Anda di halaman 1dari 6

ACARA V

PENGARUH PEMBELAHAN UMBI TERHADAP PERTUMBUHAN


TANAMAN UBI JALAR

A. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Hari : Rabu
Tanggal : 14 September 2022
Waktu : 14.00 WIB
Tempat : Kebun Percobaan, Fakultas Pertanian, Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta,
Sempu,Wedomartani, Ngemplak, Sleman, D.I.
Yogyakarta.

B. TUJUAN
Mengetahui pengaruh ukuran umbi terhadap pertumbuhan tanaman ubi jalar.

C. TINJAUAN PUSTAKA
Tanaman ubi jalar merupakan salah satu komoditas di Indonesia yang
diusahakan penduduk mulai dari dataran rendah sampai dengan dataran tinggi.
Tanaman ubi jalar memiliki warna yang beragam, seperti ungu, putih, kuning,
kuning tua, krem, oranye tua, oranye muda, kombinasi ungu-putih, dan ungu
tua. (Meriyanto, 2016).
Secara morfologi, ubi jalar termasuk tanaman umbi-umbian dan
tergolong tanaman semusim dengan susunan utama terdiri dari batang, umbi,
daun, dan bunga. Tanaman ubi jalar tumbuh menjalar pada permukaan tanah
dengan panjang tanaman dapat mencapai 3m, tergantung pada kultivarnya.
Bentuk batang bulat, tidak berkayu, tidak berbuku-buku dan tumbuh tegak
atau merambat. Bentuk daun bulat sampai lonjong, tepi daun tepi rata atau
berlekuk dangkal sampai berlekuk dalam, dan bagian ujungnya meruncing.
Bentuk umbi yang ideal dan bermutu baik adalah bulat lonjong agak panjang
dan tidak banyak lekukan dengan bobot antara 200g – 250g per ubi. Baik
bentuk maupun ukuran umbi merupakan kriteria dalam penentuan harga
jualnya di pasar (Purbasari,2018).
Klasifikasi taksonomi ubi jalar menurut (Rukmana, 1997 dalam Fajar,
2013) yaitu :
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Convolvulales
Famili : Convolvulaceae
Genus : Ipomoea
Spesies : Ipomoea batatas L.
Menurut Khalil (2016), dalam pertumbuhan nya tanaman ubi jalar
memiliki syarat tumbuh antara lain, daerah yang paling ideal untuk budidaya
ubi jalar adalah daerah yang bersuhu 21-27°C dengan curah hujan 500-5000
mm/tahun, optimalnya antara 750-1500 mm/tahun. Daerah yang mendapat
sinar matahari 11-12 jam/hari merupakan daerah yang disukai ubi jalar. Jenis
tanah yang paling baik adalah pasir berlempung, gembur, banyak mengandung
bahan organik, aerasi, dan drainase nya baik. Derajat keasaman tanah yang
ideal yaitu 5,5-7,5 dan sewaktu muda memerlukan kelembaban tanah yang
cukup.
Tanaman ubi jalar (Ipomoea batatas L.) dapat dikembangbiakan
dengan mudah menggunakan stek pucuk/batang, umbi, dan biji. Stek
pucuk/batang paling efisien digunakan untuk tujuan produksi (komersial).
Bahan perbanyakan tanaman ubi jalar berupa stek paling cocok untuk tujuan
produksi umbi. Pertumbuhan tanaman ubi jalar asal stek pucuk/batang lebih
seragam, selain itu kemampuan untuk menghasilkan umbi relatif lebih baik
jika dibandingkan dengan stek dari umbi atau biji. Stek dapat diambil dari
tanaman produksi yaitu tanaman yang dibudidayakan untuk memproduksi
umbi atau dari tanaman persemaian yang khusus ditanam untuk menghasilkan
stek. (Jayanto,A.D. 2020).
Perbanyakan ubi jalar dengan menggunakan umbi dapat dilakukan
dengan umbi utuh ataupun dengan pembelahan umbi. Pembelahan umbi
dapat dilakukan dengan memotong bagian umbi menjadi dua bagian maupun
tiga bagian. Pembelahan umbi bibit menyebabkan pengurangan jumlah mata
tunas yang dihasilkan pertanaman. Pembelahan umbi juga dapat menghemat
dalam pemakaian bibit tanaman. Sebelum umbi tersebut ditanam, rendam
dahulu menggunakan cairan pestisida. Fungisida yaitu bahan yang
digunakan untuk meracuni atau mematikan jamur yang merupakan penyakit
tanaman. Perendaman umbi dengan larutan fungisida bertujuan untuk
membunuh dan mencegah serangan patogen (Riduan Sembiring, 2017).
Penyiapan lahan bagi tanaman ubi jalar sebaiknya dilakukan pada saat
tanah tidak terlalu basah atau tidak terlalu kering agar strukturnya tidak rusak,
lengket, atau keras. Sebelum ditanam, jumlah daun stek dikurangi untuk
menekan penguapan. Stek ditanam sedikit miring di atas guludan dengan 1/3
bagian bibit terbenam dalam tanah. Jarak antar stek sekitar 20-25 cm. Setelah
stek ditanam, tanah disekitarnya dipadatkan. Dosis pemupukan untuk ubi jalar
berkisar 100 kg urea/ha, 100 kg SP36/ha, dan 100 kg KCl/ha. Dosis
pemupukan ini dibagi tiga (Khalil,2016)
Kegiatan pemeliharaan tanaman ubi jalar ada penyulaman, penyiangan,
pembumbunan, dan pengairan. Tanaman ubi jalar dipanen apabila ubi nya
sudah tua (matang fisiologis). Panen ubi jalar yang ideal dimulai pada umur
tiga bulan dengan penundaan paling lambat sampai umur empat bulan. Ciri
fisik ubi jalar siap panen antara lain, bila kandungan tepungnya sudah
maksimum, ditandai dengan kadar serat yang rendah dan bila drebus atau
dikukus rasanya enak serta tidak berair. (Khalil,2016).

D. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
a. Cetok
b. Pisau
c. Ember
d. Gembor
e. Planter bag 18L
2. Bahan
a. Ubi jalar
b. Tanah
c. Pupuk kandang
d. Fungisida

E. CARA KERJA
1. Menyiapkan planter bag 18 Liter yang mempunyai lubang drainase
(planter bag memiliki lubang di bagian bawah)
2. Menyiapkan media tanam dengan mencampur secara merata tanah dengan
pupuk kompos / kandang dengan perbandingan 1:1. Memasukkan kedalam
planter bag sebanyak 2/3 dari volume tampung planter bag.
3. Menyiapkan ubi jalar untuk diberi perlakuan. Perlakuan pertama ubi jalar
dibiarkan tetap utuh, perlakuan kedua ubi jalar dibagi menjadi 2 bagian,
dan perlakuan ketiga ubi jalar dibagi menjadi 3 bagian.
4. Merendam umbi ubi jalar dalam fungisida selama ±3-10 detik dengan
dosis 9gr/l atau sesuai aturan, kemudian menanam bibit ubi jalar sebanyak
1 umbi per planter bag. Setiap perlakuan dilakukan 3 ulangan dalam satu
planter bag.
5. Menanam Umbi secara horizontal terhadap media
tanam. Penanaman umbi tidak terlalu dalam, umbi
ditutup tanah setebal 2−3 cm di atas permukaan umbi.

6. Melakukan Pemeliharaan yang meliputi :


a. Menyiram 1-2 kali sehari untuk menjaga kelembaban tanah. Mengecek
lubang drainase supaya air siraman tidak menggenangi tanah
b. Membumbun dilakukan apabila permukaan ubi terlihat di permukaan
tanah
7. Pemanenan :
a. Memanen stek pertama dapat dilakukan 5−6 minggu
setelah semai terhadap tunas yang sudah mencapai
panjang 25−30 cm. Panen stek dapat dilakukan
hingga 4 kali dengan interval waktu sekitar 4
minggu.
b. Memanen stek dengan menyisakan batang 3−5 cm
dari umbi, bertujuan untuk merangsang tumbuhnya
cabang baru sehingga lebih banyak stek pucuk yang
dihasilkan.

F. HASIL PENGAMATAN
DAFTAR PUSTAKA

Fajar, S.D.A., 2013, Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Ubi Jalar
Ungu (Ipomoea batatas Var Ayamurasaki) terhadap Bakteri
Staphlococcus aureus dan Pseudomonas aeruginasa dengan Metode
Disfusi Agar, Skripsi, UIN Alauddin, Makassar, 35 – 36.

Jayanto, A.D. 2009. Ubi jalar atau Ketela Rambat (Ipomoea batatas). Kantor
Deputi Menegristek Bidang Pendayaguna dan Pemassyarakatan dan
Teknologi. Jakarta.

Khalil,dkk,2016. Pertumbuhan Dan Hasil Beberapa Klon Ubi Jalar (Ipomoea


Batatas L.) Di Dataran Menengah Saree, Kabupaten Aceh Besar. J.
Floratek 11 (1): 44-50.

Meriyanto,dkk,2016. Pengaruh Pemberian Berbagai Macam Pupuk Daun


Terhadap Pertumbuhan Tunas Aksilar Ubi Jalar (Ipomoea Batatas L.)
Varietas Cilembu Secara In Vitro. Jurnal.Agroekotek 8 (2), 104 – 112,
Desember 2016.

Purbasari,dkk,2018. Studi Variasi Ubi Jalar (Ipomoea Batatas L) Berdasarkan


Karakter Morfologi Di Kabupaten Ngawi. Jurnal Biologi dan
Pembelajarannya, Volume 5 (2), 2018, 78 – 84.

Rahmawati,dkk,2017. Respons Pertumbuhan dan Produksi Ubi Jalar (Ipomoea


batatas L.) Terhadap Tinggi Bedengan dan Dosis Pupuk Kandang Ayam.
Jurnal Agroekoteknologi FP USU. Vol.5.No.1, Januari 2017 (5): 33- 41.

Riduan Sembiring. et. al. 2017. Perlakuan Pembelahan Umbi Bibit dan
Perendaman Fungisida Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman
Kentang. Jurnal Agroteknosains. Vol. 1(1):24-31. Mei 2017.

Sianturi,2021. Budidaya Tanaman Ubi Jalar dalam Meningkatkan Ketahanan


Pangan Di Desa Banko Lestari Kabupaten Rokan Hilir. JCSPA: Journal
Of Community Services Public Affairs. Volume 1 No. 3 Juni 2021 Hal 81-
86.

Anda mungkin juga menyukai