Anda di halaman 1dari 3

DETEKSI PENYAKIT BUSUK BUAH PADA TANAMAN CABAI

BERDASARKAN CITRA DAUN MENGGUNAKAN ALGORITMA


K-MEANS
Deni Priyadi 1
1
Prodi Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Majalengka, Majalengka
Denipriyadi90@gmail.com

INFORMASI
ABSTRAK
ARTIKEL
Uraikan abstrak di sini
Article history:
Received
Revised
Accepted

Keywords:
Cabai
Citra Daun
K-Means
Keyword4
Keyword5

1. Pendahuluan Pasar Tradisional merupakan


Cabai termasuk ke dalam jenis tempat terjadinya jual beli kebutuhan
tanaman holtikultura yang sangat pokok masyarakat. Di sini kita dapat
mudah ditanam di berbagai dataran, menjumpai berbagai jenis cabai. Mulai
baik di dataran rendah ataupun di dari cabai keriting, cabai rawit, cabai
dataran tinggi. Selain dapat tumbuh di domba dan masih banyak lagi. Di pasar
mana saja, cabai merupakan sebuah tradisional terdapat banyak penjual dan
peluang bisnis yang menjanjikan bagi pembeli. Namun, sayang ga semua
para Petani, (Harpenas, 2010) bulan selalu tersedia banyak cabai. Ada
Cabai mempunyai ciri khas yang beberapa bulan yang stock cabainya
sangat pedas bagi Sebagian kalangan, kosong, namun permintaanya sedang
namun di beberapa daerah cabai ini tinggi-tingginya.
sangat penting dalam setiap Stock kosong di pasar tradisional
masakannya. Salah satu daerah yang diakibatkan oleh hasil panen cabai
wajib menggunakan cabai ialah daerah kurang baik. Penyebab terjadinya
Padang. Selain dari rasa pedas cabai penurunan stock di pasar tradisional
juga memiliki protein, kalori, lemak, disebabkan karena adanya penyakit
karbohidrat, kalsium, serta vitamin salah satu contohnya Busuk buah.
A,B1, dan C. lalu cabai juga dapat
melancarkan sirkulasi darah ke jantung.
(Harpenas, 2010) Tak heran apabila
permintaan pembeli di pasar sangat
melambung tinggi dan harganya paling
flutuaktif di Pasar Tradisional.
2
ISSN 0000-0000 (Online)

Pengolahan citra banyak sekali


digunakan di berbagai bidang seperti
pada bidang kesehatan, contohnya
Untuk menganalisis tekstur nucleus
dan /mendetaksi sitoplasma (Septian et
al., 2016). Untuk mendeteksi
diameternya tumor pada kulit (Sucipto
& Riana, 2013). Untuk mendiagnosa
Gambar 1. Penyakit Busuk Buah Antraknosa potensi dari glaucoma (Arifin, Riana, &
Hapsari, 2014) dan masih banyak lagi.
Serangan penyakit patek, busuk
Selain, dari bidang Kesehatan,
buah atau antraknosa pada tanaman pengolahan citra juga diterapkan pada
cabai dapat mengakibatkan kerugian bidang pertanian, contohnya
yang sangat besar dan bahkan serangan Implementasi Algoritme K-Means
penyakit ini menimbulkan kegagalan Sebagai Metode Segmentasi Citra
panen yang diakibatkan rusaknya buah Dalam Identifikasi Penyakit Daun
cabai. [1] Jeruk. (Febrinanto, Dewi, & Wiratno,
2018). Dari penelitian ini dapat
Gejala awal penyakit ini ditandai disimpulkan bahwa algoritma K-Means
dengan munculnya bercak yang agak dapat menghasilkan tingkat akurasi
mengkilap, sedikit terbenam dan berair, sebesar 90.83%. Lalu ada Segmentasi
berwarna hitam, orange dan coklat. Berbasis K-Means Pada Deteksi Citra
Warna hitam merupakan struktur dari Penyakit Daun Tanaman Jagung
cendawan (mikro skelerotia dan (Rosiani, Cahya, Rahmawati, &
aservulus), apabila kondisi lingkungan Tupamahu, 2020). Dari penelitian ini
lembab tubuh buah akan berwarna dapat disimpulkan bahwa algoritma K-
orange atau merah muda. Luka yang Means clustering ini menghasilkan
ditimbulkan akan semakin melebar dan keluaran tingkat keakuratan yang baik
sebesar 90%
membentuk sebuah lingkaran konsentris
Dengan adanya permasalahan
dengan ukuran diameter sekitar 30 mm
yang terjadi di masyarakat dan juga
atau lebih. Dalam waktu yang tidak penelitian-penelitian yang sebelumnya
lama buah akan berubah menjadi coklat sudah ada. Maka peneliti memustuskan
kehitaman dan membusuk, ledakan untuk menggunakan pengolahan citra
penyakit ini sangat cepat pada musim digital untuk mendeteksi penyakit yang
hujan. Serangan yang berat ada pada tanaman cabai dan juga
menyebabkan seluruh buah keriput dan menggunakan algoritma K-Means
mengering. Warna kulit buah seperti Clustering untuk segmentasi citra pada
jerami padi. penyakit tanaman cabai. Alasannya
algoritma K-Means dapat
Batang yang terserang oleh mengelompokkan citra daun yang
patogen ini menunjukkan bercak coklat berdasarkan penyakitnya dengan tingkat
kehitaman dan selanjutnya mengering. keakuratan yang tinggi
Pada serangan berat bercak kehitaman
2. Metode
menjalar ke seluruh jaringan dan
akhirnya tanaman mengalami kematian. Berdasarkan gambar 2, untuk
Kehilangan hasil yang disebabkan oleh metode yang dilakukan pada penelitian ini
penyakit ini dapat mencapai 90% dapat menggunakan metode sebagai
(Jiang, et al. 2015). Maka, diperlukan berikut :
mendeteksi citra daun di awal masa a. Masukan citra daun penyakit busuk
pertumbuhan, agar mengurangi resiko buah cabai
gagal panen.

JISTEC : Journal of Information and System Technology


3
ISSN 2502-3357 (Online)
F. Fulan, et. al./Register 7 (1) January 2021 pp. 1-5 ISSN 2503-0477 (Print)
b. Mengubah ukuran asli citra daun d. Ulangi langkah hingga lengkap
menjadi ukuran 400x400 meliputi seluruh hasil nilai data dalam
c. Transformasi warna RGB ke warna perpindahan satu klaster ke klaster
L*a*b* lainnya (Widodo et al., 2011).
d. Lakukan segmentasi pada citra daun Data yang digunakan untuk diklaster
menggunakan algoritma K-Means diperoleh dengan membandingkan jarak
e. Hitung jarak kemiripan warna dari (distance), jarak digunakan untuk
hasil segmentasi yang disimpan pada menentukan tingkat kesamaan (similarity
training dengan menggunakan degree) atau ketidaksamaan dua vektor
pendekatan warna Euclidean Distance. fitur.
Tingkat kesamaan berupa suatu nilai
(score) dan berdasarkan skor tersebut dua
vektor fitur akan dikatakan mirip atau
tidak. Euclidean distance adalah metrika
yang paling sering digunakan untuk
menghitung kesamaan 2 vektor. Euclidean
distance menghitung akar dari kuadrat
perbedaan 2 vektor (Mara & Satyahadewi,
2013).

Contoh dari algoritma K-Means


yaitu:
a. Iterasi ke-1. Pusat – pusat gugusan
ditetapkan secara acak. Piksel – piksel
akan ditempatkan ke pusat – pusat
terdekat.
b. Iterasi ke-2. Setiap pusat – pusat
gugusan berpindah/bergerak ke pusat
tengah rataan, semua pikselnya.
c. c. Iterasi ke-n. Semua pusat gugusan
Gambar 2. Flowchart sistem telah stabil.
Algoritma K-Means secara umum 3. Hasil dan Pembahasan
dilakukan dengan algoritma dasar sebagai
berikut: Uriaan hasil dan pembahasan
a. Data yang dipisahkan dikelompokan 4. Kesimpulan
kedalam kelompok-kelompok data
Uraian kesimpulan
(klaster) k dan nilainilai data diacak
kedalam hasil-hasil yang dimasukan 5. Ucapan terima kasih
kedalam kelompok data yang
memiliki kesamaan jumlah dari nilai Uraian ucapan terima kasih
data.
b. Menghitung setiap nilai data 6. Referensi
menggunakan jarak Euclidean pada
setiap klaster.
c. Abaikan jika nilai data diwakili oleh
kelompok datanya sendiri , dan
pindah nilai kedalam kelompok data
yang telah terwakili jika nilai data
tersebut tidak diwakili oleh kelompok
data.

Write some words of tile … http://doi.org/10.26594/register.v6i1.idarticle


2021 Register: Jurnal Ilmiah Teknologi Sistem Informasi (Scientific Journal of Information System Technology) with CC BY NC SA license.

Anda mungkin juga menyukai