1. Masalah pertumbuhan ekonomi dan distribusi pendapatan Pertumbuhan ekonomi suatu Negara sering dianggap sebagai ukuran tingkat keberhasilan pembangunan ekonomi Negara tersebut. Karena itu hal-hal yang mempengaruhi atau menjadi masalah dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi tersebut perlu dipelajari dan dipahami sehingga agen pembangunan dapat meminimalisasi permasalahan yang mungkin akan timbul. Penghapusan kemiskinan dan berkembangnya ketidakmerataan pendapatan merupakan inti permasalahan pembangunan. Ketidakmerataan distribusi pendapatan dan harta rekayasa merupakan sebagian kecil dari masalah ketidakmerataan yang lebih luas di Negara berkembang seperti ketidakmerataan kekuasaan, kebebasan berserikat dan berpendapat, kepuasan kerja dan lain-lain. 2. Masalah kependudukan dan ketenagakerjaan serta kemiskinan Pertambahan penduduk menyebabkan pertambahan tenaga kerja di Negara yang sedang berkembang. Hal ini akan menimbulkan masalah sebab kemampuan Negara berkembang dalam menciptakan kesempatan lapangan kerja baru yang sangat terbatas. Kemiskinan sendiri bersifat multidimensional, meliputi banyak aspek kehidupan manusia, ekonomi, social, budaya dan sebagainya. 3. Masalah dualisme Dualisme timbul karena adanya pengaruh yang bersifat modern/superior dan tradisional/inferior. Konsep dualism mempunyai unsur-unsur dua keadaan yang berbeda dan bersifat kronis, derajat superioritas dan inferioritas cenderung meningkat serta sifat modern/superior hanya sedikit atau tidak ada sama sekali pengaruhnya terhadap sifat tradisional/inferior.
B. Pengertian pembangunan pertanian
Pembangunan dapat diartikan sebagai upaya atau proses perbaikan yang berkelanjutan dan berkesinambungan pada suatu masyarakat tertentu atau keseluruhan masyarakat. Pembangunan pertanian dapat dimaknai sebagai suatu proses yang memiliki tujuan untuk menambah hasil produksi pertanian pada setiap pelaku ekonomi (produsen) yakni petani. Pertambahan hasil pertanian pada akhirnya akan mempengaruhi peningkatan produktifitas dan pendapatan petani. Setiap upaya dalam usaha untuk mewujudkan pembangunan pertanian, diperlukan andil besar dari pemerintah untuk menciptakan kebijakan-kebijakan yang mendorong pembangunan pertanian sehingga dapat dirasakan oleh seluruh pihak dalam usaha pertanian. Insentif berupa kemudahan untuk mendapatkan faktor input (masukan) dalam produksi pertanian memungkinkan para petani dengan skala kecil untuk memperluas hasil produksi pertanian (produktivitas) merupakan kewajiban bagi pemerintah. Dalam pemahaman yang luas, pembangunan pertanian bukan hanya sekedar proses atau kegiatan yang dilakukan untuk bisa menambah produksi pertanian tetapi lebih dari itu, pembangunan pertanian merupakan sebuah proses yang dapat melakukan perubahan sosial demi tercapainya pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan. Tujuan pembangunan pertanian di wilayah Malang dan wilayah Yogyakarta adalah sebagai berikut. 1. Meningkatkan Produksi pangan menuju swasembada karbohidrat non terigu, sekaligus meningkatkan gizi masyarakat melalui penyediaan protein, lemak, vitamin, dan mineral. 2. Meningkatkan tingkat hidup petani melalui peningkatan penghasilan petani terutama di saat pandemic covid 19. 3. Memperluas lapangan kerja disektor pertanian dalam rangka perataan pendapatan. 4. Meningkatkan ekspor sekaligus mengurangi impor hasil pertanian. 5. Meningkatkan dukungan yang kuat terhadap pembangunan industri untuk menghasilkan barang jadi atau setengah jadi. 6. Memanfaatkan dan memelihara kelestarian sumber alam, serta memilihara dan memperbaiki lingkungan hidup. 7. Meningkatkan pertumbuhan pembangunan pedesaan secara terpadu dan serasi dalam kerangka pembangunan daerah. C. Faktor penentu pembangunan pertanian Faktor penentu pembangunan pertanian pada bacaan adalah sebagai berikut. 1. Pendidikan pembangunan Pendidikan pembangunan adalah kegiatan manusia untuk pengertian wawasan, keyakinan dan kapasitas pengetahuan, kecakapan dan keterampilan dari dirinya agar perilaku manusia tersebut tampil sebagai khalifah di atas bumi, dan karena itu pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan secara teratur sejak lahir sampai mati, dalam keluarga, sekolah dan di masyarakat. Pendidikan pembangunan mengambil manfaat dari pengalaman dari masyarakat-masyarakat lain di masa lampau sejauh pengalaman itu akan membantu masyarakat bergerak maju ke arah perkembangan yang dikehendaki. 2. Kegiatan gotong-royong Kegiatan kerja sama antar petani melalui kelompok-kelompok tani merupakan factor yang memperlancar pembangunan pertanian. Kerja sama kelompok dalam program-program yang bersifat membangun, memerlukan dorongan dan bimbingan dari pemerintah, antara lain dalam bentuk bantuan dalam pengorganisasian, penyediaan bahan-bahan khusus, bantuan teknis dan pengelolaan dan bantuan dana atau modal. 3. Memperbaiki dan memperluas tanah pertanian Kegiatan pembangunan pertanian adalah memanfaatkan sumber daya alam secara optimal. Karena itu dalam proses pembangunan perlu dilakukan upaya menjaga, memperbaiki dan memperluas lahan yang siap dipakai secara terus-menerus. Upaya-upaya tersebut adalah memperbaiki kualitas tanah yang telah dijadikan lahan usahatani, melalui program-program konservasi, pemupukan, perbaikan pola tanam dan lain-lain. SOAL 2
A. Analisa kelayakan agribisnis
1. Aspek teknis Secara teknis, gerakan sonjo memenuhi kelayakan agribisnis, baik dari faktor lokasi, skala operasi, kriteria pemilihan jenis teknologi dan peralatan, proses produksi dan tata letak. 2. Aspek manajemen Berdasarkan aspek manajemen, gerakan sonjo memenuhi kelayakan agribisnis di mana gerakan Sonjo menggunakan whatsapp group (WAG) sebagai media utama dalam berkoordinasi melakukan berbagai program. 3. Aspek sosial Gerakan sonjo ditinjau dari aspek sosial juga memenuhi kelayakan bisnis karena gerakan ini memiliki dampak sosial dan budaya yang cukup besar bagi masyarakat di sekitarnya. Gerakan sonjo fokus pada upaya membantu masyarakat rentan dan berisiko terkena dampak penyebaran Covid-19. Selain itu, melalui WAG Sonjo bisa membantu menyelesaikan berbagai masalah sekaligus mampu mempertemukan para pihak yang membutuhkan bantuan dan para pihak yang ingin menyalurkan bantuan. Disini tidak ada uang sama sekali, bahkan ada larangan memasang iklan atau apapun yang mencantumkan nomor rekening. B. Penggunaan grup whatsapp dalam agribisnis memberikan direct benefit, yaitu: 1. Sarana penghubung Melalui grup WhatsApp, produsen dengan konsupen dapat terhubung terutama bagi mereka yang tertarik dengan jenis bisnis yang bangun dan anda jalankan. Fasilitas ini juga sebagai sarana publikasi sehingga yang belum tahu menjadi tahu dan yang belum tertarik menjadi tertarik, sementara yang sudah tertarik akan semakin meningkat. 2. Memperluas jaringan bisnis Dengan bergabung di grup WhatsApp atau jaringan bisnis akan semakin luas. Pelaku agribisnis bisa menjalin kerjasama dan bertukar pikiran lewat grup WhatsApp ini. 3. Memperoleh ilmu dan meningkatkan skill Sebuah grup WhatsApp yang baik akan berfokus pada value bagi seluruh anggota. Jika anda adalah peserta maka banyak ilmu yang bisa diperoleh dari anggota lain yang lebih berpengalaman. Sementara jika anda adalah pembuat grup itu atau pemimpinnya maka anda juga akan semakin belajar memimpin dan mengelola tim anda sehingga kemampuan anda dalam hal ini juga akan meningkat.