Anda di halaman 1dari 4

APAKAH PERLU BATASAN USIA UNTUK MEMILIKI

PONSEL PINTAR

Oleh Chairul Ichwan

Dalam kehidupan sehari-hari pastinya tidak luput dari penggunaan ponsel


pintar mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang tua bahkan nenek-nenek dan
kakek-kakek tidak luput dalam penggunaan ponsel pintar. Nah, apa itu ponsel pintar?
Ponsel pintar adalah ponsel genggam yang sistem operasinya digunakan untuk
masyarakat luas, fungsinya tidak hanya untuk SMS atau telepon saja tetapi pengguna
dapat mengakses internet dengan bebas dan dapat pula dengan bebas menambahkan
berbagai macam fitur serta aplikasi sesuai keinginan pengguna.
Nah, setelah menjelaskan apa itu ponsel pintar maka, muncullah pertanyaan.
Apa perbedaan ponsel pintar dengan telepon genggam ? Meskipun kedua perangkat
ini memiliki bentuk dan fungsi yang sama, namun sebenarnya ponsel pintar dan
telepon genggam memiliki perbedaan yang sangat signifikan. Lantas apa yang
membedakan kedua perangkat ini? Perbedaan yang utama antara ponsel pintar dan
telepon genggam adalah kegunaannya.
Telepon genggam hanya dapat digunakan untuk melakukan panggilan dan
menerima pesan melalui frekuensi sinyal radio. Sedangkan ponsel pintar tidak hanya
digunakan untuk melakukan panggilan dan menerima pesan, tapi juga mengakses
internet dan sistem operasi yang lebih canggih dan berbagai macam fitur yang
disediakannya.
Dengan banyaknya fitur yang disediakan oleh ponsel pintar kepada
penggunanya menyebabkan adanya batasan usia dalam penggunaan ponsel pintar
tersebut.
Apa yang menyebabkan adanya batasan usia dalam penggunaan ponsel pintar?
Batasan usia pada pengguna ponsel pintar biasanya disebabkan oleh penggunaan
ponsel pintar yang berlebihan.
Penggunaan ponsel pintar berlebihan dapat membuat penggunanya kecanduan
ponsel pintar (adiksi smartphone). Adiksi smartphone adalah pola perilaku yang
tidak sesuai dengan tuntunan masyarakat yang muncul karena penggunaan ponsel
pintar yang berlebihan. Salah satu ciri adiksi smartphone yaitu gangguan kehidupan
sehari-hari. Individu yang mengalami gangguan ini memiliki ciri, seperti tidak peduli
keadaan sekitar, memiliki sifat individualisme yang tinggi, pandangan menjadi
buram, sakit di bagian pergelangan tangan dan di belakang leher dan gangguan tidur
dan akan menjadi lebih berbahaya jika dialami oleh anak-anak.
Memang ada keuntungan jika anak punya ponsel pintar seperti, untuk anak di
bawah lima tahun, ponsel pintar dapat membantu sebagai stimuli, game melalui
ponsel pintar memberikan pembelajaran kognitif dan keterampilan analisis, dan
permainan dengan level atau tingkat kesulitan membantu anak agar termotivasi,
bahkan para ilmuwan mengatakan, mengatakan bahwa anak-anak yang terpapar
teknologi memiliki koordinasi mata yang baik dan lebih banyak keterampilan yang
membuat anak dapat memilih keputusan dengan cepat
Namun perlu diingat juga, melalui ponsel pintar yang selalu ada digenggaman
tangan, anak-anak dapat juga mengakses media sosial, berbagai macam game
kekerasan yang dapat mengembangkan sifat agresif pada anak, anak- anak yang
terlalu lama menghabiskan waktu mereka di ponsel pintar dapat membuat mereka
kehilangan konsentrasi pada pelajaran mereka, hingga kemungkinan mereka untuk
terjerumus dalam pornografi, terorisme, dan radikalisme.
Dari berbagai dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh ponsel pintar
terhadap anak maka muncullah pertanyaan, kapan waktu yang tepat untuk anak
punya ponsel pintar mereka sendiri? Sebenarnya tidak ada patokan waktu khusus
kapan anak boleh menggunakan ponsel pintar. Tapi, semakin lama anak tidak
diberikan ponsel pintar, semakin baik.
Beberapa ahli mengatakan 12 tahun adalah usia yang ideal menggunakan
ponsel pintar, sementara yang lain mengatakan 14 tahun anak baru bisa
menggunakan ponsel pintar. Mereka setuju semakin lama semakin baik karena
ponsel pintar dapat menjadi pengganggu yang adiktif bagi anak.
“ Semakin lama anda menahan diri untuk tidak memberikan ponsel pintar pada
anak, maka semakin baik,” kata Jesse Weinberger
Dalam sebuah studi terpisah yang dilakukan oleh Common Sense Media
meneliti 1.240 orang tua dan anak-anak dan menemukan 50 persen anak anak
mengaku bahwa mereka kecanduan ponsel pintar.
Mereka juga menemukan bahwa 66 orang tua merasa anak-anak mereka
menggunakan ponsel pintar terlalu sering, dan 52 persen setuju. Sekitar 36 persen
orang tua mengatakan mereka berdebat dengan anak-anak mereka setiap hari tentang
penggunaan ponsel pintar
Secara biologis, tubuh manusia juga terpengaruh oleh penggunaan ponsel
pintar secara berlebihan. Korteks prefrontal, bagian dari otak yang mengontrol
impuls berhenti berkembang di usia 20 tahun.
Jadi tidak perlu heran jika anak-anak dengan ponsel pintar usia dini kurang
memiliki control impuls. Sehingga cenderung impulsif dan lebih sering bertindak
berdasarkan emosi. Pada akhirnya, orangtua akan menentukan kapan waktu yang
tepat anak punya ponsel pintar, kapan mereka benar benar membutuhkannya. Jadi
orang tua harus memiliki tanggung jawab jika memberikan ponsel pintar pada anak.
Jadi kesimpulannya yang dapat diambil dari dampak positif dan negatif di atas
adalah, perlunya batasan usia bagi orang tua yang ingin memberikannya anak nya
kebebasan dalam menggunakan ponsel pintar. Dan jika orang tua ingin memberikan
ponsel pintar pada anak, maka orang tua harus bertanggung jawab dengan cara
menemani dan mengawasi penggunaan ponsel yang dilakukan oleh anaknya dan
mengedukasi anak agar menjadi pintar dan bijak dalam menggunakan ponsel pintar.
Daftar Pustaka
https://tekno.kompas.com/read/2022/02/28/16450027/telepon-seluler-dan-
smartphone-tidak-sama-ini-bedanya
http://psikologi.uinjkt.ac.id/adiksi-smartphone-lebih-cenderung-terjadi-pada-
remaja-kok-bisa/
https://id.theasianparent.com/umur-berapa-sebaiknya-anak-punya-hp-sendiri

Anda mungkin juga menyukai