Anda di halaman 1dari 2

Pendahuluan

Elektrokardiogram (EKG) adalah suatu sinyal fisiologis yang dihasilkan oleh aktivitas listrik
jantung. Salah satu informasi penting yang dapat diambil dari sinyal EKG adalah aktivitas
kelistrikan jantuang yang membentuk gelombang PQRST, Parameter ini biasanya digunakan
untuk melihat keadaan jantung normal dan tidak normal. (Permana, 2015). Electrocardiogram
(ECG atau EKG) merupakan alat diagnose yang digunakan untuk mengukur dan merekam
aktivitas listrik jantung yang sangat detail. Mervin J Goldman mendefinisikan elektrokardiogram
(ECG) adalah grafik yang merekam potensial listrik yang dihasilkan denyutan jantung. EKG
diperoleh dengan menempatkan elektrode pada posisi tertentu (sesuai standar) pada dada dan
ekstremitas.

Jantung merupakan sebuah organ yang mampu menghasilkan muatan listrik. Tubuh merupakan
sebuah konduktor yang baik, dengan demikian impuls yang dihasilkan jantung dapat menjalar
keseluruh tubuh sehingga potensial aksi yang dipancarkan oleh jantung dapat diukur dengan
Galvanometer melalui elektroda-elektroda yang diletakan pada berbagai tempat. Grafik yang
tercatat melalui rekaman ini disebut elektrocardiogram (EKG). Aktivitas listrik jantung
dipengaruhi oleh berbagai hal diantaranya aktivitas sistim saraf otonom, keadaan anatomi struktur
jantung, keadaan otot jantung, kondisi sistem konduksi jantung, penggunaan obat tertentu, dan
konsentrasi elektrolit dalam serum. Oleh karena itu kesimpulan hasil EKG harus disertai dengan
hasil pemeriksaan fisik, anamnesa dan keadaan klinis klien. Jantung dapat berkontraksi secara
teratur karena mendapat impuls secara teratur dari pace maker alamiah (SA Node) yang akan
dilanjutkan ke sistem konduksi lainnya yaitu AV Node, Bundlle of His, dan Purkinye Fibers. EKG
dapat mencatat aktivitas listrik miokardium dari 12 posisi yang berbeda, yaitu : 3 posisi standar,
3 posisi unipolar, dan 6 posisi dada.

Hasil dari EKG akan dibaca atau berupa bentuk kertas EKG yang merupakan kertas grafik yang
dibagi dengan garis tipis ( 1 mm x 1 mm) dan garis sedikit tebal (5 mm x 5 mm). Aksis horizontal
menggambarkan waktu, dan kecepatan mencatat mesin EKG adalah 25 mm/detik. Dengan
demikian 1 mm horizontal sama dengan 0.2 detik. Aksis vertikal menggambarkan amplitudo
(voltage). Standar baku amplitudo untuk voltage adalah 1 atau 10 kotak berukuran 0.1 mm (1 cm)
sama dengan 1 mVolt.
Permana, D. M. S. H. A. (2015). Elektrokardiograf (ekg) berbasis bluetooth. Fisika, Fakultas
Sains & Teknologi , UIN Sunan Gunung Jati Bandung, 2(1), 38–46.

Anda mungkin juga menyukai