Pendahuluan
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus
diwujudkan sesuai cita-cita bangsa Indonesia. Menurut H. L Blum, derajat kesehatan masyarakat
atau individu dipengaruhi oleh faktor genetik, perilaku, lingkungan dan pelayanan kesehatan.
Faktor perilaku merupakan faktor yang sangat dominan dalam mempengaruhi derajat kesehatan
masyarakat selain kondisi lingkungan. Dengan diwujudkannya perilaku hidup bersih dan sehat
melalui penyelenggaraan pembangunan kesehatan diharapkan dapat menurunkaan angka
kesakitan di masyarakat. Penerapan PHBS di lingkungan sekolah merupakan salah satu upaya
strategis untuk menggerakkan dan memberdayakan para guru dan siswa untuk hidup bersih dan
sehat. Penyakit yang akan muncul karena rendahnya penerapan PHBS antara lain cacingan, diare,
sakit gigi, sakit kulit, gizi buruk dan lain sebagainya yang pada akhirnya mengakibatkan rendahnya
dan ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik termasuk kebiasaan berperilaku hidup bersih dan
sehat. Munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (usia 6 -12)
umumnya berkaitan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Ternyata disekolah itu ada
unsur – unsur yang tidak memenuhi unsur PHBS yang baik. Aspek fisik PHBS sekolah seperti
sarana, prasana, peraturan, dan dukungan. sedangkan non fisik PHBS sekolah seperti
pengetahuan dan sikap. Sekolah ini memiliki jumlah siswa tahun ajaran 2018/2019 sebanyak 426
orang, yang terdiri dari 176 siswa laki-laki dan 250 siswa perempuan. Untuk mendukung PHBS
Sekolah, ini masih kurang karena ada beberapa hal yang belum tersedia, seperti tempat cuci
tangan, kantin sekolah, tidak ada pembuangan sampah akhir, dan tidak ada air bersih pada
jamban, serta di Sekolah Dasar Negeri 1 Sukorejo ini juga belum pernah dilakukan penelitian.
Berdasarkan hasil survei tersebut, maka perlu dilakukan penelitian selanjutnya untuk memastikan
kondisi sesungguhnya.
Skala : Berdasarkan data Kemenkes (Kementrian Kesehatan) 2013, sekola h yang telah
melaksanakan PHBS hanya sebesar 22,5% dengan target nasional institusi pendidikan sebesar
70%. Prevalensi PHBS sekolah Sumatera Selatan pada tahun 2016 didapatkan sebesar 35,2%. Dan
Prevalensi PHBS sekolah Kabupaten Banyuasin pada tahun 2016 didapatkan sebesar 28,6%.
Kecamatan Tanjung Lago merupakan kecamatan dengan presentase yang mendapatkan PHBS
yang paling rendah. Data yang didapatkan dari Puskesmas Tanjung Lago bahwa Sekolah Dasar
Negeri 20 Tanjung Lago yang memiliki PHBS terendah Universitas Sriwijaya didapatkan sebesar
29,61%. Maka angka cakupan tersebut masih belum mencapai Target Nasional institusi
pendidikan PHBS yaitu sebesar 70%.
Kronologi : Faktor yang menyebabkan masalah kesehatan cacingan, diare, sakit gigi, sakit kulit,
gizi buruk dan lain sebagainya ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran anak-anak terhadap
penerapan PHBS. Selain itu, hal yang mendukung penerapan itu juga sangat mempengaruhi,
seperti dorongan dari bapak ibu guru untuk melakukan penerapan PHBS. Dan faktor lainnya yaitu
sarana prasarana dan fasilitas yang mendukung untuk penerapan PHBS.
Solusi : Berbagai masalah kesehatan di Sekolah dasar Negeri 1 Sukorejo ini dapat diatasi dengan
peningkatan penerapan PHBS sekolah. Hal itu akan tercapai jika fasilitas dan dorongan secara fisik
maupun nonfisik dari pihak sekolah juga ditinglkatkan.
1. Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh edukasi demonstrasi terhadap pengetahuan tentang anemia pada Ibu hamil
di Desa Kendalkemlagi
2. Tujuan Khusus
• Mengidentifikasi pengetahuan tentang anemia sebelum diberi pengetahuan edukasi
demonstrasi
• Pengembangan pengetahuan ibu Hamil terhadap penyakit anemia
• Menganalisis perbedaan tingkat pengetahuan saat diberikan edukasi demonstrasi pada Ibu
hamil
Kerangka Konsep & Hipotesis (bila ada)
Gambarkan kerangka konsep dan tuliskan hipotesis penelitian.
1. Kerangka Konsep
Masalah kesehatan akibat
kurangnya PHBS
Edukasi
Indikator PHBS
2. Hipotesis
Kurangnya penerapan PHBS di Sekolah Dasar Negeri 1 Sukorejo akibat kurangnya kesadaran
siswa-siswi akan pentingnya PHBS dan sarana praasaran yang tidak mendukung
METODOLOGI PENELITIAN
Rancangan Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan studi Quasi eksperimen
yang disajikan dalam one group pretest posttest design. Melakukan metode wawancara dan observasi.
Pengetahuan
Kurang baik
2. (Pengetahuan Pengetahuan Dengan Tanya Data Ordinal Tahu
tentang indikator
mendalam tentang jawab Tidak tahu
PHBS di Sekolah) PHBS
3. (Perilaku Guru danPerilaku atau Dengan Data survei
para pemegangsikap yang menghitung kuisioner
kebijakan di Sekolah
menggambarkan dan
Dasar) mendukung menyimpulkan
penerapan PHBS jawaban yang
di Sekolah tepat
4. (Pengaruh edukasi Pengaruh edukasi Dengan Data Ordinal Berpengaruh
indikator PHBS) indikator PHBS membagikan
terhadap lembaran pre Tidak
pengetahuan dan test dan post berpengaruh
kesadaran test
responden
DAFTAR PUSTAKA
Apsari, N, C. 2011. Studi Kesadaran Siswa Sekolah Dasar Dalam Membuang Sampah. Jurnal Kesehatan.
Jakarta.
Arif Dwi Arianta. 2013. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Siswa Kelas III -VI SD Negeri Kalisonggo
Girimulyo Kulon Progro Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi. Yogyakarta: FIK UNY.
Produk yang direncanakan yakni berupa Booklet dan Video Iklan Layanan Masyarakat