Anda di halaman 1dari 17

Penanganan Infrastruktur

Perumahan (Rumah Swadaya)


pada DAK Integrasi

Disampaikan dalam Sosialisasi DAK Integrasi Bidang Air


Minum, Sanitasi, dan Perumahan & Permukiman TA 2023

30 Maret 2022

Direktorat Rumah Swadaya


Direktorat Jenderal Perumahan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
OUTLINE

Menu Kegiatan Rumah Swadaya 01


Dalam DAK Integrasi

Evaluasi Penyelenggaraan
DAK Rumah Swadaya 02
dalam konteks DAK Integrasi TA 2021

Pengaturan Rumah Swadaya


03
Dalam DAK Integrasi
01 MENU KEGIATAN RUMAH SWADAYA
DALAM DAK INTEGRASI
GAMBARAN KEGIATAN DAK TERINTEGRASI
Kolaborasi DAK
perumahan APBD
Penanganan
Kumuh
• multi aktor
• multi sektor Aktor Utama:
DAK air minum Pemerintah APBDes
• multi Daerah
pendanaan

DAK CSR
sanitasi

DAK jalan Sumber dana


lingkungan lainnya
Kota Surakarta Kota Tual Kota Langsa Kab. Kendal

PEREMAJAAN PEMUGARAN RELOKASI PEMBANGUNAN


(Konsolidasi (Konsolidasi Lahan (Pemindahan dari PERMUKIMAN
Lahan Total) Sebagian/ Tanpa Lokasi Ilegal) BARU

SKEMA Konsolidasi) (Penanganan


Backlog)
PENANGANAN
DAK 2021 • Pembangunan • Pemba ng unan • Pembangunan • Pembangunan
Baru Baru Baru Baru
• Peningkatan
Kualitas
• Reha bilitasi/
Rekons trus i

MENU Ruma h
Terd am p ak
KEGIATAN
SKEMA PEMBANGUNAN
PEREMAJAAN PEMUGARAN RELOKASI
PENANGANAN PERMUKIMAN BARU

DAK INTEGRASI Pembangunan Pembangunan Peningkatan Rehabilitasi/ Pembangunan Pembangunan


Baru Baru Kualitas Rekonstruksi Baru Baru

Penataan Konsolidasi Konsolidasi sebagian atau Pemindahan dari Penanganan


Tanah Lahan Total Tanpa Konsolidasi Lokasi Ilegal Backlog
Rumah satu-
Rumah satu-
Rumah satu- satunya yg
satunya
satunya terdampak
Objek Rumah satu- d enga n Rumah satu- Belum memiliki
d enga n p elebaran
Penanganan satunya kondisi satunya rumah
kondisi rusak jalan/
rusak
berat/total sempadan
sedan g
sungai
Kawasan kawasan kumuh legal (domisili) kawasan
Delineasi
kumuh legal lokasi ilegal kumuh skala
Penanganan (Kumuh Berat) (Kumuh ringan – sedang) kabupaten/ kota
Penerima
MBR MBR MBR MBR
Bantuan
Lokasi
In-situ In-situ Eks-situ Eks-situ
Pembangunan
Bagi masyarakat yang tidak memenuhi kriteria di atas, Pemerintah Daerah diharapkan dapat memfasilitasi dari
sumber pendanaan selain DAK
02 EVALUASI PENYELENGGARAAN
DAK RUMAH SWADAYA
DALAM KONTEKS DAK INTEGRASI TA 2021
EVALUASI PERENCANAAN TA 2021
DAK Rumah Swadaya (DAK Integrasi)
Kesiapan Lahan
Dari 11 kabupaten/kota pelaksana DAK Terintegrasi 2021, hanya sebagian
kecil yang mampu menyelesaikan sertifikasi lahan hingga menjadi milik
masing-masing penerima bantuan sampai akhir Desember 2021.
Permasalahan Umum:
• Belum ada komitmen dari A TR/BPN (status tanah sertifikat)
• Proses pra sertifikasi baru dimulai pada tahun anggaran berjalan (proses
hibah, jual beli lahan, penganggaran, dll) sebagai syarat wajib dalam RC
• Penolakan dari masyarakat
• Perubahan rencana tata ruang

Perencanaan Teknis
Pemda belum sepenuhnya menerapkan skema dan konsep penanganan
terintegrasi secara tepat sehingga salah mengusulkan menu (yang
berakibat tidak lolos dalam pengusulan DAK Terintegrasi).
Permasalahan Umum:
• Delineasi lokasi berubah-ubah
• Rencana penanganan belum komprehensif (masih terpencar)
• Skema penanganan yang diambil kurang tepat (usulan konsolidasi/relokasi)
• Ketersediaan data, perencanaan, pendanaan, maupun SDM oleh Pemda
belum maksimal (kurang siap dalam pengusulan program)
EVALUASI PELAKSANAAN TA 2021
DAK Rumah Swadaya (DAK Integrasi)
Persiapan Kegiatan
Salah Penganggaran
Banyak yang menganggarkan kegiatan pada DPA -APBD tidak sesuai
dengan klasifikasi, kodefikasi, & nomenklatur yang ditentukan.
Terhambatnya Pencairan ke Kasda
Pencairan dana ke Kasda banyak terhambat dikarenakan masalah reviu
APIP, tidak lengkapnya administrasi, kebijakan KPPN setempat, dan
progress rendah.

Pelaksanaan Kegiatan
Rendahnya Pelibatan Masyarakat
Beberapa Pemda kurang maksimal dalam melibatkan masyarakat pada
penyelenggaraan DAK Terintegrasi baik dalam perencanaan maupun
pelaksanaan yang menyebabkan:
1.keswadayaan masyarakat rendah sehingga desain rumah menjadi
tidak berkembang (monoton dan basic)
2.penolakan dari masyarakat sehingga kegiatan tidak dapat
dilanjutkan

Pelaporan Kegiatan
68,27% Pemda Tidak Melakukan Pelaporan secara Berkala
Pelaporan merupakan bentuk pertanggung jawaban Pemda
terhadap dana yang diberikan dari Pusat ke Daerah.
03 PENGATURAN RUMAH SWADAYA
DALAM DAK INTEGRASI
PERENCANAAN PELAKSANAAN
T-2 hingga T-1 T0
• Persiapan pengusulan • Persiapan kegiatan
• Penyiapan readiness criteria • Pelaksanaan kegiatan
• Pengusulan • Pelaporan kegiatan
• Kesepakatan rencana kegiatan
Readiness Criteria
Penanganan Permukiman Kumuh Terintegrasi Kelompok Menu Rumah Swadaya
1 2 3 4 5 6
Evaluasi DAK Perencanaan Perencanaan Penanganan Kesiapan Kontribusi
Tahun Administratif Teknis Sosial Lahan Pemda
Sebelumnya

• Pelaporan • Peruntukan • Masterplan (sebaran CPB, Kesepakatan selesai sertifikasi a.n. Kontribusi
• Progres Tata Ruang untuk petak lahan, jaringan jalan, konsep seluruh masing2 CPB pendanaan untuk
pencairan perumahan (Perda RTRW) penataan) masyarakat atau minimal • pendampingan
• Progres • Penetapan • DED RAB (denah, tampak (Berita Acara) selesai proses pra • hunian
pelaksanaan Lokasi dan potongan, rincian RAB) Bersedia di relokasi, sertifikasi (hibah sementara
• Sertifikasi BNBA (data BNBA masuk • Pemetaan penanganan dilakukan konsolidasi lahan, jual beli lahan, (konsolidasi
lahan (bagi dalam aplikasi e-RTLH) rumah eksisting sesuai menu yang penganggaran, dll) lahan)
penerima • Pernyataan (Layout peta pdf/SHP, deliniasi, petak diusulkan dan sertifikasi • pembongkaran
DAKT) Komitmen lahan dibedakan penanganan PB, PK, dijadwalkan selesai lokasi kumuh
Pemda rehab rekon, dll) paling lambat akhir eksisting
Kesiapan melaksanakan
• Rencana pembagian T0 • PSU yang tidak
program DAK Integrasi bidang lahan (kapling dianggarkan
rumah, fasos, fasum) dalam DAK
Ketentuan Umum
Penanganan Permukiman Kumuh Terintegrasi Kelompok Menu Rumah Swadaya

BENTUK BANTUAN BESARAN BANTUAN *


Peruntukanuang: Upah
Menu Kegiatan Material Total **
Bantuan Bahan Tukang
1
dalam bentuk Bangunan Pembangunan Baru 43 juta 7 juta 50 juta
UANG
Peningkatan Kualitas 17,5 juta 2,5 juta 20 juta
2 UpahKerja
2 Rehabilitasi/ Rekonstruksi 17,5 juta 2,5 juta 20 juta

* Besaran bantuan menunggu penetapan oleh Menteri PUPR


** Besaran bantuan dapat disesuaikan dengan IKK setempat
KRITERIA PENERIMA BANTUAN

WNI yang Menghuni/ Penghasilan Memiliki atau menguasai Bersedia mengikuti


sudah menempati rumah maksimal tanah dengan bukti ketentuan program:
berkeluarga satu-satunya min. 3 UMK/UMP kepemilikan yang jelas • Berswadaya
tahun dan sah atau bukti • Membentuk KPB
kepenguasaan min. 10 dengan pernyataan
tahun*** tanggung renteng

*** kepemilikan/kepenguasaan tanah difasilitasi oleh Pemda dan dibuktikan dengan dokumen sesuai RC
Apa itu Rumah Layak Huni?
Kebijakan Persyaratan
SDGS
Rumah Layak Huni: (RUMAH LAYAK HUNI)
1. Kepmenkimpraswil No.
403/2002 (Pedoman
KETAHANAN LUAS SANITASI AIR MINUM
Teknis Pembangunan
Rumah Sederhana BANGUNAN BANGUNAN
Sehat) tersedia di
komponen struktur luas lantai per tidak berasa,
setiap rumah
2. UU No. 28/2002 dan non struktur kapita per orang: tidak berbau,
(Bangunan Gedung) memenuhi kaidah 7,2 m2 tidak berwarna
kloset dengan
3. Permen PUPR 2,8 m
leher angsa
No.5/PRT/M/2016 (IMB);
Paragraf 2: Dokumen tersedia
Rencana Teknis min. 12
2,4 m
Bangunan Gedung jam sehari
Sederhana 1 (satu) 3m
lantai.
Jika ada 5 tersambung ke SPAL/ jarak
4. Kriteria SDGs penghuni, septic tank yang disedot jangkau
menggunakan
maka luas min. 5 tahun sekali maksimal
bahan bangunan
6m rumah: 30 menit
ber-SNI
5 x 7,2 =
PENCAHAYAAN 36 m2
10% dari luas lantai tidak mengandung
6m
mikroorganisme
dan logam berat
PENGHAWAAN
5% dari luas lantai
TERIMA KASIH

Direktorat Rumah Swadaya


Direktorat Jenderal Perumahan
KUNCI KEBERHASILAN PERENCANAAN
DAK Rumah Swadaya (DAK Integrasi)

01 02 03 04 05 06 07 08 09 10
tentukan identifikasi tentukan kesepakatan susun kesepakatan susun siapkan siapkan usulkan
delineasi permasalahan skema bersama rencana bersama rencana rencana readiness
lokasi kumuh penanganan seluruh timeline seluruh detail pendanaan** criteria DAK
komponen yang masyarakat penanganan Terintegrasi
pemerintah realistis* dalam 1
daerah yang tahun
terlibat

* jika diperlukan beberapa tahun, tidak perlu dipaksakan selesai dalam 1 tahun anggaran
** pilah antara yang bisa ditangani dengan menu DAK dan yang harus didanai Pemda

Best Practice: Kota Surakarta


Berdasarkan masterplan
Dalam menangani Kawasan Semanggi, Pemkot
induk tersebut, pemkot
Surakarta membuat masterplan induk di mana
penanganan Kawasan kumuh dibagi menjadi 4 4 melakukan perencanaan
teknis detail untuk kemudian
segmen sebagai berikut:
3 disusun kebutuhan
• Semanggi RW 23
pendanaan yang dialokasikan
• Semanggi RW 2,3,4,5 2 dari atau diusulkan ke
• Sangkrah Losari-Demangan
1 berbagai sumber pendanaan.
• Lahan HP-16
STRATEGI PELAKSANAAN
DAK Rumah Swadaya (DAK Integrasi)

Permasalahan: Solusi:
Keterlambatan • Menggunakan dana APBD terlebih dahulu (Kota
Pencairan ke Tual)
Kasda Kab. Kotabaru
• Kesepakatan dengan toko bangunan agar
pembayaran dilakukan setelah selesai pencairan
(Kab. Kotabaru, Kota Surakarta)

Permasalahan: Solusi:
Keterbatasan • Menggunakan teknologi pracetak (Kota Surakarta: Kota Surakarta
Biaya penggunaan RUSPIN)
Pembangunan
• Bekerjasama dengan instansi lain (TNI) untuk
membantu bertukang (Kota Ternate)
• (solusi lain yang belum digunakan) menggunakan
teknologi wiremesh

Anda mungkin juga menyukai