Anda di halaman 1dari 7

HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN

OLEH :

LEONARDO SIHOMBING

184110356

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGENDALIAN,HAMA,PENYAKIT DAN GULMA

AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2021
HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN

LEMBAR PENGESAHAN

Oleh:

Nama : Leonardo Sihombing


NPM : 184110356
Semester/Kelas : VI / E
Prodi : Agroteknologi

Menyetujui,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr.Ir. Saripah Ulpah ,M.Sc Subhan Arridho,B,Agr.,MP

Asisten Dosen

Chusrin Irwansyah ,SP


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-

Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan selesai tepat pada waktunya,

Laporan ini mengambil judul tentang “Hama dan Penyakit pada Tanaman ”.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Dr.Ir. Saripah Ulpah ,M.Sc dan Bapak Subhan

Arridho,B,Agr.,MP selaku dosen pembimbing mata kuliah yang telah memberikan tugas ini dan

kepada asisten dosen Kakak Chusrin Irwansyah,SP yang juga ikut serta dalam memmbimbing

dalam melakukan kegiatan praktikum.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih terdapat kekurangan,

Untuk itu penulis harapkan masukan dan saran dari semua pihak untuk kesempurnaan penulisan

laporan ini.

Akhir kata, penulis menyampaikan terima kasih dan semoga laporan ini dapat

memberikan informasi yang bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan tentang teknik

pembuatan pestisida dan aplikasinya.

Pekanbaru, 11 Juni 2021

Penulis
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tumbuhan memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan mahluk hidup lainnya,
terutama manusia dan hewan. Apabila tumbuhan mengalami gangguan sehingga terjadi
penghambatan pertumbuhan yang menyebabkan kerusakan atau kematian, maka semua bentuk
kehidupan di dunia akan terganggu. Organisme pengganggu tanaman terdiri dari  hama,
mikroorganisme patogenik, dan gulma.

Pengganggu tanaman tersebut dapat menimbulkan kerusakan pada setiap tahapan


pertumbuhan tanaman. Upaya pengendalian organisme pengganggu tanaman telah
dikembangkan melalui perbaikan teknik bercocok tanam, penggunaan tanaman tahan,
penggunaan agens biokontrol seperti antagonis, parasitoid dan predator, maupun secara kimiawi
dengan penggunaan pestisida.

Sejak mengenal cara bercocok tanam, manusia telah menyadari bahwa tanamannya
sering mengalami gangguan alami yang bersifat menghambat, merusak, menghancurkan, atau
menyebabkan kegagalan panen. Bahkan di beberapa tempat, seseorang mungkin sama sekali
tidak dapat melakukan budi daya tanaman tertentu karena adanya gangguan yang bersifat sangat
ekstrim.

Gangguan hama dan penyakit pada tumbuhan dapat dialami oleh berbagai sistem


organ pada tumbuhan. Gangguan ini dapat disebabkan karena kelainan genetis, kondisi
lingkungan yang tidak sesuai, atau karena serangan hama dan penyakit. Gangguan hama dan
penyakit dalam skala besar pada tanaman budidaya dapat mengganggu persediaan bahan pangan
bagi manusia.

Hama dan penyakit  merupakan cekaman biotis yang dapat mengurangi hasil dan bahkan
dapat menyebabkan gagal panen. Oleh karena itu untuk mendapatkan hasil panen yang optimum
dalam budidaya padi, perlu dilakukan usaha pengendalian hama dan penyakit. Pengendalian
Hama Terpadu (PHT) merupakan pendekatan pengendalian yang memperhitungkan faktor
pengendalian ekologi sehingga pengendalian dilakukan agar tidak terlalu mengganggu
keseimbangan alami dan tidak menimbukan kerugian besar.

  PHT merupakan paduan beberapa cara pengendalian diantaranya melakukan monitoring


populasi hama dan kerusakan tanaman sehingga penggunaan teknologi pengendalian dapat
ditetapkan.

 Hama dan penyakit utama pada lahan sawah irigasi berturut –turut yaitu tikus, wereng
coklat, penggerek batang, tungro, Hawar Daun Bakteri (HDB), dan keong mas.

Masalah kerusakan tanaman akibat serangan organisme pengganggu tanaman (OPT)


telah menjadi perhatian manusia sejak awal kegiatan budidaya tanaman. Kegiatan budidaya
tanaman, atau disebut juga sistem produksi pertanian, meliputi kegiatan-kegiatan: penyiapan dan
pengolahan lahan, pemilihan bibit atau benih, penanaman, perawatan tanaman, pengelolaan air,
pemupukan, pengendalian gulma, pengendalian organisme pengganggu tanaman, pemanenan,
dan pengelolaan hasil panen. Pengendalian OPT merupakan faktor terpenting untuk
mendapatkan produksi pertanian yang optimal. Oleh karena itu upaya manusia untuk
mengendalikan OPT merupakan salah satu bagian terpenting dalam kegiatan budidaya tanaman.

Penyakit tanaman dapat menimbulkan kerugian secara langsung karena penyakit tanaman
mengurangi kuantitas dan kualitas hasil, serta meningkatkan biaya produksi. Kerugian tersebut
selanjutnya dapat menyebabkan terjadinya serangkaian kerugian tidak langsung yang dirasakan
oleh masyarakat. Biaya produksi yang tinggi menyebabkan para konsumen terpaksa membayar
harga yang lebih tinggi.Gangguan yang ditimbulkan oleh masing-masing OPT dapat terjadi sejak
benih mulai ditanam sampai dengan masa panen hingga penyimpanan hasil di dalam tempat
penyimpanan atau gudang.

B. Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah:

1. Untuk Memenuhi Tugas Praktikun

2. Mengetahui tentang hama dan penyakit pada tanaman


II. PEMBAHASAN

1. Kepik Coklat

Klasifikasi Kepik Coklat (R. linearis

F.)

Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda

Kelas : Insekta

Ordo : Hemiptera

Family : Alydidae

Genus : Riptortus

Spesies : R. linearis F.

Morfologi Kepik Coklat

Anda mungkin juga menyukai