Anda di halaman 1dari 4

MIGAS & MINERBA

Menghentikan
Subsidi BBM
Foto: Ibnu Gozali / Portonews
Salah Kaprah
Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Mungkin pepatah ini cukup tepat menggambarkan kondisi
Pemerintah dalam urusan bahan bakar minyak (BBM) dan gas alam cair (LPG). Alih-alih
mengalihkan subsidi BBM dan LPG untuk keperluan yang lebih penting, tepat dan berguna
sebagaimana yang didengungkan, pemerintah terjebak dalam lingkaran salah kaprah.

Oleh :

Dr. I Gusti Suarnaya Sidemen

  48 PORTONEWS JULI 2019 www.portonews.com

MIGAS MINERBA SIDEMEN.indd 48 30/06/2019 22:33:39


MIGAS & MINERBA

S
UBSIDI yang dikeluarkan Pemerintah
pada 2018 mencapai Rp97 triliun dan
pada 2019 diperkirakan naik menjadi
Rp100,6 trilliun. Kemungkinan besar
apabila tidak ada perubahan kebijakan,
subsidi tersebut akan meningkat lagi di
tahun 2020.
Namun, subsidi yang ditargetkan
untuk menolong masyarakat miskin dan
kaum duafa tidak mengenai sasaran.
Tambahan lagi subsidi tidak mendorong

Foto: inikebumen net


perilaku hemat dalam memakai BBM dan
LPG. Akibatnya karena produksi dalam
negeri terbatas maka 40 persen BBM dan
70 persen LPG yang diperlukan harus
diimpor.
Meningkatnya impor minyak dan Masyarakat mengantri membeli gas tabung 3kg bersubsidi
LPG menambah defisit perdagangan
migas, naik dari US$8,6 miliar tahun 2017 kemiskinan dan melindungi kaum duafa. Bukan usaha kecil yang menikmati
menjadi US$12,4 miliar di 2018, dan Namun, dalam kenyataanya berbagai subsidi.
berkontribusi sekitar 40 persen terhadap kajian yang dilakukan menemukan bahwa Solar susbsidi banyak yang dilarikan
nilai defisit transaksi total pada tahun 60-70 persen subsidi BBM dinikmati kepada usaha pertambangan, industri,
yang sama. Sepertinya Pemerintah harus oleh 10 persen penduduk terkaya. Hanya perkebunan kelapa sawit, dan konsumen
segera mengubah haluan dalam mengelola satu persen subsidi yang dinikmati oleh yang sebenarnya tidak berhak. Tambahan
urusan BBM dan LPG agar tidak terjebak sepuluh persen rakyat termiskin. lagi kondisi perdagangan distribusi BBM
salah kaprah yang tidak berkesudahan. Kondisi tersebut masuk akal di Indonesia cukup unik. Untuk memenuhi
Pemerintah perlu kembali kepada mengingat BBM bersubsidi utamanya kebutuhan BBM masyarakat Pertamina
tekad semula untuk mengalokasikan adalah digunakan untuk transportasi. dan perusahaan lainnya menjual BBM
subsidi BBM untuk belanja yang lebih Pemilik mobil umumnya adalah strata melalui SPBU yang jumlahnya
mendatangkan manfaat. penduduk yang mampu secara hanya sekitar 7.500-an.
ekonomis. Pemberian Jumlah yang tidak
Subsidi Salah Kaprah subsidi kepada memadai untuk
Tujuan awal pemberian subsidi BBM minyak solar sering negara seluas
dan LPG di Indonesia adalah mengurangi disalahgunakan. Indonesia.
Investasi
untuk
membangun
SPBU yang
cukup besar
dan keuntungan
yang relatif kecil
menyebabkan sulit
untuk mengharapkan
terjadi penambahan SPBU
dalam jumlah yang memadai. Karena itu
masyarakat mengambil inisiatif dengan
membangun pengecer berupa kios dengan
jerigen dan botol sampai yang berwujud
dispenser mini yang disebut Pertamini.
Foto: aktual.com

Harga di lokasi lokasi pengecer yang


banyak ditemukan di seluruh wilayah di
tanah air biasanya lebih mahal Rp1.000-
LPG 3kg, hanya untuk masyarakat miskin. Rp2.000 per liter.

www.portonews.com JULI 2019 PORTONEWS 49

MIGAS MINERBA SIDEMEN.indd 49 30/06/2019 22:33:44


MIGAS & MINERBA

Menjamurnya pengecer ini tidak pola distribusi tertutup dengan kartu


ELPIJI 3 kg terlepas dari kenyataan bahwa jumlah kendali, penggunaan penanda konsumen
kendaraan berupa sepeda motor tumbuh dengan alat elektronik (RFID), penadaan
pesat. Dari 63 juta di tahun 2010 menjadi dengan pewarnaan BBM subsidi, dan
dua kali lipat dalam periode tujuh tahun pembatasan konsumsi BBM subsidi
yaitu 113 juta pada 2017. Pemilik sepeda lainnya hampir selalu gagal. Luas wilayah
motor inilah konsumen utama pengecer geografi Indonesia, daya tarik ekonomi
BBM yang jumlahnya diperkirakan dari selisih harga BBM subsidi dan
mencapai 130.000-an tersebut. Lagi- nonsubsidi membuat pemberian subsidi
lagi ini menunjukan masyarakat dengan pada BBM dan LPG tidak tepat sasaran
ekonomi lemah tidak menikmati subsidi berlangsung terus
yang diberikan pemerintah. Subsidi minyak tanah dicabut tahun
Subsidi LPG pun kondisinya 2007 secara bertahap, tetapi digantikan
tidak jauh berbeda. Penelitian yang oleh subsidi LPG 3 kg yang efektivitasnya
dilakukan oleh Lembaga Kebijakan dalam melindungi keluarga miskin tidak
Fiskal menunjukkan rumah tangga yang jauh berbeda. Presiden Joko Widodo
menerima subsidi pada 2017 mencapai mengambil langkah berani untuk
48,63 juta rumah tangga, naik 16,9 persen menghapuskan subsidi BBM. Tidak lama
dibandingkan 2015 yang mencapai 41,58 setelah dilantik pada 20 Oktober 2014,
UNTUK MEREKA
YANG TIDAK
juta rumah tangga. Jokowi menghapuskan subsidi BBM
MAMPU Namun, subsidi LPG 3 kg dinikmati Ron 88 atau yang dikenal dengan nama
oleh penduduk lebih kaya. Kelompok Premium dan menurunkan subsidi minyak
penduduk 40 persen terbawah hanya solar (Cetane Number 48) dengan subsidi
menerima 29 persen susidi pada 2017. tetap sebesar Rp1.000 per liter. Kebijakan
Sedangkan kelompok penduduk 20 persen tersebut menurunkan subsidi dari rencana
terkaya menikmati 23 persen subsidi Rp276 triliun menjadi hanya sekitar
UNTUK LPG di tahun yang sama. Perbedaan Rp60,76 trilliun.
USAHA MIKRO
TERTENTU
harga antara LPG 3 kg yang disubsidi Penghapusan subsidi Premium diikuti
dengan LPG 12 kg mendorong terjadi pengurangan penjualan BBM jenis ini di
tindakan illegal seperti pemindahan LPG Jawa, Madura, dan Bali dengan menutup
dari tabung 3 kg ke tabung 12 kg untuk 1.500-an disperser Premium SPBU di
ELPIJI SERING mendapatkan keuntungan ekonomis. ketiga pulau itu. Sayangnya, pemerintahan
HABIS Perbedaan harga antara LPG 3 kg dan Jokowi terjebak dalam populisme dan
DI PASARAN
12 kg menyebabkan penjualan LPG 3 tidak menggunakan momentum rendahnya
kg meningkat pesat mencapai 75 persen harga minyak saat memulai pemerintahan
dari seluruh LPG yang dijual di tanah air untuk menuntaskan penghentian subsidi
Infografis: Ibnu Gozali / Portonews

sepanjang 2018. Hal ini menunjukkan BBM dan LPG.


ASN terjadi peralihan konsumen LPG non- Harga minyak mentah saat Jokowi
DILARANG subsidi ke LPG subsidi. dilantik sebagai presiden periode pertama
MENGGUNAKAN
sekitar US$82,37 per barrel. Tiga bulan
Tidak Konsisten kemudian, harga minyak mentah turun
Upaya mengurangi subsidi BBM dan LPG menjadi US$43 per barrel. Harga
sudah dilakukan pemerintah baik oleh minyak yang rendah merupakan saat
pemerintahan di bawah Presiden Soeharto, yang termudah untuk menghentikan
ELPIJI UNTUK Susilo Bambang Yudhoyono maupun subsidi karena dampak yang ditimbulkan
KONSUMEN YANG Joko Widodo. Upaya untuk keluar dari terhadap perekonomian akan lebih
TIDAK BERHAK
MENGGUNAKAN salah kaprah subsidi BBM dan LPG selalu mudah dimitigasi. Tetapi momentum
LPG BERSUBSIDI berakhir dengan kegagalan. menuntaskan subsidi BBM dan LPG tidak
3 KG
Berbagai upaya dari yang masuk akal dimanfaatkan karena Pemerintah memilih
sampai yang kurang sesuai nalar sehat langkah populis dengan menurunkan
pernah dilakukan. Puluhan studi dan harga BBM dan menyisakan subsidi
ratusan sosilaisasi dilakukan agar subsisdi sampai saat ini yang jumlahnya semakin
tepat sasaran. Pebatasan subsidi dengan membesar.

  50 PORTONEWS JULI 2019 www.portonews.com

MIGAS MINERBA SIDEMEN.indd 50 30/06/2019 22:33:48


MIGAS & MINERBA

Pada 2015 volume solar subsidi menjual premium di Jawa Madura dan internet. Dengan sistem pendataan
mencapai 14,2 juta kiloliter, turun menjadi Bali atas instruksi pemerintah diaktifkan penduduk digital duplikasi penerima
13,6 juta kiloliter tahun 2016 tetapi naik kembali dan disebut sebagai program subsidi bisa dihindari. Pembatasan
terus mulai tahun 2017, mencapai 14,5 Reborn SPBU Premium. Masyarakat yang subsidi dapat dilakukan dan subsidi
juta kiloliter tahun 2017, dan 15,6 juta sebenarnya sudah terbiasa dengan BBM menjadi tepat sasaran dan efektif.
kiloliter tahun 2018. Diperkirakan volume yang tidak disubsidi akhirnya kembali ke Distorsi pasar dihindarkan dengan
konsumsi solar subsidi akan menembus Premium. menerapkan harga pasar atas LPG yang
angka 15,6 juta kiloliter di tahun 2019. Dari uraian di atas, nampak bahwa dijual. Dengan media sosial dilakukan
Volume LPG 3 kg yang disubsidi naik inkonsistensi kebijakan pemerintahlah nudging, penerapan psikologi berupa
terus. Pada tahun 2015 tercatat konsumsi yang menyebabkannya terbelenggu subsidi dorongan dorongan kecil dari Pemerintah
LPG 3 kg mencapai 5,6 juta ton, naik BBM. Kebijakan yang salah kaprah ini untuk mengubah perilaku masyarakat
menjadi 6,0 juta ton tahun 2016, 6,3 juta membatasi fleksibilitas pemerintah dalam untuk menjadi lebih baik. Dengan
ton tahun 2017, 6,5 juta ton tahun 2018, mendanai proyek pembangunan yang menerapkan teori dari Richard Thaler
dan diperkirakan mencapai 7,0 juta ton lebih dibutuhkan masyarakat. Kebijakan pemenang Hadiah Nobel Ekonomi
tahun 2019. ini juga mendorong perilaku boros dalam 2017, India berhasil menggugah alam
Total subsidi yang dikeluarkan konsumsi BBM dan LPG. bawah sadar masyarakat untuk tidak
pemerintah untuk BBM dan LPG pada menggunakan subsidi LPG bagi mereka
tahun 2015 mencapai Rp60,76 triliun. Menghentikan Salah Kaprah yang tidak berhak. Dilaporkan hampir
Karena penurunan harga minyak besaran Memperhatikan beban yang ditimbulkan 11 juta kepala keluarga secara sukarela
subsidi turun menjadi Rp43,69 triliun jika subsidi salah kaprah dipertahankan melepas subsidi LPG yang telah diterima.
tahun 2016. Akan tetapi meningkatnya sudah seyogyanya pemerintah Kemajuan teknologi digital,
kembali harga minyak sejak 2017 mempertimbangkan dengan seksama pendataan penduduk yang baik melalu
menyebabkan subsidi pemerintah menghentikan subsidi BBM dan LPG e-KTP, program Kartu Indonesia dari
untuk BBM dan LPG naik menjadi yang salah kaprah. Presiden Joko Widodo memberikan
Rp47,05 triliun tahun 2017 dan Rp97,01 Adalah India yang berhasil dengan peluang untuk menghentikan subisidi
triliun tahun 2018. Untuk tahun baik dalam menyalurkan subsidi tepat salah kaprah baik untuk BBM maupun
2019, diperkirakan Pemerintah akan sasaran. Melalui program PaHaL yang LPG. Dengan terpilihnya Jokowi
menggelontorkan Rp100,65 triliun untuk merupakan singkatan dari Pratyaksh sebagai presiden untuk periode kedua,
subsidi BBM dan LPG. (langsung) Hastantarit (transfer) Labh nampaknya peluang sejarah untuk
Meskipun Pemerintah tidak (manfaat), Pemerintah memberikan menghentikan subsidi salah kaprah di
mensubsidi harga Premium kenaikan subsidi langsung yang ditransfer kepada Tanah Air ada di pundak beliau. Agaknya
harga minyak mentah pada tahun 2017 rekening penerima yang berhak untuk Jokowi yang dapat diharapkan akan
menyebabkan harga pokok penjualan mendapatkan subsidi LPG untuk membetulkan tangga agar tidak jatuh dan
Premium di tahun 2017 naik melebihi keperluan memasak. tidak menimpa Pemerintah atas beban
harga jual di SPBU. Badan usaha akhirnya Program yang dimulai tahun 2013 subsidi yang salah kaprah. ℗
menanggung subsidi atas selisih harga tersebut menjangkau seluruh India tahun
tersebut dan Pemerintah memberikan 2015 dengan total penerima 177 juta
konpensasi triliunan rupiah yang tidak lain rumah tangga. Keberhasilan program Dr. I Gusti Suarnaya Sidemen
Pemerhati Kebijakan
subsidi juga. didukung oleh pemanfaatan teknologi
Energi dan Lingkungan
Akan halnya SPBU yang sudah tidak biometrik, teknologi informasi dan

www.portonews.com JULI 2019 PORTONEWS 51

MIGAS MINERBA SIDEMEN.indd 51 30/06/2019 22:33:50

Anda mungkin juga menyukai