Anda di halaman 1dari 2

Nama : Innayah Wulansari

NIM : 2002111016
Prodi : Pendidikan Biologi

Science Learning Experience

Pengalam belajar Biologi saya saat SMA adalah saat kelas 10 guru saya lebih
sering atau malah selalu menggunakan metode ceramah saat menyampaikan materi
pembelajaran dan kadang juga disuruh untuk membaca buku paket setelah itu
dirangkum dan dikumpulkan. Guru saya sangat detail saat menyampaikan materi tetapi
kadang saya juga merasa mengantuk karena guru hanya ceramah saja dan saya juga
mudah lupa.
Saat kelas 11 guru menyampaikan materi pelajaran melalui power point,
praktikum pada materi difusi osmosis, dan merangkum buku paket dan dikumpulkan.
Saat menyampaikan materi melalui power point saya sering kali ketinggalan dalam
mencatat materi yang disampaikan karena guru saya terlalu cepat saat menjelaskan
materi sehingga saya belum selesai menulis materi yang disampaikan tetapi guru telah
melanjutkan poin selanjutnya. Saat praktikum saya sedikit kebingungan karena saya
melakukan praktikum susulan dan tidak didampingi oleh guru yang mengajar, untuk
mengatasi masalah tersebut saya meminta bantuan teman saya yang sudah melakukan
praktikum untuk mengajari saya. Praktikum waktu itu menggunakan telur ayam,
pewarna makanan, sedotan kecil, aqua gelas, dan kentang (seingat saya). Pada saat
melakukan praktikum saya mengalami kesusahan saat harus melubangi cangkang telur
ayam mentah selebar sedotan kecil dan saya mengalami beberapa kali gegagalan dalam
membuat lubang seperti lubang yang terlalu besar dan telur pecah sehingga harus
mengganti dengan telur yang baru. Setelah beberapa kali mencoba akhirnya saya
berhasil melakukan praktikum tersebut.
Saat kelas 12 guru yang mengajar sama dengan guru yang mengajar saat kelas
10, metode pembelajaran yang digunakan sama yaitu ceramah, membaca buku, dan 3
kali praktikum (seingat saya). Praktikum yang pertama yaitu pengamatan pertumbuhan
yang dilakukan secara berkelompok 2 orang. Langkah pertama yang dilakukan adalah
kita menanam 1 jenis tanaman sebanyak 6 polibek dan dilakukan perlakuan yang
berbeda-beda setiap 2 polibek, disini kelompok saya memilih menanam sawi.
Pengamatan ini dilakukan sampai tanaman tumbuh dewasa dan setelah itu hasil
pengamatan ditulis dalam laporan hasil pengamatan. Dalam praktikum ini kelompok
saya tidak mengalami kesulitan saat masa pertumbuhan. Praktikum yang ke-2 yaitu uji
karbohidrat yang dilakukan saat ujian praktik. Praktikum yang ke-3 yaitu fermentasi
dengan menbuat tapai yang juga dilaksanakan saat ujian praktik.
Jadi, kesimpulannya menurut saya semua metode belajar itu baik apalagi jika
bisa dikombinasikan. Saat kita melakukan praktikum tapi tidak membaca buku panduan
atau penjelasan dari guru kita juga akan mengalami kesulitan dalam melakukan
praktikum tersebut seperti yang saya alami saat melakukan praktikum disfusi osmosis.
Menurut saya dengan praktikum kita bisa lebih mudah dalam menyerap materi dan
lebih membekas diingatan karena dengan melakukan (praktikum) bisa menjadi long
term memori (memori jangka panjang). Dan jika kita hanya mendengarkan atau
membaca saja besar kemungkinannya kita akan mudah lupa.

Anda mungkin juga menyukai