Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

BIOTEKNOLOGI DALAM BIDANG PETERNAKAN

Di susun oleh kelompok 5 :


Ruth amarduan (193110024)
Meki bili alatubir (19311027)
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT.


Karena dengan izin dan ridho-Nya makalah ini dapat kami
rampungkan. Sholawat dan salam semoga tetap dilimpahkan kepada
junjungan Nabi Muhammad SAW. Yang telah membawa kedamaian
dan rahmat bagi semesta alam.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok yang
berjudul “BIO TEKNOLOGI KESEHATAN DAN PENGOBATAN”. Kami
berharap makalah ini sedikit banyaknya memberikan manfaat
khususnya bagi penyusun sendiri umumnya bagi semuanya.

Akhirnya kepada Allah jua kami memohon maaf, kalau sampai


terjadi kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan makalah ini.
Besar harapan kami atas masukan guna perbaikan isi materi dari
makalah ini.

Raha, Februari 2016

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………….....


….................................... i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………….…...... ….. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………..
………................................... 1
B. Rumusan
Masalah…………………………………………………………………….. 1
C.
Tujuan....................................................................................................
......................... 2

BAB II PEMBAHASAN
I. Bioteknologi
Kesehatan.................................................................................
...... 3
II. Bioteknologi
Teraupetik..............................................................................5
III. Keamanan
Bioteknologi........................................................................ 6
BAB III PENUTUP
L.1 Kesimpulan
……………………………….................................................................. 9
3.2
Saran................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan
makhluk hidup (bakteri,fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk
hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan
jasa. Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi
semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia,
komputer, biologi molekular, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika dan
lain sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang
menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.
Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan
tahun yang lalu. Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah
pembuatan bir, roti, maupun keju yang sudah dikenal sejak abad ke-19,
pemuliaan tanaman untuk menghasilkan varietas-varietas baru di
bidangpertanian, serta pemuliaan dan reproduksi hewan. Di bidang medis,
penerapan bioteknologi di masa lalu dibuktikan antara lain dengan penemuan
vaksin, antibiotik, dan insulin walaupun masih dalam jumlah yang terbatas
akibat proses fermentasi yang tidak sempurna. Perubahan signifikan terjadi
setelah penemuan bioreaktor oleh Louis Pasteur. Dengan alat ini, produksi
antibiotik maupun vaksin dapat dilakukan secara massal.
Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di negara
negara maju. Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam
teknologi semisal rekayasa genetika, kultur jaringan, DNA rekombinan,
pengembangbiakan sel induk, kloning, dan lain-lain. Teknologi ini
memungkinkan kita untuk memperoleh penyembuhan penyakit-penyakit
genetik maupun kronis yang belum dapat disembuhkan, seperti kanker
ataupun AIDS. Penelitian di bidang pengembangan sel induk juga
memungkinkan para penderita stroke ataupun penyakit lain yang
mengakibatkan kehilangan atau kerusakan pada jaringan tubuh dapat sembuh
seperti sediakala. Di bidang pangan, dengan menggunakan teknologi rekayasa
genetika, kultur jaringan dan DNA rekombinan, dapat dihasilkan tanaman
dengan sifat dan produk unggul karena mengandung zat gizi yang lebih jika
dibandingkan tanaman biasa, serta juga lebih tahan terhadap hama maupun
tekanan lingkungan.Penerapan bioteknologi di masa ini juga dapat dijumpai
pada pelestarian lingkungan hidup daripolusi. Sebagai contoh, pada
penguraian minyak bumi yang tertumpah ke laut oleh bakteri, dan penguraian
zat-zat yang bersifat toksik (racun) di sungai atau laut dengan menggunakan
bakteri jenis baru.
Kemajuan di bidang bioteknologi tak lepas dari berbagai kontroversi yang
melingkupi perkembangan teknologinya. Sebagai contoh, teknologi kloning
dan rekayasa genetika terhadap tanaman pangan mendapat kecaman dari
bermacam-macam golongan. Bioteknologi secara umum berarti meningkatkan
kualitas suatu organisme melalui aplikasi teknologi. Aplikasi teknologi tersebut
dapat memodifikasi fungsi biologis suatu organisme dengan menambahkan
gen dari organisme lain atau merekayasa gen pada organisme tersebut.
Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi
semisal rekayasa genetika, kultur jaringan, rekombinan DNA,
pengembangbiakan sel induk, kloning, dan lain-lain. Teknologi ini
memungkinkan kita untuk memperoleh penyembuhan penyakit-penyakit
genetik maupun kronis yang belum dapat disembuhkan, seperti kanker
ataupun AIDS. Mengetahui perkembangan bioteknologi merupakan hal yang
sangat menarik untuk di bahas dan di ketahui terlebih bila kita dapat
mengembangkan suatu bioteknologi dan dapat bermanfaat bagi mahluk lain.

II. Rumusan Masalah


1. Bagaimana Bioteknologi Dalam Bidang Kesehatan ?
2. Bagaimana Bioteknologi Terapetik Dalam Kesehatan ?
3. Bioteknologi Dalam Bidang Kesehatan ?
BAB II
PEMBAHASAN

1. Bioteknologi Kesehatan
Bioteknologi memiliki manfaat yang cukup besar di bidang kesehatan
antara lain dengan ditemukannya antibiotic dan vaksin.Antibiotik penisilin yang
dihasilkan oleh jamur Penicillium notatum telah ditemukan oleh Alexander
Fleming pada tahun 1929. Adapun pada tahun 1939 oleh Rene Dubois
mengisolasi dua antibiotic gramisidin dan tirosidin modern yang pertama dan
tergolong luas penggunaannya. Penisilin dihasilkan selama pertumbuhan dan
metabolism cendawan tertentu, yaitu Penicillium notatum danPenicillium
Chrysogenum. Senyawa antibiotic yang dihasilkan jamur ini sangat efektif
terhadap bekteri gram positif, khususnya pneumokokus dan beberapa
stafilokokus. Beberapa bakteri gram negative,spiroketa yang
merupakanpenyebab sifilis.
Setelah antibiotic penisilin ditemukan, banyak penyakit yang
disebabkan oleh infeksi kuman yang dapat disembuhkan.Namun, beberapa
jenis bakteri lain menghasilkan enzim yang dapat menghambat kerja penisilin
sehingga tahan terhadap penisilin.Akibatnya, beberapa penyakit yang
disebabkan oleh bakteri tersebut tidak dapat sembuh. Kerena itu, para ahli
berusaha menemukan obat lain pembasmi bakteri yang kebal terhadap
penisilin. Jenis antibiotic lain yang dihasilkan oleh jamur/cendawan, antara lain
: sefalosporin dan streptomisin.
Sefalosporin merupakan sekelompok antibiotic yang dihasilkan oleh
suatu spesies cendawan laut, Cephalosporium Acremonium. Antibiotik ini aktif
tehadap banyak bakteri gram positif dan negative serta tidak dapat dirusak
oleh penisilinase. Yaitu enzim yang terdapat dalam bakteri yang mampu
merusak penisilin. Streptomisin dihasilkan oleh Streptomyces Griseus, yaitu
bakteri tanah yang diisolasikan oleh Walksman dan teman-temannya.
Antibiotikini efektif terhadap banyak bakteri gram positif dan gram negative
yang pathogen dan Mycobacterium Tuberculosis. Oleh karena itu, Streptomisin
menjadi antibiotic untama untuk penderita TBC seebagai komoterapI. Akan
tetapi, beberapa bakteri dapat dengan cepat menjadi resistan dan meningkat
toksisitasnya jika penggunaan antibiotic berlangsung dalam waktu lama.
Meskipun demikian, streptomisin tetap dianggap sebagai obat utama dalam
penggobatan tuberculosis.
Bioteknologi di bidang kesehatan dewasa ini difokuskan untuk penemuan
obat-obatan dalam hal-hal seperti tersebut di bawah ini:
1. Memerangi penyakit jantung dan saluran darah, kanker dan kencing manis.
2. Mendapatkan antibiotika yang lebih baik dan lebih murah untuk melawan
penyebaran mikroorganisme menular yang resisten
3. Menemukan vaksin untuk melawan virus (hepatitis, influenza, rabies) dan
penyakit malaria serta penyakit tidur.
4. Dapat melakukan uji diagnosis yang cepat dan tepat untuk membantu
dokter dalam menentukan diagnosis berbagai penyakit.
5. Penyempurnaan metode pencangkokan organ yang sesuai agar tidak terjadi
proses penolakan.
6. Penyempurnaan teknik perbaikan kimia tubuh untuk menyembuhkan
penyakit keturunan, misalnya hemofili.
Sebelum rekayasa genetika dikembangkan untuk memerangi diabetes
dilakukan ekstraksi insulin dari pankreas babi atau lembu. Hal ini akan
memakan banyak sekali biaya dan insulin yang dihasilkan dapat mengakibatkan
hipersensitivitas maupun resistensi. Setelah teknik rekayasa genetika
dikembangkan, maka sekarang telah dapat dibuat insulin manusia oleh bakteri.
Ini dilakukan dengan jalan menyematkan gen pengkode pembentukan insulin
manusia pada bakteri.
Untuk membuat insulin, mula-mula membuat rancangan urutan ADN
yang mengode asam amino insulin yang telah diketahui. Kemudian diikuti
dengan sintesis kimiawi gen rantai A dan gen rantai B insulin, tetapi
pembuatannya dilakukan secara terpisah. Masing-masing mengandung kodon
metionin pada ujung 5’ (yang tentunya menjadi ujung amino protein yang
ditranslasikan) dan menghentikan urutan pada ujung 3’. Masing-masing gen
disisipkan ke dalam gen β-galaktosidase plasmid. Kemudian dimasukkan ke
dalam E. Coli. E. Colidibiakkan dalam medium yang mengandung galaktosa
sebagai sumber C dan sumber energi dan bukan glukosa. Sebab itu bakteri
akan mensintesis β-galaktosidase. Bersamaan dengan ini disintesis pula rantai
A dan rantai B insulin, yang dilekatkan oleh sisa metionin. Setelah pelarutan
bakteri, maka perlakuan dengan sianogen bromida akan memecah protein
pada metionin. Dengan demikian rantai insulin akan terpisah dari β-
galaktosidase. Rantai-rantai dimurnikan dan digabungkan, maka terjadilah
insulin asli manusia.
Saat ini sedang dikembangkan pendekatan sintetik lain, gen untuk molekul
pemula insulin atau proinsulin disintesis dan disisipkan ke dalam E. Coli.
Proinsulin yang dihasilkan dimurnikan. Proinsulin dicerna dengan enzim tripsin
dan karboksipeptidase, maka terjadilah insulin manusia .
II. Bioteknologi Teraupetik
Penerapan bioteknologi konvensional dan modern di bidang kesehatan
telah membawa kemajuan yang pesat. Beberapa contoh penerapan
bioteknologi taraupetik modern di bidang kesehatan antara lain sebagai
berikut.
1. Pembuatan Hormon Insulin
Pembuatan hormon insulin dilakukan dengan rekayasa genetika. Melalui
rakayasa genetika, manusia berhasil menyisipi bakteri Escherichia coli dengan
gen pembentuk insulin pada manusia. Gen penghasil insulin manusia tersebut
dapat mengarahkan sel E.coli untuk menghasilkan insulin. Dengan demikian
bakteri ini mampu membentuk insulin yang mirip dengan insulin manusia.
Insulin yang diperoleh dapat digunakan untuk mengobati penderita diabetes.
Insulin yang dibentuk bakteri ini terbukti lebih baik daripada insulin hewani
dan tidak menimbulkan dampak negatif pada tubuh manusia.
2. Antibodi Monoklonal
Antibodi merupakan protein yang dihasilkan oleh sistem kekebalan tubuh
yang berfungsi melawan dan melindungi tubuh dari infeksi bakteri. Melalui
rekayasa genetika, manusia dapat membentuk antibodi monoklonal. Antibodi
monoklonal yaitu antibodi yang diperoleh dari penggabungan sel penghasil
antibodi dengan sel yang terkena penyakit. Pada teknologi antibodi
monoklonal digunakan sel-sel tumor dan sel-sel limpa manusia. Sel-sel tumor
dapat memperbanyak diri tanpa henti, sedangkan sel limpa sebagai antigen
yang menghasilkan antibodi. Hasil penggabungan kedua sel tersebut
dinamakan sel hibridoma. Sel hibridoma dapat memproduksi antibodi secara
kontinyu. Antibodi yang dihasilkan dapat digunakan untuk mengobati penyakit
kanker atau tumor. Antibodi ini akan menyerang sel-sel kanker tanpa merusak
sel-sel yang seh
3. Interferon
Interferon merupakan sel-sel tubuh yang mampu menghasilkan senyawa
kimia. Senyawa kimia tersebut dapat membunuh virus. Interferon berguna
untuk melawan infeksi dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Produksi
interferon dilakukan melalui rekayasa genetika.
4. Pembuatan Vaksin
Pembuatan vaksin dilakukan melalui rekayasa genetika. Vaksin dibuat
dengan mengisolasi gen yang mengkode antigen dari mikrobia yang
bersangkutan. Gen tersebut disisipkan pada plasmid yang sama tetapi telah
dilemahkan. Mikrobia yang telah disisipi gen tersebut akan membentuk
antigen murni. Jika antigen ini disuntikkan pada tubuh manusia, sistem
kekebalan tubuh akan membentuk antibodi yang berfungsi melawan antigen
yang masuk ke dalam tubuh. Selain bioteknologi modern, ada juga produk
bioteknologi konvensional di bidang kesehatan yaitu antibiotik.
Antibiotik merupakan zat kimia yang dihasilkan oleh mikroorganisme
terutama bakteri dan jamur yang dapat menghambat pertumbuhan atau
membunuh bakteri atau mikroorganisme yang lain. Dengan demikian,
antibiotik digunakan untuk melawan infeksi bakteri atau jamur. Selain itu, ada
juga vaksin yang dibuat dengan menerapkan bioteknologi konvensional.
Pembuatan vaksin jenis ini tidak melalui rekayasa genetika. Vaksin ini berasal
dari mikroorganisme yang telah dilemahkan. Vaksin dimasukkan ke dalam
tubuh manusia dengan suntikan atau oral. Dengan demikian, sistem kekebalan
tubuh manusia aktif melawan mikroorganisme tersebut.

III. Keamanan Bioteknologi


Bekerja dengan bioteknologi berati bekerja dengan mikroorganisme baik
alamiah maupun yang mengalami mutasi atau rekombinasi. Mungkin semua
orang mengetahui dengan pasti sifat organisme yang digunakan, yang mungkin
kurang mengenalnya, terutama hasil mutasi atau manipulasi genetik. Oleh
sebab itu perlu adanya keamanan pada saat penelitian maupun terhadap
produk yang dihasilkan. Beberapa hal yang dapat menimbulkan rasa aman
tersebut antara lain adalah digunakannya prosedur standar labotarium (Good
Laboratary practice), terdapat regulasi untuk penggunaan mikroorganisme
tertentu maupun standar produk yang dihasilkan terutama yang
diperuntukkan untuk pangan dan kesehatan manisia. Standar keamanan dan
regulasi tersebut sudah ada dan diterapkan dengan ketat pada beberapa
negara.
Keamanan dari suatu produk bioteknologi sangat berkaitan dengan kualitas
dari produk yang dihasilkan. Masing-masing produk bioteknologi baik itu
dibidang farmasi, pertanian, pangan dan kimia mempunyai kekurangan dan
berbahaya bila peraturan penggunaan yang tidak baik. Misalnya produk
bioteknologi dibidang pangan yang menggunakan teknik bantuan mikroba
dalam membantu proses pembuatan produk, seperti yoghurt, sosis, wine dan
lain sebagainya. Proses pembuatan produk memerlukan terapan sanitasi dan
pemilihan mikroba yang baik sesuai kebutuhan, karena dengan tidak adanya
penerapan sistem tersebut tidak akan menghasilkan suatu produk yang baik
untuk dikonsumsi melainkan membawa penyakit terhadap manusia.
Setiap produk yang menggunakan bantuan mikroba atau stater dalam
proses pembuatannya, perlu diperhatikan tingkat keasaman atau pH produk.
Setiap mikroorganisme memiliki tingkat pH, Aw dan suhu untuk tetap hidup
serta nutrisi. Mikroba patogen merupakan musuh terbesar dari suatu produk
pangan, mikroba ini dapat mengakibatkan produk membusuk dan membawa
penyakit serta membuat ketahanan (shelf live) produk menurun. Untuk
mengatasi terjadinya kontaminan mikroba patogen perlu dilakukan tahap
penyimpanan yang baik, baik itu suhu dan Kadar Aw produk.
Sistem ketahanan produk pangan sangat tergantung jenis kemasan
(packing) yang digunakan. Fungsi dari kemasan adalah menjaga produk tetap
bersih dan melindungi dari terjadi kontaminan, sehingga produk bisa tahan
lebih lama. Setiap produk berbeda bahan baku yang dipakai untuk kemasan,
baik kemasan plastik, gelas dan kaleng (logam). Untuk menjaga keamanan
suatu produk, diberi label yang berfungsi sebagai informasi kepada konsumen.
Didalam label terdapat beberapa unsur yaitu:
a. Nama produk
b. Label halal
c. Komposisi
d. Kodebar
e. Kadarluarsa
f. Dinas kesehatan dan BPOM
g. SNI produk
Peraturan pemerintah tentang kelayakan suatu produk dipasarkan dapat
menjamin keamanan dan ketahanan produk. Banyak produk bioteknologi yang
memasuki pasaran menggantikan produk sebelumnya, seperti pada produk
obat, diagnosa dan pertanian. Perubahan yang sangat besar memungkinkan
akan terjadi pada bidang diagnosa, suatu saat akan banyak penyakit yang
dapat didiagnosa dini menggunakan kit diagnosa dan dapat dilakukan sendiri.
Pada bidang lain, bioteknologi akan meningkatkan produksi pertanian dengan
baik dan kemungkinan akan mengurangi tenaga kerja.
Cukup banyak riset yang bisa membawa dampak kurang menguntungkan
bagi manusia. Apakah riset dilakukan terhadap mikroorganisme lain, apalagi
yang berkaitan dengan manusia. Untk menjaga kemungkinan penyalah gunaan
riset ini, perlu adanya suatu regulasi dan etika menyangkut penelitian
bioteknologi yang dikenal sebagai bioetika. Bioetika merupakan studi
interdisiplineer tentang masalah yang ditimbilkan oleh penelitian biologi dan
kedokeran baik pada skala mikro maupun makro serta dampaknya pada
masyarakat luas dan sistem tata nilainya saat ini dan masa datang.oleh karena
itu bioetika sangat perlu diterapkan dan penerapannya memerlukan kajian
yang tuntas dari segala disiplin ilmu.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Bioteknologi di bidang kesehatan dewasa ini difokuskan untuk penemuan
obat-obatan dalam hal-hal seperti tersebut di bawah ini:
1. Memerangi penyakit jantung dan saluran darah, kanker dan kencing manis.
2. Mendapatkan antibiotika yang lebih baik dan lebih murah untuk melawan
penyebaran mikroorganisme menular yang resisten
3. Menemukan vaksin untuk melawan virus (hepatitis, influenza, rabies) dan
penyakit malaria serta penyakit tidur.
4. Dapat melakukan uji diagnosis yang cepat dan tepat untuk membantu
dokter dalam menentukan diagnosis berbagai penyakit.
5. Penyempurnaan metode pencangkokan organ yang sesuai agar tidak terjadi
proses penolakan.
6. Penyempurnaan teknik perbaikan kimia tubuh untuk menyembuhkan
penyakit keturunan, misalnya hemofili.
DAFTAR PUSTAKA

Ø Anonim, http://majidsyahreza89.wordpress.com/2012/01/16/bioteknologi-
dalam-bidang-kesehatan/. Bioteknologi dalam bidang kesehatan. Diakses pada
hari kamis, tanggal 28 Maret 2013.
Ø Anonim, http://efinawawi-anastasia.blogspot.com/2011/12/peranan-
bioteknologi-dalam-kehidupan.html. Peranan bioteknologi dalam kehidupan
manusia. Diakses pada hari kamis, tanggal 28 Maret 2013.
Ø Anonim, http://blogku–inspirasiku.blogspot.com/2012/06/makalah-
bioteknologi.html. Makalah Bioteknologi. Diakses pada hari kamis, tanggal 28
Maret 2013.
Ø Anonim, http://biosejati.wordpress.com/2012/04/02/penerapan-
bioteknologi-di-bidang-kesehatan/. Penerapan bioteknologi dalam bidang
kesehatan. Diakses pada hari kamis tanggal 28 maret 2013.

Anda mungkin juga menyukai