KAJIAN PUSTAKA
Penelitian relevan lainnya yaitu jurnal yang ditulis oleh Agustrijanto dan
Dyah Kusumawati yang membahas tentang strategi komunikasi Ditjen PPKL
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia dalam
mempromosikan program pengendalian sampah plastic. Dalam penelitian ini
Agustrijanto dan Dyah Kusumawati bertujuan untuk melihat bagaimana strategi
komunikasi yang dilakukan Ditjen PPKL Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan dalam mempromosikan program pengendalian sampah plastic.
Sedangkan hasil yang didapati dalam penelitian ini yaitu masih membutuhkan
tindak lanjut dalam upaya mempromosikan program pengendalian sampah plastic.
A. Komunikasi
1. Pengertian komunikasi
1
Richard West dan Lynn H Turner, Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi edisi 3,
Terj. Maria Natalia Damayanti Maer (Jakarta: Salemba Humanika, 2008), hlm. 4
Sebagaimana yang kita tau studi tentang ilmu komunikasi merupakan
studi yang bersifat sistematis dan empiris. Setiap peneliti memiliki pendapat
berdasarkan sudut pandang dan kondisi penelitian yang berbeda tergantung
situasi masyarakat pada saat dilakukan penelitian. Hal ini menjadikan studi
tentang Ilmu Komunikasi menjadi studi yang kompleks sehingga
menciptakan berbagai pandangan yang berbeda diantara para peneliti.
2. Fungsi Komunikasi
a) Kontrol
2
Irene Silviani, Komunikasi Organisasi (Surabaya : Sopindo Media Pustaka, 2019), hlm. 28
3
Ratu Mutialela Coropeboka, Konsep dan Aplikasi Ilmu Komunikasi, ( yogyakarta: Andi, 2017),
hlm 25
4
Irene Silviani, op.cit., 28
5
Stephen P. Robin dan Timothy A. Judge, Perilaku Organisasi Edisi 12 Buku 2, Terj. Diana
Angelica DKK (Jakarta: Salemba Empat, 2008 ), hlm. 5
Standar operasional Prosedur yang harus dtaati oleh anggota maupun
karyawannya. Misalnya jika seorang anggota oraganisasi bertindak buruk
sehingga menggangu kinerja anggota organisasi lainya, maka atasan
berhak memberikan teguran atau surat peringatan. Hal ini merupakan
komunikasi berbentuk kontrol terhadap prilaku anggota agar bertindak
sesuia aturan yang ada didalam organisasi.
b) Motivasi
c) Informasi
d) Ekspresi Emosional
7
Op.Cit., Aldo Liliweri, Komunikasi Serba Ada Serba Makna, hlm.128
meranik kepada pendengarnya juga merupakan komunikasi dengan tujuan
sebagai permainan dan gurauan.
a) Who, dalam komunikasi laswell who adalah orang pertama kali yang
mengambil inisiatif untuk melakukan komunikasi, who juga dapat
dikatakan sebagai komuniakator.
b) Says What adalah apa yang disampaikan, atau pesan yang ingin
disampaikan. Dalam proses komunikasi pesan dapat berupa curahan
perasaan, konsep pemikiran, argumentasi, usulan, saran dan sebaginya.
Pesan dapat memnyangkut hal-hal bersifat formal maupun informal.
c) Channel, yaitu media apa yang digunakan. Media sangat penting
dalam proses penyampaian pesan, karena media pada dasarnya dapat
mempengaruhi indra manusia.
d) To Whom, hal ini dimaksudkan kepada siapa pesan itu akan
disampaikan. Dalam hal ini orang yang menerima pesan juga disebut
dengan komunikan. Komunikasin dapat berwujud inidividu, kelompok
ataupun massa.
e) What effect, artinya dampak apa yang akan ditimbulkan hasil dari
pesan yang disampaikan. Apabila suatu koumuniaksi berjalan dengan
baik, maka dampak yang dihasilkan sesuai dengan apa yang
diaharapkan oleh komunikator. Dalam Teori Laswell, terjadinya suatu
proses komunikasi harus memiliki efek, yaitu terjadinya perubahan
prilaku kepada khalayak, yang meliputi perubahan kognitif atau
pengetahuan, perubahan afektif atau emosi, dan perubahan psikomotor
atau perubahan dalam tingkah laku.9
8
Sampir Andrean Sukoco, New Komunikasi Pemasaran : Teori dan Aplikasinya, (Jember :
Pustaka Abadi, 2018), 7
9
Suci R. Mar’ Ih Koesomowidjojo, Dasar- Dasar Komunikasi, (Jakarta: Bhuana Ilmu Populer,
2021), 72
Suci R. Mar’ Ih Koesomowidjojo dalam Dasar- Dasar Komunikas
menjelaskan bahwa terdapat kelebihan dan kekurangan model komunikasi
Laswell. 10
B. Strategi Komunikasi
Konsep strategi berasal dari zaman kuno, lebih khusus lagi berasal dari
pemikiran politikus militer. Istilah strategi berasal strategos (yunani) yang
berarti merencanakan dan menghancurkan musuh melalui penggunaan sumber
daya secara efektif.11 Sedangkan Pupu Saeful Rahmat dalam strategi belajar
mengajar menjelaskan bahwa istilah strategi berasal dari kata benda dan kata
kerja, sebagai kata benda Strategos merupakan gabungan kata Stratos (militer)
10
Ibid, 72
11
Eddy Yunus, Manajemen Strategis, (Yogyakarta: Andi, 2016), 19
dan Ago (pemimpin), sebagai kata kerja Stratego berarti merencanakan. 12
Seiring perkembanganan waktu, istilah strategi digunakan secara luas,
diberbagai bidang ilmu maupun dalam kehidupan masyarakat. Dalam sebuah
lembaga usaha strategi merupakan rencana para pemimpin organisasi untuk
mencapai hasil yang konsisten dengan misi dan tujuan organisasi.13
12
Op.Cit., Pupu Saeful Rahmat, Strategi Belajar Mengajar, 2
13
Op.Cit., Eddy Yunus, Manajemen Strategis, 19
14
Jim Hoy Yam, Manajemen Strategi Konsep dan Implementasi Edisi 2, (Makassar: Nas Media
Pustaka, 2020), 3
15
Elfiandi, dkk, Pengantar Public Relations : Konsep dan Aplikasi, (Depok: Rajawali Pers, 2018),
15
16
Ibid. 242
Ada beberapa bentuk strategi yang dilakukan oleh Public Relations
untuk merancang informasi, dan berita :17
4) Strategy of Image
17
Dewi Suratningsih dan Suci Lukilowati, Strategi Komunikasi dalam Diplomasi Kemanusian :
best Practice dalam Isu Kemanusian Palestina, (Surabaya: Scopindo, 2020) hlm. 5
18
Op.Cit., Elfiandi, Artis, Nurdin, Pengantar Public Relations : Konsep dan Aplikasi, 20
3. Menggunakan media sosial agar kounikasi yang dilakukan lebih efektif
dan efisien.
4. Content, yaitu menyangkut isi pesan, dalam hal ini isi pesan harus
menyangkut kepentingan banyak orang sehingga informasi dapat
diterima sebagai suatu yang bermanfaat.
5. Clarity yaitu kejelasan, pesan harus disusun dengan kata-kata yang
jelas, mudah dimengerti serta memiliki pemahaman yang sama antara
komunikator dengan komunikan.
6. Continuity and Consistency, yaitu komunikasi dilakukan secara
berulang ulang dengan berbagai variasi pesan
7. Channel, mempergunakan saluran yang tepat dan terpercaya yang
dipilih oleh public sebagai target utama.
8. Capability of Audience yaitu memperhitungkan kemampuan audiens
dalam mendengar dan memahami pesan yang disampaikan.
19
Morrisan, Manajemen Media Penyiaran, (Jakarta: Kencana, 2018), 16
20
Op.Cit., Abigail K. Dwi, Dkk, Business Communication : Konsep dan Aplikasi dalam Konteks
Individu, Kelompok, dan Organisasi, 6
komunikasi. Media komunikasi terbagi menjadi dua yaitu media
komunikasi personal dan media massa.
4. Komunikan (to whom), komunikan dapat diartikan sebagai penerima
pesan. Sebelum menyampaikan pesan hendaklah menentukan siapa
penerima pesan atau komunikan dari pesan yang akan disampaikan. Agar
pesan yang disampaikan sesuai dengan kondisi penerima pesan, sehingga
mempermudah dalam menerima pesan.
5. Dampak (with what effect), efek dapat diartikan sebagai hasil dari suatu
komunikasi. Efek komunikasi dapat dilihat dalam tiga kategori, pertama
opini pribadi yaitu sikap seseorang terhadap suatu masalah, kemudian
opini public yaitu penilianan social berdasarkan hasil pertukaran pikiran,
dan terakhir yaitu opini orang kebanyakan yaitu sebagai opini yang
disetujui oleh sebagian public.21
21
Ibid., 7
Selanjutnya dalah menetukan siapa yang akan menjadi peserta,
audiensi yang akan mengikuti kegiatan kita. Menentukan target yang
sesuai akan memudahkan kita nantinya dalam berkomunikasi dan
mempromosikan kegiatan kita. Untuk itu target yang kita pilih harus
sesuia dengan kegiatan apa yang kita buat.
5) Mengembangkan pesan
6) Identifkasi komunikator
8) Resiko
C. Sosialisasi
D. Penanggulangan Sampah
1. Pengertian Sampah
22
Trisni Andayani, dkk , Pengantar Sosiologi, (Medan, Yayasan Kita Menulis, 2020), 128
23
Ibid., 131
24
Op.Cit., Tim Penulis PS, Penanganan dan pengelolaan Sampah, 6
Sampah pada umumnya terbagi menjadi 2 jenis, sampah organik dan
sampah anorganik. Sampah organik merupakan sampah yang bersal dari
makhluk hidup, seperti daun, bangkai, dan lainnya, pada dasarnya sampah
organik merupakan sampah yang mudah terurai, sehingga tidak menimbulkan
masalah yang terlalu serius dalam lingkungan, sedangkan sampah anorganik
merupakan sampah yang sulit terurai seperti plastik, kaleng, dan lainnya.26
Sampah anorganik sering menjadi masalah dalam masyarakat. Sifatnya yang
susah diuraikan, mengkibatkan terjadinya penumpukan penumpukan
dilingkungan sekitar. Kerap kali penumpukan yang terjadi tidak pada
tempatnya mengakibatkan terjadinya bencana alam. Selain sampah organik
dan anorganik, masih terdapat sampah yang memiliki sifat khusus, yaitu
sampah medik. Sampah medik biasanya harus ditangi secara khusus sehingga
penyakit yang dibawa oleh sampah medik tidak tertular ke manusia. Jika
diurai lebih rinci sampah dapat dibagi menjadi 4 jenis yaitu :27
1) Human erecta
2) Sewage
3) Refuse
25
Op.Cit., Muchammad Zamzami Elamin, dkk, “Analisis Pengelolaan Sampah Pada Masyarakat
Desa Disanah Kecamatan Sreseh Kabupaten Sampang,” 369
26
Op.Cit., Tim Penulis PS, Penanganan dan pengelolaan Sampah, 6
27
Triyanto dan Juan Pratama, Membuat Pupuk Organik Cair Dengan Mudah,(Jakarta : Elex Media
Komputindo), 15
lapuk). Sampah lapuk ialah sampah sisa-sisa pengolahan rumah tangga
(limbah rumah tangga) atau hasil sampingan kegiatan pasar bahan makanan,
seperti sayur mayur. Sementara itu, sampah tidak lapuk merupakan jenis
sampah yang tidak bisa lapuk sama sekali, seperti mika, kaca, dan plastik.
Sampah tidak mudah lapuk merupakan sampah yang sangat sulit terurai,
tetapi bisa hancur secara alami dalam jangka waktu lama. Sampah jenis ini
ada yang dapat terbakar (kertas dan kayu) dan tidak terbakar (kaleng dan
kawat).
4) Industrial waste
1. Strategi Komunikasi
a. Komunikasi
Komunikasi merupakan cara untuk mempengaruhi baik individu
ataupun kelompok untuk melakukan kegiatan yang diinginkan oleh
Komunikator.
b. Strategi
Strategi dapat disimpulkan sebagai pengambilan keputusan yang tepat,
jelas dan komperhensif atau apapun yang mendasari diri kita untuk
berpikir, berprilaku, berkativitas dan bertindak. Hal ini akan
menentukan arah ang lebih baik saat kita ingin mencapai suatu tujuan.
c. Strategi Komunikasi
Strategi Komunikasi dapat disimpulkan sebagai pengambilan
keputusan yang tepat, jelas dan komperhensif atau apapun yang
mendasari diri kita untuk berpikir, berprilaku, berkativitas dan
bertindak untuk mempengaruhi baik individu ataupun kelompok untuk
melakukan kegiatan yang diinginkan oleh Komunikator.
2. Sosialisasi
Upaya yang dilakukan untuk merubah atau membentuk karakter
juga dapat dijelaskan sebagai sosialisasi.
28
Abigail K. Dwi, dkk, Business Communication : Konsep dan Aplikasi dalam Konteks Individu,
Kelompok, dan Organisasi, (Surabaya: Scopindo Media Pustaka, 2020), 4
Untuk membentuk suatu komunikasi yang efektif , maka sebuah
komunikasi memerlukan unsur komunikasi. Harold Laswell mengemukakan
sebuah teori komunikasi yang berupa sebuah ungkapan “who says what in which
channel to whom with what effect”. 29 Teori ini mengemukakan lima unsur yang
fundamental dalam komunikasi yaitu komunikator (who), pesan (says what),
media (in which channel), komunikan (to whom), dampak (with what effect).
Kelima unsur tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
29
Op.Cit., Morrisan, Manajemen Media Penyiaran, 16
30
Op.Cit., Abigail K. Dwi, Dkk, Business Communication : Konsep dan Aplikasi dalam Konteks
Individu, Kelompok, dan Organisasi, 6
31
Ibid., 7
Selain itu untuk menciptakan suatu komunikasi yang efektif, kita harus
memperhatikan beberapa factor yang dapat mempengaruhi efektivitas
komunikasi, diantaranya :32
Kerangka Pemikiran