Anda di halaman 1dari 3

Nama : Galuh Locita Salsabila

NIM : 07021182126015
Kelas : Sosiologi Palembang
Dosen : Drs. Dyah Hapsari Enh,M.SI
MK : Manajemen Konflik

PENDEKATAN KONFLIK KOMUNAL


(KONFLIK PRIMODIAL, KONFLIK INSTRUMENTAL, DAN KONTRUKSI SOSIAL)

1. Pendekatan Konflik Primordial


Persoalan konflik dalam masyarakat sebagai akibat dari pergesekan kepentingan
kelompok identitas berbasis etnis dan keagamaan, konflik primordial terjadi akibat
dari bertemunya berbagai budaya, ras,dan geografis yang melahirkan identitas dan
kesetiakawanan, perkembangan masyarakat kearah modern tidak akan menghapus
bentuk-bentuk kesadaran primordial. Adapun yang tidak bisa diubah dari
primordial yaitu identitas etnis, budaya,agama, ras, dan bahasa karena bersifat kuat
dan stabil.
Contoh
Indonesia sering terjadi konflik primordial karena Indonesia merupakan sebagai
masyarakat multicultural yang berbagai macam agama, ras dan etnis. Menurut Kun
Maryati, dkk primodialisme merupakan ikatan-ikatan seseorang dalam kehidupan
sosial yang sangat berpegang teguh terhadap hal-hal yang dibawa sejak lahir baik
berupa suku bangsa, kepercayaan, ras, adat istiadat, daerah kelahiran dan lain
sebagainya. Seperti halnya konflik pemuka agama yang menjadi oknum yang
menistakan agama lain dengan cara ketika pemuka agama tersebut sedang
melakukan sesi tanya jawab namun jawaban yang ia berikan mengarah kepada suatu
agama yang dinilainya sangat buruk sehingga menjadi perbincangan dan disorot
oleh media massa yang dapat menimbulkan konflik. Hal ini terjadi karena sifat
primodialisme yang dimiliki oleh pemuka agama tersebut merupakan suatu
perasaan-perasaan dimiliki oleh seseorang yang sangat menjunjung tinggi ikatan
sosial yang berupa nilai-nilai, norma, dan kebiasaan-kebiasaan yang bersumber dari
etnik, ras, tradisi dan kebudayaan yang dibawa sejak seorang individu baru
dilahirkan dan sikap primodialisme sangat mempengaruhi pola perilaku seorang
individu dalam hubungan sosial. Primordialisme dapat menyebabkan seseorang
menjunjung tinggi hasil dari kebudayaannya dan memiliki rasa kesetiaan yang
sangat tinggi pula. Apabila seseorang tidak bisa menyesuaikan dengan keadaan
masyarakat yang multikultur, maka sikap primordialisme akan dapat memicu
konflik sosial yang tentunya dapat memecah belah kerukunan antar warga.
2. Pendekatan Konflik Instrumental
Konflik instrumental terjadi akibat adanya dorongan kuat dari kepentingan politik,
kemunculan provokator dalam masyarakat yang memiliki tujuan tertentu guna
menciptakan keadaan masyarakat yang ricuh, identitas kultural merupakan hasil
dari manipulasi dan mobilisasi para elite global untuk kepentingan dan tujuan
politik, dan sentiment etnis dimanfaatkan elite untuk melakukan mobilisasi massa
untuk mendapatkan keuntungan dari situasi yang tercipta.
Contoh
Indonesia baru-baru ini telah memberlakukan kenaikan tarif bahan bakar pertamina
yaitu Pertalite dan Pertamax yang mengakibatkan konflik antara masyarakat dengan
pemerintahan. Saya melihat di beberapa media sosial terdapat potongan video di
Gedung DPR RI ketika masyarakat sedang berdemo anggota DPR RI sedang
merayakan hari ulang tahun ketua DPR RI yang dimana tugas DPR RI adalah
menampung aspirasi rakyatnya namun hal ini bertolak belakang dengan fungsi dan
tugas sebagai DPR RI. Selain itu, jika harga bahan bakar dinaikan maka semua
kebutuhan pangan dan aktivitas mobilitas masyarakat seperti Gojek, Grab, dan
Maxim mengalami kenaikan tarif. Saya diberi kesempatan untuk bertanya kepada
salah satu driver Gojek mengenai dampak kenaikan bahan bakar menurut Siswanto
dia sangat merasakan dampak kenaikan bahan bakar ketika ia membeli bahan bakar
yaitu pertalite diseluruh pom bensin di Palembang semuanya ramai sehingga ia
mematikan aplikasinya karena mengisi bensin dengan antrian yang sangat panjang
tidak memungkinkan para pelanggan untuk menunggu dengan waktu yang lama dan
saya juga menanyakan “jadi uang yang dibayarkan melalui e-money atau cash
menjadi milik bapak?” menurut pak Siswanto jika ada pelanggan yang membayar
dengan cash atau e-money maka saldo yang ia miliki itu dipotong langsung pihak
Gojek 50% sehingga penghasilan yang dihasilkan satu hari sebesar 50% dari semua
total tarif dalam satu hari tersebut. Selain itu, saya juga menanyakan bagaimana jika
tarif tersebut meningkat apakah penghasilan driver Gojek ikut meningkat? Menurut
Pak Siswanto yang ia takutkan tarif meningkat akan tetapi penghasilan yang
diberikan oleh pihak Gojek tidak sebanding atau kami sebagai driver Gojek
mendapatkan bagian presentase yang tidak imbang padahal orang yang bekerja di
kantor tidak mengetahui dilapangan seperti apa jalan macet juga menghabiskan
bahan bakar dan saya sangat bersyukur jika ada pelanggan yang memberikan saya
uang lebih karena uang tersebut bisa saya kumpulkan untuk membeli bahan bakar
dan bisa memberikan uang dapur kepada orang dirumah. Pak Siswanto juga
mengatakan bahwa ketika Gojek berada dibawah naungan pemerintah para driver
Gojek tidak mendapatkan bonus hal ini sangat berbeda ketika Gojek dipegang oleh
Nadiem Makarim di era pak Nadiem banyak sekali bonus-bonus yang diberikan
oleh perusahaan kepada driver.
Oleh karena itu, kenaikan bahan bakar dapat memicu keuntungan bagi pihak yang
berkepentingan dan membuat para masyarakat biasa merasa dirugikan atas
kenaikan harga bahan bakar tersebut.
3. Pendekatan Konstruksi Sosial
Konflik dalam pendekatan kontruksi sosial merupakan sebagai dialektika kenyataan
dalam masyarakat dan konflik akan selalu eksis dalam dunia sehari-hari. Sehingga,
konflik menjadi proses sosial untuk perubahan atau mempertahankan tatanan sosial.
Contoh
Kasus pembunuhan Brigadir J yang dilakukan oleh Ferdy Sambo yang melibatkan
7 orang kasus ini masih berjalan sampai saat ini telah banyak spekulasi mengenai
kasus tersebut dan untuk mengungkapkan sebuah kasus tersebut memakan waktu
yang sangat lama karena 7 tersangka akan diberi uang oleh Ferdy Sambo untuk
menutupi apa yang terjadi sebenarnya. Namun, para 7 tersangka akhirnya
menuliskan kejadian yang sebenarnya. Maka, Kepala Kepolisian negara Republik
Indonesia menggambil keputusan dengan tegas untuk memberhentikan Ferdy
Sambo dari kepolisan dan tetap menghukum para 7 tersangka dan Ferdy Sambo
sesuai dengan pasal-pasal yang sesuai dalam kasus yang dilakukan. Selain itu, ibu
PC yaitu istri Ferdy Sambo tidak ditahan dengan alasan ia masih memiliki balita.
Akan tetapi, hal ini sangat berbeda yang dilakukan oleh aparat kepolisian,jaksa, dan
hakim untuk masyarakat yang tidak memiliki kekuasaan penuh dalam negara
Indonesia. Oleh karena itu, bangsa Indonesia yang terkhususkan kepada aparat-
aparat negara harus memperbaiki sistem dan kebijakan dalam penangulanggan
kasus yang lebih adil dan koperatif yang dapat membuat Indonesia menjadi lebih
maju untuk kedepannya karena tindakan kriminal seperti itu dapat merusak jati diri
Indonesia di mata dunia.

Anda mungkin juga menyukai