Ai Ratna Dewi
46471
1
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Faktor Objektif, yaitu faktor yang secara umum diakui sebagai faktor yang
memengaruhi konsumsi.
2. Faktor Subjektif, yaitu faktor yang berasal dari kondisi yang dialamioleh setiap
orang Sikap hatihati, yaitu ketika seseorang membelanjakan uangnya, iahanya
akan membeli barang sesuai dengan kebutuhan. Jadi iaselalu berusaha
mengurangi konsumsi dengan menyisihkan sebagian pendapatanya untuk
menghadapi kesulitan-kesulitanyang akan datang.Kekayaan yang dimiliki, yaitu
ketika seseorang memiliki kekayaan yang berbeda maka jumlah barang yang
akandikonsumsi pun akan berbeda.
1. Pembeli ingin tampak berbeda dari yang lain Kebanyakan sifat konsumtif
muncul karena pembeli ingin memiliki barang yang tidak dipunyai orang lain,
Alhasil pembeli pun akan mencari barang yang langka atau limited edition tentu
saja harganya pun juga pastinya sangat mahal
3. Ikut-ikutan Ada juga sifat orang yang ikut-ikutan dengan orang lain sehingga
apapun itu akan selalu dibeli dan ingin selalu memiliki barang-barang yang
sedang terkenal seiring perkembanagan zaman.
4. Menarik perhatian dari orang lain Ini salah satu factor yang paling berpengaruh
terhadap perilaku konsumtif seseorang, biasanya orang yang selalu ingin menarik
perhatian orang lain pasti memiliki cara, salah satunya yaitu memiliki barang-
barang yang up to date. Kecenderungan orangorang akan memaksimalkan
kegiatan belanja mereka bukan lagi sesuai
2
Teknik Analisis Data
No Jawaban Presentase
1 Ingin tampak berbeda dari yang lain 44,8%
2 Kebanggaan karena penampilan dirinya 96,6%
3 Mengikuti trend 13,8%
4 Agar menarik perhatian orang lain 3,5%
Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Perilaku . Enter
Konsumtif b
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .058 a
.003 -.073 1.383
a. Predictors: (Constant), Perilaku Konsumtif
3
variable terikat yang disebut koefisien determinasi yang merupakan hasil dari
penguadratan R. dari output tersebut diperoleh koefisien determinasi (R2) sebesar
0,003 yang mengandung pengertian bahwa pengaruh variable bebas (perilaku
konsumtif) terhadap variable terikat ( mahasiswa Ekosy B ) adalah sebesar 3%,
sedangkan sisanya yakni 97% dipengaruhi oleh factor-faktor lain diluar variable
X.
3. Tabel Anova
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression .085 1 .085 .044 .836b
Residual 24.849 13 1.911
Total 24.933 14
a. Dependent Variable: Mahasiswa Ekos 3B
b. Predictors: (Constant), Perilaku Konsumtif
Pada bagian ini menjelaskan apakah ada pengaruh yang nyata ( signifikan )
variabel perilaku konsumtif (X) terhadap variabel mahasiswa ekosy B (Y). dari
output tersebut terlihat bahwa F hitung = 0,044 dengan tingkat signifikansi /
probabilitas 0,085 < 0,05, maka model regresi tidak signifikan untuk memprediksi
variabel mahasiswa ekosy B.
4. Tabel Koefisien
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 9.518 2.798 3.402 .005
Perilaku Konsumtif -.067 .318 -.058 -.211 .836
a. Dependent Variable: Mahasiswa Ekos 3B
4
Output bagian (coefficients) : pada tabel coefficients, pada kolom B pada constant
(a) adalah 9,518. Sedang nilai perilaku konsumtif (b) adalah 0,067. Sehingga
persamaan / model regresinya dapat ditulis :
Di tengah era globalisasi sekarang ini dan ditengah kondisi ekonomi yang
tidak stabil mengakibatkan terus melonjaknya harga komoditas bahan pokok saat
ini, pengendalian diri sangatlah penting. Sedini mungkin hendaknya menghindari
pola hidup konsumtif. Sesungguhnya perilaku hidup konsumtif memiliki banyak
dampak negatifnya dari pada dampak positifnya. Dampak negatif dari perilaku
pola hidup konsumtif terjadinya pada seseorang yang tidak memiliki
keseimbangan antara pendapatan dengan pengeluarannya (boros). Dalam hal ini,
perilaku tadi telah menimbulkan masalah ekonomi pada keluarganya. Dampak
lebih parah lagi jika pemenuhannya menggunakan cara yang tidak benar seperti
korupsi dan tindak pidana lainnya.
5
Dewasa ini berbagai macam produk ditawarkan kepada konsumen.
Produkproduk ini bukan hanya barang yang dapat memuaskan kebutuhan
seseorang, tetapi terutama produk yang dapat memuaskan kesenangan konsumen.
Informasi mengenai produk: baik melalui iklan, promosi langsung maupun
penjualan secara langsung berkembang semakin bervariasi, gencar, dan
menggunakan teknologi yang mutakhir dan canggih. Kebiasaan dan gaya hidup
orang juga berubah dalam jangka waktu yang relatif singkat menuju kearah
kehidupan mewah dan cenderung berlebihan, yang ujungujungnya menimbulkan
pola hidup konsumtif.
Bagi produsen, kelompok usia remaja adalah salah satu pasar yang
potensial. Alasannya antara lain karena pola konsumtif seseorang terbentuk pada
usia remaja. Di samping itu, remaja biasanya mudah terbujuk rayuan iklan, suka
ikut-ikutan teman, tidak realistis, dan cenderung boros dalam menggunakan
uangnya. Sifat-sifat remaja inilah yang dimanfaatkan oleh sebagian produsen untuk
memasuki pasar remaja. Di kalangan remaja yang memiliki orang tua dengan kelas
ekonomi yang cukup berada, terutama dikota-kota besar, mal sudah menjadi rumah
kedua. Mereka ingin menunjukkan bahwa mereka juga mengikuti mode yang
beredar. Padahal mode itu sendiri selalu berubah sehingga para pelajar tidak
pernah puas dengan apa yang dimilikinya. Alhasil, muncullah perilaku pola
konsumtif.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan perhitungan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
6
berada dikisaran = (3.5%– 96.6%) dengan hasil rata-rata skor nila tingkat
konsumtif.
Dari uji Anova terlihat nilai signifikan 0.836 yang berarti > 0.05, hal ini
menunjukan bahwa perilaku konsumtif pada mahasiswa ekost B tidak dapat di
pakai atau tidak signifikan
REFERENSI
http://www.gerbangilmu.com/2014/06/da mpak-positif-dan-negatif-perilaku.html
http://sweetcandyjust4me.blogspot.com/2010/11/dampakpositif-dan-negatif-
dari.html