Anda di halaman 1dari 52

PERTEMUAN VII

PEMBACAAN RESEP
SINGKATAN
LATIN
SINGKATAN
LATIN
SINGKATAN
LATIN
SINGKATAN
LATIN
SINGKATAN
LATIN
SINGKATAN
LATIN
R/Cefixime 25 mg
Ambroxol tab ½ tab
Deksametason tab 0,2 mg
Equal 1 sachet
Mf pulv dtd no. XV
S 3 dd 1 p
Pro : Najwa (5 th)

Tuliskan perhitungan dosis dan jumlah obat yang diambil!

Jawaban:
Cefixime = 25 x 15= 375 mg → diambil 4 kapsul dari Cefixime 100mg
Ambroxol = ½ tablet x 15= 7,5 tablet = 8 tablet
Deksametason = 0,2 mg x 15 = 3 mg → diambil 6tablet dari
deksametason 0,5mg tablet
PERHITUNGAN
KEBUTUHAN OBAT
KETERANGAN
CT : Kebutuhan per periode waktu
CA : Kebutuhan rata – rata waktu
T : Lama Kebutuhan
SS : Safety Stock
LT : Lead Time (waktu tunggu)
CE : Perhitungan standar pengobatan
Safety Stock

• Jumlah stock yang harus tetap ada dalam persediaan


selama tidak ada suplai dari pemasok (lead time)

Safety stock = Lead time x Konsumsi rata-rata (CA)


Suatu apotek baru ingin menetapkan stok yang harus ada untuk
mencegah kekosongan sediaan suplemen besi. Rata-rata konsumsi
suplemen besi di apotek tersebut adalah 3000 Tablet perbulan. Butuh
2 hari untuk pihak PBF melakukan pengiriman ke apotek tersebut.
Berapakah safety stocknya?

SOAL Jawaban:
Rata – rata pemakaian per bulan= 3000/30 hari = 100 tablet
Safety stock = 2 hari x 100 tablet = 200 tablet
Suatu rumah sakit akan melakukan pengadaan tablet cefixime setiap
30 hari sekali dengan waku tunggu adalah 5 hari dan rata-rata
penggunaan obat perhari sebanyak 200 tablet. Berapa stock
minimal saat dilakukan pengadaan?
SOAL
Jawaban:
Smin = (Ca x LT) + SS ≈ 2xSS = 2 x (5 x 200) = 2000 tab
STOK  STOK MINIMAL → minimal persediaan yang diatur untuk
mencegah persediaan habis
MINIMAL  STOK MAKSIMAL → stok yang cukup tetapi tidak berlebihan
DAN sebelum sampai pemesanan selanjutnya

MAKSIMAL

Manajemen Obat di Rumah Sakit (Satibi,2014)


SOAL
Suatu rumah sakit akan melakukan pengadaan tablet cetirizine setiap 6
bulan sekali dengan waku tunggu adalah 2 bulan dan rata-rata
penggunaan obat tiap bulan sebanyak 1000 tablet. Berapa stock minimal
saat dilakukan pengadaan?
A. 2000
B. 4000
C. 6000
D. 8000
SOAL E. 10000

Kunci Jawaban : B
SS = Safety Stock
Ca = Pemakaian rata2
LT= Lead Time
SS= Ca x LT.
Smin = Ca x LT + SS = 2xSS.
SMin = 2x (1000 x 2)=4000
Jumlah total penggunaan obat dalam 1 bulan 2000 tablet. Lead
time pemesanan 15 hari. Berapa minimal stok yang harus dipesan?
A.1000
B.2000
C.3000
D.4000
SOAL E.5000

Jawaban:B
Stok minimal = (LT x CA) + SS
CA= 2000 tablet / 30 hari = 66,667 tablet
Stok minimal = (15 x 66,667)+1000
SS= (LT x CA) = 66,667 x 15 = 1000 tablet
Stok minimal = 2000
Penggunaan obat amoxicilin tablet di RS dari bulan Januari-Maret secara
berurutan adalah 1200, 1800, 1500. Apoteker RS A melakukan pemesanan.
Lead time pemesanan adalah 3 hari dengan terhitung waktu kerja 25 hari,
serta nilai buffer stok 10%. Apoteker di RS A akan menghitung stok
optimum. Nilai stok optimum obat amoxcilin tablet tersebut adalah …
A. 4500
B. 4950
C. 4680
D. 5130
E. 5100
SOAL
Jawaban: D. 5130
Stok kerja= 1200+1800+1500= 4500 tablet
Pemakaian rata-rata per hari= 4500/75= 60 tablet/hari
Waktu kekosongan obat= 0
Kebutuhan lead time= 3 hari x 60= 180 tablet
Buffer stok= 10% x 4500= 450 tablet
Stok optimum= stok kerja+kebutuhan lead time+waktu kosong obat+buffer
stok
Stok optimum= 4500+180+0+450= 5130 tablet
Penggunaan obat CTM tablet di RS B dari bulan April- Juni secara berurutan
adalah 1000, 1200, 1400. Apoteker RS A melakukan pemesanan. Lead time
pemesanan adalah 5 hari dengan terhitung waktu kerja 30 hari, serta nilai buffer
stok 10%. Sisa stok saat ini adalah 500. jumlah permintaan kebutuhan yang
akan diajukan apoteker di RS B adalah …
A. 4160
B. 3660
C. 3700

SOAL D. 5100
E. 5060

Jawaban: B. 3660
Stok kerja= 1000+1200+1400=3600
Pemakaian rata-rata per hari= 3600/90= 40 tablet/hari
Waktu kekosongan obat= 0
Kebutuhan lead time= 5 hari x 40= 200 tablet
Buffer stok= 10% x 3600= 360 tablet
Stok optimum= stok kerja+kebutuhan lead time+waktu kosong obat+buffer stok
Stok optimum= 3600+200+0+360= 4160
Jumlah permintaan kebutuhan= stok optimum-sisa stok= 4160-500= 3660
REORDER POINT
• Titik dimana
harus dilakukan
pemesanan
ROP =
kembali
(Lead time x Pemakaian rata-rata) +Safety stock
PENETAPAN HARGA
OBAT
HJA = [HNA + PPN] x INDEKS

 DENGAN RESEP
HARGA JUAL Total HJA =
OBAT [HNA + PPN] x INDEKS x JUMLAH OBAT] + Embalase + Service

 TANPA RESEP

Total HJA = [HNA + PPN] x INDEKS x JUMLAH OBAT]

Manajemen Apotek (Satibi,2016)


THE EASY WAY TO CALCULATE!!

HJA = (HARGA BELI X PPN) X MARGIN

HARGA JUAL HARGA BELI EXCLUDE PPN = (HARGA JUAL / MARGIN ) / PPN
OBAT

HARGA BELI INCLUDE PPN = HARGA JUAL / MARGIN


Apotek DEF melakukan pembelian obat rhinofed tablet dengan harga total di faktur
termasuk nilai pajak adalah Rp 1.210.000,00 untuk 5 box (1 box = 100 tablet).
Margin obat resep di apotek DEF adalah 1,3. Rhinofed mengandung zat aktif
prekursor sehingga pembeliannya harus menggunakan resep. Jika Pak Adi ingin
membeli 10 tablet rhinofed maka ia harus membayar sebesar …
A. 34.606
B. 33.510
C. 34.230

SOAL D. 31.460
E. 32.350

Jawaban: D. 31.460
Harga beli include PPN per tablet = 1.210.000 / 500 = 2.420
Harga jual apotek per tablet = harga beli include PPN x margin apotek= 2.420 x
1,3= 3.146
Harga jual 10 tablet = 3.146 x 10 = 31.460
Seorang apoteker di apotek melakukan pemesanan novorapid pen (injeksi)
di PBF. Di dalam faktur penjualan novorapid pen tersebut tercantum harga
(termasuk PPN) 10 pen adalah Rp. 850.000,00, belum dikurangkan
dengan diskon PBF sebesar 5%. Margin keuntungan apotek adalah 20%.
Harga jual novorapid per satuan terkecil di apotek tersebut adalah …
A. 95.000
B. 96.000

SOAL C. 95.500
D. 96.900
E. 95.900

Jawaban: D. 96.900
Harga setelah diskon = 95/100 x 850.000 = 807.500
Harga per satuan terkecil= 807.500/10= 80.750
Harga jual insulin dengan margin 20%= 1,2 x 80750= 96.900
Harga jual obat domperidone sirup di apotek adalah 14430. Harga
obat dari distributor adalah 10000. Nilai margin yang didapatkan
oleh apotek tersebut adalah …
A. 1,43
B. 1,3
C. 1,2
D. 1,25
SOAL E. 1,5

Jawaban : B. 1,3
Harga obat ditambah harga PPN: 10000x11%= 11100
Margin= Harga jual obat/harga obat dari distributor (termasuk PPN)=
14430/11100= 1,3
Rumah sakit menjual 1 box tetagam 286380. Faktor jual yang ditetapkan
adalah 1,20 . Harga beli sebelum masuk PPN (11%) adalah …
A.215.000
B.205.000
C.195.000
D.225.000
E.250.000
SOAL
Jawaban: A. 215.000
Harga beli sebelum masuk PPN= (Harga jual / margin) / PPN
Harga beli sebelum masuk PPN= (286.380/ 1,20) / 1,11
Harga beli sebelum masuk PPN= 215.000
ANALISISI LAPORAN
KEUANGAN
ANALISISI
LAPORAN
KEUANGAN

Manajemen Apotek (Satibi,2016)


ANALISISI
LAPORAN
KEUANGAN

Manajemen Apotek (Satibi,2016)


ANALISISI
LAPORAN
KEUANGAN

Manajemen Apotek (Satibi,2016)


ANALISISI
LAPORAN
KEUANGAN

% Harga Pokok Penjualan (HPP)= %Modal - %Laba Kotor


→ Untuk mengetahui jumlah penjualan apotek tersebut
Apotek Z memiliki nilai harga pokok penjualan sebesar 75%. Nilai
laba kotor yang didapatkan apotek Z adalah….
A. 75%
B. 80%
C. 30%
D. 25%
SOAL E. 35%

Jawaban: D. 25%
Harga Pokok Penjualan (HPP)= Modal - Laba Kotor
Laba Kotor= Modal - HPP
Laba Kotor= 100% - 75% = 25%
Diketahui di apotek F nilai perputaran persediaan apotek adalah 6
kali. Persediaan awal di apotek adalah 120.000.000 dan persediaan
akhir adalah 150.000.000. Harga pokok penjualan dari apotek F
adalah…
A. 720.000.000
B. 810.000.000
C. 1.620.000.000

SOAL D. 930.000.000
E. 270.000.000

Jawaban: B. 810.000.000
TOR = HPP / Persediaan rata-rata
HPP= TOR x Persediaan rata-rata
HPP = 6 x ((120.000.000+150.000.000)/2)= 810.000.000
Apotek X memilliki data laporan laba rugi dan neraca dengan nilai TOR 9
kali, persediaan awal 25.000.000, persediaan akhir 35.000.000. Dari data
laporan ini didapatkan nilai Harga Pokok Penjualan apotek tersebut adalah

A. 240.000.000
B. 250.000.000
C. 270.000.000
D. 280.000.000
SOAL E. 300.000.000

Jawaban: C. 270.000.000
TOR= Harga pokok penjualan / persediaan rata-rata
Persediaan rata-rata= (persediaan awal/persediaan akhir)/2
HPP= 9 x ((25.000.000+35.000.000)/2)
HPP= 9 x 30.000.0000= 270.000.000
Persen laba= ((Penjualan - Modal)/Penjualan) x 100%
Persen laba =
((405.000.000 – 255.000.000)/405.000.000) x 100%
Persen laba= 37%
Payback Period = Total Investasi/Laba Bersih

Dalam kasus ini:


PP= HPP / Persediaan akhir
PP = 164 jt / 142 jt = 1,15 = 1,2
PERHITUNGAN
TETES per MENIT
RUMUS TETES
PER MENIT
(TPM)
(faktor tetes x volume cairan)
(60 x lama pemberian dalam jam)
• Set makro: TETES
FAKTOR
Untuk memberikan 1 mL cairan infus,
dalam proses pemasangan infus, perawat
akan membuka lubang tetesan infus dengan
diameter yang lebih besar, sehingga tetesan
yang keluar juga berjumlah lebih sedikit, yakni
hanya 10-20 tetes.

• Set mikro:
Untuk memberikan 1 ml cairan infus, lubang
tetesan infus hanya dibuka sedikit, sehingga
jumlah tetesan yang keluar juga lebih banyak,
yakni 45-60 tetes.
Jawaban: b. 0,5 mg/jam
Kecepatan infus= fraksi obat yang aktif/60 (menit)
Kecepatan infus= (40mg x 0,8) / 60 = 0,53 mg/menit
Jawaban: D. 33 tetes/menit
500mg/100 mL --> harus dihabiskan dalam waktu 1 jam
(faktor tetes x volume cairan)
Kecepatan infus=
(60 x lama pemberian dalam jam)
(20 x 100)
Kecepatan infus=
(60 x 1)
kecepatan infus= 33,33 tetes/menit
Jawaban:
(faktor tetes x volume cairan)
= 40
(60 x 0,5)
PENGENCERAN
RUMUS
MENGHITUNG
MEQ
Diketahui KCl 7,46% 1 vial @25 mL, seorang pasien diresepkan 10 meq KCl
7,46% untuk 8 jam. Jumlah vial KCl yang dibutuhkan dalam 1 hari adalah …
A. 2 vial
B. 3 vial
C. 4 vial
D. 5 vial
E. 6 vial
Jawaban: A. 2 vial
 KCl 7,46% 25 mL = 25 mEq
SOAL  Jumlah KCl yang diambil dari 25 mL untuk jadi 10 mEq adalah
 25mEq/25mL = 10mEq/ x mL
 x = 10 mL
 dalam 8 jam, KCl 7,46% yang diambil adalah 10mL.
 kebutuhan 1 hari (24 jam) adalah 24 jam/8am x 10 mL= 30 mL
 Jumlah vial yang dibutuhkan: 30mL/25mL= 1,2 vial dianggap 2 vial karena
harus membuka lebih dari 1 vial.
Diketahui larutan NaCl 3%, NaCl sebanyak 20mEq terdapat dalam
volume larutan sebesar …
A. 58,5 mL
B. 39 mL
C. 20,5 mL
D. 19,5 mL
E. 42 mL

Jawaban: B. 39mL
Mr NaCl= Ar Na +Ar Cl= 23 + 35,5= 58,5
Electron valensi NaCl = 1
NaCl 3%= NaCl 3 gram dalam 100mL
NaCl 3%= NaCl 3000 mg dalam 100mL= NaCl 30mg dalam 1 mL
mEq/mL=mg x valensi /Mr
mEq/mL =30 mg x 1/ 58,5 = 0,513mEq/mL
volume utk 20mEq = 20/0,513 x 1 mL= 38,99 mL = 39 mL
 Sediaan KCl 7,46% 25mL, jika kita hendak mendapatkan larutan
40mEq/L sebanyak 500mL maka KCl yang diambil sebanyak …
A. 10 mL
B. 25mL
C. 5 mL
D. 30 mL
E. 20 mL

SOAL Jawaban: E. 20 mL
KCl 7,46% 25 mL → 25mL = 25 mEq → 1 mL = 1 mEq
V1 x N1 = V2 x N2
05L x 40 mEq/L = 1 mEq x V2
20 mEq = 1 mEq x V2 (mL)
V2 = 20 mL
Yang diambil dari KCl 7,46 adalah 20mL
 Sediaan KCl 7,46% 25mL, jika kita hendak mendapatkan larutan
20mEq/L berapa jumlah aqua pro injection yang harus ditambahkan …
A. 1000 mL
B. 1225mL
C. 1500 mL
D. 1030 mL
E. 1200 mL

Jawaban: B. 1225 mL
V1 x N1 = V2 x N2
25 mL x 1 mEq/mL = V2 x 20mEq/L
V2 (L) = 25/20
V2 = 1,25 L= 1250 mL
Aqua pro injection yang ditambahkan= 1250mL – 25 mL = 1225 mL
THANK YOU!
DO THE BEST, YOU WILL BE THE CHAMPION!

Anda mungkin juga menyukai