Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Ilmu Administrasi Negara
Kepada
Berdasarkan data yang diperoleh dalam penelitian dan proses analisis data
diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa anggaran pendapatan dan
belanja daerah (APBD) mempunyai peran yang penting dalam merencanakan dan
mengendalikan pembangunan di Daerah karena di dalam APBD terdapat item
pendapatan, pembelanjaan serta biaya yang menunjukkan kemampuan Daerah
dalam membiayai pembangunan yang dibiayai dari APBD, maka pembiayaan
pembangunan dilaksanakan melalui satuan kerja perangkat daerah sebagai tim
teknis pelaksanaan dari program pembangunanyang direncanakan. Penerapan
anggaran berbasis kinerja sangat penting karena merupakan prwujudan amanat
rakyat kepada eksekutif dan legislatif untuk meningkatkan kesejahteraan dan
kemakmuran.
Assalammu’alaikum Wr. Wb
Nabi Muhammad SAW, atas segala rahmat dan hidayahnya sehingga penulis
Negara pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah
Makassar.
Penulis menyadari dalam proses penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari
bimbingan, pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kepada:
3. Bapak DR. Burhanuddin, S.Sos., M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi
Makassar.
4. Seluruh Dosen Jurusan Ilmu Administrasi Negara yang telah memberikan
5. Seluruh Staf Pegawai Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Muhammadiyah Makassar.
7. Semua pihak yang tidak dapat penulis cantumkan satu persatu yang telah
Demi kesempurnaan skripsi ini, saran dan kritik yang sifatnya membangun
sangat penulis harapkan. Semoga karya skripsi ini bermanfaat dan dapat
Penulis
Alhamdulillah, akhirnya wisuda juga. Perjalanan yang panjang untuk memperoleh gelar S-1.
Meraih gelar Sarjana ini tentunya tidak akan bisa tercapai tanpa adanya bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Melalui tulisan ini saya ingin mengucapkan banyak terima
kasih kepada mereka yang senantiasa mengiringi setiap langkahku sehingga menjadi seorang
sarjana dan semoga kita selalu mendapatkan yang terbaik.
Pertama-tama kepada Allah SWT yang telah memberikan anugerah yang tak ternilai
harganya serta limpahan kenikmatan yang tak ternilai jumlahnya.
Rasulullah SAW atas jasanya yang telah memberikan pencerahan kepada umatnya
yang ada dimuka bumi.
Kedua orang tua ku Amal Lagessa dan Suarni M. Anwar yang telah melahirkan,
membesarkan, dan mendidik ku dengan penuh kasih sayang. Orang tua yang tidak
pernah lelah bekerja demi masa depan anak-anaknya. Terima kasih atas dukunga
kalian selama ini, akhirnya putri kalian sudah menjadi sarjana. Terima kasih pula
atas semua motivasi, didikan, dan doa serta pengorbanan kalian untuk ku yang tidak
akan terlupakan dan terbalaskan dengan apapun. Saya sangat bangga terlahir dan
man mempunyai orang tua seperti bapak dan mama.
Teruntuk kakak ku Adi Praja Amal dan Adikku Achmad Rifaldi Amal terima kasih
untuk dukungannya walaupun terkadang kita sering bertengkar.
Kakak ku Akbar terima kasih atas dukungan dan nasehatnya.
Teruntuk Almarhum kakek ku Lagessa terima kasih atas kasih sayang mu selama ini,
aku sangat merindukan mu dan Almarhum Om ku terima kasih atas nasehat mu
selama hidup mu. Semoga kalian tenang di sana dan berada di surga.
Calon pendamping ku kelak yang selalu mengiringi langkah ku, memberi semangat di
saat aku gagal dalam mencari sesuatu yang berarti untuk masa depan ku dan terus
bertahan dalam menghadapi sikap ku, godaan dan cobaan yang datang. Semoga cinta
dan cita-cita, serta niat suci kita tercapai. Amiin.
Sahabat-sahabat ku, Irayani Palma dan Sri Wahyuni Tajuddin dan teman-teman
ADN C terima kasih untuk kebersamaannya selama ini. Semoga persaudaraan ini
tetap terjaga. Amiiin.
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Pintu Sukses yang utama adalah ketika kita mampu membahagiakan orang tua.”
"Harga kebaikan manusia adalah diukur menurut apa yang telah dilaksanakan/diperbuatnya"
(Ali Bin Abi Thalib)
"Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil; kita baru yakin kalau kita telah
berhasil melakukannya dengan baik." (Evelyn Underhill)
"Mereka berkata bahwa setiap orang membutuhkan tiga hal yang akan membuat mereka
berbahagia di dunia ini, yaitu; seseorang untuk dicintai, sesuatu untuk dilakukan, dan
sesuatu untuk diharapkan." (Tom Bodett)
“Saya datang, saya bimbingan, saya ujian, saya revisi dan saya menang”
“Berangkat dengan penuh keyakinan. Berjalan dengan penuh keikhlasan. Istiqomah dalam
menghadapi cobaan. YAKIN, IKHLAS, ISTIQOMAH”
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 6
D. Kegunaan Penelitian....................................................................... 6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Anggaran Berbasis Kinerja.............................................. . 7
B. Kerangka Pikir ............................................................................... 22
C. Fokus Penelitian ............................................................................. 23
D. Deskripsi Fokus Penelitian ............................................................. 24
BAB V. KESIMPULAN
A. Kesimpulan .................................................................................... 73
B. Saran ............................................................................................... 73
Tabel 4.1 Jumlah Pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kab. Luwu Utara ..... 43
Tabel 4.2 Keadaan Pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kab. Luwu Utara Menurut
Kepangkatan .............................................................................. 43
Tabel 4.3 Keadaan Pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kab. Luwu Utara Menurut
Tingkat Pendidikan .................................................................... 44
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
reformasi anggaran.
pengelolaan anggaran daerah yang berorientasi pada pencapaian hasil atau kinerja.
penilaian kinerja sangat berguna untuk menilai kuantitas, kualitas, dan efisiensi
rakyat. Kinerja instansi pemerintah kini lebih banyak mendapat sorotan. Karena
Salah satu aspek yang di ukur dalam penilaian kinerja pemerintah daerah adalah
Negeri Nomor 13 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Sejak saat itu
penerapan Anggaran Berbasis Kinerja mulai secara efektif dilaksanakan. Untuk
peraturan pemerintah yang baru, diperlukan sumber daya yang mampu untuk
alokasi anggaran daerah lebih mempertimbangan nilai uang (value for money) dan
nilai uang yang mengikuti fungsi (money follow function) sesuai dengan
kebutuhan nyata setiap unit kerja. Hal ini karena APBD merupakan penjabaran
dalam bentuk aktivitas yang dimiliki oleh unit kerja terkecil sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi yang telah dibebankan dalam setiap tahun. Pemerintah daerah
Kinerja ini akan tercermin pada laporan dalam bentuk laporan prstasi kerja SKPD.
satu perangkat daerah yang mempunyai tugas dan fungsi yang sangat strategis
infrastruktur dan sarana prasarana fisik wilayah merupakan bagian dari tugas
pokok Dinas Pekerjaan Umum. Untuk mendukung tugas tersebut Dinas Pekerjaan
Umum membutuhkan pihak ketiga dalam hal ini pengusaha jasa konstruksi dalam
Dalam hal ini ialah pembangunan jalan. Namun, jalan yang dibangun tidak semua
jalan tersebut dilakukan di daerah yang jarang atau bahkan tidak pernah dilalui
pembangunan jalan yang baru. Jika dilihat dari jumlah anggaran yang tersedia
bermanfaat. Masih banyak yang perlu dilakukan pemerintah Luwu Utara terutama
Dinas Pekerjaan Umum selain membangun jalan baru, misalnya perbaikan jalan.
Seperti halnya di tempat saya tinggal, terdapat jalanan yang rusak dan
mengenai Jalan yaitu prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian
jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan
bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di
bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan
pembangunan jalan seperti pembuatan jalan baru tetapi juga melakukan perbaikan
jalan karena hal tersebut sangat membantu masyarakat. Dana yang dialokasikan
untuk pembangunan langsung yang dapat dinikmati oleh rakyat masih sangat
kalangan birokrat. Keadaan ini harus diperbaiki dan alokasi dana untuk
kesejahteraan rakyat harus terus ditingkatkan dimasa yang akan datang (Sri
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dari
D. Kegunaan Penelitian
Secara umum, kegunaan penelitian ini meliputi dua aspek yaitu secara
teoritis dan secara praktis.
1. Kegunaan teoritis
2. Kegunaan praktis
TINJAUAN PUSTAKA
Tahun 2002 yang sekarang berubah menjadi Permendagri Nomor 13 Tahun 2006.
Anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) dalam era otonomi daerah
pancapaian hasil kinerja atau keluaran (output) dari perencanaan alokasi biaya
anggaran dapat lebih diselesaikan dengan skala prioritas dan persepsi daerah yang
bersangkutan (Mariana:2005).
sejak terbitnya PP Nomor 105 Tahun 2000 yang dalam pasal 8 dinyatakan bahwa
APBD disusun dengan pendekatan kinerja. Penjelasan PP Nomor 105 Tahun 2000
anggaran yang mengutamakan upaya pencapaian hasil kerja atau output dari
alokasi biaya atau input yang ditetapkan. Berdasarkan pengertian tersebut, setiap
input yang ditetapkan dalam anggaran harus dapat diukur hasilnya dan
pengukuran hasil bukan pada besarnya dana yang dihabiskan sebagaimana yang
kelemahan karena adanya tumpang tindih biaya sehingga berdampak pada in-
efesiensi anggaran.
penyusunan anggaran yang tidak didasarkan pada analisa rangkaian kegiatan yang
jawabannya tidak diperiksa dan diteliti apakah dana tersebut telah digunakan
secara efektif dan efisien atau tidak. Tolok ukur keberhasilan hanya ditunjukkan
dengan adanya keseimbangan anggaran antara pendapatan dan belanja namun jika
anggaran tersebut defisit atau surplus berarti pelaksanaan anggaran tersebut gagal.
dalam mencapai tujuan ini. Dan yang ketiga, data kuantitatif yang dapat
output dengan input. Suatu aktivitas dikatakan efisien, apabila output yang
dihasilkan lebih besar dengan input yang sama, atau output yang dihasilkan adalah
sama dengan input yang lebih sedikit. Anggaran ini tidak hanya didasarkan pada
apa yang dibelanjakan saja, seperti yang terjadi pada sistem anggaran tradisional,
disusun atau didukung oleh suatu anggaran biaya yang cukup dan penggunaan
maka mindset kita harus fokus pada "apa yang ingin dicapai". Kalau fokus ke
setiap langkah ketika menyusun anggaran. Sistem ini menitikberatkan pada segi
diperiksa. Jadi, tolok ukur keberhasilan sistem anggaran ini adalah performance
atau prestasi dari tujuan atau hasil anggaran dengan menggunakan dana secara
antara dana yang tersedia dengan hasil yang diharapkan. Sistem penganggaran
tujuan, visi dan misi organisasi. Secara umum dapat juga dikatakan bahwa kinerja
merupakan prestasi yang dapat dicapai organisasi dalam periode tertentu (Abdul
Rohman, 2009).
pengelolaan anggaran daerah yang berorientasi pada pencapaian hasil atau kinerja.
kebutuhan masyarakat yang akan dipenuhi dalam jangka waktu tertentu sehingga
terciptanya program dan kegiatan yang baru (inovasi) dan strategi untuk
pemerintah telah mencapai outcome yang dijanjikan dan diinginkan (Yilin Hou,
2010).
seperangkat tujuan dan sasaran yang dituangkan dalam target kinerja pada setiap
keterkaitan antara nilai uang dan hasil, serta dapat menjelaskan begaimana
secara efektif. Jika terjadi perbedaan antara rencana dan realisasinya, dapat
program.Anggaran yang tidak efektif dan tidak berorientasi pada kinerja akan
(a) Menentukan Visi dan misi (yang mencerminkan strategi organisasi), tujuan,
Penentuan visi, misi, tujuan, sasaran, dan target merupakan tahap pertama
yang harus ditetapkan suatu organisasi dan menjadi tujuan tertinggi yang
pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu,
indikator kinerja harus merupakan suatu yang akan dihitung dan diukur serta
digunakan sebagai dasar untuk menilai atau melihat tingkat kinerja baik
1) Masukan (Input) adalah sumber daya yang digunakan dalam suatu proses
dijadikan landasan untuk menilai kemajuan suatu aktivitas atau tolok ukur
terukur.
atau hasil nyata dari suatu keluaran. Indikator hasil adalah sasaran program
4) Manfaat (Benefit) adalah nilai tambah dari suatu hasil yang manfaatnya
kemudian.
program.
anggaran pada tiap-tiap unit kerja sehingga anggaran tersebut tidak efisien.
meliputi:
Alokasi anggaran yang disusun dalam dokumen rencana kerja dan anggaran
harus diarahkan untuk mencapai hasil dan keluaran yang telah ditetapkan
dalam rencana.
meliputi penentuan cara dan tahapan suatu kegiatan untuk mencapai keluaran
dengan rencana kegiatan. Cara dan tahapan kegiatan beserta alokasi anggaran
ditetapkan (outcome).
anggaran untuk mendanai suatu kegiatan didasarkan pada tugas dan fungsi unit
yang diemban. Tugas dan fungsi suatu organisasi dibagi habis dalam unit‐unit
kerja yang ada dalam struktur organisasi dimaksud, sehingga dapat dipastikan
Penerapan prinsip yang terakhir ini (prinsip ketiga) berkaitan erat dengan
kinerja yang menjadi tolok ukur efektivitas pengalokasian anggaran. Hal ini
tugas/fungsi/kegiatan.
(2) Pencapaian output dan outcomes dapat dilakukan secara optimal, karena
diharapkan:
a) Menunjukan keterkaitan antara pendanaan dan prestasi kinerja yang akan
efficiency);
b) Titik perhatian lebih ditekankan pada pengukuran hasil kerja, bukan pada
pengawasan.
c) Setiap kegiatan harus dilihat dari sisi efisiensi dan memaksimalkan output.
d) Bertujuan untuk menghasilkan informasi biaya dan hasil kerja yang dapat
semua tingkat.
kerja.
e) Menghindari pemborosan.
c) Tidak ada kejelasan mengenai siapa pengambil keputusan dan siapa yang
a) Prinsip-prinsip penganggaran
informasi yang jelas mengenai tujuan, sasaran, hasil, dan manfaat yang
masyarakat.
masyarakat.
masyarakat.
ditetapkan. Hasil kerjanya harus sepadan atau lebih besar dari biaya atau
kepada pemerintah dengan pemberian pelayanan yang optimal dan lebih efisien.
kinerja.
level dari manajemen pemerintahan. Pemilihan dan prioritas program yang akan
dianggarkan tersebut akan sangat tergantung pada data tentang target kinerja yang
Prioritas dan pilihan pengalokasian anggaran pada tiap unit kerja dihasilkan
setelah melalui koordinasi diantara bagian dalam lembaga legislatif dan eksekutif.
alokasi anggaran menjadi fleksibel dan longgar namun dengan adanya analisa
pada pertengahan bulan Juni tahun berjalan. Kebijakan umum APBD tersebut
(2) DPRD kemudian membahas kebijakan umum APBD yang disampaikan oleh
anggaran berikutnya.
(3) Berdasarkan kebijakan umum APBD yang telah disepakati dengan DPRD
tahun berikutnya.
(7) Pemerintah daearah meng ajukan rancangan perda tentang APBD disertai
e) Siklus APBD
B. Kerangka Pikir
dan didanai oleh dana publik yang tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan
Masukan (Input)
Keluaran (Output)
Hasil (Outcome)
Manfaat (Benefit)
Dampak (Impact)
C. Fokus Penelitian
1) Masukan (Input)
2) Keluaran (Output)
3) Hasil (Outcome)
4) Manfaat (Benefit)
5) Dampat (Impact)
1) Masukan (Input), ialah jumlah anggaran yang disiapkan dan siapa saja personil
2) Keluaran (Output), ialah jarak baik panjang maupun lebar jalanan yang
3) Hasil (Outcome), ialah pembangunan jalan yang di dasarkan pada tujuan dan
sasaran.
transportasi.
METODE PENELITIAN
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini berlangsung selama kurang lebih satu bulan setelah ujian
2. Lokasi Penelitian
dalam penyusunan skripsi, maka penulis akan melakukan penelitian pada Dinas
Luwu Utara sebagai lokasi penelitian karena di luwu Utara Seringan dilakukannya
pembuatan jalan baru yang jarang dilalui oleh sebagian besar masyarakat
1. Jenis Penelitian
orang yang akan diteliti dan kesemuanya tidak dapat di ukur dengan angka.
2. Tipe Penelitian
Tipe penelitian ini adalah penelitian studi kasus dengan didukung data
kualitatif dimana peneliti berusaha untuk mengungkapkan suatu fakta atau realita
kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan terperinci,
informasi. Penelitian ini dibatasi oleh waktu dan tempat, dan kasus yang dipelajari
C. Sumber Data
1. Data Primer
Data Primer yaitu data empiris yang diperoleh pertama kali dan merupakan
segala informasi yang diperoleh dari informan observasi yang dicatat oleh peneliti
2. Data Sekunder
Data Sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung kepada
permasalahan penelitian.
D. Informan Penelitian
sengaja atas dasar kriteria atau pertimbangan tertentu. Informan Penelitian ini
model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok. Menurut Miles dan Huberman dalam
Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu
dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan makin lama peneliti di
lapangan, maka jumlah data akan makin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu
perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti
penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu.
dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap
G. Pengabsahan Data
pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Salah satu cara yang
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu.
yaitu:
1. Triangulasi Sumber
melalui beberapa sumber. Dalam hal ini peneliti melakukan pengumpulan dan
pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil pengamatan, wawancara dan
2. Triangulasi Teknik
yang sama dengan teknik yang berbeda. Dalam hal ini data yang diperoleh dengan
wawancara, lalu dicek dengan observasi dan dokumen. Apabila dengan tiga teknik
atau yang lain, untuk memastikan data mana yang dianggap benar atau mungkin
3. Triangulasi Waktu
dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber masih
segar, belum banyak masalah, akan memberikan data yang lebih valid sehingga
lebih kredibel. Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data dapat dilakukan
dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik lain
dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data yang
kepastian datanya. Triangulasi dapat juga dilakukan dengan cara mengecek hasil
penelitian, dari tim peneliti lain yang diberi tugas melakukan pengumpulan data.
BAB IV
Kabupaten Luwu Utara terletak antara 010 53’ 19” - 020 55’36” Lintang Selatan
dan 1190 47’ 46” - 1200 37’ 44” Bujur Timur, yang berbatasan dengan Provinsi
Propinsi Sulawesi Barat dan Kabupaten Tana Toraja di sebelah barat, dan
dengan ibu kota Masamba merupakan pecahan dari kabupaten Luwu. Saat
penduduk 442.472 jiwa. Setelah terbentuknya Kabupaten Luwu Timur, maka luas
wilayah Kabupaten Luwu Utara tercatat 7.502,58 km2 yang secara administrasi
8 sungai besar yang mengaliri wilayah Kabupaten Luwu Utara. Sungai yang
Kecamatan Masamba.
1.2 Iklim
Suhu udara di suatu tempat antara lain ditentukan oleh tinggi rendahnya
tempat tersebut dari permukaan air laut dan jaraknya dari pantai. Pada Tahun
2013, suhu udara rata-rata berkisar antara 25.6 ˚C sampai 27.7 ˚C. Curah hujan di
suatu tempat antara lain dipengaruhi oleh keadaan iklim, keadaan orografi, dan
perputaran/pertemuan arus udara. Oleh karena itu jumlah curah hujan beragam
menurut bulan dan letak stasiun pengamat. Rata-rata curah hujan selama Tahun
2. Administrasi Pemerintahan
sudah termasuk dalam klasifikasi daerah perkotaan atau sudah dalam bentuk
kecamatan dengan jumlah desa terbanyak, yaitu 25 desa dan 1 UPT. Sedangkan
Kecamatan Rampi adalah paling sedikit jumlah desanya, yaitu hanya 6 desa. Di
luas 2.109,19 km2 atau 28,11 % dari total wilayah Kabupaten Luwu Utara,
Utara terdiri dari 35 orang. Pada Tahun 2012 DPRD Kabupaten Luwu Utara telah
Pada tahun 2013, jumlah pegawai Pemda Luwu Utara adalah sebanyak 5.487
orang terdiri dari 2.578 laki-laki dan 2.909 perempuan. Sebagian besar pegawai
berpendidikan S1 dengan jumlah 3.095 orang atau 56,40 % dari total pegawai
pemda Luwu Utara. Dari golongan, sebagian besar pegawai bergolongan III yaitu
sebesar 2.956orang atau 53,87 % dari total pegawai pemda Luwu Utara.
3.1 Kependudukan
297.313 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk per tahun adalah 1,55 persen.
Jumlah penduduk tersebut terbagi habis ke dalam 70.671 rumah tangga, di mana
jiwa. Sedangkan yang terkecil adalah Kecamatan Rampi, sebesar 3.146 jiwa.
persegi.
Pada tahun 2013 terdapat sebanyak 149.395 jiwa penduduk laki-laki dan
147.918 jiwa penduduk perempuan, dengan rasio jenis kelamin (sex ratio) 101,
produktif (15-64 tahun) mencapai 184.328 orang atau 62 persen dari total
orang atau 32.77 persen dan yang tidak produktif lagi (65 tahun ke atas) sebesar
penduduk Luwu Utara sebesar 61,29 yang artinya setiap 100 penduduk usia
3.2 Ketenagakerjaan
Tenaga kerja adalah modal bagi geraknya roda pembangunan. Jumlah dan
jumlah angkatan kerja di Kabupaten Luwu Utara pada Tahun 2013 sebesar
124.018 orang. Jumlah yang bekerja sebanyak 118.019, dan penganggur sebanyak
5.999 orang. Dari 124.319 penduduk yang bekerja, sekitar 57.65 persen bekerja di
sektor pertanian, kehutanan, perburuan, dan perikanan. Sektor lain yang cukup
eceran, rumah makan, dan hotel (17,66 %), dan Jasa Kemasyarakatan (13,74 %).
4. Kondisi Sosial Budaya
4.1 Pendidikan
tersedianya cukup sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Merujuk pada
amanat UUD 1945 beserta amandemennya (pasal 31 ayat 2), maka melalui jalur
Indonesia. Program wajib belajar 6 tahun dan 9 tahun, dan berbagai program
peningkatan kualitas SDM, yang pada akhirnya akan menciptakan SDM yang
tangguh, yang siap bersaing di era globalisasi. Peningkatan SDM sekarang ini
24 tahun).
dilihat dengan terjadinya peningkatan kuantitas guru dan jumlah sarana sekolah
Pendidikan pada tahap awal ada yang dimulai dari Taman Kanak-Kanak
(TK). Diharapkan dengan mengikuti tahapan ini anak-anak akan lebih siap
menerima pelajaran di tingkat Sekolah Dasar (SD). Sekolah Dasar terdiri atas
sekolah negeri dan swasta. Seluruhnya berjumlah 267 sekolah (243 Sekolah Dasar
Tsanawiyah), dengan jumlah murid sebanyak 18.545 murid dan 2.020 guru. SD
dan SMP sudah tersebar disetiap kecamatan dan juga SMA/Madrasah Aliyah.
4.2 Kesehatan
kesehatan merupakan bagian yang sangat penting dari ajang peningkatan SDM,
pada calon generasi penerus, khusus calon bayi dan anak usia dibawah lima tahun
dari deklarasi Millenium Development Goals (MGDs) yang mana lebih dari
adalah Puskesmas. Sarana ini ada disetiap kecamatan. Selain itu, upaya
baik akseptor aktif maupun akseptor baru ternyata lebih memilih memakai alat
kontrasepsi non jangka panjang. Untuk metode jangka panjang, keduanya lebih
banyak memilih Implant (IMP) sebagai alat kontrasepsi. Dan untuk metode non
jangka panjang, alat yang banyak dipilih oleh akseptor baru maupun akseptor aktif
adalah suntikan.
4.3 Agama
Bila dilihat dari jumlah pemeluknya, agama Islam adalah agama yang
banyak dianut di Luwu Utara. Sarana ibadah di Kabupaten Luwu Utara berupa
mesjid sebanyak 648, mushalah/langgar sebanyak 71, gereja sebanyak 262, dan
pura sebanyak 53. Tempat ibadah ini merupakan sarana bagi umatnya untuk
5. Keadaan Ekonomi
Sedangkan penggunaan lahan Pertanian dibedakan atas lahan sawah dan lahan
bukan sawah (kering). Pada Tahun 2013, luas lahan yang digunakan untuk usaha
pertanian mencapai 243.219 hektar (28.205 hektar lahan sawah dan 215.014
hektar lahan bukan sawah). Lahan bukan sawah tersebut terdiri dari lahan untuk
hektar, Hutan Rakyat 24.660 hektar, padang gembala 18.156 hektar, lahan
pangan. Produksi padi sawah pada Tahun 2013 meningkat dibandingkan Tahun
2012 yaitu menjadi sebesar 216.963 tondari 152.531 ton. Pada tahun 2013,
produksi jagung mengalami penurunan kecil dari tahun sebelumnya yaitu menjadi
Produksi padi di kecamatan ini sebesar 42.489 ton atau sekitar 19,58 persen dari
komoditi tersebut. Pada tahun 2013, produksi durian mencapai 14.636 Ton,
rambutan 5.893 Ton, pisang 1.990 Ton, dan masih banyak lainnya.
5.3 Perkebunan
dan kelapa sawit. Kedua jenis tanaman itu produksinya masing-masing 22.788 ton
dan 92.882 ton. Produksi kelapa sawit meningkat dari 84.670 ton pada Tahun
2012 menjadi 92.882 ton pada Tahun 2013. Untuk tanaman kakao, terjadi
penurunan dari 32.263 ton pada tahun 2012 menjadi 22.788 ton pada tahun 2013.
Penurunan luas tanam tidak selalu diikuti oleh penurunan jumlah produksi. Hal ini
misalnya produktivitas dari lahan. Demikian juga halnya dengan peningkatan luas
5.4 Peternakan
Jenis ternak yang besar populasinya adalah sapi potong 23.131 ekor, babi
28.745 ekor, dan kerbau 12.117 ekor. Populasi ayam kampung menurun
dibandingkan Tahun 2012, jumlahnya sekitar 655.221 ekor, menurun dari 705.694
pada tahun sebelumnya. Ayam pedaging dan itik mengalami peningkatan, dimana
masing masing berjumlah 393.000 ekor dan 81.604 ekor. Dari 314.350 dan 61.322
5.5 Perikanan
Jumlah produksi perikanan pada Tahun 2013 adalah sebesar 8.195 ton
yang terdiri dari 8.012 ton produksi perikanan laut, 183 ton perikanan darat.
5.6 Kehutanan
Luwu Utara memiliki kawasan hutanyang cukup luas. Pada tahun 2013
tercatat luas hutan Kabupaten Luwu Utara adalah 488.550 Hektar. 69,9 persen
kawasan hutan Luwu Utara adalah hutan Lindung. Luas hutan di Kabupaten Luwu
Utara mengalami penurunan dari 534.950 hektar pada tahun 2011/2012 menjadi
Kabupaten Luwu Utara dan merupakan unsur penunjang yang dipimpin oleh
Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati
merupakan salah satu Perangkat Daerah yang mempunyai tugas dan fungsi yang
Pengairan dan Bidang Prasarana Wilayah, kemudian Tanggal 25 Mei 2004, dan
Pekerjaan Umum Kab. Luwu Utara yang terdiri dari Bidang Bina Marga, Bidang
yaitu: ’’Kabupaten Luwu Utara yang religius, maju, sejahtera dan mandiri
Lakip adalah:
Negara;
Utara;
f. Peraturan Bupati Luwu Utara No. 38 Tahun 2008 Tentang Tugas Fungsi,
Rincian Tugas dan Tata Kerja Jabatan Struktural Pada Dinas Pekerjaan Umum
Penyampaian Lakip Tahun 2011 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2012;
2. Struktur Organisasi
Umum merupakan satuan kerja perangkat daerah Kab. Luwu Utara yang
mempunyai tugas membantu Bupati dalam menyelenggarakan sebagian urusan
berikut:
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Luwu Utara, dibantu Oleh Jajaran
c. Subbagian Keuangan.
b. Seksi Bangunan;
Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dinas Pekerjaan Umum didukung oleh
Jumlah Pegawai sebanyak 105 Orang dan tenaga Honorer sebanyak 109 dengan
Tabel 4.1
Jumlah Pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Luwu Utara
No Jabatan Banyaknya Pegawai
1 Jabatan Struktural 25 Orang
2 Staf 80 Orang
3 Honorer/Kontrak 109 Orang
- Penyapu Jalan 57 Orang
- Penjaga Bendungan/Pintu Air 57 Orang
Jumlah 214 Orang
sebagai berikut:
Tabel 4.2
Keadaan Pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Luwu Utara Menurut
Kepangkatan
No Pangkat Banyaknya Pegawai
1 Pembina/Golongan IV 6 Orang
2 Penata/Golongan III 51 Orang
3 Pengatur/Golongan II 46 Orang
4 Juru/Golongan I 2 Orang
Jumlah 105 Orang
Keadaan pegawai Dinas Pekerjaan Umum menurut Tingkat Pendidikan
Tabel 4.3
Keadaan Pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Luwu Utara Menurut
Tingkat Pendidikan
No Tingkat Pendidikan Banyaknya Pegawai
1 Magister (S2) 2 Orang
2 Sarjana (S1) 49 Orang
3 Diploma III (D3) 3 Orang
4 SLTA dan Sederajat 48 Orang
5 SLTP dan Sederajat 3 Orang
Jumlah 105 Orang
kepemimpinan adalah 9 orang dan 1 Orang yang telah mengikuti ujian dinas
tingkat III.
1. Kepala dinas
fungsi:
Kegiatan Dinas.
e. Penyelenggaraan Evaluasi program dan kegiatan Dinas.
1) Merumuskan rencana strategic dan program kerja dinas yang sesuai dengan
visi-misi daerah.
pemerintah daerah.
pengembangan karier.
2. Sekretariat
c. Subbagian Keuangan.
mempunyai fungsi:
kegiatan subbagian
melaksanakan tugas.
ke bagian-bagian.
subbagian.
bahan pimpinan.
pengembangan karier.
kegiatan kepala seksi dan pejabat non struktural dalam lingkup bidang.
fungsinya.
b. Seksi Bangunan.
kegiatan kepala seksi dan pejabat non struktural dalam lingkup bidang.
fungsinya.
kegiatan kepala seksi dan pejabat non struktural dalam lingkup bidang.
fungsinya.
6. Bidang Pengairan
bidang Pengairan.
kegiatan kepala seksi dan pejabat non struktural dalam lingkup bidang.
fungsinya.
7. Bidang Kebersihan
bidang Kebersihan.
kegiatan kepala seksi dan pejabat non struktural dalam lingkup bidang.
iii. Rincian tugas yang dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut:
fungsinya.
pemerintahan di era otonomi daerah dapat dilihat dari berbagai ukuran kinerja
gambaran yang lebih khusus terkait dengan kemampuan suatu daerah untuk
sekarang ini adalah suatu pola anggaran yang lebih menekankan pada hasil nyata
APBD yang diberlakukan dengan harapan dapat mendorong proses tata kelola
warga masyarakat sebagai penerima manfaat dari kegiatan ini. Karena masyarakat
nilai uang (value for money) dan nilai uang yang mengikuti fungsi (money follow
function) sesuai dengan kebutuhan nyata setiap unit kerja. Hal ini karena APBD
merupakan penjabaran kuantitatif dari program kebijakan serta usaha
pembangunan yang dituangkan dalam bentuk aktivitas yang dimiliki oleh unit
kerja terkecil sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang telah dibebankan dalam
Luwu Utara, maka dapat dilihat bagaimana Dinas tersebut menerapkan anggaran
sebagai berikut:
1. Masukan (Input)
adalah alat acuan bagi pemerintah daerah dalam menjalankan kegiatan rutinnya
dalam rangka pelayanan publik secara prima. Sebagai sebuah media pengelolaan
mmenginfestasikan atas apa yang dilakukan, apa yang ingin dicapai, dan yang
terpenting adalah mengapa itu dilakukan dan untuk siap hasilnya nanti.
Hasil wawancara dengan Informan selaku Kepala Dinas PU (M), pada
Dinas Pekerjaan Umum berasal dari APBD yang setiap tahunnya diberikan untuk
digunakan dalam pembangunan jalan baik itu pembangunan jalan tani ataupun
pembangunan jalan seperti aspal berasal dari dana DAK dan dana Pendamping.
melaksanakan kebijakan antara lain sumber daya manusia dan lain-lain. Namun,
instrumen di luar anggaran tersebut akan dapat berjalan jikalau ada dukungan
anggaran.
direncanakan dibahas dan disetujui oleh DPRD dan diasitensi oleh tim anggaran
Jalan dan Jembatan (AK), pada Senin 03 Agustus 2015 pukul 10:26 wita.
pembangunan khusus jalan dan jembatan ialah bidang Bina Marga. Dalam proses
perencana dan konsultan pengawas serta DPRD sebagai penentu dari kegiatan
2. Keluaran (Output)
selanjutnya dilaksanakan.
Jalan dan Jembatan (AK), pada Senin 03 Agustus 2015 pukul 10:26 wita.
namun terlebih dahulu usulan-usulan yang masuk diseleksi atau dilihat dari segi
kepentingan masyarakat.
semua hal yang dibutuhkan akan diketahui misalnya volume baik itu panjang atau
lebar jalan yang akan di bangun ditentukan pada saat perencanaan beserta dengan
3. Hasil (Outcome)
hidup.
Dengan dilakukannya pembangunan jalan maka jalan yang dulunya tidak bisa
4. Manfaat (Benefit)
hal penting yang seharusnya menjadi orientasi pembangunan sarana ini. Kedua
hal itu adalah keselamatan dan kualitas kehidupan kerja. Artinya pembangunan
ini tidak hanya memberikan kemudahan dan perlindungan fisik, tetapi seharusnya
karena menolong orang untuk pergi atau mengirim barang lebih cepat ke suatu
tujuan. Dengan adanya jalan , komoditi dapat mengalir ke pasar setempat dan
hasil ekonomi dari suatu tempat dapat dijual kepada pasaran di luar wilayah itu.
lintasannya.
baik dalam perbaikan jalan atau pembuatan jalan baru memberikan masyarakat
cepat sampai ketempat tujuannya serta menghindari jalan yang taat akan peraturan
lalu lintas.
5. Dampak (Impact)
kesehatan (dikarenakan polusi tinggi), lapangan kerja yang lebih terbuka, semakin
pembangunan jalan raya sedapat mungkin diantisipasi atau bila terlanjur terjadi,
penting bagi pemerintah guna perbaikan sistem dan mutu layanan dimasa
mendatang.
dalam segala hal dan penghematan. Untuk itu, proses yang terjadi dalam sistem
untuk menghasilkan produk dan jasa, serta output untuk para pengguna jalan
(road users).
Jalan dan Jembatan (AK), pada Senin 03 Agustus 2015 pukul 10:26 wita.
yang nantinya juga akan berdampak kepada kecamatan dan akhirnya ke daerah.
Selain itu, dmpak dari pembangunan jaln itu ialah terkikisnya hutan, penebangan
akan dibuat.
Hasil wawancara dengan informan selaku masyarakat (AN), pada Rabu 19
jalan yang baru. Dengan demikian ketersediaan lahan pun menjadi sempit.
yang bersifat kolektif (dapat dikonsumsi semua orang). Hal ini memberikan
konsekuensi bahwa kinerja pembangunan ini dapat dinilai dari perspektif yang
Pekerjaan Umum kabupaten Luwu Utara pada tahun anggaran 2014 dan tahun
anggaran 2015 dapat dilihat padai lampiran. Pembangunan jalan dilakukan setiap
tahunnya sesuai dengan jumlah anggaran yang ditentukan oleh pemerintah daerah
Luwu Utara. Seperti yang dikemukakan oleh informan selaku Kasi Pembangunan
Jalan dan Jembatan (R) dalam wawancara yang dilakukan pada Selasa 28 Juli
usulan yang masuk baik itu melalui musrembang tingkat desa sampai kabupaten,
PERDA No. 9 Tahun 2014 tentang APBD Kab. Luwu Utara TA. 2015 (LD. No. 9
Tahun 2014). Seperti yang dikemukan oleh informan selaku Staf Bagian
tujuan dari pembangunan jalan adalah untuk memperlancar arus lalu lintas sebagai
transportasi jalan adalah untuk mewujudkan lalu lintas dan angkutan jalan dengan
selamat, aman, cepat, lancar, tertib dan teratur, nyaman, dan efesien untuk
Sama halnya yang ada pada suatu instansi, di Dinas Pekerjaan Umum
senantiasa mengacu pada beberapa peraturan seperti yang dapat dilihat di atas.
Arah kebijakan yang terkait dengan Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pekerjaan
Umum Kabupaten Luwu Utara tidak terlepas dari kebijakan Nasional dan
nasional melalui UU No. 38 Tahun 2004 Tentang Jalan yang telah ditindaklanjuti
Tentang Penetapan Status Ruas Jalan sebagai Jalan Kabupaten Kota se Sulawesi
Selatan yang menjadi dasar penanganan jalan dalam Kabupaten Luwu Utara.
Selain itu, Bidang Bina Marga dalam melaksankan pembangunan jalan dan
merupakan faktor kunci dalam menentukan daya saing global, selain kinerja
ekonomi makro, efisiensi pemerintah, dan daya saing usaha. Dengan demikian
dapat diandalkan agar daya tarik dan daya saing Luwu Utara dalam konteks
dengan kinerja yang semakin dapat diandalkan agar daya tarik dan daya saing
Luwu Utara dalam konteks lokal, maupun nasional dapat terus meningkat,
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
inisitif untuk mendorong kearah pemerintahan yang lebih baik. Penerapan yang
kinerja, ada beberapa indikator yang perlu diterapkan yaitu input ialah sumber
daya baik dana ataupun sumber daya manusia yang digunakan yang digunakan
dalam suatu proses untuk menghasilkan keluaran; output ialah sesuatu yang
ditetapkan; outcome ialah suatu keluaran yang dapat langsung digunakan atau
hasil nyata dari suatu keluaran; benefit ialah nilai tambah dari suatu hasil yang
manfaatnya akan nampak setelah beberapa waktu kemudian; dan impact ialah
pengaruh atau akibat yang ditimbulkan oleh manfaat dari suatu kegiatan.
yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum telah dilaksanakan dengan baik.
nanti.
B. Saran
sebagian masyarakat saja. Tidak semua jalan yang dibangun tersebut dapat
masing-masing yang telah menjadi kewenangan sehingga satu sama lain dapat