DISUSUN OLEH:
FAKULTAS PERTANIAN
TA 2023/2024
KATA PENGANTAR
Dalam dunia pertanian dan lingkungan alam, pengamatan gejala hama serta
koleksi serangga merupakan aspek penting yang memberikan wawasan mendalam
terhadap ekosistem yang kompleks. Melalui pengamatan ini, kita dapat memahami
secara lebih baik bagaimana interaksi antara serangga dengan lingkungan sekitarnya,
serta dampaknya terhadap pertanian dan ekosistem secara keseluruhan.
Laporan ini membahas tentang pentingnya pengamatan terhadap gejala hama
dan koleksi serangga dalam konteks memahami dinamika ekosistem. Dari upaya
pengamatan yang cermat, kita dapat mengidentifikasi gejala kerusakan yang
disebabkan oleh hama, mengevaluasi tingkat kerentanan tanaman terhadap serangan
hama, serta menemukan cara-cara inovatif untuk mengendalikan populasi hama
dengan lebih efektif.
Selain itu, laporan ini juga mengeksplorasi signifikansi koleksi serangga dalam
memperkaya pengetahuan tentang biodiversitas. Koleksi serangga merupakan sumber
data yang tak ternilai, memberikan informasi mengenai keragaman hayati dan interaksi
antar spesies. Dengan demikian, pengumpulan dan dokumentasi serangga menjadi
langkah penting dalam menjaga keanekaragaman hayati serta memahami ekologi dari
berbagai spesies serangga.
Kami berharap bahwa laporan ini dapat memberikan wawasan yang bermanfaat
bagi pembaca dalam memahami pentingnya pengamatan terhadap gejala hama pada
tanaman dan koleksi serangga. Terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan dan bantuan dalam penyusunan laporan ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
BAB I : PENDAHULUAN...........................................................................................5
A. Latar Belakang.................................................................................................5
B. Rumusan Masalah ...........................................................................................6
C. Tujuan............................................................................................................. .6
A. Kesimpulan.....................................................................................................27
B. Saran ..............................................................................................................28
3
LAMPIRAN ...............................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................33
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hama adalah organisme yang dianggap merugikan dan tak diinginkan dalam
kegiatan sehari-hari manusia. Walaupun istilah "hama" dapat digunakan untuk semua
organisme, tetapi istilah ini paling sering dipakai hanya kepada hewan. Organisme
yang bersifat invasif juga merupakan hama.
Suatu hewan juga dapat disebut hama jika menyebabkan kerusakan pada ekosistem
alami atau menjadi agen penyebaran penyakit dalam habitat manusia. Contohnya
adalah organisme yang menjadi vektor penyakit bagi manusia, seperti tikus dan lalat
yang membawa berbagai wabah, atau nyamuk yang menjadi vektor malaria.
Pengamatan gejala hama pada tanaman dan koleksi serangga di lapangan menjadi
kegiatan yang esensial dalam mengidentifikasi, memahami, dan mengendalikan
potensi kerusakan yang diakibatkan oleh serangga atau organisme lain pada tanaman.
Dalam lingkungan pertanian, hama dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang
signifikan, sedangkan dalam ekosistem alami, serangga juga dapat mempengaruhi
5
keseimbangan ekosistem apabila terjadi lonjakan yang tak dikendalikan oleh musuh
alami yang diakibatkan ketidakseimbangan alam.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja gejala yang muncul pada tanaman yang dapat menjadi indikator
adanya serangan hama atau penyakit tertentu?
2. Bagaimana cara mengidentifikasi jenis hama atau penyakit berdasarkan gejala
yang teramati pada tanaman?
3. Bagaimana pengamatan koleksi serangga dapat membantu dalam pemahaman
interaksi serangga dengan tanaman dan lingkungan sekitarnya?
4. Apa saja peran serangga dalam ekosistem dan bagaimana pengamatan koleksi
serangga dapat memperkaya pemahaman akan peran mereka?
5. Bagaimana hasil pengamatan gejala hama pada tanaman dan koleksi serangga
dapat digunakan untuk merencanakan strategi pengendalian yang efektif
terhadap serangan hama pada tanaman?
C. Tujuan
6
4. Perencanaan Pengendalian Hama yang Efektif: Menggunakan informasi dari
pengamatan gejala hama pada tanaman untuk merencanakan strategi
pengendalian yang tepat dan efektif untuk melindungi tanaman dari kerusakan
lebih lanjut.
5. Membantu Keputusan Pertanian: Memberikan informasi yang diperlukan
kepada petani atau pengelola tanaman untuk mengambil keputusan yang tepat
terkait manajemen hama dan perlindungan tanaman.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Hama dalam bahasa jawa sering disebut "omo'\ dalam bahasa lnggris disebut,
''pest'. Hubungannya dengan pengendalian, -racun hama disebut sebagai pestisida; sida
berarti racun. Dalam arti luas hama adalah organisme pengganggu tanaman, yang
meliputi binatang perusak, penyakit dan gulma. Mikro organisme patogen merupak:an
penyebab penyakit tanaman. Jika patogen tersebut adalah bakteri, racunnya adalah
bakterisida. Kalau jamur, racunnya adalah pungisida. Gulma atau herba adalah
tumbuhan pengganggu, dalam bahasa Inggrisnya disebut "weetf'. Racun gulma disebut
herbisida.
8
Berdasarkan penggolongan dalam aspek ekonomi, hama dibedakan
menjadi :
1) Hama utama atau hama kunci : Hama utama (major pest) atau hama
kunci (key pest) mempakan species hama yang selalu menyerang
tanaman deiigan intensitas serangan yang berat di suatu daerah - sering
kali dalam daerah yang luas - dalam kurun waktu yang lama sehingga
memerlukan usaha pengendalian. Jika hama ini tidak dikendalikan,
aka,n menyebabkan kerugian ekonomi bagi petani.
2) Hama musiman atau hama minor : Hama kadang kala (occasional
pest) atau hc1ma minor (minor pest), merupakan species hama yang
relatif kurang penting, karena perusakan yang diakibatkannya masih
dapat ditoleransi oleh tanaman. Kadang-kadang populasi hama ini
meningkat hingga di atas ambang toleransi, mungkin disebabkan karena
proses pengendalian alami terganggu keadaan iklim yang mendukung
perkembangan hama, atau adanya kesalahan manusia dalam
pengelolaan ekosistem tanaman. Kelompok hama ini responsif terhadap
perlak:uan pengendalian yang ditunjukkan kepada hama utama, maka
perlu diwaspadai agar statusnya tidak berupa menjadi hama utama.
3) Hama Potensial : Hama potensial (potential pest) merupakan species
hama yang dalam kondisi normal dari ekosistem pertanian, tidak pemah
menyebabkan kerugian berarti. Rama ini kebanyakan adalah
organisme-organisme herbivora yang saling berkompetisi dalam
mendapatkan inang. Golongan hama ini disebut hama potensial karena
kedudukannya dalam rantai makanan, mereka mempunyai potensi
untuk berubah menjadi hama yang membahayakan ketika terjadi
perubahan kondisi ekosistern pertanian yang mendukung
perkembangannya akibat kesalahan pengelolaan oleh manusia atau
perubahan iklim.
9
4) Hama Migran : Hama migran (migratory pest) adalah species hama
yang mempunyai sjfat - suka migrasi. Hama ini tidak berasal dari
ekosistem pertanian setempat, tetapi datang dari luar karena sifatnya
migran. Hama ini kalau datang di suatu tempat dapat rn_enimbulkan
kerugian yang berarti, namun ha_nya dalam jangka waktu yang pendek
karena mereka lalu pindah lagi ke daerah lain. Contoh hama migran
adalah tikus sawah (Rattus argentiventer), belalang kembara (Locusta
migratoria manilemis), ulat grayak (Spodoptera litura), burung pipit.
10
3) Hama Pencucuk penghisap : Golongan hama ini merupakan cpecies
serangga hama yang menyerang - - tanaman cengan cara menusukkan
a!at mulut berupa style dan menghisap · cairan tanaman (plant sap).
Contoh hama walang sangit (Leptocorixa acutal)menyerang padi masak
susu.
4) Hama Penghisap : Golongan hama ini merupakan species serangga
hama yang menyerang tanaman dengan cara menusukkan alat mulut
berupa belalai menghisap cairan tanaman (plant sap). Contoh hama kutu
j eruk yang sering menyerang di Kalimantan barat.
5) Hama Pemakan : Hama ini rnerupakan species hama yang menyerang
tanaman dengan cara memakan bagian tanaman, yang d iserang
misalnya daun. Contoh :belalang, ulat daun.
11
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
b) Alat
NO GAMBAR KETERANGAN
1 Alat tulis
2 Kamera handphone
3 Kaca pembesar
12
c) Bahan
NO GAMBAR KETERANGAN
1 Tanaman Jagung
2 Tanaman Kopi
3 Tanaman Cabai
4 Tanaman Mengkudu
5 Tanaman Alpukat
13
d) Cara Kerja
B. Koleksi Serangga
b) Alat
NO GAMBAR KETERANGAN
14
2 Suntikan
3 Gunting
4 Jarum pentul
5 Kotak serangga
6 Kamera
15
7 Alat tulis
8 Penggaris
c ) Bahan
NO GAMBAR KETERANGAN
1 Alkohol
16
2 Sterofoam/Busa
4 Kapur barus
5 Kertas HVS
17
d ) Cara Kerja
4. Selanjutkan gunting kertas hvs sesuai ukuran yang ditentukan,lalu tulis keterangan
dikertas yang sudah digunting.
5. Kemudian tusuk satu persatu menggunakan jarum pentul diatas sterofoam sesuai
dengan keterangan.
7. Ambil gambar untuk dokumentasi kebutuhan laporan dan tutup rapat kotak serangga
18
BAB IV
NO GAMBAR KETERANGAN
• Ulat gerayak pada tanaman
jagung
• Pencegahannya: Pengolahan tanah
yang baik
1 • Pemberantasan : Penyemprotan
insektisida jika keruskan daun
telah mencapai 5%
• Embun jelaga pada tanaman kopi
• Pencegahannya : Pengaturan jarak
tanam, poltikultur, monitoring
• Pemberantasan : Pemangkasan
2
daun yang terkena embun jelaga
dan menggunakan fungisida
• Kutu putih pada tanaman cabai
• Pencegahan : Menyebarkan bibit
parasite kutu putih.
• Pembrantasan : Menggunakan
3 bawang putih yang diekstrak dan
disemrotkan pada bagian yang
menunjukkan gejala.
19
• Serangga sisik pada tanaman
mengkudu
• Pencegahan: Perhatikan tanaman
secara rutin untuk mendeteksi
adanya serangga sisik.
4 • Pembrantasan : Fasilitasi predator
alami seperti kepik, yang dapat
membantu mengendalikan
populasi serangga sisik
• Larva kupu kupu pada tanaman
alpukat.
• Pencegahan : Pastikan
kelembapan tanah yang cukup,
karena ulat kupu kupu biasanya
5
lebih aktif pada kondisi kering.
• Pembrantasan : Gunakan
insektisida kimia untuk
mengendalikan ulat kupu kupu.
20
B. Koleksi Serangga
NO GAMBAR KETERANGAN
• Ordo Lepidoptera (kupu
kupu)
• Famili : Papilionidae
• Spesies : Monarch (danaus
plexippus)
• Hama di tanaman : Jeruk,
mangga, dan sebagai
penyerbuk Ketika telah
menjadi imago
• Pencegahan : Dengan
1 praktik rotasi tanaman
untuk mengurangi risiko
serangan hama yang
persisten pada satu lokasi
• Pembrantasan :
Penggunaan minyak neem
untuk mengendalikan ulat
dan larva kupu kupu &
insektisida seperti curacron
pada tanaman dengan
aplikasi semprot
• Ordo Orthoptera (belalang)
• Famili : Acrididae
2
• Spesies : Locusta
migratoria
21
• Hama di tanaman : Jagung,
padi, dan tanaman
palawija.
• Pencegahan : Periksa
tanaman secara teratur
untuk mendeteksi adanya
tanda tanda infestasi
belalang.
• Pembrantasan :
Penggunaan feromon
untuk mengurangi
kemampuan mereka untuk
menemukan pasangan dan
berproduksi
• Ordo Hymenoptera
(penyengat)
• Famili : Vespidae
• Spesies : Pepsis sp
• Penyerbuk di tanaman :
Bunga
• Pencegahan : Hindari bau
3 yang kuat yang dapat
memprovokasi tawon,
hindari tanaman dan bahan
tersebut di dekat area
tanaman yang di lindungi.
• Pembrantasan :
Menggunakan acephate
dapat di gunakan sebagai
22
insektisida sistematik
untuk mengendalikan
tawon
• Ordo Coleoptera
(kumbang)
• Famili : Coccinellidae
• Spesies : Archostemata
• Hama di tanaman : Kelapa
& sawit
• Pencegahan : Penggunaan
4
tanaman penghalang di
tanaman tertentu dapat
mengusir kumbang.
• Pembrantasan :
Penggunaan pestisida
insektisida, yaitu carbaryl
insektisida karbamat
• Ordo Diptera (lalat buah)
• Famili: Calliphoridae
• Spesies: Tephritidae
• Hama di tanaman :
Sayuran
• Pencegahan : Penggunaan
5
perangkap lalat
• Pembrantasan :
Penggunaan pentolan,
pentolan adalah insektisida
yang efektif terhadap jenis
serangga termasuk lalat.
23
Bisa juga menggunakan
petrogenol.
• Ordo Hemiptera (kepik)
• Famili : Pantatomoidea
• Spesies : Leptocorixa
acuta (walang sangit).
• Hama ditanaman : Padi,
buah dan lain-lain.
• Pencegahan : Pemantauan
rutin gejala serangan
hemiptera.
6
• Pembrantasan :
penggunaan karbofuran,
insektisida sisematik
dengan memperhatikan
dosis dan panduan
penggunaaanya.
• Ordo Odonata (capung)
• Famili : Libellulidae
• Spesies : Brachydiplax
chalybae
• Predator bagi serangga
kecil lainnya dan Ketika
7
menjadi larva menjadi
predator bagi jentik
nyamuk.
• Pencegahan :
Pertimbangkan
penggunaan penghalang
24
fisik yang dapat
menghalangi capung
• Pembrantasan : -
• Ordo Isoptera
(rayap/laron)
• Famili : Termitidae
• Spesies : Coptotermes sp
• Hama di tanaman : Kelapa
8 sawit
• Pencegahan : Memilih
pestisida yang tepat.
• Pembrantasan : Dengan
menggunakan bahan aktif
seperti imidacloprid atau
fipronil.
• Ordo Homoptera (kutu)
• Famili : Pseudoccoccidae
• Spesies : Nephotettix
apicalis
• Hama di tanaman : Padi
• Pencegahan :
9 Menyemprotkan
insektisida berbahan aktif
karbofuran (insektisida
kontak) atau imadikoplorid
(insektisida sistemik)
dengan interval 1-2 hari
sekali.
25
Pembrantasan : Plenum
adalah insektisida paling
efektif untuk membasmi
wereng coklat.
• Ordo tysanoptera (thrips)
• Famili: Thripidae
• Spesies:
• Hama di tanaman :
Beringin
• Pencegahan:
10 Penyemrprotan bahan aktif
dengan bau yang
menyengat sehingga tidak
disukai.
Pembrantasan :
Menggunakan aplikasi
penyemprotan insektisida.
26
BAB V
A. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan terhadap gejala serangga pada tanaman dan koleksi serangga,
beberapa kesimpulan dapat ditarik:
27
❖ Konservasi Serangga: Koleksi serangga juga merupakan sumber informasi
berharga tentang keanekaragaman hayati serangga. Dengan memahami
serangga yang ada dalam koleksi, dapat dipromosikan kesadaran akan
pentingnya konservasi serangga untuk menjaga keragaman hayati dan
ekosistem yang seimbang.
B. Saran
1 Detail Pengamatan untuk detail semua gejala yang teramati pada tanaman yang
terkena serangan hama dan serangga dalam koleksi dapat ditingkatkan. Catat
jenis serangga, lokasi serangan (daun, batang, akar, dll.), tingkat keparahan,
serta efeknya pada tanaman.
2 Lingkup analisis harus lebih jelas pada tanaman secara khusus, tidak hanya
secara umum.
28
LAMPIRAN DOKUMENTASI
29
Proses perentangan setelah serangga disuntik alkohol.
30
Ordo Homoptera
31
Koleksi serangga yang telah diberikan indeks pada kotak serangga.
32
DAFTAR PUSTAKA
https://repositori.uma.ac.id/jspui/bitstream/123456789/14438/1/Buku%20Ajar
%20%20Retna%20Astuti%20Kuswardani%20%20Hama%20Tanaman%20Pertanian.
pdf
33