1. Jika dalam resep tidak terdapat nomor SIP dokter, apa yang harus dilakukan
apoteker yang melakukan pengkajian resep?
a. Menolak resep tersebut
b. Meminta pasien kembali ke tempat praktik dokter
c. Meminta pasien ke apotek lain
d. Langsung menyiapkan obatnya
e. Menghubungi dokter untuk konfirmasi
Jawaban E
Jika di resep tidak terdapat nomor SIP dokter maka bisa menghubungi dokter
yang bersangkutan untuk konfirmasi. Hal ini untuk menjamin legalitas dari
resep itu sendiri, memastikan apakah ijin praktik dokter masih berlaku, atau
juga bisa untuk menghindari jika ada penyalahgunaan blangko resep oleh
pihak yang tidak bertanggung jawab. Dari ke-5 opsi yang ada, opsi E yang
paling sesuai.
3. Obat yang mengandung zat aktif sama dengan bentuk sediaan, konsentrasi,
kekuatan, dan rute pemberian yang sama tapi dapat menghasilkan respon
farmakologis yang berbeda disebut. . .
a. Substitusi paten
b. Substitusi generik
c. Substitusi esensial
d. Substitusi non esensial
e. Substitusi terapetik
Jawaban B
Ada dua jenis substisusi yang dapat diberikan kewenangannya kepada
instalasi farmasi, yaitu:
Substitusi generik, yaitu penggantian obat dalam resep dengan sediaan lain
yang terdapat di formularium yang memiliki zat aktif sama.
Substitusi terapeutik, yaitu penggantian obat dalam resep dengan sediaan
lain yang zat aktifnya berbeda namun dalam kelas terapi yang sama.
8. Ibu hamil 2 minggu dengan gula darah 170 mg/dl dan diagnosa diabetes
gestasional. Terapi apa yang dapat direkomendasikan?
a. Glimepirid
b. Metformin
c. Insulin
d. Pioglitazon
e. Glikazid
Jawaban C
Insulin merupakan pilihan pertama pada pasien Diabetes Gestasional.
Metformin dapat dipertimbangkan dengan mempertimbangkan beberapa
persyaratan (Sumber: Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan Hiperglikemia
dalam Kehamilan)
10. Rekomendasi obat untuk pasien dengan trigliserida 230 mg/dl adalah
a. Simvastatin
b. Atorvastatin
c. Niacin
d. Kolestiramin
e. Fenofibrat
Jawaban A/B
Pada pasien hipertrigliserida (>200 mg/dl) dengan risiko kardiovaskular tinggi,
rekomendasi lini pertamanya tetap golongan statin. Golongan Fibrat hanya
direkomendasikan sebagai terapi lini pertama pada pasien dengan kadar TG
>500 mg/dl dengan tujuan utama untuk mencegah pankreatitis. Terapi fibrat
juga bermanfaat untuk pencegahan penyakit kardiovaskuler pad pasien
dengan rasio trigliserid dengan HDL tinggi (TG ≥200 mg/dl dan HDL <40
mg/dl). Pada pasien dengan risiko tinggi dan telah mendapat terapi statin,
namun kadar TG masih >200 mg/dl maka dapat dipertimbangkan pemberian
fenofibrate sebagai terapi kombinasi dengan melakukan monitoring terhadap
kejadian miopati.