Anda di halaman 1dari 9

Pendahuluan

 Elektrokardiograf (EKG)  instrument medis yang


digunakan sebagai alat untuk memperoleh informasi
PENGUJIAN ELEKTROKARDIOGRAF (EKG) seputar kerja jantung manusia.
 EKG sebagai peralatan standar bagi semua rumah sakit.
 Demi kesehatan dan keselamatan pasien
dibutuhkan EKG yang terjamin kebenarannya dalam
Oleh: mengukur.
 Alat-alat ukur medis atau kedokteran belum diatur dan
Irwan Setiawan ditangani oleh Metrologi Legal.
 OIML Rekomendasi 90 tahun 1990 mengatur mengenai
EKG

1 2

Elektrokardiograf (EKG) Diagram Blok Elektrokardiograf


 Elektrokardiograf (EKG) merupakan sebuah Rangkaian Pengkondisi Sinyal Pemroses Sinyal

Transduser Rangkaian Rangkaian ADC Display


instrument medis yang digunakan sebagai alat (Elektroda) Penguat Filter PC, dll

untuk memperoleh informasi seputar kerja


jantung manusia.
 Sinyal yang dihasilkan oleh EKG pada umumnya Potensial listrik

merupakan sinyal domain waktu dalam kertas Dari tubuh

rekaman yang disebut Elektrokardiogram.

3 4
Sistem 12 lead (sadapan) EKG (1) Sensor EKG
 Sadapan atau lead  cara
penempatan pasangan  Elektroda (elektroda Ag/AgCl )  mendeteksi
elektroda berkutub positif
dan negatif pada tubuh sinyal kelistrikan jantung.
pasien guna membaca  Transduser  untuk mengkonversi informasi
sinyal-sinyal elektrik
jantung. biologis menjadi sinyal elektrik yang dapat
 EKG modern terdapat 12 diukur. Transduser ini dipakai dengan
sadapan elektroda: 6 buah menggunakan interface jelly electrode-
sadapan pada bidang electrolyte.
vertikal serta 6 lainnya pada
bidang horisontal.

5 6

Komponen dan Bentuk Sinyal EKG Sistem 12 lead (sadapan) EKG (2)

 Sinyal EKG  grafik hasil catatan potensial  Bidang Vertikal/Frontal


1. Tiga buah bipolar standard leads atau sadapan
listrik yang dihasilkan oleh denyut jantung Einthoven (segitiga Einthoven), yaitu Lead I, II, dan
III.
2. Tiga buah unipolar limb leads atau sadapan Wilson
yang sering disebut juga sadapan unipolar
ekstrimitas, yaitu Lead aVR, aVL, dan aVF.
 Bidang Horizontal
1. Enam buah unipolar chest leads atau sering disebut
juga sadapan unipolar prekordial, yaitu lead V1, V2,
V3, V4, V5, dan V6.

7 8
Karakteristik metrologi EKG yang harus diverifikasi
Ruang Lingkup OIML R 90 tahun 1990
Pengujian elektrokardiograf :
1. Menentukan arus pada
 Rekomendasi ini khusus untuk EKG analog rangkaian pasien.
2. Proteksi elektrokardiograf
dengan single channel dan multi channel. dari efek defribilasi.
 Rekomendasi ini tidak dapat diaplikasikan untuk
sistem non-linier misalnya EKG digital ,
vectorcarddiographs, monitor jantung, dll.
 Rekomendasi ini spesifik pada penentuan
karakteristik metrologi, metode, dan peralatan
untuk pengujian, serta verifikasi
elektrokardiograf.

9 10

Alat ukur yang digunakan untuk verifikasi (1) Alat ukur yang digunakan untuk verifikasi (2)
Instrumen Simbol Karakteristik Instrumen Simbol Karakteristik

Sinyal generator G1 Rentang frekuensi 0,01 Hz – 150 Hz Resistor R4 – R12 R4 = 50 Ω, R5 = 200 Ω, R6 = 100 kΩ, R7 = 620 kΩ, R8 = 10 kΩ, R9
gelombang sinus = 470 kΩ, R10 = 50 Ω, R11 = 50 Ω, R12 = 10 Ω.
Kesalahan maksimum frekuensi ± 1%

Rentang tegangan 50 mV – 20 V RMS Kesalahan maksimum ± 5 %


C2 = 0,5 µF; C3 = 4,7 nF; C4 = 100 pF
Kesalahan maksimum tegangan ± 2 %

Keluaran ganda Kapasitor C2 – C5 = 32 µF


Sinyal generator G2 Rentang frekuensi 0,01 Hz – 150 Hz
Kesalahan maksimum ± 10 %
Gelombang kotak
Kesalahan maksimum frekuensi ± 1%
Variabel CT 0 – 200 pF
Rentang tegangan 50 mV – 5 V Induktansi L L = 25 mH ± 10 %
Kesalahan maksimum tegangan ± 2 %
Voltmeter AC V Rentang trgangan 0 V – 20 V RMS
Keluaran ganda
Pembagi tegangan D1 Faktor pembagi (R2 = 100 kΩ, R3 = 100 Ω) Rimp > 300 MΩ
Kesalahan maksimum pembagi ± 0.5 % Kesalahan maksimum ± 10 %
Impedansi elektroda Z1 R1 dan C1 paralel
Sumber tegangan DC U2 Frekuensi 10 Hz – 100 Hz
(R1 = 51 kΩ ± 5 %, C1 = 47 nF ± 10 %)
Sumber tegangan DC U1 Tegangan 1,5 V ± 5 % Tegangan 5 kV ± 10 %

Alat pengukur Rentang 0 mm – 100 mm


panjang
Kesalahan maksimum ± 0,1 mm dari panjang 0 mm – 10 mm, dan ± 1 % dari
panjang 10 mm – 100 mm.
Kaca pembesar Perbesaran 5 x
11 12
Karakteristik Metrologi EKG
Kondisi dan persiapan untuk verifikasi

 Kondisi yang direkomendasikan untuk verifikasi:


1. Temperatur: 15 oC sampai 25 oC
2. Tekanan lingkungan: 96 kPa sampai 104 kPa
3. Kelembaban uadara: 60 % sampai 80 %
4. Fluktuasi tegangan: ± 2 % dari tegangan nominal
5. Frekuensi: (60 Hz atau 50 Hz) ± 2 %
 Penyimpangan tegangan untuk sumber tegangan tidak
melebihi nilai yang terdapat pada manual pabriknya.

13 14

Kesalahan relatif pengukuran-tegangan


Kesalahan relatif penyetingan sensitivitas
 Perbedaan antara tegangan yang  Perbedaan antara sensitivitas yang
direkam oleh elektrokardiograf dan terukur dan nilai nominal, dibagi
tegangan yang digunakan sebagai dengan nilai nominal.
input dibagi oleh tegangan  kesalahan relatif penyetingan
masukkan. sensitivitas (dalam persen) akan
 Kesalahan relatif pengukuran dihitung dengan menggunakan
tegangan, dalam persen, akan persamaan:
dihitung dengan menggunakan Sm − Sn
persamaan: δs = .100
Un
U m − U in
δu = .100  Kesalahan relatif penyetingan
U in sensitivitas yang ditentukan oleh
 Kesalahan yang ditunjukkan oleh persamaan di atas tidak melebihi ±
persamaan (1) seharusnya tidak 5%.
melebihi nilai:
10 (1 + U1 / Uin)

15 16
Kesalahan relatif pengukuran interval waktu Kesalahan relatif kecepatan rekaman
 Perbedaan antara hasil rekaman dan  Perbedaan antara nilai kecepatan
nilai konvensional sebenarnya dari rekaman yang diukur dan nilai
perioda sinyal masukkan, dibagi oleh nominal, dibagi dengan nilai
perioda sinyal masukkan.
nominal.
 Kesalahan relatif pengukuran interval
waktu, dalam persen, akan dihitung
 kesalahan relatif kecepatan
menggunakan persamaan sebagai rekaman, dalam persen, akan
berikut: ditentukan dengan menggunakan
Tm − Tin persamaan:
δ = .100
Tin Vm − Vn
δv = .100
 kesalahan relatif pengukuran interval Vn
waktu yang ditentukan oleh persamaan  kesalahan relatif kecepatan
di atas tidak melebihi nilai: rekaman yang ditentukan oleh
10 (1 + T1 – Tin) persamaan di atas tidak melebihi ±
5%.

17 18

Kesalahan relatif dari kalibrator dalam dan


Histerisis rekaman penanda waktu
 Jarak antara garis dasar suatu jejak  Perbedaan antara nilai nominal dan pengukuran
yang diperoleh berturut-berturut, dari tegangan keluaran dari kalibrator dalam
setelah sinyal masukkan positif dan atau interval waktu dari penanda waktu dibagi
dengan nilai nominalnya masing-masing.
negatif kembali ke nol
 kesalahan relatif kalibrator dalam, dalam persen,
 histerisis rekaman tidak melebihi akan dihitung dengan menggunakan
0.5 mm. persamaan:
U cm − U cn
δU = .100
C
U cn

 Kesalahan relatif penanda waktu, dalam persen,


akan dihitung menggunakan persamaan:
Tcm − Tcn
δT = .100
C
Tcn

 kesalahan relatif dari kalibrator dalam dan


kesalahan relatif penanda waktu tidak melebihi ±
5%.
19 20
Overshoot Tetapan waktu
 Perbedaan antara amplitudo  Waktu yang diperlukan untuk
maksimum puncak ke puncak dari merekam amplitudo sinyal kotak
sinyal kotak yang direkam dan nilai sampai berubah ke 1/e (37 %) dari
minimumnya dibagi dengan dua kali nilai inisialnya
nilai minimum  perubahan sinyal kotak yang
 overshoot, dalam persen, akan direkam pada 320 ms tidak boleh
dihitung dengan menggunakan kurang dari 2 mm (yaitu 200 µV),
persamaan: sesuai dengan tetapan waktu
hmax − hmin diinginkan tidak lebih dari 3.2 s.
δo = .100
2hmin

 overshoot yang ditentukan dengan


menggunakan persamaan di atas
tidak melebihi 10 %.

21 22

Kurva respon amplitudo-frekuensi Impedansi masukkan


 variasi frekuensi amplitudo sinyal keluaran yang direkam,  impedansi yang terukur antara lead
amplitudo sinyal masukkan konstan. pasien dengan semua peralatan
 amplitudo puncak ke puncak dari sinyal yang direkam pada yang terhubung.
frekuensi berbeda relatif terhadap amplitudo puncak ke puncak dari  impedansi masukkan, dalam MΩ,
sinyal yang direkam pada 10 Hz (dalam persen) : akan dihitung dengan
 Dari 0.5 Hz sampai 60 Hz: diantara 90 % dan 105 %. menggunakan persamaan:
 Dari 60 Hz sampai 75 Hz (atau 60 Hz sampai 100 Hz): diantara 70 % dan 105 h2
%. Z in = Z 2
2h1 − h2
Amplitudo keluaran relatif tidak melebihi 110 % dari amplitudo 50
Hz.  impedansi input yang ditentukan
oleh persamaan di atas harus > 2.5
MΩ.

23 24
Kesalahan perekaman tegangan yang
Rasio common-mode rejection
berkaitan dengan bobot jaringan
 Rasio amplitudo puncak ke puncak dari
tahap masuknya sinyal yang digunakan
 Perbedaan antara amplitudo maksimum dan minimum dari
sebagai masukkan EUT ke amplitudo
sinyal sinus yang direkam pada lead yang berbeda. puncak ke puncak dari tahap keluarnya
 amplitudo sinyal puncak ke puncak yang direkam mempunyai sinyal yang dihasilkan pada amplitudo
rentang nilai yang ditetapkan pada tabel IV.5a (Goldberger and puncak ke puncak yang sama dari
Wilson) dan IV.5b (Frank). sinyal yang direkam.
 rasio common-mode rejection akan
dihitung dengan menggunakan
persamaan:
UA
K= .S n .103
h
 rasio common-mode rejection yang
ditentukan dengan persamaan di atas
tidak kurang dari 2.8 x 104 untuk setiap
chanel.
25 26

Lebar garis dasar Pelambungan garis dasar


 lebar garis di atas media rekaman dengan terminal  penyimpangan garis dasar selama interval waktu tertentu pada
masukkan EUT dihubungkan ke netral. saat masukkan EUT dihubungkan dengan netral
 Lebar garis tidak melebihi 1 mm.  Pelambungan garis dasar selama 60 s tidak melebihi 5 mm.

27 28
Tingkat derau yang mempengaruhi
Koefisien pengaruh antar chanel
terhadap masukkan
 amplitudo puncak ke puncak maksimum  rasio amplitudo puncak ke puncak
dari sinyal yang dievaluasi untuk tegangan yang ada pada chanel
memberikan interval waktu dan pada saat pengujian dengan
mempengaruhi masukkan, dengan Z1
amplitudo puncak ke puncak dari
dikoneksikan terhadap masukkan
tegangan yang digunakan untuk
elektrokardiograf.
semua chanel.
 tingkat derau yang mempengaruhi
terhadap masukkan, dalam µV, akan  koefisien pengaruh antar chanel,
dihitung dengan menggunakan dalam persen, akan dihitung
persamaan: dengan menggunakan persamaan:
hn hi
Un = .103 Wi = .100
Sn U in .S n

 tingkat derau yang mempengaruhi  koefisien pengaruh antar chanel


terhadap masukkan tidak melebihi 35
pada frekuensi 1 Hz dan 40 Hz
µV.
yang ditentukan oleh persamaan di
atas tidak melebihi 2 %.
29 30

Pengujian elektrokardiograf Menentukan arus pada rangkaian pasien


 arus pada rangkaian pasien
didefinisikan sebagai arus yang
1. Menentukan arus pada rangkaian pasien. mengalir melalui lead yang
terhubung ke pasien.
2. Proteksi elektrokardiograf dari efek  arus pada rangkaiaan pasien, dalam
µA, akan dihitung dengan
defribilasi. menggunakan persamaan:
h
I=
S n .r
 arus pada rangkaian pasien yang
ditentukan oleh persamaan di atas
tidak oleh melebihi 0.1 µA.

31 32
Proteksi elektrokardiograf dari efek defribilasi
pasien

 Amplitudo puncak ke puncak sinyal yang direkam


setelah 5 s tidak lebih kecil dari 80 % amplitudo puncak
ke puncak sinyal yang direkam.

TERIMA KASIH

33 34

Anda mungkin juga menyukai