Anda di halaman 1dari 48

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDRAL PENYEDIAAN PERUMAHAN BALAI PELAKSANA


PENYEDIAAN PERUMAHAN SULAWESI II SATUAN KERJA PENYEDIAAN
PERUMAHAN PROVINSI SULAWESI TENGAH

LAPORAN BULAN I (SATU)


JANUARI - FEBRUARI 2023
ASISTEN TENAGA AHLI KONSTRUKSI BSPS
BALAI PELAKSANA PENYEDIAAN PERUMAHAN SULAWESI II SATUAN KERJA
PENYEDIAAN PERUMAHAN PROVINSI SULAWESI TENGAH

FAHRUL ISHAK, S.Ars


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berjalannya Program Bantuan
Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) TA 2023 Provinsi Sulawesi Tengah. Pada
pelaksanaan pekerjaan, Asisten Tenaga Ahli Konstruksi Sulawesi Tengah Tahun Anggaran 2023
Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Sulawesi II Satuan Kerja Penyediaan Perumahan
Provinsi Sulawesi Tengah selaku mitra kerja PPK Ruswa & RUK Sulawesi Tengah. Provinsi
Sulawesi Tengah berfokus pada Pelaksanaan BSPS dimana berkewajiban untuk mendukung
Program Percepatan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) TA. 2023 kepada Balai
Pelaksana Penyediaan Perumahan Sulawesi II, Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi
Sulawesi Tengah, Direktorat Jenderal Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat.

Laporan Bulanan ini tersusun dalam tiga bab, yakni Bab Pertama adalah gambaran umum
kegiatan BSPS, Bab Kedua meliputi lokasi dan alokasi kegiatan BSPS Bab Ketiga rencana dan
realisasi kegiatan asisten tenaga ahli, Bab Empat penutup berisi Kesimpulan dan Saran.

Akhir kata, Asisten Tenaga Ahli Konstruksi mengucapkan terima kasih kepada PPK
Ruswa & RUK Provinsi Sulawesi Tengah atas kepercayaanya dalam bekerjasama melaksanakan
dan mengawal Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Provinsi Sulawesi Tengah T.A.
2023 di Provinsi Sulawesi Tengah.

Asisten Tenaga Ahli Konstruksi Sulawesi Tengah Tahun Anggaran 2023

PPK Rumah Swadaya & RUK Provinsi Sulawesi Tengah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………….… ii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………….…… i

BAB I – GAMBARAN UMUM KEGIATAN BSPS …………………………….…………… 1

1.1. Latar Belakang …………………………………………...…………………………...…… 1


1.2. Alur Tahapan Kegiatan …………………………………………………..…………………3
1.3. Persiapan Kegiatan …………………………………………………………………………4
1.4. Pelaksanaan Kegiatan ………………………………………………………………...…….6
1.5. Ruang Lingkup Kegiatan Asisten Tenaga Ahli BSPS …………………………….………. 7

BAB II – LOKASI DAN ALOKASI KEGIATAN BSPS ……………………………….…….9

1.1. Rencana Kebutuhan TFL / Korkab ………………………………………………………. 24


1.2. Realisasi Pelaksanaan BSPS Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2023 …………………… 24
1.3. Realisasi Kebutuhan TFL/Korkab ……………………………………………………...... 38

BAB III – RENCANA DAN REALISASI KEGIATAN ASISTEN TENAGA AHLI ……. 40

1.4. Rencana Kegiatan Bulan ini ………………..………………………………………….… 40


1.5. Realisasi Kegiatan Bulan ini ………………………………………………………..……. 42
1.6. Rencana Kegiatan Bulan Berikut …………………………………………………...……. 43

BAB IV – PENUTUP …………………………………………………………………….….. 44

ii
BAB I – GAMBARAN UMUM KEGIATAN BSPS

1.1. Latar Belakang


Pembangunan perumahan yang terdiri atas rumah-rumah beserta Prasarana, Sarana, dan
Utilitas Umum (PSU) secara tidak langsung dapat mendorong pertumbuhan wilayah dan
ekonomi daerah, mendukung pembangunan sosial budaya serta memberikan kontribusi nyata
terhadap peningkatan kualitas lingkungan, pertumbuhan ekonomi, pengentasan kemiskinan, dan
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Oleh karena itu pengembangan perumahan dan lingkungannya yang layak dan sehat
merupakan wadah untuk pengembangan sumber daya manusia Indonesia di masa depan. Namun
disisi lain Pembangunan perumahan swadaya oleh masyarakat pada umumnya masih dirasakan
belum memenuhi kualitas layak huni, cenderung tidak tertata dengan baik dan kurang didukung
oleh prasarana dan sarana yang memenuhi persyaratan lingkungan hunian yang sehat.
Permukiman seperti ini cenderung bertambah luas dan membentuk lingkungan permukiman
yang kumuh
Dalam rangka meningkatkan kualitas hunian masyarakat, perlu dilakukan upaya
menyadarkan masyarakat bahwa pembangunan perumahan menjadi tanggung jawab pemerintah
dan masyarakat sendiri. Oleh karena itu, pemberdayaan merupakan upaya yang harus
dilaksanakan dengan cara memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh setiap masyarakat.
Selain itu diperlukan langkah-langkah positif untuk menciptakan iklim dan suasana yang
kondusif bagi setiap pelaku terkait dalam pembangunan perumahan khususnya bagi penghuni.
Perkuatan ini meliputi penyediaan fasilitas dan dukungan dalam membuka akses dan peluang
yang dapat menjadikan masyarakat yang berpenghasilan rendah semakin berdaya.
Hal tersebut selaras sebagaimana diamanatkan dalam pasal 28 H Amandemen UUD
1945, bahwa rumah merupakan salah satu hak dasar rakyat. Oleh karena itu, setiap warga negara
berhak untuk mendapatkan tempat tinggal dan lingkungan hidup yang baik, sehat, nyaman, dan
aman. selain berfungsi sebagai hunian atau tempat tinggal, rumah juga berfungsi sebagai sarana
pembinaan keluarga yang mendukung perikehidupan, sebagai pusat pendidikan keluarga,
persemaian budaya, dan penyiapan generasi muda serta sebagai pencerminan diri pribadi dalam
upaya peningkatan taraf hidup, pembentukan watak, karakter, dan kepribadian bangsa.
Penyataaan ini memeberi gambaran bahwa Negara bertanggung jawab melindungi segenap
bangsa Indonesia melalui penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman agar
masyarakat mampu bertempat tinggal serta menghuni rumah yang layak dan terjangkau di dalam
perumahan yang sehat, aman, harmonis, dan berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia. Artinya
Bahwa pemerintah perlu lebih berperan dalam menyediakan dan memberikan kemudahan dan
bantuan perumahan dan kawasan permukiman bagi masyarakat melalui penyelenggaraan
perumahan dan kawasan permukiman yang berbasis kawasan serta keswadayaan masyarakat
sehingga merupakan satu kesatuan fungsional dalam wujud tata ruang fisik, kehidupan ekonomi,
dan sosial budaya yang mampu menjamin kelestarian lingkungan hidup sejalan dengan semangat
demokrasi, otonomi daerah dan keterbukaan dalam tatanan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
Pertumbuhan dan pembangunan wilayah yang kurang memperhatikan keseimbangan bagi
kepentingan masyarakat berpenghasilan rendah mengakibatkan kesulitan masyarakat untuk
memperoleh rumah yang layak dan terjangkau. Atas dasar ini lalu kemudian Pemerintah
melakukan berbagai upaya untuk mengurangi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Indonesia
salah satunya dengan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) melalui
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Direktorat Jenderal Penyediaan
Perumahan Direktorat Rumah Swadaya.
Dalam konteks pengertian, Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) adalah
fasilitasi Pemerintah berupa bantuan pemerintah kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah

1
(MBR). Bantuan stimulan ini dimaksudkan untuk mendorong MBR guna membangun sendiri
rumah yang layak huni dan/atau lingkungan yang sehat dan aman. Bantuan ini merupakan
pengungkit keswadayaan masyarakat dalam berbagai bentuk baik berupa tambahan dana,
tenaga kerja, maupun dukungan lainnya. Diharapkan bantuan ini dapat menumbuhkembangkan
inisiatif keswadayaan baik dari penerima bantuan itu sendiri, keluarga dan kerabat penerima
bantuan, tetangga, maupun lingkungan sekitar, sehingga sejumlah bantuan tersebut dapat
digunakan untuk menyelesaikan pembangunan atau peningkatan kualitas rumah menjadi layak
huni.

Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) yang telah dilaksanakan


sejak tahun 2006 sampai dengan tahun 2020 telah mengalami perubahan kebijakan
sebanyak lima kali, yaitu Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 08 tahun
2006, Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 14 tahun 2011, Peraturan
Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 06 tahun 2013, Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 39 tahun 2015, Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2016, dan Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 7 Tahun 2018 tentang Bantuan Stimulan
Perumahan Swadaya, yang diharapkan dapat mendorong Masyarakat Berpenghasilan
Rendah (MBR) untuk memiliki rumah layak huni serta lingkungan yang aman yang
dibangun dalam bentuk Pembangunan Baru (PB) atau Peningkatan Kualitas (PK).

Perubahan dari Permen Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan


Rakyat Nomor 13 Tahun 2016 ke Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 7 Tahun 2018 disebabkan penambahan skema Padat Karya Tunai (PKT)
dimana upah tukang dialokasikan dalam penyaluran Bantuan Stimulan Perumahan
Swadaya, dimana besarannya adalah Rp2.500.000,- untuk Peningkatan Kualitas dan
Rp5.000.000 untuk Pembangunan Baru

Selanjutnya Undang-Undang Nomor 1 tahun 2011 pasal 54 menyatakan pada ayat (1)
Pemerintah wajib memenuhi kebutuhan rumah bagi MBR, (2) Untuk memenuhi kebutuhan
rumah bagi MBR sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah
wajib memberikan kemudahan pembangunan dan perolehan rumah melalui program
perencanaan pembangunan perumahan secara bertahap dan berkelanjutandan ayat (3)
Kemudahan dan/atau bantuan pembangunan dan perolehan rumah bagi MBR sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dapat berupa; a). subsidi perolehan rumah, b). stimulan rumah swadaya,
c). insentif perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan di bidang
perpajakan, d). perizinan, e). asuransi dan penjaminan, f). penyediaan tanah, g). sertifikasi tanah;
dan/atau h). prasarana, sarana, dan utilitas umum.

Kemudahan bantuan pembangunan dan perolehan rumah bagi Masyarakat


Berpenghasilan Rendah (MBR) salah satunya berupa stimulan rumah swadaya. Dalam Pasal 15
Undang-Undang Nomor 1 tahun 2011, mengamanahkan untuk Pemerintah Kabupaten/Kota
melaksanakan pembinaan dengan memberikan pendampingan bagi orang perseorangan yang
melakukan pembangunan rumah swadaya. Pasal 27 ayat (1), Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 07/PRT/M/2018 tentang Bantuan Stimulan Perumahan
Swadaya, mengamanatkan Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan menyususn petunjuk teknis
penyelenggaraan BSPS melalui SE Dirjen Penyediaan Perumahan No. 7/SE/DR/2018 tentang
Pedoman Pelaksanaan BSPS. Penyelenggaraan BSPS dilaksanakan melalui kegiatan
peningkatan kualitas rumah swadaya dan pembangunan baru rumah swadaya serta insentif
pembangunan baru rumah swadaya dalam 1 (satu) hamparan berupa prasarana, sarana dan
utilitas umum.

2
Sejalan dengan amanah ketentuan tersebut diatas, arah kebijakan Program BSPS tahun ini adalah
pergeseran target dan indikator dari backlog menjadi target Sustainable Developmens Goals
(SDGs), yaitu akses terhadap rumah yang layak, aman, dan terjangkau (adequate, safe, and
affordable) dengan indikator utama;
a) Ketahanan konstruksi,
b) Akses air minum,
c) Akses sanitasi dan
d) Luas lantai perkapita. Sasaran capaian terpenuhinya hunian layak untuk rumah tangga
dengan proporsi rumah tangga yang menempati hunian layak (dari 56,75% menjadi 70%).
Sehingga arah kebijakan yang menjadi target yakni meningkatkan akses masyarakat secara
bertahap terutama yang berpenghasilan rendah terhadap perumahan dan permukiman layak,
aman, dan terjangkau, melalui :
1) Pembangunan baru dan
2) Peningkatan kualitas.
Untuk mendukung tercapainya target dan kualitas kegiatan, diperlukan fasilitasi pendampingan
sesuai dengan tahapan dan keluaran (output) yang telah ditentukan.
Dalam pengalokasian Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Provinsi Sulawesi Tengah
Tahun 2022, Penerima Bantuan mendapatkan penanganan kegiatan Peningkatan Kualitas
berdasarkan hasil verifikasi lapangan tingkat kerusakan bangunan, yaitu PKRS (peningkatan
kualitas Rumah Swadaya) dengan alokasi penganggaran biayanya sejumlah Rp. 20.000.000,
yang terdiri atas alokasi Pembelian bahan dan peruntukan pembayaran upah tukang.

1.2. Alur Tahapan Kegiatan NAHP

3
Dalam Penyelenggaraan BSPS dilakukan melalui mekanisme sebagai berikut :

1.3. Persiapan Kegiatan;

Pengusulan Kegiatan BSPS


Pengusulan untuk calon lokasi ditujukan kepada Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat cq. Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan yang dilakukan pemerintah
daerah Kota, Proporsi jumlah kekurangan rumah di Kabupaten Kota, Kepedulian pemerintah di
bidang perumahan, dan program prioritas pusat.

Penetapan Lokasi
Berdasarkan hasil verifikasi diperoleh daftar panjang urutan calon lokasi BSPS. Dengan
mempertimbangkan ketersediaan anggaran, selanjutnya dilakukan penetapan lokasi BSPS untuk
Kabuaten/Kota yang dilakukan oleh Menteri. Berdasarkan lokasi kabupaten / kota maka Direktur
Penyediaan Perumahan menetapkan lokasi desa / kelurahan

Verifikasi Usulan
Usulan calon lokasi BSPS dari Bupati/Walikota diverifikasi oleh pemerintah daerah
provinsi. Dalam hal ini Provinsi tidak melakukan verifikasi. Direktorat Jenderal Penyediaan
Perumahan dapat melakukan verifikasi. Verifikasi dilakukan untuk menentukan daftar panjang
urutan prioritas calon lokasi BSPS. Verifikasi dilakukan berdasarkan tingkat kemiskinan di
Kabupaten/Kota.

Penyiapan Masyarakat
Berdasarkan keputusan Menteri dan Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan, PPK
melakukan langkah-langkah penyiapan masyarakat yang meliputi seleksi calon bank / pos
penyalur, pembentukan tim vrifikasi kabupaten/kota serta penunjukan dan pembekalan korfas
dan TFL.
Langkah awal seleksi bank/pos penyalur dimulai dari penyiapan Kerangka Acuan Kerja
(KAK) yang disusun oleh KPA (Kuasa Pengguna Anggaran).

4
Seleksi Bank/Pos Penyalur

Kemudian Bank dinilai oleh tim penilai yang terdiri atas pejabat/pegawai dan para pihak
yang berkompeten paling sedikit 3 (tiga) orang. untuk menilai kelayakan proposal calon
bank/pos penyalur. Untuk menentukan penawaran terbaik dari calon Bank/pos penyalur,
dilakukan penilaian proposal, dengan indikator yang tercantum dalam KAK.
Pembentukan Tim Verifikasi dilakukan oleh KPA yang berasal dari Dinas dan dapat melibatkan
pejabat/pegawai pada dinas yang melaksanakan urusan pemerintahan bidang perencanaan
pembangunan dan bidang pemberdayaan masyarakat, camat di lokasi BSPS dan/atau kepala
desa/lurah di lokasi BSPS.
TFL ditetapkan melalui kontrak dengan PPK berdasarkan Keterampilan untuk melakukan
pemberdayaan masyarakat.
TFL dalam melaksanakan tugas dikoordinasikan oleh Korfas yang ditetapkan melalui
kontrak oleh PPK. Korfas mempunyai cakupan kerja untuk 1 (satu) kabupaten/kota.TFL harus
memiliki kompetensi teknik konstruksi dan pemberdayaan dan akan mendampingi kurang lebih
50 penerima bantuan. Kemudian penyiapan masyarakat dilakukan melalui pendampingan TFL
untuk memberdayakan masyarakat calon penerima bantuan dengan beberapa tahap yaitu
sosialisasi dan penyuluhan, verifikasi calon penerima bantuan, kesepakatan calon penerima
bantuan, dan identifikasi kebutuhan dan penyusunan proposal.

Pembekalan TFL dan Korfas

Sosialisasi;
Sosialisasi merupakan kegiatan penyebarluasan informasi mengenai penyelenggaraan
BSPS kepada masyrakat yang dilakukan oleh dinas kabupaten/kota secara berjenjang. Sedangkan
penyuluhan merupakan kegiatan pemberian petunjuk dan bimbingan kepada masyarakat,
khususnya calon penerima bantuan dalam kegiatan BSPS. Penyuluhan dapat dilakukan secara
berkelompok atau kepada perorangan.

Verifikasi Calon Penerima Bantuan


Verifikasi CPB merupakan kegiatan pemeriksaan data masyarakat secara admisnistrasi
dan faktual untuk memperoleh CPB yang memenuhi kriteria yang dilakukan oleh TFL
didampingi oleh perangkat desa/kelurahan dengan mendatangi rumah tidak layak huni setelah
kegiatan sosialisasi.
Setelah verifikasi maka dilakukan kesepakatan CPB melalui rembug warga untuk memenuhi
akuntabilitas dalam penetuan CPB berdasarkan prinsip tepat sasaran dan kegotongroyongan.

5
Pembentukan Kelompok
Didalam kegiatan ini dibentuk juga KPB (kelompok penerima bantuan) untuk
melaksanakan fungsi gotong royong, tanggung jawab tanggung renteng, membuat kesepakatan
sosial untuk bertanggung jawab secara berkelompok dalam melaksanakan program BSPS.

Survey Harga Bahan dan Toko Penyedia Bahan


Kemudian CPB didampingi TFL melakukan survey harga bahan bangunan identifikasi
calon toko penyedia bahan bangunan yang memenuhi kriteria yang ditetapkan. Hasil identifikasi
dituangkan dalam dokumen berita acara kesepakatan harga dan pemilihan toko penyedia bahan
bangunan yang menjadi bagian dari proposal.

Penyusunan Proposal CPB


Kemudian CPB didampingi TFL melakukan identifikasi rencana penanganan rumah dan
menetukan kebutuhan PKRS atau PBRS. Hasil identifikasi dituangkan dalam dokumen yang
menjadi bagian dari proposal.

Penetapan Calon Penerima Bantuan (CPB)


Proposal diajukan Dinas kepada PPK untuk dilakukan pemeriksaan kelengkapan
dokumen proposal. Proposal yang dinyatakan memenuhi persyaratan maka penerima bantuan
ditetapkan dengan keputusan PPK yang dilampirkan Daftar Penerima Bantuan (DPB) sesuai
format yang ada dan disahkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) atau Kepala Satuan Kerja.

1.4. Pelaksanaan Kegiatan


Pencairan
PPK menyusun Surat Permintaan Pembayaran (SPP) berdasarkan Keputusan PPK tentang
penerima bantuan dan diajukan kepada Pejabat Pembuat Surat Perintah Membayar (PPSPM).
PPSPM melakukan kelengkapan dokumen dan menerbitkan Surat Perintah Membayar (SPM)
yang kemudian dokumen tersebut disampaikan ke KPPN untuk proses agar dana bantuan dapat
disalurkan ke rekening KPA pada bank/pos penyalur.

Pembukaan Rekening Penerima Bantuan


Penyaluran Bantuan
PPK membuat surat perintah penyaluran dana (SPPn) yang ditujukan kepada pejabat
bank/pos penyalur yang dilampirkan Daftar Penerima Bantuan (DPB).

Pembukaan Rekening Penerima Bantuan


Berdasarkan surat perintah tersebut, maka bank/ pos penyalur menyalurkan dana
bantuan dari rekening Giro Satuan Kerja ke rekening penerima bantuan.

Pemanfaatan
Terdapat beberapa poin dalam pemanfaatan dana bantuan ini. Diantaranya adalah :
 Pemanfaatan bantuan dilakukan dalam dua tahap dengan setiap tahap sebesar 50% untuk
membeli bahan bangunan dan membayar upah kerja;
 Bantuan tahap dua dapat dilakukan apabila pelaksanaan konstruksi sudah mencapai 30%;
 Pembelian bahan bangunan dilakukan dengan cara pemindahbukuan uang dari rekening
penerima ke rekening toko bangunan, setelah bahan bangunan dikirim;

6
 Toko penyedia bahan bangunan tempat pembelian bahan bangunan dipilih dan ditunjuk oleh
KPB berdasarkan survey dan kesepakatan kelompok;
 Penerima bantuan melakukan pemanfaatan bantuan berdasarkan Daftar Rencana
Pemanfaatan Bangunan (DRPB) dalam setiap tahap;
 Ketua KPB melakukan perjanjian kerja sama pembelian bahan bangunan dengan pemilik
toko bangunan;
 Toko/penyedia bahan bangunan mengirim bahan bangunan sesuai DRPB dan perjanjian
kerja sama dalam dua tahap;
 Penerima bantuan menyusun laporan penggunaan dana tahap I dan tahap II didampingi oleh
TFL, dan diverifikasi oleh korfas.

Pelaporan
Terdapat beberapa laporan yang harus dibuat oleh pihak-pihak yang terkait dengan
program BSPS. Penerima bantuan didampingi TFL menyusun dan menyampaikan laporan
pertanggungjawaban pemanfaatan BSPS kepada PPK. Bank/pos penyalur menyampaikan
laporan pertanggungjawaban kepada PPK. TFL menyampaikan laporan melalui korfas kepada
PPK tembusan kepada Dinas. Korfas menyampaikan laporan kepada PPK dengan tembusan
kepada Dinas. PPK menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan kepada Direktur Jenderal
Penyediaan Perumahan melalui Direktur Rumah Swadaya.

1.5. Ruang Lingkup Kegiatan Asisten Tenaga Ahli BSPS


Penyediaan rumah layak huni bagi MBR melalui kegiatan BSPS melibatkan para
pemangku kepentingan (stakeholder). Untuk mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan dan
menjamin pelaksanaan program agar tepat sasaran, tepat penggunaan, dan tepat waktu, maka
perlu dilakukan pengawasan dan pengendalian dalam pelaksanaan BSPS. PPK Rumah Swadaya
dan RUK Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Sulawesi Tengah sebagai penyelenggara
pelaksanaan BSPS di Provinsi, melakukan tugas dan fungsinya dalam pengawasan dan
pengendalian pelaksanaan kegiatan dengan dibantu oleh Tenaga Ahli, Asisten Tenaga Ahli serta
Konsultansi Perseorangan (Konsultan Individu).
Untuk mendukung pelaksanaan program BSPS, Konsultansi Perseorangan, dalam hal ini
sebagai Konsultan Individu bertugas membantu dan mendukung PPK Rumah Swadaya dan RUK
dalam menjamin terlaksananya kegiatan dan tertibnya administrasi kegiatan BSPS agar hasil
pelaksanaan program dapat tepat sasaran, tepat waktu, tepat manfaat dan akuntabel sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
Ruang lingkup pekerjaan Konsultansi Perseorangan (Konsultan Individu) Program BSPS
adalah :
1. Bertanggungjawab kepada PPK Rumah Swadaya;
2. Berkoordinasi secara intensif dan menjalankan instruksi dari PPK Rumah Swadaya dalam
pelaksanaan lingkup tugas;
3. Bekerjasama dan berkoordinasi dengan Tenaga Ahli, Asisten Ahli serta dengan Konsultan
Individua lainnya dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab dari PPK Rumah Swadaya.
4. Menyusun strategi pelaksanaan pekerjaan dan rencana kerja serta tindak lanjut terkait teknis
pelaksanaan BSPS mengacu pada jadwal nasional;
5. Berperan aktif membantu PPK Rumah Swadaya dalam penyiapan administrasi subtantif
mulai perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan kegiatan BSPS;
6. Membantu PPK Rumah Swadaya dalam memberikan advis teknis administrasi pelaksanaan
Program BSPS kepada para penyelenggara program di daerah;
7. Melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap dokumen administrasi (Proposal dan
Laporan Penggunaan Dana) dan pada tahapan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh

7
Koordinator Fasilitator dan Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) kepada Kelompok Penerima
Bantuan (KPB) yang meliputi :
− Identifikasi administrasi calon penerima bantuan;
− Pengumpulan administrasi;
− Menyusun kartu kendali Korfas dan TFL dalam melaksanakan kunjungan lapangan;
− Menyiapkan kelengkapan berkas bahan pemeriksanaan untuk audit internal maupun
eksternal;
− Menyiapkan bahan progress/kemajuan pelaksanaan fisik dan keuangan pelaksanaan
BSPS.
8. Bertanggung jawab terhadap pengisian dan analisa data progres pelaksanaan kegiatan BSPS
Provinsi Sulawesi Tengah melalui pelaporan Quick Status (Laporan Progres Mingguan).

8
BAB II – LOKASI DAN ALOKASI
KEGIATAN BSPS

Kegiatan BSPS pada SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Sulawesi Tengah tahun anggaran
2023 sejumlah 2.657 unit, yang tersebar di 13 (Tiga Belas) Kabupaten/Kota, sebagai berikut :

No. Kabupaten/Kota Jumlah Unit Keterangan


1. Kabupaten Sigi 398
2. Kabupaten Donggala 178
3. Kabupaten Parigi Moutong 518
4. Kabupaten Poso 391
5. Kabupaten Morowali Utara 49
6. Kabupaten Tojo Una-Una 368
7. Kabupaten Banggai 50
8. Kabupaten Banggai Kepulauan 160
9. Kabupaten Banggai Laut 50
10. Kabupaten Toli-Toli 49
11. Kabupaten Buol 169
12. Kota Palu 102
13. Kabupaten Morowali 175
Total Provinsi 2.657

Tabel 1 : Alokasi awal BSPS T-1 dan T-0 Provinsi Sulawesi TengahTahun 2023

Pada bulan Februari 2023 dilakukan rapat koordinasi dan permasalahan pelaksanaan
BSPS tahun anggaran 2023 di jakarta, yang dihadiri oleh semua PPK Rumah Swadaya.
Berdasarkan hasil rapat tersebut bahwa Rencana Alokasi terbagi dalam beberapa tahap, yakni
Tahap -1 dan T-0 Tahap I dan Tahap III 2. Oleh karena itu, Alokasi BSPS Provinsi Sulawesi
Tengah untuk Tahun Anggaran 2023 direncanakan untuk Tahap -1 berjumlah 868 unit MBR,
untuk T-0 Tahap I berjumlah 1.400 unit MBR dan Tahap III berjumlah 389 unit BR yang
bersumber dari dana RPM, dapat di lihat pada tabel berikut :

No Alokasi BSPS Jumlah Jumlah Anggaran Sumber Keteranga


. (Rencana) (unit) (Rp.) Dana n
1. Alokasi BSPS Tahap -1 868 15.190.000.000,- RPM
Alokasi BSPS T-0
2. 1.400 24.500.000.000,- RPM
Tahap I
Alokasi BSPS T-0
3. 389 6.807.500.000,- RPM
Tahap III
Total 2.657 46.497.500.000,-

Tabel 2 : Rencana Alokasi BSPS SNVT Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2023

Rencana Alokasi pelaksanaan kegiatan BSPS di Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2023
tersebut jika dilakukan dalam tiga tahap dapat di lihat sebagai berikut :

9
Alokasi BSPS T.A 2023 (unit)
No
Kabupaten/Kota Tahap Tahap Tahap Jumlah Ket.
.
-1 I III
1. Kabupaten Sigi 49 309 40 398
2. Kabupaten Donggala 49 80 49 178
3. Kabupaten Parigi Moutong 48 400 70 518
4. Kabupaten Poso 99 292 - 391
5. Kabupaten Morowali Utara 49 - - 49
6. Kabupaten Tojo Una-Una 49 319 - 368
7. Kabupaten Banggai 50 - - 50
8. Kabupaten Banggai Kepulauan 50 - 110 160
9. Kabupaten Banggai Laut 50 - - 50
10. Kabupaten Toli-Toli 49 - - 49
11. Kabupaten Buol 49 - 120 169
12. Kota Palu 102 - - 102
13. Kabupaten Morowali 175 - - 175
Total Provinsi 868 1.400 389 2.657

Tabel 3 : Rencana Alokasi BSPS Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2023

Rencana lokasi dan alokasi pelaksanaan kegiatan BSPS pada SNVT Perumahan Provinsi
Sulawesi Tengah Tahun 2023 secara detil dapat di lihat sebagai berikut :

SURAT DIREKTORAT JENDERAL


PENYEDIAAN PERUMAHAN NOMOR :
TAH
N RU.10.03 - Dr/80 Tanggal 23 Desember TAH TAH
AP KET
O. 2023 AP -1 AP I
III
KECAMATAN/ DESA/
DISTRIK KELURAHAN
PROVINSI SULAWESI TENGAH 868 1.400 389
1 BANGGAI 50 - -
1 LUWUK 7 - -
T-1
1 BUNGIN 1 - -
REGULER
BUNGIN T-1
2 1 - -
TIMUR REGULER
T-1
3 LUWUK 2 - -
REGULER
T-1
4 SOHO 3 - -
REGULER
LUWUK T-1
2 26 - -
SELATAN REGULER
BUKIT T-1
1 3 - -
MABUAL REGULER
2 HANGA- 16 - - T-1
HANGA REGULER

10
PERMAI
T-1
3 MAAHAS 6 - -
REGULER
TANJUNG T-1
4 1 - -
TUWIS REGULER
3 LUWUK TIMUR 4 - -
-
T-1
1 LOUK 4 - -
REGULER
4 LUWUK UTARA 4 - -
T-1
1 AWU 3 - -
REGULER
BUMI T-1
2 1 - -
BERINGIN REGULER
5 NAMBO 4 - -
T-1
1 LUMBE 1 - -
REGULER
PADUNGNY T-1
2 1 - -
O REGULER
SAYAMBON T-1
3 2 - -
GIN REGULER
6 PAGIMANA 5 - -
SINAMPANG T-1
1 2 - -
NYO REGULER
T-1
2 TOIPAN 3 - -
REGULER
2 BANGGAI KEPULAUAN 50 - 110
1 BUKO 5 - -
BATANGON T-1
1 5 - -
O REGULER
2 BULAGI 5 - -
T-1
1 TOLO 5 - -
REGULER
BULAGI
3 5 - 50
SELATAN
T-1
1 TOI-TOI 5 - -
REGULER
T-0
2 PANDALUK - - 25
REGULER
T-0
3 PALABATU I - - 25
REGULER
4 LIANG 5 - -
T-1
1 TANGKOP 5 - -
REGULER
5 PELING 5 - -

11
TENGAH
T-1
1 PATUKUKI 5 - -
REGULER
6 TINANGKUNG 5 - 40
BULUNGKO T-1
1 5 - -
BIT REGULER
T-0
2 AMBELANG - - 20
REGULER
T-0
3 KAUTU - - 20
REGULER
TINANGKUNG
7 5 - -
SELATAN
KAMPUNG T-1
1 5 - -
BARU REGULER
TINANGKUNG
8 5 - -
UTARA
T-1
1 LALONG 5 - -
REGULER
9 TOTIKUM 5 - 20
T-1
1 LOPITO 5 - -
REGULER
SALANGAN T-0
2 - - 20
O REGULER
TOTIKUM
10 5 - -
SELATAN
T-1
1 PELEY 5 - -
REGULER
3 BANGGAI LAUT 50 - -
BANGGAI
1 6 - -
SELATAN
MALINO T-1
1 6 - -
PADAS REGULER
BANGGAI
2 7 - -
TENGAH
BADUMPAY T-1
1 5 - -
AN REGULER
T-1
2 GONGGONG 1 - -
REGULER
MONSONGA T-1
3 1 - -
N REGULER
BANGGAI
3 13 - -
UTARA
T-1
1 BONE BARU 6 - -
REGULER
T-1
2 LOKOTOY 7 - -
REGULER
4 BANGKURUNG 12 - -

12
T-1
1 BONE-BONE 6 - -
REGULER
BUNGIN T-1
2 6 - -
LAWEAN REGULER
BOKAN
5 12 - -
KEPULAUAN
T-1
1 KAUKES 6 - -
REGULER
NDINDIBUN T-1
2 6 - -
G REGULER
4 BUOL 49 - 120
1. LAKEA 49 - -
T-1
1 BUKAAN 5 - -
REGULER
T-1
2 ILAMBE 6 - -
REGULER
T-1
3 LAKEA I 6 - -
REGULER
T-1
4 LAKEA II 20 - -
REGULER
LAKUAN T-1
5 4 - -
BUOL REGULER
T-1
6 NGUNE 5 - -
REGULER
T-1
7 TUINAN 3 - -
REGULER
2. BOKAT - - 70
T-0
1 KANTANAN - - 30
REGULER
T-0
2 DOULAN - - 20
REGULER
T-0
3 BUTUKAN - - 20
REGULER
3. GADUNG - - 50
T-0
1 LOKODIDI - - 50
REGULER
5 DONGGALA 49 80 49
1 BANAWA 30 - -
T-1
1 BONEOGE 5 - -
REGULER
T-1
2 BOYA 4 - -
REGULER
T-1
3 GANTI 4 - -
REGULER
4 KABONGA 4 - - T-1
KECIL REGULER

13
LABUAN T-1
5 4 - -
BAJO REGULER
T-1
6 LOLI DONDO 1 - -
REGULER
T-1
7 MALENI 4 - -
REGULER
TANJUNG T-1
8 4 - -
BATU REGULER
BANAWA
2 5 - -
SELATAN
T-1
1 SURUMANA 5 - -
REGULER
BANAWA
3 14 - -
TENGAH
T-1
1 KOLA-KOLA 3 - -
REGULER
T-1
2 POWELUA 5 - -
REGULER
SALUBOMB T-1
3 5 - -
A REGULER
T-1
4 TOWALE 1 - -
REGULER
4 DAMPELAS - - -
KARYA T-0
1 - - -
MUKTI REGULER
5 SOJOL - - -
T-0
1 SIBOANG - 40 -
REGULER
TONGGOLO T-0
2 - 20 -
BIBI REGULER
KARYA T-0
3 - 20 -
MUKTI REGULER
6 SINDUE - - 24
T-0
1 TARIPA - - 24
REGULER
SINDUE
6 TOMBUSABOR - - 25
A
T-0
1 SALOYA - - 25
REGULER
6 MOROWALI 175 - -
1 BUMI RAYA 59 - -
T-1
1 ATANANGA 5 - -
REGULER
T-1
2 BAHONSUAI 12 - -
REGULER
3 BERINGIN 17 - - T-1

14
JAYA REGULER
LIMBO T-1
4 19 - -
MAKMUR REGULER
SAMAREND T-1
5 6 - -
A REGULER
BUNGKU
2 21 - -
BARAT
T-1
1 AMBUNU 1 - -
REGULER
BAHOEA T-1
2 1 - -
REKO-REKO REGULER
T-1
3 LAROBENU 4 - -
REGULER
T-1
4 UMPANGA 9 - -
REGULER
T-1
5 WATA 6 - -
REGULER
BUNGKU
3 58 - -
TENGAH
BAHOMANT T-1
1 10 - -
E REGULER
BAHOMOHO T-1
2 10 - -
NI REGULER
T-1
3 BAHORURU 7 - -
REGULER
T-1
4 BENTE 1 - -
REGULER
T-1
5 LANONA 19 - -
REGULER
T-1
6 MATANO 2 - -
REGULER
MATANSAL T-1
7 9 - -
A REGULER
BUNGKU
4 -
TIMUR 20 -
BAHOMOAH T-1
1. 10 - -
I REGULER
ONEPUTEH T-1
2. 10 - -
JAYA REGULER
5 WITA PONDA 17 - -
PUNTARI T-1
1. 17 - -
MAKMUR REGULER
7 MOROWALI UTARA 49 - -
BUNGKU
1 10 - -
UTARA
1 TAMBAROB 5 - - T-1
ONE REGULER

15
TIRONGAN T-1
2 5 - -
ATAS REGULER
2 LEMBO RAYA 5 - -
DOLUPO T-1
1 5 - -
KARYA REGULER
3 MAMOSALATO 4 - -
TANANAGA T-1
1 4 - -
YA REGULER
4 MORI ATAS 3 - -
T-1
1 GONTARA 1 - -
REGULER
T-1
2 PAMBAREA 2 - -
REGULER
5 MORI UTARA 4 - -
LEMBONTO T-1
1 1 - -
NARA REGULER
T-1
2 MAYUMBA 1 - -
REGULER
T-1
3 PELERU 1 - -
REGULER
WAWONDUL T-1
4 1 - -
A REGULER
6 PETASIA 8 - -
T-1
1 GILILANA 8 - -
REGULER
PETASIA
7 5 - -
BARAT
T-1
1 MARALEE 1 - -
REGULER
T-1
2 MOLEONO 1 - -
REGULER
T-1
3 TIU 3 - -
REGULER
PETASIA
8 5 - -
TIMUR
BUNGINTIM T-1
1 5 - -
BE REGULER
9 SOYO JAYA 5 - -
PANCA T-1
1 5 - -
MAKMUR REGULER
8 PARIGI MOUTONG 48 400 70
1 AMPIBABO 14 - -
AMPIBABO T-1
1 6 - -
UTARA REGULER
T-1
2 LEMO 3 - -
REGULER

16
LEMO T-1
3 5 - -
UTARA REGULER
2 PARIGI 4 20 -
T-1
1 LEBO 4 - -
REGULER
T-0
2 OLAYA - 20 -
REGULER
3 PARIGI BARAT 5 - -
PARIGIMPU’ T-1
1 5 - -
U REGULER
PARIGI
4 15 - -
TENGAH
T-1
1 PELAWA 5 - -
REGULER
PELAWA T-1
2 5 - -
BARU REGULER
3 PETAPA 5 - -
5 SINIU 10 80 -
T-1
1 SINIU 5 - -
REGULER
T-1
2 TOWERA 5 - -
REGULER
T-0
3 SILANGA - 20 -
REGULER
SINIU
T-0
4 SAYOGINDA - 20 -
REGULER
NO
T-0
5 TANDAIGI - 20 -
REGULER
TORARANG T-0
6 - 20 -
A REGULER
6 BALINGGI - 20 -
T-0
1 BERABAN - 20 -
REGULER
BOLANO
7 - 20 -
LAMBUNU
GANONGOL T-0
1 - 20 -
SARI REGULER
8 MEPANGA - 20 -
T-0
1 OGOBAYAS - 20 -
REGULER
ONGKA
9 - 60 -
MALINO
T-0
1 MALINO - 20 -
REGULER
2 ONGKA - 20 - T-0
TRIMUSPAS REGULER

17
ARI
PERSATUAN T-0
3 - 20 -
SEJATI REGULER
10 PALASA - 20 70
PALASA T-0
1 - 20 -
TENGAH REGULER
T-0
2 BEAU - - 20
REGULER
T-0
3 EEYA - - 20
REGULER
T-0
4 PALASA - - 30
REGULER
11 SAUSU - 60 -
SAUSU T-0
1 - 20 -
AUMA REGULER
SAUSU T-0
2 - 20 -
PAKAREME REGULER
SAUSU T-0
3 - 20 -
PEORE REGULER
12 TAOPA - 20 -
NUNURANT T-0
1 - 20 -
AI REGULER
TINOMBO
13 - 20 -
SELATAN
T-0
1 SILUTUNG - 20 -
REGULER
14 TORUE - 60 -
T-0
1 ASTINA - 20 -
REGULER
T-0
2 TANALANTO - 20 -
REGULER
T-0
3 TOLAI - 20 -
REGULER
9 POSO 99 292 -
1 LAGE 5 - -
T-1
1 TOYADO 5 - -
REGULER
2 LORE UTARA 10 - -
WATUMAET T-1
1 5 - -
A REGULER
T-1
2 WUASA 5 - -
REGULER
PAMONA
3 10 20 -
BARAT
1 MEKO 5 - - T-1
REGULER

18
T-1
2 TOINASA 5 - -
REGULER
T-0
3 TAIPA - 20 -
REGULER
PAMONA
4 9 - -
PUSELEMBA
T-1
1 PAMONA 5 - -
REGULER
T-1
2 PEURA 4 - -
REGULER
PAMONA
5 10 100 -
SELATAN
T-1
1 MAYOA 10 - -
REGULER
T-0
2 BOE - 20 -
REGULER
T-0
3 MAYAJAYA - 20 -
REGULER
T-0
4 MAYASARI - 20 -
REGULER
T-0
5 MAYOA - 20 -
REGULER
T-0
6 PANDAJAYA - 20 -
REGULER
PAMONA
6 10 19 -
TENGGARA
T-1
1 BARATI 10 - -
REGULER
T-0
2 TOKILO - 19 -
REGULER
PAMONA
7 10 40 -
TIMUR
T-1
1 KAMBA 5 - -
REGULER
T-1
2 KELEI 5 - -
REGULER
T-0
3 MASEWE - 20 -
REGULER
MATIALEMB T-0
4 - 20 -
A REGULER
PAMONA
8 10 - -
UTARA
T-1
1 SAWIDAGO 5 - -
REGULER
T-1
2 SULEWANA 5 - -
REGULER
POSO KOTA
9 5 - -
UTARA
1 LAWANGA 4 - - T-1

19
REGULER
LAWANGA T-1
2 1 - -
TAWONGAN REGULER
10 POSO PESISIR 10 48 -
T-1
1 LAPE 5 - -
REGULER
T-1
2 MAPANE 5 - -
REGULER
T-0
3 MASAMBA - 28 -
REGULER
T-0
4 TOWU - 20 -
REGULER
POSO PESISIR
11 10 40 -
UTARA
T-1
1 KILO 5 - -
REGULER
TAMBARAN T-1
2 5 - -
A REGULER
T-0
3 TRI MULYA - 20 -
REGULER
T-0
4 TUMORA - 20 -
REGULER
POSO PESISIR
12 - 25 -
SELATAN
PADALEMB T-0
1 - 25 -
ARA REGULER
10 SIGI 49 309 40
1 KULAWI 14 69 -
T-1
1 BOLAPAPU 5 - -
REGULER
TANGKULO T-1
2 5 - -
WI REGULER
T-1
3 TORO 4 - -
REGULER
T-0
4 TOWULU - 30 -
REGULER
RANTEWUL T-0
5 - 20 -
U REGULER
T-0
6 BANGGAIBA - 19 -
REGULER
2 LINDU 10 - -
T-1
1 OLU 5 - -
REGULER
T-1
2 PUROO 5 - -
REGULER
3 NOKILALAKI 5 20 -
1 BULILI 5 - - T-1

20
REGULER
KAMARORA T-0
2 - 20 -
B REGULER
4 PALOLO 15 40 -
T-1
1 KARUNIA 5 - -
REGULER
T-1
2 RAHMAT 5 - -
REGULER
T-1
3 SINTUWU 5 - -
REGULER
T-0
4 RANTELEDA - 20 -
REGULER
T-0
5 REJEKI - 20 -
REGULER
SIGI
5 5 20 -
BIROMARU
T-1
1 SIDONDO IV 5 - -
REGULER
MARANATH T-0
2 - 20 -
A REGULER
6 DOLO - 80 40
KOTARINDA T-0
1 - 20 -
U REGULER
T-0
2 LANGALESO - 20 -
REGULER
T-0
3 KOTAPULU - 20 20
REGULER
T-0
4 POTOYA - 20 -
REGULER
T-0
5 MAKU - - 20
REGULER
7 DOLO BARAT - 40 -
T-0
1 KALEKE - 20 -
REGULER
T-0
2 PEWUNU - 20 -
REGULER
8 GUMBASA - 20 -
T-0
1 TUWA - 20 -
REGULER
TANAMBULAV
9 - 20 -
A
T-0
1 LAMBARA - 20 -
REGULER
11 TOJO UNA UNA 49 319 -
1 AMPANA TETE 35 100 -
BALANGGA T-1
1 5 - -
LA REGULER

21
T-1
2 BORONE 4 - -
REGULER
MANTANGIS T-1
3 5 20 -
I REGULER
T-1
4 PUSUNGI 5 - -
REGULER
TAMPABAT T-1
5 6 20 -
U REGULER
T-1
6 UEBONE 5 - -
REGULER
T-1
7 UEMAKUNI 5 - -
REGULER
BULAN T-0
8 - 20 -
JAYA REGULER
T-0
9 TETE A - 20 -
REGULER
T-0
10 URUNDAKA - - -
REGULER
T-0
11 UETOLI - 20 -
REGULER
2 RATOLINDO 14 120 -
SABULIRA T-1
1 5 40 -
TOBA REGULER
UAMALINGK T-1
2 5 - -
U REGULER
UENTANAG T-1
3 4 - -
A ATAS REGULER
DONDO T-0
4 - 20 -
BARAT REGULER
T-0
5 LABUAN - 20 -
REGULER
T-0
6 PATINGKO - 20 -
REGULER
T-0
7 SUMOLI - 20 -
REGULER
3 AMPANA KOTA - 20 -
T-0
1 BAILO BARU - 20 -
REGULER
4 TOGEAN - 79 -
PULAU T-0
1 - 20 -
ENAM REGULER
T-0
2 URULEPE - 20 -
REGULER
T-0
3 BUNGAYO - 20 -
REGULER
T-0
4 TITIRI’I - 19 -
REGULER
12 TOLI TOLI 49 - - -

22
1 BAOLAN 19 - -
T-1
1 BUNTUNA 5 - -
REGULER
T-1
2 DADAKITAN 5 - -
REGULER
LELEAN T-1
3 4 - -
NONO REGULER
T-1
4 PANGI 5 - -
REGULER
DAMPAL
2 5 - -
SELATAN
T-1
1 PADDUMPU 5 - -
REGULER
3 DONDO 5 - -
T-1
1 TINABOGAN 5 - -
REGULER
4 GALANG 5 - -
T-1
1 MALANGGA 5 - -
REGULER
5 LAMPASIO 5 - -
T-1
1 SALUGAN 5 - -
REGULER
6 OGODEIDE 5 - -
T-1
1 SAMBUJAN 5 - -
REGULER
TOLI-TOLI
7 5 - -
UTARA
SALUMPAG T-1
1 5 - -
A REGULER
13 KOTA PALU 102 - -
MANTIKULOR
1 54 - -
E
T-1
1 KAWATUNA 26 - -
REGULER
T-1
2 LASOANI 13 - -
REGULER
LAYANA T-1
3 3 - -
INDAH REGULER
T-1
4 POBOYA 3 - -
REGULER
TALISE
T-1
5 VALANGGU 6 - -
REGULER
NI
T-1
6 TONDO 3 - -
REGULER
2 PALU BARAT 12 - -

23
T-1
1 UJUNA 2 - -
REGULER
T-1
1 UJUNA 7 - -
REGULER
T-1
2 BARU 1 - -
REGULER
T-1
3 LERE 1 - -
REGULER
T-1
4 KAMONJI 1 - -
REGULER
3 PALU SELATAN 27 - -
BIROBULI T-1
1 23 - -
UTARA REGULER
T-1
2 PETOBO 2 - -
REGULER
TATURA T-1
3 2 - -
UTARA REGULER
4 PALU TIMUR 2 - -
BESUSU T-1
1 1 - -
TIMUR REGULER
LOLU T-1
2 1 - -
UTARA REGULER
5 TATANGA 6 - -
T-1
1 DUYU 6 - -
REGULER
6 ULUJADI 1 - -
DONGGALA T-1
1 1 - -
KODI REGULER

Tabel 4 : Detil Rencana Lokasi dan Alokasi BSPS Provinsi Sulawesi Tengah
Tahun Anggaran 2023
1.1. Rencana Kebutuhan TFL / Korkab

Berdasarkan Lokasi dan Alokasi tersebut, diperkirakan rencana kebutuhan Tenaga


Fasilitator Lapangan dan Koordinator Fasiltator untuk kegiatan BSPS Provinsi Sulawesi Tengah
adalah sejumlah 140 orang, yang terdiri dari 127 orang Tenaga Fasilitator Lapangan dan 13
orang Koordinator Kabupaten. Dari jumlah tersebut untuk memenuhi kebutuhan kegiatan BSPS
Tahap -1 diperkirakan sejumlah 39 orang Tenaga Fasilitator Lapangan dan 13 orang Koordinator
Kabupaten. Serta kebutuhan untuk kegiatan BSPS T-0 Tahap I diperkirakan sejumlah 54 orang
Tenaga Fasilitator Lapangan dan T-0 Tahap III diperkirakan sejumlah 34 orang Tenaga
Fasilitator Lapangan. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel berikut :

Jumlah TFL/Korfas (orang)


Jumlah Jumlah
No Kabupaten/Kota Tahap -1 Tahap I Tahap III Ket.
Kor Kor Kor Kor
TFL TFL TFL TFL
kab kab kab kab
1. Kabupaten Sigi 1 2 - 16 2 1 20

24
Kabupaten
2. 1 2 - 4 2 1 8
Donggala
Kabupaten Parigi
3. 1 2 - 20 3 1 25
Moutong
4. Kabupaten Poso 1 5 - 14 1 19
Kabupaten
5. 1 2 - - - - 1 2
Morowali Utara
Kabupaten Tojo
6. 1 2 - - 16 1 18
Una-Una
7. Kabupaten Banggai 1 2 - - - - 1 2
Kabupaten Banggai
8. 1 2 - - - 5 1 7
Kepulauan
Kabupaten Banggai
9. 1 2 - - - - 1 2
Laut
Kabupaten Toli-
10. 1 2 - - - - 1 2
Toli
11. Kabupaten Buol 1 2 - - - 6 1 8
12. Kota Palu 1 5 - - - 1 5
Kabupaten
13. 1 9 - - - - 1 9
Morowali
Total Provinsi 13 39 0 54 0 34 13 127

Tabel 5 : Rencana Kebutuhan TFL dan Korfas BSPS Provinsi Sulteng TA. 2023

1.2. Realisasi Pelaksanaan BSPS Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2023

Realisasi Lokasi dan Alokasi BSPS

Total Alokasi Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) pada Satuan Non Vertikal
Tertentu Penyediaan Perumahan Provinsi Sulawesi Tengah Tahun Anggaran 2023 berjumlah
2.657 unit yang tersebar pada 13 Kabupaten.
Dari total alokasi tersebut terdiri dari 3 (Tiga) proses Tahapan Penetapan SK Dirjen, yaitu :
1. SK Tahap I.
Penetapan SK Tahap I merupakan SK Dirjen Perumahan Nomor : RU.1003-Dr/1195
tertanggal 23 Desember 2022 dengan jumlah Alokasi 868 unit, dan jumlah BNBA 857 unit
(sebagai lampiran SK).
2. SK Tahap II
SK Tahap II merupakan SK Dirjen Perumahan Nomor : RU.1003-Dr/01 tertanggal 11 Januari
2023 dengan jumlah Alokasi 11 unit, dan jumlah BNBA 11 unit (sebagai lampiran SK).
3. SK Tahap IV
SK Tahap IV mrupakan SK Dirjen Perumahan Nomor : RU.1003-Dr/05 tertanggal 07 Maret
2022 dengan jumlah Alokasi 1.400 unit, dan jumlah BNBA 1.171 unit (sebagai lampiran
SK).

Dari sejumlah alokasi tersebut, terdapat 2 kategori penyiapan yaitu BSPS T-1 dan BSPS
T-0. Sejalan dengan tahapan proses pelaksanaan BSPS, pada proses tahapan verifikasi calon
penerima bantuan terjadi penggantian calon penerima bantuan serta adanya pengalihan calon
penerima antar desa yang terjadi dibeberapa desa, sehingga terjadi perubahan alokasi pada
sejumlah desa tersebut.

25
No Alokasi BSPS Jumlah Jumlah Anggaran Sumber
Keterangan
. (Rencana) (unit) (Rp.) Dana
Alokasi BSPS T-1
1. 857 17.140.000.000,- RPM
Tahap I
Alokasi BSPS T-1
2. 11 220.000.000,- RPM
Tahap II
Alokasi BSPS T-0
3. 1.171 23.420.000.000,- RPM
Tahap IV
Total 2.039 40.780.000.000,-

Tabel 6 : Realisasi Alokasi BSPS Berdasarkan Sumber Pendanaan


Tahun Anggaran 2023

Adapun lokasi dan alokasi BSPS untuk SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Sulawesi
Tengah berdasarkan 3 (Tiga) Surat Direktur Jenderal Perumahan tersebut dapat dilihat pada tabel
berikut :

Alokasi BSPS T.A 2023 (unit)


No
Kabupaten/Kota Tahap Tahap Tahap Jumlah Ket.
.
I II IV
1. Kabupaten Sigi 49 - 194 243
2. Kabupaten Donggala 49 - 77 126
3. Kabupaten Parigi Moutong 48 - 374 422
4. Kabupaten Poso 99 - 286 385
5. Kabupaten Morowali Utara 49 - - 49
6. Kabupaten Tojo Una-Una 49 - 240 289
7. Kabupaten Banggai 50 - - 50
8. Kabupaten Banggai Kepulauan 50 - - 50
9. Kabupaten Banggai Laut 50 - - 50
10. Kabupaten Toli-Toli 49 - - 49
11. Kabupaten Buol 49 - - 49
12. Kota Palu 91 11 - 102
13. Kabupaten Morowali 175 - - 175
Total Provinsi 857 11 1.171 2.039

Tabel 7 : Realisasi Alokasi BSPS Kabupaten/Kota


Tahun Anggaran 2023

Untuk lokasi dan alokasi BSPS pada Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT)
Penyediaan Perumahan Provinsi Sulawesi Tengah Tahun Anggaran 2023 secara detil dapat
dilihat pada tabel berikut :

SURAT DIREKTORAT JENDERAL


PENYEDIAAN PERUMAHAN NOMOR :
TAH
N RU.1003 - Dr/1195 Tanggal 23 Desember TAH TAH
AP KET
O. 2023 AP -1 AP I
III
KECAMATAN/ DESA/
DISTRIK KELURAHAN

26
PROVINSI SULAWESI TENGAH 868 11 1.171
1 BANGGAI 50 - -
1 LUWUK 7 - -
T-1
1 BUNGIN 1 - -
REGULER
BUNGIN T-1
2 1 - -
TIMUR REGULER
T-1
3 LUWUK 2 - -
REGULER
T-1
4 SOHO 3 - -
REGULER
LUWUK T-1
2 26 - -
SELATAN REGULER
BUKIT T-1
1 3 - -
MABUAL REGULER
HANGA-
T-1
2 HANGA 16 - -
REGULER
PERMAI
T-1
3 MAAHAS 6 - -
REGULER
TANJUNG T-1
4 1 - -
TUWIS REGULER
3 LUWUK TIMUR 4 - -
-
T-1
1 LOUK 4 - -
REGULER
4 LUWUK UTARA 4 - -
T-1
1 AWU 3 - -
REGULER
BUMI T-1
2 1 - -
BERINGIN REGULER
5 NAMBO 4 - -
T-1
1 LUMBE 1 - -
REGULER
PADUNGNY T-1
2 1 - -
O REGULER
SAYAMBON T-1
3 2 - -
GIN REGULER
6 PAGIMANA 5 - -
SINAMPANG T-1
1 2 - -
NYO REGULER
T-1
2 TOIPAN 3 - -
REGULER
2 BANGGAI KEPULAUAN 50 - -
1 BUKO 5 - -
BATANGON T-1
1 5 - -
O REGULER
2 BULAGI 5 - -
1 TOLO 5 - - T-1

27
REGULER
BULAGI
3 5 - -
SELATAN
T-1
1 TOI-TOI 5 - -
REGULER
4 LIANG 5 - -
T-1
1 TANGKOP 5 - -
REGULER
PELING
5 5 - -
TENGAH
T-1
1 PATUKUKI 5 - -
REGULER
6 TINANGKUNG 5 - -
BULUNGKO T-1
1 5 - -
BIT REGULER
TINANGKUNG
7 5 - -
SELATAN
KAMPUNG T-1
1 5 - -
BARU REGULER
TINANGKUNG
8 5 - -
UTARA
T-1
1 LALONG 5 - -
REGULER
9 TOTIKUM 5 - -
T-1
1 LOPITO 5 - -
REGULER
TOTIKUM
10 5 - -
SELATAN
T-1
1 PELEY 5 - -
REGULER
3 BANGGAI LAUT 50 - -
BANGGAI
1 6 - -
SELATAN
MALINO T-1
1 6 - -
PADAS REGULER
BANGGAI
2 7 - -
TENGAH
BADUMPAY T-1
1 5 - -
AN REGULER
T-1
2 GONGGONG 1 - -
REGULER
MONSONGA T-1
3 1 - -
N REGULER
BANGGAI
3 13 - -
UTARA
T-1
1 BONE BARU 6 - -
REGULER
2 LOKOTOY 7 - - T-1
REGULER

28
4 BANGKURUNG 12 - -
T-1
1 BONE-BONE 6 - -
REGULER
BUNGIN T-1
2 6 - -
LAWEAN REGULER
BOKAN
5 12 - -
KEPULAUAN
T-1
1 KAUKES 6 - -
REGULER
NDINDIBUN T-1
2 6 - -
G REGULER
4 BUOL 49 - -
1. LAKEA 49 - -
T-1
1 BUKAAN 5 - -
REGULER
T-1
2 ILAMBE 6 - -
REGULER
T-1
3 LAKEA I 6 - -
REGULER
T-1
4 LAKEA II 20 - -
REGULER
LAKUAN T-1
5 4 - -
BUOL REGULER
T-1
6 NGUNE 5 - -
REGULER
T-1
7 TUINAN 3 - -
REGULER
5 DONGGALA 49 - 77
1 BANAWA 30 - -
T-1
1 BONEOGE 5 - -
REGULER
T-1
2 BOYA 4 - -
REGULER
T-1
3 GANTI 4 - -
REGULER
KABONGA T-1
4 4 - -
KECIL REGULER
LABUAN T-1
5 4 - -
BAJO REGULER
T-1
6 LOLI DONDO 1 - -
REGULER
T-1
7 MALENI 4 - -
REGULER
TANJUNG T-1
8 4 - -
BATU REGULER
BANAWA
2 5 - -
SELATAN
1 SURUMANA 5 - - T-1
REGULER

29
BANAWA
3 14 - -
TENGAH
T-1
1 KOLA-KOLA 3 - -
REGULER
T-1
2 POWELUA 5 - -
REGULER
SALUBOMB T-1
3 5 - -
A REGULER
T-1
4 TOWALE 1 - -
REGULER
4 DAMPELAS - - 19
KARYA T-0
1 - - 19
MUKTI REGULER
5 SOJOL - - 58
T-0
1 SIBOANG - - 40
REGULER
TONGGOLO T-0
2 - - 18
BIBI REGULER
6 MOROWALI 175 - -
1 BUMI RAYA 59 - -
T-1
1 ATANANGA 5 - -
REGULER
T-1
2 BAHONSUAI 12 - -
REGULER
BERINGIN T-1
3 17 - -
JAYA REGULER
LIMBO T-1
4 19 - -
MAKMUR REGULER
SAMAREND T-1
5 6 - -
A REGULER
BUNGKU
2 21 - -
BARAT
T-1
1 AMBUNU 1 - -
REGULER
BAHOEA T-1
2 1 - -
REKO-REKO REGULER
T-1
3 LAROBENU 4 - -
REGULER
T-1
4 UMPANGA 9 - -
REGULER
T-1
5 WATA 6 - -
REGULER
BUNGKU
3 58 - -
TENGAH
BAHOMANT T-1
1 10 - -
E REGULER
2 BAHOMOHO 10 - - T-1
NI REGULER

30
T-1
3 BAHORURU 7 - -
REGULER
T-1
4 BENTE 1 - -
REGULER
T-1
5 LANONA 19 - -
REGULER
T-1
6 MATANO 2 - -
REGULER
MATANSAL T-1
7 9 - -
A REGULER
BUNGKU
4 -
TIMUR 20 -
BAHOMOAH T-1
1. 10 - -
I REGULER
ONEPUTEH T-1
2. 10 - -
JAYA REGULER
5 WITA PONDA 17 - -
PUNTARI T-1
1. 17 - -
MAKMUR REGULER
7 MOROWALI UTARA 49 - -
BUNGKU
1 10 - -
UTARA
TAMBAROB T-1
1 5 - -
ONE REGULER
TIRONGAN T-1
2 5 - -
ATAS REGULER
2 LEMBO RAYA 5 - -
DOLUPO T-1
1 5 - -
KARYA REGULER
3 MAMOSALATO 4 - -
TANANAGA T-1
1 4 - -
YA REGULER
4 MORI ATAS 3 - -
T-1
1 GONTARA 1 - -
REGULER
T-1
2 PAMBAREA 2 - -
REGULER
5 MORI UTARA 4 - -
LEMBONTO T-1
1 1 - -
NARA REGULER
T-1
2 MAYUMBA 1 - -
REGULER
T-1
3 PELERU 1 - -
REGULER
WAWONDUL T-1
4 1 - -
A REGULER
6 PETASIA 8 - -
1 GILILANA 8 - - T-1
REGULER

31
PETASIA
7 5 - -
BARAT
T-1
1 MARALEE 1 - -
REGULER
T-1
2 MOLEONO 1 - -
REGULER
T-1
3 TIU 3 - -
REGULER
PETASIA
8 5 - -
TIMUR
BUNGINTIM T-1
1 5 - -
BE REGULER
9 SOYO JAYA 5 - -
PANCA T-1
1 5 - -
MAKMUR REGULER
8 PARIGI MOUTONG 48 - 374
1 AMPIBABO 14 - -
AMPIBABO T-1
1 6 - -
UTARA REGULER
T-1
2 LEMO 3 - -
REGULER
LEMO T-1
3 5 - -
UTARA REGULER
2 PARIGI 4 - 20
T-1
1 LEBO 4 - -
REGULER
T-0
2 OLAYA - - 20
REGULER
3 PARIGI BARAT 5 - -
PARIGIMPU’ T-1
1 5 - -
U REGULER
PARIGI
4 15 - -
TENGAH
T-1
1 PELAWA 5 - -
REGULER
PELAWA T-1
2 5 - -
BARU REGULER
3 PETAPA 5 - -
5 SINIU 10 - 55
T-1
1 SINIU 5 - -
REGULER
T-1
2 TOWERA 5 - -
REGULER
T-0
3 SILANGA - - 20
REGULER
SINIU
T-0
4 SAYOGINDA - - 20
REGULER
NO
5 TANDAIGI - - 8 T-0

32
REGULER
TORARANG T-0
6 - - 7
A REGULER
6 BALINGGI - - 20
T-0
1 BERABAN - - 20
REGULER
BOLANO
7 - 20
LAMBUNU -
GANONGOL T-0
1 - - 20
SARI REGULER
8 MEPANGA - - 19
T-0
1 OGOBAYAS - - 19
REGULER
ONGKA
9 - 60
MALINO -
T-0
1 MALINO - - 20
REGULER
ONGKA
T-0
2 TRIMUSPAS - - 20
REGULER
ARI
PERSATUAN T-0
3 - - 20
SEJATI REGULER
10 PALASA - - 20
PALASA T-0
1 - - 20
TENGAH REGULER
11 SAUSU - - 60
SAUSU T-0
1 - - 20
AUMA REGULER
SAUSU T-0
2 - - 20
PAKAREME REGULER
SAUSU T-0
3 - - 20
PEORE REGULER
12 TAOPA - - 20
NUNURANT T-0
1 - - 20
AI REGULER
TINOMBO
13 - 20
SELATAN -
T-0
1 SILUTUNG - - 20
REGULER
14 TORUE - - 60
T-0
1 ASTINA - - 20
REGULER
T-0
2 TANALANTO - - 20
REGULER
T-0
3 TOLAI - - 20
REGULER
9 POSO 99 - 286
1 LAGE 5 - -
1 TOYADO 5 - - T-1

33
REGULER
2 LORE UTARA 10 - -
WATUMAET T-1
1 5 - -
A REGULER
T-1
2 WUASA 5 - -
REGULER
PAMONA
3 10 - 20
BARAT
T-1
1 MEKO 5 - -
REGULER
T-1
2 TOINASA 5 - -
REGULER
T-0
3 TAIPA - - 20
REGULER
PAMONA
4 9 - -
PUSELEMBA
T-1
1 PAMONA 5 - -
REGULER
T-1
2 PEURA 4 - -
REGULER
PAMONA
5 10 - 97
SELATAN
T-1
1 MAYOA 10 - -
REGULER
T-0
2 BOE - - 20
REGULER
T-0
3 MAYAJAYA - - 20
REGULER
T-0
4 MAYASARI - - 17
REGULER
T-0
5 MAYOA - - 20
REGULER
T-0
6 PANDAJAYA - - 20
REGULER
PAMONA
6 10 - 19
TENGGARA
T-1
1 BARATI 10 - -
REGULER
T-0
2 TOKILO - - 19
REGULER
PAMONA
7 10 - 40
TIMUR
T-1
1 KAMBA 5 - -
REGULER
T-1
2 KELEI 5 - -
REGULER
T-0
3 MASEWE - - 20
REGULER
4 MATIALEMB - - 20 T-0

34
A REGULER
PAMONA
8 10 - -
UTARA
T-1
1 SAWIDAGO 5 - -
REGULER
T-1
2 SULEWANA 5 - -
REGULER
POSO KOTA
9 5 - -
UTARA
T-1
1 LAWANGA 4 - -
REGULER
LAWANGA T-1
2 1 - -
TAWONGAN REGULER
10 POSO PESISIR 10 - 45
T-1
1 LAPE 5 - -
REGULER
T-1
2 MAPANE 5 - -
REGULER
T-0
3 MASAMBA - - 25
REGULER
T-0
4 TOWU - - 20
REGULER
POSO PESISIR
11 10 - 40
UTARA
T-1
1 KILO 5 - -
REGULER
TAMBARAN T-1
2 5 - -
A REGULER
T-0
3 TRI MULYA - - 20
REGULER
T-0
4 TUMORA - - 20
REGULER
POSO PESISIR
12 - - 25
SELATAN
PADALEMB T-0
1 - - 25
ARA REGULER
10 SIGI 49 - 194
1 KULAWI 14 - -
T-1
1 BOLAPAPU 5 - -
REGULER
TANGKULO T-1
2 5 - -
WI REGULER
T-1
3 TORO 4 - -
REGULER
2 LINDU 10 - -
T-1
1 OLU 5 - -
REGULER
T-1
2 PUROO 5 - -
REGULER

35
3 NOKILALAKI 5 - 20
T-1
1 BULILI 5 - -
REGULER
KAMARORA T-0
2 - - 20
B REGULER
4 PALOLO 15 - 40
T-1
1 KARUNIA 5 - -
REGULER
T-1
2 RAHMAT 5 - -
REGULER
T-1
3 SINTUWU 5 - -
REGULER
T-0
4 RANTELEDA - - 20
REGULER
T-0
5 REJEKI - - 20
REGULER
SIGI
5 5 - 20
BIROMARU
T-1
1 SIDONDO IV 5 - -
REGULER
MARANATH T-0
2 - - 20
A REGULER
6 DOLO - - 40
KOTARINDA T-0
1 - - 20
U REGULER
T-0
2 LANGALESO - - 20
REGULER
7 DOLO BARAT - - 34
T-0
1 KALEKE - - 19
REGULER
T-0
2 PEWUNU - - 15
REGULER
8 GUMBASA - - 20
T-0
1 TUWA - - 20
REGULER
TANAMBULAV
9 - - 20
A
T-0
1 LAMBARA - - 20
REGULER
11 TOJO UNA UNA 49 - 240
1 AMPANA TETE 35 - 100
BALANGGA T-1
1 5 - -
LA REGULER
T-1
2 BORONE 4 - -
REGULER
MANTANGIS T-1
3 5 - 20
I REGULER
T-1
4 PUSUNGI 5 - -
REGULER

36
TAMPABAT T-1
5 6 - 20
U REGULER
T-1
6 UEBONE 5 - -
REGULER
T-1
7 UEMAKUNI 5 - -
REGULER
BULAN T-0
8 - - 20
JAYA REGULER
T-0
9 TETE A - - 20
REGULER
T-0
10 URUNDAKA - - 20
REGULER
2 RATOLINDO 14 - 120
SABULIRA T-1
1 5 - 40
TOBA REGULER
UAMALINGK T-1
2 5 - -
U REGULER
UENTANAG T-1
3 4 - -
A ATAS REGULER
DONDO T-0
4 - - 20
BARAT REGULER
T-0
5 LABUAN - - 20
REGULER
T-0
6 PATINGKO - - 20
REGULER
T-0
7 SUMOLI - - 20
REGULER
3 AMPANA KOTA - - 20
T-0
1 BAILO BARU - - 20
REGULER
12 TOLI TOLI 49 - -
1 BAOLAN 19 - -
T-1
1 BUNTUNA 5 - -
REGULER
T-1
2 DADAKITAN 5 - -
REGULER
LELEAN T-1
3 4 - -
NONO REGULER
T-1
4 PANGI 5 - -
REGULER
DAMPAL
2 5 - -
SELATAN
T-1
1 PADDUMPU 5 - -
REGULER
3 DONDO 5 - -
T-1
1 TINABOGAN 5 - -
REGULER
4 GALANG 5 - -
1 MALANGGA 5 - - T-1

37
REGULER
5 LAMPASIO 5 - -
T-1
1 SALUGAN 5 - -
REGULER
6 OGODEIDE 5 - -
T-1
1 SAMBUJAN 5 - -
REGULER
TOLI-TOLI
7 5 - -
UTARA
SALUMPAG T-1
1 5 - -
A REGULER
13 KOTA PALU 91 11 -
MANTIKULOR
1 54 - -
E
T-1
1 KAWATUNA 26 - -
REGULER
T-1
2 LASOANI 13 - -
REGULER
LAYANA T-1
3 3 - -
INDAH REGULER
T-1
4 POBOYA 3 - -
REGULER
TALISE
T-1
5 VALANGGU 6 - -
REGULER
NI
T-1
6 TONDO 3 - -
REGULER
2 PALU BARAT 12 - -
T-1
1 UJUNA 9 - -
REGULER
T-1
2 BARU 1 - -
REGULER
T-1
3 LERE 1 - -
REGULER
T-1
4 KAMONJI 1 - -
REGULER
3 PALU SELATAN 27 - -
BIROBULI T-1
1 23 - -
UTARA REGULER
T-1
2 PETOBO 2 - -
REGULER
TATURA T-1
3 2 - -
UTARA REGULER
4 PALU TIMUR 2 - -
BESUSU T-1
1 1 - -
TIMUR REGULER
LOLU T-1
2 1 - -
UTARA REGULER
5 TATANGA 6 - -

38
T-1
1 DUYU 6 - -
REGULER
6 ULUJADI 1 - -
DONGGALA T-1
1 1 - -
KODI REGULER

Tabel 8 : Detil Realisasi Alokasi BSPS Prov. Sulawesi Tengah Tahun Anggaran 2023

1.3. Realisasi Kebutuhan TFL/Korkab

Berdasarkan Lokasi dan Alokasi tersebut, kebutuhan Tenaga Fasilitator Lapangan dan
Koordinator Kabupaten untuk kegiatan BSPS Provinsi Sulawesi Tengah adalah sejumlah 100
orang, yang terdiri dari 87 orang Tenaga Fasilitator Lapangan dan 13 orang Koordinator
Kabupaten. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel berikut :

Jumlah TFL/Korkab (orang)


Jumlah Jumlah
No Kabupaten/Kota Tahap I Tahap II Tahap IV Ket.
Kor Kor Kor Kor
TFL TFL TFL TFL
kab kab kab kab
1. Kabupaten Sigi 1 2 - - - 11 1 13
Kabupaten
2. 1 2 - - - 5 1 7
Donggala
Kabupaten Parigi
3. 1 2 - - - 15 1 17
Moutong
4. Kabupaten Poso 1 3 - - - 8 1 11
Kabupaten
5. 1 3 - - - - 1 3
Morowali Utara
Kabupaten Tojo
6. 1 2 - - - 9 1 11
Una-Una
7. Kabupaten Banggai 1 2 - - - - 1 2
Kabupaten Banggai
8. 1 2 - - - 4 1 6
Kepulauan
Kabupaten Banggai
9. 1 2 - - - - 1 2
Laut
Kabupaten Toli-
10. 1 2 - - - - 1 2
Toli
11. Kabupaten Buol 1 2 - - - 4 1 6
12. Kota Palu 1 2 - 1 - - 1 3
Kabupaten
13. 1 4 - - - - 1 4
Morowali
Total Provinsi 13 30 - 1 - 56 13 87

Tabel 9 : Realisasi Kebutuhan TFL dan Korfas BSPS Provinsi Sulteng TA. 2023

39
BAB III – RENCANA DAN REALISASI
KEGIATAN ASISTEN TENAGA AHLI

Penyelenggaraan BSPS, terdiri dari beberapa tahapan. Mulai dari tahap persiapan,
pelaksanaan, dan terakhir pelaporan. Tahap persiapan terdiri dari tahap usulan lokasi BSPS,
verifikasi usulan, penetapan lokasi, dan penyiapan masyarakat. Sementara tahap pelaksanaan
terdiri dari penetapan calon penerima bantuan melalui SK PPK, pencairan bantuan, penyaluran
bantuan, dan pemanfaatan bantuan (tahap I, tahap II dan pembayaran upah kerja).
Pada tahap persiapan yaitu penyiapan masyarakat terdiri dari kegiatan sosialisasi,
verifikasi calon penerima bantuan yang dilakukan oleh Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL),
kesepakatan calon penerima bantuan, penyusunan proposal, hingga nantinya penetapan calon
penerima oleh PPK Rumah Swadaya.
Tahap pelaksanaan, setelah Penerima Bantuan ditetapkan oleh PPK Rumah Swadaya dan
pencairan dana, dilakukanlah kegiatan penyaluran dana yaitu serah terima buku tabungan oleh
Bank Penyalur yang terpilih dengan Penerima Bantuan.
Tahapan Pelaporan, setiap penerima bantuan yang memanfaatkan dana bantuan wajib
menyusun dan membuat laporan pemanfataan bantuan, yaitu laporan penggunaan dana yang
terdiri dari laporan penggunaan dana (LPD) tahap 1 dan laporan penggunaan dana (LPD) tahap

40
2. Laporan Penggunaan Dana dibuat dengan mengacu kepada ketentuan yang berlaku dalam
kegiatan BSPS. Laporan penggunaan dana (LPD) tahap 1 dibuat dengan ketentuan bahwa
pemanfaatan bantuan minimal tiga puluh persen (30 %) yang diikuti dengan kondisi fisik
bangunan. Kemudian untuk laporan penggunaan dana (LPD) tahap 2 dibuat dengan ketentuan
bahwa pemanfaatan bantuan sudah termanfaatkan secara keseluruhan (100 %) yang diikuti
dengan kondisi fisik bangunan siap untuk dihuni oleh penerima bantuan.

3.1. Rencana Kegiatan Bulan Ini

Untuk kelancaran pelaksanaan tahapan - tahapan Pada Program BSPS tahun 2023 telah
di susun Jadwal pelaksanaan BSPS Tahun 2023 sebagai acuan kerja bagi seluruh pelaksana dari
tingkat pusat, Provinsi Kabupaten dan Desa baik terkait waktu dan tahapan - tahapan dalam
melaksanakan program BSPS tahun 2023.
Di tahun 2023 untuk Propinsi Sulawesi Tengah terdapat 2 kategori wilayah pelaksanaan yaitu :
1. Wilayah T-1 yaitu wilayah yang proses penyiapan CPB dan penyiapan administrasi CPB
sudah dilaksanakan pada tahun sebelumya yaitu pada tahun 2022, dan pada tahun 2023
dilanjutkan dengan tahapan persiapan pelaksanaan, penyaluran dana, dan pembangunan
rumah.
2. Wilayah T-0 yaitu wilayah yang proses penyiapan CPB dan penyiapan administrasi CPB,
penyaluran dana dan pembangunan rumah dilaksanakan pada tahun berjalan yaitu pada
tahun 2023.

Kegiatan yang direncanakan, mengacu kepada Schedule Nasional yang digambarkan


sebagaimana berikut :

41
RENCANA KERJA DAN TINDAK LANJUT KEGIATAN BSPS T-0
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2023
NO KEGIATAN BULAN KE - KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
A PERSIAPAN KEGIATAN
I TAHAP PENGUSULAN DAN PENETAPAN LOKASI
1 Penetapan SK Menteri PUPR tentang Lokasi BSPS TA 2023 RC
RL
2 Validasi data usulan CPB (output: Daftar Verifikasi CPB) RC
RL
3 Penetapan/Pelantikan Kepala Satker dan PPK RC
RL
4 Penyampaian Daftar CPB Verifikasi kepada BP2P RC
RL

II TAHAP PENYIAPAN TIM PELAKSANA


5 Pembekalan PPK dan Staf Pendukung RC
RL
6 Proses perekrutan Konsultan/Tenaga Ahli Provinsi RC
RL
7 Penandatanganan kontrak Konsultan/Tenaga Ahli Provinsi dengan RC
PPK RL
8 Pembentukan Tim Verifikasi RC
RL
9 Koordinasi dengan Tim Verifikasi dan para pihak terkait RC
RL
10 Proses perekrutan Fasilitator (Koordinator Kab/Kota dan TFL) RC
RL
11 Penandatanganan kontrak Fasilitator (Koordinator Kab/Kota dan RC
TFL) dengan PPK RL
12 Seleksi Bank/Pos Penyalur RC
RL
13 Penandatanganan kontrak kerjasama Bank/Pos Penyalur dengan RC
PPK RL
14 Rapat koordinasi dengan Tim Verifikasi dan Bank/Pos Penyalur RC
RL
15 Pembekalan TA Provinsi, Koordinator Kab/Kota dan TFL RC
RL
16 Mobilisasi Tim Pelaksana (Staf Pendukung PPK, Tim Verifikasi, RC
Tim Konsultan Provinsi, Fasilitator) RL
17 Koordinasi Koordinator Kab/Kota, Tim Verifikasi dengan pihak RC
terkait lainnya RL

III TAHAP SELEKSI CPB


18 Verifikasi CPB RC
RL
19 Penyampaian hasil verifikasi CPB kepada Direktorat Rumah RC
Swadaya RL
20 Penetapan lokasi desa/kelurahan dan CPB oleh Direktur Jenderal RC
Perumahan RL

IV TAHAP PENYIAPAN MASYARAKAT


21 Pengorganisasian Calon Penerima Bantuan RC
RL
22 Sosialisasi/Penyuluhan RC
RL
23 Identifikasi kebutuhan perbaikan/peningkatan kualitas rumah RC
RL
24 Survey pemilihan toko/penyedia bahan bangunan RC
RL
25 Penyusunan Proposal RC
RL
26 Pemeriksaan proposal oleh Koordinator Kab/Kota dan Tim RC
Verifikasi RL
27 Verifikasi oleh Konsultan Provinsi dan Persetujuan Proposal oleh RC
PPK RL
B PELAKSANAAN KEGIATAN
I TAHAP PRA PELAKSANAAN
28 Penetapan SK Penerima BSPS oleh PPK RC
RL
29 Pencairan Dana dari KPPN ke Rekening Satker RC
RL
30 Penyaluran Dana ke Tabungan Penerima Bantuan RC
RL
31 Serah Terima Buku Tabungan RC
RL

II TAHAP PENGGUNAAN DANA


32 Penyusunan DRPB RC
RL
33 Kontrak Toko/Penyedia Bahan Bangunan dengan KPB RC
RL
34 Penunjukkan tukang/pekerja RC
RL
35 Pengajuan DRPB Tahap I RC
RL
36 Verifikasi dan Persetujuan DRPB Tahap I oleh Konsultan/TA Provinsi RC
RL
37 Pemesanan dan Pengiriman Bahan Bangunan Tahap 1 RC
RL
38 Pemeriksaan Bahan Bangunan Tahap 1 RC
RL
39 Transfer Dana BSPS Tahap 1 ke Toko Bahan Bangunan RC
RL
40 Pelaksanaan konstruksi Tahap 1 RC
RL
41 Penarikan dana untuk pembayaran upah kerja Tahap 1 RC
RL
42 Verifikasi dan Persetujuan DRPB Tahap 2 oleh Konsultan/Tenaga RC
Ahli Provinsi RL
43 Pemesanan dan Pengiriman Bahan Bangunan Tahap 2 RC
RL
44 Pemeriksaan Bahan Bangunan Tahap 2 RC
RL

42
45 Transfer Dana BSPS Tahap 2 ke Toko Bahan Bangunan RC
RL
46 Pelaksanaan konstruksi Tahap 2 RC
RL
47 Penarikan dana untuk pembayaran upah kerja Tahap 2 (atau RC
sekaligus Tahap 1 & 2) RL
48 Laporan Penggunaan Dana Tahap 1 - progres fisik min 30% RC
RL
49 Verifikasi dan Persetujuan Laporan Penggunaan Dana Tahap 1 RC
oleh Tenaga Ahli Provinsi dan PPK RL
50 Laporan Penggunaan Dana Tahap 2 - progres fisik 100% RC
RL
51 Verifikasi dan Persetujuan Laporan Penggunaan Dana Tahap 2 RC
oleh Tenaga Ahli Provinsi dan PPK RL
52 Pendampingan oleh TFL RC
RL

III TAHAPAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI


53 Pemantauan/Pengawasan RC
RL
54 Evaluasi RC
RL

Keterangan : KONSULTAN PROVINSI

Kegiatan T-0

Tenaga Fasilitator (TFL) (……………………….……………)

Tabel 10 : Schedule Nasional Pelaksanaan BSPS TA 2023

Mengacu pada master Scedule serta beradasar pada Peran sebagai Asisten Tenaga
Ahli yang bersifat pembantuan kepada PPK , maka perlu disusun rencana kegiatan yang
meliputi pengawasan dan pengendalian serta mendampingi, mengarahkan Koordinator
Fasilitator danTenaga Fasilitator Lapangan secara intensif dalam penyiapan Masyarakat
dan pelaksanaan program pada setiap tahapannya.
Adapun kegiatan yang direncanakan di bulan ini adalah sebagai berikut :
1. Melakukan Koordinasi
2. Pengawasan dan Pengendalian Pelaksanaan Kegiatan BSPS Tahun 2023 (T-1/T-O)
3. Pendampingan TFL pada tahapan penyiapan Masyarakat
4. Evaluasi hasil Verifikasi Dokumen Proposal (TO) dan Dokumen Review Proposal (T-1)
5. Evaluasi hasil Verifikasi Dokumen Laporan Penggunaan Dana (LPD) Tahap I
6. Pelaporan

Indikator Keluaran yang diinginkan dengan dilaksanakannya kegiatan tersebut diatas


adalah TFL yang terkontrak memiliki pengetahuan terkait pelaksanaan BSPS, TFL dapat
mengmplementasikan pelaksanaan BSPS sesuai Tahapan dan mekanisme, progres kegiatan
yang meliputi keuangan, Berkas Kelengkapan Administrasi kegiatan dari Kelompok Penerima
Bantuan yang terdiri : Proposal Calon Penerima Bantuan, SK Penerima Bantuan, Identitas
Penerima Bantuan, Daftar Rencana Pembelian Bahan Bangunan (DRPB2) tahap 1 dan 2.

3.2. Realisasi Kegiatan Bulan ini

Untuk kegiatan BSPS tahap 1, Tahapan Kegiatan yang telah dilakukan hingga saat ini
sudah sampai pada tahapan penyiapan dan pelaksanaan konstruksi. Pada tahapan persiapan, telah
dilakukan identifikasi dan verifikasi calon penerima bantuan, khususnya pada kegiatan BSPS
tahap 1 sejumlah 868 unit. Berdasarkan hasil verifikasi tersebut, beberapa desa mengalami
perubahan jumlah penerima bantuan, sehingga jumlah penerima bantuan berbeda antara jumlah
penerima bantuan berdasarkan SK Penerima Bantuan yang ditetapkan oleh PPK Rumah
Swadaya dengan jumlah penerima bantuan (kuota) berdasarkan SK Direktur Jenderal
Penyediaan Perumahan. Penyebab terjadinya perubahan tersebut tertuang dalam berita acara
hasil verifikasi calon penerima bantuan dalam dokumen proposal calon penerima bantuan.

Realisasi kegiatan secara umum yang dilakukan pada bulan ini adalah sebagai berikut :

43
1. Melakukan Koordinasi dengan PPK Rumah Swadaya terkait pelaksanaan BSPS Tahun
Anggaran 2023.
2. Bersama Tim PPK berkoordinasi dengan Tim Teknis Kabupaten terkait pelaksanaan BSPS
tahun 2023.
3. Melakukan penguatan kepada KPB terkait pelaksanaan BSPS tahun 2023.
4. Melakukan penguatan kepada TFL dan Korfas terkait pelaksanaan BSPS tahun 2023.
5. Bersama Tim (PPK, TA, Ass TA dan KI) melakukan rapat koordinasi terkait pelaksanaan
BSPS tahun 2023.
6. Melakukan Validasi Dokumen Laporan Penggunaan Dana (LPD) Tahap 1 yang telah si setor
ke provinsi.
7. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan di lapangan, sebagai tugas dalam
pengawasan dan pengendalian pelaksanaan BSPS tahun 2023.
8. Melakukan Koordinasi dengan pihak Lembaga pengusul.

3.3. Rencana Kegiatan Bulan Berikut

Mengacu kepada target pencapaian yang terdapat dalam master schedule BSPS, maka rencana
kegiatan dalam implementasi kegiatan BSPS di bulan berikut, pada lokasi sasaran BSPS adalah
sebagai berikut :
1. Melakukan evaluasi terhadap RKTL yang dibuat oleh TFL dan Korfas.
2. Melakukan Pengawasan dan pengendalian alur pelaporan data serta konsistensi waktu
pelaporan oleh Korfas.
3. Melaporkan data capaian pelaksanaan kegiatan lapangan kepada Tim BSPS Provinsi secara
periodik.
4. Evaluasi capaian tahapan kegiatan berdasarkan data yang masuk terhadap master Schedule,
guna memastikan target tercapai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
5. Melakukan koordinasi internal Tim Konsultan Individu terkait integrasi pengelolaan data
perkembangan capaian pendampingan pada lokasi sasaran BSPS 2023.
6. Melakukan evaluasi hasil verifikasi dokumen proposal.

44
BAB IV – PENUTUP

Penutup
Demikian laporan bulanan untuk Bulan Januari - Februari Tahun 2023

disusun untuk dijadikan acuan kerja kegiatan bulan berikutnya. Asisten Tenaga Ahli berusaha

memahami tentang lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan nantinya. Berusaha memperdalam

pemahaman tentang Kegiatan Pembangunan dari Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan

Sulawesi II Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Sulawesi Tengah.

45

Anda mungkin juga menyukai