Anda di halaman 1dari 8

Review

Bahan Baku

Bahan yang digunakan adalah Limbah cair POME yang


didatangkan dari industri Pengolahan Kelapa Sawit di daerah Bogor
dan diambil langsung dari kolam tempat penampungan limbah.
Dan kotoran sapi

POME yang diperoleh dari PT. Perkebunan Nusantara, Media


imobilisasi mikroorganisme dalam penelitian ini berupa zeolit alam
yang berasal dari Tasikmalaya. Bahan-bahan yang digunakan
sebagai pendukung beberapa analisis antara lain
adalah Nacl, h2so4, hcl, NaoH pellet, AgSO4, HgSO4, dan K2Cr2O7.
Bahan-bahan tersebut digunakan untuk analisis sCOD dan VFA.

limbah POME yang diambil dari PT Perkebunan Mitra Ogan di desa


Karang Dapo. Sedangkan untuk bahan bakustarter berupa kotoran
sapi diambil dari peternakan sapi Rujito Palembang.
Review Biogas dari POME
Metode

Metode pengolahan anaerobik dengan menggunakan reaktor


tipe Fixed Bed, terbagi menjadi dua tahapan proses yaitu proses
inokulasi bakteri dan proses adaptasi limbah POME

Pada tahap pertama digunakan reaktor tanpa fluidisasi untuk


proses pemilihan beberapa trace element yang memberi
pengaruh positif dalam proses peruraian anaerobik POME. Pada
tahap kedua, dua trace element yang memberi pengaruh lebih
baik dalam peruraian anaerobik POME pada tahap sebelumnya,
diaplikasikan pada reaktor media terfluidisasi atau AFBR. Kedua
tahap
dilakukan dalam kondisi batch dan dibandingkan terhadap
reaktor kontrol yaitu reaktor dengan zeolit alam tanpa
impregnasi trace element.

Pada tahap pertama penelitian, POME dialirkan ke dalam tangki


sedimentasi melalui pompa umpan untuk selanjutnya didiamkan
selama 24 jam hingga terpisah antar cairan dan lumpurnya.
Cairan yang sudah terpisah kemudian dialirkan ke dalam 2 tangki
fermentasi ditambahkan starter kedalam tangki tersebut. Pada
sistem fed batch dilakukan penambahan substrat pada setiap 4
hari sekali sebanyak 4 liter dengan perbandingan POME
Sedangkan pengadukan yang dilakukan pada sistem batch dan
fed batch adalah selama 15 menit setiap hari dengan variasi
kecepatan 95 rpm dan 100 rpm.Fermentasi dilakukan selama 16
hari, dan
pengambilan hasil biogas dilakukan pada hari ke-4, ke8, ke-12,
dan ke-16.
w Biogas dari POME
Hasil

Hasil penelitian dapat menurunkan HRT menjadi 20 hari,


dengan pengumpanan POME optimal pada 150 liter/hari.
Persentase gas metana adalah 66%. Hasil produksi gas
metana adalah 0,52 liter/gram COD atau lebih besar dari
hasil proses menggunakan covered lagoon, yaitu 0,35 liter/
gram COD.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ni2+ dan Zn2+ sebagai


trace element dapat meningkatkan proses metanogenesis
dan mencegah akumulasi VFA sebagai produk antara serta
meningkatkan produksi gas metana (biogas). Mg2+ sebagai
trace element menurunkan sCOD dengan cukup signifikan
namun tidak diimbangi dengan banyaknya metana yang
dihasilkan. Fluidisasi meningkatkan performa dari proses
peruraian anaerobik POME. Proses fluidisasi
memberi pengaruh positif dalam meningkatkan produksi
biogas dan soluble chemical oxygen demand (sCOD)
removal.

Biogas yang terbentuk akan diambil pada hari ke-4, 8, 12,


dan 16. Rendemen biogas tertinggi dengan sistem fed batch
adalah pada hari ke-16 dengan kecepatan pengadukan 100
rpm menghasilkan metana sebesar 9,67%. Sedangkan hasil
terendah pada hari ke-4 pada kecepatan agitasi 95 rpm
dengan 0%. Untuk sistem batch, rendemen biogas tertinggi
dihasilkan pada hari ke-16 pada kecepatan 100 rpm sebesar
7,927%. Dan rendemen terendah pada hari ke-4 pada
kecepatan agitasi 95 rpm sebesar 0,93%. Serta dapat
disimpulkan bahwa sistem fed batch dapat menghasilkan
metana yang lebih tinggi dari hasil proses fermentasi
anaerob POME dibandingkan sistem batch. Selain itu,
kecepatan pengadukan yang lebih tinggi juga akan
menghasilkan jumlah metana yang lebih tinggi
Referensi

Winanti dkk. (2019). Pengolahan Palm Oil Mill Effluent (POME) menjadi Biogas
dengan Sistem Anaerobik Tipe Fixed Bed tanpa Proses Netralisasi, 20(1), 143-150

Chusna dkk. (2020). Peningkatan Produksi Biogas dari Palm Oil Mill Effluent (POME)
dengan Fluidisasi Media Zeolit Termodifikasi pada Sistem Batch. 14(1). 91-100

Aznury dkk. (2018). PRODUKSI BIOGAS DARI AIR LIMBAH INDUSTRI MINYAK KELAPA
SAWIT MENGGUNAKAN DIGESTER ANAEROBIK MODIFIKASI DENGAN
PENAMBAHAN PENGADUKAN, 9(3), 12-16

Anda mungkin juga menyukai