0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut membahas tiga pendekatan konflik komunal yaitu konflik primordial, instrumental, dan konstruksi sosial. Konflik primordial terjadi karena perbedaan identitas seperti agama, ras, dan budaya. Konflik instrumental dipicu oleh kepentingan politik dan ekonomi tertentu. Sedangkan konflik konstruksi sosial merupakan proses sosial untuk perubahan atau mempertahankan tatanan sosial.
Dokumen tersebut membahas tiga pendekatan konflik komunal yaitu konflik primordial, instrumental, dan konstruksi sosial. Konflik primordial terjadi karena perbedaan identitas seperti agama, ras, dan budaya. Konflik instrumental dipicu oleh kepentingan politik dan ekonomi tertentu. Sedangkan konflik konstruksi sosial merupakan proses sosial untuk perubahan atau mempertahankan tatanan sosial.
Dokumen tersebut membahas tiga pendekatan konflik komunal yaitu konflik primordial, instrumental, dan konstruksi sosial. Konflik primordial terjadi karena perbedaan identitas seperti agama, ras, dan budaya. Konflik instrumental dipicu oleh kepentingan politik dan ekonomi tertentu. Sedangkan konflik konstruksi sosial merupakan proses sosial untuk perubahan atau mempertahankan tatanan sosial.
NIM : 07021182126015 Kelas : Sosiologi Palembang Dosen : Drs. Dyah Hapsari Enh,M.SI MK : Manajemen Konflik
PENDEKATAN KONFLIK KOMUNAL
(KONFLIK PRIMODIAL, KONFLIK INSTRUMENTAL, DAN KONTRUKSI SOSIAL)
1. Pendekatan Konflik Primordial
Persoalan konflik dalam masyarakat sebagai akibat dari pergesekan kepentingan kelompok identitas berbasis etnis dan keagamaan, konflik primordial terjadi akibat dari bertemunya berbagai budaya, ras,dan geografis yang melahirkan identitas dan kesetiakawanan, perkembangan masyarakat kearah modern tidak akan menghapus bentuk-bentuk kesadaran primordial. Adapun yang tidak bisa diubah dari primordial yaitu identitas etnis, budaya,agama, ras, dan bahasa karena bersifat kuat dan stabil. Contoh Indonesia sering terjadi konflik primordial karena Indonesia merupakan sebagai masyarakat multicultural yang berbagai macam agama, ras dan etnis. Menurut Kun Maryati, dkk primodialisme merupakan ikatan-ikatan seseorang dalam kehidupan sosial yang sangat berpegang teguh terhadap hal-hal yang dibawa sejak lahir baik berupa suku bangsa, kepercayaan, ras, adat istiadat, daerah kelahiran dan lain sebagainya. Seperti halnya konflik pemuka agama yang menjadi oknum yang menistakan agama lain dengan cara ketika pemuka agama tersebut sedang melakukan sesi tanya jawab namun jawaban yang ia berikan mengarah kepada suatu agama yang dinilainya sangat buruk sehingga menjadi perbincangan dan disorot oleh media massa yang dapat menimbulkan konflik. Hal ini terjadi karena sifat primodialisme yang dimiliki oleh pemuka agama tersebut merupakan suatu perasaan-perasaan dimiliki oleh seseorang yang sangat menjunjung tinggi ikatan sosial yang berupa nilai-nilai, norma, dan kebiasaan-kebiasaan yang bersumber dari etnik, ras, tradisi dan kebudayaan yang dibawa sejak seorang individu baru dilahirkan dan sikap primodialisme sangat mempengaruhi pola perilaku seorang individu dalam hubungan sosial. Primordialisme dapat menyebabkan seseorang menjunjung tinggi hasil dari kebudayaannya dan memiliki rasa kesetiaan yang sangat tinggi pula. Apabila seseorang tidak bisa menyesuaikan dengan keadaan masyarakat yang multikultur, maka sikap primordialisme akan dapat memicu konflik sosial yang tentunya dapat memecah belah kerukunan antar warga. 2. Pendekatan Konflik Instrumental Konflik instrumental terjadi akibat adanya dorongan kuat dari kepentingan politik, kemunculan provokator dalam masyarakat yang memiliki tujuan tertentu guna menciptakan keadaan masyarakat yang ricuh, identitas kultural merupakan hasil dari manipulasi dan mobilisasi para elite global untuk kepentingan dan tujuan politik, dan sentiment etnis dimanfaatkan elite untuk melakukan mobilisasi massa untuk mendapatkan keuntungan dari situasi yang tercipta. Contoh Indonesia baru-baru ini telah memberlakukan kenaikan tarif bahan bakar pertamina yaitu Pertalite dan Pertamax yang mengakibatkan konflik antara masyarakat dengan pemerintahan. Saya melihat di beberapa media sosial terdapat potongan video di Gedung DPR RI ketika masyarakat sedang berdemo anggota DPR RI sedang merayakan hari ulang tahun ketua DPR RI yang dimana tugas DPR RI adalah menampung aspirasi rakyatnya namun hal ini bertolak belakang dengan fungsi dan tugas sebagai DPR RI. Selain itu, jika harga bahan bakar dinaikan maka semua kebutuhan pangan dan aktivitas mobilitas masyarakat seperti Gojek, Grab, dan Maxim mengalami kenaikan tarif. Saya diberi kesempatan untuk bertanya kepada salah satu driver Gojek mengenai dampak kenaikan bahan bakar menurut Siswanto dia sangat merasakan dampak kenaikan bahan bakar ketika ia membeli bahan bakar yaitu pertalite diseluruh pom bensin di Palembang semuanya ramai sehingga ia mematikan aplikasinya karena mengisi bensin dengan antrian yang sangat panjang tidak memungkinkan para pelanggan untuk menunggu dengan waktu yang lama dan saya juga menanyakan “jadi uang yang dibayarkan melalui e-money atau cash menjadi milik bapak?” menurut pak Siswanto jika ada pelanggan yang membayar dengan cash atau e-money maka saldo yang ia miliki itu dipotong langsung pihak Gojek 50% sehingga penghasilan yang dihasilkan satu hari sebesar 50% dari semua total tarif dalam satu hari tersebut. Selain itu, saya juga menanyakan bagaimana jika tarif tersebut meningkat apakah penghasilan driver Gojek ikut meningkat? Menurut Pak Siswanto yang ia takutkan tarif meningkat akan tetapi penghasilan yang diberikan oleh pihak Gojek tidak sebanding atau kami sebagai driver Gojek mendapatkan bagian presentase yang tidak imbang padahal orang yang bekerja di kantor tidak mengetahui dilapangan seperti apa jalan macet juga menghabiskan bahan bakar dan saya sangat bersyukur jika ada pelanggan yang memberikan saya uang lebih karena uang tersebut bisa saya kumpulkan untuk membeli bahan bakar dan bisa memberikan uang dapur kepada orang dirumah. Pak Siswanto juga mengatakan bahwa ketika Gojek berada dibawah naungan pemerintah para driver Gojek tidak mendapatkan bonus hal ini sangat berbeda ketika Gojek dipegang oleh Nadiem Makarim di era pak Nadiem banyak sekali bonus-bonus yang diberikan oleh perusahaan kepada driver. Oleh karena itu, kenaikan bahan bakar dapat memicu keuntungan bagi pihak yang berkepentingan dan membuat para masyarakat biasa merasa dirugikan atas kenaikan harga bahan bakar tersebut. 3. Pendekatan Konstruksi Sosial Konflik dalam pendekatan kontruksi sosial merupakan sebagai dialektika kenyataan dalam masyarakat dan konflik akan selalu eksis dalam dunia sehari-hari. Sehingga, konflik menjadi proses sosial untuk perubahan atau mempertahankan tatanan sosial. Contoh Kasus pembunuhan Brigadir J yang dilakukan oleh Ferdy Sambo yang melibatkan 7 orang kasus ini masih berjalan sampai saat ini telah banyak spekulasi mengenai kasus tersebut dan untuk mengungkapkan sebuah kasus tersebut memakan waktu yang sangat lama karena 7 tersangka akan diberi uang oleh Ferdy Sambo untuk menutupi apa yang terjadi sebenarnya. Namun, para 7 tersangka akhirnya menuliskan kejadian yang sebenarnya. Maka, Kepala Kepolisian negara Republik Indonesia menggambil keputusan dengan tegas untuk memberhentikan Ferdy Sambo dari kepolisan dan tetap menghukum para 7 tersangka dan Ferdy Sambo sesuai dengan pasal-pasal yang sesuai dalam kasus yang dilakukan. Selain itu, ibu PC yaitu istri Ferdy Sambo tidak ditahan dengan alasan ia masih memiliki balita. Akan tetapi, hal ini sangat berbeda yang dilakukan oleh aparat kepolisian,jaksa, dan hakim untuk masyarakat yang tidak memiliki kekuasaan penuh dalam negara Indonesia. Oleh karena itu, bangsa Indonesia yang terkhususkan kepada aparat- aparat negara harus memperbaiki sistem dan kebijakan dalam penangulanggan kasus yang lebih adil dan koperatif yang dapat membuat Indonesia menjadi lebih maju untuk kedepannya karena tindakan kriminal seperti itu dapat merusak jati diri Indonesia di mata dunia.