Dibuat oleh :
Kelompok 5
Aldiandri (24031120005)
Fadillah Fatim (24031120066)
Salsa Noviana Akbariah (24031120021)
Siti Nadiroh Zulfah (24031120074)
ABSTRACT
The majority of citrus farmers at Katung village , Kintamani district, Bangli regency was
successful. But later , farmers worried because the citrus was attack by pest and disease
especially a CVPD ( citrus vein of phloem degeneration ) disease and fruit flies. Hence, it
needed counseling and training on the management of pest and disease in plants citrus. The
purpose of this extention and this training to provide knowledge and skills to the local
farmers about the dangers of pest, disease and their control includes: disease symptoms,
factors affecting the development pest and disease , modes of the transmission of disease and
their control. This training was attended by 50 participants from the local farmer groups in
Katung village. This training guided by 5 ( five ) trainers derived from PS. Agroekoteknologi,
Faculty of Agriculture Udayana University. 1 Staf Pengajar Program Studi
Agroekoteeknologi Fakultas Pertanian Unud & wijayainyoman1956@gmail.com2 Staf
Pengajar Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Unud dan
adiartayasawayan@yahoo.co.id 3-6 Staf Pengajar Program Studi Agroekoteknologi Fakultas
Pertanian Unud 51
HAMA PADA TANAMAN JERUK
BAB 1
PENDAHULUAN
pertanian. Laba-laba (Araneae) merupakan salah satu musuh alami hama (predator), terutama
terhadap serangga sehingga dapat berperan dalam mengontrol populasi serangga. Laba-laba
(Araneae) adalah predator polifag sehingga berpotensi untuk mengendalikan berbagai spesies
serangga hama (Nyffeler & Sunderland 2003). Laba-laba merupakan hewan yang sering kita
temui disekitar kita. Kemampuan laba-laba yang dapat beradaptasi diberbagai habitat
membuat laba-laba melimpah di alam sekitar kurang lebih 70.000 spesies yang sebagian
besar hidup di daratan. Laba-laba menyukai habitat yang terlindung dari suhu ekstrim,
kelembaban tinggi, intensitas cahaya rendah, kecepatan angin rendah, dan menghindari areal
perkebunan yang menggunakan pestisida. Laba-laba banyak ditemukan pada iklim subtropis,
sehingga di Indonesia sebagai negara subtropis laba-laba banyak ditemukan dimana-mana,
habitat laba-laba dapat dutemukan dalam tanah, di bawah batu, di rumput, di cabang-cabang
pohon, di gua-gua dan di atas air. Keberadaan laba-laba memiliki peranan penting bagi
ekosistem dan manusia, kehadiran laba-laba dalam ekosistem ternyata berhubungan erat
dengan populasi hama dan keadaan ekologi ekosistem tersebut. Laba-laba dalam suatu
ekosistem dapat menjaga keseimbangan ekologi ekosistem dari serangan serangga hama
tanaman terutama serangga terbang (Lilies, 1991). Populasi yang banyak dan kebiasaan
makan mampu mengontrol jumlah dari banyaknya hewan lainnya terutama serangga. Dengan
begitu para petani sangat terbantu dengan adanya laba-laba dalam ekosistem tersebut. Laba-
laba menjadi sahabat para petani karena memakan serangga hama tanaman yang dapat
mengurangi terjadinya kegagalan panen (Borror, 1996). Kepadatan populasi dan kelimpahan
spesies komunitas laba-laba (Araneae) pada ekosistem alamiah dan termasuk pertanian
adalah tinggi . Laba-laba sebagai predator generalis berperan penting dalam mereduksi dan
mencegah terjadinya ledakan hama secara alami pada budidaya tanaman pertanian serta
berkontribusi pada keanekaragaman hayati. Oleh karena itu laba-laba (Araneae)
dipertimbangkan membantu pengaturan (regulate) kepadatan populasi serangga hama.
Sebagai predator generalis, laba-laba dianggap lebih efisien dari pada predator spesialis untuk
menekan hama pada habitat yang sering Mengalami gangguan seperti praktek
budidayatanaman pertanian. Predator generalis dapat didukung oleh mangsa alternatif tanpa
serangga herbivora (Chen and Wise 1999 dalam Redsway. Desa Simpang Haranggaol
merupakan desa penghasil buah dan sayur. Salah satunya adalah jeruk. Di Desa Simpang
Haranggaol Kabupaten Simalungun sekitar 52.932 ton dari hasil jeruk yang ada di Sumtera
Utara (Pusat Data Dan Sistem Informasi Pertanian 2015). Produksi yang sedikit ini bisa
terbilang karena serangan hama yang terjadi pada tanaman jeruk yang berada di Desa
Simpang Haranggaol. Struktur komunitas laba-laba pada kawasan Desa Haranggaol
Kabupaten Simalungun pada saat ini belum pernah diteliti dan dipublikasikan. Padahal data
ini sangat penting sebagai database keanekaragaman dan dasar dalam memformulasikan
strategi konservasi laba-laba sebagai musuh alami hama pada tanaman. Berdasarkan hal
tersebut maka perlu dilakukan penelitian tentang kenekaragaman dan kelimpahan laba laba di
desa Simpang Haranggaol.
Yunani, Maroko, Belanda, Turki dan Mesir. Jenis jeruk yang banyak dibudidayakan di
Indonesia adalah jeruk Bali (Citrus grandis), jeruk manis (Citrus sinensis), jeruk lemon
(Citrus medica), jeruk nipis (Citrus aurantium), jeruk purut (Citrus hystrix) dan jeruk keprok
(Citrus reticulata).Jeruk keprok (Citrus reticulata) mempunyai nama sinonim yaitu Citrus
nobilis). Jeruk keprok yang dikenal antara lain adalah keprok Garut dari Jawa Barat, keprok
Siompu dari Sulawesi Tenggara, keprok Tejakula dari Bali, keprok Batu 55 dari Batu,
keprok Madura dari Jawa Timur, dan keprok So’e dari Nusa Tenggara Timur dan keprok
Kacang dari Sumatera Barat
Serangan hama tanaman jeruk merupakan faktor utama penyebab rendahnya produksi
maupun kualitas buah jeruk yang di hasilkan,berikut merupakan hama hama pada
tanaman jeruk di antaranya
1. Predator
Predator adalah serangga atau hewan lainnya seperti tungau dan laba-laba
yang memangsa serangga atau hama. Contoh jenis predator dan parasitoid
2. Parasitoid
sedangkan parasitoid adalah serangga yang pada fase pradewasa (larva)
bersifat parasit terhadap hama dan fase dewasanya (imago) hidup bebas dialam
dengan nektar bunga sebagai sumber makanannya.
Beberapa contoh predator yang umum kita jumpai misalnya laba-laba, belalang
sembah, capung jarum, semut hitam, semut rangrang. Sementara untuk parasitoid
umumnya didominasi oleh serangga-serangga dari golongan ordo hymenoptera atau
tabuhan seperti Trichogramma sp Diadegma semiclausum yang memarasit Plutella
xylostella, serta Eriborus sp yang dapat memarasit Diperkirakan dari seluruh
serangga di dunia 25 % hidup sebagai parasitoid.
2. sanitasi kebun
sanitasi atau pembersih merupakan cara pengendalian secara bercocok tanam
yang paling tua dan cukup efektip untuk menurunkan populasi hama dan
penyakit.banyak hama dan penyakit yang dapat bertahan hidup atau berdiapause di
sisa sisa tanaman.dengan membersihkan sisa sisa tanaman tersebut berarti kita
menguramgi laju peningkatan populasi dan ketahanan hidup hama.jadi sanitasi di
lakukan terhadap sisa sisa tanaman yang masih hidup,tanaman atau bagian yang
terserang hama,sisa tanaman yang sudah mati,jenis tanaman lain yang dapat menjadi
inang pengganti,sisa sisa bagian tanaman yang jatuh atau tertinggal di permukaan
tanah seperti buah dan daun.
3. pemeliharaan tanaman
pemeliharaan tanaman adalah perlakuan terhadap tanaman dan lingkunganya agar
tanaman tumbuh sehat dan normal melalui pengairan penyulaman,pemupukan dan
pemberantasan hama dan penyakit.
4. konsolidasi pengelola kebun
konsolidasi kebun di maksudkan sebagai salah satu bentuk pengelolaan usaha
pertanian dalam rangka peningkatan produksi pertanian,khususnya produksi pangan
di satu pihak perkembangan ekonomi yang pesat akhir akhir ini telah mengancam
keberlangsungan usaha pertanian,terutama di wilayah pertanian yang berbatasan
dengan perkotaan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Banyak terdapat berbagai jenis hama yang dapat menyerang tanaman jeruk di
antaranya tunggau,ulat daun dan lalat buah maka dari itu banyak juga cara untuk
mengatasinya baik dengan cara alami seperti hama yang di mangsa kembali oleh
predator lain dan dengan cara kimia seperti dengan pemberian berbagai jenis obat
agar populasi hama terkendali sehingga tidak begitu mengakibatkan kerusakan yang
dapat merugikan petani.selain itu ada juga cara menanggulanginya sebelum serangan
hama menyerang seperti pemeliharaan tanaman secara berkala dan sanitasi kebun atau
pembersihan tanaman secara berkala.
3.2 Saran
Mengingat hama tanaman merupakan faktor penting dalam penurunan
produksi,maka dari itu petani harus tau gejala serangan hama dan penyakit serta
faktor faktor yang mempengaruhi perkembanganya tanaman jeruk tersebut agar
berbuah dengan baik.
Daptar pustaka :
Hama Utama Pada Tanaman Jeruk - Berita - DKPPP (temanggungkab.go.id)
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pengendalian_hama#:~:text=Pengendalian
%20hama%20adalah%20pengaturan%20makhluk,mempertahankan
%20tanamannya%20dari%20serangan%20hama
https://distan.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/hama-kutu-putih-dan-
embun-jelaga-pada-jeruk-56