BAB 1. PENDAHULUAN
Menurut data PBB, pertumbuhan penduduk dunia akan mecapai 9 miliar pada
tahun 2050. Dan dari hasil riset PBB ternyata pertumbuhan penduduk lebih besar dua
kali lipat dari yang diprediksi sebelumnya. Ditambah lagi, Badan Pusat Statistika (BPS)
menyebutkan bahwa pada tahun 2018 lahan pertanian telah berkurang menjadi 7,1
hektar dari tahun sebelumnya sejumlah 7,74 hektar. Sebuah situs yang bernama
techcrunch sempat memaparkan sebuah inovasi pada tahun 2016, yaitu Precision
Hawks Data Mapper. Dengan jumlah tenaga yang minim, teknologi ini dapat
mengerjakan lahan yang luas dengan ketelitian tingkat tinggi. Tidak hanya itu,
teknologi ini juga mampu memetakan setiap lahan untuk memahami karakter tanah dan
seberapa banyak setiap faktor dibutuhkan. Namun, karena kurangnya perhatian kepada
petani maka pemerataan teknologi pun masih lemah.
Ada sebuah bioteknologi yang telah dikembangkan sejak 1987, yaitu CRISPR.
CRISPR adalah sebuah teknologi ‘mengedit’ DNA dimana teknologi tersebut dapat
mengubah, menambahkan, atau bahkan menghilangkan sebuah prototipe sebagaimana
2
sebuah foto diedit. Pada akhir tahun 2013 telah dilakukan sebuah penilitian tenang
CRISPR kepada manusia, yaitu koreksi penyakit gen dan screening genom. Dengan
adanya penelitian tersebut memungkinkan teknologi ini dapat dikembangkan untuk
merekayasa sebuah tanaman yang bisa menghasilkan produk yang cukup banyak dalam
waktu singkat. Singkatnya, sebuah DNA akan disisipi protein lain atau bisa juga diganti
untuk meningkatkan kualitas makhluk hidup tersebut.
1.2.Tujuan
1. Mendeskripsikan masalah tentang ketahanan pangan akibat pertumbuhan
penduduk.
2. Mengatasi terbatasnya pangan dengan menggunakan teknologi CRISPR.
1.3.Manfaat
1. Memberikan solusi khususnya kepada stakeholder pertanian (FAO) atas
keterbatasan pangan akibat pertumbuhan penduduk.
2. Memberikan wawasan kepada masyarakat agar dapat membantu mengatasi
masalah menngunakan teknologi CRISPR.
3
BAB 2. GAGASAN
Wilayah yang dihuni manusia sebesar kurang dari tiga persen total daratan
bumi. Namun sebanyak 35%--45% merupakan wilayah pertanian yang memasok
sumber pangan dunia. Ketika jumlah penduduk terus bertambah yang harus
dikhawatirkan adalah ketersediaan lahan pangan dan bagaimana petani dapat terus
memasok pangan bagi seluruh penduduk dunia.
Dari data yang dihimpun melalui hubungan software dan drone, bisa didapatkan
pemetaan tanah pertanian. Sistem ini dapat membantu petani untuk mengerjakan lahan
dengan ketelitian tinggi. Pada penerapannya teknologi ini hanya dapat membantu
memetakan tanah dan memahami karakternya tetapi tidak dapat menghasilkan
produksi pertanian yang lebih banyak. Selain itu, kurangnya SDM maka pemerataan
informasi teknologi di Indonesia ini masih kurang.
MIT technology review mengatakan DNA dapat dihapus atau bahkan disunting.
Video MIT yang diunggah pada platform Youtube mengatakan ada tiga tahapan dalam
menyunting DNA. Pertama, ketahui letak spesifik DNA yang akan disunting. Kedua,
kirim Cas9 (protein CRISPR) untuk mencari letaknya. Ketiga, Cas9 akan memotong
dan menggantikan DNA dengan yang baru.
BAB 3. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Gaoyuan Song et al. 2016. CRISPR/Cas9: A powerful tool for crop genome editing.
The Crop Journal, Vol 4(2): 75-82.
LAMPIRAN
I. Ketua Kelompok
A. Identitas Diri
NIM 195040100111010
NIM 19504010011101023
NIM 19504010011101019
Pihak Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
2
14
Menuliskan
garis besar
yang akan
dibahas dan
menyusun
proposal.
Khusus :
Mengumpulkan
data dan
menyusun
proposal
15
Khusus :
Mencetak dan
menyusun
proposal.
16
NIM : 195040100111010
Fakultas : Pertanian
Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-GT saya dengan judul CRISPR
Inovasi Untuk Menyelasaikan Masalah Ketahanan Pangan Dunia, yang
diusulkan untuk tahun anggaran 2019 adalah asli hasil karya kami dan belum
pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.