Anda di halaman 1dari 10

TUGAS PAPER BIOTEKNOLOGI

PEMBUATAN ANTIBIOTIK PENICILLIN

DISUSUN OLEH :

NAMA : KAMARUDDIN

NIM : B1A119229

KELAS : 02 ALIH JENJANG

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

FAKULTAS FARMASI, TEKNOLOGI RUMAH SAKIT DAN INFORMATIKA

UNVERSITAS MEGA REZKY MAKASSAR

2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam pengobatan modern saat ini penggunaan antibiotika tetap memegang peranan

yang penting. Hal ini disebabkan karena dengan ditemukannya penisilin sebagai antibiotika

pertama pada tahun 1929 oleh Alexander Fleming, Tetapi penemuan ini baru di kembangkan dan

digunakan pada permulaan Perang Dunia II tahun 1941, ketika obat-obat antibiotika sangat di

perlukan untuk menanggurangi infeksi dari luka-luka akibat pertempuran.

maka perkembangan penelitian yang mengarah pada penemuan baru terus dikembangkan.

Para ahli berusaha menemukan obat-obatan yang mampu menyelamatkan jutaan manusia

dari serangan penyakit infeksi dan penyakit lain yang membahayakan dunia seperti kanker,

hepatitis dan malaria. Lazimnya antibiotika dibuat secara mikrobiologi, yaitu fungsi di biakan

dalam tangki-tangki besar bersama zat-zat gizi khusus. Oksigen atau udara steril disalurkan kedalam

cairan pembiakan guna mempercepat pertumbuhan fungsi dan meningkatkan produksi

antibiotikumnya. Setelah di isolasi dari cairan kultur, antibiotikum dimurnikan dan aktivitasnya di

temukan.

Antibiotika menurut Waksman adalah suatu substansi yang dihasilkan oleh

mikroorganisme yang dalam jumlah yang kecil sekalipun mampu menghalangi pertumbuhan

atau membunuh mikroorganisme lain.

Penisilin pertama kali diterapkan untuk aplikasi klinik tahun 1942. Beberapa kelebihan

penisilin yaitu mempunyai spectrum yang luas, aktif terhadap bakteri gram positif dan

mempunyai toksisitas yang rendah sehingga penggunaan penisilin dengan dosis tinggi tidak

menyebabkan alergi (Crueger & Crueger 1984). Salah satu jamur yang dikenal luas dapat
menghasilkan penisilin adalah Penicillium chrysogenum (Houbraken et al. 2012; Kardos &

Demain, 2011).

Produksi penisilin dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya oksigen terlarut,

karbondioksida terlarut, glukosa, serta variasi fraksi volume fase abiotik dan biotik (El-Sabbagh et al.

2006).

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses pembuatan antibiotik penisillin ?

2. Mikroorganisme apa yang berperan dalam pembuatan penisilin ?

3. Manfaat dari hasil pembuatan antibiotik penisillin ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui bagaimana proses pembuatan antibiotik penisillin

2. Untuk mengetahui Mikroorganisme apa yang berperan dalam pembuatan penisilin

3. Untuk mengetahui Manfaat dari hasil pembuatan antibiotik penisillin

D. Manfaat Penulisan

1. Dapat mengetahui bagaimana proses pembuatan penisilin

2. Dapat mengetahui dan menjelaskan Mikroorganisme apa yang berperan dalam

pembuatan penisilin

3. Dapat mengetahui Manfaat dari hasil pembuatan antibiotik penisillin


BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Antibiotik

Antibiotika adalah substansi alamiah hasil metabolisme sekunder mikroorganisme

yang mempunyai kemampuan untuk menghambat atau membunuh mikroorganisme lain.

Definisi tersebut sangat terbatas karena sangat banyak molekul yang diperoleh melalui

sintesis kimia, mempunyai aktivitas terhadap mikroorganisme. Sekarang istilah antibiotika

berarti semua substansi baik yang berasal dari alam ataupun sintetik yang mempunyai

toksisitas selektif terhadap satu atau beberapa mikroorganisme tujuan, tetapi mempunyai

toksisitas lemah terhadap inang (manusia atau hewan) dan dapat diberikan melalui jalur

umum (Elander 2003).

Penisilin merupakan campuran asam organik berstruktur komplek yang diisolasi

sebagai garam-garam natrium, kalium dan kalsium. Pensilin dihasilkan selama pertumbuhan

dan metabolisme kapang Penicillium notatum dan P. chrysogenum. Antibiotik memiliki

kegunaan yang sangat luas dibidang farmasi dan pertanian dan dibedakan atas antibiotik

yang bersifat anti bakteri atau anti mikroba, anti jamur dan anti tumor. Penisilin, tetrasiklin,

eritromisin dan streptomisin merupakan contoh-contoh antibiotik yang bersifat anti bakteri.

(Sarah M, 2002).

B. Bahan dalam pembuatan penisilin

Penisilin diproduksi secara komersial dengan menggunakan bahan baku utama

berupa glokosa, laktosa, dan cairan rendaman jagung. Mineral-mineral yang digunakan

adalah NaNO3, Na2SO4, CaCO3, KH2PO4, MgSO4, 7H2O, ZnSO4, 7H2O dan MnSO4.
Untuk meningkatkan yield dan modifikasi tipe penisilin yang akan dihasilkan, maka kedalam

media fermentasi ditambahkan juga precursor, misalnya phenylacetic acid yang digunakan

untuk memproduksi penisilin G. Cairan rendaman jagung adalah media fermentasi dasar

yang terdiri dari asam amino, polipeptida, asam laktat dan mineral-mineral. Kualitas cairan

rendaman jagung sangat bergantung pada derajat pengenceran hingga diperoleh konsentrasi

yang diinginkan, sedangkan besarnya jumlah nutrient dan alkali yang ditambahkan kedalam

media dasar disesuaikan dengan jumlah media fermentasi dasar ini (Sarah M, 2002).

C. Proses pembuatan penisilin

Proses fermentasi penisilin didahului oleh tahapan seleksi strain Penicillium

chrysogenum pada media agar di laboratorium dan perbanyakan pada tangki seeding.

Penicillium chrysogenum yang dihasilkan secara teoritis dapat mencapai konversi yield

maksimum sebesar 13 – 29 %. Media fermentasi diumpankan ke dalam fermentol pada

suasana asam (pH 5,5). Proses fermentasi ini diawali dengan sterilisasi media fermentasi

melalui pemanasan dengan steam bertekanan sebesar 15 lb (120 0C) selama ½ jam.

Sterilisasi ini dilanjutkan dengan proses pendinginan fermentol dengan air pendingin yang

masuk ke dalam fermentol melalui coil pendingin. Fermentol yang digunakan merupakan

fessel vertikal bertekanan yang terbuat dari carbon steel dan dilengkapi dengan coil pemanas,

coil pendingin, pengaduk tipe turbin dan sparger yang berfungsi untuk memasukkan udara

steril. Saat temperatur mencapai 75ºF (24 ºC), media ini diinokulasi pada kondisi aseptic

dengan mengumpankan spora-spora kapang Penicillium chrysogenum. Selama proses

fermentasi berlangsung dilakukan pengadukan, sementara udara steril dihembuskan melalui

sparger kedalam fermentol. Proses fermentasi ini akan berlangsung secara batch terumpani

selama 100 – 150 jam dengan tekanan operasi 5 – 15 psig. Temperatur operasi dijaga konstan
selama fermentasi penisilin berlangsung dengan cara mensirkulasikan air pendingin melalui

coil. Busa-busa yang terbentuk dapat diminimalkan dengan penambahan agen anti-foam.

Kapang aerobic dibiarkan tumbuh selama 5 – 6 hari saat gas CO 2 mulai terbentuk. Ketika

penisilin ini dihasilkan jumlahnya telah maksimum, maka cairan hasil fermentasi tersebut

didinginkan hingga 28 ºF (2 ºC), dan diumpankan kedalam rotary vacum filter untuk

memisahkan miselia dan penisilin. Miselia akan dibuang, sehingga diperoleh filtrat berupa

cairan jernih yang mengandung penisilin. Untuk mendapatkan penisilin yang siap

dikomsumsi, maka tahapan dilanjutkan dengan proses ekstraksi dan kristalisasi. Fermentasi
pensilin sangat dipengaruhi oleh kondisi operasi proses dan lingkungannya. Faktor-faktor yang perlu

dipertimbangkan dalam proses pembuatan penisilin ini antara lain adalah : Temperatur, pH, Sistem Aerasi,

Sistem Pengadukan, Penggunaan zat anti busa, dan upaya pencegahan kontaminasi pada medium (Sarah M,

2002).
D. Bakteri yang berperan

Jamur sangat memerlukan bahan makanan yang berbentuk zat organik, selain faktor

atau keadaan lingkungan tertentu, seperti suhu dan pH. Jamur diketahui tidak berklorofil dan

tidak mampu mensintesis makanan sendiri, sehingga bersifat heterotroph.

Jamur tergolong dalam Eumycetes atau fungi sejati dan terdiri atas empat kelas yaitu

Phycomycetes, Aascomycetes, Basidiomycetes, dan Deuteromycetes (Fungi Imperfecti).

Penicillium bersama-sama dengan Aspergillus merupakan anggota dari kelas Deuteromycetes.

Penicillium memiliki ujung konidiofor yang tidak melebar melainkan bercabang-cabang

dengan deretan konidium. Kelompok ini meliputi genus yang membentuk konidium dengan

struktur yang disebut penicillus. Penicillium chrysogenum merupakan kapang (jamur) yang

sangat penting dalam industri fermentasi untuk menghasilkan penisilin. Klasifikasi

Penicillium chrysogenum) adalah sebagai berikut :

Phyllum : Ascomycota

Classis : Euascomycetes

Ordo : Eurotiales

Familia : Trichomaceae

Genus : Penicillium

Species : Penicillium chrysogenum

Ciri-ciri spesifik Penicillium adalah hifa bersekat atau septet, miselium bercabang,

biasanya tidak berwarna, konidiofora bersekat atau septet dan muncul di atas permukaan yang

berasal dari hifa di bawah permukaan hifa bercabang atau tidak bercabang, kepala hifa yang

membawa spora berbentuk seperti sapu, dengan sterigmata muncul dalam kelompok,

konidium berbentuk rantai karena muncul satu per satu dari sterigmata. Konidium pada waktu
masih muda berwarna hijau, kemudian berubah menjadi kebiruan atau kecokelatan. Morfologi

P.chrysogenum dapat dilihat pada Morfologi P. chrysogenum.

Koloni Penicillium chrysogenum tumbuh baik pada medium Czapek’s Dox,diameter

mencapai 4-5 cm dalam waktu 10 hari (25 ), memiliki permukaan seperti kapas, dan berwarna

hijau kekuningan atau hijau agak biru pucat, sedangkan bila berumur tua warna akan semakin

gelap. Koloni Penicillium chrysogenum tumbuh secara cepat di atas medium standar pada 25 ,

dan pada Czapek’s Yeast Agar (CYA) menghasilkan blue-green konidium.

E. Manfaat penisilin

1. Penisilin dapat menghabat pertumbuhan bakteri gram positif yaitu dengan mengganggu

sintesis dan dinding sel.

2. Sebagai antibiotik untuk penyakit yang disebabkan bakteri, antibiotic cukup dapat

diandalkan. Contoh penyakit akibat infeksi bakteri adalah sebagian infeksi telinga, infeksi

sinus berat, radang tenggorokan, akibat infeksi bakteri streptococcus, infeksi saluran

kemih, tifus, tuber kulosis, dan diare akibat amoebahytolica.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Antibiotika adalah substansi alamiah hasil metabolisme sekunder mikroorganisme yang

mempunyai kemampuan untuk menghambat atau membunuh mikroorganisme lain.

2. Salah satu jamur yang dikenal luas dapat menghasilkan penisilin adalah Penicillium

chrysogenum.

3. Penisilin dapat menghabat pertumbuhan bakteri gram positif yaitu dengan mengganggu

sintesis dan dinding sel.

B. Saran

Pada pengolahan penislin sebaiknya harus diperhatikan tingkat kesterilan alat alat

yang di gunakan, dan juga harus benar benar memperhatikan bagaimana fermentasinya, dan

juga kualitas kontrolnya juga sangat penting, intinya, pada proses pengolahan penisilin, kita

harus benar benar teliti dalam proses pengerjaanyya sehingga penisilin yang di hasilkan dapat

benar baik.
DAFTAR PUSTAKA

Crueger, W & Crueger, A 1984, Biotechnology: a textbook of industrial microbiology, Sinauer


Associates, Inc., Sunderland.

Elander, RP 2003, 'Industrial production β- lactam antibiotics', Applied Microbiology and


Biotechnology, vol 61, pp. 385-392.

El-Sabbagh, N, McNeil, B & Harvey, LM 2006, 'Dissolved carbon dioxide effects on growth, nutrient
consumption, penicillin synthesis and morphology in batch cultures of Penicillium
chrysogenum', Enzyme and Microbial Technology, vol 39, pp. 185–190.

Houbraken, J, Frisvad, JC, Seifert, KA, Overy, DP & Tuthill, DM 2012, 'New
penicillinproducing Penicillium species and an overview of section Chrysogena',
Persoonia, vol 29, pp. 78–100.

Sarah, M. 2002. Parameter Metabolik Dalam Pembuatan Penisilin. Fakultas Teknik. Program
Sudi Teknik Kimia. Universitas Sumatera Utara.

Anda mungkin juga menyukai