Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN: 2548-964X

Vol. 3, No. 3, Maret 2019, hlm. 3033-3038 http://j-ptiik.ub.ac.id

Diagnosis Hama Penyakit Tanaman Bawang Merah Menggunakan Metode


Neighbors Weighted K-Nearest Neighbors (NWKNN)
Masayu Vidya Rosyidah1, Budi Darma Setiawan2, Muhammad Tanzil Furqon3

Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Email: 1msyvidya@gmail.com, 2s.budidarma@ub.ac.id, 3m.tanzil.furqon@ub.ac.id

Abstrak
Bawang merah merupakan tanaman yang masuk ke dalam komoditas ekspor yang sukses di Indonesia.
Bawang merah memiliki segudang kegunaan, mulai dari bumbu masakan hingga menjadi bahan obat.
Namun dibalik itu, selama masa tanamnya tumbuhan ini seringkali mengalami risiko gagal panen yang
disebabkan oleh hama dan penyakit tanaman bawang merah. Selain itu, masih kurangnya pemahaman
para petani dalam mengendalikan hama dan penyakit ini menyebabkan kerugian yang tidak bisa
terelakkan. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan ini adalah membangun sistem yang dapat
mendiagnosis hama dan penyakit tanaman bawang merah yaitu sistem pakar. Sistem pakar yang dibagun
untuk mendiagnosis hama dan penyakit tanaman bawang merah pada penelitian ini menggunakan
metode Neighbors Weighted K-Nearest Neighbors (NWKNN) dengan parameter k bernilai 2 dan e
bernilai 4 menghasilkan akurasi sebesar 100%.
Kata kunci: neighbors weighted k-nearest neighbors (NWKNN), bawang merah, sistem pakar
Abstract
Red onions is a a plant that is a successfull export commodity in Indonesia. Red onions have many
benefits, can be a seasoning cook to medical ingredients. Behind that, during the planting period these
plants often run the risk of crop failure caused by pests and diseases of red onions. In addition, there is
still a lack of understanding of farmers in controlling pests and diseases causing inevitable losses. One
way to overcome this problem is to build a system that can diagnose pests and diseases on red onions,
namely the expert system. The expert system that is built to diagnose pests and diseases on red onions
in this study using the Neighbors Weighted K-Nearest Neighbors (NWKNN) method with parameters k
=2 and e = 4 produces an accuracy of 100%.
Keywords: neighbors weighted k-nearest neighbors (NWKNN), red onions, expert system

pangkal daunnya dapat berubah bentuk dan


1. PENDAHULUAN fungsi. Jenis varietas bawang merah yang
Indonesia merupakan negara agraris atau dibudidayakan di Indonesia pun beragam, yaitu
dengan kata lain Indonesia memiliki penduduk varietas super philip, bima brebes, tuk –tuk,
dengan mayoritas bermata pencaharian pada lembah palu, bawang bauji dan masih banyak
bidang pertanian dan perkebunan (cocok tanam). lagi. Beragam varietas ini memiliki karakteristik
Hasil cocok tanam yang diperoleh sangat dan tempat asal budidaya yang berbeda - beda.
beragam, mulai dari buah, sayur, umbi-umbian, Bawang merah yang memiliki nilai ekonomi
biji-bijian dan masih banyak lagi. Salah satu tinggi ini umumnya sering dibutuhkan
hasil pertanian yang terkenal di Indonesia dan masyarakat sebagai bahan penyedap masakan
termasuk dalam komoditas ekspor yaitu bawang atau bahan tambahan pada makanan. Tidak
merah. hanya sebagai bahan makanan, tanaman ini juga
Tanaman bawang merah yang menjadi ciri memiliki segudang manfaat dari segi kesehatan
khas Indonesia ini bernama latin Allium karena dapat dijadikan sebagai obat tradisional.
ascalonicum L. termasuk sebagai tanaman Hal ini menjadikan bawang merah sebagai umbi
semusim, memiliki umbi berlapis dengan akar – umbian yang sangat penting dalam hasil
serabut dan daun yang berbentuk silindris serta pertanian di Indonesia.

Fakultas Ilmu Komputer


Universitas Brawijaya 3033
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 3034

Akan tetapi, bertani bawang merah memiliki baik dan lebih akurat, para peneliti terdorong
resiko tinggi. Produktivitas tanaman yang untuk terus menerus melakukan penelitian
rendah dan serangan hama maupun penyakit terkait hama dan penyakit tanaman bawang
berpengaruh tinggi pada proses penanaman merah.
bawang merah di luar musimnya. Terdapat suatu
kendala dimana sering terjadi gagal panen yang 2. LANDASAN KEPUSTAKAAN
diakibatkan oleh hama maupun penyakit 2.1. Bawang Merah
tanaman bawang merah. Bawang merah (Allium ascalonicum L)
Hal ini tentu saja mendatangkan kerugian merupakan tanaman musiman yaitu tanaman
bagi para petani bawang merah. Untuk yang tumbuh secara tahunan. Santoso (2008)
mencegah dan mengatasi permasalahan ini dapat berpendapat bahwa untuk menanam bawang
dilakukan dengan memberikan solusi dari merah baiknya pada daerah dataran rendah pada
seorang ahli terkait hama penyakit yang kisaran ketinggian 30 meter dpl (di atas
menyerang tanaman bawang merah milik petani. permukaan laut). Tanaman ini membutuhkan
Diharapkan nantinya, solusi yang diberikan oleh curah hujan tahunan yang dengan kisaran sekitar
pakar ini dapat membantu para petani untuk 1.000-2.000 mm per tahunnya dengan durasi 5
menghindari kerugian yang diakibatkan oleh sampai 7 bulan hujan dan 4 sampai 6 bulan
resiko gagal panen. kering. Kebutuhan suhu udara yaitu 25ºC hingga
Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, 32ºC dengan kelembaban sedang dan asupan
dalam mengatasi permasalahan ini sinar matahari langsung yang memadai. Jenis
membutuhkan seorang ahli yang mampu tanah yang cocok untuk ditanami yaitu tanah
mendiagnosis jenis hama dan penyakit tanaman lempung berpasir/berdebu, memiliki tingkat
bawang merah sekaligus memberikan solusi asam (pH) sekitar 6 sampai 6,8.
berupa cara menanggulanginya. Oleh karenanya
diperlukan suatu alat bantu yang dapat 2.2. Hama dan Penyakit Tanaman Bawang
menyalurkan pengetahuan seorang ahli dalam Merah
mendiagnosis jenis hama maupun penyakit
tanaman bawang merah, yaitu sistem pakar. Alat Dalam proses penanamannya, tanaman
bantu yang menggunakan sistem pakar ini bawang merah sering kali mendapat gangguan
diharapkan dapat menjadi solusi bagi petani dari hama maupun penyakit, diantaranya:
dalam merawat tanaman bawang merah dan − hama ulat bawang
menghindari kerugian yang disebabkan oleh
− hama lalat pengorok daun
hama dan penyakit.
− penyakit moler atau layu fusarium
Seperti pada penelitian sebelumnya yang
diteliti oleh Mohamad Yusuf Arrahman, Nurul − penyakit trotol atau bercak ungu
Hidayat dan Sutrisno pada tahun 2018 dengan − penyakit antraknosa
mendiagnosa Hama Penyakit Tanaman Bawang − penyakit embun bulu
Merah menggunakan algoritme Modified K- − penyakit ngelumpruk
Nearest Neighbor (MKNN) menghasilkan − penyakit bercak daun serkospora
akurasi sebesar 83,33%. Disamping itu, terdapat
pula beberapa penelitian mengenai metode 2.2. Sistem Pakar
Neighbour Weighted K-Nearest Neighbour Sistem pakar adalah sistem yang bekerja
(NWKNN). Salah satunya yang berjudul seperti layaknya seorang ahli. Sistem memiliki
Identifikasi Penyakit Gagal Ginjal pengetahuan yang diperoleh dari seorang pakar
Menggunakan Metode Neighbour Weighted K- untuk menjadi basis pengetahuannya dalam
Nearest Neighbour (NWKNN) oleh Azizul menyelesaikan suatu permasalahan di bidang
Hanifah Hadi pada tahun 2018 dengan hasil tertentu. Pengetahuan ini tertanam pada sistem
akurasi sebesar 88%. Sehingga, meneruskan komputer dan digunakan oleh manusia untuk
penelitian sebelumnya dengan mengubah mencari solusi dari permasalahannya. Sehingga
algoritme klasifikasi diharapkan dapat peran seorang ahli dapat digantikan oleh
meningkatkan hasil akurasi bagi diagnosa hama komputer. Komponen-komponen sistem pakar
penyakit tanaman bawang merah. terdiri dari basis pengetahuan, basis data, mesin
Penggunaan metode yang baik tentunya inferensi dan antarmuka pengguna.
sangat berpengaruh dalam pembangunan sistem
pakar ini. Untuk mendapatkan hasil yang lebih

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 3035

2.3. Metode Klasifikasi 3. Urutkan jarak ketetanggaan yang


Pada data mining terdapat banyak bidang diperoleh dari Persamaan 1 dari yang
pembelajaran, salah satunya klasifikasi. terdekat atau terbesar.
Klasifikasi didefinisikan sebagai metode 4. Tentukan nama-nama kelas yang akan
penganalisis kumpulan data menjadi sebuah menjadi hasil klasifikasi.
model yang digunakan untuk 5. Hitung bobot dengan Persamaan 2 (Tan,
menkategorisasikan label kelas. Proses 2005):
klasifikasi terbagi menjadi dua, yaitu proses 𝑊𝑒𝑖𝑔ℎ𝑡𝑖 =
1
1 (2)
pembelajaran dan proses pengklasifikasian. (
𝑁𝑢𝑚(𝐶𝑖𝑑 )
𝑑 )
𝑒𝑥𝑝
𝑀𝑖𝑛{𝑁𝑢𝑚(𝐶𝑗 )|𝑗=1,…,𝐾∗}
Langkah pertama yaitu pembelajaran adalah
proses pembentukan model klasifikasi. Dimana:
Sedangkan langkah berikutnya yaitu 𝑊𝑒𝑖𝑔ℎ𝑡𝑖 :bobot untuk kelas ke-i
pengklasifikasian adalah proses yang 𝑁𝑢𝑚(𝐶𝑖 𝑑 ) :jumlah data latih d
menggunakan hasil dari proses pembelajaran pada kelas ke-i
(model klasifikasi) untuk menentukan label 𝑁𝑢𝑚(𝐶𝑗 𝑑 ) :jumlah data latih d
kelas milik suatu data. pada kelas ke-j,
dimana j merupakan
2.4. Neighbors Weighted K-Nearest kategori semua kelas
Neighbors (NWKNN) pada data latih
𝐸𝑥𝑝 :nilai eksponen lebih
Metode Neighbor Weighted K-Nearest dari 1
Neighbor (NWKNN) merupakan pengembangan
metode KNN, perbedaan terdapat pada 6. Hitung skor tiap kelas yang diperoleh dari
pemberian bobot yang dilakukan algoritme hasil perkalian antara bobot di kelas
NWKNN (Feizar, et al., 2014). Pemberian bobot tertentu dengan jumlah jarak pada kelas
dibedakan dengan melihat jumlah kelas pada tertentu yang masuk dalam himpunan k
data latih, untuk tetanggan dengan jumlah kelas (ketetanggaan), menggunakan Persamaan
yang sedikit maka bobotnya akan dinaikkan. 3
Sebaliknya, untuk tetangga dengan jumlah kelas
data latih yang banyak maka bobot yang 𝑆𝑘𝑜𝑟(𝑋, 𝐶𝑖 ) = 𝑊𝑒𝑖𝑔ℎ𝑡𝑖 ∗
diberikan akan diperkecil. Hal ini bertujuan agar (∑𝑑𝑗𝑁𝑊𝐾𝑁𝑁(𝑥) ((√∑𝑛𝑖=1(𝑥21 − 𝑥1𝑖 )2 ) ∗
kelas dengan jumlah data latih yang sedikit
𝛿(𝑑𝑗 , 𝐶𝑖 ))) (3)
memiliki kesempatan untuk menjadi hasil
klasifikasi. Dimana:
Alur proses pada algoritme NWKNN adalah 𝑊𝑒𝑖𝑔ℎ𝑡𝑖 : bobot untuk kelas ke-i
sebagai berikut (Fadila, et al., 2016): 𝑑𝑗𝑁𝑊𝐾𝑁𝑁(𝑥) : jarak antara data latih
1. Tentukan parameter k (ketetanggan) ke-j dengan himpunan
2. Hitung jarak ketetanggaan antara data uji tetangga terdekat data
terhadap data latih menggunakan uji ke-x
persamaan Euclidean Distance. Jarak yang 𝛿(𝑑𝑗 , 𝐶𝑖 ) : bernilai 1 bila kelas
didapatkan dari persamaan tersebut menjadi jarak pada data latih
nilai untuk mengukur kedekatan ke-j merupakan ∈
ketetanggaan. Menghitung jarak 𝐶𝑖 dan bernilai 0 bila
ketetanggaan dapat menggunakan kelas jarak ∉ 𝐶𝑖
Persamaan 1
1 3. METODOLOGI
d(x1 , x2 ) = (1)
(√∑𝑛 2
𝑖=1(𝑥2𝑖 −𝑥1𝑖 ) )+1
3.1. Data Penelitian
Dimana :
X1 = data latih ke-i Penelitian ini menggunakan data yang telah
X2 = data uji ke-i didapat dari penelitian terdahulu (sekunder).
n = jumlah data Data-data yang dimaksud terdiri dari:
1. Data sekunder sebanyak 160 dari skripsi
Rizki Ristandi yang merupakan data gejala

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 3036

dan hama penyakit yang diderita tanaman 3.3. Proses Algoritme NWKNN
bawang merah.
2. 18 daftar gejala sebagai fitur, sebagai Mulai
berikut
3. 8 kelas hama penyakit yang diderita Gejala Hama Penyakit
tanaman bawang merah
4. Aturan diagnosis untuk hama penyakit i = 1; i = data uji
tanaman bawang merah
j = 1; j = data latih
3.2. Perancangan Sistem Pakar
Perancangan sistem adalah tahap Hitung Distance
pembuatan desain dari sistem yang dibangun
secara keseluruhan. Sehingga nantinya
j
perncangan ini akan memudahkan dalam
implementasi dan pengujian sistem. Model
perancangan yang digunakan yaitu sesuai Urutkan Distance
dengan pemodelan sistem pakar.
Hitung Weight
Tentukan Nilai K

Hitung Skor
Hitung Distance Diagnosis

Data i
Gejala Urutkan Distance
Saran
Hitung Weight
Urutkan Skor

Hitung Skor
Diagnosis
Input Proses Output

Gambar 1. Perancangan Sistem Diagnosis Hama Selesai


Penyakit Tanaman Bawang Merah
Gambar 2. Diagram Alir Metode NWKNN
Pada Gambar 1. terdapat tiga proses yang
Penjelasan tiap langkah dari diagram alir
membangun sistem diagnosis hama penyakit
pada Gambar 2. adalah sebagai berikut:
tanaman bawang merah, yaitu:
1. Masukan dari pengguna berupa gejala hama
1. Input
penyakit
Input yang digunakan pada sistem berupa
2. Proses perulangan terhadap data uji untuk
masukan data gejala pada hama penyakit
mengetahui jumlah data uji menggunakan
tanaman bawang merah dari pengguna.
variabel i
2. Proses
3. Proses perulangan terhadap data latih untuk
Proses perhitungan yang digunakan pada
mengetahui jumlah data latih menggunakan
sistem ini adalah metode Neighbors
variabel j
Weighted K-Nearest Neighbors berdasar
4. Menghitung distance untuk mendapatkan
kepada data training.
jarak ketetanggaan antara data uji dan data
3. Output
latih dengan Persaman 1
Output dari sistem ini berupa nama hama
5. Perhitungan distance berhenti setelah
penyakit tanaman bawang merah dari nilai
variabel j telah terpenuhi
skor terbesar.
6. Mengurutkan distance dari yang terbesar
sejumlah nilai K
7. Menghitung weight atau bobot tiap kelas
dengan Persamaan 2
8. Menghitung skor dari tiap kelas terhadap
data uji dengan Persamaan 3

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 3037

9. Perhitungan bobot dan skor berhenti setelah 10, sistem menghasilkan akurasi akurasi
variabel i telah terpenuhi terbaiknya yaitu akurasi 100%. Sedangkan bila
10. Mengurutkan skor dari yang terbesar menggunakan nilai k lebih dari itu akurasi yang
11. Mengambil kelas dengan skor terbesar didapatkan terlihat naik turun. Naik turunnya
sebagai hasil diagnosis akurasi dikarenakan semakin besar nilai k yang
digunakan maka semakin banyak data-data yang
4. PENGUJIAN DAN ANALISIS masuk menjadi tetangga. Selain itu, jumlah data
Bab ini menjelaskan hasil pengujian dan pada setiap kelas yang tidak seimbang juga
analisis dari keluaran yang diperoleh sistem berpengaruh karena kelas dengan jumlah data
pakar untuk diagnosis hama penyakit tanaman terbanyak akan mendominasi pada saat sistem
bawang merah menggunakan K-Fold Cross melakukan klasifikasi.
Validation untuk mengukur performasi Pengaruh Nilai K
algoritme Neighbors Weighted K-Nearest
Neighbors (NWKNN) serta menguji parameter 100
algoritme yaitu k (ketetanggaan) dan e 98
(eksponen).
96
4.1. Pengujian K-Fold Cross Validation 94
Tabel 1. Hasil Pengujian K-Fold Cross Validation 2 4 8 10 15 20 25 30 35 40
K K-Fold K-Fold K-Fold K-Fold
Nilai K
(tetangga) 1 2 3 4
2 97,5 100 100 100 Gambar 3. Grafik Pengaruh Parameter K
4 97,5 97,5 100 100
4.3. Pengujian Parameter E
8 97,5 97,5 100 100
10 97,5 97,5 100 100 Pengaruh Nilai E
15 97,5 97,5 95 97,5 100

20 97,5 97,5 95 95 99
98
25 97,5 97,5 97,5 97,5
97
30 97,5 97,5 97,5 97,5 2 4 8 16
35 97,5 95 95 90 Nilai E
40 100 97,5 95 87,5
Gambar 4. Pengaruh Parameter E

Pada Tabel 1. dari sejumlah pengujian yang Pada grafik yang tersaji pada Gambar 4.
dilakukan menggunakan parameter k yang dapat diketahui bahwa akurasi yang dihasilkan
berbeda untuk K-fold ke-1 sampai 4 terlihat cukup stabil. Bila menggunakan k
menghasilkan akurasi pada rentang yang bernilai 2, akurasi yang dihasilkan oleh sistem
cenderung stabil. Pada K-fold ke-3 dan ke-4 sebesar 97,5%. Sedangkan untuk e bernilai 4, 8
menghasilkan cukup banyak akurasi yang dan 10, sistem menghasilkan akurasi akurasi
mencapai 100%. Sehingga bisa dikatakan K- terbaiknya yaitu akurasi 100%. Sehingga nilai
Fold Cross Validation yang digunakan berfungsi parameter e yang berubah-ubah tidak terlalu
untuk mengukur kinerja atau keakuratan suatu berpengaruh pada hasil akurasi diagnosis hama
model berdasarkan dataset tertentu. penyakit tanaman bawang merah.

4.2. Pengujian Parameter K 4.4. Pengujian Akurasi

Pada grafik yang tersaji pada Gambar 3. Pengujian akurasi dilakukan untuk
dapat diketahui bahwa nilai parameter k yang mengukur seberapa besar sistem mampu
berubah-ubah dapat mempengaruhi hasil memberikan diagnosis yang sesuai dengan hasil
akurasi. Akurasi yang dihasilkan terlihat tidak aktualnya. Pengujian akurasi menggunakan data
stabil. Bila menggunakan k bernilai 2, 4, 8 dan latih dan data uji dari K-fold ke-3 serta parameter

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 3038

k dan e yang optimal dari pengujian sebelumnya


yaitu k = 10 dan e = 4. Dari 120 data latih dan 40
data uji, sistem mampu mendiagnosis seluruh
hama dan penyakit tanaman bawang merah
dengan benar sehingga dihasilkan akurasi
sebesar 100%.

5. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh,,
maka diperoleh kesimpulan yaitu: nilai
parameter k (ketetanggaan) dan e (eksponen)
yang optimal adalah sebesar 2 dan 4 untuk
diagnosis hama dan penyakit tanaman bawang
merah menggunakan metode Neighbors
Weighted K-Nearest Neighbors (NWKNN).
Sedangkan akurasi yang dihasilkan sistem untuk
mendiagnosis hama dan penyakit tanaman
bawang merah menggunakan metode Neighbors
Weighted K-Nearest Neighbors (NWKNN)
dengan parameter k dan e yang optimal adalah
sebesar 100%.

6. DAFTAR PUSTAKA
Arrahman, M. Yusuf, Hidayat, N. & Sutrisno,
2018. Diagnosa Hama Penyakit Tanaman
Bawang Merah Menggunakan Algoritma
Modified K-Nearest Neighbor (MKNN).
S1. Universitas Brawijaya.
Fadila, P. N., Indriati & Ratnawati, D. E., 2016.
Identifikasi Jenis Attention Deficit
Hyperactivity Disorder (ADHD) Pada
Anak Usia Dini Menggunakan Metode
Neighbor Weighted K-Nearest Neighbor
(NWKNN). S1. Universitas Brawijaya.
Feizar, Faldy H., 2014. Analisis Sentimen Opini
Film Berbahasa Indonesia Berbasis
Kamus Menggunakan Metode Neighbor-
Weighted K-Nearest Neighbor. S1.
Universitas Brawijaya.
Hadi, Azizul Hanifah, 2018. Identifikasi
Penyakit Gagal Ginjal Menggunakan
Metode Neighbour Weighted K-Nearest
Neighbour (NWKNN). S1. Universitas
Brawijaya.
Ristandi, R., Hidayat, N. & Fauzi, M. A., 2016.
Pemodelan Sistem Pakar Diagnosa Hama
- Penyakit Pada Tanaman Bawang Merah
Menggunakan Metode Naïve Bayes. S1.
Universitas Brawijaya.
Tan, Songbo. 2005. Neighbor-weighted K-
nearest neighbor for unbalanced text
corpus. Elsavier Inc.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Anda mungkin juga menyukai