Anda di halaman 1dari 5

Nama : Dhaifina Khafifah

NIM : 15000122120022
Mata Kuliah : Internet Of Things

Penulis Jurnal Eleonara Topino


Marco Cacioppo
Alessio Gori

Judul Penelitian The Relationship between Attachment


Styles and Compulsive Online Shopping :
The Mediating Roles of Family Functioning
Patterns

Penulisan Referensi Topino, E. Cacioppo, M. Gori, A. The


Relationship between Attachment Styles
and Compulsive Online Shopping : The
Mediating Roles of Family Functioning
Patterns. Int. J. Environ. Res. Public Health
2022.
https://doi.org.10.3390/ijerph19138162

Masalah Difusi Internet dan ekspansi cepat aktivitas


e-commerce telah merevolusi pengalaman
berbelanja pembeli, yang terpapar pada
aktivitas yang dipersonalisasi dan mendalam
terkait dengan berbagai produk, berpotensi
anonim, tanpa batas ruang dan
waktu.Pesatnya ekspansi e-commerce telah
membuat pengalaman membeli menjadi
lebih cepat, berpotensi anonim, dan tanpa
batas ruang dan waktu. Meskipun ini dapat
menghasilkan manfaat, bagi sebagian
individu, belanja online dapat menjadi
kecanduan.

Topik/Fokus/Tujuan penelitian/Hipotesis Penelitian ini bertujuan untuk


mengeksplorasi faktor psikologis yang
mungkin terkait dengan Belanja Online
Kompulsif, dengan fokus khusus pada peran
Gaya Keterikatan dan Pola Fungsi Keluarga
sebagai faktor risiko atau pelindung.

Konsep/Theoritical framework Fenomena Belanja Online yang impulsif


menyebabkan penderitaan yang signifikan
secara klinis dan menyebabkan gangguan di
berbagai bidang fungsi manusia. Pada
kenyataannya, masalah ini telah dikaitkan
dengan kesulitan hukum dan fiskal,
perubahan dalam siklus tidur-bangun, gejala
somatik, kepuasan hidup yang lebih rendah,
dan penurunan kualitas hidup secara umum.
Meskipun penelitian ilmiah telah difokuskan
pada penyelidikan Belanja Kompulsif di
loco, eksplorasi anteseden psikologis untuk
deklinasi online masih langka.mengingat
semakin pentingnya Internet dalam perilaku
konsumen, studi tentang variabel yang
mempengaruhi kecenderungan belanja
Internet kompulsif memperoleh kepentingan
mendasar dalam mendukung risiko
kesehatan yang efektif dan manajemen
dampak. Tujuan umum dari penelitian ini
adalah untuk menyelidiki faktor psikologis
yang mungkin terkait dengan Belanja
Online Kompulsif dengan secara khusus
berfokus pada peran gaya keterikatan dan
persepsi fungsi keluarga dalam
berkontribusi terhadap fenomena tersebut.

Variabel Variabel Independen


Individu berdasarkan gender, usia, status
marital, pekerjaan, dan pendidikan.

Variabel dependen
Perilaku Kompulsif Belanja Online

Metode Desain Penelitian :


Penelitian ini dilakukan dengan metode
Skala belanja online kompulsif, Kuisioner
hubungan, dan Analisis data.

Alat ukur yang digunakan :


1) Kuisioner Laporan Diri
2) Kuisioner Hubungan (RQ)

Teknik analisis :
Penelitian ini dilakukan dengan menilai
kuisioner laporan diri pada skala Likret 7
poin. 1 dengan sangat setuju, sementara 7
berarti sangat tidak setuju. Kemudian
dikelompokkan menjadi enam subskala
yang akan mengimplementasikan perilaku
individu tersebut terhadap belanja online
kompulsif. Nilai p<5 ditetapkan sebagai
ambang signifikansi statistik dalam
penelitian ini. Analisis korelasi pearson
dilakukan untuk mengevaluasi hubungan
antar variabel dengan menginterpretasikan
pengaruhnya.

Setting/konteks/sample Proses penelitian melibatkan 306 orang


dengan kategori berdasarkan gender, usia,
status marital, pekerjaan, dan pendidikan.
Proses rekruitmen dilakukan secara online
melalui snowball sampling. Para peserta
diberitahu tentang tujuan umum penelitian
dan memiliki memberikan persetujuan
mereka (secara elektronik) sebelum
memulai survei. Kerahasiaan dan
anonimitas dijamin, dan mereka dapat
mengundurkan diri dari penelitian kapan
saja. Semua prosedur yang dilakukan dalam
penelitian ini telah disetujui oleh Komite
Etik untuk: Penelitian Ilmiah (CERS) dari
Universitas LUMSA Roma, Roma, Italia.

Temuan Berikut ringkasan dari hasil penelitian


tersebut.
a. Skala Belanja Online Kompulsif
Metode ini menilai perilaku manusia
melalui perilaku impulsif di internet.
Responden diberikan pilihan untuk
memilih skala dari 1 sampai 7 yang
menunjukkan tingkat kesetujuan.
Selanjutnya, diimplementasikan
dengan pengelompokan tujuh faktor
yaitu faktor ciri khas (0,87%),
modifiksi suasana hati (0.91%),
konflik (0.84%), toleransi (0.85%),
kambuh (0.88%), penarikan (0.84%),
dan masalah (0.82%).
b. Kuisioner Hubungan (RQ)
Metode ini menilai perilaku dengan
instrumen laporan diri untuk
evaluasi pola lampiran. Hal ini
menunjukkan penilaian empat gaya :
Aman, Mengabaikan, Sibuk, dan
Takut. Karena empat gaya lampiran
ini dinilai dengan satu item,
koefisien alfa tidak dapat dihitung.
Namun, RQ adalah ukuran
keterikatan yang valid dan
tervalidasi dengan baik untuk
responden terutama responden
oraang dewasa.
c. Skala Evaluasi Adaptasi dan Kohesi
Keluarga
Metode ini adalah skala laporan diri
yang digunakan untuk menilai fungsi
keluarga berdasarkan Circumplex
Model of Marital and Family
Systems. Metode ini dikelompokkan
menjadi enam subskala, dua di
antaranya menunjukkan fitur fungsi
yang seimbang (kohesi dan
fleksibilitas). Sementara empat
lainnya menyangkut yang tidak
seimbang (Terjebak, Terlepas,
Kacau, dan kaku).
d. Analisis Data
Paket Statistik untuk Ilmu Sosial
(SPSS) versi 21.0 (IBM, Armonk,
NY, USA) untuk Windows
digunakan untuk menganalisis data
yang dikumpulkan. Nilai p<5
ditetapkan sebagai ambang
signifikansi statistik dalam penelitian
ini. Analisis korelasi pearson
dilakukan untuk mengevaluasi
hubungan antar variabel dengan
menginterpretasikan pengaruhnya
kecil jika nilai koefisiennya antara
±0,01 dan ±0,29, sedang jika nilai
koefisiennya berada di antara ±0,30
dan ± 0,49, dan besar jika nilai
koefisiennya terletak antara ±0,50
dan ±1,00.
Untuk menilai efek dari Gaya Lampiran
yang berbeda pada belanja Online
Kompulsif, juga dengan mengeksplorasi
peran pola Fungsi Keluarga dalam
hubungan ini, beberapa model mediasi
paralel diuji menggunakan program makro
PROCESS 3.4 [61]. Selanjutnya, model
tindak lanjut termasuk hanya hubungan
yang signifikan dilakukan untuk lebih akurat
menentukan hasil yang diperoleh. Untuk
setiap koefisien regresi yang termasuk
dalam model, interval kepercayaan 95%
(CI) dihitung. Akhirnya, stabilitas statistik
model diperiksa dengan melakukan
prosedur Bootstrapping dengan 95%
Confidence Interval (CI) pada 5000 sampel,
yang mendukung signifikansi efek ketika CI
(dari interval kepercayaan batas bawah
[Boot LLCI] ke atas batas interval
kepercayaan [Boot ULCI]) tidak termasuk
nol.

Keterbatasan dan saran untuk penelitian Keterbatasan yang dimiliki penelitian ini
selanjutnya adalah kurang luasnya cakupan nilai yang
diangkat terkait pola fungsi keluarga.

Saran
Sebaiknya penelitian selanjutnya dapat
memberikan poin penting terhadap pola
fungsi keluarga yang dimaksud dalam
pengaruhnya terhadapperilaku impulsif
belanja online.

Quality scopus

Predatory nay

Anda mungkin juga menyukai