Anda di halaman 1dari 23

TEKNOLOGI

BANGUNAN 3
Di Susun Oleh :

Devi Silvia
Robi Mahfudz
M. Zamroed Aryhandika A
Latar Belakang
Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur
mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu
perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan,
desain perabot dan desain produk . Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.

Menurut Vitruvius di dalam bukunya

De Architectura

(yangmerupakan sumber tertulis paling tua yang masih ada hinggasekarang),bangunanyang baik haruslah
memilik Keindahan /Estetika (Venustas), Kekuatan (Firmitas), dan Kegunaan / Fungsi(Utilitas); arsitektur
dapat dikatakan sebagai keseimbangan dankoordinasi antara ketiga unsur tersebut, dan tidak ada satu
unsuryang melebihi unsur lainnya. Dalam definisi modern, arsitekturharus mencakup pertimbangan fungsi,
estetika, dan psikologis.Namun, dapat dikatakan pula bahwa unsur fungsi itu sendiri didalamnya sudah
mencakup baik unsur estetika maupun psikologis.Arsitektur adalah bidang multi-dispilin, termasuk di
dalamnyaadalahmatematika,sains,seni,teknologi,humaniora,politik,sejarah,filsafat, dan sebagainya.
Profil Arsitek
Ars. Friedrich Silaban adalah seorang
opzichter/arsitek generasi awal di negeri
Indonesia. Setelah menyelesaikan pendidikan
formal di H.I.S.
Kelahiran: 16 Desember 1912, Dolok Sanggul,
Humbang Hasundutan
Meninggal: 14 Mei 1984, Jakarta
Kebangsaan: Indonesia
Pendidikan: Academy of Architecture (1950)
Tempat pemakaman: TPU Cipaku, Bogor
Anak: Panogu Silaban
Sejarah
Stadion Gelora Bung Karno mulai dibangun pada 8 Februari 1960 dan mulai dibuka untuk umum pada tanggal 21 Juli 1962.
Penunjukkan Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games ke-IV pada tahun 1958 di Tokyo pun menjadi latar belakang
dibangunnya stadion yang satu ini.

Bermula dari Asean Games III Tahun 1958 di Tokyo dimana oleh Asian Games Federation, Indonesia ditunjuk untuk menjadi
penyelenggara Asian Games ke IV Tahun 1962. Maka pada saat itu Presiden R.I. Pertama Ir. Soekarno segera menjawab
tantangan dengan menentukan lokasi yang tepat untuk perhelatan akbar tersebut, dengan membangun Sarana dan Prasarana
Olahraga.

Melihat letak geografis dan pengembangan kota Jakarta di kemudian hari, maka pilihan jatuh ke arah selatan yaitu
daerah Senayan, yang merupakan batas antara Jakarta Kota dan Satelit Kebayoran Baru.
Upacara pembukaan Asian Games ke IV tahun 1962 dilaksanakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno yang dihadiri oleh lebih
dari 110.000 orang. Pada Pidatonya Presiden R.I. Pertama Ir. Soekarno (Bung Karno) mengatakan bahwa peristiwa ini
merupakan tonggak sejarah bagi Bangsa Indonesia khususnya dibidang olahraga yang merupakan bagian dari Nation and
Character Building, maupun dalam rangka pergaulan dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

Setahun kemudian dilaksanakan GANEFO (Games of The New Emergencing Forces) ke 1 tahun 1963. Dengan selesainya
pembangunan Gelanggang Olahraga Bung Karno pada saat itu membuktikan bahwa bangsa Indonesia mampu melaksanakan
pembangunan sebuah komplek olahraga bertaraf international yang pada masa itu belum banyak dimiliki oleh Negara maju
sekalipun. Seiring dengan perkembangan jaman maka dikomplek Gelora Bung Karno dilaksanakan berbagai pembangunan
fasilitas olahraga maupun fasilitas pendukung lainnya.
Pembahasan
Struktur membran merupakan suatu struktur bentang lebar Prinsip:
dengan permukaan fleksibel dan tipis yang mampu memikul beban - Selalu mengalami gaya tarik
dengan cara mengalami tegangan tarik. Stuktur ini ditemukan pertama - Memerlukan struktur lain untuk mempertahankan bentuk
kali pada pertengahan abad ke- 20. permukaannya, seperti:
Membran yang memikul beban tegak lurus terhadap 1. Rangka penumpu dalam yang kaku
permukaannya dapat mengalami deformasi secara tiga dimensi 2. Prategang pada permukaan yang memberikan gaya
(tergantung pada kondisi tumpuan dan pembebanannya). Selain eksternal yang menarik membrane (jika bentuknya lembaran)
tegangan tarik, pada struktur membrane ini juga terjadi tegangan geser 3. Tekanan internal (apabila bentuknya volume tetutup
tangensial. Sistem membrane tidak bisa berdiri sendiri tanpa bantuan (pneumatic)
dari struktur lain. Biasanya harus dibantu oleh struktur lainnya seperti
struktur kabel atau space frame karena jika sistem membran mendapat Kelebihan:
gaya dari angin maka harus ada daya tarik yang menuju ke tumpuan - Dapat digunakan untuk membuat bentukan-bentukan dari yang
(pondasinya). Sistem membran yang dipakai harus mempertimbangkan sederhana hingga yang kompleks.
bahan membrane/ tenda itu sendiri dan arah angin. Tiang-tiang - Ringan, fleksibel, tipis
penyangga flaksibel terhadap gaya tekan oleh angin, hal ini - Kuat tarik tinggi
menyebabkan tenda dapat terus berdiri. Struktur Tenda merupakan - Memiliki durabilitas yang baik
struktur yang menggunakan bidang tenda sebagai pembentuk ruang - Memiliki insulasi panas dan suara yang baik
dengan tali sebagai elemen penarik dan perentang tenda. Tenda dan tali - Tidak mudah terbakar
berfungsi sebagai penahan gaya tarik. Perlu dukungan elemen lain yang
akan menerima gaya desakan yaitu tiang atau pelengkung, yang Kelemahan:
bentuknya beragam sesuai dengan gaya tarik yang bekerja pada tali dan - Sangat peka terhadap efek aerodinamika sehingga mudah mengalami
tenda. getaran
- Tidak dapat menahan beban vertikal
Pengelompokkan membran berdasarkan tipe Kali ini akan dijelaskan mengenai struktur membrane yang dipadukan dengan truss frame atau yang
strukturnya: biasa disebut Frame Membrane Structure.
1. Tension and suspension membrane
structure
Keseluruhan permukaan membran
membentuk kurva, tidak ada titik nol
dari lengkungan kurvanya sehingga
mempresentasikan lengkung membran
yang alami dan halus. Memiliki nilai
estetika tinggi.
2. Frame membrane structure
Tipe rangka struktur yang ditutup
membran. Pada umumnya, rangka
tersebut terbuat dari baja dengan
steel truss atau space truss.
3. Air-supported or air-inflated membrane
structure
Menggunakan udara yang
dihembuskan secara trus menerus ke
dalam struktur membran sehingga
membrane menjadi mengembang dan
kaku yang menyebabkan membran Stadion Gelora Bung Karno berkapasitas 20.000 penonton selesai dibangun. Berdiri di areal
mampu menahan beratnya sendiri dan seluas 1.75 hektar dengan sumbu panjang 176.1 meter, sumbu pendek 124.2 meter dan
beban lainnya. dilengkapi dengan 2 tribun; tribun barat dengan kapasitas 8.000 penonton dan tribun timur
dengan kapasitas 12.000 penonton.
PENYALUR BEBAN

Truss frame sebagai rangka atap yang menopang beban dari membrane

Struktur Truss Frame

Merupakan susunan elemen-elemen linear yang membentuk segitiga STABILITAS


ataukombinasi antar segitiga yang secara keseluruhan berada dalam satu
bidang tunggal.

Bentuk segitiga merupakan struktur yang stabil meskipun dibebani pada


jointnya dengan gaya yang terletak pada bidang segitiga tersebut.
Keuntungan menggunakan struktur ini adalah batang-batang yang
diperlukan nantinya dapat disesuaikan jenis bahan dan besar penampangnya
dengan sifat dan besar gaya yang harus didukung, serta nantinya akan diperoleh
struktur yang lebih ringan, kuat, dan juga kaku.
Komponen-komponen penyusun rangka atap:
2. Rafter (CHJ)
1. Bearing
Bagian dari rangka atap yang dirancang untuk mendukung dek
Berfungsi untuk memikul beban vertikal dan horizontal baik arah
atap dan beban yang terkai.
longitudinal maupun transversal serta mengakomodasi pergerakan struktur
dan rotasi.

Material baja untuk rafter (gambar kiri) dan salah satu bentuk
rafter yang digunakan pada bentangan terpendek di rangka
atap (gambar kanan)

Sistem kerja Rafter:


Masing-masing rafter tersebut akan menyalurkan bebannya ke
kolom beton bertulang yang menyatu dengan portal beton
Tipe spherical bearing yang digunakan pada rangka atap cocok untuk
bertulang dan pondasi bangunan.
perletakan struktur rangka busur bagi ruang yang lebar dan
membentuk suatu lengkungan kurva
3. Kolom-kolom pendek yang diletakkan di antara bearing dan
rafter atap

Beberapa potongan busur AHJ pada rangka atap Stadion Gelora Bung Karno

5. Purlin (GHJ)
4. Busur (AHJ) Merupakan salah satu elemen/ bagian dari rangka atap yang nantinya akan
memberikan bentuk atap membran menyerupai ombak. Purlin ini terletak pada
setiap 2 buah rafter dengan jumlah 4 buah purlin.

Material pipa baja untuk busur


material pipa baja untuk purlin berbentuk lengkung
Proses pemasangan membrane:

1. Melipat membrane, proses ini dilakukan sesuai dengan lipatan yang sudah
direncanakan dengan tujuan memudahkan proses penggelaran membrane
pada rangka atap.
2. Menggelar seling, sebagai landasan membrane untuk mempermudah
Prinsip koneksi membrane pada pipa bagian atas rafter
penggelaran membrane
4. Membuka lipatan membrane, pastikan salah satu sisi membrane sudah
dibaut pada pipa bagian atas rafter kemudian gelar membrane
melintang pada sisi sebelahnya dan masukkan standard clamp seperti
yang sudah dilakukan pada sisi sebelumnya.

5. Memasukkan kabel baja pada sisi depan dan belakang membrane

3. Pengangkatan membrane, setelah semuanya siap, dengan menggunakan


bantuan bracket, membrane diangkat ke atas rangka baja. Kemudian
membrane digelar dan dipasang standard clamp yang berbentuk seperti
rel gordyn pada satu sisi membrane.
6. Pengencangan kedua sisi membrane, kencangkan kedua sisi yang telah ditarik oleh 8. Maka terbentuklah struktur atap membrane
standard clamp dengan mur baut seperti ini.

Sebelum dan sesudah dikencangkan

7. Penutupan rongga, terdapat rongga yang harus ditutup pada masing-masing sisi
membrane yang bertemu saat proses pengencangan. Penutupan tersebut
dilakukan dengan cara merekatkan membrane yang lain pada membrane utama
(hot air welded seam). Jadi, kedua sisi membrane dipanaskan dengan
menggunakan udara panas dari heat gun/ hot air blower kemudian diberikan
tekanan menggunakan pressure roller agar kedua membrane lebih merekat.
1. Sistem struktur Stadion Gelora Bung Karno Atap dengan bahan kerangka baja mempunyai berat tidak kurang
dari 5000 ton ditopang oleh kapstan (rangka atap) sebanyak 96 buah
Sistem struktur yang digunakan pada Stadion utama Gelora Bung kapstan, yang masing-masing sepanjang 66meter. Dengan cantilever
Karno antara lain sebagai berikut :
sepanjang 18 meter ke bagian luar stadion dan 48 meter ke bagian
a. Pada stadion utama Gelora Bung Karno digunakan pondasi
dalam stadion yang tidak memiliki tiang penyangga di bagian tengah.
tiang pancang dan struktur beton bertulang.
Penyangga atap seluruhnya berada di tepi mengelilingi bangunan
stadion utama ini.

b. Sistem struktur dan kontruksi atap pada stadion GBK ini


adalah model atap temu gelang yang merupakan
pengembangan dari struktur lipat yang berbentuk oval.
Rangka atap ini terbagi atas 5 bagian, sehingga seluruhnya
berjumlah 480 bagian.
Potongan A-A
Potongan B-B
Hasil Render
Hasil Render
Cara Membuat Maket

Bahan – Bahan :
• Tusuk sate
• Tusuk gigi
• Stik Eskrim
• Lem Tembak
• Gunting
• Cutter
• Penggaris
• Membuat gambar Sketsa Skala dikertas untuk menjadi patokan banguan pembuatan maket
• Megukur skala perbandingan terlebih dahulu
• Menyiapkan bahan-bahan dan alat-alat yang akan di gunakan
• Memotong tusuk sate sesuai ukuran dan sekala yang ditentukan
• Untuk pembuatan stuktur dinding:
- Menyusun dan menepel kan batang tusuk sate dengan lem tembak di atas kertas yang suda di beri jarak dan skala
• Untuk pembuatan kursi tribun:
- memotong stik eskrim dan tusuk sate sesuai ukuran dan skala yang telah di tentuka.
- mengukur jarak untuk kursi tribun dari alas lapang masing-masing 2,5 dengan tusuk sate.
- Menempelkan stik eskrim dan ditata menjadi sebuah kursi tribun.
• Untuk pembuatan Stuktur Atap :
- Melengkungkan dan menyusun tusuk sate menjadi sebuah lingkaran oval.
- Ditempelkan dengan Lem tembak agar bahan struktur lebih kuat dan tidak mudahlepas.
- Merakit stuktur atap sampai finshing.
Hasil Maket

Anda mungkin juga menyukai