Anda di halaman 1dari 116

IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT

PADA TANAMAN BAWANG MERAH MENGGUNAKAN


METODE CBR (CASE BASED REASONING) BERBASIS
WEBSITE (STUDI KASUS PT. SINERGI BREBES INOVATIF)

SKRIPSI

OLEH :
KHOIRUL UMAM
191011402903

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2023
IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT
PADA TANAMAN BAWANG MERAH MENGGUNAKAN
METODE CBR(CASE BASED REASONING) BERBASIS
WEBSITE (STUDI KASUS PT. SINERGI BREBES INOVATIF)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

OLEH :
KHOIRUL UMAM
191011402903

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2023
ABSTRAK

Bawang merah adalah umbi-umbian yang biasa dikonsumsi oleh penduduk


Indonesia. Bawang merah merupakan salah satu dari tiga anggota genus Allium
yang banyak digemari dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Dalam proses
budidaya bawang merah rentan terhadap hama dan penyakit. Ulat bawang, lalat
daun, cacing tanah, purpura, layu fusarium, mosaic bawang dan bercak daun
merupakan beberapa hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman bawang
merah. Petani akan langsung memberikan pestisida atau cara yang terkadang tidak
sesuai dengan hama dan penyakit yang menyerang. Akibatnya, perawatan tidak
optimal dan bahkan sering timbul hama atau penyakit baru. Penelitian ini
bertujuan untuk membantu petani menemukan gejala awal hama dan penyakit
bawang merah, sehingga pengendalian hama dan penyakit lebih optimal dan tepat
sasaran. Diolah sebanyak 10 data serangan menggunakan metode Case Based
Reasoning. Metode ini akan mengolah data berupa gejala-gejala yang terlihat pada
bawang merah, sehingga dapat melakukan deteksi jenis hama dan penyakit
bawang merah serta langkah penanganannya dengan nilai 100%. Oleh karena itu,
metode ini relevan untuk identifikasi penyakit bawang merah.

Kata Kunci: Sistem Pakar; Dempster Shafer; Diagnosis; Hama; Penyakit


Bawang Merah
ABSTRACT

Shallots are tubers commonly consumed by Indonesians. Shallots are one


of the three members of the Allium genus that are much-loved and have high
economic value. In the process of cultivating shallots susceptible to pests and
diseases. Onion caterpillars, leaf flies, earthworms, purpura, fusarium wilt, onion
mosaic and leaf spot are some of the pests and diseases that often attack shallot
plants. Farmers will immediately give pesticides or methods that are sometimes
not suitable for pests and diseases that attack. As a result, maintenance is not
optimal and new pests or diseases often arise. This study aims to help farmers
find early symptoms of shallot pests and diseases, so that pest and disease control
is more optimal and on target. Processed as many as 10 attack data using Case
Based Reasoning method. This method will process data in the form of symptoms
seen in shallots, so that they can detect types of pests and diseases of shallots and
their handling steps with 100% accuracy. Therefore, this method is relevant for
the identification of shallot disease

Keywords: Expert System; Dempster Shafer; Diagnosis; Pests; Onion Diseases


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................i

ABSTRAK............................................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iv

BAB 1

PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah.........................................................................................3
1.3 Rumusan Masalah............................................................................................3
1.4 Batasan Penelitian............................................................................................3
1.5 Tujuan Penelitian.............................................................................................4
1.6 Manfaat Penelitian...........................................................................................4
1.7 Metodologi Penelitian......................................................................................
1.8 Sistematika Penulisan......................................................................................

BAB II

LANDASAN TEORI...........................................................................................5

2.1 Penelitian yang relevan...................................................................................5


2.2 Tinjauan pustaka.............................................................................................6
2.2.1 Implementasi..................................................................................
2.2.2 Sistem Pakar...................................................................................
2.2.3 Diagnosa........................................................................................
2.2.4 Penyakit Bawang Merah................................................................
2.2.5 Tanaman bawang merah (Onion diseases)....................................6
2.2.6 Morfologi bawang merah...............................................................
2.2.7 Klasifikasi Bawang Merah.............................................................
2.2.8 Syarat tumbuh bawang merah........................................................9
2.2.9 Pengendaliam hama dan penyakit bawang merah.........................
2.2.10 CBR ( Case Based Reasoning ).....................................................
2.2.11 Berbasis Web.................................................................................
2.3 Teori Perancangan Basis Data..................................................................
2.4
2.5 Kerangka pemikiran.....................................................................................12

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN.........................................................................13

3.1 Analisa kebutuhan.........................................................................................13


3.2 Metode penelitiam..........................................................................................13
3.2.1 Metode pengumpulan data..........................................................13
3.2.2 Model pengembangan sistem......................................................14
3.3 Perancangan penelitian.................................................................................16
3.4 Metode/teknik penelitian...............................................................................16
3.5 Jadwal dan biaya............................................................................................16
3.6 Jadwal kegiatan penelitian............................................................................17

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Indonesia sebagai negara agraris dengan banyak penduduknya yang
menggantungkan hidup pada sektor pertanian. Fenomena tentang Indonesia
sebagai petani melibatkan berbagai aspek yang mempengaruhi kehidupan dan
kondisi petani di negara ini. Petani merupakan bagian penting dari rantai
pangan. Hasil pertanian yang mereka produksi dijual kepada produsen,
distributor, dan pengecer untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan
makanan dan produk pertanian. Kualitas dan keberlanjutan produksi pertanian.
Petani memainkan peran kunci dalam menyediakan pasokan pangan yang
stabil dan berkualitas. Petani yang saat ini berkontribusi banyak dalam
perekonomian di Indonesia adalah petani bawang merah, Petani bawang
merah adalah individu atau kelompok yang secara khusus terlibat dalam
budidaya tanaman bawang merah.(Wanimbo, 2019)
Bawang merah adalah salah satu varietas tumbuhan berumbi yang dapat
hidup didataran rendah. Bawang merah disebut seperti itu karena memiliki
warna ungu kemerahan pada kulitnya dan dagingnya. Bawang merah memiliki
tekstur yang mirip dengan bawang Bombay yaitu berlapis-lapis namun dengan
ukuran yang lebih kecil. Bawang merah biasanya dipanen beserta daunnya.
Daun bawang merah juga dapat digunakan untuk bahan masakan atau taburan.
Bawang merah memiliki tekstur yang lebih berair sehingga dapat lebih mudah
dihaluskan untuk bumbu masakan. Bawang merah dapat membentuk kulit
baru bila disimpan dalam jangka waktu yang lama dalam keadaan terkupas.
(Winarno, 2019)
Secara umum, bawang merah ini juga merupakan salah satu tanaman yang
memiliki kandungan senyawa yang sangat tinggi. Sehingga di zaman dahulu
hinga sekarang masih banyak menggunakan bawang merah untuk obat herbal
dan tradisional. Karena memang berkhasiat untuk penyembuhan berbagai
penyakit dan menjaga kesehatan tubuh. Menurut Badan Pusat Statistik pada
tahun 2018 produksi bawang merah seluruh Indonesia sebanyak 1.503 ton.
Dari data tersebut, terlihat adanya kenaikan sebesar 2,26 persen dari tahun
sebelumnya. Namun apabila dilihat antara tahun 2015 sehingga 2018 terdapat
nilai yang fluktuatif dan rentan gagal panen pada produksi bawang merah.
Salah satu faktor dari hal tersebut karena faktor hama dan penyakit.(Musthafa
et al., 2021).
Dalam proses pembudidayaan tanaman bawang merah terdapat hama dan
penyakit yang sering menyerang karena bawang merah rentan terhadap infeksi
jamur dan bakteri. Beberapa penyakit yang dapat menyerang tanaman bawang
merah anatara lain penyakit ulat bawang, penyakit penggorok daun, trip,
penyakit moler, trotol, embun bulu, dan antraknosa. Bertambahnya penduduk
menyebabkan kebutuhan bawang merah mengalami peningkatan. Sedangkan
produksi bawang merah yang tersedia semakin sedikit, dikarenakan gagal
panen. Gagal panen ini disebabkan tanaman bawang merah diserang oleh
penyakit tanaman, dimana petani masih awam dengan penyakit ini sehingga
hanya mengandalkan penjual obat untuk sarana berkonsultasi dalam
menangani masalah pada tanaman petani. (Fitriyanto, 2022)
Salah satu teknik budidaya tanaman bawang merah adalah dengan
memonitoring secara rutin pada lahan penanaman bawang merah untuk
mengetahui secara dini adanya gejala atau tanda penyakit pada tanaman
bawang merah sehingga dapat dilalukannya tindakan pengendalian agar
penyakit ini tidak menyebar ke tanaman yang lain supaya hasil panen tetap
optimal. Terlihat bahwa dalam dunia pertanian sering terjadi permasalahan
yang menyebabkan gagal panen. Salah satu tumbuhan yang sering terserang
penyakit adalah bawang merah. bawang merah di Indonesia adalah komoditi
yang dapat diekspor ke luar negeri. Sebagai komoditi ekspor tentunya harus
memiliki kualitas yang baik. hal ini menjadi masalah bila tidak ditangani
dengan baik karena dapat menyebabkan tanaman mati atau tidak tumbuh
dengan baik dan akhirnya akan terjadi gagal panen.(Ibrahim & Rahman, 2021)
Sistem pakar merupakan sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan
manusia ke dalam komputer agar komputer dapat membantu aktivitas yang
biasa dilakukan oleh seorang pakar dalam menyelesaikan masalah dengan
mengkombinasikan kaidah-kaidah penarikan kesimpulan dengan basis
pengetahuan tertentu. Konsultasi terhadap seseorang yang memiliki ilmu
pengetahuan lebih dibidang tertentu dalam menyelesaikan suatu permasalahan
merupakan pilihan tepat guna mendapatkan jawaban, solusi, keputusan atau
kesimpulan terbaik. sehingga jawaban seorang pakar atas sebuah konsultasi
tentunya sangat dapat dipercaya dan dipertanggung jawabankan. Mendiagnosa
penyakit demam berdarah, mendiagnosa penyakit ibu hamil, mendiagnosa
penyakit menular pada balita, dan juga bisa untuk penentuan minat dan bakat
pada anak.(Gusmaliza & Arif, 2023)
sistem pakar diagnosa penyakit pada tanaman bawang akan mempermudah
petani atau masyarakat mengetahui penyakit pada tanaman bawang.
Selanjutnya sistem pakar untuk menu sehat wanita hamil dengan hasil
meminimalisir dampak dari wamil yang memiliki berat badan tidak ideal yaitu
berat bayi lahir kurang, berat bayi lahir berlebih dan bayi lahir prematur,
sistem pakar untuk diagnosis penyakit ikan gurami dengan hasil diagnosis
penyakit ikan gurami yang disebabkan bakteri nilai kemiripan kasus dengan
threshold >70%. Penelitian lainnya seperti: diagnosis hama dan penyakit
tanaman nilam, mendiagnosis penyakit infertilitas pada pria dan untuk
identifikasi jenis jerawat.(Ley Kharismatara & Maruf, 2020)
Sistem pakar berbasis web dapat menjadi solusi untuk pemecahan masalah
dibidang pertanian, salah satunya bisa mengidentifikasi hama penyakit
bawang system bisa digunakan oleh pengguna tanpa batasan lokasi sehingga
bisa diakses dimanapun selama ada koneksi internet, tanpa batasan waktu
sehingga bisa diakses kapanpun, dan lebih murah karena tidak memerlukan
software khusus melainkan hanya memerlukan browser untuk mengakses
aplikasi.(Ibrahim & Rahman, 2021)
Pada penelitian ini akan menggunakan metode Case Based Reasoning
(CBR). Metode CBR merupakan metode yang menggunakan pengalaman
untuk menyelesaikan suatu masalah. Menemukan kasus serupa dimasalalu dan
kemudian menggunakan kembali untuk masalah baru merupakan cara CBR
menyelesaikan masalah. Metode CBR diterapkan untuk menentukan dan
mendefinisikan tingkat keyakinan yang logis dan untuk mengevaluasi suatu
kemungkinan. Penerapan metode CBR dalam penelitian diantaranya: untuk
prediksi perkembangan penyakit kronis, mendiagnosa penyakit jantung,
mendiagnosa penyakit stroke serta masih banyak penelitian lainnya.
Hal ini juga yang menjadi latar belakang bagi penulis untuk dijadikan
bahan pembuatan tugas akhir yang berjudul “Implementasi Sistem Pakar
Diagnosa Penyakit Pada Tanaman Bawang Merah Menggunakan Metode
CBR(CASE BASED REASONING) Berbasis Website (STUDI KASUS PT.
SINERGI BREBES INOVATIF)”
1.2 Identifikasi masalah

Pada penjelasan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat
diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Petani mengalami kesulitan dalam proses menentukan penyakit yang


berada pada tanaman bawang merah hingga menyebabkan gagal panen.
2. Pengambilan keputusan yang kurang tepat dalam penanggulangan
penyakit pada kualitas tanaman bawang merah yang berdampak pada
kesehatan tanaman dan juga hasil panen.

1.3 Rumusan masalah


Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka masalah yang timbul adalah:
1. Bagaimana cara memudahkan petani untuk dapat mengambil keputusan
yang tepat dalam menetukan penyakit yang menyerang pada tanaman
bawang merah.
2. Bagaimana merancang website yang dapat membantu petani di Desa
Sidamulya RT/RW 01/03 untuk mendiagnosa tanaman bawang merah
serta cara penanggulangannya?

1.4 Batasan penelitian


Batasan-batasan masalah sistem pakar ini adalah sebagai berikut:
1. Pengguna dari aplikasi ini adalah masyarakat umum khususnya para petani
bawang merah dan para pengusaha yang bergerak dibidang pertanian
bawang merah.
2. Objek yang diteliti adalah tanaman bawang merah.
3. Metode yang digunakan adalah metode case based reasoning.
4. Input dari sistem ini berupa gejala yang muncul dari tanaman bawang
merah.
5. Output yang akan dihasilkan dari sistem ini adalah jenis penyakit yang
menyerang tanaman bawang merah dan bagaimana cara
penanggulangannya.
6. Lembaga Pabrik Pasta Bawang Merah PT. Sinergi Brebes Inovatif yang
bertempat di Desa Sidamulya RT/RW 01/03 Kec. Wanasari Kab. Brebes
1.5 Tujuan penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah merancang dan
membangun suatu sistem website untuk mempermudah para petani bawang merah
untuk mendiagnosa penyakit tanaman bawang merah

1.6 Manfaat penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini antara lain:

1.6.1 Manfaat bagi penulis:

Adapun manfaat yang dapat diambil bagi Penulis dalam penelitian


ini adalah sebagai berikut :

1. Secara pribadi manfaat yang diperoleh penulis adalah dapat


menerapkan ilmu yang telah diterima selama proses perkuliahan
agar bisa membantu masyarakat dan mengamalkan ilmunya.

2. Mampu mengidentifikasi dan merumuskan masalah dalam penelitian


yang berdasarkan rasional tertentu yang dinilai penting dan
bermanfaat ditinjau dari beberapa segi.

3. Mampu melaksanakan penelitian mulai dari penyusunan rancangan


penelitian hingga laporan penelitian dalam bentuk skripsi.

4. Salah satu syarat kelulusan untuk menyelesaikan Program Studi


Teknik Informatika jenjang Strata 1 di Universitas Pamulang,
Tangerang Selatan.
1.6.2 Manfaat bagi instansi:

Adapun manfaat yang dapat diambil bagi Instansi dalam penelitian


ini adalah sebagai berikut :

1. Memberikan alternatif solusi serta kemudahan bagi para petani bawang


merah dan masyarakat umum dalam mendeteksi penyakit pada tanaman
bawang merah.
2. meningkatkan mutu dan kualitas bawang merah bagi para petani.
1.6.3 Manfaat Bagi Universitas

Adapun manfaat yang dapat diambil bagi Universitas dalam


penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya


khusnya bagi mahasiswa Universitas Pamulang yang sedang
melanjutkan penelitian terkait dengan penelitian ini.

2. Memberikan pengalaman bagi mahasiswa untuk menerapkan dan


memperluas wawasan, penerapan teori pada pengetahuan yang telah
diterima selama menempuh Pendidikan pada kehidupan nyata di
program studi.

3. Diharapkan mahasiswa mampu mengimplementasikan teori yang


telah didapat dalam lingkungan kerja setelah menempuh Pendidikan
di Univeristas Pamulang.
1.7 Metodologi Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan metode Case


Based Reasoning dan hal yang di lakukan adalah dengan mendatangi objek
penelitian untuk mengamati sistem yang sudah berjalan dan melakukan
wawancara dengan para petani bawang merah.

1.7.1 Metode pengumpulan data


1. Pengamatan langsung (Observasi)

Observasi dilakukan langsung ke tempat penelitian, yang bertujuan


untuk mengamati secara langsung guna memperoleh informasi yang
akurat dan berkaitan dengan penelitian ini, adapun tempat observasi
dilakukan di Desa Sidamulya RT/RW 01/03 Kec. Wanasari Kab.
Brebes

2. Wawancara (Interview)
Wawancara dilakukan langsung dengan petani bawang sebagai
narasumber dan mencatat secara sistematis informasi-informasi yang
diperoleh dari narasumber.
3. Studi Pustaka (Library)
Penelitian ini dilakukan dengan mengambil poin-poin penting dari
penelitian yang sebelumnya sudah pernah dilakukan oleh orang untuk
menunjang penelitian yang kami lakukan dan mempelajari buku
maupun e-book yang ada di internet, jurnal, serta catatan perkuliahan
sebagai bahan referensi yang berkaitan dengan masalah yang dibahas.
4. Kuisoner
Kuesioner berupa sejumlah pertanyaan, yang bertujuan untuk
memperoleh informasi dari responden tentang aplikasi yang telah
dibuat.

1.7.2 Metode pengembangan sistem

Metode pengembangan sistem dalam perancangan suatu software


sangat diperlukan, tujuannya yaitu untuk memastikan bahwa software
yang dikembangkan bisa berjalan dengan baik dan dapat digunakan sesui
dengan apa yang dibutuhkan oleh user. Metode yang digunakan dalam
pengembangan software ini yaitu model Case Based Reasoning. Metode
ini dipilih karena memiliki proses yang sistematis dari setiap prosesnya,
sehingga setiap proses tidak akan terjadi tumpang tindih antara satu
dengan yang lainnya. Berikut ini merupakan proses metode Case Based
Reasoning yang terdapat pada perancangan software ini:

1. Analisis kebutuhan software

Tahap analisis yaitu proses mempelajari kebutuhan apa saja yang


berkaitan dengan pengembangan software. Tahap analisis dalam
penelitian ini yaitu melalui proses observasi dan wawancara langsung
kepada petani bawang merah untuk mendapatkan kebutuhan apa saja
yang diperlukan oleh para petani bawang merah melalui software
yang dikembangan, untuk selanjutnya akan dijadikan suatu acuan
dalam pengembangan software.(Triwidodo & Tanjung, 2020)
2. Design

Tahap design merupakan tahap perancangan alur kerja sebelum


tahap coding dilakukan, hasil dari tahap ini diperoleh sebuah arsitektur
keseluruhan dari software yang akan dikembangkan. Dalam
perancangan ini menjelaskan proses dari setiap fungsi yang terdapat
dalam sistem software. Pada penelitian ini tahap design yang
dilakukan yaitu perancangan use case diagram, activity diagram dan
Sequence diagram.

3. Code generation

Tahap ini merupakan implementasi dari tahap sebelumnya, yaitu


pembuatan script/code, pembuatan script/code harus sesuai dengan
hasil yang telah diperoleh dari tahap design. Pada penelitian ini,
pembuatan code menggunakan bahasa pemrogramman java.

4. Testing

Design merupakan tahap ujicoba dari software yang telah selesai


dibuat, ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana software bekerja
apakah fungsi-fungsi sudah berjalan dengan baik atau mungkin masih
ada bug/error, jika masih ada kesalahan maka masih ada waktu untuk
memperbaikinya. Testing yang dilakukan pada penelitian ini yaitu
diuji menggunakan metode black box, untuk mengetahui tingkat
keberhasilan dari software, selain itu software diujicoba dengan
melakukan proses pendeteksian gejala penyakit pada tanaman bawang
merah yang dilakukan beberapa kali dengan sample yang berbeda
pada setiap prosesnya.

5. Support / Implementasi
Tahap ini yaitu proses pemeliharaan pada software yang telah
dibuat, dengan melakukan perbaikan apabila mengalami kerusakan dan
juga melakukan update dengan menambahkan fitur-fitur baru sesuai
dengan kebutuhan yang dapat membantu user. Support yang dilakukan
pada penelitian ini yaitu melakukan pemeliharaan dan perbaikan
apabila software yang dibuat mengalami kerusakan dan corrupt,
karena penelitian ini dibatasi hanya untuk mendeteksi gejala penyakit
pada tanaman bawang merah, penelitian selanjutnya memungkinkan
untuk diperbaharui dengan menampilkan janis penyakit pada tanaman
bawang merah melalui software yang dikembangkan

1.8 Sistematika Penulisan


Untuk mempermudah dalam penulisan, maka sistematika penulisan ini di
bagi dalam lima bab, dimana tiap-tiap bab terdiri dari beberapa sub bab yang
menerangkan isi bab tersebut, yaitu dengan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian,
yang digunakan serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang teori-teori atau materi-materi yang mendukung atau
berhubungan dengan pembuatan sistem.

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi tentang menguraikan analisa semua permasalahan yang ada,
perancangan sistem aplikasi, analisa masalah, analisa kebutuhan sistem, UML
(Unifield Modeling Language ), dan perancangan User Intrface dengan
metode CBR ( Case Based Reasoning ).

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Bab ini berisi tentang implementasi dan pengujian sistem aplikasi yang telah
dibuat, seperti implementasi sistem, implementasi perangkat keras,
implementasi perangkat lunak, implementasi aplikasi, implementasi antar
muka, implementasi program, pengujian sistem, pengujian terhadap aplikasi
menggunakan Black Box Testing Untuk mengetahui kesiapan aplikasi untuk
di implementasikan.
BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari apa yang telah di uraikan atau di bahas
pada bab-bab sebelumnya dan kemudian di jadikan kesimpilan serta
memberikan saran untuk pengembangan sistem yang lebih baik lagi.
BAB II

LANDASAN TEORI
2.1 Penelitian yang relevan

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan referensi penelitian terkait


dengan kegiatan yang dilakukan. Adapun beberapa sumber yang digunakan
sebagai sumber informasi didalam penulisan proposal ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian yang dilakukan oleh (Musthafa et al., 2021) Dengan judul


“SISTEM PAKAR PENYAKIT BAWANG MERAH MENGGUNAKAN
CASE BASED REASONING DAN CERTAINTY FACTOR” Penelitian ini
mendiagnosis mengadopsi pengetahuan seorang pakar ke dalam aplikasi
menggunakan Case Based Reasoning (CBR) dan Certainty Factor (CF). Dua
metode ini, digunakan untuk menghasilkan hasil yang lebih akurat dan resiko
gagal panen karena hama dan penyakit bisa dikurangi. Penelusuran fakta
dengan CBR yaitu dengan menggali kejadian dan kemiripan suatu
kasus(similar) dengan kasus baru. Sedangkan metode CF digunakan sebagai
perhitungan diagnosis dengan faktor kepastian. Hasil pengujian menunjukkan
bahwa sistem ini menghasilkan penilaian dari petani terhadap kebergunaan
sistem sebesar 78.5%. Hal ini membuktikan bahwa sistem pakar ini bisa
membantu para petani dalam mengurangi tingkat resiko gagal panen akibat
faktor hama dan penyakit
2. Penelitian yang di lakukan oleh (Triwidodo & Tanjung, 2020). dengan judul
“HAMA PENYAKIT UTAMA TANAMAN BAWANG MERAH ( ALLIUM
ASCALONICUM ) DAN TINDAKAN PENGENDALIAN DI BREBES,
JAWA TENGAH” Metode yang di gunalam dalam penelitian ini adalah
Metode CERTAINTY FACTOR Penelitian ini adalah Pengendalian OPT yang
dilakukan oleh petani yaitu pemasangan light trap dan aplikasi pestisida. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa hama yang menyerang pertanaman bawang
merah yaitu ulat bawang Spodoptera spp. sedangkan penyakit yang ditemukan
yaitu mati pucuk Phytophthora sp. dan bercak ungu Alternaria sp. Serangan
hama ulat bawang dan penyakit mati pucuk mengalami peningkatan seiiring
dengan bertambahnya umur tanaman.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Atika Dyah Okta Hidayati (2017) dengan judul
“MEMBANGUN APLIKASI UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT DAN
HAMA DENGAN OBJEK PENELITIAN YAITU TANAMAN JAGUMG.”
Pada Penelitian ini terdapat 20 penyakit dan hama, dan 438 gejala. Metode
yang digunakan pada sistem pakar ini yaitu metode Certainty Factor untuk
memperoleh hasil diagnosa. Sistem pakar ini berbasis web dengan bahasa
pemrogaman PHP. Diagnosa pada sistem pakar ini yaitu dengan menjawab
pertanyaan dari sistem dengan memilih jawaban ya atau tidak. Hasil diagnosa
penyakit dan hama tanaman jagung berupa data penyakit atau hama seperti
kode kaidah, nama penyakit atau hama, penyebab, pengendaliann, dan nilai
gejalanya.
4. Penelitian yang di lakukan oleh Johanes Perdamenta Sembiring dan Jonson
Manurung (2021). dengan judul “SISITEM PAKAR MENDIAGNOSA
PENYAKIT BAWANG MERAH DENGAN METODE DEPTHFIST
SEARCH BACKWARD CHAINING” Pada penelitian ini dirancang sistem
pakar berbasis web dengan menggunakan metode backward chaining”.
Penelitian yang bertujuan untuk mendeteksi jenis penyakit pada tanaman
bawang merah dengan memperhatikan gejala-gejala yang dialami pada
tanaman bawang merah. Dengan menggunakan metode backward chaining
maka akan didapatkan nilai kepastian penyakit pada tanaman bawang merah
dari sistem pakar yang dirancang. Hasil pengujian menyimpulkan bahwa
perancangan sistem pakar diagnosa penyakit pada tanaman bawang merah
dengan menggunakan metode backward Chaining sesuai dengan yang
diharapkan.
5. Penelitian yang di lakukan oleh (Aprilia et al., 2018) Dengan judul
“IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT PADA BAWANG MERAH
MENGGUNAKAN METODE FUZZY SUGENO BERBASIS ANDROID”.
Pada penelitian ini kurangnya informasi untuk para petani khusunya petani
pemula pada tanaman bawang merah mengakibatkan terlambatnya
penanggulangan untuk mencegah serangan hama dan penyakit pada tanaman
bawang merah. Oleh karena itu dengan adanya kemajuan teknologi informasi
saat ini, para petani bisa mengetahui dengan mudah informasi mengenai hama
dan penyakit bawang merah serta cara pengendaliannya. Pada paper ini
menghasilkan sebuah aplikasi identifikasi hama dan penyakit pada bawang
merah menggunakan metode fuzzy sugeno berbasis android menggunakan
bahasa pemograman Java dengan menguji 16 data pakar. Dari hasil pengujian
system aplikasi ini, peneliti mendapatkan tingkat keakurasian sebesar 93,75%
dengan rincian 15 data akurat dan 1 data tidak akurat.

2.2 Tinjauan pustaka


2.2.1 Implementasi
Implementasi adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah
rencana yang sudah disusun secara matang dan terperinci. Secara
sederhana implementasi dapat juga diartikan sebagai pelaksanaan atau
penerapan. Browne dan Wildavsky (Ermanovida, 2022) mengemukakan
bahwa implementasi adalah suatu perluasan aktivitas yang saling
menyesuaikan. Van Meter dan Van Horn, mengatakan bahwa
implementasi merupakan tindakan_tindakan yang dilakukan baik oleh
individu individu/pejabat-pejabat atau kelompok-kelompok pemerintahan
atau swasta yang diarahkan pada tercapainya tujuan-tujuan yang telah
digariskan dalam keputusan kebijakan.
Sebenarnya kata implementasi bermuara pada aktivitas, adanya aksi,
tindakan, atau mekanisme suatu sistem. Mekanisme mengandung arti
bahwa implementasi bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang
terencana dan dilakukan secara sungguh sungguh berdasarkan acuan atau
norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan tertentu. Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Implementasi diartikan sebagai
pelaksanaan atau penerapan. Itu artinya bahwa setiap kegiatan yang akan
dilaksanakan merupakan implementasi yang sungguh- sungguh untuk
mencapai tujuan. (Ermanovida, 2022).
Implementasi adalah pelaksanaan berbagai kebijakan suatu program.
Implementasi merupakan suatu kegiatan yang begitu kompleks melibatkan
banyak aktor dengan berbagai kepentingan masing-masing. Indikasi
keberhasilan dalam suatu implementasi adalah kemampuan sumber daya
manusia dalam menjalankan suatu program tersebut. (Herlina, 2021)

2.2.2 Sistem Pakar


Sistem pakar atau Expert System biasa disebut juga dengan Knowledge
Based System yaitu suatu aplikasi computer yang ditujukan untuk
membantu pengambilan keputusan atau pemecahan persoalan dalam
bidang yang spesifik. Sistem ini bekerja dengan menggunakan
pengetahuan dan metode analisis yang telah didefinisikan terlebih dahulu
oleh pakar yang sesuai dengan bidang keahliannya. Sistem ini desebut
sistem pakar karena fungsi dan perannya sama seperti seorang ahli yang
harus memiliki pengetahuan, pengalaman dalam memecahkan suatu
persoalan. Sistem biasanya berfungsi sebagai kunci penting yang akan
membantu suatu sistem pendukung keputusan atau sistem pendukung
eksekutif. (Hayadi, 2018).
Sistem pakar adalah bagian dari Artificial Intelligence (AI), dan
ditemukan oleh komunitasi AI dipertengahan tahun 1960. Ide dasar dibalik
sistem pakar adalah untuk mempermudah para ahli yang memiliki
pengetahuan yang spesifik untuk ditransfer ke dalam sebuah komputer.
Pengetahuan ini berikutnya disimpan ke dalam komputer dan dapat
dipanggil oleh pengguna saat diperlukan. Selanjutnya seperti konsultasi
yang terjadi pada manusia, komputer dapat memberikan masukan dan
penjelasan. Diperkuat pula bahwa sistem pakar adalah sebuah program
komputer atau sebuah perangkat lunak yang memiliki pengetahuan dari
seorang pakar dalam menghadapi suatu masalah. Pengetahun ini
digunakan oleh sistem untuk menyelesaikan masalah tersebut sama seperti
seorang pakar. (Sastyprstiwi, 2020).
Sistem pakar merupakan salah satu aplikasi dari kecerdasan buatan
(artificial intelligence). Konsep dasar system pakar adalah mencoba
meniru pengetahuan (knowledge) dan ketrampilan (skill) dari seorang
pakar untuk menyelesaikan sebuah permasalahan. Elemen penting dari
sistem pakar adalah basis pengetahuan dan penalaran inferensi yang
mencoba untuk menyerupai cara penalaran seorang pakar dalam
memecahkan masalah. (Anwariningsih, 2021).
1. Kemampuan Sistem Pakar
Kemampuan sistem pakar adalah sebagai berikut:
1. Menjawab berbagai pertanyaan yang menyangkut bidang
keahliannya.
2. Bila diperlukan dapat menyajikan asumsi dan alur penalaran yang
digunakan untuk sampai jawaban yang dikehendaki. (Nugraha,
2020)
2. Manfaat dan Kekurangan Sistem Pakar
1. Manfaat Sistem Pakar
Sistem pakar menjadi sangat popular karena sangat banyak
kemampuan dan manfaat yang diberikannya T. Sutojo dalam hayadi
(2018), di antaranya:
1. Meningkatkan produktivitas, karena sistem pakar dapat berkerja
lebih cepat daripada manusia.
2. Membuat seseorang yang awam bekerja seperti layaknya seorang
pakar.
3. Meningkatkan kualitas, dengan member nasehat yangkonsisten
dan mengurangi kesahalan.
4. Mampu menangkap pengetahuan dan kepakaran seseorang.
5. Memudahkan akses pengetahuan seorang pakar.
6. Bisa digunakan sebagai media pelengkap dalam pelatihan.
Pengguna pemula yang bekerja dengan sistem pakar akan menjadi
lebih berpengalaman kerena adanya fasilitas penjelas yang
berfungsi sebagai guru.
7. Meningkatkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah kerena
sistem pakar mengambil sumber pengetahuan dari banyak pakar.
2. Kakurangan Sistem pakar
Selain manfaat, ada juga beberapa kekurangan yang ada pada Sistem
Pakar, diantaranya:
1. Biaya yang sangat mahal untuk membuat dan memeliharanya.
2. Sulit dikembangkan karena keterbatasan keahlian dan ketersedian
pakar.
3. Sistem pakar tidak 100% bernilai benar.
3. Ciri-ciri Sistem Pakar
Ciri-ciri sistem pakar adalah sebagai berikut:
1. Terbatas pada domain keahlian tertentu.
2. Dapat memberikan penalaran untuk data yang tidak pasti.
3. Dapat mengemukakan rangkaian alasan yang diberikannya dengan
cara yang dapat dipahami.
4. Berdasarkan pada kaidah atau rule tertentu.
5. Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap.
6. Pengetahuan dan mekanisme inferensi jelas terpisah.
7. Keluarannya bersifat anjuran.
8. Sistem dapat mengaktifkan kaidah secara searah yang sesuai yang
dituntun oleh dialog dengan pemakai. (Hayadi, 2018).
4. Konsep Dasar Sistem pakar
Sistem pakar terdiri dari beberapa konsep yang harus dimilikinya. Konsep
dasar dari suatu sistem pakar sebagai berikut:
1. Keahlian
Adalah suatu pengetahuan khusus yang diperoleh dari latihan, belajar
dan pengetahuan. Pengetahuan dapat berupa fakta, teori, aturan,
strategi global untuk memecahkan masalah.
2. Ahli (Expert)
Melibatkan kegiatan mengenali dan memformulasikan permasalahan,
memecahkan masalah secara cepat dan tepat, menerangkan
pemecahannya, belajar dari pengalaman, merestrukturisasi
pengetahuan, memecahkan aturan serta menentukan relevansi.
3. Mentransfer keahlian (Transfering Expertise)
Adalah proses pentransferan keahlian dari seorang pakar kedalam
komputer agar dapat digunakan oleh orang lain yang bukan pakar.
Pengetahuan tersebut ditempatkan ke dalam sebuah komponen yang
dinamakan basis pengetahuan.
4. Menyimpulkan aturan (Inferencing Rule)
Merupakan kemampuan komputer yang telah diprogram.
Penyimpulan ini dilakukan oleh mesin inferensi yang meliputi
prosedur tentang penyelesaian masalah.
5. Peraturan (Rule)
Diperlukan karena mayoritas dari sistem pakar bersifat rule - based
sistems, yang berarti pengetahuan disimpan dalam bentuk peraturan.
6. Kemampuan menjelaskan (Explanation Capability)
Adalah karakteristik dari sistem pakar yang memiliki kemampuan
menjelaskan atau memberi saran mengapa tindakan tertentu
dianjurkan atau tidak dianjurkan. (Hayadi, 2018)

2.2.3 Diagnosa
Diagnosa adalah identifikasi sifat-sifat penyakit atau kondisi atau
membedakan satu penyakit atau kondisi dari yang lainnya. Penilaian dapat
dilakukan melalui pemeriksaan fisik, tes laboratorium, atau sejenisnya, serta
dapat juga dibantu oleh program komputer yang dirancang untuk
memperbaiki proses pengambilan keputusan. (Aldo, 2020)

2.2.4 Penyakit bawang Merah


Dalam proses pembudidayaan atau penanaman bawang merah terdapat
hama dan juga penyakit yang menyerang tanaman bawang merah. Bawang
merah rentan terhadap infeksi bakteri dan jamur. Dalam proses
membudidayaan dan penanaman bawang merah terdapat hama dan juga
penyakit yang menyerang tanaman bawang merah. Bawang merah rentan
terhadap infeksi bakteri dan jamur. Hama utama yang menyerang tanaman
bawang merah:
1. Lalat penggorok daun (Liriomyza chinensis)
2. Ulat bawang (Spodoptera exigua hubn)
3. Hama Bodas (Thrips tabaci) Ulat Tanah (Agrotis ipsilon)
Sedangkan, untuk penyakit utama pada tanaman bawang merah diantaranya:
1. Layu Fusarium (Fusarium oxysporum hanz)
2. Bercak Ungu/ Trotol (Alternaria porri) Antraknosa (Colletotrichum
gloeosporioiodes)
3. Mozaik Bawang (Onion Yellow Dwarf Virus)
4. Bercak Daun (Cercospora duddiae). (Aldo, 2020)

2.2.5 Tanaman bawang merah (Onion diseases)


Bawang merah (Allium ascalonicum L) family Lilyceae yang berasal
dari Asia Barat merupakan salah satu komoditas hortikultura yang sering
digunakan sebagai penyedap masakan. Bawang merah adalah tanaman
semusim yang mempunyai akar serabut dengan daun yang berbentuk
silinder berongga dan umbi yang berlapis. Umbi bawang merah terbentuk
dari pangkal daun yang bersatu dan dan berbentuk batang yang berubah
bentuk menjadi membesar dan membentuk umbi lapis. Bawang Merah
dapat tumbuh di daerah tropis yang memilik suhu 23 °C - 32 °C dan
mendapatkan sinar matahari selama lebih dari 12 jam. Bawang merah
dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah maupun di dataran tinggi (0
9000 Mdpl) dengan curah hujan 300- 2500 Mm/Thn. Tanah yang baik
untuk menanam bawang merah adalah tanah yang memiliki Ph 5. 57
seperti tanah regosol, grumosol, latosol dan alluvial(Dahlianawati et al.,
2020)
Bawang merah merupakan tanaman umbi yang banyak dikonsumsi
masyarakat Indonesia, baik sebagai bumbu masakan maupun obat herbal.
Dalam proses pembudidayaan bawang merah terdapat hama dan juga
penyakit yang menyerang dikarenakan bawang merah rentan terhadap
infeksi bakteri dan jamur. Bawang merah adalah salah satu komoditi
unggulan di beberapa daerah di Indonesia. Bawang merah merupakan
salah satu komoditas penting di Indonesia dan tanaman ini dapat
beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan di Indonesia. (Aldo,
2020)
2.2.6 Klasifiksi Bawang Merah

Tanaman bawang merah diklasifikasikan sebagai berikut:

1. KingdomPlantae
2. Divisi Spermatophyta
3. Sub Divisi A ngiospermae
4. Class Monokotiledonae
5. Ordo Liliales/Liliflorae
6. Family Liliaceae
7. Genus Allium
8. Spesies Allium ascalonicum atau Allium cepa var
9. Ascalonicum (Panjaitan, 2022)
2.2.7 Morfologi Bawang Merah
Tanaman bawang merah mempunyai tinggi mencapai 15-50 cm,
membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim. Perakaran berupa akar
serabut yang tidak panjang dan tidak terlalu dalam tertanam dalam tanah,
seperti juga bawang putih tanaman ini termasuk tidak tahan kekeringan.
Tanaman bawang merah memiliki batang sejati yang membentuk seperti
cakram, tipis dan pendek sebagai tempat melekatnya perakaran dan mata tunas
(titik tumbuh). Dibagian atas terbentuk batang semu tersusun dari pelepah-
pelepah daun. Batang semua yang berada di dalam tanah akan berubah
fungsinya menjadi umbi lapis. (Panjaitan, 2022)

Bakal buah terbentuk dari tiga daun buah (karpel) yang membentuk tiga
buah ruang. Setiap ruang mengandung dua bakal biji (ovulum). Benang sari
tersusun membentuk dua lingkaran, yakni lingkaran dalam dan luar. Masing-
masing lingkaran mengandung tiga helai benang sari. Umumnya tepung dari
benang sari lingkaran dalam lebih cepat dewasa (matang) dibandingkan yang
berada di lingkaran luar. 2-3 hari semua tepung sari sudah menjadi matang.
(Panjaitan, 2022)
Umbi bawang merah merupakan umbi ganda dan terdapat lapisan tipis
yang tampak jelas, umbi-umbinya sangat jelas juga mempunyai benjolan
kekanan dan kekiri, dan mirip siung bawang putih. Lapisan pembungkus siung
umbi bawang merah tidak banyak, hanya sekitar 2-3 lapisan, dan tipis yang
mudah kering. Lapisan dari setiap umbi berukuran lebih baik dan tebal. Bunga
bawang merah keluar dari ujung daun tanaman yang panjangnya antara 30-90
cm dan diujungnya terdapat 50-200 kuntum bunga yang tersusun melingkar
sudah berbentuk payung. Tiap kuntum bunga terdari dari 5-6 helai daun bunga
berwarna putih, 6 benang sari berwarna hijau atau kekuning-kuningan, 1 putih
dan bakal buah berbentuk hampir segitiga. Bunga bawang merah berbentuk
bulat dengan ujungnya tumpul membungkus biji berjumlah 2-3 butir. Biji
bawang merah berbentuk pipih, berwarna putih, tetapi akan berubah menjadi
hitam setelah tua. (Panjaitan, 2022)

2.2.8 Syarat Tumbuh Bawang Merah

Tanaman bawang merah dapat tumbuh baik pada suhu 25-30 "C, intensitas
sinar matahari penuh 14 jam/hari, curah hujan 300-2500 mm/tahun, cocok
ditanam dimusim hujan atau musim kering dan umbi akan tumbuh baik di
ketinggian 0-500 m dpl. Tanaman bawang merah tumbuh di daerah beriklim
kering. Tanaman ini membutuhkan penyinaran cahaya matahari yang maksimal
(minimal 70 %), suhu udara 25-32 °C, dengan kelembaban 50-70 %.
Ketinggian tempat terbaik untuk tanaman bawang merah adalah di bawah 800
meter di atas permukaan laut. Sampai ketinggian 1.100 mdpl tanaman ini
masih dapat tumbuh. Ketinggian tempat suatu daerah berhubungan dengan
suhu udara yang sangat mempengaruhi proses perkecambahan, pertunasan,
pembungaan dan sebagainya (Panjaitan, 2022).

Pertumbuhan tanaman bawang merah yang baik dipengaruhi oleh tanah.


Aerase dan draenase yang baik dan banyak mengandung bahan organik sangat
baik untuk pertumbuhan tanaman bawang merah. Tanah ini memiliki
perbandingan seimbang antara fraksi liat, pasir dan debu. pH tanah yang paling
baik untuk lahan bawang merah yaitu antara 6,0-6,8. (Panjaitan, 2022).
2.2.9 Pengendalian Hama dan Penyakit

Hama penyakit yang menyerang tanaman bawang merah antara lain adalah
ulat grayak Spodoptera, Trips, Bercak ungu Alternaria (Trotol),
(Colletotrichum), busuk umbi Fusarium, busuk putih Sclerotum, busuk daun
Stemphyluim dan virus. Pengendalian hama dan penyakit merupaka kegiatan
rutin atau tindakan preventif yang dilakukan petani bawang merah. Umumnya
kegiatan ini dilakukan pada minggu kedua setelah tanam dan terakhir pada
minggu kedelapan dengan interval 2-3 hari. Pengendalian hama dan penyakit
yang tidak tepat (pencampuran) 2-3 jenis pestisida, dosis yang tidak tepat,
spuyer (nozzle) yang tidak standar dapat menimbulkan masalah yang serius
(kesehatan, pemborosan, resistensi hama dan penyakit, residu pastisida,
pencemaran lingkungan dan sebagainya). Salah satu cara yang dianjurkan
untuk mengurangi jumlah pemakaian pestisida adalah 15 dengan tidak
mencampurkan beberapa jenis pestisida, memakai konsentrasi pestisida yang
dianjurkan, memakai sprayer (nozzle) standar dengan tekanan pompa yang
cukup. Sprayer yang pernah dicoba di Kabupaten Brebes adalah "flat nozzle"
(spuyer kilas) yang dapat menghemat volume aplikasi pastisida sampai 60%.
(Muhammad, 2021)

2.2.10 CBR (Case Based Reasoning)


1. Definisi CBR
Case Based Reasoning (CBR) adalah salah satu penyelesaian masalah, di
mana masalah tersebut diselesaikan dengan melihat pola atau keadaan yang
telah terjadi sebelumnya. Secara formal, CBR mempunyai 4 langkah utama,
yaitu: retrieve, reuse, revise, dan retain. Dengan demikian, jika ada
permasalahan yang mirip dengan kasus tersebut, solusinya sudah ditemukan.
(Erawati, 2019)
CBR adalah pendekatan pemecahan masalah yang menggunakan solusi
masa lalu untuk memecahkan masalah serupa. CBR adalah paradigma
kecerdasan buatan dan ilmu kognitif yang memodelkan proses pemikiran,
terutama berbasis memori. Dalam CBR, seorang rasionalis mengingat
pengalaman sebelumnya dan menggunakannya untuk memahami dan
memecahkan masalah baru yang melibatkan, mengumpulkan kasus yang
disimpan dan menggambarkan episode penyelesaian masalah sebelumnya yang
serupa serta menyesuaikan solusi mereka untuk memenuhi kebutuhan baru.
(Rohajawati, 2023)

2. Cara Kerja CBR


Case Based Reasoning menggunakan pendekatan kecerdasan buatan
(artificial intelligent) yang mengutamakan pemecahan masalah dengan
berdasarkan pada pengetahuan dari kasus-kasus sebelumnya, apabila ada kasus
yang baru maka kasus tersebut akan tersimpan pada basis pengetahuan
sehingga sistem akan melakukan pembelajaran dan pengetahuan terhadap
kasus-kasus sebelumnya yang dimiliki.
Secara umum ada 4 langkah dalam case based reasoning:
1. Retrieve (memperoleh kembali)
Pada proses Retrieve ini kita mendapatkan kembali kasus yang sama
atau yang mirip dengan kasus baru yang baru kita temui. Dalam
proses ini, tahapan yang dapat kita lakukan adalah identifikasi
masalah, memulai pencocokan, dan seleksi.
2. Reuse (menggunakan kembali)
Pada proses Reuse ini, sistem akan melakukan pencarian masalah
pada database melalui identifikasi masalah baru. Setelah itu, sistem
akan menggunakan kembali informasi permasalahan yang pernah
terjadi tersebut yang memiliki kesamaan untuk menyelesaikan
permasalahan yang baru. Proses Reuse dipusatkan pada dua aspek.
Pertama, perbedaan antara kasus sebelumnya dengan kasus sekarang.
Kedua, bagian dari kasus yang lama yang sudah diperoleh akan
dikirimkan menjadi kasus baru. Ada dua cara yang dapat digunakan
untuk melakukan reuse kasus yang sudah ada. Pertama, Reuse solusi
(transformational reuse), Kedua, Reuse yang dapat membuat solusi
(derivational reuse).
3. Revise (meninjau kembali / memperbaiki) Pada proses Reviese ini
akan dilakukan tinjauan kembali/memperbaiki solusi-solusi yang
sudah didapat pada masalah tersebut. Ada dua tugas pokok dari
tahapan Revise ini, diproses ini solusi yang sudah diperoleh dari
proses Reuse akan dievaluasi kembali. Jika berhasil, maka akan
langsung dilanjutkan ke proses selanjutnya yaitu proses retain. Jika
tidak, sistem akan memperbaiki lagi solusi kasus yang diperoleh dari
proses retain dengan menggunakan domain spesifik pengetahuan.
4. Retain (menyimpan)
Pada proses Retain, bisa dibilang proses ini adalah yang terakhir di
dalam system Case Based Reasoning. Di dalam proses system ini akan
menyimpan permasalahan yang baru lalu dimasukan ke dalam basis
pengetahuan, setelah itu akan digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan yang akan dating. (Aldo, 2022)

3. Kelebihan CBR
1. Memecahkan masalah dengan mudah karena dapat mengambil solusi
dengan cepat dan tepat.
2. Semakin banyak pengalaman yang tersimpan di dalam system maka
system akan semakin pintar dalam menemukan solusi untuk sebuah
kasus.
3. Biasanya langsung fokus pada fitur terpenting pada masalah tersebut.
4. Dapat memecahkan masalah dalam domain yang hanya dapat
dipahami sebagian.
5. Dapat memberikan solusi jika tidak ada metode algoritmik yang
tersedia.
6. Dapat menafsirkan konsep terbuka dan tidak jelas. (Aldo, 2022)

4. Kelemahan CBR
1. Tidak menjamin solusi yang didapat itu menjadi solusi terbaik atau
maksimal, karena dalam sistem Case Based Reasoning ini sangat
bergantung pada kasus yang pernah terjadi, maka dari itu jika solusi
dari kasus yang pernah terjadi itu salah, maka dalam hal ini tahapan
revise sangat diperlukan untuk mengurangi tingkat kesalahannya.
2. Namun dalam hal ini, jika semakin banyak pengalaman yang
tersimpan di basis data, maka tidak menutup kemungkinan dalam
penyelesaian suatu kasus baru akan menjadi lama. Itu dikarenakan,
system ini akan mencari kasus-kasus yang paling mirip. (Aldo, 2022)

2.2.11 Basis Web


1. Definisi Aplikasi Berbasis Web
Secara terminologi, web atau website adalah kumpulan dari halaman
situs dan dokumen yang tersebar di beberapa komputer server yang
berada di seluruh penjuru dunia dan terhubung menjadi satu jaringan
melalui jaringan yang disebut internet. Penyebaran informasi yang sangat
cepat dan tidak terikat pada ruang dan waktu telah menjadi keunggulan
web. Dengan web, seseorang dapat dengan mudah melakukan berbagai
hal tanpa harus beranjak dari rumahnya. Misalnya, mendaftar pada suatu
lembaga pendidikan, mengakses berbagai sumber belajar, berdiskusi
dengan orang lain, dan mempublikasikan hasil pemikirannya. (Batubara,
2018)
Aplikasi web merupakan sebuah sistem informasi yang mendukung
interaksi pengguna melalui antarmuka (user interface) berbasis web.
Aplikasi web juga merupakan bagian dari client-side yang dapat
dijalankan oleh web browser. Selain itu aplikasi web juga merupakan
aplikasi yang sejak awal dirancang untuk dapat dieksekusi di dalam
lingkungan berbasis web (Simarmata dalam Basriyanto 2021).

2. Tujuan Aplikasi Berbasis Web


Tujuan aplikasi berbasis web yaitu:
1. Aplikasi berbasis web dapat digunakan untuk membantu operasional
perusahaan seperti membuat invoice, sistem informasi persediaan.
2. Memudahkan dalam penyimpanan data di database.
3. Aplikasi berbasis web juga dapat bekerja memonitoring sistem dalam
hal tampilan, dapat didesain dan disesuaikan untuk berbagai jenis
industri. (Setyawan, 2020)
3. Karakteristik Aplikasi Web
Karakteristik aplikasi web, amtara lain:
1. Kepadartan jaringan
Aplikasi web umumnya berada pada suatu jaringan komputer dan
harus bisa melayani kebutuhan komunitas klien yang beragam.
2. Keserampakan
Sejumlah besar pengguna mungkin akan mengakses aplikasi secara
serempak.
3. Jumlah pengguna yang tidak dapat diprediksi
Jumlah pengguna mungkin beragam dari hari ke hari, Penggunaan di
hari libur mungkin berada di hari kerja.
4. Kinerja
Pengguna aplikasi web akan pergi jika pengguna terlalu lama
menunggu aplikasi web.
5. Ketersediaan
Menyediakan akses layanan 24 jam.
6. Digerakkan oleh data
Beberapa aplikasi web bergantung pada layanan data.
7. Peka terhadap isi
Kualitas isi dan keindahan tetap merupakan factor penting kualitas
web.
8. Evolusi yang berkesinambungan
Merupakan hal yang biasa untuk aplikasi web jika ada pembeharuan
setiap saat.
9. Keamanan
Terhubung ke internet, menyebabkan aplikasi web rentan serangan dari
pihak lain.
10. Estetika
Salah satu daya Tarik aplikasi web adalah tampilan dan nuansanya.
11. Kesegeraan
Aplikasi web sering memerlukan kedisiplinan waktu untuk merintis
produk ke pasar dalam waktu beberapa hari atau berapa minggu.
(Setyawan, 2020)
4. Manfaat Dari Pengembangan Aplikasi Web
1. Kenyamanan
Manfaat yang paling penting dari aplikasi berbasis web adalah bahwa
yang paling nyaman digunakan. Satu dapat menggunakan aplikasi ini
setiap saat dari lokasi manapun di seluruh dunia baik dengan
menggunakan komputer atau telepon untuk mengakses data yang
dibutuhkan sebagai seluruh database tersedia sepanjang waktu.
2. Biaya yang lebih rendah
Aplikasi berbasis web biaya murah dari pada aplikasi dekstop karena
dukungan yang berkurang dan pemeliharaan, persyaratan lebih rendah
pada sistem pengguna akhir dan arsitektur sederhana. Ini juga tidak
menyia-nyiakan ruang komputer.
3. Beberapa Platform
Biasanya semua aplikasi berbasis web jauh lebi harmonis dari seluruh
platform perangkat lunak yang diinstal tradisional. Umumnya ada
kebutuhan dari web browser seperti Internet Explorer, Firefox,
Netscape. Mereka juga kompatibel dengan sebagian besar sistem
operasi komputer (Windows, Linux, atau Mac). Material dari browser
atau sistem operasi, tidak ada perbedaan dalam cara aplikasi bekerja.
Kualitas pekerjaan tetap sepanjang masa yang sama.
4. Download software
Selalu up-to-date, aplikasi berbasis web biasanya up-to-date tidak
perlu menjadi di jalankan selalu, sebagai gradasi. Pengguna tidak harus
menggagalkan tentang apakah aplikasi up-to-date atau tidak. Ini adalah
salah satu manfaat dari aplikasi web open source. (Setyawan, 2020)

5. Kelebihan dan Kekurangan Aplikasi Berbasis Web


Kelebihan kompetitif dari aplikasi berbasis web:
1. Aplikasi tersebut ringan dan dapat diakses selama ada koneksi internet
atau intranet ke server.
2. Dapat diakses dengan menggunakan browser tanpa harus menginstall
aplikasi tersebut.
Kekurangan menggunakan aplikasi berbasis web:
1. Antarmuka yang dapat dibuat terbatas sesuai spesifikasi standar untuk
membuat dokumen Web dan keterbatasan kemampuan Web browser
untuk menampilkannya.
2. Terbatasnya kecepatan internet mungkin membuat respon aplikasi
menjadi lambat.
3. Tingkat keamanan yang lebih rentan untuk diakses oleh orang lain atau
pihak yang tidak berhak. (Setyawan, 2020)

6. Jenis Aplikasi Web


Menurut (Simarmata dalam Basriyanto 2021) menjelaskan bahwa ada
tiga jenis aplikasi web yang utama, yaitu:
1. Aplikasi web yang menggunakan internet seperti situs-situs e-
commerce.
2. Aplikasi web yang menggunakan internet seperti aplikasi-aplikasi yang
digunakan di perusahaan dan dioperasikan pada jaringan client-server.
Aplikasi web yang menggunakan ekstranet seperti aplikasi atau
perangkat lunak kolaboratif yang mengizinkan perusahaan-perusahaan
untuk berbagi informasi manajemen proyek dan pengembangan
produk.

2.3 TEORI PERANCANGAN BASIS DATA


Basis data atau database adalah kumpulan informasi yang disimpan
di dalam computer secara sistematik sehingga dapat diperiksa
menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari
basis data tersebut. Menurut (Setiowati, 2021) “Database atau biasa
disebut basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan.
Data tersebut biasanya terdapat dalam tabel-tabel yang saling berhubungan
satu sama lain, dengan menggunakan field/kolom pada tiap tabel yang
ada.”
Perancangan database (basis data) merupakan upaya untuk
membangun sebuah basis data dalam suatu lingkungan bisnis, untuk
membangun sebuah basis data
terdapat tahapan-tahapan yang perlu dilalui yaitu:
- Perencanaan database (basis data)
- Mendefiniskan sistem
- Analisa dan mengumpulkan kebutuhan
- Perancangan database (basis data)
- Perancangan aplikasi
- Membuat prototype
- Implementasi
- Konversi data
- Pengujian
- Pemeliharaan operasional
(Setiowati, 2021)

2.4 Unified Modelling Language UML


Unified modelling language adalah salah satu standar bahasa yang
banyak digunakan di dunia untuk mendefinisikan reqruitment, membuat
analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman
berorientasi objek. UML dapat digunakan untuk menyederhakan dalam
memvisual permasalahan dan juga mudah untuk dipahami (Oktaviani,
2019).

UML juga merupakan alat perancangan sistem yang disusun secara


khusus dalam mengembangkan dan menganalisis sistem yang
berorientasikan desain dan objek. UML dapat dijadikan sebagai sebuah
standar untuk membuat blueprint sebuah sistem, yang mencakup hal-hal
yang bersifat konseptual seperti proses bisnis dan fungsi-fungsi sistem,
dan juga mencakup hal-hal yang bersifat konkrit seperti statemen bahasa
pemrograman, skema basisdata, dan juga komponen sistem. (Anwar
Fu'adi, 2022)
2.4.1 Use Case Diagram
Use case diagram adalah sebuah kegiatan yang dilakukan oleh sistem,
biasanya dalam menanggapi permintaan dari pengguna sistem. (Evi &
Suardika, 2012). Berikut simbol use case diagram :

Tabel 2. 1 Simbol Use Case Diagram


NO GAMBAR NAMA KETERANGAN

1 Actor Menspesifikasikan himpuan

peran yang pengguna mainkan

ketika berinteraksi dengan use

case.

2 Dependency Hubungan dimana perubahan

yang terjadi pada suatu elemen

mandiri (independent) akan

mempengaruhi elemen yang

bergantung padanya elemen

yang tidak mandiri

(independent).

Generalization Hubungan dimana objek anak

3 (descendent) berbagi perilaku

dan struktur data dari objek

yang ada di atasnya objek

induk (ancestor).

Include Menspesifikasikan bahwa use

4 case sumber secara eksplisit.


Association Apa yang menghubungkan

5 antara objek satu dengan objek

lainnya.

System Menspesifikasikan paket yang

menampilkan sistem secara

6 terbatas.

Use Case Deskripsi dari urutan aksi-aksi

7 yang ditampilkan sistem yang

menghasilkan suatu hasil yang

terukur bagi suatu aktor

Collaboration Interaksi aturan-aturan dan

elemen lain yang bekerja sama

8 untuk menyediakan prilaku

yang lebih besar dari jumlah

dan elemen-elemennya

(sinergi).

Note Elemen fisik yang eksis saat

9 aplikasi dijalankan dan

mencerminkan suatu sumber

daya komputasi

2.4.2 Class Diagram

Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari


segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem
(Muhamad Syarif, Wahyu Nugraha, 2020). Class diagram menggambarkan
struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk
membangun sistem, kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau
operasi, Atribut merupakan variabel-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas
sedangkan operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh kelas.
Berikut simbol class diagram:

Tabel 2. 2 Simbol Class Diagram


NO GAMBAR NAMA KETERANGAN

1 Generalizatio Hubungan dimana objek anak

n (descendent) berbagi perilaku

dan struktur data dari objek

yang ada di atasnya objek induk

(ancestor).

2 Class Himpunan dari objek-objek

yang berbagi atribut serta

operasi yang sama.

3 Collaboration Deskripsi dari urutan aksi-aksi

yang ditampilkan sistem yang

menghasilkan suatu hasil yang

terukur bagi suatu aktor

4 Realization Operasi yang benar-benar

dilakukan oleh suatu objek.


5 Dependency Hubungan dimana perubahan

yang terjadi pada suatu elemen

mandiri (independent) akan

mempegaruhi elemen yang

bergantung padanya elemen

yang tidak mandiri

6 Association Apa yang menghubungkan

antara objek satu dengan objek

lainnya

2.4.3 Activity Diagram

Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow


(aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu
yang ada pada perangkat lunak (Muhamad Syarif, Wahyu Nugraha, 2020).
Yang perlu diperhatikan disini adalah activity diagram menggambarkan
aktifitas sistem bukan apa yang di lakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat
dilakukan oleh system, berikut simbol activity diagram:

Tabel 2. 3 Simbol Activity Diagram


NO GAMBAR NAMA KETERANGAN

1 Actifity Memperlihatkan bagaimana

masing-masing kelas

antarmuka saling berinteraksi

satu sama lain

2 Action State dari sistem yang

mencerminkan eksekusi dari

suatu aksi
3 Initial Bagaimana objek dibentuk

Node atau diawali.

4 Actifity Bagaimana objek dibentuk

Final dan dihancurkan

Node

5 Fork Node Satu aliran yang pada tahap

tertentu berubah menjadi

beberapa aliran

2.4.4 Sequence Diagram


Sequence diagram merupakan uml yang menggambarkan interaksi
antar objek di dalam dan disekitar sistem, termasuk pengguna, display, dan
sebagainya berupa message yang digambarkan terhadap waktu (Muhamad
Syarif, Wahyu Nugraha, 2020). Sequence diagram yang harus digambar
adalah sebanyak pendefinisian use case yang memiliki proses sendiri atau
yang penting semua use case telah didefinisikan interaksi jalannya pesan
sudah di cakup pada sequence diagram, sehingga semakin banyak use case
yang didefinisikan maka sequence diagram yang harus dibuat juga semakin
banyak. Berikut simbol sequence diagram:

Tabel 2. 4 Simbol Sequence Diagram


NO GAMBAR NAMA KETERANGAN

1 LifeLine Objek entity, antarmuka yang

saling berinteraksi.

2 Message Spesifikasi dari komunikasi

antar objek yang memuat

informasi-informasi tentang
aktifitas yang terjadi

3 Message Spesifikasi dari komunikasi

antar objek yang memuat

informasi-informasi tentang

aktifitas yang terjadi

2.5 APLIKASI PENDUKUNG


Aplikasi adalah program siap pakai yang dibuat untuk melaksanakan suatu
fungsi bagi pengguna aplikasi dan dapat digunakan untuk sasaran yang dituju.
Aplikasi pendukung merupakan perangkat lunak yang dibutuhkan atau
digunakan dalam pembuatan aplikasi sistem pakar ini. Aplikasi pendukung
dalam pembuatan sistem yang digunakan yaitu sebagai berikut:

2.5.1 XAMPP
XAMPP adalah suatu bundel web server yang populer digunakan untuk
coba-coba di windows karena kemudahan instalisasinya. Xampp
merupakan perangkat lunak bebas yang mendukung banyak sistem
operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah
sebagai server yang berdiri sendiri (localhost) yang terdiri atas Apache
HTTP Server. Mysql database dan penerjemahan bahasa yang ditulis
dengan bahasa pemrograman PHP. Nama Xampp merupakan singkatan
dari empat sistem operasi yaitu Apache, Mysql, PHP, dan Perl. Program
ini tersedia dalam GNU dan bebas, merupakan web server yang mudah
digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis.
(Sarwindah, 2018)

2.5.2 MySQL
MySQL adalah system manajemen basis data relasional open source
yang menggunakan bahasa query terstruktur (SQL). PHP sering
menggunakan MySQL sebagai database. Oleh karena itu, MySQL
didefinisikan sebagai sebuah program database server yang mampu
menerima dan mengirimkan datanya dengan cepat, multi user, serta
menggunakan perintah standar SQL. (Mohammad Ahmadar, 2021)
MySQL sebagai basis data yang sangat disukai hampir setiap
programmer web melalui alasannya yakni bahwasannya program tersebut
sebagai basis data yang sangatlah cukup stabil serta kuat dalam
penggunaannya selaku media penyimpanan data. MySQL mampu
menangani puluhan ribu tabel dan miliaran baris data dengan cepat dan
lancar. Sebagai suatu basis data server yang bisa melakukan manajemen
basis data secara tepat MySQL dihitung sebagai basis data yang sangat
digemari dan dominan dipergunakan jika dibandingkan basis data yang
lain. Bukan hanya MySQL terdapat berbagai jenis basis data server yang
sama mempunyai keahlian yang tidak dapat dianggap enteng seperti
halnya PostgreSQL dan Oracle. (Ardian Dwi Praba, 2020)

2.5.3 Virtual Studio Code


Visual Studio Code adalah editor source code yang dikembangkan
oleh Microsoft untuk Windows, Linux, Mac Os. Muncul dengan Built-in
dukungan untuk Javascript, TypeScript, dan Node.js dengan memiliki
ekosistem yang kaya untuk bahasa lain (seperti C++, C#, Java, Python,
PHP, Go) dan runtimes (seperti .NET dan Unity). Software ini juga
mendukung untuk debugging, GIT control yang disematkan penyorotan
sintaks, penyelesaian kode cerdas, cuplikan dan kode refactoring. Hal ini
juga dapat disesuaikan, sehingga pengguna dapat mengubah tema editor,
Shortcut keyboard dan preferensi. Visual Studio Code gratis dan open
source, meskipun unduhan resmi berada dibawah lisensi proprietary.

2.5.4 Google Chrome


Google adalah perusahaan mesin pencari yang didirikan pada tahun 1998
oleh Sergey Brin dan Larry Page. Saat ini, kantor pusat Google berlokasi
di Mountain View, California. Lebih dari 70 persen dari permintaan
pencarian online di seluruh dunia ditangani oleh Google.
Google Chrome merupakan sebuah aplikasi peramban yang digunakan
untuk menjelajah dunia maya seperti halnya Firefox, Opera ataupun
Microsoft Edge. Jika Firefox dikembangkan oleh Mozilla, Google Chrome
dibuat dan dirancang oleh Google, perusahaan internet terbesar di dunia
yang juga mempunya android. Web Browser digunakan untuk
menampilkan hasil website yang telah dibuat. Web browser yang paling
sering digunakan diantaranya adalah, Mozilla Firefox, Google Chrome dan
masih banyak lagi (Abdulghani, 2019)

2.5.5 PHP
PHP adalah server side embedded script language yang artinya semua
sintaks dan perintah program yang ditulis akan sepenuhnya dijalankan
oleh server, tetapi dapat disertakan pada halaman HTML biasa. PHP yakni
script yang dipergunakan dalam merancang halaman website dinamis,
yang diartikan bahasa dihalaman nantinya dimunculkan didalam
rancangan ketika halaman tersebut ditagih klien. Mekanisme tersebut
membuat informasi yang didapatkan klien pasti terbaru ataupun update
dimana seluruh script PHP dieksekusi terhadap server yang mana script
itu dijalankan. (Raharjo, 2022)

2.5.6 Balsamiq Wireframes


Balsamiq Wireframes adalah program aplikasi yang digunakan dalam
pembuatan user interface sebuah aplikasi. Balsamiq Wireframes
menyediakan tools yang dapat memudahkan dalam membuat desain
prototyping aplikasi yang akan dibuat. Software ini berfokus pada konten
yang ingin digambar dan fungsionalitas yang dibutuhkan oleh pengguna.
balsamiq mockups membantu dalam membuat tampilan web dalam bentuk
gambar di komputer. Tujuannya selain agar membuat tampilan (desain)
website menarik juga dapat menyesuaikan dengan kebutuhan customer
(pelanggan). Dengan alat pembuat mockup maka dapat menganalisa tata
letak, desain dan fungsi. Kelebihan Balsamiq Wireframes dibanding
software pembuat mockup lainnya adalah aplikasi ini berbasis cloud,
disertai aplikasi desktop yang memungkinkan dengan cepat dan mudah
membuat rancangan website. Dengan konten yang terbuat seperti dari
gambaran tangan, akan membuat lebih fokus pada pemecahan masalah
user interface yang lebih besar, daripada pada perincian website
(Bryllyantri, 2020).
2.5.7 Draw.io
Draw.io adalah platfrom menggambar grafik, flowchart, charts
network diagram dan lain lain. Situs ini hanya mendukung fitur dengan
web yang mendukung HTML. Draw.io memudahkan pembuatan diagram
tanpa batasan jumlah dan penyimpanan arsip menggunakan Google Drive.
Tidak hanya dapat menggunakan Google Drive, juga dapat menggunakan
Gitlab, GitHub, One Drive, Google Slide dan Google Documents
(Amrulloh, 2021).

2.5.8 Microsoft Office Word


Microsoft office word adalah perangkat lunak pengolah kata (word
processor) andalan Microsoft. Microsoft Word merupakan program
pengolah kata pada komputer yang pertama kali diperkenalkan pada tahun
1983 oleh raksasa teknologi Microsoft. Sejak awal diciptakan, produk ini
telah mengalami pengembangan dalam berbagai versi. Microsoft Word
memungkinkan penggunanya mengkombinasikan tidak hanya berupa kata,
tetapi juga gambar dan diagram (Nurul Ahadia, 2021)

2.6 Teori Pengujian Sistem


Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup
dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara
terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi
kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal. (Soetam Rizky Wicaksono,
2011)

2.6.1 Pengujian Black-Box

Pengujian black box yaitu sebagai proses pengujian tingkah laku yang
mana lebih memfokuskan dalam syarat fungsional perangkat lunak. Hal
tersebut diartikan bahwasannya Teknik uji black box memberi kemungkinan
dalam merancang sekumpulan keadaan yang dengan menyeluruh bisa
melaksanakan seluruh keperluan fungsional bagi program. Black box testing
bukanlah sebagai teknik alternatif dalam black box akan tetapi hal tersebut
sebagai metode yang bisa melengkapi dan dapat dilaksanakan dalam
pengungkapan ke erroran yang tidak sama dari apa yang diungkapkan dari
pendekatan white box. Pengujian black box merancang data uji yang
didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dieksekusi pada
perangkat lunak dan kemudian keluar dari perangkat lunak dicek apakah
telah sesuai yang diharapkan. (Fahrezi, 2022)

2.6.2 Kelebihan Pengujian Black Box

Adapun kelebihan dari pengujian black box sebagai berikut:

1. Spesifikasi program dapat ditentukan diawal.

2. Dapat digunakan untuk menilai konsistensi program.

3. Testing dilakukan spesifikasi.

4. Tidak perlu melihat kode program secara detail.

2.6.3 Kekurangan Pengujian Black Box

Jika spesifikasi program yang dibuat kurang jelas dan ringkas, maka akan
sulit membuat dokumentasi setepat mungkin.

2.7 Pengujian Hasil Diagnosa

Pengujian hasil diagnosa yaitu pengujian yang dilakukan dengan


mendiagnosa kasus baru berdasarkan kasus lama yang pernah terjadi dan
memberikan solusi pada kasus baru berdasarkan pada kasus lama yang
memiliki nilai kemiripan tertinggi.

Berikut merupakan rumus dari pengujian hasil diagnosa:

( s 1∗w 1 ) + ( s 2∗w 2 ) +. … …+(sn∗wn)


Similarity (p ,q )=
w 1+ w 2+.....+wn

Diketahui:
P : kasus terbaru
Q : kasus yang terdapat pada basis pengetahuan
W : weight (bobot dari gejala)
S : similarity (nilai kesamaan)
BAB III

ANALISA DAN PERANCANGAN


3.1 Analisa Sistem
Analisis sistem merupakan suatu proses yang dilakukan untuk memahami,
mendokumentasikan, dan menganalisa sistem informasi. Dan juga dapat
mencakup pengumpulan data, pengidentifikasian masalah, pemodelan proses, dan
perancangan solusi yang lebih baik. Analisis sistem dapat membantu dalam
meningkatkan efisisensi, produktivitas, dan juga kualitas sistem atau proses yang
ada, serta memastikan bahwa kebutuhan pengguna terpenuhi dengan baik.

Analisis sistem terdiri dari sistem yang sedang berjalan dan analisis sistem
usulan yang akan dijelaskan dibawah ini:

3.1.1 Analisa Sistem Berjalan


Analisis sistem berjalan adalah proses sistem yang ada saat ini dan juga langkah-
langkah yang menunjukan proses penguraian data pada suatu sistem. Adapun
hasil analisis yang dilakukan tentang sistem yang sedang berjalan adalah sebagai
berikut

a. Jika terjadi suatu masalah pada tanaman bawang merah maka petani akan
mendatangi dan mencari informasi kepada pakar.
b. Pakar akan membantu mengatasi masalah yang terjadi dengan
komunikasi langsung.
c. Petani akan mengeksekusi sesuai arahan yang diberikan pakar sampai
dirasa masalah sudah ditangani dengan tepat.
d. Jika seorang petani bawang sudah mengetahui dan memahaminya maka
petani tersebut langsung menlaksanakan.

Berikut ini merupakan gambar analisis sistem yang sedang berjalan di PT.
Sinergi Brebes Inovatif:
Gambar 3.1 analisis Sistem Berjalan

Sistem yang berjalan ini dinilai kurang efektif sehingga menjadi salah satu
penyebab lambatnya penanganan penyakit pada tanaman bawang merah oleh
petani dalam mencari solusi terkait masalah yang terjadi.

3.1.2 Analisa Sistem Usulan

Berdasarkan sistem yang sedang berjalan, peneliti mengusulkan


sebuah sistem yang lebih sederhana tanpa harus mendatangi pakar, yaitu
petani tinggal membuka website sistem pakar diagnosa penyakit pada
tanaman bawang merah, lalu melakukan konsultasi dan memilih gejala
penyakit yang timbul pada tanaman bawang merah tersebut. Kemudian
sistem akan menampilkan hasil dan juga solusi yang harus dilakukan
terhadap tanaman bawang merah yang terserang penyakit.

Berikut merupakan analisis sistem usulan dalam sistem pakar dan


dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 3.2 Analisis Sistem Usulan

Dengan perkembangan teknologi, peneliti berusaha meningkatkan


efektivitas dalam menjembatani antara petani dengan pakar untuk
melakukan konsultasi pada tanaman bawang merah yang terserang
penyakit. Untuk itu melalui media sistem pakar ini diharapkan dapat
diharapkan dapat membantu dan memberikan manfaat untuk para petani.
3.1.3 Analisis Peran Sistem

Peran sistem dalam membuat sistem pakar sangat penting untuk


memungkinkan sistem ini berfungsi secara efektif dalam menganalisis masalah
dan memberikan solusi berdasarkan pengetahuan para ahli.

Sistem pakar menggabungkan teknologi komputer dan pengetahuan untuk


menghasilkan sistem yang lebih baik. Peranan sistem yang dibutuhkan oleh petani
adalah sebagai berikut:

a. Sistem mampu memberikan kemudahan kepada para petani dalam


mencari informasi mengenai diagnosa penyakit yang terjadi pada
tanaman bawang merah.
b. Petani dapat segera melakukan penanganan terhadap tanaman bawang
merah yang terkena penyakit dengan acuan yang sudah dikonsultasikan
menggunakan bantuan sistem pakar yang sudah dibuat.
3.2 Perancangan Basis Data

Perancangan basis data merupakan tahapan untuk memetakan model


konseptual ke model basis data yang akan dipakai. Perancangan basis data terbagi
menjadi beberapa bagian, yaitu ERD, transformasi ERD ke LRS, LRS, dan
spesifikasi basis data.

3.2.1 Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD merupakan suatu model grafis yang digunakan dalam


perancangan basis data untuk menggambarkan hubungan antara entitas
yang terkait dalam suatu sistem. Dan juga dapat membantu dalam
memvisualisasikan bagaimana entitas berinteraksi dengan satu sama lain
dalam sistem, serta menggambarkan struktur data dengan jelas, sehingga
memudahkan dalam perancangan dan pengembangan sistem.
Berikut adalah gambar dari entity relationship diagram:

Gambar 3.3 Entity Relationship Diagram

Pada gambar ini merupakan ERD dari sistem yang dibuat, dimana terdapat
6 entitas yang saling terhubung antara satu entitas dengan yang lainnya.
3.2.2 Transformasi ERD ke LRS

Transformasi Entity Relationship Diagram (ERD) ke Logical


Record Structure (LRS) melibatkan pemetaan entitas, atribut, relasi, dan
kardinalitas dari ERD ke LRS yang digunakan untuk merancang basis
data. Transformasi ERD ke LRS merupakan langkah penting dalam
merancang struktur basis data yang efisien dan efektif untuk sistem yang
diinginkan.

Gambar 3.4 Transformasi ERD To LRS


3.2.3 Logical Record Structure (LRS)

Logical Record Structure (LRS) adalah istilah yang digunakan dalam


konteks pemrosesan data dan sistem komputer. Ini merujuk pada cara data
diatur dalam satu entitas atau rekaman logis dalam suatu sistem. LRS
mencakup elemen-elemen data yang berbeda, seperti field atau kolom
data, dan menentukan bagaimana data-data ini saling terkait dan
diorganisasi dalam rekaman. Dalam hal ini, LRS merupakan aspek penting
dalam desain basis data dan sistem informasi, karena itu mempengaruhi
cara data diambil, dimanipulasi, dan digunakan dalam suatu aplikasi atau
sistem.

Gambar 3.4 Logical Record Structure (LRS)

Pada gambar ini merupakan LRS dari sistem yang dibuat, dimana LRS ini
dibuat berdasarkan ERD yang telah dibuat sebelumnya.
3.2.4 Spesifikasi Basis Data

Dalam pembuatan sebuah sistem atau aplikasi dibutuhkan adanya basis

data atau database yang dimana berfungsi untuk menampung seluruh data dari

sebuah sistem yang dibuat. Berikut perancangan basis data dari sistem yang

penulis buat:

1. Tabel Admin
Tabel ini merupakan table admin dimana tabel admin ini berfungsi
untuk menyimpan data admin

Tabel 3. 1 Tabel Admin

No Field Type Keterangan


1 Id_admin Integer (11) Id admin
2 Username Varchar (10) Username login
3 Password Varchar (10) Password login
4 Nama Varchar (50) Nama admin

Pada tabel ini terdapat field id_admin dengan type integer (11), username
dengan type varchar (10), password dengan type integer (10), nama (50). Serta
terdapat keterangan dari setiap field yaitu id admin, username, password dan
nama admin.
2. Tabel User
Tabel ini merupakan tabel admin dimana tabel user ini berfungsi untuk
login user dan untuk mengisi halaman konsultasi.

Tabel 3. 2 Tabel User

No Field Type Keterangan


1 Id_User Integer (11) Id user
2 Username Varchar (10) Username login
3 Password Varchar (10) Password login
4 Nama Varchar (50) Nama User
Pada tabel user ini terdapat field id_user dengan type integer (11), username
dengan type varchar (10), password dengan type integer (10), nama (50). Serta
terdapat keterangan dari setiap field yaitu id user, username, password dan nama
user.
3. Tabel Ciri / Gejala
Tabel ini merupakan tabel ciri gejala dimana tabel gejala ini berfungsi
untuk menyimpan data ciri dari gejala.

Tabel 3. 3 Tabel Ciri

No Field Type Keterangan


1 Id_Ciri Integer (11) Id ciri
2 Nama_Ciri Text Nama gejala
3 Bobot Integer (11) Bobot dari gejala

Pada tabel ini terdapat field id_ciri dengan type integer (11), Nama_Ciri
dengan type text, dan bobot dengan type integer (11). Serta terdapat keterangan
dari setiap field yaitu id ciri, nama gejala, dan bobot dari gejala.
4. Tabel Jenis Penyakit
Tabel ini merupakan tabel jenis penyakit dimana tabel penyakit ini
berfungsi untuk menyimpan data semua jenis dari penyakit yang di
input.

Tabel 3. 4 Jenis Penyakit

No Field Type Keterangan


1 Id_Jenis Varchar (5) Id jenis penyakit
2 Nama_Jenis Varchar (50) Nama penyakit
3 Detail_Jenis Text Detail dari penyakit
4 Solusi_Jenis Text Solusi dari penyakit
5 File_Image Varchar (150) Gambar hasil penyakit
Pada tabel ini terdapat field id_Jenis dengan type varchar (5), Nama_Jenis
dengan type varchar (50), Detail_Jenis dengan type text, Solusi_Jenis dengan type
text dan File_Image dengan type Varchar (150). Serta terdapat keterangan dari
setiap field yaitu id jenis penyakit, nama penyakit, detail dari penyakit, solusi dari
penyakit, dan gambar hasil penyakit.

5. Tabel klasifikasi
Tabel ini merupakan tabel klasifikasi dimana tabel klasifikasi ini
berfungsi untuk menyimpan data dari penyakit.
Tabel 3. 5 Klasifikasi

No Field Type Keterangan


1 Id_Klasifikasi Integer (11) Id klasifikasi
2 Id_Jenis Varchar (5) Id jenis penyakit
3 Id_Ciri Integer (11) Id ciri penyakit

Pada tabel ini terdapat field Id_Klasifikasi dengan type integer (11), Id_ Jenis
dengan type varchar (5), dan Id_Ciri dengan type integer (11). Serta terdapat
keterangan dari setiap field yaitu id klasifikai, id jenis penyakit, dan id ciri
penyakit.

6. Tabel Konsultasi
Tabel ini merupakan tabel konsultasi dimana tabel konstultasi ini
berfungsi untuk menyimpan semua aktivitas user yang telah melakukan
konsultasi atau biasa di sebut record / hasil riwayat.

Tabel 3. 6 Konsultasi

No Field Type Keterangan


1 Id Bigint (20) Id
2 Id_jenis Varchar (5) Id jenis penyakit
3 Keterangan Varchar (50) Keterangan penyakit
4 Aktif Integer (11) Petani/admin yang mengakses
5 Created_by Integer (11) Di buat untuk petani/admin
6 Created_date Timestamp Tanggal konsultasi
Pada tabel ini terdapat field Id dengan type Bigint (20), Id_jenis dengan type
varchar (5), Ketrangan dengan type Varchar (50), Aktif dengan type Integer (11),
Created_by dengan type (11), dan Created_date dengan type Timestamp Serta
terdapat keterangan dari setiap field yaitu id, id jenis penyakit, keterangan
penyakit, petani / admin yang mengakses. Di buat untuk petani dan admin, dan
tanggal konsultasi.

3.3 Perancangan Unifed Modelling Langguage (UML)


UML (Unified Modelling Language) merupakan suatu metode dalam
pemodelan secara visual yang digunakan sebagai sarana perancangan sistem
berorientasi objek. Awal mulanya, UML diciptakan oleh Object Management
Group dengan versi awal 1.0 pada bulan Januari 1997. Unified Modeling
Language (UML) digunakan dalam perancangan sistem operasi ini. UML
menyediakan beberapa diagram dalam proses perancangan aplikasi yang akan
dibangun diantaranya yaitu: use case diagram, activity diagram, sequence
diagram, dan class diagram.

UML juga dapat dikatakan sebagai suatu bahasa standar visualisasi,


perancangan, dan pendokumentasian sistem, atau dikenal juga sebagai bahasa
standar penulisan sebuah software.

3.3.1 Use Case Diagram


Use case diagram merupakan salah satu jenis diagram dalam UML yang
digunakan untuk menggambarkan interaksi antara berbagai aktor dan sistem
dalam hal fungsionalitas yang disediakan oleh sistem tersebut. Use case diagram
membantu dalam mendefinisikan, merencanakan, dan menggambarkan skenario
penggunaan yang berbeda dalam sistem, dan ini merupakan alat yang berguna
dalam menganalisis kebuhan perangkat lunak dan perangkat sistem. Use case juga
bekerja dengan skenario, dan digunakan untuk mendeskripsikan urutan Langkah
yang menerangkan apa yang dilakukan aktor terhadap sistem maupun sebaliknya.
Dibawah ini adalah gambar diagram use case:
Gambar 3.5 Use Case Diagram

Use case menggambarkan interaksi antara pengguna dengan sistem. Use case
menyediakan sebuah narasi bagaimana sebuah sistem digunakan, dan
menggambarkan bagaimana pengguna berinteraksi dengan sistem untuk
melakukan beberapa aktivitas.

1. Skenario Use Case Login


Menceritakan bagaimana proses login yang terjadi pada sistem. Berikut
skenario use case login admin atau pakar:

Tabel 3.7 Skenario Use Case Login

Nama Use Case Login


Aktor Admin atau pakar
Deskripsi Use Case ini merupakan proses bagi admin untuk
masuk kedalam pengelolaan sistem
Tujuan Untuk memasuki pengeloalaan sistem
Kondisi awal Admin atau pakar belum berhasil masuk ke
pengelolaan sistem
Kondisi akhir Admin atau pakar berhasil masuk ke pengelolaan
sistem
2. Skenario Use Case Kelola Data Gejala
Menceritakan bagaimana proses mengelola data gejala yang terjadi pada
sistem. Berikut use case mengelola data gejala:

Tabel 3.8 Skenario Use Case gejala

Nama Use Case Kelola Gejala


Aktor Admin atau pakar
Deskripsi Use case merupakan proses yang dilakukan admin
untuk melakukan pembaharuan data gejala.
Pembaharuan bisa berupa penambahan, penghapusan
atau perubahandata gejala.
Tujuan Untuk melakukan pembaharuan pada gejala
Kondisi awal Tidak ada perubahan pada data gejala
Kondisi akhir Ada perubahan pada data gejala

3. Skenario Use case Kelola Data Penyakit

Menceritakan bagaimana proses mengelola data penyakit yang terjadi pada


sistem. Berikut use case mengelola data penyakit:

Tabel 3.9 Skenario Use Case Kelola Data Penyakit

Nama Use Case Kelola Penyakit


Aktor Admin atau pakar
Deskripsi Use case ini merupakan proses yang dilakukan admin
untuk melakukan pembaruan data penyakit.
Pembaruan bisa berupa penambahan, penghapusan,
atau perubahan data penyakit.
Tujuan Untuk melakukan pembaruan pada penyakit
Kondisi awal Tidak ada perubahan pada data penyakit
Kondisi akhir Ada perubahan pada data penyakit
4. Skenario Use Case Kelola Data Solusi

Menceritakan bagaimana proses mengelola data solusi yang terjadi pada


sistem. Berikut use case mengelola data solusi:

Tabel 3.10 Skenario Use Case Kelola Data Solusi

Nama Use Case Kelola Solusi


Aktor Admin atau pakar
Deskripsi Use case ini merupakan proses yang dilakukan admin
atau pakar untuk melakukan pembaruan data solusi.
Pembaruan bisa berupa penambahan,penghapusan,
atau perubahan data solusi.
Tujuan Untuk melakukan pembaruan pada data solusi
Kondisi awal Tidak ada perubahan pada data solusi
Kondisi akhir Ada perubahan pada data solusi

5. Skenario Use Case Logout

Menceritakan bagaimana proses mengelola data admin yang terjadi pada


sistem. Berikut use case mengelola data logout:

Tabel 3.11 Skenario Use Case Logout

Nama Use Case Logout


Aktor Admin atau pakar
Deskripsi Use Case ini merupakan proses bagi admin untuk
keluar dari pengelolaan sistem
Tujuan Untuk keluar dari pengeloaan sistem
Kondisi awal Admin atau pakar masih didalam menu pengelolaan
sistem
Kondisi akhir Admin atau pakar berhasil keluar dari pengelolaan
sistem
6. Skenario Use Case Kelola Data Kasus

Menceritakan bagaimana proses mengelola data kasus yang terjadi pada


sistem. Berikut use case mengelola data kasus:

Tabel 3.12 Skenario Use Case Kelola Data Kasus

Nama Use Case Kelola Data Kasus


Aktor Admin atau pakar
Deskripsi Use case ini merupakan proses yang dilakukan admin
atau pakar untuk melakukan pembaruan data kasus.
Pembaruan bisa berupa penambahan atau
penghapusan data kasus.
Tujuan Untuk melakukan pembaruan pada data kasus
Kondisi awal Tidak ada perubahan pada data kasus
Kondisi akhir Ada perubahan pada data kasus.

7. Skenario Use Case Konsultasi

Menceritakan bagimana proses mengelola data konsultasi yang terjadi


pada sistem. Berikut use case konsultasi:

Tabel 3.13 Skenario Use Case Konsultasi

Nama Use Case Kelola Data Kasus


Aktor User
Deskripsi Use case ini merupakan proses bagi user untuk
melakukan konsultasi dengan memillih gejala yang
ada.
Tujuan Untuk mendapatkan solusi dari gejala yang dipilih
Kondisi awal User belum memiliki gejala
Kondisi akhir User mendapatkan informasi solusi hasil konsultasi
3.3.2 Activity Diagram
Activity diagram yaitu diagram yang dapat memodelkan proses-proses yang
terjadi pada suatu sistem. Runtunan proses dari suatu sistem digambarkan secara
vertikal. Activity diagram merupakan diagram dalam bentuk khusus dari
statechart diagram, sehingga activity diagram kadangkala digunakan untuk
memodelkan suatu kebiasaan sesuai dengan ketentuan yang ada.

Pada sistem pakar diagnosa penyakit bawang merah ini terdapat beberapa
activity diagram yang digambarkan. Gambar activity diagram yang pertama
dilakukan oleh pengguna dan gambar berikutnya merupakan diagram activity
untuk pengelolaan sistem yang dilakukan oleh admin atau pakar. Pada activity
diagram pengguna, digambarkan alur penggunaan sistem untuk konsultasi sampai
pengguna mendapatkan hasil dari konsultasi. Sedangkan pada activity diagram
admin atau pakar digambarkan alur penggunaan sistem untuk pengelolaan sistem
yang dilakukan admin atau pakar.

1. Activity Diagram Login Admin

Gambar 3.6 Activity Diagram Login


Pada gambar diatas merupakan activity diagram login dimana admin
memilih login, maka sistem akan menampilkan halaman form login, admin
mengisi username dan password, apabila data yang di isi sesuai maka akan
menampilkan halaman utama admin dan apabila tidak cocok maka akan ada
notifikasi salah password dan akan tetap pada halaman login.

2. Activity Diagram Login User

Gambar 3.7 Activity Diagram Login User


Pada gambar diatas merupakan activity diagram login dimana user
memilih login, maka sistem akan menampilkan halaman form login, user mengisi
username password, apabila data yang di isi sesuai maka akan menampilkan
halaman utama user apabila tidak cocok maka akan ada peringatan salah
password dan tetap pada halaman login.
3. Activity Diagram Kelola Data Penyakit

Gambar 3.8 Activity Diagram Kelola Data Penyakit


Pada gambar diatas merupakan activity diagram penyakit dimana admin
memilih menu penyakit, maka sistem akan menampilkan halaman penyakit,
admin dapat menambah, merubah, dan menghapus data penyakit yang ada pada
sistem maka sistem akan memproses dan memperbarui data.
4. Activity Diagram Kelola Data Gejala

Gambar 3.9 Activity Diagram Kelola Data Gejala

Pada gambar diatas merupakan activity diagram gejala dimana admin


memilih menu gejala maka sistem akan menampilkan halaman gejala, admin
dapat manambah dan menghapus data gejala yang ada pada sistem maka sistem
akan memproses dan memperbarui data.
5. Activity Diagram Kelola Data Basis Pengetahuan

Gambar 3.10 Activity Diagram Kelola Data Basis Pengetahuan

Pada gambar diatas merupakan activity diagram basis pengetahuan dimana


admin memilih menu basis pengetahuan maka sistem akan menampilkan halaman
basis pengetahuan, admin dapat manambah dan menghapus data basis
pengetahuan yang ada pada sistem maka sistem akan memproses dan
memperbarui data.
6. Activity Diagram Kelola Data Riwayat Hasil Konsultasi

Gambar 3.11 Activity Diagram Kelola Data Riwayat Hasil Konsultasi

Pada gambar diatas merupakan activity diagram riwayat hasil konsultasi


dimana admin memilih menu kasus maka sistem akan menampilkan halaman
riwayat konsultasi, admin dapat melihat siapa saja yang baru mengakses atau
menggunakan aplikasi konsultasi.

7. Activity Diagram User Informasi

Gambar 3.12 Activity Diagram Kelola Data User Informasi


Pada gambar diatas merupakan activity diagram user informasi dimana
user memilih menu informasi maka sistem akan menampilkan halaman
informasi, user dapat melihat data informasi yang ada pada sistem.

8. Activity Diagram User Konsultasi

Gambar 3.13 Activity Diagram Kelola Data User Konsultasi

Pada gambar diatas merupakan activity diagram user konsultasi dimana


user memilih menu konsultasi maka sistem akan menampilkan halaman
konsultasi, user dapat memilih gejala penyakit untuk konsultasi yang ada pada
sistem.
9. Activity Diagram Logout Admin

Gambar 3.14 Activity Diagram logout admin

Pada gambar diatas merupakan activity diagram logout dimana


admin memilih logout, dan sistem akan menampilkan pilihan logout, lalu
admin mengkonfirmasi jika tidak jadi logout maka sistem akan menunda
proses logout, jika jadi logout maka sistem akan memproses logout dan
akan menampilkan kembali menu utama.
10. Activity Diagram Logout User

Gambar 3.15 Activity Diagram logout user

Pada gambar diatas merupakan activity diagram logout user dimana user
memilih logout, dan sistem akan menampilkan pilihan logout, lalu user
mengkonfirmasi jika tidak jadi logout maka sistem akan menunda proses logout,
jika jadi logout maka sistem akan memproses logout dan akan menampilkan
kembali menu utama.
3.3.3 Sequence Diagram
Sequence diagram terdiri dari dimensi vertikal (waktu) dan dimensi
horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence diagram biasanya digunakan
untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang
dilakukan sebagai respon dari sebuah event untuk menghasilkan output
tertentu.

1. Sequence Diagram Login Administrator

Gambar 3.16 Sequence Diagram Login

Pada gambar diatas merupakan sequence diagram login dimana admin


memilih login, maka sistem akan menampilkan halaman form login, admin
mengisi username password, apabila data yang di isi sesuai maka akan
menampilkan halaman utama admin dan apabila tidak sesuai maka akan tetap
pada halaman login.
2. Sequence Diagram Login User

Gambar 3.17 Sequence Diagram User


Pada gambar diatas merupakan sequence diagram login dimana user
memilih login, maka sistem akan menampilkan halaman form login, admin
mengisi username password, apabila data yang di isi sesuai maka akan
menampilkan halaman utama user dan apabila tidak sesuai maka akan tetap pada
halaman login.

3. Sequence Diagram Kelola Data Penyakit


Gambar 3.18 Sequence Diagram Kelola Data Penyakit

Pada gambar diatas merupakan sequence diagram penyakit dimana admin


memilih menu penyakit, maka sistem akan menampilkan halaman penyakit,
admin dapat menambahkan, merubah dan menghapus data penyakit yang ada pada
sistem, maka sistem akan memproses dan memperbarui data.

4. Sequence Diagram Kelola Data Gejala

Gambar 3.19 Sequence Diagram Kelola Data Gejala

Pada gambar diatas merupakan sequence diagram gejala dimana admin


memilih menu gejala, maka sistem akan menampilkan halaman gejala, admin
dapat menambahkan dan menghapus data gejala yang ada pada sistem, maka
sistem akan memproses dan memperbarui data.
5. Sequence Diagram Kelola Data Basis Pengetahuan

Gambar 3.20 Sequence Diagram Kelola Data Basis Pengetahuan

Pada gambar diatas merupakan sequence diagram basis pengetahuan,


dimana admin memilih menu basis pengetahuan, maka sistem akan menampilkan
halaman basis pengetahuan, admin dapat menambahkan dan menghapus data pada
basis pengetahuan yang ada di sebuah sistem, maka sistem akan memproses dan
memperbarui data.
6. Sequence Diagram Kelola Data Riwayat Konsultasi

Gambar 3.21 Sequence Diagram Kelola Data Riwayat Konsultasi


Pada gambar diatas merupakan sequence diagram riwayat
konsultasi dimana admin memilih menu riwayat hasil konsultasi, maka
sistem akan menampilkan halaman riwayat hasil konsultasi, admin dapat
melihat user yang sudah melakukan konsultasi yang ada pada sistem.
7. Squence Diagram Logout Admin

Gambar 3.22 Sequence Diagram Logout Admin


Pada gambar diatas merupakan sequence diagram logout admin, dimana
admin memilih menu logout, lalu sistem akan memproses logout dan akan
menampilkan kembali menu login.

8. Sequence Diagram Logout User

Gambar 3.23 Sequence Diagram Logout User

Pada gambar diatas merupakan sequence diagram logout user, dimana


user memilih menu logout, lalu sistem akan memproses logout dan akan
menampilkan kembali menu login.
3.3.4 Class Diagram
Class diagram merupakan salah satu jenis diagram struktur pada UML
yang menggambarkan dengan jelas struktur serta deskripsi class, atribut, metode,
dan hubungan dari setiap objek. Manfaat dari perancangan kelas yaitu untuk
membuat kelas-kelas perancangan yang memenuhi perannya dalam realisasi use
case dan spesifikasi-spesifikasi kebutuhan. Class diagram untuk sistem pakar ini
yaitu sebagai berikut:

Gambar 3.24 Class Diagram


Diagram ini memberikan pandangan terhadap kelas-kelas yang ada dalam
sistem, hubungan antar kelas, dan atribut yang dimiliki oleh setiap kelas. Class
diagram membantu dalam merancang, memahami, dan mengkomunikasikan
struktur kelas dalam suatu sistem perangkat lunak.

3.4 User Interface


Perancangan antar muka bertujuan untuk memberikan gambaran tentang
aplikasi yang akan dibangun. Perancangan antar muka juga bagian dari aplikasi
yang digunakan sebagai alat interaksi antara sistem dengan pengguna.

1. Form Menu Utama


Perancangan menu utama sabagai halaman awal pada aplikasi yang
menampilkan menu-menu yang ditawarkan oleh sistem pakar diagnosa
penyakit pada tanaman bawang merah.

Gambar 3.25 Form Menu Utama


2. Form Menu Login Admin
Form menu administrator yaitu form berfungsi untuk masuk pada menu
yang hanya dapat diakses atau dibuka oleh admin/pakar untuk memperbaharui
data sesuai dengan perkembangan pengetahuan dari para pakar.

Gambar 3.26 Form Menu Login Admin

3. Form Menu Login User


Form menu login user yaitu form berfungsi untuk masuk pada menu yang
hanya dapat diakses atau dibuka oleh user / petani untuk melakukan konsultasi
penyakit pada tanaman bawang merah.
Gambar 3.27 Form Menu Login Admin

4. Form Menu Beranda Admin


Form menu beranda admin merupakan form yang menampilkan menu-
menu sebagai kebutuhan pembaruan data yang hanya dapat diakses oleh
admin/pakar.

Gambar 3.28 Form Menu Beranda Admin


5. Form Menu Penyakit
Form menu penyakit merupakan halaman untuk mengelola data penyakit
yang hanya dapat diakses oleh admin /pakar.

Gambar 3.29 Form Menu Penyakit

6. Form Menu Gejala


Form menu gejala merupakan halaman untuk mengelola data gejala yang
hanya bisa diakses oleh admin/pakar.

Gambar 3.30 Form Menu Gejala


7. Form Menu Basis Pengetahuan
Form menu basis pengetahuan merupakan halaman mengelola data kasus
yang hanya dapat diakses oleh admin/pakar.

Gambar 3.31 Form Menu Basis Pengetahuan

8. Form Menu Riwayat Hasil Konsultasi


Form menu riwayat hasil konsultasi merupakan halaman untuk melihat
riwayat yang telah melakukan konsultasi.

Gambar 3.32 Form Menu Riwayat Hasil Konsutasi


9. From Menu Konsultasi User
Form menu konsultasi user ini merupakan halaman untuk para petani yang
ingin melakukan konsultasi tentang penyakit yang di alami tanaman bawang
merahnya.

Gambar 3.33 Form Menu Konsultasi User

10. From Menu Hasil Konsultasi


From menu hasil konsultasi ini merupakan halaman hasil dari setelah
petani memasukan gejala penyakit yang di alami oleh tanaman bawang merah,
selain itu juga terdapat hasil perhitungan, saran dan obat untuk menangani gejala
yang di alami.
Gambar 3.34 Form Menu Hasil Konsultasi

11. From Menu Hasil Cetak Konsultasi


From hasil cetak konsultasi ini berfungsi untuk petani mencetak hasil dari
penyakit yang telah di konsultasikan.
Gambar 3.35 Form Menu Hasil Konsultasi
12. Tabel Gejala
Tabel 3.14 Tabel Gejala

No Penyakit Gejala
1. Tanaman yang terinfeksi dapat
menunjukkan pertumbuhan
yang terhambat atau kerdil
Onion Yellow 2. Terlihat pola urat daun atau
1
Dwarf Virus garis-garis yang lebih gelap di
antara urat-urat daun
3. Daun yang terinfeksi dapat
mengalami gulung atau keriting
BAB IV
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

4.1 Spesifikasi Sistem


Implementasi sistem merupakan tahap dalam menerapkan analisis dan
perancangan sistem pada siklus rekayasa perangkat lunak. Pada tahap ini sistem
siap untuk dioperasikan pada kondisi yang sebenarnya, untuk mengetahui apakah
aplikasi atau sistem yang sudah dirancang mampu menghasilkan program yang
diharapkan.
4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras

Adapun spesifikasi perangkat keras yang digunakan untuk mendukung


pembuatan program aplikasi ini dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras

Perangkat Keterangan
Keras
Processor Intel® core™ i5-5200M CPU @ 2.40GHz (4 CPUs), ~2.2GHz

Monitor 14 Inchi
Memory 10 Gb
Harddisk 500 Gb

4.1.2 Spesifikasi Perangkat Lunak

Berikut ini adalah spesifikasi perangkat lunak yang digunakan untuk


mendukung pembuatan program aplikasi ini dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.2 Spesifikasi Perangkat Lunak

Perangkat Lunak Keterangan


Windows 10 Sistem Operasi
Virtual Studio Code Aplikasi yeng digunakan untuk membuat
coding
Xampp Aplikasi yang digunakan untuk membuat
database
Draw.io Aplikasi untuk membuat diagram-diagram
Balsamiq Wireframes Aplikasi untuk membuat user interface
Microsoft Office Aplikasi untuk membuat laporan

4.2 Implementasi Program


Berikut ini merupakan implementasi program dari perancangan antar
muka yang telah dibuat sebelumnya:

4.2.1 Halaman Awal Sebelum Login

Gambar 4.1 Halaman Awal Sebelum Login

Saat admin atau user akan mengakses halaman login, maka admin atau
user harus mengisi terlebih dahulu username dan password. Setelah pengisian
username dan password benar maka halaman akan diteruskan kehalaman utama
admin atau user, akan tetapi jika username dan password salah maka akan
dikembalikan ke halaman login atau password.
4.2.2 Halaman Login Admin

Gambar 4.2 Halaman Login Admin

Saat admin akan mengakses halaman admin, maka admin memerlukan


username dan password. Setelah pengisian username dan password benar maka
halaman akan diteruskan kehalaman utama admin, akan tetapi jika username dan
password salah maka akan dikembalikan ke halaman login.
4.2.3 Halaman Login User

Gambar 4.3 Halaman Login User


Saat user akan mengakses halaman login user, maka user harus
memasukan terlebih dahulu username dan password. Setelah pengisian username
dan password benar maka halaman akan diteruskan kehalaman utama user, akan
tetapi jika username dan password salah maka akan dikembalikan ke halaman
login user.

4.2.4 Halaman Menu Beranda Admin

Gambar 4.4 Halaman Menu Beranda Admin

Pada menu utama admin akan tampil menu beranda setelah admin
melakukan login, dimana pada halaman menu utama admin ini terdapat menu-
menu lainnya dan admin dapat mengelola menu-menu tersebut.
4.2.5 Halaman Menu Penyakit
Gambar 4.4 Halaman Menu Penyakit
Dalam menu penyakit yang terdapat dalam admin, admin dapat menambah
data penyakit, keterangan penyakit, solusi penyakit, dan menghapus data tersebut,
serta mengeditnya.

4.2.6 Halaman Menu Gejala

Gambar 4.5 Halaman Menu Gejala

Pada halaman menu gejala ini admin dapat menambah dan juga
menghapus gejala penyakit yang muncul pada tanamana bawang merah.
4.2.7 Halaman Menu Basis Pengetahuan
Gambar 4.6 Halaman Menu Baisis Pengetahuan

Pada menu halaman basis pengetahuan di admin dapat menambah dan


menghapus data dari basis pegetahuan, dan dapat mengelola data dari basis
pengetahuan kemudian admin juga dapat melihat informasi yang ada di basis
pengetahuan.
4.2.8 Halaman Menu Riwayat Hasil Konsultasi

Gambar 4.7 Halaman Menu Konsultasi

Pada halaman menu hasil riwayat konsultasi ini admin dapat melihat hasil,
siapa dan waktu user yang telah menggunakan aplikasi konsultasi dengan
memasukan gejala yang terjadi pada tanaman bawang merah.
4.2.9 Halaman Menu Informasi

Gambar 4.9 Halaman Menu Beranda

Pada halaman menu beranda pengguna dapat melihat informasi tentang


bagaimana sistem pakar bekerja ada informasi pakar, pengguna dan hasil analisa.
4.2.10 Halaman Menu Informasi

Gambar 4.10 Halaman Menu Informasi

Pada menu informasi penyakit pengguna dapat melihat detail dari


penyakit, serta solusi dari penyakit yang terserang pada tanaman bawang merah.
4.2.11 Menu Halaman Awal Menu User

Gambar 4.11 Halaman Menu Awal User

Pada halaman menu awal user ini berfungsi setelah user melakukan login
dan akan tersedia menu halaman konsultasi untuk mengidentifikasi gejala
penyakit pada bawang merah.
4.2.12 Halaman Menu Konsultasi

Gambar 4.12 Halaman Menu Konsultasi User

Pada halaman menu konsultasi user ini berfungsi untuk para petani / user
yang ingin melakukan konsultasi terhadap gejala penyakit pada tanaman bawang
merah yang terkena gejala penyakit.
4.2.13 Halaman Menu Ceklis Konsultasi

Gambar 4.13 Halaman Menu Ceklis Konsultasi


Pada menu halaman menu ceklis konsultasi ini berfungsi untuk mencari
gejala yang terdapat pada keluhan petani bawang merah.

4.2.14 Halaman Menu Hasil Konsultasi

Gambar 4.14 Halaman Menu Hasil Konsultasi

Pada halaman menu hasil konsultasi petani dapat melihat hasil analisa dari
gejala-gejala yang dimasukan pada menu konsultasi dan dapat melihat gambar
agar mengetahui secara spesifik gambaran penyakit yang di alami.

4.2.15 Halaman Menu Cetak Hasil Konsultasi

Gambar 4.15 Halaman Menu Cetak Hasil Konsultasi


Pada halaman menu cetak hasil konsultasi ini berfungsi untuk mencetak
hasil laporan hasil petani yang telah melakukan konsultasi agar bisa menyimpan
file kedalam bentuk pdf atau word.

4.2.16 Halaman Menu Logout Admin

Gambar 4.16 Halaman Menu Logout Admin

Pada halaman menu logout admin ini berfungsi dimana pada saat admin
memilih menu logout, maka sistem akan menampilkan pilihan logout, lalu admin
mengkonfirmasi jika tidak jadi logout maka sistem akan menunda proses logout,
jika jadi logout maka sistem akan memproses logout dan akan menampilkan
kembali menu utama.

4.2.17 Halaman Menu Logout User

Gambar 4.17 Halaman Menu Logout User

Pada halaman menu logout user ini berfungsi dimana pada saat user
memilih menu logout, maka sistem akan menampilkan pilihan logout, lalu user
mengkonfirmasi jika tidak jadi logout maka sistem akan menunda proses logout,
jika jadi logout maka sistem akan memproses logout dan akan menampilkan
kembali menu utama.
4.3 Pengujian Sistem
Pengujian Sistem dilakukan untuk memastikan bahwa perangkat lunak
berfungsi sebagaimana mestinya dan perangkat lunak apakah sudah memenuhi
semua persyaratan fungsional yang telah diterapkan. Tujuan dari pengujian ini
adalah untuk menjamin kualitas dari perangkat lunak yang telah dibuat.

4.3.1 Black Box Testing


Black box testing merupakan pengujian kualitas perangkat lunak yang
berfokus pada fungsionalitas perangkat lunak. Pengujian black box bertujuan
untuk menemukan fungsi yang tidak benar, kesalahan antarmuka, kesalahan pada
struktur data, kesalahan performansi, kesalahan inisialisasi dan terminasi.
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah fungsi input dan output dari
perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang di butuhkan.

Berikut adalah hasil pengujian sistem terhadap aplikasi yang dilakukan


dengan menggunakan jenis pengujian black box yang dapat dilihat pada berikut
ini:

a. Black Box Testing Menu Login Admin


Tabel 4.3 Black Box Testing Menu Login admin

No Tes Case Hasil Yang Diharapkan Keterangan


Sistem menampilkan
Admin membuka menu login, harus
1 Valid
menu login menginput username
dan password.
Admin
menginputkan Sistem akan
2 username dan mengalihkan ke Valid
password yang halaman utama admin
benar
Admin
menginputkan
Sistem akan menolak
username dan
3 dan kembali ke menu Valid
password yang salah
login
lalu menekan tombol
masuk

b. Black Box Testing Menu Login User


Tabel 4.4 Black Box Testing Menu Login

No Tes Case Hasil Yang Diharapkan Keterangan

Sistem menampilkan
User membuka menu login, harus
1 Valid
menu login menginput username
dan password.

User menginputkan Sistem akan


2 username dan mengalihkan ke Valid
password yang benar halaman utama admin

User menginputkan
username dan Sistem akan menolak
3 password yang salah dan kembali ke menu Valid
lalu menekan tombol login
masuk
c. Black Box Testing Menu Data Penyakit
Tabel 4.5 Black Box Testing Menu Data Penyakit

No Tes Case Hasil Yang Diharapkan Keterangan


Sistem menampilkan
data penyakit, dan
Admin membuka
1 menambah, Valid
menu data penyakit
menghapus, mengedit
data penyakit.
Admin Sistem berhasil
2 menambahkan data menambahkan data Valid
penyakit penyakit
Sistem berhasil
Admin menghapus
3 menghapus data Valid
data penyakit
penyakit
Admin mengedit Sistem berhasil
4 Valid
data penyakit mengedit data penyakit

d. Black Box Testing Menu Data Gejala


Tabel 4.6 Black Box Testing Menu Data Gejala

No Tes Case Hasil Yang Diharapkan Keterangan


Sistem menampilkan data
Admin membuka
1 gejala, dan menambah, Valid
menu data gejala
menghapus, data gejala.
Admin Sistem berhasil
2 menambahkan data menambahkan data Valid
gejala gejala
Admin menghapus Sistem berhasil
3 Valid
data gejala menghapus data gejala
e. Black Box Testing Menu Basis Pengetahuan
Tabel 4.7 Black Box Testing Menu Basis Pengetahuan

No Tes Case Hasil Yang Diharapkan Keterangan


Sistem menampilkan data
Admin membuka
basis pengetahuan, dan
1 menu basis Valid
menambah, menghapus,
pengetahuan
data basis pengetahuan
Admin Sistem berhasil
2 menambahkan data menambahkan data basis Valid
basis pengetahuan pengetahuan
Admin menghapus Sistem berhasil
3 data basis menghapus data basis Valid
pengetahuan pengetahuan
Admin memilih Sistem menampilkan
4 tombol informasi informasi data basis Valid
basis pengetahuan pengetahuan

f. Black Box Testing Menu Riwayat Hasil Konsultasi


Tabel 4.8 Black Box Testing Menu Riwayat Hasil Konsultasi

No Tes Case Hasil Yang Diharapkan Keterangan

Admin membuka Sistem menampilkan


1 menu Riwayat Hasil hasil konsultasi yang di Valid
Konsultasi lakukan oleh user.
g. Black Box Testing Menu Konsultasi User
Tabel 4.9 Black Box Testing Menu Konsultasi

No Tes Case Hasil Yang Diharapkan Keterangan


Sistem menampilkan
User membuka
1 gejala-gejala penyakit Valid
menu konsultasi
tanaman bawang merah
User memilih gejala
penyakit tanaman Sistem akan
2 bawang merah dan menampilkan hasil Valid
melakukan analisa konsultasi
konsultasi

h. Black Box Testing Menu Informasi Penyakit


Tabel 4.10 Black Box Testing Menu Informasi Penyakit

No Tes Case Hasil Yang Diharapkan Keterangan


Sistem menampilkan
User membuka nama penyakit, detail
1 menu Informasi penyakit, dan solusi dari Valid
Penyakit penyakit tanaman
bawang merah

i. Black Box Testing Menu Logout Admin


Tabel 4.11 Black Box Testing Menu Logout Admin

No Tes Case Hasil Yang Diharapkan Keterangan


Sistem menampilkan
Admin membuka
1 menu pilihan “cancel” Valid
menu logout
atau “logout”.
j. Black Box Testing Menu Logout User

Tabel 4.12 Black Box Testing Menu Logout User

No Tes Case Hasil Yang Diharapkan Keterangan


Sistem menampilkan
User membuka
1 menu pilihan “cancel” Valid
menu logout
atau “logout”.

4.3.2 Pengujian Hasil Diagnosa


Berikut merupakan contoh uji coba dari perhitungan menggunakan metode
case based reasoning untuk menentukan hasil diagnosa dari penyakit bawang
merah. Adapun langkah-langkah perhitungan pada sistem yang telah dibuat yaitu
pengguna menginput gejala-gejala yang dialami pada tanaman bawang merah,
kemudian menekan tombol proses untuk mengetahui hasil diagnosa.
Selanjutnya sistem melakukan proses pembobotan dengan melakukan
pencocokan satu persatu terhadap gejala yang ada dalam basis pengetahuan.
Proses melakukan pembobotan dengan perhitungan semakin besar bobot gejala
penyakit yang dipilih maka semakin besar kemungkinan terserang penyakit
tersebut. Misalnya tanaman bawang merah Y memiliki gejala sebagai berikut:

a. Diagnosa menggunakan perhitungan sistem


1. Tanaman yang terinfeksi dapat menunjukkan pertumbuhan yang
terhambat atau kerdil.
2. Terlihat pola urat daun atau garis-garis yang lebih gelap di antara
urat-urat daun.
3. Daun yang terinfeksi dapat mengalami gulung atau keriting.
Gambar 4.18 Hasil Pengujian Sistem

Hasil dari diagnosa sistem menjukan bahwa tanaman tersebut terserang


penyakit Onion Yellow Dwarf Virus dangan nilai analisa 70,59 %. Penyakit Onion
Yellow Dwarf Virus adalah salah satu jenis virus yang dapat menyerang tanaman
bawang. Virus ini termasuk dalam keluarga Luteoviridae dan dapat menyebabkan
gejala seperti kuning pada daun, kerdil, dan penurunan hasil panen. Virus ini
umumnya ditularkan melalui serangga pembawa, seperti thrips. Thrips merupakan
vektor umum untuk Onion Yellow Dwarf Virus. Pengendalian populasi thrips
dapat membantu mengurangi penyebaran virus. Gunakan insektisida yang efektif
terhadap thrips untuk mengendalikan serangga pembawa. Jika tanaman
menunjukkan gejala Onion Yellow Dwarf Virus, segera musnahkan tanaman
tersebut untuk mencegah penyebaran virus. Obat : Fungisida jenis Metalaksil M.
b. Diagnosa menggunakan perhitungan manual
Diketahui nilai bobot dari masing-masing gejala adalah sebagai berikut:
1. Tanaman yang terinfeksi dapat menunjukkan pertumbuhan yang
terhambat atau kerdil = 5
2. Terlihat pola urat daun atau garis-garis yang lebih gelap di antara
urat-urat daun = 3
3. Daun yang terinfeksi dapat mengalami gulung atau keriting = 4

Gejala yang dimiliki oleh tanaman bawang merah Y sama dengan gejala
yang dimiliki oleh salah satu data tanaman bawang merah di dalam basis
pengetahuan sehingga perhitungannya adalah sebagai berikut:

Rumus dari metode CBR:


( s 1∗w 1 ) + ( s 2∗w 2 ) +. … …+(sn∗wn)
Similarity (p ,q )=
w 1+ w 2+.....+wn
Diketahui:
P : kasus terbaru
Q : kasus yang terdapat pada basis pengetahuan
W : weight (bobot dari gejala)
S : similarity (nilai kesamaan)
( s 1∗w 1 ) + ( s 2∗w 2 ) +. … …+(sn∗wn)
Maka : Similarity (p ,q )=
w 1+ w 2+.....+wn
(1∗5 ) + ( 1∗3 ) + ( 1∗4 )
Similarity (p ,q )=
5+5+3+ 4
12
Similarity ( p , q )= x 100 %=70.59 %
17

Jadi hasil dari perhitungan manual menjukan bahwa tanaman tersebut


terserang penyakit Onion Yellow Dwarf Virus dangan nilai analisa 70,59 %.
Onion Yellow Dwarf Virus (OYDV) adalah salah satu jenis virus yang dapat
menyerang tanaman bawang. Virus ini termasuk dalam keluarga Luteoviridae dan
dapat menyebabkan gejala seperti kuning pada daun, kerdil, dan penurunan hasil
panen. Virus ini umumnya ditularkan melalui serangga pembawa, seperti thrips.
Thrips merupakan vektor umum untuk Onion Yellow Dwarf Virus. Pengendalian
populasi thrips dapat membantu mengurangi penyebaran virus. Gunakan
insektisida yang efektif terhadap thrips untuk mengendalikan serangga pembawa.
Jika tanaman menunjukkan gejala Onion Yellow Dwarf Virus, segera musnahkan
tanaman tersebut untuk mencegah penyebaran virus. Obat: Fungisida jenis
Metalaksil M.
4.3.3 User Response (Kuesioner)
Pengujian kuisioner merupakan metode yang dilakukan secara objektif
dengan pengujian langsung dilapangan. Dengan menciptakan kuisioner untuk
mengevaluasi kegunaan sistem yang telah dibangun, tujuannya adalah untuk
menentukan apakah sistem tersebut sudah memenuhi harapan pengguna atau
belum.
Berikut hasil kuisioner yang dibagikan melalui Google Form yang
nantinya digunakan sebagai user pada sistem pakar diagnosa penyakit bawang
merah pada PT. Sinergi Brebes Inovatif berbasis web.

Tabel 4.13 Kuisioner


Responde Pernyataan Total
n 1 2 3 4 5 6
1 5 4 4 5 5 5 28
2 5 4 5 4 3 4 25
3 5 5 3 4 5 4 26
4 5 4 4 5 3 4 25
5 4 4 3 4 3 4 22
6 5 5 4 4 4 4 26
7 2 4 4 3 3 4 20
8 4 3 4 2 4 5 22
9 4 3 4 3 4 4 22
10 3 4 4 4 4 3 22
11 4 4 5 4 4 5 26
12 5 4 5 5 3 4 26
13 4 4 5 4 4 5 26
14 3 4 3 4 3 4 21

15 5 3 5 4 3 5
Penilaian Jumlah Skor Jumlah X25
Skor
16 5 4 5 4 5 5 28
Sangat Setuju (5) 50 5 250
17 4 5 4 3 3 4 23
Setuju (4) 112 4 448
18 5 4 3 4 4 5 25
Kurang Setuju (3) 25 3 75
19 4 4 4 4 5 4 25
Tidak Setuju (2) 2 2 4
20 4 5 4 3 4 4
Sangat Tidak Setuju (1) 0 1 0 24
21 5 4 4 4 4 5
Total 777 26
22 4 5 4 4 4 4 25

23 4 5 4 4 3 4 24

24 5 4 4 4 4 4 25

25 4 5 5 4 4 5 27

26 5 4 5 4 4 5 27

27 4 5 4 4 5 5 27

28 4 4 4 3 4 4 23

29 5 4 4 4 4 5 26

30 4 5 4 4 3 4 24

31 5 4 4 4 3 4 24

32 4 5 4 4 4 5 26

Adapun kesimpulan dari jawaban responden dalam mengisi kuisioner yang


sudah di berikan oleh penulis maka akan disajikan dalam bentuk presentase
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.14 Hasil Kuisioner
Perhitungan Kuesioner
Jumlah Responden = 32 x 5 =160
Jumlah Skor = 777
Jumlah Skor Tertinggi = 5 x 160 = 800
Jumlah Skor Terendah = 1 x 160 = 160
Jadi, jika total skor penilaian responden diperoleh 777, maka penilaian interpretasi
terhadap sistem pakar diagnosa penyakit tanaman bawang merah pada PT. Sinergi
Brebes Inovatif adalah hasil dari yang dihasilkan dengan menggunakan Rumus
index 100%
Rumus Index % = Total skor / Y * 100
= 777 / 800 * 100
= 97 %
Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari perhitungan Kuesioner tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit bawang merah ini
membantu para petani di PT. Sinergi Brebes Inovatif dengan nilai 97 % (sangat
baik) dari skala 100%.
4.3.4 Tabel Gejala

Tabel 4.15 Tabel Gejala

No Penyakit Gejala Solusi


1. Tanaman yang terinfeksi dapat
menunjukkan pertumbuhan
yang terhambat atau kerdil
Gunakan insektisida yang
Onion 2. Terlihat pola urat daun atau
efektif terhadap thrips untuk
1 Yellow garis-garis yang lebih gelap di
mengendalikan serangga
Dwarf Virus antara urat-urat daun
pembawa
3. Daun yang terinfeksi dapat
mengalami gulung atau
keriting
BAB V
PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai