DISUSUN: KELOMPOK 2
TANTANGAN PROFESI AKUNTAN GLOBAL
2. Dapat memberikan pedoman yang lebih stabil tentang benar atau salah
daripada mengandalkan kepribadian manusiawi atau keputusan yang selalu
bersifat adhoe.
3. Dapat memberikan
tuntunan, terutama dalam menghadapi situasi yang
abu-abu (ambiguoussituational).
6. Kode etik sebenarnya untuk kepentingan bisnis itu sendiri, kalau bisnis
tidak mau mengawasi perilaku dirinya sendiri, maka pihak lain yang akan
bertindak mengawasinya.
KODE ETIK PROFESI AKUNTAN DI BEBERAPA NEGARA DI LUAR AS
Ada banyak contoh kode etik profesi akuntan yang berlaku di banyak negara. Beberapa kode
etik yang berlaku di beberapa negara, seperti AS, Inggris, Jerman, Kanada, dan Australia tidak
banyak berbeda.
RINGKASAN SOX
untuk 10 jt
• Pemodal di atas 300 orang dan memenuhi syarat
lain seperti penerbitan surat utang berjangka
panjang;
Siapa • Para pendaftar sukarela;
• Perusahaan yang registrasinya masih pending.
?
RINGKASAN SOX
2. Harus dipahami bahwa tanggungjawab akuntan tidak secara eklusif hanya melayani klien
(dari sudut pandang akuntan publik), atau hanya melayani atasan (dari sudut pandang akuntan
bisnis), melainkan melayani kepentingan public dalam arti luas.
3. Tujuan (objective) dari profesi akuntan adalah memenuhi harapan profesionalisme, kinerja,
dan kepentingan publik.
4. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan empat kebutuhan dasar, yaitu kredibilitas,
profesionalisme, kualitas jasa tertinggi, dan kerahasiaan.
5. Keseluruhan hal tersebut hanya dapat dicapai bila profesi akuntan dilandasi oleh prinsip-
prinsip perilaku fundamental, yang terdiri atas: integritas, objektivitas, kompetensi professional
dan kehati-hatian, kerahasiaan, perilaku profesional, dan standar teknis.
6. Namun, prinsip-prinsip fundamental pada butir (5) hanya dapat diterapkan jika akuntan
mempunyai sikap independen, baik independensi dalam pikiran (independence in mind)
maupun independen dalam penampilan (independence in appearance)
PROFESI AKUNTAN INDONESIA DAN IFAC
Saat ini profesi akuntan di Indonesia, baik akuntan publik maupun akuntan
manajemen, mengikuti standar kompetensi yang beralku di AS. Namun
dengan kecenderungan terjadinya penyatuan sistem perekonomian dunia,
mau tidak mau seluruh profesi akuntan di dunia juga harus mendukung ke
arah penyatuan sistem ekonomi global tersebut. Saat ini, sebagaimana telah
dijelaskan sebelumnya, kecenderungan timbulmya kesatuan sistem ekonomi
global ini belum diikuti oleh keseragaman atau keharmonisan penerapan
standar-standar teknis akuntansi, auditing, dan kode etik profesi akuntan di
seluruh dunia. Menyadari hal tersebut, para pengurus dan anggota IAI telah
berkalikali mengadakan diskusi dan pembicaraan sekitar kesiapan IAI untuk
mengadopsi standar-standar teknis dan kode etik internasional dengan
memanfaatkan berbagai forum, seperti kongres, seminar, lokakarya,
pelatihan, dan sejenisnya. Kabar terakhir, pengurus IAI bertekad untuk
sesegera mungkin agar profesi akuntan Indonesia mengadopsi standar teknis
dan perilaku yang dikeluarkan oleh International FederationofAccountans
(IFAC).
Disusunoleh: ERLINA DEWI
BAIQ WILIAN SORAYA
WITRI SAFIRA
NIRWANA PAHRIATI
NADIA ELFINA YUSLAM
DONI ZULMAN PURNAMA