Anda di halaman 1dari 19

AUDITING

KELOMPOK 2
DINA EVA RAMBU N.
MYTHA EKA P.
NURHAYATI
WILDA MAULIDINATI NS.
 Auditor independen menjalankan fungsi pengujian
dalam pelaporan keuangan. Sebagai pakar eksternal
yang kompeten, mereka mengulas informasi
keuangan dan kemudian menguji keandalan,
kewajaran dan aspek-aspek kualitas lainnya.

 Proses ini membentuk dan menjaga integritas


informasi keuangan. Informasi keuangan yang tidak
lengkap, tidak andal atau bahkan menyesatkan bisa
menimbulkan efek negatif atas proses pemupukan
modal dalam ekonomi.

 Fungsi auditor independen adalah memastikan


bahwa representasi-representasi ini seutuhnya
bebas dari bias dan “tersaji secara wajar . . . sesuai
dengan prinip-prinsip akuntansi yang diterima
secara umum”.
LINGKUNGAN AUDIT
INTERNASIONAL

Lingkungan Auditing di Jerman, Jepang, dan Belanda

 Jerman

Profesi akuntansi berciri-ciri, standar pendidikan yang tinggi untuk dapat diterima, ukuran
yang kecil (sekitar 7.500 anggota), kendala-kendala peraturan yang sangat kompleks, dan
kepemimpinan internasional yang penting, terutama berkaitan dengan EC.
Organisasi profesi di Jerman bercabang dua-oleh hukum semua Wirtschaftsprufer (WP)
harus dimiliki oleh Chamber of Publik Accountants. Sekitar 90% dari mereka juga
merupakan anggota dengan asosiasi-asosiasi praktik hukum dan medis. Chamber of Publik
Accountants mengeluarkan aturan-aturan etika dan meneliti keluhan-keluhan mengenai
tingkah laku yang tidak profesional. Aturan-aturan etika yang dikeluarkan berkenaan
dengan topik-topik seperti independensi, status istimewa dari klien, dan periklanan dan
pengumpulan klien.
 Jepang
Auditing profesional di Jepang sulit untuk dimengerti. Walaupun hukum AP Jepang telah
diratifikasi bulan Juni 1948 dan Japanese Institute of (JIPCA) dibentuk tahun 1949,
profesi akuntan di Jepang masih berjuang untuk memperoleh status sosial. Sulit untuk
menarik lulusan universitas yang bagus kedalam profesi akuntan.
Kesulitan utama berhubungan dengan fakta bahwa profesi akuntan di Jepang memiliki
berbagai peran.

 Belanda
Orang Belanda merupakan profesional-profesional akuntansi yang mengagumkan.
Mereka telah berada pada tingkat perkembangan profesional dan teknis yang tinggi
secara internasional. Mereka telah mencapai status yang tinggi melalui penyusunan
standar dan pembuatan ketentuan yang minimum.
Jasa-jasa yang ditawarkan :
o merancang dan memelihara catatan-catatan akuntansi, mengulas cara-cara pemeliharaan
catatan-catatan tersebut, dan menyiapkan laporan keuangan
o menganalisa dan menginterpretasikan dalam laporan-laporan penjelasan data-data yang
diambil dari catatan-catatan perusahaan dan memberikan informasi dan nasehat
berkaitan dengan data-data tersebut.
LAPORAN AUDIT

Bahasa laporan audit berbeda secara signifikan dari satu negara dengan
negara lain. Laporan ini ada yang hanya berupa laporan sederhana mengenai
ketaatan terhadap kewajiban-kewajiban hukum hingga berupa suatu prosa
yang cukup panjang mengenai standar-standar dan prosedur yang dipakai,
lingkup audit, proses yang digunakan hingga dikeluarkannya pendapat audit,
kesesuaian dengan standar akuntansi yang terkait, konsistensi dari standar
akuntansi, auditing, dan pelaporan yang dipakai, pembebasan manajemen
dari tugas-tugasnya dan sebagainya.
Stamp dan Moonitz telah mengidentifikasi 7 keuntungan spesifik
yang mereka yakini akan muncul dari penyebarluasan dan
penerapan standar auditing auditing internasional :

1. Adanya sekelompok standar auditing internasional, yang


diketahui akan diterapkan, akan memberikan keyakinan, kepada
pembaca dari laporan audit yang dihasilkan di luar negeri, atas
pendapat auditor tersebut.
2. Standar-standar auditing internasional akan menambah
keuntungan-keuntungan yang sebelumnya telah mengalir dari
eksistensi standar akuntansi internasional.
3. Standar auditing internasional, dengan menambah kekuatan akan
membantu embaca dalam membuat perbandingan keuangan
HARMONISASI
4.
internasional.
Akan memberikan insentif tambahan untuk memperbaiki dan
GLOBAL
mengembangkan standar akunansi internasional.
5. Akan membantu arus modal investasi, untuk negara yang masih
terbelakang.
6. Mempermudah negara-negara berkembang dan terbelakang
untuk menghasilkan standar auditing yang domestik.
7. Auditing yang efektif dan terpercaya diperlukan dalam semua
situasi dimana terdapat pemisahan antara manajemen dan pihak-
pihak luar.
ISU – ISU PEN

ISU – ISU PENTING


1. Prinsip-prinsip Dasar

International Auditing Guideline (IAG) no. 3


IAPC menentukan sejumlah prinsip-prinsip
dasar dalam bidang auditing. Prinsip dasar ini
merupakan suatu tingkat abstraksi tertinggi
yang dapat diraih dibidang auditing pada saat
ini. Berbicara lebih luas, prinsip-prinsip dasar
IAPC bagi auditing tersebut berfungsi identik
dengan kerangka konseptual FASB atas
standar akuntansi keuangan.
Komponen-komponen substantifnya
mencakup :

1) integritas, obyektifitas dan independensi


2) Kerahasiaan
3) keahlian dan kompetensi
4) pekerjaan yang dilakukan oleh orang lain
5) Dokumentasi
6) Perencanaan
7) bukti audit
2. Laporan auditor

Laporan-laporan auditor dari berbagai negara memperlihatkan bahwa


format dan bahasa pelaporan tidak seragam secara internasional. Dalam
memecahkan dilema ini, IAPC mempublikasikan IAG no.13 tahun 1983
yang selanjutnya diikuti dengan amandemen.

3. Kebebasan Profesional

Persoalan kebebasan auditor dering kali menjadi masalah operasional


dalam kegiatan kerja internasional. Kebebasan auditor adalah sebuah
konsep yang tidak hanya berurat-akar dalam kode etik profesi di AS
tetapi juga tertanam dalam peraturan administratif SEC seperti
Regulation S-X dan Accounting Series Release No.126. Dengan demikian,
perusahaan-perusahan induk publik AS semuanya diaudit oleh orang-
orang yang memenuhi definisi-definisi AS mengenai auditor independen.
Ini bukan masalah sederhana jika audit di luar negeri dilakukan oleh
kantor-kantor akuntan asosiasi atau koresponden, bukan oleh cabang
kantor akuntan itu sendiri. Situasi ini mungkin bisa lebih menyebalkan di
negara-negara tempat di mana aturan-aturan lokal mengharuskan audit-
audit independen dilakukan oleh kantor-kantor akuntan lokal saja.
4. Kondisi Audit

Audit independen mungkin dalam beberapa kasus diwajibkan secara


hukum dan dalam kasus-kasus lain dilaksanakan secara sukarela.
Badan-badan pembuat peraturan mungkin mengendalikan audit
independen, atau pasar modal mungkin mensyaratkan audit sebagai
suatu persyaratan bagi listing sekuritas sebuah perusahaan atau hanya
syarat bagi sekuritas tertentu untuk diperdagangkan di bursa. Free
audit di suatu negara mungkin ditentukan secara hukum dan di
negara-negara lain mungkin tergantung pada mekanisme pasar. Di
beberapa tempat, auditor hanya melakukan audit, sementara di
tempat-tempat lain auditor mungkin terlibat dalam penempatan
eksekutif, manajemen investasi keuangan, perpajakan, dan jasa-jasa
profesional lainnya.

5, Laporan Keuangan untuk Digunakan di Negara-Negara Lain

SAS 51 yang berjudul “Reporting on Financial Statements Prepared for Use


in Other Countries” memuat 3 elemen dasar. Pertama, auditor harus yakin
bahwa terdapat tujua bisnis yang layak untuk menyiapkan laporan
keuangan sebuah entitas AS sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang
diterima umum di negara lain. Kedua, jika uji kelayakan terpenuhi, GAAP
negara lain boleh digunakan, tetapi bentuk standar laporan AS harus
dimodifikasi untuk mengungkapkan fakta ini atau bentuk laporan negara
lain harus digunakan. Terakhir, dalam pengujian, harus digunakan
prosedur-prosedur auditng yang perlu untuk memenuhi GAAS AS.
6. Kepercayaan pada Auditor 7. Kualifikasi Profesi
Luar Negeri

GAAS AS menyatakan bahwa Kesulitan lain yang berkaitan dengan


auditor pelaporan (atau auditor auditing dalam lingkungan
primer) harus memutuskan multinasional terletak pada
seberapa besar tanggungjawab yang
pantas disandangnya. Jika pengakuan atas status dari auditor
tanggungjawab bagi pengujian harus yang memberikan pendapat.
di luar negeri tetap berada pada Sebagian besar negara mengakui
auditor lain (auditor sekunder),
maka laporan audit harus beberapa kelas auditor; biasanya
menyatakan secara khusus satu, dan dalam beberapa
mengenai hal ini. Pada sisi lain, jika pengecualian dua, macam auditor
auditor primer menyandang yang memberikan pendapat atas
tanggungjawab penuh atas laporan,
pekerjaan auditor lain tidak perlu laporan keuangan yang mungkin
dibeberkan. digunakan di negara lain.
9. Politisasi
8. Keharusan Melakukan
Audit Di Luar Negeri
Dari sudut pandang politik, isu ini
bercabang tiga :
Hukum internasional yang efektif
jarang ditemukan. EC telah 1) harus dicegah dominasi negara-
negara berbahasa inggris
mampu menerapkan secara
2) norma-norma Inggris – Amerika
terbatas sejumlah ketentuan jangan dipaksakan semena-mena
administratif dan harmonisasinya ke bagian dunia yang lain
ke dalam ke-12 negara 3) pemimpin-pemimpin profesional
anggotanya, namunsejauh ini di bidang akademik, pemerintahan,
industri serta praktisi profesi
masih sangat lemah. diseluruh dunia harus secara
tegas menerangkan manfaat-
manfaat yang realistis dari
keterlibatan internasional.
10. Riset
Bidang auditing masih kekurangan riset-riset yang relatif mendalam. Baru dalam dekade terakhir
atau dua dekade belakangan riset auditing mendapat pengakuan total dari dunia akademis. Sebelum
itu, auditing dianggap sebagai bidang profesional, suatu bidang terapan, dimana riset yang mendalam
tidak perlu.
Masalah utamanya adalah apakah standar auditing internasional, etika profesional, persyaratan
pendidikan, dan berbagai kondisi audit lainnya dapat ditentukan atau dimandatkan tanpa landasan
riset. Profesi auditing internasional tampaknya menjadi terbuka terhadap kecaman-kecaman
dengan membuat keputusan yang sebagian besar bersifat penilaian subyektif.

11. Auditing Pemerintahan Internasional


Walaupun akuntansi, auditing dan pelaporan keuangan sektor publik berada diluar lingkup buku ini,
pembaca harus menyadari bahwa IAPC dan Auditing Standards Committee dari International
Organization of Supreme Audit Institutions (INTOSAL) kemungkinan dapat terbentuk konflik.
INTOSAL telah mempublikasikan sejumlah standar internasional awal bagi auditing pemerintahan,
meliputi postulat-postulat dasar, standar umum, standar pekerjaan lapangan, dan standar pelaporan.

12. Penerapan Standar


Stapm dan Moonitz menganggap penerapan standar sebagai satu dari dua area kesukaran utama
dalam bidang auditing internasional. Mereka telah mengemukakan bahwa strategi penerapan
terbaik adalah dengan mengambil langkah-langkah preventif dalam profesi. Tindakan pencegahan
yang mungkin dilakukan adalah persyaratan pendidikan, pelatihan, prosedur pengujian yang
komperhensif, dan pendidikan profesional yang berkelanjutan.
Fungsinya dalam operasi bisnis
multinasional tengah meningkat di dalam
segala dimensi. Pengakuan atas audit
intern sebagai suatu aktivitas profesi dan
kepercayaan yang diberikan manajemen
senior pada audit internal selalu tinggi. AUDIT
INTERN
Ciri-ciri yang menonjol adalah
meningkatnya kebutuhan pengawasan
korporasi yang belum pernah terjadi
sebelumnya.
Faktor-faktor lain yang membantu menjelaskan pertumbuan
pengakuan atas audit intern dan makin pentingnya audit intern di
antaranya:

1. Accountability manajemen korporasi yang terus meningkat.

2. Meningkatnya kompleksitas organisasi, khususnya di perusahaan-


perusahaan multinasional.

3. Pertumbuhan merjer, akuisisi, dan restrukturisasi lainnya.

4. Meningkatnya pengakuan atas audit intern oleh auditor independen.


5. Kecepatan electronic funds transfer dan transfer-transfer lainnya.
6. Meningkatnya berbagai kewajiban penerapan peraturan bagi
pelaksanaan audit intern.
7. Efek-efek sampingan, yang timbul dari tajamnya pertumbuhan audit
intern di seluruh unit lokal, negara bagian, dan pemerintah federal,
atas sektor swasta.
HUBUNGAN HIRARKIS
Hubungan organisasional antara staf-staf audit intern dengan
manajemen perusahaan adalah isu lain. Jelasnya, haruskah
spesialis audit intern memberi laporan secara langsung
kepada manajemen kantor pusatperusahaan induk, atau
manajer-manajer dari perusahaan-perusahaan anak di luar
negeri yang kinerjanya sedang dilaporkan?
Kelemahan utama dari pelaporan yang “melangkahi” manajer
lokal adalah kemungkinan timbulnya masalah pada tingkat
perusahaan anak. Para auditor intern akan gampang dianggap
sebagai agen atau mata-mata dari manajemen yang lebih tinggi
dari pejabat lokal sehingga semua melihat auditor ini sebagai
ancaman dari luar. Hal ini pantas atau tidak, menambah
kendala-kendala komunikasi yang telah terlebih dahulu
dipersulit oleh jarak dan budaya.
Pelaporan secara langsung kepada manajer lokal juga memiliki
kelebihan dan kelemahan. Kelebihannya, pelaporan lokal
memungkinkan masalah-masalah dan penyimpangan-
penyimpangan kinerja diselesaikan dengan segera dan “di
tempat”. Selain itu, auditor-auditor intern dilihat sebagai
bagian dari tim manajemen lokal bukan sebagai ancaman dari
luar yang perlu dihalau.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai