1.1 Pendahuluan
Disimpulkan bahwa statistik adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk
beluk data yaitu tentang pengumpulan, pengolahan, penafsiran dan penarikan
kesimpulandari data yang berbentuk angka-angka. Ada tiga hal pokok yang
terkandung dalam statisktik, yaitu :
1. Data,
2. Perlakuan dari data, berupa pengumpulan, pengolahan/analisis, penafsiran
dan penarikan kesimpulan.
3. Angka-angka.
1.3 Interpretasi
1.3.1 Variabel x, Dampak Kenaikan Harga BBM
1. Variabel x pertama memiliki skewness normal karena nilai mean = median
dan kurtosis memiliki kriteria distribusi platikurtik karena nilai nya < 3.
2. Variabel x kedua memiliki skewness negatif karena nilai mean < median
dan kurtosis memiliki kriteria distribusi platikurtik karena nilai nya < 3.
3. Variabel x ketiga memiliki skewness negatif karena nilai mean < median
dan kurtosis memiliki kriteria distribusi platikurtik karena nilai nya < 3.
4. Variabel x keempat memiliki skewness negatif karena nilai mean <
median dan kurtosis memiliki kriteria distribusi platikurtik karena nilai
nya < 3.
5. Variabel x kelima memiliki skewness negatif karena nilai mean < median
dan kurtosis memiliki kriteria distribusi platikurtik karena nilai nya < 3.
1.3.2 Variabel y, Dampak Terhadap Mahasiswa
1. Variabel y pertama memiliki skewness negatif karena nilai mean < median
dan kurtosis memiliki kriteria distribusi platikurtik karena nilai nya < 3.
2. Variabel y kedua memiliki skewness negatif karena nilai mean < median
dan kurtosis memiliki kriteria distribusi platikurtik karena nilai nya < 3.
3. Variabel y ketiga memiliki skewness negatif karena nilai mean < median
dan kurtosis memiliki kriteria distribusi platikurtik karena nilai nya < 3.
4. Variabel y keempat memiliki skewness normal karena nilai mean =
median dan kurtosis memiliki kriteria distribusi platikurtik karena nilai
nya < 3.
5. Variabel y kelima memiliki skewness normal karena nilai mean = median
dan kurtosis memiliki kriteria distribusi platikurtik karena nilai nya < 3.
BAB II
SKALA PENGUKURAN
2.1 Pendahuluan
Skala pengukuran adalah sebuah acuan yang digunakan untuk menentukan
panjang pendeknya interval yang ada dalam satuan alat ukur. Di dalam ilmu
statistik, skala pengukuran dibagi menjadi empat, yaitu sebagai berikut :
1. Skala nominal
Merupakan skala pengukuran paling sederhana atau tingkatannya
paling rendah di dalam suatu penelitian. Misalnya digunakan untuk
memberi label, simbol, lambang, atau nama pada sebuah kategori sehingga
akan mempermudah pengelompokan data menurut kategorinya.
2. Skala ordinal
Merupakan skala pengukuran yang sudah menyatakan peringkat antar
tingkatan, jarak atau interval antar tingkatan juga tidak harus sama.
3. Skala interval
Merupakan skala pengukuran yang bisa digunakan untuk menyatakan
peringkat untuk antar tingkatan. Jarak atau interval antar tingkatan pun
sudah jelas, hanya saja tidak memiliki nilai 0 (nol) mutlak.
4. Skala rasio
Merupakan skala pengukuran yang ditujukan pada hasil pengukuran
yang bisa dibedakan, diurutkan, memiliki jarak tertentu, dan bisa
dibandingkan. Skala rasio merupakan tingkatan skala paling tinggi dan
paling lengkap dibanding skala-skala lainnya. Jarak atau interval antar
tingkatan sudah jelas, dan memiliki nilai 0 (nol) yang mutlak
3.1 Pendahuluan
3.1.1 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat valid dari penelitian yang
digunakan. Sebuah penelitian dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel-variabel yang diteliti
secara tepat.
• Kriteria pengujian
H0 diterima apabila r hitung > r tabel , (alat ukur yang digunakan valid).
H0 ditolak apabila r hitung ≤ r tabel. (alat ukur yang digunakan tidak
valid).
• Cara menentukan besar nilai R tabel
R tabel = df (N-2), tingkat signifikansi uji dua arah. Misalnya R tabel = df
(110-2, 0,05). Untuk mendapatkan nilai R tabel kita harus melihat di tebel
distribusi nilai r signifikansi 5% dan 1%.
Table Validitas x
Tabel Validitas y
3.2.2 Uji Reliabilitas Variabel x dan y
Tabel 3 Reliabilitas x
Tabel 4 Reliabilitas y
3.3 Interpretasi
3.3.1 Uji Validitas Variabel x dan y
a. Validitas x
Pada out put correlations bisa dilihat hasil dengan tanda bintang adalah
valid. Bintang 1 menunjukkan bahwa instrument valid pada 1 kali pengujian
dengan taraf signifikansi 95% (0,05). Bintang 2 menunjukkan bahwa instrument
valid pada 2 kali pengujian dengan taraf signifikansi 99% (0,01). Kriteria ujinya
adalah membanding nilai rh (correlation) dengan rt (table product moment). Di
mana n (jumlah sample) = 110 , jadi (110-2 = 108) , dengan menggunakan taraf
nyata 5% (0,05) diperoleh nilai r tabel = 0,195.
1 Pada variabel invasi Rusia dan Ukraina = 0,557 > 0,195, maka H0
diterima artinya alat ukur yang digunakan valid.
2 Variabel keputusan pemerintah naikkan harga BBM = 0,665 > 0,195,
maka H0 diterima artinya alat ukur yang digunakan valid.
3 Variabel maraknya kendaraan listrik = 0,523 > 0,195, maka H0 diterima
artinya alat ukur yang digunakan valid.
4 Variabel APBN pemerintah membengkak = 0,612 > 0,195, maka H0
diterima artinya alat ukur yang digunakan valid.
5 Variabel masyarakat beralih BBM swasta = 0,414 > 0,195, maka H0
diterima artinya alat ukur yang digunakan valid.
b. Validitas y
Sama seperti variabel x dimana kriteria ujinya adalah membanding nilai rh
(correlation) dengan rt (table product moment). Di mana n (jumlah sample) = 110
, jadi (110-2= 108) , dengan menggunakan taraf nyata 5% (0.05) diperoleh nilai r
tabel = 0,195.
1 Variabel keuangan terganggu karena BBM naik = 0,681 > 0,195, maka
H0 diterima artinya alat ukur yang digunakan valid.
2 Variabel mahasiswa kurang mampu = 0,712 > 0,195, maka H0 diterima
artinya alat ukur yang digunakan valid.
3 Variabel my pertamina memudahkan = 0,486 > 0,195, maka H0 diterima
artinya alat ukur yang digunakan valid.
4 Variabel rute bus untuk kekampus = 0,720 > 0,195, maka H0 diterima
artinya alat ukur yang digunakan valid.
5 Variabel naik angkutan umum untuk mahasiswa = 0,654 > 0,195, maka
H0 diterima artinya alat ukur yang digunakan valid.
b. Reliabilitas y
Koefisien Reliabilitas dilihat dari Cronbach’s Alpha pada tabel Reliability
Statistics variabel y, koefisien reliabilitas sebesar 0,651 lebih besar dari kriteria
standar minimal nilai reliabilitas yaitu 0,600 (0,651 > 0,600) berarti bahwa
instrument sudah reliabel.
BAB IV
ANALISIS KORELASI
4.1 Pendahuluan
Analisis korelasi merupakan bentuk analisis inferensial yang digunakan
untuk mengetahui derajad atau kekuatan hubungan, bentuk atau hubungan kausal
dan hubungan timbale balik diantara variabel-variabel penelitian. Selain itu,
analisis ini dapat digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh suatu variabel
bebas atau beberapa variabel bebas secara bersama terhadap variabel terikat
melalui analisis koefisien determinasi.
Untuk mengetahui tingkat keeratan linear antara kedua variabel yang
nilainya dipengaruhi oleh skala atau satuan pengukuran pada X dan Y dengan
menggunakan rumus r menghasilkan koefisien korelasi akan diperoleh
kemungkinan pancaran data yang diwakilinya sebagai berikut:
a) Nilai korelasi yang bernilai antara -1 dan 1 yang menunjukkan korelasi
sempurna.
b) Tanda r yang menunjukkan korelasi positif atau negative, yang
menunjukkan hubungan kedua peunah variabel.
c) Besarnya nilai r menunjukkan keeratan hubungan linear antara dua
peubah.
Keterangan:
KD (R) = Nilai Koefisien Determinasi
r = Nilai Koefisien Korelasi
DAFTAR PUSTAKA