Anda di halaman 1dari 30

BAB V

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Anggaran merupakan rencana kegiatan untuk memfasilitasi tercapainya

tujuan suatu organisasi. Penganggaran pada dasarnya merupakan proses

penentuan jumlah alokasi anggaran untuk setiap program kegiatan atau aktivitas

yang akan dilaksanakan selama kurung waktu tertentu.

Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa terdapat dua

jenis anggaran, yakni anggaran operasional dan anggaran modal/investasi.

Anggaran operasional digunakan untuk merencanakan kebutuhan sehari-hari

dalam menjalankan pemerintahan. Pengeluaran Pemerintah yang dapat

dikategorikan dalam anggaran operasional adalah belanja rutin. Belanja rutin

adalah pengeluaran yang manfaatnya hanya untuk satu tahun anggaran dan

tidak dapat menambah aset atau kekayaan bagi pemerintah. Disebut “rutin”

karena sifat pengeluaran tersebut berulang-ulang ada setiap tahun. Secara

umum, pengeluaran yang masuk kategori anggaran operasional antara lain

belanja Administrasi Umum dan Belanja Operasi dan Pemeliharaan.

Sedangkan Anggaran modal menunjukan rencana jangka panjang dan

pembelanjaan atas aktiva tetap seperti gedung, peralatan, kendaraan, perabot

dan sebagainya. Pengeluaran modal yang besar biasanya dilakukan dengan

menggunakan pinjaman. Belanja investasi/modal adalah pengeluaran yang

manfaatnya cenderung melebih satu tahun anggaran dan akan menambah aset

atau kekayaan pemerintah dan selanjutnya akan menambah anggaran rutin

untuk biaya operasional dan pemeliharaan.

Anggaran pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten

Bulukumba dikenal dengan dua jenis anggaran belanja, yakni anggaran belanja

70
langsung dan anggaran belanja tidak langsung, dimana anggaran belanja

langsung dikategorikan kedalam anggaran modal sedangkan anggaran belanja

tidak langsung dikategorikan kedalam anggaran operasional/rutin.

Anggaran belanja langsung merupakan belanja yang dipengaruhi secara

langsung oleh adanya program atau kegiatan yang direncanakan. Jenis belanja

langsung pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bulukumba

berupa Belanja pegawai/personalia, belanja barang dan jasa, belanja

pemeliharaan, belanja perjalanan dinas, dan belanja modal.

Sedangkan belanja tidak langsung merupakan belanja yang tidak

dipengaruhi secara langsung oleh adanya program atau kegiatan. Keberadaan

anggaran belanja tidak langsung bukan merupakan konsekuensi ada atau tidak

adanya suatu program atau kegiatan. Belanja tidak langsung digunakan secara

priodik (umumnya bulanan) dalam rangka koordinasi penyelenggaraan

kewenangan Pemerintah Daerah yang bersifat umum. Belanja tidak langsung

yang ada pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bulukumba

berupa gaji pegawai dan tunjangan pegawai yang ada.

Dibawah ini merupakan total anggaran belanja langsung dan tidak

langsung dari Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bulukumba

Tahun anggaran 2013

Gambar V.1
Total Anggaran Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten
Bulukumba Priode Tahun Anggaran 2013

N
O JENIS ANGGARAN JUMLAH
1 Anggaran Belanja Langsung Rp 111,832,716,120
2 Anggaran Belanja Tidak Langsung Rp 129,197,214,001
TOTAL ANGGARAN Rp 241,029,930,121
Sumber: Sub Bagian Keuangan DIKPORA Kab. Bulukumba 2013

71
JENIS ANGGARAN BELANJA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA
KAB. BULUKUMBA TAHUN 2013

NO Jenis Anggaran Jenis Belanja Anggaran


1 Anggaran Modal Belanja Langsung Rp 65,511,320,471
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Rp 1,010,273,510
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasaran Aparatur Rp 1,942,187,795
3. Program Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Keuangan Rp 10,892,200
4. Program Pendidikan Anak Usia Dini Rp 10,000,000
5. Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan Rp 279,650,000
6. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Rp 40,893,105,177
7. Program Pendidikan Menengah Rp 20,380,719,765
8. Program Pendidikan Non Formal Rp 89,426,150
9. Program Pembinaan dan Permasyrakatan Olahraga Rp 263,045,000
10. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Rp 378,590,690
11. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga Rp 50,000,000
12. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan Rp 203,430,184
Anggaran
2 Operasional Belanja Tidak Langsung Rp 129,197,214,001
1. Belanja Pegawai Rp 129,197,214,001

Sumber: Sub Bagian Keuangan DIKPORA Kab. Bulukumba Tahun 2013

72
V.1 Pengelolaan Anggaran Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Kabupaten Bulukumba

Pengelolaan merupakan istilah yang dipakai dalam ilmu manajemen dan

memiliki pengertian yang sama dengan manajemen. Pengelolaan merupakan

suatu proses yang diartikan sebagai suatu usaha yang sistematis untuk

menjalankan suatu pekerjaan, proses ini merupakan serangkaian tindakan yang

berjenjang, berkelanjutan dan berkaitan satu dengan yang lainnya, yang

dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses tersebut

merupakan kaitan antara fungsi dari manajemen itu sendiri yang terdiri atas

perencanaan, pengorganisasiaan, penggerakan dan pengawasan.

Demikian pula dengan pengelolaan anggaran Dinas Pendidikan Pemuda

dan Olahraga kabupaten Bulukumba yang dalam hal ini dikelolah oleh Dinas

Pendidikan, Pemuda dan Olahraga itu sendiri, senantiasa menerapkan fungsi-

fungsi manajemen dalam pengelolaannya, agar dalam pelaksanaannya dapat

merujuk pada upaya pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

V.1.1 Planning (Perencanaan)

Perencanaan merupakan suatu proses mempersiapkan secara sistematis

kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan dalam organisasi.

Oleh karena itu, perencanaan tidak bisa statis, tetapi harus dinamis,

berkesinambungan dan fleksibel. Dinamis artinya perencanaan harus melihat

kedepan, memberikan prospek secara rasional.

Untuk mencapai suatu tujuan dalam pelaksanaan pengelolaan anggaran

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kab. Bulukumba maka perlu adanya

perumusan perencanaan dari Dinas tersebut. Perencanaan memegang

73
peranan penting dalam upaya pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dalam

suatu organisasi.

Adapun perencanaan dari Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga

Kabupaten Bulukumba sesuai yang dikemukakan oleh Kepala Dinas bahwa:

“Adapun hal-hal yang direncanakan dalam proses pengelolaan anggaran


Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga adalah terkait apa yang dibutuhkan
untuk instansi kedepennya, terkait kebutuhan belanja modal, gaji pegawai,
belanja barang dan jasa yang dibutuhkan dan kegiatan-kegiatan lainnya
seperti perjalanan dinas dan honor-honor para pegawai”.(Wawancara Tanggal
31 Oktober 2013)

Lebih lanjut dijelaskan oleh Kepala Dinas bentuk perencanaan anggaran

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga yaitu:

“Bentuk perencanaan anggaran Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga


rencana kerja anggaran dan penentuan target dari hal-hal yang ingin
dikerjakan selama setahun kemudian”.

V.1.1.1 Rencana Kerja Anggaran

Rencana kerja merupakan dokumen perencanaan untuk priode satu

tahun. Rencana kerja pemerintah (RKP) memuat kegiatan atau program

yang bersifat terukur (measurable) dan dapat dilaksanakan (workable).

Adapun rencana kerja yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan, Pemuda

dan Olahraga sesuai dengan hasil wawancara oleh Kepala dinas pada

tanggal 31 oktober 2013 yaitu:

“Rencana kerja pada lingkup Dikpora dilakukan oleh masing-masing


bidang atau unit yang ada. Dengan rencana kerja yang telah disusun oleh
setiap unit selanjutnya dibahas dalam lingkup dinas. Tidak semua
rencana kerja dari setiap bagian dilaksanakan, kami mempertimbangkan
skala prioritas dari setiap renca yang telah dibuat. Rencana kerja
dilakukan dengan memperhatikan keterkaitan antara pendanaan dengan
keluaran  dan hasil yang diharapkan dari kegiatan dan program termasuk
efisiensi dalam pencapaian keluaran dan hasil tersebut.”

Dari hasil wawancara diatas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa

pada tahap rencana kerja anggaran pada Dinas Pendidikan Pemuda dan

Olahraga Kabupaten Bulukumba bisa dikatakan sudah sesuai dengan

74
yang seharusnya, dimana rencana kerja dilakukan oleh masing-masing

unit kerja yang yang ada dalam lingkup Dinas Pendidikan, Pemuda dan

Olahraga.

V.1.1.2 Penentuan Target

Target dari suatu rencana kerja anggaran Dinas Pendidikan, Pemuda

dan Olahraga merupakan tolak ukur yang harus dicapai dalam realisasi

pengelolaan anggaran ada, yaitu penentuan target yang ingin dicapai

dalam satu tahun anggaran, yaitu mulai dari 1 Januari sampai 31

Desember.

Adapun mekanisme penentuan target anggaran pada Dinas

Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kab. Bulukumba seperti yang

dijelaskan oleh sekretaris dinas bahwa:

“Banyaknya jumlah anggaran yang ada dalam suatu satuan kerja


perangkat daerah ditetapkan setiap tahun anggaran, rencana kerja dari
berbagai bidang yang telah ditetapkan maka selanjutnya kepala dinas
menyampaikan kepada PPKD, selanjutnya rencana kerja anggaran
tersebut dibahas oleh tim anggaran pemerintah daerah. Pembahasan
oleh tim anggaran pemerintah daerah dilakukan untuk menelaah
kesesuaian antara Rencana Kerja anggaran Dinas dengan kebijakan
umum APBD, prioritas dan plafon  anggaran  sementara, prakiraan maju
yang telah disetujui tahun anggaran sebelumnya dan dokumen
perencanaan lainnya.”(Wawancara Tanggal 31 Oktober 2013)

Lebih lanjut dijelaskan bahwa:

“Selanjutnya setelah Rencana kerja dibahas oleh tim anggaran, maka


RAPBD diserahkan kepada DPRD untuk dibahas. Kemudian oleh DPRD
dilakukan serangkaian proses terhadap RAPBD tersebut, yakni mulai dari
pembahasan, kemudian dilakukan sidang komisi dan selanjutnya
dilakukan sidang paripurna. Setelah mendapat persetujuan dari anggota
DPRD maka RAPBD tersebut ditetapkan menjadi APBD melalui PERDA.”

Dari hasil wawancara diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa

penentuan target anggaran dilakukan melalui beberapa tahap, dimana

dari rencana kerja yang ada disampaikan kepada PPKD yang

75
berkelanjutan hingga dibuatkannya sebuah PERDA terkait pengelolaan

anggaran yang telah ditetapkan. Penentuan target rencana kerja

anggaran pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kab.

Bulukumba telah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004

tentang Perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah

daerah yang terdapat pada Pasal 72 mengenai perencanaan anggaran.

Dari hasil wawancara, penulis juga dapat menyimpulkan bahwa

terdapat dua indicator yang ada dalam proses perencanaan yang

dilakukan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten

Bulukumba yaitu mulai dari Rencana kerja anggaran dan penentuan

target yang akan dilaksanakan selama satu tahun kedepan telah sesuai

dengan mekanisme yang ada atau dapat dikatakan tidak terjadi suatu

masalah dalam proses perencanaan anggaran.

V.1.2 Organizing (Pengorganisasian)

Pengorganisasian merupakan fungsi kedua dari manajemen. Tujuan

pengorganisasian adalah agar dalam pembagian tugas dapat dilaksanakan

dengan penuh tanggungjawab. Dengan pembagian tugas diharapkan setiap

anggota yang ada dalam organisasi dapat meningkatkan keterampilannya

dalam menangani tugas-tugas yang dibebankan kepadanya.

Pengorganisasian berkaitan erat dengan fungsi perencanaan, karena

pengorganisasianpun harus direncanakan. Istilah organisasi yang

didefenisikan secara statis diartikan sebagai suatu gambaran secara skematis

tentang bagian-bagian tugas dan tanggungjawab serta hubungan bagian yang

terdapat dalam suatu badan atau suatu lembaga. Sedangkan secara dinamis

diartikan sebagai suatu proses penetapan dan pembagian kerja yang akan

76
dilakukan, pembatasan tugas-tugas dan tanggungjawab serta wewenang dan

penetapan hubungan antar unsur organisasi sehingga memungkinkan orang-

orang dapat bekerjasama seefektif mungkin untuk pencapaian tujuan.

Pengorganisasian merupakan system kerjasama sekelompok orang

yang dilakukan dengan pembidangan dan pembagian seluruh pekerjaan atau

tugas dengan membentuk sejumlah satuan atau unit kerja, yang menghimpun

pekerjaan sejenis dalam satu-satuan kerja, kemudian dilanjutkan dengan

menetapkan wewenang dan tanggungjawab masing-masing diikuti dengan

mengatur hubungan baik vertical maupun horizontal.

Pengorganisasian juga merupakan proses penyusunan struktur yang

sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya- sumber daya yang dimiliki,

dan lingkungan yang melingkupinya.

Dari hasil wawancara dikemukakan oleh Sekretaris Dinas Pendidikan,

Pemuda dan Olahraga bahwa:

“Pengorganisasian merupakan wujud langka awal kearah pelaksanaan


rencana yang telah ditetapkan. pengorganisasian dilakukan mengingat
adanya sumberdaya manusia atau pegawai yang ada dalam lingkup Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga yang merupakan unsur terpenting dalam
melaksanakan rencana kerja anggaran yang telah ditetapkan.”(Wawancara
Tanggal 31 Oktober 2013)

Untuk dapat menjalankan rencana yang telah dibuat, maka

keberadaan sumber daya manusia yang ada dalam lingkup Dinas Pendidikan

Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bulukumba atau dalam hal ini pegawai

yang ada merupakan komponen yang sangat menentukan. Pencapaian tujuan

suatu organisasi akan dipengaruhi oleh kemampuan dan kekuatan sumber

daya manusia yang ada didalamnya, disamping dipengaruhi oleh kemampuan

pimpinan untuk mengorginisir dan mengelola sumber daya yang ada.

77
Suatu organisasi harus memiliki jumlah pegawai yang memadai atau

seimbang dengan jumlah pekerjaan yang akan dilakukan dengan maksud

agar pekerjaan atau program kegiatan yang telah ada dapat terselesaikan

dengan baik.

Dijelaskan oleh bapak Drs. H. Akhmad Januaris selaku sekretaris

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bulukumba pada

wawancara tanggal 31 oktober 2013 yaitu:

“Jumlah pegawai yang ada dalam lingkup Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga Kabupaten Bulukumba bisa dikatakan telah sesuai dengan
jumlah yang dibutuhkan, sehingga pekerjaan yang ada pada setiap
bagian dapat dikerjakan tanpa adanya beban kerja yang berlebihan pada
satu atau beberapa dari sub bagian yang ada.”

Dari hasil wawancara diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sumber

daya manusia atau jumlah pegawai yang ada dalam lingkup Dinas

Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bulukumba telah

memadaai untuk melakukan suatu pekerjaan terhadap anggaran yang

ada.

V.1.2.1 Pembagian Tugas

Pembagian tugas dalam suatu organisasi harus dilakukan, hal ini

sejalan dengan yang dikemukakan oleh Sekretaris Dinas Pendidikan,

Pemuda dan Olahraga Kab, Bulukumba pada wawancara tanggal 31

Oktober 2013 bahwa:

“Agar pelaksaan suatu kegiatan dapat berjalan dengan baik, maka harus
dilakukan pembagian tugas yang baik agar dalam pelaksanaan
Pengelolaan Anggaran Dinas pendidikan Pemuda dan Olahraga
Kabupaten Bulukumba dapat berjalan dengan efektif dan efisien untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan.”

Lebih lanjut dikatakan oleh Sekretaris Dinas Pendidikan pemuda dan

Olahraga Kabupaten Bulukumba bahwa:

78
“Dalam pembagian tugas kerja yang telah ada, kepala dinas selaku
pimpinan instansi mendelegasikan setiap program kegiatan yang akan
dilakukan pada unit kerja atau sub bagian yang ada. Tentunya pembagian
kerja dilakukan sesuai dengan tugas dan fungsi dari masing-masing
bidang yang ada dalam lingkup Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
Kabupaten Bulukumba.”(Wawancara tanggal 31 oktober 2013).

Dari hasil wawancara diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa

pengorganisasian dalam hal pembagian kerja pada lingkup Dinas

pendidikan pemuda dan olahraga kabupaten Bulukumba telah sesuai

dengan yang sebenarnya, dimana pekerjaan di delegasikan oleh Kepala

Dinas selaku penanggungjawab anggaran kepada masing-masing bidang

untuk mengerjakan tugas sesuai dengan tugas dan fungsi setiap bagian

yang ada pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kab.

Bulukumba. Pengorganisasian anggaran dalam lingkup Dinas Pendidikan,

Pemuda dan Olahraga telah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor

58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah yang terdapat

dalam Pasal 11 ayat 1. Juga sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh

G.R Terry tentang langkah-langkah pengorganisasian pekerjaan yang ada

dalam suatu organisasi.

Dengan banyaknya jumlah belanja yang ada pada Dinas Pendidikan

Pemuda dan Olahraga Kab. Bulukumba maka pendelegasian wewenang

anggaran kepada setiap unit kerja wajib dilakukan agar pengelolaan

anggaran dapat tercapai secara efektif dan efisien. Pendelegasian

tersebut dijelaskan oleh Sekretaris Dinas bahwa:

“Pengelolaan Anggaran Belanja tidak langsung didelegasikan oleh Kepala


Dinas Kepada sub bagian keuangan atau yang bertanggung jawab
didalamnya atau dalam hal ini Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda dan
Olahraga. Dari total jumlah anggaran yang ada, 66 persen anggaran
dialokasikan untuk anggaran belanja tidak langsung atau belanja
pegawai.”(Wawancara 7 November 2013).

79
Lebih lanjut dijelaskan oleh Kepala Dinas bahwa:

“Untuk anggaran belanja langsung Dinas Pendidikan, Pemuda dan


Olahraga Kab. Bulukumba, Kepala Dinas selaku penanggung jawab
anggaran mendelegasikan anggaran kepada setiap unit yang ada dan
dari total anggaran Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga 34 persen
dialokasikan untuk belanja langsung.”

Dari banyaknya jenis program yang ada pada belanja langsung Dinas

Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kab. Bulukumba, maka Kepala Dinas

Melakukan pengorganisasian pengelolaan anggaran. Seperti yang

dikemukakan oleh Kepala Dinas bahwa:

“Terdapat 12 jenis program pada anggaran belanja langsung Dinas


Pendidikan, Pemuda dan Olahraga. Program tersebut diantaranya:
1) Program Pelayanan Administrasi perkantoran yang anggarannya
1,54 persen dari total anggaran belanja langsung dan pengelolaan
anggarannya didelegasikan kepada Sekretaris Dinas.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasaran Aparatur, sebanyak
2,96 persen dari total anggaran belanja langsung yang
pengelolaannya diserahkan kepada kepala seksi sarana dan
prasaran.
3) Program Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
Keuangan sebesar 0,016 persen dari total anggaran belanja
langsung dan pengelolaan anggarannya dilimpahkan kepada Sub
bagian keuangan.
4) Program pendidikan anak usia dini dengan 0,015 persen dari total
anggaran belanja langsung dan pengelolaan anggarannya
dilimpahkan kepada seksi sarana dan prasarana
5) Program peningkatan peran serta kepemudaan dengan total
anggaran 0,42 persen dari jumlah anggaran belanja langsung dan
pengelolaannya di limpahkan kepada seksi lembaga kepemudaan,
kemitraan, sarana dan prasarana.
6) Program wajib belajar pendidikan dasar Sembilan tahun,
pengelolaannya dilimpahkan kepada bidang pendidikan dasar dan
menengah dengan total anggaran 62,42 persen dari jumlah anggaran
belanja langsung.
7) Program pendidikan menengah, dimana anggarannya terdiri dari
31,11 persen dari total anggaran belanja langsung dan pengelolaan
anggarannya dilimpahkan kepada bidang pendidikan dasar dan
menengah.
8) Program pendidikan non formal, dengan total anggaran 0,13 persen
dari jumlah keseluruhan anggaran belanja langsung dan pengelolaan
anggarannya dilimpahkan kepada bidang pendidikan luar sekolah
dan tenaga teknis.

80
9) Program pembinaan dan permasyarakatan olahraga, pengelolaannya
dilimpahkan kepada bidang pemuda dan olahraga yang terdiri dari
0,4 persen dari jumlah anggaran belanja langsung.
10) Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan,
didelegasikan kepada bidang tenaga kependidikan dengan 0,57
persen dari total anggaran belanja langsung.
11) Program peningkatan sarana dan prasarana olahraga, didelegasikan
kepada seksi sarana dan prasarana dengan 0,07 persen dari total
anggaran belanja langsung.
12) Program manajemen pelayanan pendidikan, dengan 0,31 persen dari
total anggaran belanja langsung dan didelegasikan kepada bidang
tenaga kependidikan.

Dari hasil wawancara diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa, dari

total jumlah anggaran Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kab.

Bulukumba, besar anggaran belanja tidak langsung dua kali lipat dari

belanja langsung. Dapat juga dikatakan bahwa belanja pegawai dalam

lingkup Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kab. Bulukumba lebih

besar dari belanja modal yang ada.

V.1.3 Penggerakan

Penggerakan merupakan suatu tindakan untuk mengusahakan agar

semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan

perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi. Penggerakan adalah

menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh

kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki

secara efektif dan efisien. Di dalam manajemen, penggerakan ini bersifat

sangat kompleks karena disamping menyangkut manusia juga menyangkut

berbagai tingkah laku dari manusia-manusia itu sendiri.

Fungsi penggerakan atau pelaksanaan yang berkaitan dengan

pengelolaan anggaran dalam lingkup Dinas Pendidikan, Pemuda dan

Olahraga Kabupaten Bulukumba lebih menekankan pada kegiatan yang telah

81
ditetapkan pada perencanaan anggaran dan bagaimana memdorong pegawai

untuk agar dapat bekerja dengan efektif dan sebaik-baiknya.

Dari hasil wawancara dengan Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda

dan Olahraga Kab. Bulukumba menyetakan bahwa:

“Seringkali Kepala Dinas dan saya selaku Sekretaris Dinas menghimbau para
pegawai untuk bekerja secara maksimal, bukan hanya menyelesikan urusan
kantor tetapi juga memaksimalkan upaya pelayanan yang baik yang diberikan
kepada masyarakat.”(wawancara Tanggal 31 Oktober 2013).

Perencanaan dan pengorganisasi yang baik kurang berarti bila tidak

diikuti dengan penggerakan seluruh potensi sumberdaya manusia dan

nonmanusia pada pelaksanaan tugas. Semua sumberdaya manusia harus

dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja yang ada dalam

dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga.

82
PELAKSANAAN ANGGARAN DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KAB. BULUKUMBA TAHUN 2013

NO BELANJA KETERANGAN ANGGARAN


1 Belanja Tidak Langsung 1. Belanja Pegawai Rp129,197,214,001
2 Belanja Langsung
1. Program Pelayanan Administrasi a. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan
Perkantoran listrik Rp54,600,000
b. Penyediaan Jasa administrasi keuangan Rp247,226,000
c. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja Rp10,744,000
d. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor Rp80,774,600
e. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan
perundang-undangan Rp1,980,000
f. Rapat-Rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah Rp229,180,000
g. Penata usahaan kesekretariatan SKPD Rp385,768,910

2. Program Peningkatan Sarana


dan Prasarana Aparatur a. Pembangunan gedung kantor Rp399,470,000
b.Pengadaan kendaraan dinas/operasional Rp1,052,659,500
c. Pengadaan perlengkapan gedung kantor Rp13,164,062
d. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor Rp42,983,000
e. Pemeliharaan rutin/berkala mobil jabatan Rp16,000,000
f. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas
operasional Rp37,381,233

g. Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor Rp380,530,000

NO BELANJA KETERANGAN ANGGARAN

83
3. Program Peningkatan
Pengembangan Sistem pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan a. Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun Rp10,892,200

4. Program Pendidikan Anak Usia


Dini a. Pengadaan mebeluer sekolah Rp10,000,000

5. Program Peningkatan Peran


Serta Kepemudaan a. Pendidikan dan Pelatihan Dasar Kepemimpinan Rp250,000,000
b. Lomba kreasi dan karya tulis ilmiah dikalangan
pemuda Rp29,650,000

6. Program Wajib Belajar


Pendidikan Dasar Sembilan Tahun a. Penambahan Ruang Kelas sekolah Rp300,000,000
b. Pembangunan taman, lapangan upacara dan
fasilitas parkir Rp31,295,000
c. Pengadaan meubeler sekolah Rp85,000,000
d. Rehabilitasi sedang/berat rumah dinas kepala
sekolah, guru, penjaga sekolah Rp75,000,000
e. Pembinaan SMP terbuka Rp13,149,900
f. Penyediaan Bantuan Operasional Sekolah Rp27,730,450
g. Pembinaan minat, bakat dan kreativitas Rp37,849,950
h. Penyelengaraan ujian sekolah SMP/MTs dan
UASBNSD Rp64,280,000
i. Rehabilitasi sedang/berat bangunan dan sarana
penunjang belajar Rp16,872,369,967
j. Pelaksanaan pendidikan gratis Rp23,386,429,910

84
NO BELANJA KETERANGAN ANGGARAN
7. Program Pendidikan Menengah a. Penambahan Ruang Kelas baru Rp125,000,000
b. Rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah Rp12,234,553,033
c. Penyelenggaraan paket C Setara SMU Rp35,555,000
d. Pengembangan metode belajar dan mengajar
dengan menggunakan TIK Rp42,950,000
e. Penyelenggaraan ujian sekolah tingkat menengah Rp35,405,000
f. Pelaksanaan pendidikan gratis Rp7,907,256,732

8. Program Pendidikan Non Formal a. Pengembangan kebijakan pendidikan non formal Rp17,500,000
b. Pengembangan kurikulum, bahan ajar dan model
pembelajaran pendidikan non formal Rp46,381,150
c. Publikasi dan sosialisasi pendidikan non formal Rp25,545,000

9. Program Pembinaan dan a. Pembinaan cabang olahraga prestasi di tingkat


Permasyrakatan Olahraga daerah Rp100,000,000
b. Penyelenggaraan kompetisi olahraga Rp163,045,000

NO BELANJA KETERANGAN ANGGARAN


10. Program Peningkatan Mutu a. Pelaksanaan sertifikasi pendidik Rp121,127,250

85
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
b. Pelaksanaan uji Kompetensi Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Rp53,372,300
c. Pelatihan Bagi Pendidik Untuk Memenuhi Standar
Kompetensi Rp76,626,500
d. Pengembangan Mutu dan Kualitas Program
Pendidikan dan Pelatihan Bagi Pendidik Rp29,374,750
e. Pengembangan Sistem Pendataan dan Pemetaan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Rp52,216,500
f. Pengembangan Sistem Pernghargaan dan
Perlindungan Terhadap Profesi Pendidik Rp24,277,490
g. Pengembangan sistem perencanaan dan
pengendalian program profesi pendidik Rp21,595,900

11. Program Peningkatan Sarana a. Peningkatan pembangunan sarana dan prasarana


dan Prasarana Olahraga olah raga Rp50,000,000

12. Program Manajemen


Pelayanan Pendidikan a. Pelaksanaan evaluasi hasil kerja bidang pendidikan Rp100,000,000
b. Pelaksanaan kerjasama secara kelembagaan di
Bidang pendidikan Rp33,104,495
c. Penerapan sistem dan informasi manajemen
pendidikan Rp49,672,000
d. Monitoring, evaluasi dan pelaporan Rp20,653,690
TOTAL ANGGARAN Rp194,708,534,473
Sumber: Sub Bagian Keuangan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kab. Bulukumba Tahun 2013

86
Adapun bentuk pelaksanaan anggaran yang dilakukan oleh Dinas

Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bulukumba sesuai dengan

table dan keterangan yang dikemukakan oleh Kepala Dinas pada wawancara

tanggal 31 oktober 2013 bahwa:

“Adapun pengelolaan anggaran Dinas Pendidikan pemuda dan Olahraga


Kabupaten Bulukumba terkait Anggaran belanja tidak langsung dilakukan oleh
pimpinan yang ada diatasnya atau penanggungjawab anggaran dalam hal ini
Kepala Dinas, yang kemudian anggaran yang ada di delegasikan kepada sub
bagian keuangan atau yang bertanggungjawab didalamnya dalam hal ini
Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga.” (Wawancara tanggal 31
Oktober 2013).”

Lebih lanjut dijelaskan bahwa

“Sementara pelaksanaan anggaran belanja langsung dilaksanakan oleh


masing-masing bidang, dan untuk pelaksanaan anggaran yang
diberhunbungan dengan pembangunan infrastruktur pendidikan dan olahraga
dikelolah oleh seksi sarana dan prasarana namun untuk pengelolaan
pembangunannya kami melibatkan pihak swasta.”

Terkait masalah jadwal waktu pelaksanaan anggaran, dijelaskan oleh

Sekretaris Dinas pada tanggal 31 oktober 2013 bahwa:

“Jadwal waktu pelaksanaan anggaran telah ditetapkan dalam dokumen


anggaran, semua kegiatan atau pelaksanaan anggaran dijadwalkan berjalan
selama satu tahun. Adapun kegiatan yang tidak terselesaikan selama kurung
waktu satu tahun tersebut maka selanjutnya dibuatkan rencana anggara
ditahun berikutnya.

Dari hasil wawancara diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa

penggerakan pada Dinas Pendidikan Pemuda dan olahraga Kabupaten

Bulukumba dilakukan oleh masing-masing bidang yang ada. Adapun

penggerakan terkait pembangunan fisik, Dinas Pendidikan Pemuda dan

Olahraga kabupaten Bulukumba menggandeng pihak swasta dalam

pengerjaannya dan pengelolaan anggaran rutin dilakukan oleh Sekretaris

Dinas selaku penanggungjawab pada bagian tersebut.

87
Pembangunan infrastruktur dibidang pendidikan olahraga merupakan

salah satu penunjang untuk mewujudkan pengembangan minat dan bakat

yang ada pada masyarakat dalam suatu daerah.

Pembangunan merupakan suatu usaha atau rangkaian usaha

pertumbuhan dan perubahan yang terencana dan dilakukan secara sadar oleh

suatu bangsa, negara dan pemerintah, menuju modernitas dalam rangka

pembinaan bangsa (nation building). (Siagian: 1994)

Pembangunan dapat dikatakan sebagai suatu usaha yang dilakukan

untuk berubah dan menjadi lebih baik. Suatu kegiatan pembangunan harus

terencana dan tersusun secara sistematis.

Demikian halnya dengan pembangunan infrastruktur yang ada dalam

suatu darah, Infrastruktuk yang ada harus sesuai dengan apa yang

dibutuhkan oleh masyarakat pada suatu daerah untuk menjamin keefektivan

dari suatu pembangunan.

Sistem infrastruktur merupakan pendukung utama fungsi-fungsi system

social dan system ekonomi dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.

System infrastruktur dapat didefenisikan sebagai fasilitas-fasilitas atau

struktur-struktur dasar, peralatan, instalasi yang dibangun dan dibutuhkan

untuk berfungsunya system social dan system ekonomi masyarakat. (Grigg,

2000)

Infrastruktur yang ada di Kabupaten Bulukumba Khususnya yang

dianggarkan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga dibangun dengan

mempertimbangkan kebutuhan masyarakat setempat. Adapun beberapa jenis

pembangunan infrastruktur yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan,

88
Pemuda dan Olahraga diantaranya Pembangunan gedung Kantor UPTD,

Pembangunan Lapangan Basket dan Pembangunan Perpustakaan.

Dari beberapa jenis pembangunan yang diselenggaraka oleh Dinas

Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kab. Bulukumba memberikan dampak bagi

masyarakat disekitanya. Adapun beberapa pendapat masyarakat terhadap

pembangunan infrakstruktur yang mereka rasakan yaitu:

“Saya merasa sangat senang dengan dibuatnya lapangan basket di


Pekarangan Gedung Olahraga ini, karena bagi kami yang senang bermain
basket dapat menyalurkan hobby kami ditempat ini tanpa harus olahraga
disekolah. Ditempat ini kami bisa datang dan bermain kapan saja, misalnya
pada hari minggu disaat sekolah tertutup, kami bias bermain ditempat ini.
(Rudianto Siswa kwlas 3 SMA. Wawancara tanggal 3 november 2013)”

Lebih lanjut dijelaskan oleh Mahasiswa dari salah satu universitas swasta

yang ada di Kab. Bulukumba bahwa:

“Kami sangat senang dengan adanya fasilitas perpustakaan umum daerah,


dimana ketika kami membutuhkan literature untuk menyelesaikan tugas yang
diberikan oleh dosen kami bisa ke perpustakaan tersebut. Fasilitas buku yang
ada di Perpustakaan umum daerah Kab. Bulukumba tersebut bisa dikatakan
cukup banyak, lokasi penempatannya juga berada ditengah kota sehingga
untuk menjangkau tempat tersebut tidak terlalu sulit.(Wawancara 3 November
2013)

Dari hasil wawancara diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa

masyarakat merasakan dampak yang positif terhadap pembangunan

infrastruktur dibidang pendidikan dan olahraga, dimana dengan pembangunan

olah raga yang ada masyarakat dapat menyalurkan kemampuan yang mereka

miliki, sementara pembangunan infrastruktur dibidang pendidikan sangat

dimanfaatkan oleh masyarakat salah satunya pada pembangunan

perpustakaan. Dimana dengan perpustakaan yang ada masyarakat dapat

membaca dan mencari literature yang mereka butuhkan.

Penggerakan atau pelaksanaan suatu kegiatan tidak selamanya berjalan

dengan baik atau sesuai dengan yang diharapkan. Pengelolaan anggaran

89
pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kab. Bulukumba masih sering

mengalami kendala dalam proses pelaksanaannya, dimana dari data yang

ada dapat dilihat bahwa masih adanya rencana program yang tidak terlaksana

atau dialihkan. Hal ini dijelaskan oleh Sekretaris Dinas pada wawancara

tanggal 31 Oktober 2013 bahwa:

“Dari berbagai program kerja anggaran yang telah ditetapkan, ada beberapa
program anggaran yang tidak dikerjakan dikarenakan anggaran yang
ditetapkan terkadang tidak sesuai dengan besarnya anggaran pada kegiatan
yg diprogramkan tersebut, terkadang juga program kerja anggaran tidak
diaksanakan karena tidak adanya sumberdaya yang tersedia untuk
menunjang pelaksanaan kegiatan tersebut.”

Lebih lanjut dijelaskan bahwa:

“Dalam perjalanan anggaran, kami melakukan perubahan anggaran karena


jumlah anggaran yang dibutuhkan pada beberapa program tidak mencukupi
dengan anggaran sebelumnya. Anggaran yang diubah salah satunya adalah
belanja tidak langsung yang sebelumnya sejumlah Rp129,197,214,001 dan
setelah perubahan anggaran, anggarannya bertambah Rp27,269257,852
sehingga total anggarannya menjadi Rp156,466,471,853.”

Dari penjelasan diatas, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa terjadi

perubahan anggaran pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kab.

Bulukumba yang dikarenakan anggaran yang sebelumnya telah ada tidak

mencukupi untuk mebiayai program terbut sampai akhir tahun anggaran dan

program kerja anggaran yang tidak terlaksanaka seringkali disebabkan karena

tidak sesuainya jumlah anggaran dengan program kerja dan kurangnya

sumberdaya yang bisa menjadi penunjang pelaksana kegiatan program dari

Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga.

V.1.4 Pengawasan

Pengawasan atau control harus harus selalu dilaksanakan pada suatu

organisasi sector public. Hal ini dilakukan oleh pimpinan terhadap pekerjaan

yang dilakukan dalam satuan atau unit kerja yang ada. Demikian halnya

90
dengan pengawasan dalam pengelolaan anggaran Dinas Pendidikan Pemuda

dan Olahraga Kabupaten Bulukumba merupakan hal yang sangat urgen. Tak

dapat dipungkiri bahwa pengawasan merupakan peran yang sangat penting

sebagai upaya dalam meminimalisir kepentingan-kepentingan yang ada

didalamnya.

Pengawasan merupakan suatu proses pemantauan yang dilakukan

sebagai langkah untuk mengetahui apakah kegiatan pelaksanaan dilapangan

sudah sesuai dengan kententuan yang telah ditetapkan, menyimpang dari

rencana atau menilai tingkat efektivitas kerja pegawai dan tingkat efisiensi

penggunaan sarana kerja dalam memberikan kontribusi pada pencapaian

tujuan yang ada dalam dinas tersebut.

Penjelasan diatas sesuai dengan hasil wawancara oleh Sekretaris Dinas

bahwa:

“Kami menganggap pengawasan merupakan tahapan yg sangat penting


dalam pengelolaan anggaran yang telah ditetapkan. hal itu dikarenakan untuk
mengevaluasi pekerjaan dari masing-masing bidang apakah aktivitas yang
dilakukan telah sesuai dengan apa yang direncanakan sebelumnya ataukah
menyimpang dari rencana kerja anggaran yang telah ditetapkan.”(Wawancara
tanggal 31 Oktober 2013)

Jenis pengawasan yang dilakukan dalam lingkup Dinas Pendidikan

Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bulukumba terbagi atas dua jenis, seperti

yang dikemukakan oleh Bapak Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda dan

Olahraga pada tanggal 31 oktober 2013 bahwa:

“Pengawasan yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga


Kabupaten Bulukumba terdiri dari dua jenis pengawasan, yakni pengawasan
langsung dan pengawasan tidak langsung. Pengawasan langsung dilakukan
oleh seluruh kepala bagian yang terlibat dalam pengelolaan anggaran,
sementara pengawasan tidak langsung dilakukan oleh Kepala Dinas, Tim
pengawas dari pihak konsultan dan inspektorat.”

91
V.1.4.1 Pengawasan Langsung

Pengawasan lansung dalam hal ini dilakukan oleh kepala bagian program

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bulukumba, yaitu

langsung mengadakan peninjauan dan pemeriksaan atas pelaksanaan

kegiatan yang ada dilapangan yang berhubungan dengan pengelolaan

anggaran. Seperti yang dijelaskan oleh kepala sub bagian program dinas

pendidikan pemuda dan Olahraga kabupaten Bulukumba bahwa:

“Dalam pengelolaan anggaran, kami melakukan pengawasan rutin setiap saat


terhadap suatu program yang sedang dilaksanakan, hal tersebut dilakukan
agar program yang telah dibuat dapat terlaksana secara efektiv dan efisien
serta tentunya hasil yang diperoleh sesuai dengan yang telah ditetapkan
sebelumnya”

Selain itu pada tanggal 31 oktober 2013 Sekretaris Dinas pendidikan

pemuda dan olahraga juga menjelaskan bahwa:

“Pengawasan dalam lingkup Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga juga


dilakukan oleh kepala dinas selaku penanggungjawab anggaran. Adapun
pengawasan dalam bentuk fisik atau pembangunan dilakukan oleh Tim
pengawas dari pihak swasta atau konsultan yang mengerjakan program
pembangunan yang ada. Pihak inspektorat daerah juga melakukan
pengawasan terhadap suatu pembangunan yang ada.”

Dari hasil wawancara diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa

pengawasan langsung yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Pendidikan

Pemuda dan Olahraga dalam hal pengelolaan anggaran dinas pendidikan

pemuda dan olahraga dilakukan oleh kepala dinas, subag program, konsultan

pengawas dan inspektorat pemda.

V.1.4.2 Pengawasan Tidak Langsung

Jenis pengawasan tidak langsung yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan

Pemuda dan Olahraga seperti yang dikemukakan Oleh Bapak Sekretaris

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kab. Bulukumba pada tanggal 1

November 2013 bahwa:

92
“Adapun pengawasan tidak langsung yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan,
Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bulukumba yaitu melalui laporan-laporan
secara tertulis yang dilakukan setiap unit kerja yang kemudian
dipertanggungjawabkan kepada atasan, dimana dengan laporan tertulis yang
dibuat tersebut pimpinan dapat menilai sejauh mana para unit kerja
melakukan tugasnya sebagaimana mestinya.”

Dari hasil wawancara diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengawasan

tidak langsung berupa laporan pertanggungjawaban setiap unit kerja terhadap

apa yang dikerjakan yang kemudian pertanggungjawabannya diberikan

kepada pimpinan atau dalam hal ini Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan

Olahraga.

V.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Pengelolaan Anggaran

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bulukumba

Seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya bahwa

Pengelolaan memiliki pengertian yang sama dengan manajemen. Dimana

pengelolaan merupakan suatu proses yang diartikan sebagai suatu usaha yang

sistematis untuk menjalankan suatu pekerjaan, maka dalam melakukan

pengelolaan anggaran tentunya harus mempertimbangkan factor-faktor yang

mempengaruhi pengelolaan tersebut.

Pengelolaan anggaran seperti yang telah diketahui merupakan

serangkaian tindakan yang berjenjang, berkelanjutan dan berkaitan satu dengan

yang lainnya, yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Proses tersebut merupakan kaitan antara fungsi dari manajemen itu sendiri yang

terdiri atas perencanaan, pengorganisasiaan, penggerakan dan pengawasan.

Untuk melaksanakan proses pengelolaan anggaran pada Dinas

Pendidikan Pemuda dan Olahraga maka terlebih dahulu mempertimbangkan

factor-faktor yang mempengaruhi pengelolaan tersebut dilakukan. Adapun factor-

93
faktor yang mempengaruhi proses pengelolaan anggaran pada Dinas

Pendidikan, Pemuda dan Olahraga yaitu:

V.2.1 Sumber Daya Manusia

Menurut Hasibuan (2003,244) Sumber Daya Manusia adalah

kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimikiki individu.

Pelaku dan sifatnya dilakukan oleh keturunan dan lingkungannya,

sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi

kepuasannya. Sumber Daya Manusia atau man power di singkat SDM

merupakan yang dimiliki setiap manusia. SDM terdiri dari daya fikir dan

daya fisik setiap manusia. Tegasnya kemampuan setiap manusia

ditentukan oleh daya fikir dan daya fisiknya. SDM atau manusia menjadi

unsur utama dalam setiap aktivitas yang dilakukan.

Dalam suatu organisasi, sumber daya manusia bukan hanya sebagai

alat dalam produksi tetapi memiliki peran penting dalam kegiatan produksi

suatu organisasi. Kedudukan SDM saat ini bukan hanya sebagai alat

produksi tetapi juga sebagai penggerak dan penentu berlangsungnya

proses produksi dan segala aktivitas organisasi. SDM memiliki andil besar

dalam menentukan maju atau berkembangnya sutau organisasi. Oleh

karena itu, kemajuan  suatu organisasi ditentukan pula bagaimana kualitas

dan kapabilitas SDM di dalamnya.

Sumber Daya Manusia merupakan salah satu factor penting dalam

proses memajukan suatu kegiatan, proyek maupun memajukan sebuah

organisasi. Untuk mencetak Sumber Daya manusia yang berkualitas dan

berkompeten, maka diperlukan berbagai usaha perencanaan yang

sistematis.

94
Dalam pengelolaan anggaran Dinas Pendidikan, Pemuda dan

Olahraga Kab. Bulukumba Sumber Daya Manusia merupakan factor

terpenting yang mempengaruhi proses pengelolaan.

Seperti yang dikemukakan oleh Sekretaris Dinas Pendidikan,

Pemuda dan Olahraga Kab. Bulukumba bahwa:

“Sumber Daya Manusia merupakan factor terpenting dalam pengelolaan


anggaran, dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik dan
menigkatkan daya saing daerah, diperlukan SDM yang mampu memahami
bagaimana menciptakan metode pelayanan yang maksimal sehingga
dicapai pelayanan yang prima bagi masyarakat dan mampu melihat potensi
yang dimiliki daerah kemudian menciptakan inovasi dalam memanfaatkan
potensi daerah.”(Wawancara tanggal 11 November 2013).

Dari penjelasan diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa, Sumber

Daya Manusia merupakan factor terpenting dalam pengelolaan anggaran

Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kab. Bulukumba. Dimana

dengan adanya sumber daya manusia diharapkan Dinas Pendidikan

Pemuda Dan Olahraga mampu memberikan pelayanan yang baik bagi

masyarakat dan mampu mengembangkan potensi yang ada di daerah Kab.

Bulukumba

Dalam proses perencanaan pengelolaan anggaran Dinas Pendidikan,

Pemuda dan Olahraga, setiap sumber daya manusia yang terlibat harus

memiliki keahlian dalam bidang perencanaan, agar segala sesuatu yang

direncanakan selama satu tahun anggaran dapat terlaksana dengan efektif

dan efisien.

Hal diatas sejalan dengan penjelasan yang dikemukakan oleh

sekretaris Dinas bahwa:

“Sumber daya manusia dalam prencanaan anggaran dilakukan oleh


Kepala Dinas beserta seluruh kepala bagian dan kepala seksi yang ada.
Adapun perencanaan yang berkaitan dengan pembangunan dilakukan oleh
konsultan perencana yang telah diutus oleh Kepala Dinas dengan

95
persetujuan dari masing-masing kepala bagian dan kepala seksi yang ada
pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kab. Bulukumba. Dalam
melakukan perencanaan, kemampuan sumber daya manusia yang kami
miliki telah sesuai dengan yang seharusnya. Dimana dari setiap
perencanaan yang dilakukan betul-betul telah dipertimbangkan manfaat
dan konsekuensi yang akan kami dapatkan nantinya.” (Wawancara tanggal
11 November 2013).

Dari penjelasan diatas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa

sumber daya manusia dalam pengelolaan anggaran Dinas Pendidikan,

Pemuda dan Olahraga Kab. Bulukumba telah memiliki kemampuan dalam

bidang perencanaan. Selain sumber daya manusia dalam lingkup Dinas

Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, perencanaan anggaran juga dilakukan

oleh konsultan perencana yang telah memiliki kemampuan dalam hal

tersebut.

Selain perenanaan anggaran, pengorganisasian anggaran Dinas

Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kab. Bulukumba dilakukan oleh sumber

daya manusia yang berkompeten agar tidak terjadi ketimpangan dalam

pelaksanaan anggaran.

Dijelaskan oleh sekretaris Dinas bahwa:

“Pengorganisasian anggaran pada Dinas Pendidikan, pemuda dan


Olahraga dilakukan oleh Kepala Dinas, dimana beliau selaku
penanggungjawab anggaran telah memiliki kemampuan dalam
mengorganisir anggaran yang telah ada.”(Wawancara tanggal 11
November 2013).

Dari penjelasan diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa sumber

daya manusia dalam pengorganisasian anggaran Dinas Pendidikan,

Pemuda dan Olahraga Kab. Bulukumba dilakukan oleh Kepala Dinas itu

sendiri.

Setelah perencanaan dan pengorganisasian, maka selanjutnya

adalah pelaksanaan. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa

96
pelaksanaan merupakan usaha-usaha yang dilakukan untuk melaksanakan

semua rencana dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan ditetapkan

dengan melengkapi segala kebutuhan alat-alat yang diperlukan, siapa yang

akan melaksanakan, dimana tempat pelaksanaannya dan kapan waktu

dimulainya. Untuk menjalankan semua itu membutuhkan sumber daya

manusia yang betul-betul telah memiliki kemampuan dalam hal tersebut.

Seperti yang dijelaskan oleh Kepala Dinas bahwa:

“Sumber daya manusia dalam pelaksanaan anggaran Dinas Pendidikan,


Pemuda dan Olahraga Kab. Bulukumba dilakukan oleh setiap bidang yang
ada. Kemampuan sumber daya manusia yang terlibat dalam pelaksanaan
anggaran dapat dilihat dari hasil kinernya selama ini. Semua yang terlibat
pelaksana anggaran masih banyak diantara sumber daya yang ada kurang
memiliki kemampuan dalam pelaksanaan anggaran.”(Wawancara tanggal
11 November 2013).

Dari penjelasan diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa sumber

daya manusia yang ada dalam pelaksanaan anggaran Dinas Pendidikan,

Pemuda dan Olahraga Kab. Bulukumba belum sepenuhnya memiliki

keahlian dalam pelaksanaan anggaran, hal itu ditunjukkan dengan hasil

kinerja yang dimiliki para pelaksana anggaran.

Dari fungsi-fungsi manajemen sebelumnya tidak akan efektif tanpa

fungsi pengawasan (controlling) atau sekarang banyak digunakan istilah

pengendalian. Pengawasan atau control harus selalu dilaksanakan pada

suatu organisasi sector public, terutama dalam pengawasan anggaran

untuk mencegah atau meminimalisir terjadinya penyimpangan yang akan

terjadi dalam pelaksanaan. Agar pengawasan menjadi efektif dan efisien

maka sumber daya manusia yang terlibat dalam pengawasan harus

memiliki kompeten dan tanggungjawab penuh terhadap pekerjaan yang

diembannya.

97
Dijelaskan oleh Kepala Dinas bahwa:

“Dalam pengawasan anggaran, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga


Kab. Bulukumba terbagi atas dua jenis pengawasan yaitu pengawasan
langsung dan pengawasan tidak langsung. Pengawasan langsung
dilakukan oleh Kepala Dinas selaku penanggungjawab anggaran.
Sementara pengawasan pembangunan dilakukan oleh konsultan
pengawas dan pengawasan juga dilakukan oleh Inspektorat daerah.
Kemampuan sumber daya manusia dalam pengawasan anggaran tersebut
telah sesuai, karena untuk mengawasi anggaran membutuhkan sumber
daya yang betul-betul memiliki keahlian dan tidak mudah terpengaruh
dengan adanya sogokan.”(wawancara tanggal 11 November 2013)

Dari penjelasan diatas, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa

sumber daya manusia yang digunakan dalam mengawasi anggaran Dinas

Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kab. Bulukumba benar-benar telah

memiliki keahlian didalamnya, sehingga kemungkinan terjadinya

penyimpangan dalam pelaksanaan anggaran dapat diminimalisir.

V.2.2 Sarana dan Prasarana

Secara umum sarana dan prasarana adalah alat penunjang

keberhasilan suatu proses upaya yang dilakukan di dalam pelayanan

publik, karena apabila kedua hal ini tidak tersedia maka semua kegiatan

yang dilakukan tidak akan dapat mencapai hasil yang diharapkan sesuai

dengan rencana.

Tersedianya sarana dan prasarana yang cukup dengan kualitas yang

baik, sangat dibutuhkan setiap organisasi dimanapun dalam

penyelenggaraan kegiatannya untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Tanpa adanya sarana dan prasarana, mustahil tujuan akan dicapai.

Hal diatas sejalan dengan yang dikemukakan oleh Sekretaris Dinas

Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kab. Bulukumba bahwa:

“Sarana dan prasarana menjadi salah satu factor pengelolaan anggaran


pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga. Itu dikarenakan sarana dan
prasarana merupakan alat penunjang keberhasilan suatu proses upaya

98
yang akan dilakukan di dalam pelayanan maupun dalam melaksanakan
tugas dari masing-masing bidang yang ada pada Dinas Pendidikan,
Pemuda dan Oahraga.”(Wawancara tanggal 11 November 2013).

Dari hasil wawancara penulis dapat menyimpulkan bahwa sarana

dan prasarana merupakan factor dalam proses pengelolaan anggaran

karena merupakan alat penunjang keberhasilan suatu kegiatan yang akan

dilakukan dalam Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kab.

Bulukumba.

99

Anda mungkin juga menyukai