Anda di halaman 1dari 51

DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2016

BAB I

PERSIAPAN LAHAN

Persiapan lahan merupakan tindakan pembersihan lahan


pertanaman dan penyiapan lubang tanam untuk menjamin
pertumbuhan tanaman jeruk tumbuh optimun. Tahapan
Pelaksanaan kegiatan persiapan lahan adalah sebagai berikut :

a. Menetapkan lokasi tanam yang sesuai untuk jeruk.


b. Melakukan pengukuran luas lahan, dan buat sketsa/peta
lahan.
c. Membersihkan tanaman dari semak dan gulma.
d. Melakukan pengajiran dengan jarak tanam 3 x 3 m atau 3 x 4
m, dengan arah barisan timur barat, atau pada lahan
miring/daerah berlereng mengikuti kontur/ sabuk gunung dan
dilakukan konservasi lahan.
e. Membuat lubang tanam dengan ukuran 60 cm x 60 cm x 60
cm. Pada saat penggalian lubang, pisahkan tanah lapisan atas
(arah timur/kiri) dan tanah lapisan bawah (arah barat/kanan).
Lubang tanam dibiarkan terbuka selama 1-2 minggu agar
mendapat penyinaran dan aerasi udara dapat lebih
ditingkatkan.

Buku Saku Jeruk 1


2016 DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

Gambar 1. Pembuatan Lubang Tanam

f. Melakukan pembuatan lubang tanam menjelang akhir


musim kemarau (sebelum musim hujan).
g. Mengisi lubang tanam yang telah dibuat dengan bahan
organik (minimal 20 kg) dan kapur pertanian/dolomit
sebanyak 0,5 kg, lalu dicampur dengan tanah bagian atas.
h. Mencatat setiap kegiatan penyiapan lahan.

Gambar 2. Penutupan Lubang Tanam

2 Buku Saku Jeruk


DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2016

BAB II

PERSIAPAN BENIH

Persiapan benih merupakan rangkaian kegiatan menyediakan


benih jeruk bermutu/bersertifikat. Tahapan Pelaksanaan kegiatan
persiapan benih adalah sebagai berikut :

a. Menghitung kebutuhan benih sesuai dengan luas lahan yang


akan ditanami dengan populasi ± 800 - 1.100 pohon/ha,
ditambah penyulaman ± 80 - 110 benih (10%).
b. Menggunakan benih jeruk Siem yang bersertifikat (berlabel
biru), bermutu baik:
- Benih seragam dalam, vigor dan kemurnian varietas
terjamin.
- Tinggi 60-80 cm (lebih dari 40 cm dari mata tempel) dan
diameter batang 1.2 - 2 cm, Tinggi okulasi (penyambungan
mata tempel) 20-30 cm dari leher akar
- Sudah dua kali bertunas (meseen).
c. Warna batang hijau tua kecoklatan, batang lurus, warna daun
hijau mengkilat
d. Benih harus diproduksi dalam polibag (polibag berukuran
tinggi 30 cm dengan diameter 10 cm), bukan pindahan dari
lapangan.
e. Mencatat kegiatan penyediaan benih yang dilaksanakan, dan
simpan label benih.

Buku Saku Jeruk 3


2016 DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

Gambar 3. Benih jeruk unggul berlabel biru

4 Buku Saku Jeruk


DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2016

BAB III

PENANAMAN

Penanaman merupakan rangkaian kegiatan menanam hingga


tanaman berdiri tegak dan siap tumbuh di lapangan. Tahapan
Pelaksanaan kegiatan penanaman adalah sebagai berikut :

a. Melakukan penanaman pada awal musim hujan.

b. Menyiapkan benih di pinggir lubang tanam, dan


mengelompokkan benih berdasarkan keseragamannya
dalam blok.

c. Menggali lubang penanaman seukuran dengan polibag


(sedalam 20 – 30 cm).

d. Melepaskan polibag menggunakan pisau yang tajam dengan


hati-hati dan kumpulkan di satu tempat.

e. Mengurangi/menghilangkan media tumbuh benih, kemudian


memeriksa kondisi perakarannya.

f. Memotong ujung akar tunggang yang bengkok maupun akar-


akar yang tidak sehat (Gambar 4).

g. Menyortir benih yang pangkal akarnya melingkar/bengkok


ke atas (Gambar 4).

Buku Saku Jeruk 5


2016 DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

h. Memasukkan benih beserta media jika medianya masih


utuh, atau memasukkan benih ke dalam lubang tanam dan
mengatur akarnya agar menyebar jika media dalam polibag
dihilangkan (Gambar 5).

i. Menimbun benih setinggi 5 cm di atas leher akar dan


kemudian menekan tanah di sekitarnya agar tanaman berdiri
tegak.

j. Memasang ajir dan Mengikat tanaman menggunakan tali.

k. Mencatat dan mendokumentasikan perlakuan yang


diterapkan.

6 Buku Saku Jeruk


DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2016

Gambar 4. Ujung akar melengkung harus dipotong (Kiri),


akar tidak normal tidak boleh ditanam (Kanan)

Alternatif 1

atau Alternatif 2

Gambar. 5. Pengaturan akar dan model tanam pada lahan


datar (Atas), dan lahan miring (Bawah)

Buku Saku Jeruk 7


2016 DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

BAB IV

PEMUPUKAN
Pemupukan merupakan rangkaian kegiatan pemberian unsur
hara pada tanaman melalui tanah maupun daun untuk
memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman sesuai dengan fase
pertumbuhan dan perkembangannya. Tahapan pelaksanaan
kegiatan pemupukan adalah sebagai berikut :

a. Menyediakan pupuk yang akan digunakan sesuai jenis,


dosis dan jumlah tanaman.
b. Mengaplikasikan pemupukan pada masa juvenil (tanaman
muda 1-4 tahun) dilakukan 4 kali setahun.
c. Memberikan pupuk organik dua kali setahun pada akhir
kemarau dan awal kemarau, atau sekali setahun sebanyak
20-60 kg/pohon pada akhir kemarau dengan dosis
disesuaikan perkembangan tanaman (Tabel 1).
d. Memberikan pupuk anorganik dengan cara ditugal atau
digali melingkar setiap 1-3 tahun sekali. Dosis dan interval
pemupukan disesuaian dengan umur tanaman dan kondisi
kebun (Tabel 1).
e. Memupuk tanaman dewasa sesuai dengan produksi buah,
Mengaplikasikan kembali setiap 3 kali setahun yaitu (a)
pada awal musim hujan, (b) 3 bulan dari pemupukan
pertama, (c) 2 bulan dari pemupukan ke dua (Tabel 2).
f. mencatat kegiatan pemupukan yang telah dilakukan.

8 Buku Saku Jeruk


DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2016

Tabel 1. Dosis Pupuk Fase Pertumbuhan Jeruk Siem/pohon

Umur Dosis Pupuk/Pohon

(tahun) NPK Urea Dolomit Bahan


(gram) Organik
(gram) (gram)
(kg)

1 100-150 20-40 500 20-40

2 200-300 50-70 500 20-40

3 300-400 80-100 750 20-40

4 400-500 100-120 750 20-40

5 500-600 120-150 1.000 20-40

Buku Saku Jeruk 9


2016 DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

Gambar 6. Cara Pemupukan pada Tanaman Jeruk Siem

Tabel 2. Dosis Pupuk Fase Tanaman Produktif Jeruk Siem/pohon

Produksi Dosis (gram/pohon/tahun) Jumlah aplikasi


setahun
(kg/pohon) Urea SP-36 KCl

50 1.500 1.250 250 3-4 kali

75 2.250 1.875 375 3-4 kali

100 3.000 2.500 500 3-4 kali

125 3.750 3.125 625 3-4 kali

Sumber : Sutopo, BALITJESTRO. 2015

10 Buku Saku Jeruk


DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2016

GAMBAR-GAMBAR
KEKURANGAN UNSUR HARA PADA TANAMAN JERUK

Gambar 7. Daun normal (kiri) dan kekurangan N


(kanan)

Gambar 8. Kekurangan pupuk P

Buku Saku Jeruk 11


2016 DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

Gambar 9. Kekurangan Pupuk K pada tanaman Jeruk

Gambar 10. Kekurangan Pupuk Ca pada Tanaman Jeruk

12 Buku Saku Jeruk


DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2016

Gambar 11. Kekurangan Pupuk Mg pada Tanaman Jeruk

Gambar 12. Kekurangan Pupuk Zn pada Tanaman Jeruk

Buku Saku Jeruk 13


2016 DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

IV-7

Gambar 13. Kekurangan Pupuk Mn pada Tanaman Jeruk

14 Buku Saku Jeruk


DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2016

BAB V

PENGAIRAN

Pengairan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk


memberikan air sesuai dengan kebutuhan tanaman atau sesuai
dengan fase pertumbuhan tanaman. Tahapan pelaksanaan
kegiatan pengairan adalah sebegai berikut :

a. Melakukan pengairan pada musim kemarau apabila musim


kemarau lebih dari 4 bulan terus menerus (lihat gambar 14).
b. Sebaiknya penyiraman tanaman pada sore hari.
c. Mencatat setiap kegiatan pengairan yang telah dilaksanakan
pada form/kartu kegiatan.

Gambar 14. Sistem pengairan pada tanaman jeruk

Buku Saku Jeruk 15


2016 DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

BAB VI

SANITASI KEBUN

Sanitasi kebun merupakan rangkaian kegiatan pembersihan


kebun dari gulma dan kotoran, serta pembuangan tajuk tanaman
dari cabang yang mengering, cabang tidak teratur, tidak produktif
dan terserang OPT. Tahapan Pelaksanaan kegiatan sanitasi kebun
adalah sebagai berikut :

a. Membersihkan gulma terutama dibawah tajuk pada saat


ketinggian gulma maksimal 10 cm dengan cara
dibabat/dicabut/ dikikis.

b. Memangkas daun dan ranting yang tidak produktif,


sakit/mengering terutama yang disebabkan oleh serangan
penyakit dikumpulkan disuatu tempat kemudian dibakar.

c. Memetik buah yang menunjukan gejala serangan lalat buah


dan mengumpulkan buah yang busuk/rontok dimasukan ke
dalam keranjang dan dikumpulkan kemudian ditimbun.

d. Mencatat kegiatan sanitasi yang telah dilakukan.

Gambar 15. Kebun Jeruk dengan sanitasi kebun yang baik.

16 Buku Saku Jeruk


DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2016

BAB VII

PEMANGKASAN

Pemangkasan merupakan rangkaian kegiatan memotong bagian


tanaman yang tidak diinginkan. Tahapan Pelaksanaan kegiatan
pemangkasan adalah sebagai berikut :

A. Pemangkasan Tanaman Muda


1. Tahun pertama, lakukan pemangkasan pada akhir musim
kemarau dengan menyisakan 7 cabang utama dan tidak
memotong cabang sekunder
2. Tahun kedua, lakukan pemangkasan pada akhir musim
kemarau dari 7 cabang utama menjadi 5 cabang utama
dan tidak memotong cabang sekunder
B. Kriteria pemangkasan :
a. Cabang yang berada pada 1 titik
b. Cabang yang sejajar
c. Cabang yang berdekatan
d. Cabang yang jaraknya dari permukaan tanah kurang dari
60 cm
C. Pemangkasan Tanaman Dewasa
1. Melakukan pemangkasan setelah panen pada akhir
musim kemarau pada bagian sebagai berikut : (cabang
tangkai bekas buah).

Buku Saku Jeruk 17


2016 DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

Gambar 16. Cabang dan tunas yang dipangkas

Gambar 17. Jarak cabang paling bawah dengan


permukaan tanah ± 60 cm

18 Buku Saku Jeruk


DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2016

Gambar 18. Produktivitas meningkat setelah perlakuan


pemangkasan

2. Mencatat setiap kegiatan yang dilakukan dalam tahap


pemangkasan dalam kartu kendali
a. Membuang bagian tanaman yang dipangkas dari
lokasi pertanaman.
b. Mencatat dan dokumentasikan kegiatan yang telah
dilakukan sebagaimana form/blanko yang digunakan.

Buku Saku Jeruk 19


2016 DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

BAB VIII

PENGENDALIAN OPT

Pengendalian Hama dan Penyakit merupakan rangkaian


kegiatan untuk pengendalian hama dan penyakit agar
tanaman tumbuh optimal, produksi tinggi dan mutu buah
baik. Tahapan pelaksanaan kegiatan pengendalian OPT
adalah sebegai berikut :

a. Umum
a. Melakukan pengamatan terhadap OPT secara berkala
(seminggu sekali) terutama pada saat 3 bulan dari
pembungan.
b. Mengenali dan Mengidentifikasi gejala serangan, jenis
OPT dan musuh alaminya. Untuk mengenali hama atau
penyebab penyakit gunakan alat bantu berupa buku
pedoman OPT. Apabila ragu/tidak jelas lakukan
konsultasi dengan petugas.
b. Pengendalian hama dan penyakit
a. Memotong cabang atau bagian tanaman (termasuk
buah) yang terserang hama dan penyakit
b. Melakukan eradikasi/pembongkaranan pada tanaman
yang rusak disebabkan oleh CVPD, busuk akar
c. Mengumpulkan hasil pangkasan/potongan/bongkaran
tanaman yang rusak lalu dibakar.
d. Memanfaatkan musuh alami yang tersedia di lapangan
seperti predator, patogen serangga dan antagonis.

20 Buku Saku Jeruk


DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2016

e. Melakukan pengendalian dengan pestisida sesuai


dengan anjuran yang telah ditetapkan.

A. Hama Utama Tanaman Jeruk

1. Kutu Loncat

Gejala Serangan :

Kutu loncat jeruk ini menyerang kuncup, tunas, daun-daun


muda dan tangkai daun.Serangannya mengakibatkan tunas-
tunas muda keriting dan pertumbuhannya terhambat,
selanjutnya dapat menyebabkan daun kering sdan mati.Kutu
juga menghasilkan sekresi berwarna putih transparan berbentuk
spiral, diletakkan berserak di atas permukaan daun atau tunas.
Serangga ini selain sebagai hama juga sebagai vektor penyakit
CVPD.

Penggunaan Yellow trap untuk mengontrol kutu loncat :

Pengendalian mekanis dilakukan dengan perangkap kuning


(yellow trap) yang dipasang di areal pertanaman jeruk. Untuk 1
ha areal dipasang 10-14 buah perangkap dengan ketinggian ± ½
tajuk tanaman. Pengendalian vektor CVPD di suatu wilayah
pengembangan akan efektif bila dilakukan secara serentak oleh
kelompok tani dan menuntut kedisiplinan dari anggota
kelompoknya.

Buku Saku Jeruk 21


2016 DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

Gambar 19. Yellow trap untuk mengontrol kutu loncat

Pengendalian Biologis :

- Secara alami populasi kutu loncat jeruk di lapang


dikendalikan oleh dua parasit nimfa yaitu: Tamarixia radiata
dan Diaphorencyrtus aligarhensis dengan tingkat parasitisme
berturut-turut 61,62-69,84% dan 7,14-66,84%.
- Predator seperti Curinus coeruleus (jenis kumbang),
Coccinella repanda (kumbang helm), Syrpidae,
Chrysophydae, Lycosidae (laba-laba) juga mampu
mengendalikan populasi hama ini. Sedangkan
entomopatogen yang diketahui dapat menginfeksi kutu ini
adalah Metarhizium sp., Hirsutella sp., dan Beauvaria
bassiana

22 Buku Saku Jeruk


DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2016

Pengendalian Kimiawi :

Aplikasi insektisida dengan bahan aktif Imidakloprid,


Dimethoate, Alfametrin, Sipermetrin yang diaplikasikan
melalui penyemprotan daun, Tiametoksam. Pengendalian
Imidakloprid yang diaplikasikan melalui saputan (oles) batang.
Saputan batang diaplikasikan pada ketinggian 10-20 cm di atas
bidang sambungan/okulasi dengan lebar saputan kurang lebih
sama dengan diameter batang. Aplikasi penyaputan batang
harus diikuti dengan penyiraman dengan air untuk
mempercepat distribusi insektisida ke seluruh jaringan
tanaman.

2. Trips (Schirtothrips citri)

Gejala Serangan :

Hama thrips menyerang bagian tangkai dan daun muda


mengakibatkan helai daun menebal, kedua sisi daun agak
menggulung ke atas dan pertumbuhannya tidak normal.
Serangan pada buah terjadi mulai pada fase bunga dan ketika
buah masih sangat muda, dengan meninggalkan bekas luka
berwarna coklat keabu-abuan yang disertai garis nekrotis di
sekeliling luka, tampak di permukaan kulit buah di sekeliling
tangkai atau melingkar pada sekeliling kulit buah.

Buku Saku Jeruk 23


2016 DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

Pengendalian Kultur Teknis :

- Memotong cabang-cabang yang tidak produktif, untuk


mengurangi kepadatan tajuk, sehing¬ga sinar matahari
masuk ke dalam tajuk;
- Menghindari penggunaan mulsa jerami yang dapat
digunakan Thrips untuk meletakkan telur.

Pengendalian Biologis:

Memanfaatkan musuh alami Coccinella sp., dan


Metarrhizium sp.

Gambar 20. Hama Thrips yang menyerang bunga dan


gejala serangan pada buah

24 Buku Saku Jeruk


DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2016

Pengendalian Secara Kimiawi :

Mengaplikasi insektisida berbahan aktif Alfametrin/


Alfasipermetrin, sesuai dengan rekomendasi pada label.

3. Lalat buah (Bactrocera sp.)

Gejala Serangan :

Gejala awal yang ditunjukkan serangan lalat buah adalah


adanya noda/titik bekas tusukan pada permukaan kulit
buah. Selanjutnya telur-telur akan menetas di dalam buah
dan menjadi larva. Gangguan yang dilakukan oleh larva-larva
inilah yang akan menimbulkan noda-noda di kulit buah dan
berkembang menjadi bercak coklat di sekitarnya.

Pengendalian Kultur Teknis :

- Sanitasi lingkungan, yaitu mengumpulkan buah-buah yang


terserang, baik yang jatuh maupun yang masih di pohon,
kemudian musnahkan dengan cara mengubur kedalam
tanah, hingga larva tidak mungkin berkembang menjadi
pupa.
- Menggunakan tanaman perangkap, yaitu menanam selasih
di sekeliling kebun dan lakukan pengendalian pada
tanaman selasih.

Buku Saku Jeruk 25


2016 DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

Pengendalian Mekanis :

- Membungkus buah dengan kertas atau kantong plastik


- Melakukan pemasangan Metil Eugenol sekeliling kebun
secara serentak mulai saat pembungaan.

Pengendalian Biologis :

- Parasitoid: Famili Braconidae (Biosteres sp. dan Opius


sp.)
- Predator: semut, laba-laba, kumbang, cocopet
4. Ulat Penggerek Buah (Citripestis sagitiferella)
Gejala Serangan :
Pada buah yang terserang terlihat bekas lubang yang
mengeluarkan getah seperti blendok, kadang-kadang
tertutup dengan kotoran. Buah yang terserang adalah
separuh bagian bawah, bila serangan berat buah busuk dan
gugur.
Pengendalian Kultur Teknis :
Sanitasi. Mengumpulkan buah jeruk yang gugur, kemudian
memusnahkannya dengan membakar atau mengubur
dalam-dalam, agar larva-larva yang ada dalam buah tidak
menjadi sumber infeksi.

26 Buku Saku Jeruk


DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2016

Pengendalian Mekanis :
Memetik buah jeruk yang terserang, kemudian
memusnahkannya dengan membakar atau mengubur
dalam-dalam, agar larva-larva yang ada dalam buah tidak
menjadi sumber infeksi.
Pengendalian Biologi :
Memanfaatkan musuh alami parasit telur
Trichogramma.danBracon sp.
Pengendalian Kimiawi :
- Melakukan pengendalian secara kimia pada saat telur
belum menetas, agar larva segera terbunuh sebelum
sempat menggerek buah.
- Menggunakan insektisida yang terdaftar dan diizinkan
Menteri Pertanian dengan dosis sesuai tercantum pada
label pada kemasan.
- Menyiapkan insektisida, alat aplikator, dan alat-alat
pelindung yang akan digunakan
- Sebelum melakukan penyemprotan memakai alat-alat
pelindung
- Membaca label kemasan dan mengikuti petunjuk peng-
gunaan dengan seksama
- Menyiapkan larutan semprot sesuai dengan
konsentrasi/dosis yang dianjurkan
- Menyemprotkan pestisida pada kanopi tanaman
- Jangan menyemprot melawan arah angin.

Buku Saku Jeruk 27


2016 DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

e. Kutu Sisik (Lepidosaphes beckii)

Gambar 21. Hama kutu sisik yang menyerang batang dan


gejala serangan pada buah

Gejala Serangan :
Bagian yang terserang kutu sisik terdapat bercak-bercak
klorotis, bagian tanaman yang terserang menjadi kering dan
terdapat retakan-retakan padakulit.Jika serangan terjadi di
sekeliling batang, menyebabkan buah gugur. Serangan pada
buah, menyebabkan buah terlihat kotor, bila dibersihkan
akan meninggalkan bercak-bercak hijau atau kuning pada
kulit buah.
Gejala Serangan :
Bagian yang terserang kutu sisik terdapat bercak-bercak
klorotis, bagian tanaman yang terserang menjadi kering dan
terdapat retakan-retakan padakulit.Jika serangan terjadi di

28 Buku Saku Jeruk


DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2016

sekeliling batang, menyebabkan buah gugur. Serangan pada


buah, menyebabkan buah terlihat kotor, bila dibersihkan
akan meninggalkan bercak-bercak hijau atau kuning pada
kulit buah.
Pengendalian Kultur teknis :
Membersihkan lahan dari gulma, dan sarasah-sarasah untuk
mengurangi kelembaban.
Pengendalian Mekanis :
- Memotong cabang-cabang tanaman yang tidak produktif
dengan menggunakan parang/gergaji, untuk mengurangi
kepadatan tajuk.
- Memangkas/potong bagian tanaman yang terserang
(batang, cabang, ranting, buah) yang terserang dengan
menggunakan gunting pangkas/parang, kumpulkan, ke-
mudian di bakar.
Pengendalian Kimiawi :
- Melakukan pengendalian terutama pada saat tanaman
sedang bertunas, berbunga, dan pembentukan buah.
- Menyiapkan insektisida, alat aplikator, dan alat-alat
pelindung yang akan digunakan.
- Memakai alat-alat pelindung sebelum melakukan
penyemprotan;
- Menggunakan pestisida yang terdaftar dan diizinkan
Menteri Pertanian, dengan bahan aktif : Imidakloprid,
Metadation, folirfos. Gunakan dosis sesuai tercantum
pada label kemasan.

Buku Saku Jeruk 29


2016 DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

- Membaca label kemasan dan ikuti petunjuk pengunaan


dengan seksama;
- Menyiapkan larutan semprot sesuai dengan
konsentrasi/dosis yang dianjurkan seperti tercantum
pada label kemasan;
- Penyemprotan jangan berlawanan dengan arah angin.

f. Tungau Merah (Tetranychus sp.)


Gejala Serangan :
Serangan adalah pada daun terdapat bercak-bercak putih
seperti perunggu dan kemudian berubah warna dari kuning
menjadi kecoklatan, dan umumnya dimulai dari pangkal
daun, tulang daun, dan akhirnya menyebar ke seluruh daun.
Pada populasi tinggi tungu dapat berpindah dan menyerang
permukaan kulit buah. Daun dan buah yang terserang tidak
berkembang dan akhirnya gugur.
Pengendalian Biologi :
Memanfaatkan musuh alami Phytoseiulus persimilis dan
Coccinella repanda.
Pengendalian Kimiawi
- Menggunakan pestisida yang terdaftar dan diizinkan
Menteri Pertanian : bubur california, pestisida berbahan
aktif propargit, Dinobutan, dan Peridaben. menggunakan
dosis seperti tercantum pada label kemasan.
- Menyiapkan insektisida, alat aplikator, dan alat-alat
pelindung yang akan digunakan;

30 Buku Saku Jeruk


DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2016

- Memakai alat-alat pelindung sebelum melakukan


penyemprotan;
- Membaca label kemasan dan Mengikuti petunjuk
pengunaan dengan seksama;
- Menyiapkan larutan semprot sesuai dengan konsentrasi/
dosis yang dianjurkan seperti tercantum pada label
kemasan;
- Penyemprotan jangan berlawanan dengan arah angin.

Tungau Karat Tungau Merah


Phyloccoptruta oleivera Ashmed
Panonychus citri
Mcgregor

Buku Saku Jeruk 31


2016 DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

Thrips
Scirtotrips citri

Gambar 22. Jeruk yang terkena serangan hama

B. Penyakit Utama Tanaman Jeruk

1. Antraknosa (Colletotrichum gloeosoprioides Penz.)

Gejala Serangan :

Terdapat adanya bercak-bercak coklat, bagian nekrotik hitam


berkembang dari ujung daun ke pangkal dan cuaca lembab,
timbul bintik-bintik berwarna merah jambu kelabu-hitam
(terdiri dari aservulus).

Pengendalian Kultur Teknis

- Gunakan bibit okulasi yang sehat dan bersertifikat.

32 Buku Saku Jeruk


DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2016

- Menjaga agar tanaman pada kondisi optimum dengan


memperbaiki kondisi tanah (drainase dan kesuburan
tanah yang baik)
- Melakukan sanitasi terhadap bagian atau sisa-sisa
tanaman yang dapat menjadi sumber infeksi, kemudian
dibakar.
- Memotong cabang yang rimbun untuk mengurangi
kelembaban dan sinar matahari dapat masuk ke dalam
tajuk.

Pengendalian Mekanis :

Memotong cabang yang rimbun atau berlebihan agar sinar


matahari dapat masuk ke setiap bagian tanaman dan daun.

Pengendalian Kimiawi :

- Untuk pengendalian sebaiknya dilakukan pelaburan dan


penyemprotan dengan Bubur California minimal 2 kali
setahun (tergantung dengan curah hujan)
- Sebelum melakukan pelaburan atau penyemprotan pakai
alat-alat pelindung, jangan menyemprot melawan arah
angin.
2. Busuk Pangkal Batang (Phytophthora spp.)

Gejala serangan :

Gejala awal diawali terdapatnya bercak basah yang berwarna


gelap/hitam kebasah-basahan pada permukaan kulit pangkal

Buku Saku Jeruk 33


2016 DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

batang. Jaringan kulit kayu yang terserang mengalami


perubahan warna.Serangan berat kulit batang cekung dan
mengeluarkan belendok, dan pada tanaman terserang sering
terbentuk kalus. Kematian tanaman akibat serangan penyakit
ini terjadi apabila bercak pada kulit melingkari batang.
Perkembangan bercak ke bagian atas, umumnya terbatas
hingga 60 cm di atas permukaantanah, sedangkan
perkembangan ke bagian bawah dapat meluas ke bagian akar
tanaman.

Pengendalian Kultur teknis :


- Menghindari air pengairan langsung mengenai pangkal
batang dengan membuat selokan melingkar batang.

Gambar 23. Busuk pangkal buah pada tanaman jeruk

- Mengurangi kelembaban kebun dengan mengatur


drainase, jarak tanam, pemangkasan, dan sanitasi ling-
kungan/kebun.

34 Buku Saku Jeruk


DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2016

- Menghindari terjadinya pelukaan terhadap baik akar


maupun pangkal batang pada waktu melaksanakan
pemeliharaan/penyiangan.
- Pemupukan berimbang sesuai anjuran dan pH tanah
diupayakan lebih dari 6,5 dengan pemberian dolomit (
kapur).

Pengendalian Mekanis :

- Membongkar tanaman (termasuk akarnya) yang ter-


serang berat, kemudian bakar.

Pengendalian Biologi :

Menggunakan agens antagonis Trichoderma spp., Gliocladium


sp yang dicampur dengan pupuk kandang.

Pengendalian Kimiawi :

- Untuk pengendalian sebaiknya dilakukan pelaburan dan


penyemprotan dengan Bubur California minimal 2 kali
setahun (tergantung dengan curah hujan).
- Sebelum melakukan pelaburan atau penyemprotan pakai
alat-alat pelindung, jangan menyemprot melawan arah
angin.
- Membersihkan alat-alat pertanian yang akan digunakan,
misal dengan pemutih (klorok).
- Membersihkan alat-alat pertanian yang akan digunakan,
misal dengan pemutih (klorok).

Buku Saku Jeruk 35


2016 DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

Kanker Jeruk Kudis


Elsinoe fawcetti Bitanc
Xanthomonas
and jenk
axonopodis pv. citri

Gambar 24. Jeruk yang terserang penyakit

3. Embun Jelaga (Capnodium sp.)


Gejala serangan :

Gejala serangan :

Bagian yang terserang dilapisi oleh lapisan tipis berwarna hitam.

Pengendalian Kultur Teknis :

36 Buku Saku Jeruk


DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2016

a. Memotong cabang-cabang yang tidak produktif, untuk


mengurangi kelembaban.
b. Memotong daun dan cabang yang terinfeksi/terserang

Pengendalian Kimia :
• Menyemprot dengan bubur California/detergen

Embun Jelaga Embun Tepung


Oidium tingitanium Carter Capnodium citri

Gambar 25. Jeruk yang terserang penyakit

c. Penyakit Diplodia (Botryodiplodia theobromae)


Gejala Serangan :

Gejala awal ditandai adanya celah-celah kulit terlihat adanya


massa spora cendawan berwarna putih atau hitam. Pada
kulit batang, cabang dan ranting tanaman yang terserang
mengering dan terdapat celah-celah kecil pada permukaan
kulit, dan pada bagian kulit dan batang yang ada di
bawahnya berwarna hitam kehijauan.

Buku Saku Jeruk 37


2016 DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

Pengendalian Kultur Teknis :


-Melakukan sanitasi tanaman. Potong ba-
tang/cabang/ranting yang terserang berat, buang kulit
yang terinfeksi sedang dan bersihkan kulit yang terinfeksi
ringan serta lingkungan dari gulma.
- Mengurangi kelembaban kebun dengan mengatur jarak
tanam dan melakukan pemangkasan.
- Melakukan penjarangan buah, agar keadaan tanaman
tidak terlalu berat, sehingga cabang/ranting tidak
luka/retak.
- Menghindari pelukaan terhadap akar maupun batang
pada waktu melakukan penyiangan.
Pengendalian Mekanis :
- Memotong/buang bagian kulit batang, cabang, ranting
tanaman yang sakit, termasuk 1-2 cm bagian kulit
sekitarnya yang sehat, kemudian diolesi dengan bahan
penutup luka (karbolineum parafin, fungisida atau ter).
- Mengumpulkan sisa-sisa tanaman dan potong cabang-
cabang yang terserang penyakit berat, kemudian dibakar.
- Membongkar tanaman yang terserang berat dan dibakar.

Pengendalian Biologis :
Menggunakan agens antagonis Trichoderma spp., Gliocladium
spp., Pseudomonas fluorescens dan dilanjutkan dengan Bacillus
subtilis yang telah dicampur dengan pupuk kandang/kompos,
setelah kulit dikupas.
Pengendalian Kimiawi :

38 Buku Saku Jeruk


DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2016

- Mengoleskan Bubur California pada bagian kulit


batang/ranting tanaman secara rutin 2 kali setahun yaitu pada
akhir musim kemarau dan akhir musim hujan.

Gambar 26. Ciri Pada Batang Penyakit Diplodia

Buku Saku Jeruk 39


2016 DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

5. CVPD (Liberobacter asiaticum)


Gejala serangan :
Daun berwarna kuning , tebal, kaku, mudah dipatahkan,
seringkali tampak berdiri tegak. Terdapat bercak-bercak
klorosis, tulang daun yang halus berwarna lebih gelap
sehingga kontras dengan daun yang berwarna kuning, daun
yang baru muncul ukurannya lebih kecil. Buah ukurannya lebih
kecil.
Pengendalian Kultur Teknis
- Memilih benih yang bebas CVPD
- Pengendalian vektor penyakit yaitu Diaphorina citri
didukung pemeliharaan tanaman yang baik.
- Bagian yang terserang dipangkas/dibakar/dicabut.
- Menghindari tanaman Muraya/Kemuning di pertanaman
sebagai inang alternatif vektor penyakit.

40 Buku Saku Jeruk


DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2016

Gambar 27. Diaphorina citri dan musuh alaminya

Buku Saku Jeruk 41


2016 DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

BAB IX

PENJARANGAN BUAH

Penjarangan buah merupakan rangkaian kegiatan mengurangi


jumlah buah supaya buah tidak berdesakan dalam tandan dan
dapat mencapai ukuran sesuai standar varietas. Tahapan
pelaksanaan kegiatan penjarangan buah adalah sebagai
berikut :

a. Melakukan penjarangan buah sebelum pemupukan ke 2


(3 bulan dari pembungaan).
b. Sisakan 2 buah pertangkai atau 1 buah didukung oleh 30-
50 daun. Buah yang dibuang adalah :
- buah yang terserang OPT
- buah yang tidak normal
- buah yang berukuran kecil
c. Mengumpulkan buah yang dijarangkan lalu ditimbun
dalam kebun
d. Mencatat kegiatan penjarangan buah yang dilaksanakan.

Gambar 28. Contoh yang salah dari penjarangan buah; sisa buah
hasil penjarangan dibiarkan berserakan

42 Buku Saku Jeruk


DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2016

BAB X

PANEN

Panen merupakan rangkaian kegiatan pemungutan hasil. Tahapan


Pelaksanaan kegiatan pemangkasan adalah sebagai berikut :

a. Mengikuti kriteria panen :


- Buah telah masak fisiologis (sekitar 34-38 minggu setelah
bung mekar).
- Warna kuning pada kulit buah mencapai 75-80 % pasar
lokal, 100% untuk supermarket
b. Waktu panen; udara tidak panas terik atau turun hujan (pagi
sebelum jam 10).
c. Melakukan pemanenan pada saat udara tidak tidak panas terik
atau turun hujan (pagi atau sore).
d. Cara panen :
- Memilih buah yang memenuhi kriteria panen
- Memotong tangkai buah dengan gunting panen sepanjang
kurang lebih 3 cm dari pangkal buah, selanjutnya dipotong
lagi hingga posisi tangkai buah rata dengan permukaan buah
memotong tangkai buah dengan gunting pada ujung tangkai
buah.
- Mengumpulkan buah pada wadah yang diberi alas dan tidak
terkena sinar matahari langsung.
e. Mencatat setiap kegiatan panen buah yang telah dilaksanakan
pada kartu kendali

Buku Saku Jeruk 43


2016 DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

Gambar 29. Gunting Panen dan Teknik Panen Jeruk yang benar

44 Buku Saku Jeruk


DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2016

BAB XI

PASCAPANEN

A. Definisi

Pascapanen merupakan rangkaian kegiatan penangganan


buah dari panen hingga buah siap di distribusikan ke
konsumen yang meliputi panen, pengumpulan buah, sortasi,
pengkelasan dan pengemasan.

B. Tujuan

1. Mendapatkan keseragaman bentuk dan ukuran buah


2. Menjamin buah aman konsumsi
3. Menjamin buah bebas dari hama dan penyakit.

XI .1. Pengumpulan Buah

A. Definisi
Rangkaian kegiatan setelah panen sebelum buah diproses
lebih lanjut, dikumpulkan dan disimpan dalam suatu tempat

B. Tujuan :
Menghindarkan buah dari pengaruh buruk fisik/ lingkungan
(angin, panas, hujan, kotoran dsb),

C. Prosedur Pelaksanaan :

Buku Saku Jeruk 45


2016 DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

1. Meletakkan buah dalam tempat yang tidak terkena sinar


matahari langsung (ternaungi)
2. Meletakkan keranjang buah pada lantai tanah yang
diberi alas plastik/terpal atau pada lantai yang dikeraskan
3. Mencatat kegiatan yang telah dilaksanakan.

XI.2. Sortasi

A. Definisi

Kegiatan menyeleksi dan memisahkan buah yang baik dan


tidak baik

B. Tujuan
Mendapatkan buah yang baik

C. Prosedur pelaksanaan :
a. Memisahkan buah jeruk yang baik dari buah yang rusak,
terkena penyakit, cacat dan kotoran dari kebun
b. Memilih buah jeruk yang baik dengan kriteria kulit buah
berwarna kuning-oranye segar, dengan tangkai buah
terpotong sempurna.
c. Meletakkan buah yang terseleksi di wadah diberi alas
kering dan bersih
d. Mencatat kegiatan yang telah dilaksanakan.

46 Buku Saku Jeruk


DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2016

XI.3. Pengkelasan

A. Definisi :
Kegiatan memilah buah berdasarkan ukuran (Grade)

B. Tujuan :
Untuk mengelompokan buah beradsarkan bobot/mutu
dalam rangkan memudahkan pemasaran

C. Prosedur Pelaksanaan :
a. Mengelompokkan buah jeruk yang telah disortir
berdasarkan ukuran.
b. Menghindari kontak buah langsung dengan sinar matahari
karna dapat menurunkan bobot (terjadi pelayuan) dan
meningkatkan aktivitas metabolisme pematangan yang
disebabkan laju respirasi yang tinggi.
c. Menimbang buah srikaya berdasarkan ukuran/grade, :
Grade A : >300 gr per buah, Grade B : 250 - 300 gr per
buah, Grade C : 200-250 gr per buah, dan Grade D : < 200
gr per buah
d. Mencatat setiap kegiatan yang telah dilaksanakan pada
form/kartu kegiatan.

XI.4. Pengemasan

A. Definisi :
Kegiatan penyusunan buah jeruk dalam suatu
wadah/kemasan.

Buku Saku Jeruk 47


2016 DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

B. Tujuan :
Memperpanjang daya simpan dan memudahkan pemasaran.

C. Prosedur pelaksanaan adalah sebagai berikut :

1. Menggunakan kemasan yang higienis, bebas dari bahan


dan bau asing serta memiliki ventilasi atau sirkulasi udara
yang cukup baik
2. Menggunakan kemasan yang berbahan dari karton,
keranjang plastik dan peti kayu
3. Membuat ventilasi pada kemasan kotak/box karton
dengan kapasitas max 10 kg
4. Melapisi kemasan buah (kontainer plastik/keranjang
plastik) dengan potongan kertas.
5. Mengecek ulang buah yang akan dikemas, kemudian
masukkan buah kedalam kemasan sesuai kelas/grade.
6. Melakukan proses pemasukan buah secara hati-hati
dengan posisi punggung buah menghadap ke bawah.
7. Menandai setiap kemasan buah berdasarkan kelas/grade
agar tidak terjadi kekeliruan setelah itu ditimbang ulang
agar sesuai dengan permintaan atau kelas.
8. Mencatat setiap kegiatan pengemasan yang telah
dilaksanakan.

48 Buku Saku Jeruk


DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2016

Pengumpulan Buah Sortasi

Pengkelasan Pengemasan

Gambar 30. Contoh Proses Pascapanen yang telah dilakukan


secara modern di Bangsal Pascapanen

Buku Saku Jeruk 49


2016 DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

50 Buku Saku Jeruk


DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2016

Buku Saku Jeruk 51

Anda mungkin juga menyukai