Departemen Bedah RSCM -- FKUI Manajemen jalan nafas, stabilisasi leher kasus2 trauma!!! Trauma craniomaxillofacial tantangan management airway 1,7% fraktur wajah obstruksi jalan nafas. Management Airway relatif Trauma Maxillofacial mengganggu airway karena: 1. Fraktur posteroinferior maxilla menutup nasofaring. 2. Fraktur mandibula bilateral lidah menutup orofaring. 3. Fragmen dentoalveolar, blood menutup airway dimana saja. 4. Edema dan pembengkakan jaringan dasar. Kasus emergency ABCD Pertolongan definitif setelah ABCD aman Disrupsi anatomis menyulitkan mask bagging. Intubasi dengan laringoskopi sulit karena pita suara sulit terlihat. Hati-hati false route!!!
Image from: Krausz AA, El-Naaj IA, Barak M. Maxillofacial
trauma patient: coping from difficult airway. World Journal of Emergency Surgery.2009, 4:21 Management Airway? ETT? Krikotiroidotomi? Trakeostomi? Management Airway? ETT? Krikotiroidotomi? Trakeostomi? ETT adalah pipa trakeal yang bisa dipasang melalui nasal atau oral Intubasi nasotrakeal dikontraindikasikan pada fraktur basis kranium Pada pasien dengan fraktur mandibula intubasi nasotrakeal yang dibantu fiberoptik lebih disarankan (kalau ada) Jika pita suara sulit terlihat maka trokar bisa digunakan sebagai pemandu Fiberoptik dapat digunakan untuk membantu intubasi jika pita suara sulit dilihat Fiberoptik digunakan untuk membantu menempatkan ETT Biasanya tidak tersedia di IGD Video laringoskop dapat digunakan jika pita suara sulit dilihat pada laringoskop langsung Biasanya tidak tersedia di IGD Ada dua macam krikotiroidotomi Krikotiroidotomi jarum Krikotiroidotomi bedah Pungsi membran krikotiroidotomi dengan jarum Gunakan kanul ukuran 12-14 G Gunakan udara beraliran rendah 15 L/menit Kontraindikasi Anak < 10 tahun Obesitas Krikotiroidotomi jarum terbukti tidak memberikan ventilasi adekuat Jika dikerjakan oleh operator yang tidak berpengalaman maka tingkat komplikasinya tinggi Krikotiroidotomi bedah adalah suatu prosedur pembedahan untuk menciptakan jalan nafas melalui membran krikotiroid Pipa dengan balon dimasukkan melaui luka insisi Ada dua macam trakeostomi: Trakeostomi bedah Trakeostomi perkutan Trakeostomi bedah adalah suatu prosedur pembedahan untuk menciptakan jalan nafas melalui trakea servikal Lebih sedikit dead space Work of breathing lebih mudah Mudah dirawat Balon pada kanula menutup jalan nafas mencegah aspirasi Mudah untuk membersihkan jalan nafas dari sekret Trakeostomi perkutan adalah penempatan kanul trakeostomi tanpa visualisasi langsung trakea Kriteria untuk dapat dilakukan trakeostomi perkutan Leher bisa diekstensikan Jarak kartilago krikoid dan suprasternal notch setidaknya 1 cm Kontraindikasi: Anak dibawah 12 tahun Obitas Koagulopati parah Jarang ada di Indonesia Manajemen jalan nafas trauma kraniomaksilofasial spesifik. Banyak pilihan cara operator dan fasilitas American College of Surgeons Committee on Trauma. Advance Trauma Life Support: Student Course Manual. 8th ed. Chicago: American College of Surgeons Committee on Trauma; 2008. Image from: Krausz AA, El-Naaj IA, Barak M. Maxillofacial trauma patient: coping from difficult airway. World Journal of Emergency Surgery.2009, 4:21 Kellman RM, Losquadro WD. Comprehensive Airway Management of Patients with Maxillofacial Trauma. Craniomaxillofacial Trauma Reconstruction. 2008, 1:1