat pertumbuhan bakteri gram positif yaitu dengan mengganggu

sintesis dan dinding sel.

B. Saran

Pada pengolahan penislin sebaiknya harus diperhatikan tingkat kesterilan alat alat

yang di gunakan, dan juga harus benar benar memperhatikan bagaimana fermentasinya, dan

juga kualitas kontrolnya juga sangat penting, intinya, pada proses pengolahan penisilin, kita

harus benar benar teliti dalam proses pengerjaanyya sehingga penisilin yang di hasilkan dapat

benar baik.

DAFTAR PUSTAKA

Crueger, W & Crueger, A 1984, Biotechnology: a textbook of industrial microbiology, Sinauer


Associates, Inc., Sunderland.

Elander, RP 2003, 'Industrial production β- lactam antibiotics', Applied Microbiology and


Biotechnology, vol 61, pp. 385-392.

i
El-Sabbagh, N, McNeil, B & Harvey, LM 2006, 'Dissolved carbon dioxide effects on growth, nutrient
consumption, penicillin synthesis and morphology in batch cultures of Penicillium
chrysogenum', Enzyme and Microbial Technology, vol 39, pp. 185–190.

Houbraken, J, Frisvad, JC, Seifert, KA, Overy, DP & Tuthill, DM 2012, 'New
penicillinproducing Penicillium species and an overview of section Chrysogena',
Persoonia, vol 29, pp. 78–100.

Sarah, M. 2002. Parameter Metabolik Dalam Pembuatan Penisilin. Fakultas Teknik. Program
Sudi Teknik Kimia. Universitas Sumatera Utara.

Anda mungkin juga menyukai