b. Komunikasi Informal
Komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi atau perusahaan
yang tidak ditentukan dalam struktur organisasi dan tidak mendapat
pengakuan resmi yang mungkin tidak berpengaruh terhadap
kepentingan organisasi atau perusahaan, misalnya kabar burung, desas-
desus, dan sebagainya.
c. Komunikasi Nonformal
Komunikasi yang terjadi antara komunikasi yang bersifat formal dan
informal, yaitu komunikasi yang berhubungan dengan pelaksanaan
tugas pekerjaan organisasi atau perusahaan dengan kegiatan yang
bersifat pribadi anggota organisasi atau perusahaan tersebut, misalnya
rapat tentang ulang tahun perusahaan, dan sebagainya.
b. Komunikasi Eksternal
2. Unsur-unsur Komunikasi
Seringkali komunikasi antara dua orang atau lebih tidak berjalan dengan
baik karena mereka dapat saja menggunakan satu istilah atau kata yang sama,
akan tetapi mempunyai arti yang berbeda. Hal yang pertama dilakukan adalah
memahami bentuk dasar komunikasi. Karena seorang komunikator yang baik
harus memiliki beberapa alat komunikasi yang menunjang dalam menyampaikan
suatu pesan. Seperti bagaimana cara menempatkan kata dalam suatu komunikasi
sehingga memiliki arti dan bisa menarik minat dan simpati dari para pendengarnya
dan mengajak peserta untuk ikut aktif dalam berkomunikasi seperti dalam kegiatan
diskusi.
Untuk itu dalam proses komunikasi perlu memperhatikan unsur-unsur yang
mutlak harus dipenuhi. Apabila salah satu unsur tidak ada, maka komunikasi tidak
akan terjadi.Komunikasi meliputi 6 unsur, kemudian dikenal dengan formula 5 W +
1 H, yakni :
1. Komunikator = who [communicator, source, sender]
2. Pesan = says what [message]
3. Komunikan = to whom [communicant, communicatee, reciever, recipient]
4. Konteks = in what contexs
5. Media = in which channel [channel, media]
6. Efek [effect, impact, influence]
Penjelasan :
1. Komunikator/Sender
Komunikator/sender/pengirim adalah orang yang menyampaikan isi
pernyataannya kepada komunikan. Tanggung jawab dari seorang Komunikator/
sender/pengirim adalah:
a. Mengirim pesan dengan jelas
b. Memilih channel/saluran/media yang cocok untuk mengirim pesan
c. Meminta kejelasan bahwa pesan telah diterima dengan baik
Untuk itu komunikator dalam menyampaikan pesan/informasi/berita harus
memperhatikan dengan siapa dia berkomunikasi, apa yang akan dia sampaikan,
dan bagaimana cara menyampaikannya.
2. Pesan/Messege
Pesan dapat diartikan sebagai sesuatu yang berupa gagasan, pendapat,
informasi, atau instruksi yang disampaikan komunikator kepada orang lain atau dari
satu lembaga ke lembaga lain, dari satu orang ke lembaga lain.
3. Komunikan/Receiver
Komunikan/penerima adalah partner/rekan dari komunikator dalam bentuk
komunikasi. Tanggung jawab penerima pesan adalah:
a. Berkonsentrasi pada pesan untuk mengerti dengan baik dan benar
akan pesan yang diterima
b. Memberikan umpan balik (feedback) pada pengirim untuk memastikan
pembicara/pengirim bahwa pesan yang telah diterima dan dimengerti.
4. Konteks
Konteks komunikasi banyak dipengaruhi faktor psikologis dan fisikal, banyak
konteks komunikasi yang sengaja dibuat untuk memungkinkan terjadinya
komunikasi bisnis. Variabel konteks sangat penting dalam kegiatan dan proses
komunikasi bisnis, karena konteks sangat mempengaruhi keberhasilan komunikasi.
5. Saluran/Media/Channel
Media adalah saluran yang digunakan sebagai alat untuk mengirimkan pesan.
Media ini dapat berupa telepon, faximile, surat, internet, e-mail dan lain sebagainya.
6. Efek/Respon/Tanggapan
Digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan kegiatan untuk mengukur
tingkat keberhasilan kegiatan atau proses komunikasi. Variabel efek ini tidak selalu
langsung terjadi atau dilihat hasilnya, tetapi terkadang tertunda dan membutuhkan
waktu yang sulit dibatasi. Oleh karena itu, anda tidak usah terburu-buru untuk
mengevaluasi bahwa komunikasi yang anda lakukan tidak berhasil atau belum
berhasil.
Dalam praktek komunikasi, channel/media tidak selalu diperlukan oleh
komunikator. Artinya komunikasi dapat dilakukan secara langsung tanpa medium,
dimana isi pesan komunikator sampai pada komunikan tanpa melalui media dan
feedback dari komunikan kepada komunikator juga tidak melalui media. Proses
komunikasi ini disebut sebagai komunikasi langsung atau face to face/direct
communication.