SKRIPSI
Oleh:
Winawati
C1G016237
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2020
i
Oleh:
Winawati
C1G016237
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2020
ii
HALAMAN PERNYATAAN
Winawati
C1G016237
iii
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGHANTAR
Penulis,
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PERNYATAAN..................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... iii
KATA PENGHANTAR.............................................................................. iv
DAFTAR ISI................................................................................................ v
DAFTAR TABEL...................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR................................................................................. ix
RINGKASAN............................................................................................ x
I. PENDAHULUAN.............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang............................................................................. 1
1.2. Perumusan Masalah..................................................................... 4
1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian................................................. 4
1.3.1. Tujuan Penelitian.............................................................. 4
1.3.2. Kegunaan Penelitian......................................................... 4
II. TINJAUAN PUSTAKA..................................................................... 6
2.1 Dasar Teori.................................................................................. 6
2.1.1. Pengertian Agroindustri.................................................... 6
2.1.2. Definisi Ampas Tahu........................................................ 7
2.1.3. Pengertian Kerupuk.......................................................... 8
2.1.4. Analisis Biaya Produksi................................................... 9
2.1.5. Definisi Upah.................................................................... 11
2.1.6. Analisis Nilai Tambah...................................................... 11
2.1.7. Faktor Pengambat............................................................. 12
2.1.8. Penelitian terdahulu.......................................................... 13
2.2. Kerangka Pendekatan Masalah................................................... 16
2.3. Definisi Operasional................................................................... 18
III. METODE PENELITIAN................................................................... 21
3.1. Metode Penelitian....................................................................... 21
3.2. Unit Analisis............................................................................... 21
vi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1. Analisis Nilai TambahMetode Hayami..................................... 27
4.1. Luas Wilayah Desa Danger.......................................................... 31
4.2. Jumlah Kepadatan Penduduk..................................................... 33
4.3. Umur Responden.......................................................................... 34
4.4. Tingkat Pendidikan....................................................................... 35
4.5. Jumlah Tanggungan Keluarga..................................................... 35
4.6. Rata-rata pengalaman.................................................................. 36
4.7. Rincian Biaya Produksi................................................................ 39
4.8. Produksi, Penerimaan, Total Biaya............................................ 40
4.9. Analisis Nilai Tambah................................................................. 43
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.2. Skema Pendekatan Masalah............................................................ 17
3.1. Skema Proses Penentuan Sampel..................................................... 21
4.1. Peta Wilayah Kecamatan Masbagik............................................... 31
4.2. Proses Pengolahan Kerupuk Ampas Tahu..................................... 38
x
RINGKASAN
kedua yaitu ampas tahu tidak bertahan lama jika lama diolah maka ampas tahu
akan membusuk.
Dari hasil penelitian ini, maka dapat disarankan bagi: (a) Sebagai
informasi bagi pelaku usaha dalam mengembangkan produknya agar dapat
meningkatkan pendapatan dan produksinya.
1
I. PENDAHULUAN
pasir. Kemudian kedelai direndam dan dicuci, selanjutnya digiling. Hasil dari
gilingan ini adalah bubur kasar. Selanjutnya bubur kedelai dicampur air dan
disaring hingga dihasilkan ampas dan sari kedelai. Sari kedelai yang telah
terpisah dari ampasnya, selanjutnya direbus dengan di campur batu tahu
untuk menggumpalkan protein. Setelah tampak adanya protein yang
menggumpal lalu diambil dan segera dicetak dan dipotong menjadi kotak.
Ampas yang dihasilkan dari proses penyaringan tersebut pada umumnya
dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Bahkan seringkali ampas tahu dibuang
begitu saja sehingga lama kelamaan ampas tahu tersebut menjadi limbah
organik yang tidak dimanfaatkan. Hal ini dikarenakan masyarakat yang
kurang mengerti akan memanfaatkan kembali ampas kedelai menjadi sebuah
produk yang ekonomis. Ampas tahu ini mempunyai sifat yang cepat basi dan
berbau tidak sedap kalau tidak segera di tangani. Ampas tahu mulai
menimbulkan bau yang tidak sedap dan rusak 12 jam setelah dihasilkan,
karena ,masih mengandung air dan zat gizi yang tinggi, terutama protein
(Suprapti, 2005). Oleh karena itu pengolahannya harus segara dilakukan
sebelum 12 jam setelah dihasilkan.
Kandungan gizi protein kasar pada ampas tahu masih cukup tinggi
yaitu 21,66% sehingga dapat menjadi sumber protein nabati. Protein
merupakan sumber ekuivalen dengan karbohidrat, karena menghasilkan 4
kkal/g protein. Namun sekarang ini, harga protein hewani yang berasal dari
daging, telur dan susu menjadi semakin mahal, sehingga semakin tidak
terjangkau oleh masyarakat luas, khususnya bagi mereka yang hidup pas
pasan. Untuk mencegah meluasnya kekurangan energi dan protein (KEP)
dimasyarakat sudah dilakukan akan tetapi perlu digalakkan penggunaan
protein nabati. Penggunaan protein nabati dari sumber kacang-kacangan
(tahu, tempe, oncom) telah terbukti berhasil untuk mengatasi masalah
kekurangan energi dan protein tersebut (Kartika, 2009).
Ampas tahu selain tinggi protein juga memiliki kelemahan yaitu kadar
air tinggi. Kelemahan ini bisa diatasi dengan ampas tahu dimanfaatkan
menjadi tepung. Melihat ampas tahu yang masih memiliki kandungan gizi
3
yang tinggi seperti protein, maka ampas tahu dapat dikembangkan untuk
menjadi sebuah peluang usaha dan memiliki nilai ekonomis tinggi agar bisa
diterima oleh konsumen. Salah satu pemanfaatan ampas tahu adalah dibuat
kerupuk.
Komponen terbesar kerupuk berupa pati, sehingga untuk menambah
variasi kerupuk dari segi bahan, maka penulis ingin memanfaatkan ampas
tahu sebagai bahan dasar dalam pembuatan kerupuk. Selain menambah
variasi dari kerupuk, juga diharapkan meningkatkan nilai gizi pada kerupuk
tersebut. Karena hasil penelitian dari (Sulistian, 2004) menunjukkan bahwa
ampas tahu masih memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi. Oleh karena
itu, dengan dimanfaatkannya ampas tahu sebagai kerupuk diharapkan
menambah nilai ekonomi dari ampas tahu tersebut, agar ampas tahu lebih
bermanfaat, yang tidak hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak ataupun
hanya sebagai limbah yang dapat mencemari lingkungan.
Kerupuk merupakan lauk sederhana dan dijadikan lauk makanan,
karena rasanya yang gurih dan enak yang dapat menambah selera makan.
Jenis kerupuk yang beredar di Indonesia sangat beragam mulai dari bentuk ,
ukuran, warna, bau, rasa, tingkat kerenyahan, tingkat ketebalan maupun
kandungan nilai gizinya. Kerupuk merupakan jenis makanan ringan yang
dibuat dari adonan tepung tapioka yang dicampur dengan berbagai bahan
perasa sebagai contoh udang, ikan dan bahan lain ( Koswara, 2009).
Ide yang sangat bagus ketika kita merintis usaha dengan mengolah
bahan yang tidak bermanfaat bisa menghasilkan produk baru yang belum
umum (jarang) di jumpai oleh masyarakat. Pemanfaatan limbah tahu ini
tentunya diharapkan biaya produksi yang dikeluarkan dalam usaha
pembuatan kerupuk bisa diminimalisir.
Oleh karena itu, pemanfaatan limbah tahu ini merupakan suatu
gagasan peluang usaha yang cemerlang untuk merintis sebuah industri kecil
dengan biaya murah bagi masyarakat. Karena, bahan baku yang digunakan
untuk pembuatan kerupuk ini adalah ampas tahu yang harganya sangat
murah, mudah di dapat dan dapat diperoleh tanpa mengenal musim.
4
Ampas tahu merupakan produk dari sisa dari produksi tahu yang
masih memiliki kandungan protein relatif tinggi, karena pada proses
pembuatan tahu tidak semua protein dapat terekstrak. Selama ini pemanfaatan
ampas tahu bisa diolah menjadi tepung untuk bahan produksi aneka makanan
seperti kerupuk dan sebagainya. Keterampilan membuat olahan makanan dari
ampas tahu dapat dikembangkan untuk meningkatkan pendapatan
masyarakat. (Lucia dkk, 2016).
Ampas tahu merupakan hasil sampingan proses pembuatan tahu yang
diperoleh dari hasil penyaringan susu kedelai. Ampas tahu berupa padatan
putih dengan kadar air cukup tinggi (80-84%) yang menyebabkan cepat
busuk. Pada penyimpanan suhu kamar lebih dari 24 jam, ampas mulai
berubah aroma dan warna, ampas tahu yang diawetkan dan ditingkatkan
nilainya dengan mengolah lebih lanjut menjadi kerupuk dan sebagainya. (Tri
dkk, 2016).
Ampas tahu adalah salah satu alternative sumber serat yang
merupakan hasil sampingan dalam pembuatan tahu. dan mengandung protein
kasar tinggi, namun sangat rendah bahan keringnya. Kondisi ini
menyebabkan ampas tahu mudah rusak.
8
Ditinjau dari komposisi kimianya ampas tahu dapat digunakan sebagai
sumber protein. Mengingat kandungan protein dan lemak pada ampas tahu
yang tinggi yaitu protein 8,66%; lemak 3,79%; air 51,63% dan abu 1,21%,
maka sangat memungkinkan ampas tahu dapat diolah menjadi bahan
makanan yang beragam variasinya.
Ampas tahu merupakan limbah dari industri pengolahan tahu yang
selama ini nyaris tidak termanfaatkan kecuali sebagai pakan ternak atau
dibuang begitu saja. Menurut Permana (1989), ampas tahu dapat dikonsumsi
manusia dalam bentuk tempe gembus dengan harga yang relatif murah.
Kekurangtahuan masyarakat akan manfaat ampas tahu ini menjadikan ampas
tahu sebagai limbah yang tidak terpakai. Ampas tahu segar dihargai
Rp2000 /kg dan pada penyimpanan suhu kamar lebih dari 24 jam
menyebabkan perubahan warna dan bau. Protein yang terdapat tiap 100 gram
ampas tahu sebesar 26,6%, lemak 18,3% dan karbohidrat 41,3% (Anonim,
1999).
Keterangan :
TC = Total Biaya
TFC = Total Biaya Tetap
TVC = Total Biaya Variabel
a. Biaya Tetap
Total Fixed cost atau ongkos tetap total adalah jumlah ongkos-ongkos
yang tetap dibayar perusahaan (produsen) berapapun tingkat outputnya.
Jumlah TFC adalah tetap untuk setiap tingkat output. Misalnya penyusutan,
Sewa Gedung dan lain-lain. (Riniwati, 2005) dalam (Primyastanto, 2009).
11
b. Biaya Variabel
Total variabel cost (TVC) atau ongkos variabel total adalah jumlah
ongkos-ongkos yang berubah menurut tinggi rendahnya output yang
diproduksikan. Misalnya ongkos bahan mentah, upah, ongkos angkut dan
lain-lain (Riniwati, 2005) dalam (Primyastanto, 2009).
c. Biaya Total
B = Bahan Baku
T = Tenaga Kerja yang digunakan
U = Upah Tenaga Kerja
h = Harga Output
H = Harga Bahan Baku
L = Nilai Input Lain
Tahu
Ampas Tahu
Proses Pengolahan
Input : Output :
Biaya Variabel : Kerupuk Ampas Tahu
Bahan Baku
Bahan Penolong
Upah tenaga kerja
Biaya Tetap :
Biaya penyusutan peralatan
Harga
Nilai Produksi
1. Bahan baku dalam hal ini adalah Ampas Tahu sebagai bahan utama yang
diolah menjadi kerupuk ampas tahu.
2. Pengolahan Ampas tahu yang dimaksud dalam penelitian ini dalah
seluruh kegiatan yang dilakukan mulai dari persiapan bahan baku sampai
dengan outputnya.
3. Input produksi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seluruh biaya
yang dikeluarkan oleh pengusaha untuk menghasilkan produk kerupuk
Ampas Tahu yang meliputi bahan baku.
4. Output yang dimaksud dalam penelitian ini adalah produk kerupuk
ampas tahu.
5. Bahan baku dalam hal ini yaitu Ampas Tahu sebagai bahan baku utama
yang diolah menjadi kerupuk Ampas Tahu.
6. Bahan penolong yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bahan yang
digunakan secara bersama-sama dengan bahan baku sebagai tambahan
dalam membantu proses pengolahan kerupuk Ampas Tahu.
7. Biaya tetap yang dimaksud dalam penelitian ini adalah biaya yang
jumlahnya tetap atau tidak berubah dan tidak dipengaruhi oleh volume
produksi atau penjualan. Biaya tetap meliputi biaya penyusutan
bangunan, biaya penyusutan mesin dan peralatan, investasi dan lain-lain.
8. Harga (price) adalah jumlah semua nilai yang diberikan oleh pelanggan
untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu
produk atau jasa.
9. Nilai produksi adalah perkiraan nilai, Apabila produsen menjual hasil
produksinya di pasar maka nilai penjualan harus dikurangi dengan
ongkos membawa ke pasar (pemasaran).
10. Total biaya produksi adalah besarnya biaya yang dikeluarkan pada
pengolahan kerupuk ampas tahu yang meliputi biaya variabel dan biaya
tetap.
11. Nilai tambah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai produksi
dikurangi harga bahan baku dengan sumbangan input lainnya.
19
Kecamatan Masbagik
12 Unit 2 Unit
N = 14
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 macam yaitu: data
kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif yaitu data yang berupa angka
atau data yang dapat diukur seperti biaya produksi, pendapatan, harga jual,
nilai tambahan dan data lain yang berupa angka. Sedangkan data kualitatif
yaitu data yang berupa kata-kata atau kalimat atau bukan berupa angka seperti
22
Sumber data dalam penelitian ini ada 2 macam yaitu data primer dan
sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari perusahaan
seperti lokasi pembelian bahan baku penolong, dan data-data lain yang
relevan. Sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh dari
sumber-sumber yang tidak langsung seperti dari jurnal, buku, dan internet.
7. Harga bahan baku yaitu harga ampas tahu dinayatakan dalam satuan
rupiah (Rp).
8. Harga bahan penolong yaitu harga bahan penunjang yang dinyatakan
dalam satuan rupiah (Rp).
9. Biaya produksi yaitu seluruh biaya yang dikeluarkan dalam proses
produksi yang meliputi biaya tetap dan biaya variabel.
10. Nilai tambah yaitu nilai produksi dikurangi dengan harga bahan baku dan
sumbangan input lain, yang dinyatakan dalam satuan rupiah (Rp).
Data penelitian ini dilakukan dengan teknik survei yaitu dengan teknik
interview dan observasi. Teknik interview merupakan suatu cara
pengumpulan data dari sejumlah responden dengan mengadakan wawancara
langsung disertai dengan daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan terlebih
dahulu. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan dengan pihak yang terkait
yaitu produsen usaha pembuatan kerupuk ampas tahu. Sedangkan teknik
observasi yaitu suatu acara pengumpulan data yang dilakukan dengan
pengamatan langsung di lapangan dan melakukan pencatatan dari berbagai
data yang diperlukan.
TC = TFC + TVC
....................................................................3.1
Keterangan :
TC = Total cost (Total biaya)
TFC = Total Fixed Cost (Total Biaya Tetap)
TVC = Total Variabel Cost (Total Biaya Variabel)
3.7.2.Penyusutan peralatan
Penyerapan tenaga kerja dengan satuan HKO dihitung dengan rumus sebagai
berikut :
Keterangan :
HKO = Hari kerja orang
t = Jumlah tenaga kerja yang digunakan
h = Jumlah hari kerja yang digunakan
j = Jumlah jam kerja perhari
tahu menjadi kerupuk, maka dilakukan analisis secara deskriptif yaitu data
yang diperoleh dari responden disajikan dalam bentuk tabel atau informasi
Provinsi Nusa Tenggara Baarat terdiri dari dua pulau besar yaitu Pulau
Lombok seluas kurang lebih 4.738,7 km2 dan Pulau Sumbawa seluas kurang
lebih 15.414,4 km2. NTB merupakan salah satu daerah produksi tahu di
indonesia.
Kabupaten Lombok Timur merupakan salah satu Kabupaten yang
berada di wilayah administrasi Provinsi Nusa Tenggara Barat. Terletak
dibagian timur Pulau Lombok dengan posisi astronomis berada pada 116°-
117° Bujur Timur dan 8°- 9o Lintang Selatan. Kabupaten Lombok Timur
memiliki garis pantai yang cukup panjang, sebelah utara berbatasan dengan
Laut Jawa, sebelah timur berbatasan dengan Selat Alas, dan sebelah selatan
berbatasan dengan Samudra Indonesia, sementara sebelah barat berbatasan
dengan Kabupaten Lombok Tengah dan Lombok Utara. Luas wilayah
Kabupaten Lombok Timur adalah 2.679,88 km² terdiri atas daratan seluas
1.605,55 km² (59,91 persen) dan lautan seluas 1.074,33 km² (40,09 persen).
Luas daratan Kabupaten Lombok Timur mencakup 33,88 persen dari luas
Pulau Lombok atau 7,97 persen dari luas daratan Provinsi Nusa Tenggara
Barat.
Berdasarkan hasil proyeksi, jumlah penduduk Kabupaten Lombok
Timur tahun 2017 sebanyak 1.183.204 jiwa atau bertambah 0,8 persen dari
tahun sebelumnya dengan komposisi penduduk laki-laki sebanyak 550.958
jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 632.246 jiwa. Dengan luas wilayah
1.605,55 km2, tingkat kepadatan penduduk pada tahun 2017 mencapai 737
jiwa per km2, yang berarti setiap luasan wilayah 1 km2 hanya ditempati oleh
737 penduduk.
29
Setelah dicetak
Siapkan ampas tahu,
langsung susun rapi
lalu campur dengan
diatas kelabang
nasi kering di baskom
Langsung dijemur,
sampai benar-benar
Haluskan bawang
putih, garam dan kering
micin menggunakan
blender sampai benar-
benar halus
Setelah kering
langsung angkat
kerupuk dan
Lalu tuangkan bumbu
yang sudah halus tadi langsung
dimasukkan kedalam
kedalam baskom yang
berisi adonan ampas kresek
tahu dan nasi kering,
aduk sampai rata
menggunakan
sendok pengaduk
Masukkan adonan
kedalam panci
pengukus selama
waktu kurang lebih
15 menit
Rata-rata jumlah bahan baku yang digunakan oleh produsen sebanyak 9,86 kg
dengan rincian ampas tahu sebanyak 3,93 Kg dan nasi kering sebanyak
5,93 Kg harga rata-rata ampas tahu sebesar Rp 3.000/kg dan nasi kering
sebesar Rp 1.000/Kg, sehingga rata-rata biaya yang dikeluarkan untuk
membeli bahan baku yang digunakan oleh produsen dalam satu kali proses
produksi adalah Rp 17.714.
Biaya Bahan Penolong dalam proses pembuatan kerupuk ampas
tahu merupakan bahan yang diperlukan untuk proses produksi, bahan
penolong yang digunakan oleh produsen kerupuk ampas tahu adalah bawang
putih dengan rata-rata yang digunakan untuk satu kali proses produksi adalah
0,094 kg dengan nilai Rp 1.876/pp, bahan penolong yang kedua yaitu garam
dengan rata-rata yang digunakan dalam satu kali proses produksi yaitu
0,01 kg dengan nilai Rp 23/pp, yang ke tiga bahan penolong yang digunakan
yaitu micin dengan rata-rata yang digunakan untuk satu kali proses produksi
yaitu 2 bungkus dengan berat perbungkus 0,02 kg dengan nilai Rp 1.157,
yang keempat ada kantong kresek yang digunakan untuk membungkus
kerupuk dengan harga perlembar yaitu Rp 1.000, lalu yang terakhir ada gas
dengan berat rata-rata 3,00 kg dengan 8 kali pemakaian dan untuk satu kali
kali proses menghabiskan rata-rata 0,38 kg dengan nilai Rp 2.109, sehingga
biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan penolong yaitu sebesar
Rp 16.952 untuk satu kali proses produksi.
Biaya Tenaga Kerja yang digunakan oleh produsen meliputi biaya
tenaga kerja dalam keluarga dan luar keluarga. Dalam penelitian ini produsen
tidak menggunakan tenaga kerja luar keluarga produsen hanya menggunakan
tenaga kerja dalam keluarga, jumlah rata-rata biaya tenaga kerja sebesar
Rp 7.143, dan jumlah biaya variabel sebesar Rp 41.809.
4.4.3. Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang besar kecilnya tidak dipengaruhi oleh
volume produksi atau pengeluarannya bersifat konstan selama periode
produksi. Yang termasuk biaya tetap dalam penelitian ini adalah biaya
penyusutan alat.
39
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa rata-rata produksi yang diperoleh
sebanyak 8,38 kg per proses produksi dengan harga jual Rp 29.500/kg
sehingga diperoleh penerimaan sebesar Rp 247.168 per proses produksi.,
40
Tabel 4.9. Analisis Nilai Tambah Pada Usaha Kerupuk Ampas Tahu di Desa
Danger Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur
l2. Rasio Bagian Tenaga Kerja (%) l2 = (l1 / k1) x 100% 1,71
Beberapa items pada variabel ini (Tabel 4.9.) mencakup: balas jasa
atas penggunaan bahan baku utama; pendapatan tenaga kerja; dan sumbangan
input lainserta keuntungan kegiatan produksi. Nilai-nilai setiap items pada
variabel ini diperhitungkan dalam persen. Dari keseluruhan proses produksi
untuk produk kerupuk ampas tahu terdapat di dalamnya kontribusi atau balas
jasa bahan baku utama, tenaga kerja, dan input lain. Berdasarkan hasil
penelitian (Tabel 4.9.), pada produk kerupuk ampas tahu diketahui balas jasa
bahan baku utama sebesar 15,95%,pendapatan tenaga kerja sebesar 1,30%
44
dan sumbangan input lain sebesar 8,07% dan output, input, dan harga sebesar
74,68%.
4.5.4. Peluang dan Hambatan
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang terbatas pada ruang
lingkup penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :.
1. Nilai tambah yang diperoleh dari usaha kerupuk ampas tahu adalah
Rp 19.052/kg bahan baku. Setiap kilogram bahan baku
menghasilkan produksi dengan nilai Rp 25.075/kg bb. Dari nilai
produksi tersebut, didapatkan sumbangan bahan baku sebanyak
15,95%, pendapatan tenaga kerja 1,30%, sumbangan input lain
8,07%, dan balas jasa output, input dan harga sebesar 74,68%.
2. Peluang yang ada di Desa Danger yaitu tersedianya bahan baku
kerupuk yaitu ampas dari tahu, peminatnya yang banyak, tersedianya
nasi kering yang dibeli langsung di pengepul nasi kering yang ada di
Desa Danger.
3. Hambatan yang dihadapi pengusaha kerupuk ampas tahu di Desa
Danger Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur adalah
cuaca yang dapat memperlambat proses pengeringan kerupuk, yang
kedua ampas tahu tidak bertahan lama jika tidak diolah langsung
maka ampas tahu akan membusuk
5.2. Saran
Terbatas pada hasil penelitian dan kseimpulan yang telah diuraikan,
maka dapat disarankan sebagai berikut :
1. Diharapkan kepada produsen kerupuk ampas tahu agar menjual juga
kerupuk yang sudah digoreng.
2. Diharapkan kepada produsen kerupuk ampas tahu untuk mengolah
produk menjadi aneka ukuran dan rasa, agar konsumen menjadi
lebih tertarik dan tidak jenuh untuk membeli kerupuk ampas tahu
dikarenakan memiliki banyak varian
46
DAFTAR PUSTAKA
Rahmat ceha dkk, 2011. Pemanfaatan Limbah Ampas Tahu Sebagai Bahan
Baku Proses Produksi Kerupuk Pengganti Tepung Tapioka.
Universitas Islam Bandung. Bandung
LAMPIRAN
50
Lampiran 1. Karakteristik Responden Agroindustri Kerupuk Ampas Tahu di Desa Danger Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok
Timur
jumlah Pekerjaan
Umur Pendidikan Lama
No. Resp Nama Jenis Kelamin anggota Alamat (Dusun)
(Thn) terakhir Utama Sampingan berproduksi
keluarga
1 SUMAK 45 TTSD Perempuan 6 Jontak √ 6
2 HUSNUL 50 TTSD Perempuan 4 Jontak √ 6
3 MURI'AH 31 TTSD Perempuan 3 Danger Utara √ 5
4 TURMUZI 70 TTSD Perempuan 1 Danger Utara √ 30
5 UYUN 18 TSMP Perempuan 1 Danger Utara √ 1
6 INAH 28 TSMP Perempuan 2 Danger Utara √ 10
7 RA'IYAH 40 TSMP Perempuan 1 Danger Utara √ 10
8 HJH. KUR 40 TSMP Perempuan 3 Danger Utara √ 10
9 ARNIATI 25 TTSD Perempuan 1 Danger Utara √ 6
10 HIKMAH 40 TTSD Perempuan 3 Danger Utara √ 15
11 KASWANI 50 TTSD Perempuan 4 Danger Utara √ 5
12 SISWATI 21 TSMP Perempuan 3 Danger Utara √ 1
13 SOS'AINI 37 TSMP Perempuan 5 Danger Utara √ 15
14 RUSMINI 28 TSMP Perempuan 2 Danger Utara √ 10
Jumlah 14 523 39 130
Rata-rata 37 3 9
Lampiran 2. Perhiungan Biaya dan Pendapatan Kerupuk Ampas Tahu di Desa Danger Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur
Bahan Baku Utama (1) Bahan Baku Utama (2) Total
No Nama Ampas Tahu No Nasi Kering Bhn. Baku Total Nilai
Resp. Jml Harga Nilai Resp. Jml Harga Nilai Utama Bahan Baku Utama
(kg) (Rp/kg) (Rp) (kg) (Rp/kg) (Rp) (kg) (Rp)
1 SUMAK 6,00 3.000 18.000 1 8,00 1.000 8.000 14,00 26.000
2 HUSNUL 6,00 3.000 18.000 2 8,00 1.000 8.000 14,00 26.000
3 MURI'AH 4,00 3.000 12.000 3 6,00 1.000 6.000 10,00 18.000
4 TURMUZI 3,00 3.000 9.000 4 5,00 1.000 5.000 8,00 14.000
5 UYUN 3,00 3.000 9.000 5 5,00 1.000 5.000 8,00 14.000
6 INAH 4,00 3.000 12.000 6 6,00 1.000 6.000 10,00 18.000
7 RA'IYAH 4,00 3.000 12.000 7 6,00 1.000 6.000 10,00 18.000
8 HJH. KUR 4,00 3.000 12.000 8 6,00 1.000 6.000 10,00 18.000
9 ARNIATI 4,00 3.000 12.000 9 6,00 1.000 6.000 10,00 18.000
10 HIKMAH 3,00 3.000 9.000 10 5,00 1.000 5.000 8,00 14.000
11 KASWANI 4,00 3.000 12.000 11 6,00 1.000 6.000 10,00 18.000
12 SISWATI 3,00 3.000 9.000 12 5,00 1.000 5.000 8,00 14.000
13 SOS'AINI 4,00 3.000 12.000 13 6,00 1.000 6.000 10,00 18.000
14 RUSMINI 3,00 3.000 9.000 14 5,00 1.000 5.000 8,00 14.000
Jumlah 55,00 42.000 165.000 Jumlah 83,00 14.000 83.000 138,00 248.000
Rata-rata 3,93 3.000 11.786 Rata-rata 5,93 1.000 5.928,57 9,86 17.714
Lampiran 2. Perhiungan Biaya dan Pendapatan Kerupuk Ampas Tahu di Desa Danger Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur
Lampiran 2. Perhiungan Biaya dan Pendapatan Kerupuk Ampas Tahu di Desa Danger Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur
Bahan Penolong (2)
No Garam
Resp. Jml Harga Nilai
(kg) (Rp/kg) (Rp)
1 0,03 2.000 63
2 0,03 2.000 63
3 0,016 2.000 31
4 0,008 2.000 16
5 0,008 2.000 16
6 0,008 2.000 16
7 0,008 2.000 16
8 0,008 2.000 16
9 0,008 2.000 16
10 0,008 2.000 16
11 0,008 2.000 16
12 0,008 2.000 16
13 0,008 2.000 16
14 0,008 2.000 16
Jumlah 0,16 28.000 328
Rata-rata 0,01 2.000 23
Lampiran 2. Perhiungan Biaya dan Pendapatan Kerupuk Ampas Tahu di Desa Danger Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur
Bahan Penolong (3)
No Micin
Resp. Jml Harga Nilai
(Kg) (Rp/Kg) (Rp)
1 0,06 30.000 1.800
2 0,06 30.000 1.800
3 0,04 30.000 1.200
4 0,02 30.000 600
5 0,02 30.000 600
6 0,02 30.000 600
7 0,04 30.000 1.200
8 0,08 30.000 2.400
9 0,04 30.000 1.200
10 0,04 30.000 1.200
11 0,04 30.000 1.200
12 0,02 30.000 600
13 0,02 30.000 600
14 0,04 30.000 1.200
Jumlah 6,00 420.000 16.200
Rata-rata 0,04 30.000 1.157
Lampiran 2. Perhiungan Biaya dan Pendapatan Kerupuk Ampas Tahu di Desa Danger Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur
Bahan Penolong (4)
No Plastik kresek
Resp. Jml Harga Nilai
(lembar) (Rp/lembar) (Rp)
1 6 3.000 18.000
2 6 3.000 18.000
3 4 3.000 12.000
4 3 3.000 9.000
5 3 3.000 9.000
6 4 3.000 12.000
7 4 3.000 12.000
8 4 3.000 12.000
9 4 3.000 12.000
10 3 3.000 9.000
11 4 3.000 12.000
12 3 3.000 9.000
13 4 3.000 12.000
14 3 3.000 9.000
Jumlah 55 42.000 165.000
Rata-rata 4 3.000 11.786
Lampiran 2. Perhiungan Biaya dan Pendapatan Kerupuk Ampas Tahu di Desa Danger Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur
Bahan penolong (5)
No Gas Total Nilai
Resp. Jml Harga Nilai Bahan Penolong
(Kg) (Rp/Kg) (Rp) (Rp)
1 0,38 5.625 2.109 24.472
2 0,38 5.625 2.109 24.472
3 0,38 5.625 2.109 17.841
4 0,38 5.625 2.109 12.975
5 0,38 5.625 2.109 12.975
6 0,38 5.625 2.109 15.975
7 0,38 5.625 2.109 16.575
8 0,38 5.625 2.109 17.775
9 0,38 5.625 2.109 17.825
10 0,38 5.625 2.109 13.585
11 0,38 5.625 2.109 17.825
12 0,38 5.625 2.109 14.225
13 0,38 5.625 2.109 17.225
14 0,38 5.625 2.109 13.585
Jumlah 5,25 78.750 29.531 237.329
Rata-rata 0,38 5.625 2.109 16.952
Lampiran 3. Jumlah dan Nilai Tenaga Kerja Kerupuk Ampas Tahu di Desa Danger Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur
HKO
NO.RESP Jumlah BB Total Jam Kerja (menit) Total jam kerja (jam) Total HKO Upah (Rp/proses produksi) Upah/HKO
Pembelian Bahan Baku (30 menit) Pembelian Bahan Penolong (30 menit) Perendaman (15 menit ) Pencucian (15 menit) pencampuran (30 menit) Pengukusan (15 menit) Pencetakan (60 menit) Penjemuran (30 menit) Pengemasan 15 menit
1 6,00 30 30 15 15 30 15 60 30 15 240 4 0,57 20.000 11.429
2 6,00 30 30 15 15 30 15 60 30 15 240 4 0,57 20.000 11.429
3 4,00 30 30 15 15 30 10 30 15 10 185 3 0,43 15.000 6.429
4 3,00 30 30 15 15 30 10 30 15 10 185 3 0,43 15.000 6.429
5 3,00 15 30 15 15 30 10 30 15 10 170 3 0,43 15.000 6.429
6 4,00 15 30 15 15 30 10 30 15 10 170 3 0,43 15.000 6.429
7 4,00 30 30 15 15 30 10 30 15 10 185 3 0,43 15.000 6.429
8 4,00 15 30 15 15 30 10 30 15 10 170 3 0,43 15.000 6.429
9 4,00 30 30 15 15 30 10 30 15 10 185 3 0,43 15.000 6.429
10 3,00 30 30 15 15 30 10 30 15 10 185 3 0,43 15.000 6.429
11 4,00 15 30 15 15 30 10 30 15 10 170 3 0,43 15.000 6.429
12 3,00 30 30 15 15 30 10 30 15 10 185 3 0,43 15.000 6.429
13 4,00 30 30 15 15 30 10 30 15 10 185 3 0,43 15.000 6.429
14 3,00 30 30 15 15 30 10 30 15 10 185 3 0,43 15.000 6.429
Jumlah 55,00 6,29 220.000 100.000
Rata-rata 3,93 0,45 15.714 7.143
Keterangan :
1. Tidak ada responden yang menggunakan tenaga kerja luar keluarga
Lampiran 5. Perhitungan Nilai Penyusutan Alat Kerupuk Ampas Tahu di Desa Danger Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur
No Kaleng Bekas Cat Umur
Penyusutan Penyusutan Penyusutan
Resp. Jumlah Harga Beli Total Nilai Nilai Sisa Ekonomis
(unit) (Rp/unit) Alat (Rp) (Rp/Unit) (thn) (Rp/thn) (Rp/bln) (Rp/PP)
1 1 500 500 400 1 100 8 0
2 2 500 1.000 400 1 200 17 1
3 1 500 500 400 1 100 8 0
4 2 500 1.000 400 1 200 17 1
5 2 500 1.000 400 1 200 17 1
6 3 500 1.500 400 1 300 25 1
7 3 500 1.500 400 1 300 25 1
8 1 500 500 400 1 100 8 0
9 1 500 500 400 1 100 8 0
10 1 500 500 400 1 100 8 0
11 3 500 1.500 400 1 300 25 1
12 2 500 1.000 400 1 200 17 1
13 2 500 1.000 400 1 200 17 1
14 1 500 500 400 1 100 8 0
Jumlah 25 7.000 12.500 5.600 14 2.500 208 9
Rata2 2 500 893 400 1 179 15 1
Lampiran 5. Perhitungan Nilai Penyusutan Alat Kerupuk Ampas Tahu di Desa Danger Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur
No Tempat Penjemuran/Kelabang Umur
Penyusutan Penyusutan
Resp. Jumlah Harga Beli Total Nilai Nilai Sisa Ekonomis
(unit) (Rp/unit) Alat (Rp) (Rp/Unit) (thn) (Rp/bln) (Rp/PP)
1 10 15.000 150.000 12.000 1 12.500 521
2 25 15.000 375.000 12.000 1 31.250 1.302
3 6 15.000 90.000 12.000 1 7.500 313
4 12 15.000 180.000 12.000 1 15.000 625
5 6 15.000 90.000 12.000 1 7.500 313
6 7 15.000 105.000 12.000 1 8.750 365
7 7 15.000 105.000 12.000 1 8.750 365
8 6 15.000 90.000 12.000 1 7.500 313
9 15 15.000 225.000 12.000 1 18.750 781
10 12 15.000 180.000 12.000 1 15.000 625
11 11 15.000 165.000 12.000 1 13.750 573
12 10 15.000 150.000 12.000 1 12.500 521
13 15 15.000 225.000 12.000 1 18.750 781
14 6 15.000 90.000 12.000 1 7.500 313
Jumlah 148 210.000 2.220.000 168.000 14 185.000 7.708
Rata2 11 15.000 158.571 12.000 1 13.214 551
Lampiran 5. Perhitungan Nilai Penyusutan Alat Kerupuk Ampas Tahu di Desa Danger Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur
No Panci Pengukus Umur
Penyusutan Penyusutan Penyusutan
Resp. Jumlah Harga Beli Total Nilai Nilai Sisa Ekonomis
(unit) (Rp/unit) (Rp) (Rp/Unit) (thn) (Rp/thn) (Rp/bln) (Rp/PP)
1 1 85.000 85.000 68.000 1 17.000 1.417 59
2 1 85.000 85.000 68.000 1 17.000 1.417 59
3 1 85.000 85.000 68.000 1 17.000 1.417 59
4 1 85.000 85.000 68.000 1 17.000 1.417 59
5 1 85.000 85.000 68.000 1 17.000 1.417 59
6 1 85.000 85.000 68.000 1 17.000 1.417 59
7 1 85.000 85.000 68.000 1 17.000 1.417 59
8 1 85.000 85.000 68.000 1 17.000 1.417 59
9 1 85.000 85.000 68.000 1 17.000 1.417 59
10 1 85.000 85.000 68.000 1 17.000 1.417 59
11 1 85.000 85.000 68.000 1 17.000 1.417 59
12 1 85.000 85.000 68.000 1 17.000 1.417 59
13 1 85.000 85.000 68.000 1 17.000 1.417 59
14 1 85.000 85.000 68.000 1 17.000 1.417 59
Jumlah 14 1.190.000 1.190.000 952.000 14 238.000 19.833 826
Rata2 1 85.000 85.000 68.000 1 17.000 1.417 59
Lampiran 5. Perhitungan Nilai Penyusutan Alat Kerupuk Ampas Tahu di Desa Danger Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur
No Kompor Gas Umur
Penyusutan Penyusutan Penyusutan
Resp. Jumlah Harga Beli Total Nilai Nilai Sisa Ekonomis
(unit) (Rp/unit) (Rp) (Rp) (thn) (Rp/thn) (Rp/bln) (Rp/PP)
1 1 200.000 200.000 160.000 3 13.333 1.111 46
2 1 200.000 200.000 160.000 3 13.333 1.111 46
3 1 200.000 200.000 160.000 3 13.333 1.111 46
4 1 200.000 200.000 160.000 4 10.000 833 35
5 1 200.000 200.000 160.000 3 13.333 1.111 46
6 1 200.000 200.000 160.000 2 20.000 1.667 69
7 1 200.000 200.000 160.000 2 20.000 1.667 69
8 1 200.000 200.000 160.000 2 20.000 1.667 69
9 1 200.000 200.000 160.000 3 13.333 1.111 46
10 1 200.000 200.000 160.000 2 20.000 1.667 69
11 1 200.000 200.000 160.000 3 13.333 1.111 46
12 1 200.000 200.000 160.000 2 20.000 1.667 69
13 1 200.000 200.000 160.000 2 20.000 1.667 69
14 1 200.000 200.000 160.000 2 20.000 1.667 69
Jumlah 14 2.800.000 2.800.000 2.240.000 36 230.000 19.167 799
Rata2 1 200.000 200.000 160.000 3 16.429 1.369 57
Lampiran 5. Perhitungan Nilai Penyusutan Alat Kerupuk Ampas Tahu di Desa Danger Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur
No Sendok Pengaduk Umur
Penyusutan Penyusutan Penyusutan
Resp. Jumlah Harga Beli Total Nilai Nilai Sisa Ekonomis
(unit) (Rp/unit) (Rp) (Rp) (thn) (Rp/thn) (Rp/bln) (Rp/PP)
1 2 7.000 14.000 5.600 1 2.800 233 10
2 3 10.000 30.000 8.000 1 6.000 500 21
3 2 5.000 10.000 4.000 1 2.000 167 7
4 2 5.000 10.000 4.000 1 2.000 167 7
5 2 5.000 10.000 4.000 1 2.000 167 7
6 1 5.000 5.000 4.000 1 1.000 83 3
7 1 5.000 5.000 4.000 1 1.000 83 3
8 2 5.000 10.000 4.000 1 2.000 167 7
9 1 5.000 5.000 4.000 1 1.000 83 3
10 1 5.000 5.000 4.000 1 1.000 83 3
11 1 5.000 5.000 4.000 1 1.000 83 3
12 1 5.000 5.000 4.000 1 1.000 83 3
13 2 5.000 10.000 4.000 1 2.000 167 7
14 1 5.000 5.000 4.000 1 1.000 83 3
Jumlah 77.000 129.000 61.600 14 25.800 2.150 90
Rata2 5.500 9.214 4.400 1 1.843 154 6
Lampiran 5. Perhitungan Nilai Penyusutan Alat Kerupuk Ampas Tahu di Desa Danger Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur
No Sutil Umur
Penyusutan Penyusutan Penyusutan
Resp. Jumlah Harga Beli Total Nilai Nilai Sisa Ekonomis
(unit) (Rp/unit) (Rp) (Rp) (thn) (Rp/thn) (Rp/bln) (Rp/PP)
1 2 5.000 10.000 4.000 1 2.000 167 7
2 2 5.000 10.000 4.000 1 2.000 167 7
3 1 5.000 5.000 4.000 1 1.000 83 3
4 1 5.000 5.000 4.000 1 1.000 83 3
5 1 5.000 5.000 4.000 1 1.000 83 3
6 1 5.000 5.000 4.000 1 1.000 83 3
7 1 5.000 5.000 4.000 1 1.000 83 3
8 1 5.000 5.000 4.000 1 1.000 83 3
9 1 5.000 5.000 4.000 1 1.000 83 3
10 1 5.000 5.000 4.000 1 1.000 83 3
11 1 5.000 5.000 4.000 1 1.000 83 3
12 2 5.000 10.000 4.000 1 2.000 167 7
13 1 5.000 5.000 4.000 1 1.000 83 3
14 1 5.000 5.000 4.000 1 1.000 83 3
Jumlah 17 70.000 85.000 56.000 14 17.000 1.417 59
Rata2 1 5.000 6.071 4.000 1 1.214 101 4
Lampiran 5. Perhitungan Nilai Penyusutan Alat Kerupuk Ampas Tahu di Desa Danger Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur
No Baskom Umur
Penyusutan Penyusutan Penyusutan
Resp. Jumlah Harga Beli Total Nilai Nilai Sisa Ekonomis
(unit) (Rp/unit) (Rp) (Rp) (thn) (Rp/thn) (Rp/bln) (Rp/PP)
1 2 20.000 40.000 16.000 1 8.000 667 28
2 3 25.000 75.000 20.000 1 15.000 1.250 52
3 2 20.000 40.000 16.000 1 8.000 667 28
4 2 35.000 70.000 28.000 1 14.000 1.167 49
5 2 30.000 60.000 24.000 1 12.000 1.000 42
6 2 25.000 50.000 20.000 1 10.000 833 35
7 2 20.000 40.000 16.000 1 8.000 667 28
8 2 20.000 40.000 16.000 1 8.000 667 28
9 2 35.000 70.000 28.000 1 14.000 1.167 49
10 2 30.000 60.000 24.000 1 12.000 1.000 42
11 2 35.000 70.000 28.000 1 14.000 1.167 49
12 2 35.000 70.000 28.000 1 14.000 1.167 49
13 2 20.000 40.000 16.000 1 8.000 667 28
14 2 35.000 70.000 28.000 1 14.000 1.167 49
Jumlah 29 385.000 795.000 308.000 14 159.000 13.250 552
Rata2 2 27.500 56.786 22.000 1 11.357 946 39
Lampiran 5. Perhitungan Nilai Penyusutan Alat Kerupuk Ampas Tahu di Desa Danger Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur
No Ember Umur
Penyusutan Penyusutan Penyusutan
Resp. Jumlah Harga Beli Total Nilai Nilai Sisa Ekonomis
(unit) (Rp/unit) (Rp) (Rp) (thn) (Rp/thn) (Rp/bln) (Rp/PP)
1 1 15.000 15.000 12.000 1 3.000 250 10
2 1 15.000 15.000 12.000 1 3.000 250 10
3 1 25.000 25.000 20.000 1 5.000 417 17
4 1 30.000 30.000 24.000 1 6.000 500 21
5 1 35.000 35.000 28.000 1 7.000 583 24
6 1 30.000 30.000 24.000 1 6.000 500 21
7 1 25.000 25.000 20.000 1 5.000 417 17
8 1 25.000 25.000 20.000 1 5.000 417 17
9 1 10.000 10.000 8.000 1 2.000 167 7
10 1 15.000 15.000 12.000 1 3.000 250 10
11 1 15.000 15.000 12.000 1 3.000 250 10
12 1 35.000 35.000 28.000 1 7.000 583 24
13 1 35.000 35.000 28.000 1 7.000 583 24
14 1 15.000 15.000 12.000 1 3.000 250 10
Jumlah 14 325.000 325.000 260.000 14 65.000 5.417 226
Rata2 1 23.214 23.214 18.571 1 4.643 387 16
Lampiran 5. Perhitungan Nilai Penyusutan Alat Kerupuk Ampas Tahu di Desa Danger Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur
No Blender Umur
Penyusutan Penyusutan Penyusutan
Resp. Jumlah Harga Beli Total Nilai Nilai Sisa Ekonomis
(unit) (Rp/unit) (Rp) (Rp) (thn) (Rp/thn) (Rp/bln) (Rp/PP)
1 1 300.000 300.000 240.000 2 30.000 2.500 104
2 1 400.000 400.000 320.000 3 26.667 2.222 93
3 1 350.000 350.000 280.000 2 35.000 2.917 122
4 1 250.000 250.000 200.000 2 25.000 2.083 87
5 1 400.000 400.000 320.000 2 40.000 3.333 139
6 1 350.000 350.000 280.000 2 35.000 2.917 122
7 1 500.000 500.000 400.000 3 33.333 2.778 116
8 1 270.000 270.000 216.000 2 27.000 2.250 94
9 1 450.000 450.000 360.000 2 45.000 3.750 156
10 1 300.000 300.000 240.000 2 30.000 2.500 104
11 1 550.000 550.000 440.000 3 36.667 3.056 127
12 1 400.000 400.000 320.000 3 26.667 2.222 93
13 1 600.000 600.000 480.000 3 40.000 3.333 139
14 1 280.000 280.000 224.000 2 28.000 2.333 97
Jumlah 5.400.000 5.400.000 4.320.000 33 458.333 38.194 1.591
Rata2 385.714 385.714 308.571 2 32.738 2.728 114
Lampiran 6. Rekapitulasi Biaya Tetap Kerupuk Ampas Tahu di Desa Danger Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur
Rekapitulasi Biaya Tetap
Penyusutan Alat (Rp/Produksi)
No. Resp Kaleng Bekas Cat (Rp) Kelabang (Rp) Panci Pengukus (Rp) Kompor Gas (Rp) Sendok Pengaduk(Rp) Sutil (Rp) Baskom (Rp) Ember (Rp) Blender (Rp) Total Penyusutan (Rp/Produksi)
1 0 521 59 46 10 7 28 10 104 786
2 1 1.302 59 46 21 7 52 10 93 1.591
3 0 313 59 46 7 3 28 17 122 595
4 1 625 59 35 7 3 49 21 87 886
5 1 313 59 46 7 3 42 24 139 634
6 1 365 59 69 3 3 35 21 122 678
7 1 365 59 69 3 3 28 17 116 662
8 0 313 59 69 7 3 28 17 94 591
9 0 781 59 46 3 3 49 7 156 1.106
10 0 625 59 69 3 3 42 10 104 917
11 1 573 59 46 3 3 49 10 127 873
12 1 521 59 69 3 7 49 24 93 826
13 1 781 59 69 7 3 28 24 139 1.112
14 0 313 59 69 3 3 49 10 97 605
Jumlah 9 7.708 826 799 90 59 552 226 1.591 11.860
Rata-rata 1 551 59 57 6 4 39 16 114 847
Lampiran 7. Biaya Produksi, Penerimaan, Pendapatan Kerupuk Ampas Tahu di Desa Danger Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok
Timur
Harga Biaya Bahan Biaya Biaya Total Biaya
No Resp Bahan baku (Kg) Jumlah Satuan Penerimaan (Rp) Biaya Bahan Baku (Rp) Penolong Tenaga Kerja Penyusutan Produksi Pendapatan (Rp)
Produksi (kg) (Rp/kg) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 14,00 11,9 29.500 351.050 26.000 24.472 11.429 786 62.686 288.364
2 14,00 11,9 29.500 351.050 26.000 24.472 11.429 1.591 63.491 287.559
3 10,00 8,5 29.500 250.750 18.000 17.841 6.429 595 42.864 207.886
4 8,00 6,8 29.500 200.600 14.000 12.975 6.429 886 34.290 166.310
5 8,00 6,8 29.500 200.600 14.000 12.975 6.429 634 34.037 166.563
6 10,00 8,5 29.500 250.750 18.000 15.975 6.429 678 41.082 209.668
7 10,00 8,5 29.500 250.750 18.000 16.575 6.429 662 41.665 209.085
8 10,00 8,5 29.500 250.750 18.000 17.775 6.429 591 42.794 207.956
9 10,00 8,5 29.500 250.750 18.000 17.825 6.429 1.106 43.359 207.391
10 8,00 6,8 29.500 200.600 14.000 13.585 6.429 917 34.931 165.669
11 10,00 8,5 29.500 250.750 18.000 17.825 6.429 873 43.126 207.624
12 8,00 6,8 29.500 200.600 14.000 14.225 6.429 826 35.479 165.121
13 10,00 8,5 29.500 250.750 18.000 17.225 6.429 1.112 42.765 207.985
14 8,00 6,8 29.500 200.600 14.000 13.585 6.429 605 34.618 165.982
Total 138,00 117,30 413.000 3.460.350 248.000 237.329 100.000 11.860 597.189 2.863.161
Rata-rata 9,86 8,38 29.500 247.168 17.714 16.952 7.143 847 42.656 204.511
Lampiran 7. Biaya Produksi Kerupuk Ampas Tahu di Desa Danger Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur
No Uraian Satuan J. Satuan H.Satuan Nilai
1. Biaya Variabel
a. Bahan Baku Utama (Rp/PP) Kg 9,86 4.000 17.714
b. Bahan Penolong (Rp/PP) Kg 16.952
c. Tenaga Kerja(Rp/PP) Rp 7.143
Jumlah Biaya Variabel Rp 41.809
2. Biaya Tetap
a. Penyusutan Alat (Rp/PP) Rp 847
Total Biaya Produksi (Rp/PP) Rp 42.656
Lampiran 8. Produksi, Harga, Penerimaan, Pendapatan dan R/C Ratio Kerupuk Ampas Tahu di Desa Danger Kecamatan Masbagik
Kabupaten Lombok Timur
No Uraian Per Proses Produksi (Rp)
1 Produksi (kg) 8,38
2 Harga Produk (Rp/kg) 29.500
3 Penerimaan (Rp) 247.168
4 Total Biaya Produksi (Rp) 42.656
5 Pendapatan (Rp) 204.511
6 R/C Ratio 5,79
Lampiran 9. Analisis Nilai Tambah Kerupuk Ampas Tahu di Desa Danger Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur
No. Variabel Nilai
1. Output, Input dan Harga
a. Produksi/Output (kg) A 8,38
Penjemuran kerupuk ampas tahuAmpas Tahu dan nasi kering yang sudah dikukus
Bahan baku utama Kaleng bekas Cat
Penjemuran kerupuk diatas kelabang Penjemuran kerupuk